Anda di halaman 1dari 11

KEJAKSAAN NEGERI PONTIANAK P-29

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN
Nomor Register : 126/Pid.Sus/PRK/2017/PN. Pontianak

Terdakwa :

ANDY PHA THIENUT


I. IDENTITAS TERDAKWA
Nama : Andy Pha Thienut
Tempat lahir : Hoai Thanh Hoai Nhon Binh Dinh, Vietnam
Umur/tanggal lahir : 35 Tahun/14 Oktober 1982
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Vietnam
Tempat tinggal : Ho Chy Mint City, Hoal Thanh Hoai Binh Dinh,
Vietnam
Agama : Kristen
Pekerjaan : Nahkoda Kapal KM OI OENG LHA 014 TS
Pendidikan : SMA (berijazah)

II. PENAHANAN
a. Terdakwa ditahan oleh Penyidik dengan jenis Penahanan Rutan sejak

tanggal 22 Maret 2017 s/d 09 April 2017

b. Diperpanjang Penahanan rutannya oleh Penyidik sejak 10 April 2017 s/d

19 April 2017

c. Penahanan rutan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 20 April 2017

sampai dengan dilimpahkan ke pengadilan Pontianak

III. DAKWAAN

Primer :
----------Bahwa ia terdakwa Andy Pha Thienut selaku nahkoda kapal KM OI OENG
LHA 014 TS baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama pada tanggal 20
Maret 2017, tanggal 21 Maret 2017, Tanggal 22 Maret 2017 atau pada suatu
waktu dalam tahun 2017, bertempat di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Republik Indonesia pada posisi 05° 41’ 58” U ­ 106° 02’ 56” T sesuai Global
Posision System (GPS) setelah dikonversi dan diplot pada peta laut masih
termasuk dalam daerah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia di Perairan Laut Cina
Selatan dan oleh karena barang bukti ditahan di Pelabuhan/Dermaga PSDKP
Pontianak dan berdasarkan ketentuan pasal 3 ayat (2) PERMA No.1 tahun 2007
tentang Pengadilan Perikanan, maka Pengadilan Perikanan pada Pengadilan
Negeri Pontianak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan
sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan
usaha perikanan di bidang penangkapan, pembudidayaan,
pengangkutan, pengolahan dan pemasaran ikan, yang tidak memiliki
Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) sebagaimana dimaksud dalam pasal 26
ayat (1), yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

---------Bermula ketika terdakwa ANDY PHA THIENUT yang merupakan


Nahkoda kapal KM OI OENG LHA 014 TS salah satu kapal milik U Phe Yen
Marine Company yang bergerak dalam bidang penangkapan ikan dan
pengelolaan ikan dengan direktur utama Mr. Khai Ris Tho. ANDY PHA THIENUT
yang bertanggung jawab mengoperasikan kapal dan mengikut sertakan
Mualim I bernama Chen Has Radieng, Mualim II Harry Jayadi, Mualim III bernama
Nguyen Van Dee Phe serta 15 ABK yang ikut melakukan operasi penangkapan
ikan.

---------Bahwa pada pertengahan Mater 2017 terdapat kapal tanker pengangkutan


minyak milik Brunei Darussalam bertabrakan dengan kapal tanker milik
Singapura sehingga mengakibatkan 300 liter minyak tumpah kelaut Cina Selatan
berdekatan perairan Vietnam yang membawa dampak besar yang sangat
merugikan perusahaan U Phe Yen Marine Company karena tidak dapat
menangkap ikan di perairan Vietnam.

---------Bahwa Link Khi Ma Che menawarkan kepada kepada Mr. Khai Ris Tho
agar memerintah salah satu nahkoda yang dapat dipercayai untuk pergi berlayar
menagkap di Semenanjung Provinsi Cha Mau yang kemudian menunjuk ANDY
PHA THIENUT untuk mengkap ikan di semenjung Provinsi Cha Mau yang terletak
dibagian utara negara Vietnam.

---------Bahwa pada tanggal 18 Maret 2017 berangkat dari Pelabuhan Tien


Giang, Vietnam menuju semenanjung Provinsi Cha Mau untuk melakukan
penangkapan ikan, namun ikan yang didapatkan tidak sesuai dengan target untuk
mendapatkan upah 2 kali lipat yang dijanjikan oleh Mr. Khai Ris Tho jika berhasil
membawa pulang ikan sebanyak 10 Ton. Melihat hasil tangkapan tidak sesuai
dengan yang diharapkan ANDY PHA THIENUT memberi tahukan kepada HARRY
JAYADI untuk berlayar lebih jauh ke arah utara dan memasuki perairan laut
Indonesia.

---------Bahwa pada tanggal 20 Maret 2017 ANDY PHA THIENUT beserta ABK
kapal KM OI OENG LHA 014 TS berbendera Vietnam sampai ke perairan
Nasional Indonesia di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) tepatnya di Laut
Cina Selatan wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia, ANDY PHA
THIENUT berlayar lagi mendekati perairan Daerah Pontianak berkat usulan
HARRY JAYADI sampai ketempat yang mempunyai titik koordinat 05° 41’ 58” U ­
106° 02’ 56” T.

---------Bahwa setelah memasuki perairan Indonesia kapal KM OI OENG LHA 014


TS melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat penangkap ikan
jenis jaring Purse Siene dengan cara semua lampu kapal KM OI OENG LHA
014 TS dihidupkan untuk memancing ikan agar datang dan mendekati
cahaya lampu, jika ikan sudah berkumpul dan banyak mendekati cahaya
lampu, maka alat penangkap ikan jaring Purse Seine yang dibawa KM OI
OENG LHA 014 TS diturunkan/dioperasikan dengan cara dilingkarkan untuk
menangkap ikan-ikan yang bergerombol.

---------Bahwa setelah jaring selesai diturunkan dan kedua ujung tali bertemu,
kemudian tali kerut ditarik agar ikan tidak keluar. Setelah ikan berkumpul dalam
jaring dan bagian bawahnya mengerut menyerupai mangkuk, lalu jaring ditarik
hingga lingkaran mengecil. Jaring tersebut dinaikkan ke atas kapal menggunakan
roda besar yang tergantung di atas tiang dan talinya ditarik oleh gardan yang
berada disisi kapal. Selama proses tersebut ikan yang ada di dalam jaring diambil
menggunakan serok dan dilakukan pemisahan sesuai jenis dan ukurannya ke
dalam keranjang dan dimasukkan ke dalam kapal.

---------Bahwa pada saat kapal KM OI OENG LHA 014 TS dalam perjalanan


pulang tangki bahan bakar mengalami sedikit kebocoran yang mengakibatkan
minyak bahan bakar tumpah kelaut. Jika kebocoran tangki bahan bakar tidak
segera diperbaiki akan mengakibatkan kebakaran kapal, dalam keadaan panik
ANDY PHA THIENUT mengarahkan kapal ke pelabuhan Tanjung Pinang.

---------Bahwa di saat bersamaan salah seorang TNI di Kapal KRI Oswald Siahaan
345 Koarmabar Sumatera Barat menyelidiki tumpahan minyak di laut dan setelah
30 menit menyelidiki tumpahan minyak tersebut kapal KRI Oswald Siahaan 345
melihat kapal KM OI OENG LHA 014 TS didepan dan melakukan pengejaran
selama beberapa menit, akhirnya kapal KM OI OENG LHA 014 TS ditahan.

----------Bahwa setelah TNI melakukan pemeriksaan terhadap kapal KM OI OENG


LHA 014 TS dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya muatan ikan di atas kapal
dengan jenis ikan laying 2.882 kg, 5.000 kg, ikan Tuna sirip biru 2.005 kg, ikan
kembung serta 2.008 kg udang beku, adanya alat penangkap ikan di atas kapal
ikan serta awak kapal yang berjumlah 15 (lima belas) orang termasuk Nakhoda
yaitu terdakwa ANDY PHA THIENUT.

---------Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut diketahui bahwa KM OI OENG


LHA 014 TS dalam yaitu alat tangkap Purse Seine berjumlah 1 (satu) unit, Surat
izin berlayar, alat navigasi dan komunikasi berupa 1 (satu) unit GPS, 1 (satu) unit
Radio, kartu pengenal Nakhoda. Tidak ditemukan dokumen-dokumen terkait kapal
dan izin penangkapan melakukan penangkapan ikan pada posisi 05° 41’ 58” U -
106° 02’ 56” T sesuai Global Posision System (GPS) yang masih termasuk
dalam daerah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia yang merupakan
Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia tidak dilengkapi dengan
Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat Izin Pengkapan Ikan (SIPI) yang
dikeluarkan oleh pemerintah RI. Selanjutnya Nakhoda dan awak kapal KM OI
OENG LHA 014 TS diserahkan Ditpolair Polda Kalbar kepada PPNS Perikanan di
Pelabuhan / Dermaga PSDKP untuk diproses lebih lanjut.

---------Perbuatan terdakwa ANDY PHA THIENUT sebagaimana diatur dan


diancam pidana dalam Pasal 92 jo Pasal 26 Ayat (1) jo Pasal 102
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 Tentang
Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 45 tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 Tentang perikanan Jo. Pasal 55
Ayat (1) ke-1 KUHP.

Subsidair :

----------Bahwa ia terdakwa Andy Pha Thienut selaku nahkoda kapal KM OI OENG


LHA 014 TS baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama pada tanggal 20
Maret 2017, tanggal 21 Maret 2017, Tanggal 22 Maret 2017 atau pada suatu
waktu dalam tahun 2017, bertempat di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Republik Indonesia pada posisi 05° 41’ 58” U ­ 106° 02’ 56” T sesuai Global
Posision System (GPS) setelah dikonversi dan diplot pada peta laut masih
termasuk dalam daerah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia di Perairan Laut Cina
Selatan dan oleh karena barang bukti ditahan di Pelabuhan/Dermaga PSDKP
Pontianak dan berdasarkan ketentuan pasal 3 ayat (2) PERMA No.1 tahun 2007
tentang Pengadilan Perikanan, maka Pengadilan Perikanan pada Pengadilan
Negeri Pontianak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan
sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia melakukan
usaha perikanan di bidang penangkapan, pembudidayaan, pengangkutan,
pengolahan dan pemasaran ikan, yang tidak memiliki Surat Izin Usaha
Perikanan (SIUP) sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ayat (1), yang
dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

---------Bermula ketika terdakwa ANDY PHA THIENUT yang merupakan


Nahkoda kapal KM OI OENG LHA 014 TS salah satu kapal milik U Phe Yen
Marine Company yang bergerak dalam bidang penangkapan ikan dan
pengelolaan ikan dengan direktur utama Mr. Khai Ris Tho. ANDY PHA THIENUT
yang bertanggung jawab mengoperasikan kapal dan mengikut sertakan
Mualim I bernama Chen Has Radieng, Mualim II Harry Jayadi, Mualim III bernama
Nguyen Van Dee Phe serta 15 ABK yang ikut melakukan operasi penangkapan
ikan.

---------Bahwa pada pertengahan Maret 2017 terdapat kapal tanker pengangkutan


minyak milik Brunei Darussalam bertabrakan dengan kapal tanker milik
Singapura sehingga mengakibatkan 300 liter minyak tumpah kelaut Cina Selatan
berdekatan perairan Vietnam yang membawa dampak besar yang sangat
merugikan perusahaan U Phe Yen Marine Company.

---------Bahwa Link Khi Ma Che menawarkan kepada kepada Mr. Khai Ris Tho
agar memerintah salah satu nahkoda yang dapat dipercayai untuk pergi berlayar
menagkap di Semenanjung Provinsi Cha Mau yang kemudian menunjuk ANDY
PHA THIENUT untuk mengkap ikan di semenjung Provinsi Cha Mau yang terletak
dibagian utara negara Vietnam.

---------Bahwa pada tanggal 18 Maret 2017 berangkat dari Pelabuhan Tien


Giang, Vietnam menuju semenanjung Provinsi Cha Mau untuk melakukan
penangkapan ikan, namun ikan yang didapatkan tidak sesuai dengan target untuk
mendapatkan upah 2 kali lipat yang dijanjikan oleh Mr. Khai Ris Tho jika berhasil
membawa pulang ikan sebanyak 10 Ton. Melihat hasil tangkapan tidak sesuai
dengan yang diharapkan ANDY PHA THIENUT memberi tahukan kepada HARRY
JAYADI untuk berlayar lebih jauh ke arah utara dan memasuki perairan laut
Indonesia.

---------Bahwa pada tanggal 20 Maret 2017 ANDY PHA THIENUT beserta ABK
kapal KM OI OENG LHA 014 TS berbendera Vietnam sampai ke perairan
Nasional Indonesia di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) tepatnya di Laut
Cina Selatan wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia, ANDY PHA
THIENUT berlayar lagi mendekati perairan Daerah Pontianak berkat usulan
HARRY JAYADI sampai ketempat yang mempunyai titik koordinat 05° 41’ 58” U ­
106° 02’ 56” T.

---------Bahwa setelah memasuki perairan Indonesia kapal KM OI OENG LHA 014


TS melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat penangkap ikan
jenis jaring Purse Siene dengan cara semua lampu kapal KM OI OENG LHA
014 TS dihidupkan untuk memancing ikan agar datang dan mendekati cahaya
lampu, jika ikan sudah berkumpul dan banyak mendekati cahaya lampu, maka
alat penangkap ikan jaring Purse Seine yang dibawa KM OI OENG LHA 014 TS
diturunkan/dioperasikan dengan cara dilingkarkan untuk menangkap ikan-ikan
yang bergerombol.

---------Bahwa setelah jaring selesai diturunkan dan kedua ujung tali bertemu,
kemudian tali kerut ditarik agar ikan tidak keluar. Setelah ikan berkumpul dalam
jaring dan bagian bawahnya mengerut menyerupai mangkuk, lalu jaring ditarik
hingga lingkaran mengecil. Jaring tersebut dinaikkan ke atas kapal menggunakan
roda besar yang tergantung di atas tiang dan talinya ditarik oleh gardan yang
berada disisi kapal. Selama proses tersebut ikan yang ada di dalam jaring diambil
menggunakan serok dan dilakukan pemisahan sesuai jenis dan ukurannya ke
dalam keranjang dan dimasukkan ke dalam kapal.

---------Bahwa pada saat kapal KM OI OENG LHA 014 TS dalam perjalanan


pulang tangki bahan bakar mengalami sedikit kebocoran yang mengakibatkan
minyak bahan bakar tumpah kelaut. Jika kebocoran tangki bahan bakar tidak
segera diperbaiki akan mengakibatkan kebakaran kapal, dalam keadaan panik
ANDY PHA THIENUT mengarahkan kapal ke pelabuhan Tanjung Pinang.

---------Bahwa di saat bersamaan salah seorang TNI di Kapal KRI Oswald Siahaan
345 Koarmabar Sumatera Barat menyelidiki tumpahan minyak di laut dan setelah
30 menit menyelidiki tumpahan minyak tersebut kapal KRI Oswald Siahaan 345
melihat kapal KM OI OENG LHA 014 TS didepan dan melakukan pengejaran
selama beberapa menit, akhirnya kapal KM OI OENG LHA 014 TS ditahan.

----------Bahwa setelah TNI melakukan pemeriksaan terhadap kapal KM OI OENG


LHA 014 TS dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya muatan ikan di atas kapal
dengan jenis ikan laying 2.882 kg, 5.000 kg, ikan Tuna sirip biru 2.005 kg, ikan
kembung serta 2.008 kg udang beku, adanya alat penangkap ikan di atas kapal
ikan serta awak kapal yang berjumlah 15 (lima belas) orang termasuk Nakhoda
yaitu terdakwa ANDY PHA THIENUT.

---------Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut diketahui bahwa KM OI OENG


LHA 014 TS dalam yaitu alat tangkap Purse Seine berjumlah 1 (satu) unit, Surat
izin berlayar, alat navigasi dan komunikasi berupa 1 (satu) unit GPS, 1 (satu) unit
Radio, kartu pengenal Nakhoda. Tidak ditemukan dokumen-dokumen terkait kapal
dan izin penangkapan melakukan penangkapan ikan pada posisi 05° 41’ 58” U ­
106° 02’ 56” T sesuai Global Posision System (GPS) yang masih termasuk
dalam daerah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia yang merupakan
Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia tidak dilengkapi dengan
Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat Izin Pengkapan Ikan (SIPI) yang
dikeluarkan oleh pemerintah RI. Selanjutnya Nakhoda dan awak kapal KM IO
OENG LHA 014 TS diserahkan Ditpolair Polda Kalbar kepada PPNS Perikanan di
Pelabuhan / Dermaga PSDKP untuk diproses lebih lanjut.

---------Perbuatan terdakwa ANDY PHA THIENUT sebagaimana diatur dan


diancam pidana Pasal 93 jo. Pasal 27 ayat (2) jo. Pasal 102 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 tahun
2009 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Lebih Subsidair :

----------Bahwa ia Terdakwa Andy Pha Thienut selaku nahkoda kapal KM OI


OENG LHA 014 TS baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama pada
tanggal 20 Maret 2017, tanggal 21 Maret 2017, Tanggal 22 Maret 2017 atau pada
suatu waktu dalam tahun 2017, bertempat di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Republik Indonesia pada posisi 05° 41’ 58” U ­ 106° 02’ 56” T sesuai Global
Posision System (GPS) setelah dikonversi dan diplot pada peta laut masih
termasuk dalam daerah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia di Perairan Laut Cina
Selatan dan oleh karena barang bukti ditahan di Pelabuhan/Dermaga PSDKP
Pontianak dan berdasarkan ketentuan pasal 3 ayat (2) PERMA No.1 tahun 2007
tentang Pengadilan Perikanan, maka Pengadilan Perikanan pada Pengadilan
Negeri Pontianak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, Setiap orang
yang memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera
asing melakukan penangkapan ikan di ZEEI yang tidak memiliki SIPI
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2), yang dilakukan terdakwa
dengan cara sebagai berikut :

---------Bermula ketika terdakwa ANDY PHA THIENUT yang merupakan Nahkoda


kapal KM OI OENG LHA 014 TS salah satu kapal milik U Phe Yen Marine
Company yang bergerak dalam bidang penangkapan ikan dan pengelolaan ikan
dengan direktur utama Mr. Khai Ris Tho. ANDY PHA THIENUT yang
bertanggung jawab mengoperasikan kapal dan mengikut sertakan Mualim I
bernama Chen Has Radieng, Mualim II Harry Jayadi, Mualim III bernama Nguyen
Van Dee Phe serta 15 ABK yang ikut melakukan operasi penangkapan ikan.

---------Bahwa pada pertengahan Mater 2017 terdapat kapal tanker pengangkutan


minyak milik Brunei Darussalam bertabrakan dengan kapal tanker milik Singapura
sehingga mengakibatkan 300 liter minyak tumpah kelaut Cina Selatan berdekatan
perairan Vietnam yang membawa dampak besar yang sangat merugikan
perusahaan U Phe Yen Marine Company.

---------Bahwa Link Khi Ma Che menawarkan kepada kepada Mr. Khai Ris Tho
agar memerintah salah satu nahkoda yang dapat dipercayai untuk pergi berlayar
menagkap di Semenanjung Provinsi Cha Mau yang kemudian menunjuk ANDY
PHA THIENUT untuk mengkap ikan di semenjung Provinsi Cha Mau yang terletak
dibagian utara negara Vietnam.

---------Bahwa pada tanggal 18 Maret 2017 berangkat dari Pelabuhan Tien


Giang, Vietnam menuju semenanjung Provinsi Cha Mau untuk melakukan
penangkapan ikan, namun ikan yang didapatkan tidak sesuai dengan target untuk
mendapatkan upah 2 kali lipat yang dijanjikan oleh Mr. Khai Ris Tho jika berhasil
membawa pulang ikan sebanyak 10 Ton. Melihat hasil tangkapan tidak sesuai
dengan yang diharapkan ANDY PHA THIENUT memberi tahukan kepada HARRY
JAYADI untuk berlayar lebih jauh ke arah utara dan memasuki perairan laut
Indonesia.

---------Bahwa pada tanggal 20 Maret 2017 ANDY PHA THIENUT beserta ABK
kapal KM OI OENG LHA 014 TS berbendera Vietnam sampai ke perairan
Nasional Indonesia di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) tepatnya di Laut
Cina Selatan wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia, ANDY PHA
THIENUT berlayar lagi mendekati perairan Daerah Pontianak berkat usulan
HARRY JAYADI sampai ketempat yang mempunyai titik koordinat 05° 41’ 58” U -
106° 02’ 56” T.

---------Bahwa setelah memasuki perairan Indonesia ANDY PHA THIENUT selaku


nahkoda kapal KM OI OENG LHA 014 TS melakukan penangkapan ikan
dengan menggunakan alat penangkap ikan jenis jaring Purse Siene dengan
cara semua lampu kapal KM OI OENG LHA 014 TS dihidupkan untuk memancing
ikan agar datang dan mendekati cahaya lampu, jika ikan sudah berkumpul dan
banyak mendekati cahaya lampu, maka alat penangkap ikan jaring Purse Seine
yang dibawa KM OI OENG LHA 014 TS diturunkan/dioperasikan dengan cara
dilingkarkan untuk menangkap ikan-ikan yang bergerombol.

---------Bahwa setelah jaring selesai diturunkan dan kedua ujung tali bertemu,
kemudian tali kerut ditarik agar ikan tidak keluar. Setelah ikan berkumpul dalam
jaring dan bagian bawahnya mengerut menyerupai mangkuk, lalu jaring ditarik
hingga lingkaran mengecil. Jaring tersebut dinaikkan ke atas kapal menggunakan
roda besar yang tergantung di atas tiang dan talinya ditarik oleh gardan yang
berada disisi kapal. Selama proses tersebut ikan yang ada di dalam jaring diambil
menggunakan serok dan dilakukan pemisahan sesuai jenis dan ukurannya ke
dalam keranjang dan dimasukkan ke dalam kapal.

---------Bahwa pada saat kapal KM OI OENG LHA 014 TS dalam perjalanan


pulang tangki bahan bakar mengalami sedikit kebocoran yang mengakibatkan
minyak bahan bakar tumpah kelaut. Jika kebocoran tangki bahan bakar tidak
segera diperbaiki akan mengakibatkan kebakaran kapal, dalam keadaan panik
ANDY PHA THIENUT mengarahkan kapal ke pelabuhan Tanjung Pinang.

---------Bahwa di saat bersamaan salah seorang TNI di Kapal KRI Oswald Siahaan
345 Koarmabar Sumatera Barat menyelidiki tumpahan minyak di laut dan setelah
30 menit menyelidiki tumpahan minyak tersebut kapal KRI Oswald Siahaan 345
melihat kapal KM OI OENG LHA 014 TS didepan dan melakukan pengejaran
selama beberapa menit, akhirnya kapal KM OI OENG LHA 014 TS ditahan.

----------Bahwa setelah TNI melakukan pemeriksaan terhadap kapal KM OI OENG


LHA 014 TS dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya muatan ikan di atas kapal
dengan jenis ikan laying 2.882 kg, 5.000 kg, ikan Tuna sirip biru 2.005 kg, ikan
kembung serta 2.008 kg udang beku, adanya alat penangkap ikan di atas kapal
ikan serta awak kapal yang berjumlah 15 (lima belas) orang termasuk Nakhoda
yaitu terdakwa ANDY PHA THIENUT.

---------Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut diketahui bahwa KM OI OENG


LHA 014 TS dalam yaitu alat tangkap Purse Seine berjumlah 1 (satu) unit, Surat
izin berlayar, alat navigasi dan komunikasi berupa 1 (satu) unit GPS, 1 (satu) unit
Radio, kartu pengenal Nakhoda. Tidak ditemukan dokumen-dokumen terkait kapal
dan izin penangkapan melakukan penangkapan ikan pada posisi 05° 41’ 58” U ­
106° 02’ 56” T sesuai Global Posision System (GPS) yang masih termasuk
dalam daerah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia yang merupakan
Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia tidak dilengkapi dengan
Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat Izin Pengkapan Ikan (SIPI) yang
dikeluarkan oleh pemerintah RI. Selanjutnya Nakhoda dan awak kapal KM IO
OENG LHA 014 TS diserahkan Ditpolair Polda Kalbar kepada PPNS Perikanan di
Pelabuhan / Dermaga PSDKP untuk diproses lebih lanjut.

---------Perbuatan terdakwa ANDY PHA THIENUT sebagaimana diatur dan


diancam pidana Pasal 97 jo. Pasal 38 ayat (1) jo. Pasal 102 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 tahun
2009 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Pontianak, Rabu 21 Juni 2017

JAKSA PENUNTUT UMUM I

KRISTOPEL HENDRA TONGLO L, S.H,.MH


JAKSA MUDA NIP.19601221 04 1002

JAKSA PENUNTUT UMUM II

FETRIANI, S.H.,M.H
JAKSA MUDA NIP. 19801121 05 1001

Anda mungkin juga menyukai