Anda di halaman 1dari 4

KELUARGA DAN PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK BANGSA

‫ وعلى آله وأصحابه‬.‫ والصلةا والسلما على أرشرف النأبياء والرسلين‬.‫الحمد ل الذي بعث رسوله ليتمم مكارما الخألقا‬

‫ أما بعد‬.‫أجمعين‬:

Ibu Guru yang saya hormati serta teman-teman yang saya cintai

Segala puji bagi Allah yang telah mengutus RasuluNya untuk memperbaiki akhlak
manusia.

Salam dan shalawat mari kita kirimkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
Saw yang telah memberikan contoh dan teladan menuju keluarga yang sukses dunia dan
bahagia di akhirat.

Hadirin yang berbahagia….

Sungguh menjadi sebuah ironi ketika kita tengok sejenak pada realita yang terjadi di
Negara ini. Bagaimana tidak, melihat perkembangan kualitas moral yang semakin lama
terlihat kian merosot dan terdegradasi. Sebut saja sebagai contoh semisal semakin maraknya
tindak kejahatan, pelecehan seksual, serta berbagai macam tindak kriminal lainnya. Hal ini
tentu berimbas terhadap memudarnya karakter bangsa. Dengan fakta yang sedemikian ini
tentu memunculkan pertanyaan dalam benak kita yakni apa gerangan yang terjadi dengan
generasi penerus bangsa ini?

Selain itu, fakta bahwa moral generasi muda yang seakan-akan terjangkiti virus dan
penyakit akut sungguh sangat memprihatinkan dan memiriskan hati. Moral para pemuda
terlihat semakin jauh dari nilai dan norma ketimuran. Mereka cenderung lebih suka
mengikuti model pergaulan bebas tanpa mengindahkan norma-norma yang berlaku. Narkoba
dan prilaku seks bebas sepertinya sudah menjadi hal yang lumrah di kalangan muda-mudi
Indonesia saat ini.

Fakta terbaru yang berkembang belakangan ini adalah ternyata salah satu penyebab
utama rusaknya moral putra-putri bangsa justru disebabkan oleh pesatnya perkembangan dan
kemajuan teknologi, semisal semakin mudahnya akses penyebaran video-video berbau porno.
Mudahnya akses teknologi saat ini yang diharapkan berdampak positif bagi kemajuan
pendidikan mereka ternyata malah menjadi bumerang. Agar masalah moral ini dikemudian
hari tidak lagi berlarut-larut dan menjadi problematika bangsa kita, maka harus ada upaya
serius untuk penanganan kriris moral dan etika yang tengah melanda bangsa ini. Harus ada
pihak-pihak yang bertanggungjawab dan mau memperhatikan permasalahan ini. Oleh karena
itu pada kesempatan ini kami akan membawakan judul KELUARGA DAN
PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK BANGSA. Dengan dasar firman Allah Swt dalam
surah Attahrim ayat 6:

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras,
dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan

Hadirin sekalian….

Ayat ke enam surah Attahrim ini menggambarkan bahwa dakwah dan pendidikan harus
bermula dari rumah. Ayat ini walaupun redaksional tertuju kepada kaum pia (ayah),tetapi itu
tidak hanya bertujuan kepada mereka. Ayat ini tertuju kepada perempuan dan lelaki (ibu dan
ayah). Pembentukan karakter diawali dari masing-masing keluarga dan akan berujung kepada
pembentuak karakter anak bangsa.

Hadirin sekalian yang berbahagia……..

Keluarga merupakan benteng utama dan pertama dalam hal pembentukan karakter dalam
rangka mencetak generasi yang tangguh dalam mengemban pembangunan bangsa dimasa
yang akan datang. Karena di sinilah madrasah pertama dan utama seorang anak. Mereka
dididik oleh orang tuanya dan dibentuk seperti apa yang diinginkan orang tuanya. Namun
yang perlu diperhatikan dalam pembentukan karakter bukan hanya proses transformasi
informasi, ada hal sangat penting yaitu kecerdasan emosional dan spiritual disamping
kecerdasan intelektual anak sehingga akan melahirkan golden generation. Kita salut……….
jaman sekarang siswa-siswa banyak yang hebat-hebat, computer ……….. ahli! Dunia
internet……….. bisa! Matematika pintar, IPA jago…..! Otaknya berlian, pemikirannya
cemerlang tetapi Aklaknya mengecewakn. Anak shaleh yang didambakan tetapi karena salah
mendidik maka yang muncul adalah anak salah…………..
Maka benarlah sabda Rasululluh Saw dalam sebuah haditsnya:

‫ما من مولود إل يولد على الفطرةا بأبواه يهودانأه أو ينصرانأه أو يمجسانأه‬

Artinya: Tidak ada anak dilahirkan kecuali dalam keadaan suci (H R Bukhari)

Oleh karena itu, wahai para orang tua, wahai para guru, wahai para penanggungjawab
pendidikan………..! kualitas sumber daya manusia di Indonesia yang semakin
memprihatinkan ini, terlebih generasi muda indonesia, haruslah benar-benar diperhatikan
secara seksama. Karena semangat merekalah nantinya yang akan menjadi roda penggerak
bagi bangsa ini. Apa jadinya kelak ketika Negara Indonesia yang kita cintai ini, dihuni oleh
manusia-manusia yang tak berkarakter dan tak bermoral? Sungguh tidak dapat dibayangkan.

Dalam pembentukan karakter dan moral seorang anak tidaklah berkembang menjadi
sedemikian rupa dengan sendirinya. Perkembangan karakter pada setiap individu dipengaruhi
oleh faktor tertentu, yakni faktor bawaan dan faktor lingkungan. Menurut para developmental
psychologist, setiap manusia memiliki potensi bawaan yang akan termanifestasi setelah dia
dilahirkan, termasuk potensi yang terkait dengan karakter atau nilai-nilai kebajikan. Dalam
hal ini, Confusius –seorang filsuf terkenal Cina– menyatakan bahwa manusia pada dasarnya
memiliki potensi mencintai kebajikan, namun bila potensi ini tidak diikuti dengan pendidikan
dan sosialisasi setelah manusia dilahirkan, maka manusia dapat berubah menjadi binatang,
bahkan lebih buruk lagi.

Hadirin sekalian………….

Bagi seorang anak, keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan dan
perkembangannya dalam pembentukan kepribadian anak. Keluarga memiliki peranan yang
sangat signifikan dalam mewujudkan kualitas moral para penerus bangsa. Betapa tidak,
lingkungan keluarga dan orang tualah yang menjadi teladan sekaligus guru pertama dalam
pembentukan moral anak. Pendidikan dan teladan yang diserap dari lingkungan keluarga dan
orang tua sangatlah melekat dalam pribadi anak kelak.
Pepatah arab mengatakan; ‫التعلججم فججي الصججغر كلنقججش علججى الحجججر‬.” Artinya: Belajar diwaktu kecil
bagaikan mengukir diatas batu. Teladan dan pendidikan yang diterima semenjak kecil
dilingkungan keluarga akan berbekas dalam pribadi anak kelak. Dengan demikian, apabila
kita menginginkan terbentuknya kepribadian dan moral yang baik pada anak tentunya
pelajaran dan teladan yang baiklah yang harus dicontohkan.

Hadirin yang berbahagai…………

Salah satu contoh keluarga yang berhasil dalam mendidik anggota keluarganya adalah
Luqman Hakim, Dalam Al-Qur‟an dijelaskan bahwa Allah telah memberikan i’tibar melalui
Luqman al-Hakim sebagai sosok seorang pendidik dalam memberikan pendidikan kepada
anaknya. Firman Allah Swt dalam surah Luqman ayat 13:

Artinya:

Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Hadirin yang berbahagia……………………

Sebagai kesimpulan:

Pertama, Pembentukan karakter anak bangsa harus diawali dari keluarga dengan memberikan
bimbingan dan pendidikan seumur hidup ( Life long learning) ‫من المهد إلى اللحد‬.

Kedua, Salah satu penyebab kegagalan moral anak bangsa sekarang ini karena tidak adanya
keseimbangan perhatian dari keluarga antara pendidikan intelektual dan pendidikan spiritual
anak-anak. Mereka lebih banyak memperhatikan kebutuhan intektualnya dan mengabaikan
kebutuhan spiritual anak.

Ketiga, Kejayaan suatu bangsa adalah tergantung dari karakter yang baik anak bangsa itu.
Bila karakter anak bangsa rusak maka jatuhlah bangsa itu.

Demikian yang kami dapat sampaikan, terima kasih atas segala perhatian.

Sungguh indah pintu dipahat, Burung puyuh di atas dahan

Kalau hidup hendak selamat, Taat selalu perintah Tuhan

Anda mungkin juga menyukai