Anda di halaman 1dari 65

BAB I

TINJAUAN UMUM MATA KULIAH PERKEMBANGAN


PESERTA DIDIK

Capaian Akhir Pembelajaran


Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa dapat
menjelaskan ruang lingkup kajian mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.

Indikator
Melalui proses berfikir mendalam dan diskusi dalam kelompok
kooperatif mahasiswa dapat;
1. Menjelaskan arti penting mempelajari mata kuliah PPD secara rinci,
logis, dan sistematis
2. Mengidentifikasi ruang lingkup kajian PPD secara rinci, logis, dan
sistematis.

A. Pengantar
Pokok bahasan “tinjauan umum mata kuliah PPD” ini menjadi
bahasan pertama mahasiswa dalam mempelajari secara lebih mendalam
materi-materi berikutnya. Pokok bahasan ini akan memberikan kejelasan
kepada mahasiswa tentang eksistensi, tujuan, urgensi, dan ruang lingkup
mata kuliah tersebut. Dengan demikian mahasiswa akan memiliki kerangka
pemahaman yang selanjutnya diharapkan membangkitkan kesadaran akan
pentingnya mempelajari dan memahami seluk beluk yang berkaitan dengan
peserta didik. Kesadaran tersebut akan men-drive setiap mahasiswa untuk
lebih semangat dan intens dalam mendalami aspek kajian mata kuliah
tersebut.
Ada beberapa sub pokok bahasan yang akan diulas dalam bab ini di
antaranya; eksistensi mata kuliah PPD, tujuan mempelajari mata kuliah
PPD, pentingnya mempelajari mata kuliah PPD, dan ruang lingkup bahasan
mata kuliah PPD. Masing-masing sub pokok bahasan tersebut akan
diuraikan secara sistimatis, logis, dan mengedepankan penguasaan konsep
melalui proses berfikir tingkat tinggi (hight orger thingking) dengan
menggunakan kemampuan berfikir meta kognisi yang dimiliki. Dalam
persepektif pendekatan pembelajaran strategi penulisan yang dibangun
disini adalah menggunakan pendekatan konstruktivis, dimana mahasiswa
diajak untuk mempelajari dan memahami materi tersebut dengan
membangun sendiri pengetahuannya.
Materi ini anda akan pelajari dengan metode Thingks Pare Share
(TPS) dimana anda harus memikirkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
dalam kolom tugas I di bawah dan menulisnya dalam buku tugas anda

1
masing-masing. Setelah itu anda harus membagi hasil pemikiran anda
dengan teman Cooperative anda.

B. Eksistensi Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik


Dalam bab pertama ini akan dibahas tentang hal-hal yang
memperjelas keberadaan atau eksistensi Perkembangan Peserta Didik.
Tujuannya tidak ada lain adalah agar kita memiliki persepsi yang sama
tentang hal tersebut. Tidak ada di antara kita yang memiliki pendapat yang
kontradiktif yang kemudian menghadirkan bias terhadap pengetahuan yang
kita dalami. Tidak sekedar itu, kebenaran dalam meletakkan Perkembangan
Peserta Didik akan mempermudah kita dalam mempelajari dan memahami
mata kuliah tersebut dan tidak menghadirkan tanda tanya pada diri kita
masing-masing.
Yang dimaksud dengan hal-hal yang memperjelas adalah berkaitan
dengan beberapa pertanyaan; Apakah Perkembangan Peserta Didik
merupakan sebuah ilmu? Kalau Perkembangan Peserta Didik itu ilmu, lalu
apa yang menjadi objek kajiannya? Dan kalau bukan, lalu Perkembangan
Peserta Didik itu apa? Nah! Coba anda pikirkan secara mendalam jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Setelah ketemu jawabannya silahkan
Tugas I.
anda tulis di buku tugas anda masing-
masing. Silahkan!! 
Bagaimana! Sudah ketemu Pikirkanlah jawaban dari
jawabannya! Sudahkah anda tulis pertanyaan-pertanyaan di bawah
jawaban kalian dibuku tugas masing- ini. Gunakan kekuatan logika anda
masing. Atau, mungkin anda kesulitan dan dukung dengan hasil bacaan
menemukan jawabannya. Atau, anda selama ini. Jangan baca
bahkan anda bingung! Sekarang ulasan di samping sebelum anda
silahkan anda baca lagi jawaban anda, berhasil merumuskan jawabanmu
kemudian silahkan anda konfirmasi sendiri. Tulis jawaban anda di buku
dengan penjelasan di bawah. Jika tugas masing-masing.
jawaban anda sejalan dengan 1. Apakah Perkembangan Peserta
Didik itu Ilmu?
penjelasan di bawah, maka hasil
2. Kalau ya! Kenapa anda
berfikir anda benar. Akan tetapi, jika mengatakan-nya sebagai ilmu?
jauh berbeda dengan penjelasan di 3. Kalau bukan ilmu, lalu PPD itu
bawah, maka cara berfikir anda perlu apa?
diperbaiki. Setelah anda yakin hasil 4. Apa pentingnya anda
berfikir anda salah, silahkan anda mempelajari mata kuliah PPD.
konstruk pengetahuan tersebut 
kedalam struktur mental anda sampai
anda mendapatkan pemahaman yang benar.
Sekarang mari kita jawab pertanyaan tersebut satu persatu, dan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita harus tahu syarat-syarat
pengetahuan yang dapat dikategorikan sebagai ilmu. Jadi, tidak semua

2
pengetahuan bisa dikategorikan sebagai ilmu? Ya! Tidak semua
pengetahuan disebut sebagai ilmu. Ilmu memiliki syarat-syarat yang harus
dimiliki pengetahuan untuk bisa menjadi
ilmu. Syarat-syarat itulah yang harus kita
gunakan untuk mengukur apakah PPD
Ontologi berarti termasuk ilmu atau tidak.
objek, nilai atau 12
Ada tiga syarat yang harus dimiliki
hakekat. pengetahuan untuk bisa dikategorikan
sebagai ilmu, yaitu; ontologis, epistemologis,
Sedangkan dan aksiologis. Ketiga syarat tersebut disebut
Epistemologi artinya sebagai”Landasan”. Pertama, ontologi
metode atau cara. berkaitan dengan pertanyaan “Apakah
pengetahuan tertentu itu punya objek kajian?
Adapun Aksiologi Atau dengan pertanyaan laian “Apa yang
berarti manfaat atau dikaji oleh pengetahuan tertentu tersebut?
Kedua, epistemologi berkaitan dengan
kegunaan pertanyaan “Bagaimana caranya
mendapatkan pengetahuan tertentu tersebut?”
Atau “Bagaimana metodologinya? Ketiga,
aksiologi berkaitan dengan pertanyaan “Untuk apa pengetahuan tertentu
tersebut dipergunakan? Pertanyaan lainnya adalah ”Apa kemanfaatannya?
Ketiga landasan tersebut itulah yang menjadi dasar menentukan dan
memutuskan apakah suatu pengetahuan termasuk ilmu atau tidak. Begitu
juga dalam hal menimbang dan memutuskan apakah PPD ilmu atau bukan.
Untuk menjawab pertanyaan pertama, “Apakah Perkembangan
Peserta Didik merupakan sebuah ilmu?” maka kita baru bisa menjawab
pertanyaan tersebut jika kita bisa menjawab pertanyaan yang kedua, “Apa
yang menjadi objek kajiannya? Dengan menemukan jawaban pertanyaan
yang kedua maka secara otomatis pertanyaan yang kedua terjawab dengan
sendirinya.

1
Landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis dapat dilihat dalam Filsafat Ilmu
Sebuah Pengantar Populer, Jujun S. Suriasumantri, 1999. Hal. 33-35.
2
Pengertian dan jenis pendidikan dapat dilihat dalam Pasal 1 UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional

3
Lihat dan baca jawaban anda
masing-masing! Mungkin ada dari anda
yang jawabannya “Perkembangan Peserta didik adalah anak
Peserta Didik adalah ilmu”, jika usia sekolah yang sedang
demikian, objeknya menurut anda apa? duduk dibangku sekolah
Mungkin di mind anda mengatakan baik formal maupun non
“Objek kajiannya manusia, tepatnya formal. Pendidikan formal
pertumbuhan dan perkembangan adalah jalur pendidikan
manusia”. Itu adalah jawaban yang luar yang tersetruktur dan
biasa. Tapi silahkan anda pikirkan lebih berjenjang yang terdiri atas
lanjut, “Apakah manusia sama dengan pendidikan dasar,
peserta didik? Atau dengan kata lain pendidikan menengah, dan
“Apakah semua manusia adalah peserta pendidikan tinggi.
didik?” Pertanyaan ini harus dijawab Pendidikan nonformal
dulu mengingat titel dari mata kuliah adalah jalur pendidikan
tersebut “Perkembangan Peserta Didik” diluar pendidikan formal
bukan “Perkembangan Manusia atau yang dapat dilakukan
Individu”. Saya yakin anda akan secara terseteruktur dan
mengatakan “Tidak semua manusia berjenjang.
menjadi peserta didik, hanya mereka
yang sedang menempuh pendidikan formal dan nonformal sajalah yang
disebut sebagai peserta didik”. Jadi, manusia bukan objek kajian
Perkembangan Peserta Didik? Kalau peserta didik tidak sama dengan
manusia maka sudah pasti “Manusia” bukanlah objek kajian Perkembangan
Peserta Didik.
3
Jika anda membangun dalil berikutnya “Peserta didik kan manusia
juga”, lalu anda mengatakan “Oleh karena itu manusia adalah objek kajian
PPD”. Maka anda harus menjawab pertanyaan berikutnya “Apa bedanya
perkembangan manusia yang tidak menjadi peserta didik dengan manusia
yang sedang menjadi peserta didik?” Ada bedanya?! Tidak ada kan! Peserta
didik juga manusia kan! Ingat! Perkembangan dan pertumbuhan manusia
itu sudah menjadi objek kajian psikologi, khususnya psikologi
perkembangan. Oleh sebab itu, kita dapat katakan “pertumbuhan dan
perkembangan manusia bukan objek kajian PPD”. Nah! Kalau begitu apa
objek kajian PPD? Anda tidak temukan! Ya, anda memang tidak akan
temukan karena PPD tidak punya objek. Nah! Jika PPD tidak berobjek,
apakah bisa dikatan sebagai ilmu? Sudah pasti tidak!
Begitu juga dengan landasan yang kedua, epistemologi apakah PPD
memiliki metodologis sendiri. Dengan cepat kita bisa katakan “tidak!
Kenapa demikian? Karena PPD tidak memiliki objek kajian. Bagaimana
PPD akan punya metodologi sendiri sementara dia tidak punya objek kajian!

3
Manusia sebagai kajian psikologi dan jenis objek kajian psiklogi dapat dilihat dalam
Psikologi Pendidikan; M.Ngalim Purwanto, 2006. Hal. 2-3.

4
Sampai di sini kita dapat putuskan untuk disimpulkan bahwa PPD bukanlah
sebuah ilmu.
Kalau PPD bukanlah sebuah ilmu, lalu Perkembangan Peserta Didik
itu apa? Silahkan lihat jawaban kalian. Coba apa jawaban kalian. Ada dari
kalian yang menjawab “Hanya nama dari sebuah mata kuliah”. Atau anda
mengatakan “bagian dari psikologi”. Silahkan saja, anda boleh mengatakan
kedua-duanya. Perkembangan Peserta Didik memang hanya sebuah mata
kuliah dan sebagian dari kajian psikologi. Materi bahasan PPD adalah sama
dengan materi bahasan psikologi. Begitupula teori yang diungkap dalam
PPD sama dengan teori yang dijelaskan dalam psikologi. Hal ini tidak ada
lain dikarenakan materi PPD diambil dari kajian psikologi.
Pertanyaan berikut yang kalian harus jawab adalah “Mengapa mata
kuliah tersebut diberi nama “Perkembangan Peserta Didik?” Kenapa tidak
namanya “Psikologi Perkembangan saja, bukankah lebih baik kalau kita
mempelajari keilmuannya?” Silahkan anda
pikirkan dengan mendalam jawaban anda
masing-masing.
Perkembangan Peserta Apakah kalian sudah punya jawaban
Didik membahas atas pertanyaan-pertanyaan di atas. Coba
perkembangan anak kalian cermati ulasan berikut ini, setelah itu
usia sekolah. konfermasi jawaban anda dengan penjelasan
Perkembangan Peserta tersebut. Utuk menjawab pertanyaan
tersebut di atas saya ingin menanyakan
Didik menyiapkan pertanyaan kunci kepada anda “Apakah
calon-calon guru agar nama menunjukkan identitas dari sesuatu?”
bisa memberikan Kalau anda termasuk orang yang
perlakukan sesuai mengatakan “Ya” maka saya ingin katakan
perkembangan anak “Selamat” kepada anda. Mengapa? Karena
anda termasuk bagian dari orang-orang yang
memahami makna, jati diri, dan eksistensi.
Tapi jika anda mengatakan “Tidak” maka saya ingin memberikan saran
kepada anda agar anda merubah persepsi, banyak berfikir dan merenung
sehingga anda mampu memaknai sebuah simbol, nama, gejala, dan
penomena. Bagi mereka yang mampu memaknai sebuah simbol, nama,
gejala, dan penomena pasti akan mengakui nama sebagai identitas penanda
bagi sesuatu dan akan mengenali atau berupaya memahami dari simbol,
nama, gejala, dan penomena yang di cermati. Begitu pula dengan nama
mata kuliah “Perkembangan Peserta Didik”, dari nama tersebut dapat
diketahui dengan baik substansi dan esensi mata kuliah tersebut.
Jadi, jawaban dari pertanyaan “Mengapa mata kuliah tersebut diberi
nama “Perkembangan Peserta Didik?” tercermin dalam nama mata kuliah
tersebut. Oleh sebab itu, jawaban yang bisa dikemukakan adalah; Pertama,
mata kuliah PPD hanya membahas perkembangan, bukan pertumbuhan;
Kedua, perkembangan yang dibahas adalah perkembangan individu yang

5
berada pada rentang usia anak yang sedang duduk di bangku sekolah atau
biasa disebut anak usia sekolah, yaitu pendidikan formal dan non formal,
tidak membahas perkembangan
individu di bawah atau di atasnya;
Ketiga, mata kuliah PPD Kaisar Hirohito setelah
dimaksudkan untuk memperkaya PD II selesai bertanya
wawasan calon-calon guru yang kepada kabinetnya
dipersiapkan menjadi guru yang “....apakah guru-guru kita
akan membelajarkan peserta didik banyak yang
pada jenjang yang disiapkan. Oleh meninggal?” dijawab
sebab itu, calon-calon guru tersebut
oleh panglima tentaranya
harus dibekali dengan baik tentang
“tidak ada guru yang
bagaimana tahap perkembangan
anak pada setiap jenjang tewas....” Lalu kaisar
pendidikan yang ada. Harapannya mengatakan
adalah dengan pemahaman yang “beruntunglah tidak ada
baik tentang perkembangan peserta guru yang meninggal,
didik guru bisa memberikan dengan demikian kita
perlakukan yang tepat bagi anak, bisa membangun Jepang
yaitu perlakukan yang sesuai kembali”
dengan perkembangannya.

C. Tujuan Mempelajari Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik


Guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan sangat
menentukan perjalanan masa depan suatu bangsa dan negara. Tentu kita
masih ingat ketika sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat pada Perang
Dunia II membombardir Yokohama dan Nagasaki dengan Bom Atom.
Mungkin dengan membaca sekilas, tanpa melakukan perenungan terhadap
pernyataan tersebut muncul pertanyaan dalam benak anda “Apa
hubungannya Perang Dunia II yang menghancurkan Hirosima dan Nagasaki
dengan pendidika? Apa hubungan hancurnya Hirosima dan Nagasaki
dengan PPD?”
Memang tidak ada hubungan langsung PD II dengan pendidikan,
tidak juga dengan PPD. Tapi coba ingatlah apa yang dilakukan kaisar
Jepang, Hirohito beberapa hari setelah pemboman tersebut. Beliau
mengumpulkan petinggi-petinggi negaranya guna membahas dampak
perang, dalam hal ini pemboman yang maha dahsyat yang membuatnya
harus menyerah kepada sekutu. Tidak hanya itu yang paling pertama dan
utama dipikirkan oleh beliau dan kemudian dibahas adalah mengenai masa
depan jepang. Mungkin kita sulit melupakan pertanyaan yang pertama
dikedepankan oleh sang kaisar. Ya! Pertanyaan pertamanya adalah tentang
guru dan pendidikan. Beliau menanyakan kepada hadirin yang hadir

6
“Siapakah dari rakyat kita yang paling banyak tewas? Bagaimana dengan
guru yang kita miliki, apakah masih ada?” Lalu dijawab oleh hadirin,
panglima perang “Yang paling banyak meninggal adalah tentara, adapun
guru tidak ada yang meninggal”. Lalu sang kaisar mengatakan “Beruntung
lah tidak ada guru yang meninggal, dengan demikian kita bisa membangun
Jepang kembali”.
Disinalah poin pentingnya dan di sini terlihat jelas hubungan PD II
dengan pendidikan, yaitu dari pernyataan kaisar Hirohito yang melihat
pendidikan sebagai faktor penting dalam membangun sebuah bangsa dan
negara. Dan hal tersebut terbukti nyata hari ini, setelah kurang lebih 71
tahun Jepang luluh lantak, hari ini Jepang lahir sebagai salah satu negara
maju di dunia. Jepang kembali menjelma menjadi negara yang modern dan
sangat diperhitungkan dunia, bahkan kita lihat dengan kasat mata, pada
sektor-sektor tertentu (otomotif) jepang menguasai pasar dunia.
Bandingkan dengan Indonesia hari ini yang merdeka pada dasawarsa yang
sama ketika Jepang dijatuhi Bom Atom. Tentu dengan jelas dan mudah kita
akan mengatakan bahwa Indonesia jauh tertinggal oleh jepang, bahkan
mungkin anda akan mengatakan “Jepang tidak bisa dibandingkan dengan
Indonesia” karena memang Indonesia sangat jauh tertinggal.
Tapi silahkan kita pikirkan lebih lanjut, kemudian ajuka pertanyaan
“Mengapa jepang bisa maju seperti hari ini, padahal saat itu Jepang sudah
akan bangkrut. Di sisi lain Jepang tidak memiliki sumberdaya alam seperti
Indonesia?” Apa jawabannya! Tidak lain dan tidak bukan “Jepang memiliki
SDM yang sangat baik”. Itulah kunci kemajuannya, bukan saja Jepang
tetapi semua negara yang ada didunia. Kita ketahui misalnya USA, Rusia,
Jerman, dan negara-negara maju lainnya, mereka bisa seperti hari ini karena
pendidikannya maju, negara sangat konsen dalam meningkatkan dan
menjaga kualitas pendidikannya. Mereka yakin betul bahwa pendidikan
merupakan kunci perubahan dan kemajuan. Bagi kita yang muslim sudah
tegas dan jelas Allah dan rasulnya menjelaskan kepada kita bagaimana
pentingnya ilmu pengetahuan melalui firmanNya dan hadisnya. 4 Allah
dalam Al-Quran surah Al-Rahman ayat 33 menjelaskan yang artinya “Hai
bangsa jin dan manusia, jika kalian sanggup melintasi penjuru langit dan
bumi, maka lintasilah, kalian tidak akan bisa menembusnya kecuali dengan
kekuatan ( ilmu). Selanjutnya Nabinya memperkuat dan mempertegas
bagaimana pentingnnya ilmu pengetahuan dengan hadisnya yang
mengatakan “Barang siapa yang menginginkan dunia maka hanya bisa
diraih dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan akherat juga
hanya bisa diraih dengan ilmu”. Ajaran Allah dan Nabinya inilah yang
diamlkan oleh negara-negara maju sehingga bisa seperti hari ini, sementara
kita yang sudah dan selalu membacanya sejak NKRI terbentuk bahkan
sebelumnya tidak mau merenungkan dan mengambil pelajaran darinya. Hal

4
QS. Al-Rahman ayat 33 hal. 533.

7
tersebut pulalah menjadi penyebab kita belum bisa maju, bahkan mungkin
tidak akan maju.
Berbicara mengenai pendidikan tidak bisa terlepas dari sosok
seorang guru, bahkan guru merupakan faktor utama yang paling penting
dalam pendidikan. Itulah sebabnya sampai-sampai kaisar Hirohito menaruh
perhatian utama pada guru seperti dijelaskan di atas. Karena begitu vitalnya
posisi guru dalam pendidikan khususnya dalam pembelajaran maka guru
harus memiliki kompetensi yang baik dan mumpuni. Menjadi guru tidak
hanya cukup dengan hanya mau dan
siap mengajar, tidak hanya cukup
Ausubel membagi belajar
pintar atau menguasai materi, akan
kedalam dua jenis, yaitu;
tetapi guru harus memiliki 4
belajar hafalan dan belajar
kompetensi yang mendukung
bermakna. Yang dimaksud
fungsinya sebagaimana dijelaskan
dengan belajar bermakna
dalam 5PP No. 32 tahun 2013 tentang
(meaningfull learning) adalah
SNP, yaitu; kompetensi pedagogik,
rangkaian proses belajar yang kompetensi prefesional, kompetensi
memberikan hasil yang sosial, dan kompetensi kepribadian.
bermakna. Belajar dikatakan Kompetensi-kompetensi tersebut
bermakna bila informasi yang mutlak dimiliki oleh setiap guru,
dipelajari siswa disusun sesuai karena hanya guru yang memiliki
Menurut
denganPP No. 32
struktur kognitif kompetensi-kompetensi itulah yang
siswa, sehingga
tahun 2013 tentang siswa dapat mampu merencanakan,
mengaitkan pengetahuan melaksanakan, mengevaluasi, dan
NSP,
baru ada empat
tersebut dengan struktur memperbaiki pembelajarannya. Oleh
kompetensi yang
kognitifnya sebab itu, wajib hukumnya bagi setiap
harus dimiliki guru guru untuk meng-upgrade
kompetensi tersebut.
yaitu; kompetensi Mata kuliah Perkembangan
pedagogik, Peserta Didik merupakan salah satu mata
profesional, kuliah yang sangat penting bagi setiap calon
guru. Mata kuliah tersebut menjadi input bagi
kepribadian, dan calon guru tidak hanya untuk meningkatkan
kompetensi sosial salah satu kompetensi dari keempat
kompetensi yang harus dimiliki, akan tetapi
menjadi input untuk meningkatakan (inprove) kompetensi pedagogik,
kompetensi, kepribadian, dan kompetensi sosial calon guru. Anda bisa
bayangkan bagaimana seorang guru akan melakukan pembelajaran jika
tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang
perkembangan peserta didik; bagaimana perkembangan kognitif, moral,
sosial kepribadian, dan psikomotorik siswa. Bisa dipastikan guru yang tidak
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang perkembangan

5
PP. 19 tahun 2005 pasal 28 ayat 3

8
peserta didik akan berinteraksi, memperlakukan, dan membelajarkan siswa
tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak sehingga
pembelajaran yang dilakukan tidak akan bermakna “miningfull learning).
Padahal pembelajaran yang baik, efisien, dan bermanfaat bagi siswa
menurut Ausubel adalah pembelajaran yang bermakna 6 (meaningfull
learning).
Berangkat dari kondisi yang diharapkan dan tidak diharapkan
seperti diungkapkan di atas maka tujuan dari mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik adalah;
1. Meletakkan, meningkatkan, dan mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman mahasiswa tentang perkembangan peserta didik
2. Menyiapkan calon guru untuk bisa melakukan proses pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik siswanya
3. Menyiapkan mahasiswa untuk bisa menjadi orang tua bagi anak-
anaknya, karena bagaimanapun juga mereka akan menjadi orang tua
dan rumah merupakan sekolah pertama bagi anak.
4. Menyiapkan calon guru agar nantinya mereka memberikan perlakukan
atau pelayanan kepada siswanya sesuai dengan perkembangannya.

D. Pentingnya Mempelajari Mata Kuliah Perkembangan Peserta


Didik
Sekali lagi saya ingin sampaikan bahwa guru adalah unsur penentu
pembelajaran. Guru adalah ruh yang menggerakkan, menjalankan, dan
mempertahankan gerak dan denyut nadi pembelajaran. Kalau boleh
dimisalkan sepeda motor, guru adalah mesin penggeraknya yang berfungsi
mengerakkan sepeda motor tersebut. Cepat lambatnya laju sepeda motor
sangat tergantung pada kualitas dan kapasitas mesinnya. Jika kualitas
mesinnya bagus dan kapasitasnya (CC) besar, maka daya dorongnnya akan
besar sehingga sepeda motor akan melaju dengan kencang. Namun
sebaliknya jika kualitas mesinnya buruk dan kapasitasnya kecil, maka
jangan berharap motor anda akan lari dengan kencang.
Begitu pula dengan guru, jika guru memiliki kualitas dan kapasitas
(kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian) yang baik
maka pembelajaran akan berjalan sesuai dengan standar kualitas proses
yang diharapkan. Pembelajaran akan berlangsung aktif, kreatif, epektif, dan
menyenangkan, sehingga kualitas output-nya pun akan berkualitas.
Sebaliknya akan terjadi, jika kualitas (kompetensi) guru buruk maka
kualitas proses pembelajaranpun akan buruk yang pada gilirannya
berdampak pada buruknya kualitas output yang dihasilkan.
Untuk bisa menciptakan kapasitas dan kualitas (kompetensi) guru
yang baik, salah satu ilmu pengetahuan yang harus dikuasai oleh calon guru

6
Pembelajaran bermakna (meaningfull learning) Ausubel dapat dibaca dalam Belajar dan
Pembelajaran, Tanwey Gerson Ratumana, hal. 58-59.

9
dan atau guru adalah ilmu pengetahuan tentang perkembangan peserta didik
yang di perguruan tinggi mata kuliahnya diberi nama PPD. Pertanyaannya
adalah “Seberapa pentingkah ilmu pengetahuan tentang perkembangan
peserta didik (PPD) menentukan kualitas pembelajaran?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas, saya memang belum
menemukan hasil penelitian tentang hal tersebut. Namun untuk menjawab
seberapa penting pengetahuan dan pemahaman calon guru dan atau guru
tentang perkembangan peserta didik dapat dijawab dengan pendapat yang
dikemukakan Suryabrata, Nur, dan proses berfikir logis yang bisa kita
lakukan. 7Menurut suryabrata psikologi (PPD) memiliki peran yang sangat
penting dalam dunia pendidikan / pembelajaran. Suatu keharusan bagi
setiap guru untuk mempelajari dan memahami seluk beluk perkembangan
peserta didik karena bagaimanapun juga guru harus melakukan tugasnya,
membelajarkan dan mendidik dalam cara yang sesuai dengan keadaan

Adalah keharusan bagi setiap pendidik yang bertanggungjawab, bahwa


dia dalam melaksanakan tugasnya harus berbuat dalam cara yang sesuai
dengan “keadaan” si anak didik (Suryabrata)

(perkembangan) peserta didik. Sama halnya dengan yang dikemukakan


Suryabrata, 8Nur mengatakan seorang pendidik harus mengetahui teori-teori
utama tentang perkembangan kognitif, sosial, dan moral sehingga mereka
bisa memahami bagaimana anak tumbuh dan berkembang dan
memperlakukannya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Selain itu, argumentasi yang dapat dibangun untuk mengetahui
seberapa pentingnya mata kuliah PPD bagi mahasiswa calon guru adalah
argumentasi dengan penalaran logis. Orang dengan penalaran logisnya pasti
akan mengakui betapa pentingnnya pemahaman yang cukup dan baik
tentang perkembangan anak, tidak hanya ketika menjadi guru tetapi juga
ketika menjadi orang tua. Pemahaman yang baik tentang perkembangan
anak akan menjadi referensi, menstimulasi, dan menjadi guidance kita
dalam mendidik dan membelajarkan anak-anak dan atau peserta didik kita.
Dengan begitu kita akan memberikan perlakuan dan pelayanan yang sesuai
dengan tahap perkembangan mereka.
Saya ingin ceritakan pengalaman nyata saya yang begitu
memprihatinkan tapi di sisi lain memberikan pembelajaran berharga bagi
saya. Ceritanya begini “Dulu! sebelum saya punya tempat tinggal sendiri,
saya tinggal di kos-kosan. Salah satu penghuni kos-kosan tersebut adalah
pasangan polisi dan sarjana ekonomi yang memiliki dua orang anak yang
keduanya perempuan. Biasa warga kos-kosan akan berinteraksi dan bergaul

7
Psikologi Pendidikan; Sumadi Suryabrata, 2005. Hal. 1.
8
Mohamad Nur, Perkembangan Selama anak-anak dan remaja, 2004. Hal. 5

10
dengan sesama dan akan cukup mengetahui pristiwa dan penomena yang
terjadi.
Suatu pristiwa dan penomena yang selalu terjadi secara berulang-
ulang dalam keluarga pasangan tersebut yang memprihatinkan saya.
Pristiwa dan penomena bagaimana ibunya memperlakukan anak-anaknya,
dimana hampir tidak ada hari tanpa bentakan dan kemarahan pada anak-
anaknya. Kasihan anak-anaknya tumbuh berkembang menjadi anak yang
peragu, penakut, penuh rasa bersalah dan rendah diri. Yang mengherankan
banyak orang adalah “ibunya sudah sarjana tetapi kok mendidik anak seperti
itu”. Anda pasti tahu jawabannya
“karena ibu tersebut tidak pernah
Perlakuan salah yang belajar psikologi anak, atau pun
diberikan orang tua kepada sudah membaca buku psikologi,
dia tidak memahami apa yang dia
anak akan menyebabkan
baca. Dia tidak memahami
anak berkembang dengan
bagaimana dampak negatif dari
rasa malu, ragu-ragu, perlakukan yang diberikan
penakut, kehilangan kepada anaknya.
kepercayaan diri, dan Inilah contoh betapa besar
merasa rendah diri pengaruh ketidak tahuan terhadap
(Erickson). Oleh sebab itu, perkembangan anak (psikologi),
dalam mendidik dan dimana setiap saat psikis anak
membelajarkan anak- tertekan dan terancam dan anak
anaknya orang tua dan bertumbuh dan berkembang tidak
guru harus memegang sesuai fitrahnya. Sekaligus dari
prinsip “bawalah dunia mu cerita ini kita bisa memahami
ke dunia mereka, betapa pentingnya kita
janganlah membawa dunia mempelajari perkembangan anak
mereka ke duniamu” (peserta didik) agar kita siap
(DePorter, dkk) menjadi guru dan orang tua.
9
Ketika kita memahami
perkembangan anak dengan baik
maka kita akan membelajarkan anak sesuai dengan perkembangannya dan
tidak memaksakan anak belajar sesuai dengan cara kita. 10 Kita bisa
melayani dan memberikan perlakukan yang tepat kepada anak-anak kita.
Jika kita salah memberikan perlakukan maka anak akan berkembang
menjadi anak peragu, pemalu, merasa bersalah, tidak percaya diri, dan
rendah diri.

E. Ruang Lingkup Bahasan Mata Kuliah Perkembangan Peserta


Didik
9
Bobbi DePorter, dkk. Quantum Teaching, 2000. Hal. 84.
10
Dampak perlakukan yang salah terhadap anak bisa dibaca dalam Teori Perkembangan
Sosial dan perkembangan moral; Masitah & Mohamad Nur, 2004. Hal. 6-10.

11
Saya mau memulai penjelasan ini dengan mengajukan pertanyaan
kepada anda, “apakah yang anda pahami tentang ruang lingkup? Apa
jawaban anda. “cakupan kajian, keluasan materi, materi-materi yang
dibahas” atau ada jawaban yang lain! Silahkan saja, asal yang anda maksud
sama dengan yang dimaksud. Yang pasti yang dimaksud ruang lingkup di
sini adalah ruang lingkup bahasan mata kuliah PPD. 11 Karena standar
capaian pembelajaran lulusan (CPL) setiap mata kuliah khususnya capaian
pengetahuan dan capaian keterampilan khusus diserahkan sepenuhnya
kepada organisasi profesi kalau ada, kalau tidak ada diserahkan kepada
dosen pengampu mata kuliah, maka sangat mungkin terjadi perbedaan
cakupan bahasan dari mata kuliah PPD di masing-masing PT, bahkan
mungkin dalam satu PT. Namun demikian saya yakin perbedaan tersebut
tidak akan terlalu jauh karena pada dasarnya kore-nya sama yaitu membahas
tentang peserta didik.
Di sini juga saya ingin bertanya kepada anda, “Apakah ruang
lingkup PPD sama dengan Psikologi Pendidikan? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut terlebih dahulu anda harus menjawab pertanyaan
“Apakah Psikologi Pendidikan sama dengan PPD?” Silahkan anda temukan
jawaban anda.
12
Dalam buku Psikologi Pendidikan tulisan Suryabrata dijelaskan
bahwa ruang lingkup kajian Psikologi Pendidikan sendiri beragam diantara
penulis. Namun demikian secara umum cakupan kajian dari Psikologi
Pendidikan berdasar hasil telaahan Smith terhadap 18 buku Psikologi
Pendidikan mengidentifikasi 16 pokok bahasan, yaitu;
1. The science of educational psychology
2. Heredity
3. Physical structure
4. Growth
5. Behavior processes
6. Nature and scope of learning
7. Factor that condation learning
8. Law and theories of learning
9. Measurement; basic principles and definatins
10. Transfer of training ; subject matter
11. Practical aspect of measurement
12. Element af statistics
13. Mental hygiene
14. Character education
15. Psychology of secondary school subject
16. Psychology of elementary school subject

11
Permendikbud No. 49 tahun 2014 pasal 7 ayat 3.
12
Sumadi Suryabrata, 2005. Psikologi Pendidikan. Hal. 2-3.

12
Sekarang bagaimana dengan PPD? Apa saja yang menjadi bahasan
mata kuliah tersebut? Dari penelusuran yang saya lakukan terhadap
beberapa silabus yang dibuat oleh beberapa dosen pengampu mata kuliah
PPD dari beberapa universitas di Indonesia, cakupan materi bahasan dari
mata kuliah PPD antara lain;
1. Konsep pertumbuhan dan perkembangan
2. Prinsip-prinsip perkembangan
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
4. Teori perkembangan kognitif
5. Teori perkembangan moral
6. Teori perkembangan sosial-kepribadian
7. Implikasi teori perkembangan kognitif, moral, dan sosial-kepribadian
terhadap pendidikan.
Ketujuh pokok kajian tersebut menjadi ruang lingkup bahasan PPD secara
umum. Ada juga yang menambahkan dengan materi-materi lain
berdasarkan kebutuhan masing-masing. Itu dibolehkan oleh Permendikbud
No. 49 tahun 2014.13

Rangkuman
Perkembangan Peserta Didik bukanlah sebuah ilmu yang berdiri
sendiri layaknya Biologi, Kimia, Sosiologi, dan ilmu-ilmu lainnya. Akan
tetapi PPD hanyalah mata kuliah yang dibelajarkan kepada mahasiswa agar
mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang
perkembangan anak usia sekolah (peserta didik) sehingga ketika mereka
menjadi guru nantinya mampu melakukan pembelajaran sesuai dengan
perkembangan anak didiknya. Perkembangan Peserta Didik tidak dikatakan
ilmu karena tidak memenuhi syarat untuk dikategorikan sebagai ilmu, yaitu;
tidak memiliki objek dan tidak memiliki metodologi.
Bidang kajian PPD mengambila sebagian bidang kajian ilmu
Pisikologi, yaitu; pertumbuhan dan perkembangan, prinsip-prinsip
perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan, teori
perkembangan kognitif, moral, dan sosial-kepribadian, serta implikasi teori-
teori tersebut terhadapa pendidikan/pembelajaran. Jadi PPD hanya
membahas aspek perkembangan, tidak membahas secara luas dan mendalam
aspek-aspek pertumbuhan peserta didik. Kenapa demikian? Karen aspek-
aspek perkembanganlah yang berkaitan langsung dan signifikan terhadap
proses belajar anak.
Keberadaan mata kuliah PPD dalam dunia pendidikan, khususnya di
LPTK sangatlah penting. Hal ini dikarenakan mata kuliah tersebut
mengupas secara mendalam tentang bagaimana perkembangan kognitif,
moral, dan perkembangan sosial kepribadian anak usia sekolah dan
bagaimana implikasinya terhadap pendidikan/pembelajaran. Dengan

13
Lihat Permendikbud No. 49 tahun 2014 Pasal 7 ayat 3

13
pengetahuan tersebut guru diharapkan akan mampu merencanakan dan
melakukan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak, sehingga
anak bisa belajar dengan epektif dan efisen, menguasai ilmu pengetahuan
yang dipelajari dengan baik, sikap dan perilaku berkembang mulia, dan
keterampilannya pun meningkat.
Adapun tujuan dari mata kuliah Perkembangan Peserta Didik adalah;
1. Meletakkan, meningkatkan, dan mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman mahasiswa tentang perkembangan peserta didik
2. Menyiapkan calon guru untuk bisa melakukan proses pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik siswanya
3. Menyiapkan mahasiswa untuk bisa menjadi orang tua bagi anak-
anaknya, karena bagaimanapun juga mereka akan menjadi orang tua
dan rumah merupakan sekolah pertama bagi anak.
4. Menyiapkan calon guru agar nantinya mereka memberikan perlakukan
atau pelayanan kepada siswanya sesuai dengan perkembangannya.

Soal dan Tugas


Soal Pilihan Berganda
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan melingkari
jawaban yang anda anggap benar!
1. Di bawah ini adalah pernyataan yang paling benar tentang mata kuliah
PPD
a. Perkembangan Peserta Didik adalah ilmu karena memiliki objek
b. Perkembangan Peserta Didik merupakan ilmu karena kebenarannya
bisa dipertanggungjawabkan
c. Perkembangan Peserta Didik bukan ilmu karena tidak memenuhi
syarat sebagai suatu ilmu
d. Perkembangan Peserta Didik merupakan bagian dari ilmu
2. Kumpulan informasi baru dikatakan sebagai ilmu apabila memenuhi
syarat di bawah ini, kecuali..............
a. Punya objek
b. Punya teori
c. Punya metode
d. Punya kemanfaatan
3. Objek yang menjadi pusat kajian suatu ilmu disebut...........
a. Ontologi
b. Aksiologi
c. Epistemologi
d. Filiologi
4. Cara, prosedur atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi dari sebuah/suatu ojek disebut.................
a. Ontologi
b. Aksiologi
c. Epistemologi

14
d. Filiologi
5. Arti dari kata “aksiologi” adalah.............
a. Masuk akal
b. Manfaat
c. Metode
d. Objek
6. Persamaan antara psikologi dengan PPD adalah, kecuali.............
a. Sama-sama membahas tentang manusia
b. Sama-sama membahas tentang perkembangan individu
c. Memiliki objek yang sama
d. Sama-sama memiliki objek
7. Di bawah ini adalah urgensi mahasiswa mempelajari PPD, kecuali........
a. Agar memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang
perkembangan anak didik
b. Agar mahasiswa ketika menjadi guru dapat memberikan perlakuan
yang tepat kepada peserta didiknya
c. Agar mahasiswa ketika mengajar nantinya mampu menciptakan
pembelajaran yang berkualitas
d. Agar siswa dapat berkembang sesuai dengan perkembangannya
8. Tujuan mempelajari PPD adalah, kecuali............
a. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa
tentang perkembangan peserta didik
b. Menyiapkan calon guru untuk bisa melakukan proses pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik siswa
c. Membentuk anak didik yang cerdas.
d. Menyiapkan calon guru agar nantinya memberikan perlakukan
kepada siswanya sesuai dengan perkembangannya.
9. Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru menurut PP No. 32 tahun
2013 adalah, kecuali...........
a. Kompetensi pedagogik
b. Kompetensi rasional
c. Kompetensi profesional
d. Kompetensi sosial
10. Dibawah ini adalah cakupan mata kuliah PPD,kecuali............
a. Heriditas
b. Perkembangan
c. Psikologi pendidikan dasar dan menengah
d. Kematangan
Sal Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lengkap.
1. Jelaskan syarat-syarat ilmu!
2. Jelaskan apakah PPD termasuk ilmu atau bukan! Berikan alasan anda!
3. Jelaskan pentingnya mata kuliah PPD bagi calon guru!
4. Sebutkan ruang lingkup kajian PPD dan berikan alasannya!

15
5. Sebut dan jelaskan tujuan mata kuliah PPD dalam pemahaman anda!

Tugas
Perhatikanlah tabel di bawah ini dan isilah berdasarkan hasil berfikir
anda. Tabel di bawah terdiri dari kolom nomor, deskripsi umum, dan mata
kuliah PPD. Kalian diminta mengisi kolom mata kuliah PPD berdasarkan
pernyataan pada kolom deskripsi umum. Khusus untuk deskripsi nomor tiga
cukup anda tuliskan nama orang yang memberikan pendapat/teori.
Temukanlah referensi sebanyak-banyaknya lalu tulislah pada tabel kosong
dibawah.

No Deskripsi Umum Mata Kuliah PPD


1 Aspek ilmu pengetahuan
1. Ontologis

2. Epistemologis

3. Aksiologis

2 Aspek yang berkembang


setelah mempelajari PPD
1. Pengetahuan

2. Sikap

3. Keterampilan

3 Ruang lingkup materi


1. Pengertian
pertumbuhan dan
perkembangan
2. Teori perkembangan
kognitif

3. Teori perkembangan
moral

16
4. Teori perkembangan
sosial kepribadian

BAB II
PERKEMBANGAN INDIVIDU

Capaian Akhir Pembelajaran


Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa dapat
mengidentifikasi prinsip-prinsip perkembangan individu

Indikator
Dengan mengamati gambar, berfikir mendalam, membaca buku
referensi, dan presentasi mahasiswa dapat;
1. Mengidentifikasi perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
2. Mengidentifikasi prinsip-prinsip perkembangan

A. Pengantar
Di sini saya akan tegaskan kepada anda bahwa setiap yang hidup
pasti mengalami pertumbuhan, tapi tidak semua yang hidup mengalami
perkembangan. Hanya manusia yang hiduplah yang berkembang.
Perkembangan menjadi ciri dari mahluk yang Allah ciptakan sempurna (fi
ahsanitaqwim), yaitu mahluk yang memiliki akal pikiran, hati, dan rasa, dan
hanya manusialah yang memiliki itu.
Dalam proses berkembangnya setiap manusia start dari titik yang
sama, yaitu “tidak mengetahui suatu apapun”, titik nol, dalam teori John
Lock disebut “Tabularasa”. Oleh karena itu, cepat lambatnya perkembangan
seseorang sangat ditentukan oleh individu dan lingkungannya. Namun
demikian pada fitrahnya dan dalam kondisi yang normal manusia didesain
perkembangannya dalam prinsip-prinsip berkeadilan. Artinya, Allah
menciptakan manusia tidak dalam deferensiasi tahapan yang besar. Allah
memberikan ruang ikhtiar untuk mengembangkan potensinya di satu sisi,
dan diberikan batasan waktu (spare time) pada setiap tahapan
perkembangan di sisi lain. Itulah kuasa Allah yang ditunjukkan kepada kita.
Pada bab ini akan dibahas tentang pengertian dan perbedaan antara
individu dan perkembangan serta prinsip-prinsip perkembangan. Pokok
bahasan tersebut menjadi bahasan prasyarat bagi setiap mahasiswa ketika
ingin mendalami bab berikutnya. Dengan kata lain mahasiswa baru bisa
mempelajari bab selanjutnya apabila sudah mempelajari dan memahami
materi ini dengan baik, terutama yang berkaitan dengan konsep
pertumbuhan dan perkembangan.

17
Materi dalam bab ini kita akan bahas dengan menggunakan metode
Example and Non Example Methode. Metode ini meminta anda untuk
menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kolom
tugas di bawah. Metode ini melatih anda untuk mengembangkan
kemampuan berfikir kritis dan analitis (hight order thingking) anda. Hasil
pemikiran anda akan di diskusikan secara klasikan untuk melengkapi dan
memperkaya pemahaman kita.

B. Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan


Sebelum anda mempelajari materi-materi berikutnya wajib
hukumnya anda memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan
perkembangan dan pertumbuhan, berkaitan dengan aspek apa saja
perkembangan dan pertumbuhan itu. Apabila kalian belum memahami
kedua konsep tersebut, maka kalian tidak akan bisa mempelajari dan
memahami dengan baik materi-materi berikutnya. Akan terjadi miskonsepsi
bahkan akan terjadi kebingungan konsep 14(disequilibrasi) dalam diri anda.
Mengenai pengertian “Perkembangan dan pertumbuhan” banyak
pakar psikologi yang sudah memberikan pengertian tentang konsep
tersebut. Namun demikian saya tidak menginginkan anda untuk memahami
pengertian kedua istilah tersebut dengan membaca pengertian-pengertian
yang diberikan para pakar. Saya mengharapkan anda memahami pengertian
“Perkembangan dan pertumbuhan”
berdasarkan hasil konstruksi pemikiran
anda sendiri terhadap objek yang di
indera. Dengan demikian pengertian Tugas II
yang anda bangun berdasar hasil
pemikiran anda sendiri akan jauh
memberikan kepahaman dibandingkan Perhatikanlah Gambar 1,
dengan membaca pengertian yang
diberikan oleh orang lain. Setelah anda
lalu rumuskanlah
berhasil membangun sendiri pengertian pengertian pertumbuhan
“Pertumbuhan dan perkembangan” dan perkembangan
barulah anda beranjak untuk membaca menurut pendapat anda.
dan memahami pengertian yang Setelah itu temukanlah
dirumuskan oleh beberapa psikolog.
Lihat dan kajilah pendapat ahli-ahli
perbedaan antara
tersebut dan temukan sudut pandang pertumbuhan dan
dan cara berpikir mereka, karena perkembangan. Tulislah
“Sesungguhnya membaca adalah hasil pemikiran anda di
proses menemukan cara berpikir”. buku tugas anda masing-
masing
14
Konsep equilibrasi, asimilasi, dan akomodasi dapat dibaca dalam buku Teori
Perkembangan Kognitif Jean Piaget, 2001. Hal.22-23.

18
Kenapa saya meminta anda membangun pengertian sendiri terlebih
dahulu sebelum membaca pengertian yang diberikan orang lain, karena
menurut paham 15Konstruktifis yang istilah tersebut dikemukakan pertama
kali oleh Francis Bacon meyakini pengetahuan itu sudah ada sebagai suatu
fakta atau kenyataan yang lekat dalam sebuah objek. Kita tinggal
mendatangi objek tersebut dan melakukan penginderaan untuk memahami
informasi lengkap tentang objek tersebut. Dari hasil proses penginderaan
tersebut kita bisa membangun konsep, preposisi, teori, atau pun hukum.
16
Dengan cara tersebut maka ilmu yang kita peroleh akan masuk dalam
memori jangka panjang (Long term memory) dan bertahan dalam jangka
waktu yang lama.
Sekarang lihatlah gambar di bawah ini, kemudian silahkan anda
memikirkan dan merumuskan pengertian sendiri tentang “Pertumbuhan dan
perkembangan”.
Gambar 1. Pertumbuhan dan perkembangan

Gambar yang berkaitan dengan Gambar yang berkaitan dengan


perkembangan
Yang anda lakukan adalah membangun pertanyaanpertumbuhan
pada diri anda tentang
gambar tersebut. Saya kasi pancingan pertanyaan “ mengapa foto manusia
diberikan titel perkembangan, sedangkan foto orangutan diberikan titel
pertumbuhan? Apakah yang membedakannya? Sekarang silahkan anda cari
dan temukan jawabannya dan kemudian anda lanjutkan dengan pertanyaan
berikutnya sampai anda bisa merumuskan pengertian “Perkembangan dan
pertumbuhan” berdasarkan hasil pemikiran anda sendiri. Tulislah semua
hasil pemikiran anda (pertanyaan, jawaban, dan pengertian) di dalam buku
tugas anda masing-masing. Setelah anda berhasil mengkonstruksi sendiri
pengertian tersebut barulah anda boleh mengalihkan tatapan mata anda
pada pengertian menurut para ahli di bawah ini.

15
Paul Suparno. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, 1997. Hal. 13.
16
Tentang cara pemerosesan informasi bisa dibaca dalam buku Strategi-strategi Belajar,
Mohamad Nur. 2004. Hal. 19. Dan Teori-teori Pembelajaran Kognitif, Mohamad Nur. 2004.
Hal. 1-17.

19
Mengenai pengertian pengertian pertumbuhan dan perkembangan
para ahli memiliki pengertian yang berbeda-beda, tergantung sudut pandang
(point of view) masing-masing ahli. Pun pundapat mereka dirumuskan
berbeda-beda, tetapi yang dimaksudkan adalah sama. Sebagai misal ketika
orang mau mendipinisikan tentang kambing, bisa jadi orang
mendepinisikan kambing berdasarkan bentuk badan, bisa juga suaranya,
bisa juga yang lainnya. Dengan sudut pandang yang berbeda maka orang
akan merumuskan pengertian yang berbeda, tetapi tetap maksudnya atau
objeknya sama, yaitu kambing. Begitu juga dengan “perkembangan dan
pertumbuhan”.
Di sini saya akan mengemukakan beberapa pengertian
“perkembangan dan pertumbuhan” yang diberikan oleh beberapa ahli,
antara lain;
1. Hurlock 17 mengemukakan “perkembangan sebagai serangkaian
perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan
dan pengalaman”.
2. Van den Daele dalam Hurlock mengatakan “perkembangan berarti
perubahan secara kualitatif”.
3. Monks dan Haditono 18 merumuskan “perkembangan menunjuk pada
suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat
diulang kembali”.
4. Menurut Werner (Monks 2006) “perkembangan menunjuk pada
perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali”.
5. Erikson 19 menjelaskan “perkembangan merupakan suatu perjalanan
melalui suatu urutan tingkatan, setiap tingkatan memiliki tujuan khusus,
perhatian, kecakapan, dan bahaya sendiri-sendiri.
6. Adapun Suryabrata 20 mengatakan “perkembangan adalah suatu
perubahan; perubahan kearah yang lebih maju, lebih dewasa.
7. Jadi, berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat dirumuskan
“perkembangan merupakan perubahan kearah yang lebih sempurna dan
matang yang bersifat kualitatif dan tetap dalam urutan tingkatan yang
pasti sebagai akibat dari kematangan dan pengalaman”.
Adapun pengertian pertumbuhan tidak banyak bisa ditemukan
karena para ahli cendrung tidak membedakan antara perkembangan dan
pertumbuhan. Tentang hal tersebut kita akan bahas pada bagian berikutnya.
Pertumbuhan menurut Monks dan Haditono adalah khusus dimaksudkan
untuk menunjukkan bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi pisik

17
Elizabeth B. Hurlock, 1980. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Hal.2.
18
F.J. Monks.A.M.P.Knoers dan Siti Rahayu Haditono, 2006. Psikologi Perkembangan,
Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Hal. 1-2.
19
Pendapat Erikson tentang perkembangan dapat dilihat dalam buku Teori Perkembangan
Sosial dan Perkembangan Moral. Masitah dan Mohamad Nur, 2004. Hal.3.
20
Sumadi Suryabrata, 2005. Psikologi Pendidikan. Hal. 170.

20
yang murni. Jadi, pertumbuhan menurut pengertian tersebut adalah
perubahan yang terjadi pada pisik individu yang bersifat kuantitatif.

C. Perbedaan Perkembangan dan Pertumbuhan


Tidak banyak referensi yang saya temukan yang menjelaskan
perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan. Kebanyakan referensi
yang saya baca tidak membedakan kedua istilah tersebut, misalnya buku
Psikologi Perkembangan yang ditulis Hurlock, Suryabrata, Puwanto, dan
Djuwita. Hanya tulisan Monk dan Haditono saja yang melihat berbeda
antara kedua konsep tersebut. Pun mereka tidak berupaya membedakan
kedua konsep tersebut, dari pengertian-
 pengertian yang mereka kemukakan
Persamaan antara memperlihatkan adanya perbedaan antara
pertumbuhan dan perkembangan dan pertumbuhan. Pengertian
perkembangan adalah yang mereka berikan lebih mendefinisikan
sisi perkembangan, bukan pertumbuhan.
sama-sama berupa Sekarang mari kita lihat dan baca
proses perubahan. bersama kembali pengertian-pengertian yang
Perubahan fisik sudah dikemukakan di sub bahasan di atas.
disebut dengan istilah Dari enam pengertian yang dikemukakan,
“Pertumbuhan” ada tiga definisi yang dapat dianalisis
sedangkan perubahan substansinya untuk menunjukkan apakah
pengertian yang diberikan menjelaskan
Psikis disebud dengan konsep pertumbuhan atau perkembangan,
istilah yaitu pengertian yang dikemukakan Hurlock,
“Perkembangan”. Van den Daele, dan Suryabrata. Adapun
 pengertian yang lain tidak bisa dianalisis
untuk memberikan perbedaan antara
perkembangan dan pertumbuhan karena bersifat umum. Namun demikian
khusus Monks dan Haditono sudah secara jelas dalam bukunya Psikologi
Perkembangan membedakan antara kedua istilah tersebut.
Dari pengertian yang dikemukakan Hurlock “perkembangan sebagai
serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses
kematangan dan pengalaman” dapat dijelaskan bahwa kata “kematangan
dan pengalaman” menunjuk pada perubahan psikis bukan fisik. Kenapa
demikian? Argumentasinya adalah kata “kematangan” selama ini hanya
digunakan untuk menunjukkan perubahan yang non fisik, bukan perubahan
fisik. Hal ini disebabkan karena fisik manusia akan berubah simultan dari
sejak bayi dan akan berhenti pada usia tertentu tanpa pengaruh sosial. Di sisi
lain perubahan pisik tidak pernah tergantung dan dipengaruhi oleh
pengalaman, hanya perubahan yang psikis sajalah yang dapat dipengaruhi
oleh pengalaman masing-masing orang. Misalnya saja tinggi dan besar
badan seseorang tidak dipengaruhi seberapa banyak pengalaman yang

21
dimiliki seseorang, tetapi sangat relevan jika kematangan emosional, moral,
dan kognitif seseorang dipengaruhi oleh jumlah pengalamannya.
Adapun pengertian yang dikemukakan Van dan Daele
“perkembangan berarti perubahan secara kualitatif” secara pasti kita bisa
katakan yang dia maksudkan adalah perubahan psikis, bukan fisik. Karena
kata “kualitatif” menunjuk kualitas. Kualitas berarti deskripsi kondisi
sesuatu dengan menggunakan kata-kata, bukan angka-angka, misalnya;
belum matang, cukup, matang, sudah matang. Perubahan yang bisa
dideskripsikan dengan kata-kata (kualitatif) hanya perubahan yang psikis.
Sedangkan perubahan fisik hanya bisa dinyatakan secara kuantitatif, seperti
“tingginya 200 cm, berat badannya 100 kg).
Begitu pula pengertian yang dikemukakan Suryabrata
“perkembangan adalah suatu perubahan; perubahan kearah yang lebih maju,
lebih dewasa”, menunjukkan sisi yang dijelaskan adalah perubahan psikis.
Lagi-lagi saya ingin katakan kata “Lebih maju, lebih dewasa” hanya bisa
menjelaskan perubahan non fisik. Yang bisa berkembang maju dan dewasa
kan aspek non fisik seseorang, sedangkan aspek fisik bukan berkembang
maju dan dewasa, tetapi bertumbuh lebih besar, lebih tinggi, lebih panjang,
dan lebih berat.
Jadi, dari ketiga pengertian yang kita bahas tersebut semuanya
menjelaskan perubahan psikis, bukan fisik. Oleh sebab itu, tepat jika Monks
dan Haditono harus membedakan perubahan dalam dua konsep
“perkembangan dan pertumbuhan”. Dengan kata lain “perkembangan” dan
“pertumbuhan” itu berbeda. Dalam bukunya 21 “Psikologi Perkembangan;
Pengantar dalam Berbagai Bagiannya” mereka mengatakan “....istilah
pertumbuhan khusus dimaksudkan untuk menunjukkan bertambah besarnya
ukuran badan dan fungsi fisik yang murni. .....istilah perkembangan lebih
dapat mencerminkan sifat yang khas mengenai gejala psikologis yang
muncul”.
Berdasarkan deskripsi di atas tulisan ini mengambil posisi pada garis
yang membedakan antara pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini diambil
agar jelas dikotomi pembahasan antara keduanya. Ketika kita menggunakan
istilah “pertumbuhan” berarti kita sedang membicarakan aspek fisik,
sedangkan ketika kita berbicara tentang “perkembangan” berarti kita sedang
membahas tentang aspek psikis. Dengan demikian tidak akan terjadi
kerancuan dalam pembahasan. Karena kita membedakan antara kedua
konsep tersebut maka cobalah skarang anda menganalisis dan temukan
perbedaan dari kedua konsep tersebut, lalu tulislah hasil analisis anda dalam
buku tugas anda masing-masing.

21
Monks dan Haditono. Psikologi Perkembangan; Pengantar dalam Berbagai Bagiannya,
2006. Hal. 2.

22
Berangkat dari penjelasan panjang lebar di atas, ada beberapa
perbedaan yang dapat dikemukakan antara perkembangan dan
pertumbuhan, yaitu;
1. Pertumbuhan bisa terjadi pada manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan.
Sedangkan perkembangan hanya
terjadi pada manusia saja.
2. Pertumbuhan berkaitan dengan
perubahan fisik, sedangkan
perkembangan berkaitan dengan Tugas III
psikis,
3. Pertumbuhan bersifat kuantitatif,
sedangkan perkembangan bersifat
Untuk melatih
kualitatif,
keterampilan berfikir (soft
4. Pertumbuhan dapat diindera
(kasat mata), sedangkan skill) anda, mulailah
perkembangan tidak dapat mempelajari prinsip-prinsip
diindera. perkembangan dengan
5. Pertumbuhan ditandai dengan kegiatan berfikir analisis.
bertambahnya panjang, berat, dan Amatilah gambar di bawah
volume badan, sedangkan dan gunakan kemampuan
perkembangan ditandai dengan berfikir metakognisi anda
kematangan, kedewasaan, dan untuk menemukan dan
kelengkapan aspek psikis. memahami prinsip-prinsip
6. Pertumbuhan dipengaruhi oleh perkembangan individu.
faktor keturunan dan makanan, Kemudian tulislah hasil
sedangkan perkembangan pemikiran anda dalam
dipengaruhi oleh faktor keturunan buku tugas anda. Setelah
dan pengalaman. anda berhasil
D. Prinsip-prinsip Perkembangan mengidentifikasi prinsip-
prinsip tersebut barulah
Kalau anda mulai belajar sub anda membaca deskripsi
bahasan ini dengan membaca sub bahasan ini.
deskripsi ini, maka berhentilah,
jangan lanjutkan bacaan anda.
Beralihlah dengan membaca
deskripsi pada kolom di samping bawah. Anda harus mulai mempelajari
bahasan ini dengan melakukan apa yang diminta pada kolom tersebut, yaitu
mengamati gambar di bawah. Kalau anda bertanya “kenapa harus mulai
darisana”? Jawabannya tidak lain tidak bukan “melatih kemampuan berfikir
analisis atau berfikir metakognitif “.
Saya ingin bercerita apa yang sering menjadi bahan cerita banyak
orang selama ini tentang pengalaman orang-orang Indonesia ketika studi ke
Amerika Serikat. Ketika mahasiswa yang berasal dari Indonesia mengikuti
perkuliahan pada semester satu mereka sangat terbiasa dan enjoy dengan

23
aktivitas perkuliahan yang mereka jalani. Rasanya sudah terbiasa dan tidak
perlu proses adaptasi. Perkuliahan lancar dan dapat diikuti dengan baik.
Begitu pula ketika ujian dilakukan, mahasiswa dari Indonesia dengan
mudah menjawab semua soal teoritis yang diberikan. Ketika skor ujian
diumumkan semua mahasiswa dari Indonesia menempati posisi perolehan
skor tertinggi, mengalahkan semua mahasiswa lokal. Tentu perasaan
mereka sangat bangga karena mampu menyisihkan mahasiswa-mahasiswa
dari USA dan Eropa. Begitu pula pada semester kedua, hal yang sama
terjadi. Mahasiswa Indonesia melahap semua pertanyaan yang diberikan
dosennya. Pada dua semester pertama IPK mereka sangattinggi, bahkan
banyak yangmemperoleh IPK obsolute, dan tentu mereka sangat bangga dan
memang pantas dibanggakan.
Ketika masuk semester ketiga perkuliahan sudah mulai berubah,
berubah dari perkuliahan teoritis-hafalan menjadi kasuistis-analitis-
evaluatif. Mahasiswa dari Indonesia sudah mulai merasa kewalahan dan
harus melakukan proses adaptasi cara kuliah dan berfikir. Sedang di sisi lain
mahasiswa lokal dan negara-negara barat sangat menikmati perkuliahan
tersebut dan mampu menyelesaikan semua kasus yang disodorkan dengan
baik. Begitu ujian akhir dilakukan, soal yangdiberikan juga soal yang
melibatkan kemampuan berfikir metakognisi. Yang terjadi adalah
mahasiswa kita tidak mampu memberikan jawaban analisis dengan baik.
Mulai semester ketiga IPK mereka langsung dropt, jauh dari apa yang
mereka peroleh pada semester satu dan dua. Sementara mahasiswa lokal dan
barat lainnya menyalip mereka dengan skor yang sangat meyakinkan,
bahkan banyak mendapatkan skor mutlak. Begitu yang terjadi pada
semester-semester berikutnya.
Kalau saya tanya kepada anda “kenapa penomena seperti di atas
terjadi”? Silahkan anda berikan jawban anda. Sudah ketemu
alasannya?.......penyebabnya tidak lain karena mahasiswa dari indonesia
tidak terbiasa dan kurang dilatih untuk berfikir tingkat tinggi (hight order
tingking) atau berfikir meta kognitif. Kita hanya terbiasa dengan kegiatan
belajar menghafal. Jadi kalau merujuk pada 22 Taxonomi Bloom yang
kemudia derevisi oleh Anderson, kegiatan berfikir kita hanya terbiasa pada
level berfikir “remember dan understanding”, sedangkan mahasiswa USA
dan Eropa dilatih berfikir level “analisis, evaluasi, bahkan mencipta”. Inilah
alasan kenapa anda harus melakukan kegiatan seperti diminta pada kolom di
samping. Cerita ini sekaligus memberikan pembelajaran berharga dan
mudahan menjadi titik balik kita dalam melakukan perubahan cara belajar
kita.
Kalau anda sudah membaca permintaan pada kolom di samping atas,
sekarang amatilah gambar ini;

22
Untuk memahami taxonomi kognitif bacalah buku Anderson, a.t. A Taxonomy for
Learning, Teachinh, and Assessing, 2001.

24
Gambar 2. Berkembang berbeda-beda
Coba anda jelaskan makna dari gambar tersebut. Prinsip perkembangan apa
yang terdapat di dalamnya. Gunakan garis sebagai petunjuk dalam
menganalisis pesan prinsip yang ada di dalamnya. Kalau anda sudah
berhasil menemukan prinsip perkembangan dari gambar di atas, tulislah
dalam buku tugas anda, dan mari lanjutkan dengan mengamati gambar
berikutnya;

≥12
7-12
2-7
0-2

Operasi Formal

Operasi
Gambar 3. Bertahap, urut, dan Kongkrit
punya rentang waktu
Dari gambar di atas prinsip perkembangan
Praoperasional apa yang anda bisa rumuskan.
Anda bisa menggunakan posisi gambar dan rentang usia sebagai glue untuk
Sensori Motorik
menentukan prinsip yang ada di dalamnya. Sudah bisa anda temukan! Kalau
sudah, jangan lupa tulis di buku tugas hasil analisis anda dan silahkan anda
lanjutkan dengan gambar berikut;

25
20 th 20 th

10 th 10 th

0 th 0 th

Gambar 4. Holistik dan terintegrasi


Prinsip apa yang anda bisa temukan dari gambar otak kiri (inteligensi), otak
kanan (emosi), dan jiwa (kesadaran) di atas dengan gambar panah dengan
rentang waktu yang sama. Tuliskan hasil analisis anda, setelah itu anda
boleh lanjutkan analisis anda dengan cara yang berbeda. Cobalah anda
pikirkan secara mendalam dan teliti bagaimana perkembangan anda selama
ini, lalu kemudia pikirkan bagaimana teman dekat atau teman bermain anda
sejak kecil berkembang. Temukan dan bandingkan cara berkembang anda
dan dia lalu rumuskan hasil temuan anda sebagai sebuah prinsip
perkembangan. Selamat mencoba dan semoga berhasil.
Kalau anda sudah selesai merumuskan prinsip-prinsip perkembangan
individu berdasarkan gambar dan hasil berfikir mendalam anda, sekarang
marilah kita melihat pendapat ahli dan hasil analisis penulis tentang prinsip-
prinsip perkembangan. Prinsip-prinsip tersebut anda gunakan untuk
mengkonfirmasi prinsip-prinsip perkembangan yang anda susun. Kemudian
berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, anda harus menyusun kembali prinsip-
prinsip perkembangan secara lengkap dan logis.
Dalam 23 Psikologi Perkembangan; Stimulasi Aspek Perkembangan
Anak dan Nilai Kearifan Lokal Melalui Permainan Tradisional Sasak karya
Warni Djuwita menyebutkan ada tiga prinsip perkembangan manusia, yaitu;
1. Manusia berkembang dengan kecepatan yang berbeda;
2. Manusia berkembang dengan urutan perkembangan yang teratur; dan
3. Perkembangan berlangsung dengan proses yang bertahap.
Selain prinsip-prinsip yang dikemukakan di atas, saya akan
kemukakan beberapa prinsip perkembangan yang lain, yaitu;
1. Setiap tahap perkembangan terjadi pada kurun waktu tertentu;
2. Perkembangan bersifat progres dan tidak bisa maju mundur;
3. Perkembangan bersifat akumulatif, dan;
4. Perkembangan berlangsung secara holistik dan terintegratif .
Sekarang mari kita bedah satu persatu prinsip-prinsip perkembangan
individu di atas;
1. Manusia berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda

23
Warni Djuwita, 2011. Psikologi Perkembangan; Stimulasi Aspek Perkembangan Anak
dan Nilai Kearifan Lokal Melalui Permainan Tradisional Sasak. Hal. 6.

26
Ketika anda membaca kalimat “manusia berkembang dengan
kecepatan yang berbeda”, pertanyaan apakah yang muncul dalam otak
anda? Mungkin yang muncul di otak anda sama dengan yang saya
pikirkan, yaitu; “yang dimaksud dengan kecepatan yang berbeda itu
apa? Perbedaan kecepatannya seperti apa? Apakah perbedaan kecepatan
tersebut menyebabkan setiap orang memiliki gap yang jauh dalam
proses tahap perkembangannya, yang berarti orang tertentu melesat
jauh meninggalkan yang lain?
Sekarang mari kita jawab bersama pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Yang dimaksud dengan kecepatan yang berbeda adalah ritme laju
perkembangan setiap individu itu berbeda-beda. Perkembangan kognitif
setiap kita tidak sama. Begitu pula perkembangan moral, sosial
kepribadian, dan perkembangan yang lainnya. Setiap orang ritmenya
berbeda-beda, ada yang cepat, ada yang lambat, ada yang biasa-biasa
saja, tergantung usaha setiap individu untuk berkembang. Dan
catatannya yang berkembang tersebut (individu) normal, tidak disable.
Kalau dianalogikan layaknya seperti balapan motor atau mobil. Anda
bisa bayangkan kan bagaimana balapan motor atau mobil! Kecepatan
setiap motor pembalap kan berbeda-beda, tergantung bagaimana yang
mengendarainya. Tapi jangan dong anda adu balap motor anda yang
mesinnya buruk dan kropos dengan motor yang mesinnya normal dan
bagus. Itu harus dikecualikan dan tidak boleh masuk lintasan. Begitulah
perkembangan manusia, individu-individu yang normal memiliki
kecepatan perkembangan yang berbeda-beda, tergantung stimulasi yang
dibangun dan diterima masing-masing orang.
Namun demikian harus diingat perbedaan kecepatan perkembangan
antar individu tersebut tidak jauh
perbedaannya yang menyebabkan gap
yang lebar. Perbedaan perkembangan
Setiap individu berkembang tersebut bisa dikategorisasi atau diukur
berbeda-beda. Perbedaan dalam bilangan waktu. Jadi, perbedaan
perkembangan antar individu perkembangan antar individu tidak
ibarat balapan motor yang membuat seseorang yang
startnya sama, saling kejar dan perkembangannya agak lambat
mendahului, dan finis di tempat tertinggal jauh. Orang memacu
yang sama dalam waktu yang perkembangannya dalam setiap tahap
sedikit berbeda. Kecepatan laju dan akan melanjutkan
kendaraan sangat tergantung perkembangannya ketahap berikutnya.
pada individu pembalapnya. Ada yang lebih dulu finis di tahap
Seperti itulah perkembangan pertama dan kemudian melanjutkan ke
setiap individu. tahap berikutnya. Yang lain terus
menyusun di belakang bahkan bisa
menyalip orang yang di depannya.

27
2. Perkembangan berlangsung dengan proses yang bertahap.
Sebelum kita membahas bersama prinsip perkembangan yang kedua,
saya mau anda terlebih dahulu menemukan kata kunci dari prinsip
tersebut. Apa kata kuncinya? Sudah ketemu? Kalau sudah ketemu
silahkan anda jelaskan kata kunci tersebut. Dari kata kunci tersebut kita
bisa memahami apa yang dimaksud dengan prinsip perkembangan yang
kedua.
Sekarang mari kita bahas kata kunci-kata kunci tersebut. Ada dua
kata kunci dari prinsip perkembangan yang kedua, yaitu; proses dan
bertahap. Kata “proses” menunjukk-an sesungguhnya perkembangan
individu berjalan terus menerus, tanpa pernah berhenti. Proses tersebut
berjalan sesuai kaedah tertentu, yaitu kaedah hukum alam atau hukum
ilahiyah. Sedangkan yang dimaksud dengan “bertahap” adalah
perkembangan berjalan langkah demi langkah, pase demi pase, tahap
demi tahap. Jadi, perkembangan individu punya tahapan-tahapan yang
harus dilalui oleh setiap orang. Perkembangan mulai dari posisi nol,
yang dalam teori 24 John Lock
disebut sebagai “Tabularasa”, yaitu Perkembangan merupakan
anak seperti lilin meja yang putih
bersih, tanpa goresan atau dengan sebuah sistem yang
bahasa lain “tidak tahu apa-apa” hirarkial yang tidak boleh
lalu berkembang kearah yang satu bagianpun luput dari
sederhana sampai menjadi kebaikan. Rusaknya satu
kompleks.
tahapan perkembangan
3. Setiap tahap perkembangan menyebabkan
terjadi pada kurun waktu
tertentu; melambatnya
perkembangan berikutnya,
Prinsip perkembangan yang
ketiga ini menegaskan bahwa bahkan dapat merusak
setiap tahapan perkembangan perkembangan secara
seperti yang telah dikemukakan di keseluruhan
atas terjadi pada kurun dan rentang
waktu tertentu. Misalnya saja perkembangan kognitif tahap pertama
dalam teori perkembangan Piaget, yaitu “Sensori Motorik” berlangsung
dalam rentang usia 0 sampai 2 tahun. Artinya tahap perkembangan
tersebut tidak akan berlangsung sampai usia 3, 4 tahun. Begitu pula
tahap-tahap perkembangan lainnya. Jadi, perkembangan individu pasti
kurun waktunya.

24
Warni Djuwita, 2011. Psikologi Perkembangan; Stimulasi Aspek Perkembangan anak dan
Nilai Kearifan Lokal Melalui Permainan Tradisional Sasak. Hal. 6

28
4. Manusia berkembang dengan urutan perkembangan yang teratur
Perkembangan setiap individu itu berlangsung secara urut dan
teratur. Tidak lompat-lompat, tidak pula zig-zag. Perkembangan
individu berjalan tahap-demi tahap, lagkah demi langkah.
Perkembangan individu berlangsung rapi, sekali lagi sesuai dengan
kaedah hukum Allah (Tuhan).
5. Perkembangan bersifat progresif
Setiap yang disebut perkembangan pasti progresif, kalu tidak begitu
bukanlah perkembangan namanya, tapi kemunduran (regresif). Yang
dimaksud dengan perkembangan individu bersifat “progresif” adalah
perkembangan tersebut bergerak kearah yang maju dan tidak akan
berhenti apalagi kembali kebelakang/mundur.
Pertanyaannya “apakah sampai tua perkembangan tetap
berlangsung? Atau pada usia tertentu akan berhenti? Jawaban dari
pertanyaan tersebut dapat anda baca dalam tulisan 25 Mustamir Pedak
dan Maslichan yang berjudul “Potensi Kekuatan Otak Kanan dan Otak
Kiri Anak” yang menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian Mark
Rosenzweig diketahui bahwa otak akan tetap berkembang pada usia
berapapun asalkan tetap diransang. Jadi, anggapan penurunan
kemampuan otak seseorang seiring dengan bertambahnya usia
terbantahkan atau tidak benar. Begitu pula dalam aspek lain, akan tetap
berkembang sampai akhir perjalanan hidup seseorang. Dengan
demikian jelas bahwa perkembangan setiap individu berlangsung secara
terus menerus, tidak pernah berhenti sampai akhir hayat. Yang terjadi
adalah tingkat kecepatan (progresivitas) berkembangnya yang agak
melambat yang disebabkan oleh kurangnya stimulasi yang diberikan.
6. Perkembangan bersifat akumulatif
Prinsip perkembangan berikutnya adalah “perkembangan bersifat
akumulatif” yang berarti bahwa perkembangan yang terjadi sepanjang
hidup merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Laksana
bangunan rumah yang merupakan satu kesatuan utuh yang tidak
terpisahkan. Tidak pernah terbangun atapnya kalau tidak ada tembok
atau tiangnya, tidak ada tembok tanpa pondasi. Semua itu satu kesatuan
yang membentuk keseluruhan bangunan yang disebut rumah.
Begitu pula dengan otak manusia misalnya, perkembangannya mulai
dari tidak tahu apa-apa (teori Tabula Rasa) kemudian informasi masuk
satu demi satu dari proses mengindera dan membentuk skema yang dari
hari ke hari semakin lengkap (teori Pemerosesan Informasi). Setiap
informasi yang masuk dalam memori akan membentuk jaringan skema

25
Mustamir Pedak dan Maslichan, 2009. Potensi Kekuatan Otak Kanan dan Otak Kiri Anak.
Hal. 24.

29
yang baru, sehingga skema dalam memori tersusun rapi dan lengkap
dan merupakan satu kesatuan yang utuh26. Sama halnya yang terjadi
pada aspek moral dan kepribadian, merupakan akumulasi
perkembangan dari seluruh proses yang terjadi selama ini, itulah hasil
ahir dari proses perkembangan.
Prinsip tersebut sekaligus menegaskan, karena perkembangan adalah
satu kesatuan dari bagian-bagian yang tersusun melalui proses, maka
tidak boleh satupun proses berjalan tidak normal. Mengapa? Karena
keterlambatan, terlebih lagi rusaknya satu proses perkembangan akan
mengganggu perkembangan berikutnya, bahkan merusak
perkembangan secara keseluruhan.

7. Perkembangan berlangsung secara holistik dan terintegratif


Perkembangan yang terjadi pada setiap individu tidaklah
pragmentatif, tetapi bersifat menyeluruh (holistik) dan terjadi secara
berbarengan (integratif) pada semua aspek. Saya ingin memberikan
contoh ketika 27Kohlberg mengemukakan tahap perkembangan moral,
dia dengan jelas mengatakan bahwa klasifikasi tahap perkembangan
moral yang dia lakukan didasari atas perkembangan kognitif Piaget.
Artinya apa? Sesungguhnya perkembangan moral berjalan seiring
dengan perkembangan kognitif. Apa yang dikatakan “moral reassoning”
oleh Kohlberg akan bisa dilakukan seseorang bila perkembangan
kognitif atau struktur mentalnya sudah berkembang baik.
Begitu pula dengan perkembangan bahasa, kita bisa melihat
bagaimana anak berbahasa sejak lahir (0 tahun), yaitu bahasa sibolik,
tawa dan tangis. Lalu semakin bertambah usianya, semakin baik strutur
mentalnya, semakin baik pula bahasa yang digunakan. Begitu yang
terjadi seterusnya. Inilah yang oleh ahli bahasa, 28 Chomsky sebagai
“Bahasa adalah logika”. Memang bahasa adalah logika, kanapa begitu?
Karena kebenaran, keruntutan, dan kompleksitas berbahasa sangat
ditentukan oleh tingkat perkembangan kognitif seseorang.
Anda pernah lihat anak kecil berbicara? Bagaimana bahasa yang
digunakan? Tidak nyambung bahasa dan maksudnya kan! Anda pernah
melihat orang mabuk? Bagaimana bahasa yang keluar dari mulutnya?
Belepotan dan ngawur kan! Bagaimana dengan orang gila? Kacau balau
kan bahasanya. Pertanyaannya! Mengapa hal seperti bisa terjadi? Tidak
lain tidak bukan karena struktur mentalnya belum dan tidak berfungsi

26
Tentang skema dapat dibaca dalam buku Strategi-strategi Belajar. M. Nur, 2004. Hal. 22-
24. Dan dalam buku Paul Soeparno. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, 2001. Hal
21-24.
27
Lawrence Kohlberg, 1995. Tahap-tahap perkembangan moral
28
Monks & Haditono, 2006. Psikologi perkembangan; Pengantar dalam berbagai
bagiannya. Hal 150-153.

30
dengan baik. Jadi, jelas bahwa kemampuan berbahasa sangat
ditentukan oleh perkembangan struktur mental.

Rangkuman
Yang dimaksud dengan pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi
pada setiap individu yang berupa perubahan fisik dan bersifat kuantitatif.
Sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang
terjadi pada aspek psikis (nonfisik) dan bersifat kualitatif.
Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan antara lain;
1. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik, sedangkan
perkembangan berkenaan dengan perubahan psikis
2. Pertumbuhan bersifat kuantitatif, sedangkan perkembangan bersifat
kualitatif
3. Pertumbuhan bisa diamati secara kasat mata, sedangkan perkembangan
tidak
4. Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor keturunan dan makanan,
sedangkan perkembangan selain dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut
juga dipengaruhi oleh faktor sosial.
Adapun prinsip-prinsip perkembangan individu adalah;
1. Manusia berkembang dengan kecepatan yang berbeda;
2. Manusia berkembang dengan urutan perkembangan yang teratur;
3. Perkembangan berlangsung dengan proses yang bertahap;
4. Setiap tahap perkembangan terjadi pada kurun waktu tertentu;
5. Perkembangan bersifat progres dan tidak bisa maju mundur;
6. Perkembangan bersifat akumulatif, dan;
7. Perkembangan berlangsung secara holistik dan terintegratif .

Soal dan Tugas


Soal Pilihan Berganda
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan melingkari ( O ) pilihan
jawaban yang anda anggap benar!
1. Kebingungan konsep yang dialami oleh seseorang yang disebabkan
oleh ketidaksesuaian antara pengetahuan lama dengan pengetahuan
baru yang diterima disebut..............
a. Equilibrasi
b. Degradasi
c. Akomodasi
d. Disequilibrasi
2. Tokoh yang pertama kali mengemukakan istilah konstruktivisme
adalah............
a. Slavin
b. Francis Bacon
c. Terstegen

31
d. Piaget
3. Memori otak yang dapat menyimpan informasi dalam waktu yang lama
disebut...............
a. Long term memory
b. Long-sort term memory
c. Sort term memory
d. Duel memory
4. Perubahan yang terjadi pada mahluk hidup yang bersifat kuantitatif
disebut..............
a. Pergeseran
b. Perubahan
c. Perkembangan
d. pertumbuhan
5. perubahan yang terjadi pada individu yang bersifat kualitatif
disebut............
a. Evolusi
b. Perkembangan
c. Pertumbuhan
d. Perkembangan dan pertumbuhan
6. Bertambahnya berat badan, bertambahnya panjang tubuh, tumbuhnya
jenggit dan kumis merupakan ciri-ciri dari..............
a. Pertumbuhan
b. Evolusi
c. Perkembangan
d. Perubahan
7. Dibawah ini adalah ciri-ciri perkembangan, kecuali...........
a. Volume otak bertambah
b. Tumbuhnya kumis pada pria
c. Pikiran semakin dewasa
d. Lingkar pinggang bertambah
8. Perkembangan adalah suatu perubahan; perubahan kearah yang lebih
maju, lebih dewasa. Pengertian ini dikemukakan oleh............
a. Sumadi Suryabrata
b. Monk dan Haditono
c. Hurlock
d. Humaini
9. Pernyataan di bawah ini yang paling tepat berkaitan dengan
pertumbuhan adalah...........
a. Pertumbuhan bersifat kualitatif
b. Pertumbuhan terjadi pada semua mahluk hidup
c. Pertumbuhan terjadi secara tidak teratur
d. Pertumbuhan hanya terjadi pada manusia
10. Di bawah ini adalah perbedaan antara perkembangan dengan
pertumbuhan, kecuali.................

32
a. Pertumbuhan bersifat kualitatif, sedangkan perkembangan bersifat
kuantitatif
b. Perkembangan berkaitan dengan psikis, sedangkan pertumbuhan
berkaitan dengan pisik
c. Perkembangan tidak bisa diindera, sedangkan pertumbuhan dapat
diindera
d. Pertumbuhan ditandai dengan bertambahnya berat, panjang, dan
volume tubuh
11. Ani adalah siswa SD kelas 2. Usianya sekitar 8 tahun. Dia memiliki
berat 20 kg dan panjang 100 cm. Di kelasnya dia termasuk anak yang
pintar. Semua soal yang diberikan dapat dijawab dengan benar. Ilustrasi
tersebut menunjukkan............
a. Kecerdasan
b. Pertumbuhan
c. Perkembangan
d. Pertumbuhan dan perkembangan
12. Di bawah ini adalah persamaan antara perkembangan dan
pertumbuhan, kecuali............
a. Sama-sama direncanakan dan dikehendaki
b. Sama-sama berupa perubahan
c. Sama-sama terjadi pada mahluk hidup
d. Sama-sama dipengaruhi oleh faktor luar dan dalam
13. Di bawah ini adalah prinsip-prinsip perkembangan individu, kecuali......
a. Setiap orang irama/kecepatan berkembangnya berbeda-beda
b. Perkembangan terjadi secara rutin
c. Perkembangan terjadi secara bertahap dan teratur
d. Perkembangan bersifat proresif
14. Rudi pada usia 1 tahun begitu tertarik pada semua objek, sampai-
sampai bara apipun dipegangnya. Akan tetapi setelah TK dia sudah tahu
mana yang berbahaya dan tidak. Terlebih lagi waktu SD dia sudak bisa
memikirkan dengan cukup baik tentang suatu konsep walau harus
dengan mengindera objeknya terlebih dahulu. Apalagi waktu dia SMU
dapat memikirkan sesuaitu dengan kompleks. Ilustrasi di atas adalah
contoh prinsip perkembangan............
a. Perkembangan terjadi bertahap dan teratur
b. Perkembangan bersifat akumulatif
c. Perkembangan terjadi berbeda-beda
d. Perkembangan bersifat holistik
15. Perkembangan manusia tidaklah terpisah-pisah antara tahap demi tahap.
Semua tahap merupakan satu kesatuan ibarat susunan batu bata yang
membentuk sebuah tembek. Ilustrasi tersebut menunjukkan prinsip
perkembangan yang...............
a. Terjadi secara bertahap
b. Bersifat akumulatif

33
c. Bersifat menyeluruh
d. Berbeda-beda
Soal Uraian
1. Berikan pengertian pertumbuhan dan perkembangan menurut
kunstruksi anda.
2. Sebutkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan.
3. Jelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan.
4. Sebut dan jelaskan prinsip-prinsip perkembangan individu.
Tugas
1. Isilah kolom tabel penjelasan di bawah ini dengan menggunakan hasil
berfikir anda tentang perbedaan pertumbuhan dan perkembangan.
Perbedaan Pertumbuhan dan
No. Penjelasan/Uraian
Perkembangan
1 Pertumbuhan bisa terjadi
pada manusia, binatang, dan
tumbuh-tumbuhan.
Sedangkan perkembangan
hanya terjadi pada manusia
saja
2 Pertumbuhan berkaitan
dengan perubahan fisik,
sedangkan perkembangan
berkaitan dengan psikis
3 Pertumbuhan bersifat
kuantitatif, sedangkan
perkembangan bersifat
kualitatif
4 Pertumbuhan dapat diindera
(kasat mata), sedangkan
perkembangan tidak dapat
diindera
5 Pertumbuhan ditandai dengan
bertambahnya panjang, berat,
dan volume badan, sedangkan
perkembangan ditandai
dengan kematangan,
kedewasaan, dan kelengkapan
aspek psikis
6 Pertumbuhan dipengaruhi
oleh faktor keturunan dan
makanan, sedangkan
perkembangan dipengaruhi

34
oleh faktor keturunan dan
pengalaman

2. Berikanlah penjelasan anda tentang prinsip-prinsip perkembangan


individu di bawah ini
No. Prinsi-prinsip Perkembangan Penjelasan

1 1. Manusia berkembang
dengan kecepatan yang
berbeda;
2 2. Manusia berkembang
dengan urutan
perkembangan yang
teratur
3 3. Perkembangan
berlangsung dengan
proses yang bertahap.
4 4. Setiap tahap
perkembangan terjadi
pada kurun waktu tertentu;
5 5. Perkembangan bersifat
progres dan tidak bisa
maju mundur;
6 6. Perkembangan bersifat
akumulatif, dan;
7 7. Perkembangan
berlangsung secara
holistik dan terintegratif.

35
BAB III
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN INDIVIDU

Capaian Akhir Pembelajaran


Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu

Indikator
1. Dengan menjelaskan dan menyimak penjelasan anggota kelompok
mahasiswa dapat menguraikan kembali aliran paham yang menjelaskan
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
2. Melalui diskusi kelompok kecil mahasiswa dapat mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu

A. Pengantar
Perkembangan merupakan suatu keniscayaan. Perkembangan adalah
fitrah manusia yang sama halnya dengan fitrah melahirkan dan menyusui
pada setiap perempuan. Ini berarti bahwa setiap individu akan berkembang
secara alamiah dan otomatis, pun tanpa diberikan perlakuan sedikitpun.
Namun demikian perkembangan individu akan optimal bila mana diberikan
perlakuan yang baik, karena sesungguhnya faktor lingkungan (milieu)
dalam hal-hal tertentu sangat menentukan perkembangan.
Penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
individu sudah dijelaskan panjang lebar oleh para ahli. Namun demikian
terjadi perbedaan pandangan yang tajam antara ilmuan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan. Perbedaan yang tajam tersebut
kemudian melahirkan aliran yang semakin mempertegas kontradiksi
pandangan tentang masalah tersebut. Aliran tersebut adalah Nativisme dan
empirisme. Aliran nativisme berkeyakinan bahwa perkembangan individu

36
ansih hanya dipengaruhi oleh faktor bawaan atau keturunan (genetis).
Berbeda dengan aliran Nativisme, aliran Empirisme berkeyakinan bahwa
faktor faktor lingkungan (milieu) lah yang mempengaruhi perkembangan
individu, bukan bawaan.
Dalam pertentangan pandangan yang tajam tersebut lahirlah aliran
paham yang meletakkan diri sebagai wujud rekonsiliasi paham yang
memadukan paham sebelumnya, yaitu aliran Konvergensi. Aliran tersebut
meyakini bahwa perkembangan tidaklah hanya dipengaruhi oleh faktor
bawaaan atau ditentukan oleh faktor lingkungan saja, akan tetapi
dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut secara bersamaan. Inilah paham
terakhir yang muncul sebagai penengah dari kedua paham sebelumnnya
yang kekeh dengan pandangannya masing-masing.
Dari ketiga paham ini pula kita bisa mem-break down secara lebih
detail tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan
individu. Hal inilah yang dalam bab ini akan kita bahas, yaitu mulai dari
pandangan Nativisme, Empirisme,
Konvergensi, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan manusia. Tugas IV
Untuk materi ini akan dibahas
dengan metode Coperatift Skript dan
Diskusi Kelompok Kecil. Metode
Cooperative Skript digunakan untuk Sebelum anda membaca bab
menjawab pertanyaan-pertanyaan pada ini, terlebih dulu pikirkanlah
kolom tugas di bawah dan mempelajari secara mendalam jawaban
tiga aliran yang sudah disebutkan di pertanyaan-pertanyaan di
atas. Adapun metode Diskusi Kelompok bawah ini. Tulislah hasil
Kecil digunakan untuk membelajarkan pemikiran anda di buku tugas
faktor-faktor internal dan eksternal yang anda. Setelah itu berbagilah
mempengaruhi perkembangan individu. dengan teman duduk anda;
1. Apakah manusia dalam
B. Beberapa Pandangan yang perkembangannya
Menjelaskan Faktor-faktor yang berperoses atau tidak?
Mempengaruhi Perkembangan 2. Pada aspek mana manusia
Individu berperoses?
3. Faktor apa saja yang
Saya akan memulai ulasan ini mempengaruhinya?
sekali lagi dengan mengajukan
pertanyaan kepada anda. Pertanyaan pertama adalah “menurut anda apakah
manusia sebagai mahluk Allah (Tuhan) merupakan mehluk jadi atau
berproses dalam penciptaannya?” Silahkan anda pikirkan dan berikan
jawaban anda. Anda sudah putuskan pilihan jawaban anda? Kalau sudah,
saya akan ajukan pertanyaan yang kedua. Pertanyaannya adalah “aspek atau
dimensi mana dari manusia yang jadi atau berperoses, seperti jawaban yang
sudah anda putuskan tadi?” Bagi anda semua yang jawaban soal pertama

37
menjawab “jadi”, berhenti dulu berfikir sampai di sini. Saya akan
memberikan pertanyaan lanjutan untuk mereka yang menjawab
“berperoses”. Oke! Kalau manusia dalam penciptaannya berperoses,
pertanyaan berikutnya adalah “apakah dalam berperoses tersebut ada faktor
yang mempengaruhi atau tidak?” . Bagi anda yang menjawab “ada”.
Pertanyaannya adalah “faktor apa yang mempengaruhi?” Ini adalah tugas
anda semua untuk mencari tahu, mengidentifikasi, menemukan, dan
merumuskan jawaban dari pertanyaan tersebut. Gunakan kekuatan otak anda
yang super dahsyat itu, yang oleh 29 Prof. Pyotor Anokhin menyebutkan
“pola pemikiran yang mampu dihasilkan oleh rata-rata otak manusia lebih
besar dari pada jumlah atom di seluruh alam semesta”. Anda bisa
bayangkan, atau mungkin kita tidak mampu bayangkan betapa dahsyatnya
kehebatan otak kita. Nah, sekarang gunakan sedikit saja dari kedahsyatan
otak kita itu untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Nah! Sekarang saya akan mulai menjelaskan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut satu persatu. Saya juga di sini akan
sampaikan pandangan-pandangan para ahli tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan individu manusia. Silahkan anda baca
dengan seksama lalu silahkan anda konfirmasi jawaban yang sudah anda
berikan tadi dengan penjelasan saya ini. Perbaiki skema anda jika jawaban
yang anda pikirkan tadi salah. Susunlah informasi anda dengan baik sampai
anda mendapatkan struktur pengetahuan (skema) yang benar.
Dari beberapa referensi yang ada kita bisa temukan tiga pandangan
atau biasa disebut dengan “paham” atau “isme” yang menjelaskan tentang
faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan individu. Pun dalam
beberapa referensi tidak menyebut secara langsung dalam uraiannya dengan
istilah “paham”, tetapi intisari penjelasannya adalah sama. Ketiga paham
tersebut adalah; Nativisme, Empirisme, dan Konvergensi. Ketiga paham
terebut akan saya jelaskan pada sub bahasan di bawah ini. Nah! Dari
paham-paham inilah kemudian ilmuan dan juga kita bisa menjelaskan
secara lebih rinci dan operasional tentang faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi perkembangan individu.

29
Joyce Wycoff, diterjemahkan 2002. Menjadi super kreatif melalui metode pemetaan
pikiran. Hal. 13

38
C. Pandangan Nativisme, Empirisme, dan Konvergensi tentang
Perkembangan
Dalam rangka mempermudah memory kita mengasosiasikan dan
kemudian memahami tentang ketiga paham tersebut saya akan mengajak
anda mempelajarinya dengan pertama-tama mempelajari akar katanya.
Dengan memahami akar katanya maka kita akan lebih mudah memahami
apa isi dari paham-paham tersebut. Setelah anda berhasil memahami akar
katanya barulah kemudian anda menjelaskan bagaimana pandangan paham-
paham tersebut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan.
Jika anda berhasil melakukan hal tersebut dengan benar maka dipastikan
anda akan bisa memahami paham-paham tersebut dengan baik dan benar
pula. Saya tidak menginginkan anda menghafal setiap materi yang anda
pelajarai, tetapi saya mahu anda memahaminya berdasarkan konteks dan
suber informasi tersebut (objek).
1. Pandangan Nativisme
Menurut hemat anda, kata
“NATIVISME” berasal dari suku kata
apa saja? Silahkan tulis hasil Tugas V
pemikiran anda pada tabel di bawah
ini. ● ● ●
Fikirkanlah secara
Suku Kata Arti mendalam pertanyaan
ini “Dilihat dari akar
katanya,
bagaimanakah
Pengertian / penjelasan pandangan Nativisme,
Nativisme Empirisme, dan
Konvergensi tentang
Setelah anda berhasil memikirkan suku
kata dan artinya, berikanlah pengertian
perkembangan?”
atau penjelasan anda tentang Berikan telaah kritis
“Nativisme” dan tulislah pada kolom anda
tabel di atas. ● ● ●
Sekarang mari simak penjelasan
saya tentang aliran Nativisme tersebut, dan konvermasilah hasil
pemikiran anda dengan deskripsi yang saya kemukakan. Jika hasil
pemikiran anda kurang tepat, perbaikilah agar konsep anda baik. Kalau
sesuai, selamat! Anda telah mampu menggunakan struktur berfikir anda
dengan baik.
Dilihat dari bentuk katanya, kata “Nativisme” tersusun dari dua
suku kata, yaitu “natif” dan “isme”. Dalam kamus ilmiah populer
disebutkan kata “natif” berarti “penduduk asli” sedangkan “isme”

39
berarti “paham”. Adapun dalam bahasa Inggris kata “natives” bisa
berarti “asli, ibu, alamiyah, asal, dan bawaan sejak lahir”. Dalam buku
Sagala (2009) kata “Nativisme” berasal dari kata “nativus” yang berarti
“pembawaan”. Berdasarkan arti kata tersebut, secara harfiah
“Nativisme” bisa diartikan sebagai “paham asli, ibu, alamiyah, asal,
dan atau paham bawaan sejak lahir”. Dalam konteks ini arti yang paling
tepat kita gunakan untuk kata “natif” adalah alamiah atau bawaan sejak
lahir. Jadi, Nativisme adalah paham yang menjelaskan perkembangan
individu ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor alamiah atau bawaan
sejak lahir.
Sekarang mari kita lihat bagaimana pandangan para pioner paham
tersebut tentang perkembangan individu. Tokoh utama dari paham ini
adalah 30 Arthur Schopenhauer seorang Filsuf berkebangsaan Jerman.
Suryabrata juga memasukkan nama Plato, Descartes, dan Lombroso
dalam tokoh aliran nativisme. Dalam bidang bahasa nama Chomsky,
seorang ahli bahasa Amerika termasuk penganut aliran nativisme.
Sebenarnya bagaimanakah pandangan Nativisme terhadap
perkembangan? Aliran Nativime adalah paham yang pertama kali
memberikan jawaban terhadap pertanyaan ”faktor apa yang
mempengaruhi perkembangan?”. Aliran ini menjawab dengan
keyakinan penuh bahwa “perkembangan seseorang hanya ditentukan
oleh faktor bawaan atau keturunan”. Tidak ada faktor lain (lingkungan)
yang mempengaruhi perkembangan individu. Perkembangan bersifat
endogen, yaitu terjadi dalam diri manusia sebagai wujud genotype
(turunan). Ini bisa dilihat dari pernyataan yang dikemukakan
Schopenhauer
“Bayi itu lahir telah memiliki sifat-sifat dasar tertentu
yang disebutn sifat pembawaan yang baik dan
pembawaan yang buruk. Setiap anak memiliki sifat
bawaannya sendiri, sifat-sifat itu tidak bisa dirubah
dengan pengalaman, lingkungan, atau pendidikan. Oleh
karena itu, hasil akhir pendidikan ditentukan oleh
pembawaan yang sudah dibawa sejak lahir31”.
Paham ini dalam perkembangannya mendapatkan penentangan dari
orang-orang yang tidak setuju dengan pandangan tersebut. Mereka tidak
setuju bahwa faktor keturunan atau bawaan yang menentukan
perkembangan individu. Kalau keturunan menjadi faktor penentu
perkembangan maka pendidikan menjadi tidak perlu, kata mereka.

30
Sumadi Suryabrata. Psikologi Pendidikan, 2005. Hal. 175. Ngalim Purwanto. Psikologi
Pendidikan, 2006. Hal. 14. Monk & Haditono. Psikologi Perkembangan, 2006. Hal. 152.
31
Pernyataan Schopenhouer dapat dibaca dalam buku Syaiful Sagala. Konsep dan Makna
Pembelajaran, 2009. Hal. 95.

40
Nah! Bagaimana menurut anda? Masuk akal atau tidak pandangan
paham tersebut? Silahkan anda berikan argumentasi kritis anda tentang
pandangan paham tersebut pada tabel di bawah ini;
Argumentasi Kritis terhadap Pandangan Nativisme

Atas reaksi terhadap aliran Nativisme, para ilmuan yang tidak setuju
bahkan menentang aliran tersebut, maka dilakukanlah serangkaian
ujicoba-ujicoba yang kemudian sampai pada kesimpulan bahwa faktor
keturunan atau bawaan tidak mempengarhu perkembangan individu.
Dari sini maka lahir lah apa yang disebut dengan paham Emperisme.
2. Pandangan Empirisme
Paham ini juga saya mahu anda memahaminya sama dengan cara
anda memahami paham Nativisme. Oleh karena itu, saya minta
gunakan kekuatan berfikir anda antuk menjelaskan paham tersebut
dilihat dari akar kata atau kata yang digunakan, barulah kemudian anda
jelaskan pandangan lengkap dari paham tersebut. Tuliskanlah hasil
pemikiran anda dalam tabel di bawah ini;

Suku Kata Arti

Pengertian / penjelasan
Empirisme

Sudah selesai anda jelaskan pemahaman anda tentang pandangan


Emperisme. Kalau sudah anda bisa membaca ulasan ini untuk
memperkuat atau dan memperbaiki pemahaman anda.
Emperisme berasal dari dua suku kata, yaitu “empiri” dan “isme”
yang dalam kamus ilmiah populer “empiris” berarti “pengalaman,
penghayatan, dan pemahaman” sedangkan “isme” berarti “paham”.
Adapun dalam buku Sagala disebutkan kata “Empirisme” asal katanya

41
“empiria” yang artinya “pengalaman”. Jadi, empirisme adalah paham
yang meyakini bahwa pengalaman menjadi faktor yang menentukan
perkembangan individu.
Empirisme memberikan penjelasan yang 180 derajat berbeda dari
pandangan yang dikemukakan Nativisme. Para tokoh Empirisme tidak
percaya bahwa pembawaan atau keturunan mempengaruhi
perkembangan individu. Tidak ada sama sekali pengaruh yang
ditimbulkan terhadap perkembangan seseorang. Menurut mereka justru
hanya faktor lingkungan (milieu) lah yang menentukan perkembangan
seseorang, bukan keturunan atau bawaan.
Paham ini mendapatkan respon yang baik dibelahan dunia, terutama
di Amerika Serikat paham ini mendapatkan tempat dan berkembang
sebagai dasar teori pendidikan yang dijalankan. Di USA paham
Emperisme bermetamorfosis menjadi paham Environtalisme. Dalam
dunia pendidikan paham ini terkenal dengan “Optimisme Paedagogis”,
sedangkan aliran Nativisme dikenal dengan “Pisimisme Paedagogis”
(dalam Purwanto, 2006).
Adapun tokoh utama dari aliran Empirisme adalah John Lock yang
teorinya kita kenal dengan teori “Tabula Rasa” dimana dia
mengungkapkan “Anak lahir di dunia seperti meja lilin yang putih
bersih (sebagian menyebut kertas putih) maka di atas meja lilin
tersebut orang bisa membuat tulisan sesuai yang dikehendakinya. Oleh
sebab itu pengalaman empirik inilah yang menentuan perkembangan
anak”(dalam Sagala 2009 32 ). Tokoh terkenal lainnya adalah Skiner,
Pavlov, dan Thorondike.
Lahirnya aliran Empirisem tidak memberikan jawaban yang
memuaskan bagi sebagian ilmuan yang melihat bahwa sesungguhnya
perkembangan individu tidak bisa dilihat parsial. Mereka melihat
sesungguhnya perkembangan itu dipengaruhi tidak hanya oleh faktor
lingkungan saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor bawaaan.
Sekarang bagaimana dengan pendapat anda? Berikan argumentasi
logis anda pada tabel di bawahini;
Argumentasi Kritis terhadap Pandangan Empirisme

32
Sagala, 2009. Konsep dan makna pembelajaran. Hal. 97

42
Ketidak puasan terhadap kedua paham tersebut kemudian
melahirkan pandangan baru yang meyakini kedua faktor (Nativisme dan
Empirisme) tersebut secara bersama-sama menentukan perkembangan
individu. Pandangan tersebut kita kenal dengan “Konvergensi”.
3. Pandangan Konvergensi
Aliran ketiga yang memberikan pandangannya tentang faktor yang
mempengaruhi perkembangan individu adalah aliran Konvergensi.
Sama halnya dengan dua aliran sebelumnya yang sudah dibahas, anda
harus membangun pemahaman anda dengan pertama-tama memikirkan,
menemukan, dan menuliskan unsur suku kata dan artinya dari istilah
“Konvergensi” serta berikan pemahaman anda tentang aliran tersebut.
Tulislah hasil pemikiran anda tersebut dalam kolom tabel di bawah ini.

Suku Kata Arti

Pengertian / penjelasan
Konvergensi

Bagaimana anda sudah menemukan dan menuliskan hasil pemikiran


anda! Anda sudah mendapatkan pemahaman yang baik tentang aliran
tersebut dari suku kata pembentuknya! Saya berharap dari sana anda
sudah dapat memprediksi pandangan aliran Konvergensi tentang faktor
yang mempengaruhi perkembangan individu. Namun demikian untuk
memperkaya pengetahuan dan pemahaman anda tentang aliran tersebut
silahkan anda membaca dengan seksama uraian di bawah ini.
Aliran Konvergensi juga biasa disebut dengan istilah
Interaksionisme. Aliran tersebut merupakan aliran yang menengahi
perbedaan tajam antara aliran Nativisme yang hanya mempercayai
faktor genetis sebagai satu-satunya faktor yang mempengaruhi
perkembangan individu dengan aliran Empirisme yang hanya meyakini
faktor lingkungan sebagai satu-satunya faktor yang mempengaruhi
perkembangan seseorang. Konvergensi hadir dengan pandangan yang
menggabungkan atau menginteraksikan antara kedua pandangan
sebelumnya.

43
33
Tokoh utama dari aliran tersebut adalah Louis William Stern
(1871-1939 seorang Jerman yang ahli pendidikan, filsafat, dan psilogi.
Selain itu, tokoh penganut aliran tersebut di antaranya; Langevel dan
Alfred Adler. Tokoh-tokoh inilah yang meng-endorce dan
mempopulerkan aliran tersebut dan mempertemukan perbedaan tajam
antara aliran Nativisme dan Empirisme.
Dalam kamus ilmiah populer kata 34 “konvergensi’ berarti
“perpaduan, keterpaduan”. Aliran Konvergensi seperti telah
dikemukakan di atas merupakan aliran yang menggabungkan kedua
aliran sebelumnya. Aliran tersebut mayikini bahwa perkembangan
individu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor keturunan (genitis)
semata, tetapi juga ditentukan oleh faktor lingkungan (mileu). Kedua
faktor tersebut secara bersama-sama mempengaruhi perkembangan
individu.
Menurut aliran Konvergensi, bakat yang dimiliki seseorang tidaklah
akan berkembang dengan baik bila tidak didukung oleh lingkungan
yang mampu menstimulasi dan mengembangkan (inprove) bakat
tersebut. Begitu pula sebaliknya, lingkungan yang baik tidak cukup
untuk membuat seseorang menjadi anak yang pintar jika secara genetis
anak tersebut tidak memiliki IQ yang baik. Jadi, perkembangan
individu akan baik dan optimal jika bakat, IQ, kreativitas, kepribadian
dan aspek non fisik lainnya didukung oleh lingkungan yang baik pula.
Perbedaan pandangan ahli dalam
● ● ● aliran ini hanya terjadi ketika menjawab
pertanyaan “faktor manakah dari kedua
2/3 dari dari
faktor tersebut yang lebih dominan
kemampuan kreatifitas mempengaruhi perkembangan
seseorang dipengaruhi individu?”. Dalam hal ini memang para
pakar berbeda pendapat, ada yang
oleh pendidikan, 1/3 mengatakan faktor bawaan, ada yang
sisanya berasal dari mengatakan faktor lingkungan yang lebih
genetik. Kebalikannya dominan. Misalnya saja Dyers 35 yang
meyakini bahwa kecerdasan seseorang
berlaku untuk 2/3 ditentukan oleh faktor bawaan,
kemampuan kecerdasan, sedangkan 1/3 dipengaruhi oleh
yaitu; 1/3 dari lingkungan. Berbeda dengan kreatifitas
justru sebaliknya 2/3 dipengaruhi
pendidikan, 2/3 sisanya lingkungan dan faktor genetis hanya
dari genetik (Dyers) menentukan 1/3.

33 ● ●2009.● Konsep dan makna pembelajaran. Hal.98-100. Dan Sumadi


Syaiful Sagala,
Suryabrata, 2005. Hah. 179-184
34
Pius A Partanto & Dahlan Al Barry, 1994. Kamus ilmiah populer. Hal. 371
35
Dikti, 2014. Konsep Kurikulum 2013. Makalah disampaikan dalam acara workshop
pendampingan implementasi kurikulum 2013 di Nagoya Hotel, Batam.

44
Nah! Sekarang bagaimana menurut anda? Apakah anda sependapat
dengan pandangan aliran Konvergensi di atas? Tuliskan pendapat anda
dalam kolom tabel dibawah ini;
Argumentasi Kritis terhadap Pandangan Konvergensi

D. Faktor Internal dan Eksternal


Untuk mendalami faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
perkembangan individu, anda harus mendiskusikannya dengan kelompok
anda. Gunakan kemampuan berfikir kritis dan analitis anda untuk
menemukan faktor-faktor intern dan ekstern tersebut. Anda bisa mulai
diskusi anda dengan merujuk pada pandangan aliran yang sudah dibahas
sebelumnya. Tulislah hasil diskusi anda dalam buku tugas anda dalam
format tabel di bawah ini;
Faktor Jenis Penjelasn
Internal

Eksternal

Bagaimana! Apakah anda sudah selesai mendiskusikannya dengan


kelompok anda. Anda sudah berhasil mengidentifikasi dan menjelaskan
faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan
individu. Kalau sudah silahkan anda membaca dan memperkaya
pemahaman anda dengan membaca ulasan di bawah.
Berdasarkan penjelasan ketiga aliran di atas dapat diinferensikan
bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan individu, yaitu;
faktor internal dan faktor eksternal. Berkaitan dengan kedua faktor tersebut
para ahli berbeda pendapat tentang faktor mana yang lebih dominan

45
mempengaruhi perkembangan seseorang. Ada yang mengatakan faktor
keturunan (genitis) yang lebih dominan seperti Dyers, ada juga yang
menyebutkan faktor lingkungan yang lebih dominan seperti yang dikatakan
36
Alfred Adler. Namun yang pasti kedua faktor tersebut sama-sama
menentukan perkembangan individu.
1. Faktor internal
Sebelum diuraikan apasaja yang termasuk faktor keturunan yang
mempengaruhi perkembangan individu, terlebih dahulu kita harus
mengetahui apa yang dimaksud dengan pembawaan atau keturunan.
Dalam bukunya Ngalim Purwanto (2006) Psikologi Pendidikan
disebutkan “pembawaan adalah keseluruhan kemungkinan-kemungkinan
atau kesanggupan-kesanggupan (potensi) yang terdapat pada suatu
individu dan yang selama masa perkembangannya benar-benar dapat
diwujudkan”. Jadi, unsur-unsur pembawaan/keturunan (genetik) adalah
(1) potensi (2) dibawa sejak lahir (3) diturunkan dari orang tua (4) bisa
dikembangkan.
Kalau demikian adanya, apa sajakah yang termasuk di dalamnya?
Purwanto lebih lanujut menuliskan 4 jenis pembawaan, yaitu (1)
pembawaan jenis; yang termasuk di dalamnya adalah bentuk badan,
anggota-anggota tubuh, inteligensi, emosi, (2) pembawaan ras; yaitu ras
apa yang dibawa anak tersebut atau dia lahir dari orang tua dengan ras
apa. Apakah ras melanesia, negroid atau ras lainnya, (3) pembawaan
jenis kelamin; laki atau perempuan, dan, (4) pembawaan perseorangan;
yang termasuk di dalamnya adalah watak, inteligensi, sifat-sifat dsb.
(Purwanto.2006.Hal. 25-26).
Pun penjelasan Purwanto sudah diberikan panjang lebar, kita bisa
merumuskan faktor-faktor internal yang mempengaruhi perkembangan
sebagai berikut;
1. Bakat,
2. Minat,
3. Motivasi, dan
4. Semangat,
Faktor bakat yang dimaksud adalah potensi alamiah yang dimiliki oleh
setiap individu berupa kecerdasan yang diwariskan dari orang tuanya,
seperti kecerdasan logis-matematis, lenguistik, spasial, musikal,
kinestetik, interpersonal, dan kecerdasan intrapersona 37 . Minat
merupakan kencendrungan untuk mendalami atau menekuni sesuatu
bidang yang dimiliki oleh seseorang. Minat lahir dari proses internal
individu, bukan dampak langsung dari faktor luar. Adapun yang
dimaksud dengan motivasi adalah suatu proses internal yang
mengaktifkan, membimbing, dan mempertahankan perilaku dalam

36
Ngalim Purwanto, 2006. Psikologi Pendidikan. Hal. 21.
37
Howard Gardner, 2002. Multiple Intelligences.3-25.

46
rentang waktu tertentu (Baron, Schunk dalam Nur, 2003)38. Jadi, jelas
bahwa motivasi itu lahir dari proses internal, bukan eksternal. Memang
seringkali motivasi mendapatkan stimulus dari luar, tetapi harus diingat
stimulus itu bukanlah motivasi. Oleh sebab itu, motivasi termasu faktor
internal. Sedangkan semangat merupakan perasaan menggelora untuk
melakukan sesuatu. Semangat juga lahir dari proses internal dalam diri
seseorang. Sama halnya dengan motivasi, semangat juga seringkali
terbangun ketika mendapatkan stimulus dari luar. Dengan stimulus
tersebut seseorang akan membangkitkan gelora dalam dirinya untuk
melakukan sesuatu.
2. Faktor eksternal
Selain faktor keturunan, faktor lain yang mempengaruhi
perkembangan individu adalah faktor lingkungan. Kita ingat kan cerita
Tarzan yang dari sejak kecil hidup di hutan bersama orangutan! Karena
lingkungan yang mendidiknya, dia besar menjadi orang yang tidak
mampu berbicara dengan bahasa manusia, kogntitif tidak berkembang
dengan baik, begitu pula aspek lainnya. Inilah gambaran betapa
signifikannya dampak lingkungan terhadap perkembangan seseorang.
Pertanyaannya adalah “yang dimaksud dengan lingkungan itu apa?
Dan lingkungan yang berpengaruh terhadap perkembangan individu yang
mana? Menurut 39 Sertain seorang psikolog dari USA “lingkungan
merupakan semua kondisi di dunia ini yang dalam cara-cara tertentu
mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, dan perkembangan manusia.
Lingkungan menurutnya dapat dikelompokkan menjadi tiga macam,
yaitu; (1) lingkungan alam, (2) lingkungan dalam, dan (3) lingkungan
sosial.
Yang termasuk lingkungan alam adalah semua lingkungan fisik
selain manusia, seperti iklim, cuaca, hewan, tumbuh-tumbuhan,
geografis, dan lainnya. Adapun yang termasuk lingkungan dalam adalah
makanan, minuman, nutrisi, vitamin, dan benda lain yang sudah ada
dalam tubuh manusia. Sedangkan lingkungan sosial adalah orang,
kelompok, dan komunitas yang mempengaruhi kita.
Selain pembagian seperti dikemukakan di atas, kita juga bisa
membagi lingkungan dalam dua jenis yaitu; (1) lingkungan fisik, dan (2)
non fisik. Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang memiliki materi, yang
bisa dilihat dan diraba. Misalnya georafis, manusia, makanan, minuman,
dan lainnya. Adapun yang dimaksud dengan lingkungan non fisik adalah
suasana atau kondisi yang mempengaruhi individu yang hanya bisa
dirasakan. Misalnya; cuaca, takut, tegang, tertekan, dan suasana lainnya.
Semua lingkungan tersebut secara bersama-sama mempengaruhi
perkembangan individu.

38
Muhamad Nur, 2003. Motivasi Siswa untuk Belajar. Hal. 3.
39
Ngalim Purwanto, 2006. Psikologi Pendidikan . Hal. 28

47
Rangkuman
Ada tiga aliran yang menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi
perkembangan individu, yaitu Nativisme, Empirisme, dan Konvergensi.
Aliran Nativisme meyakini bahwa satu-satunya faktor yang mempengaruhi
perkembangan individu adalah keturunan (genitis). Tokoh dari aliran ini
adalah Arthur Schopenhauer, Plato, Descartes, Lombroso, dan Chomsky.
Berbeda dengan pandangan Nativisme, aliran Empirisme justru meyakini
bahwa yang mempengaruhi perkembangan individu bukanlah genetis, akan
tetapi lingkungan (milieu). Lingkungan adalah satu-satunya faktor yang
menentukan perkembangan. Adapun tokoh dari aliran Empirisme adalah
John Lock, Skiner, Pavlov, dan Thorondike. Aliran ketiga adalah
Konvergensi. Aliran ini menyatukan pendapat yang dikemukakan oleh
aliran Nativisme dan Empirisme. Keyakinan aliran ini adalah genetis dan
lingkungan mempengaruhi perkembangan secara bersamaan. Kedua-duanya
memiliki peran yang penting dalam perkembangan seseorang. Tokoh dari
aliran ini adalah Louis William Stern, Alfred Adler, dan Langevel.
Dari aliran-aliran di atas diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi
perkembangan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu; faktor interinsik
dan eksterinsik. Yang termasuk faktor interinsik adalah bakat, minat,
motivasi, dan semangat. Adapun yang termasuk faktor eksterinsik adalah
faktor lingkungan, yaitu lingkungan alam, lingkungan dalam, dan
lingkungan sosial. Atau bisa juga dikelompokkan kedalam lingkungan fisik
dan non fisik.
Soal dan Tugas
Soal Pilihan Ganda
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan melingkari ( O ) pilihan
jawaban yang anda anggap benar!
1. Di bawah ini adalah aliran yang menjelaskan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan individu, kecuali.................
a. Konstruktivisme
b. Nativisme
c. Konvergensi
d. Empirisme
2. Aliran yang meyakini perkembangan individu hanya dipengaruhi oleh
keturunan atau bawaan (genetis) adalah.........
a. Empirisme
b. Konvergensi
c. Nativisme
d. Naturalisme
3. Aliran yang meyakini bahwa hanya faktor lingkungan semata yang
mempengaruhi perkembangan individu adalah.............
A. Empirisme

48
B. Naturalisme
C. Nativisme
D. Konvergensi
4. Aliran yang meyakini perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor
genetis dan lingkungan secara bersama-sama adalah aliran..............
A. Nativisme
B. Empirisme
C. Naturalisme
D. Konvergensi
5. Tokoh utama dari aliran Konvergensi adalah............
a. John Lock
b. William Stern
c. Langevel
d. Schopenhowers
6. Di bawah ini adalah tokoh-tokoh dari paham Empirisme, kecuali..........
A. William Stern
B. John Lock
C. Skiner
D. Pavlov
7. Penggagas Aliran Nativisme adalah............
a. Plato
b. Descarte
c. Schopenhauer
d. John Lock
8. Inteligensi dipengaruhi oleh faktor keturunan sebesar 2/3, sisanya 1/3
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sebaliknya kreativitas 2/3
dipengaruhi oleh lingkungan, selebihnya 1/3 dipengaruhi oleh faktor
keturunan. Pendapat ini dikemukakan oleh.............
a. Alfred Adler
b. Dyers
c. John Lock
d. Sockrates
9. Ahli yang berpendapat bahwa faktor lingkungan merupakan faktor yang
paling dominan mempengaruhi perkembangan seseorang adalah ........
a. Dayers
b. John Lock
c. William Stern
d. Alfred Adler
10. Di bawah ini adalah faktor-faktor internal yang mempengaruhi
perkembangan individu, kecuali..........
a. Bakat
b. Motivasi
c. Cita-cita
d. Semangat

49
11. Sertain membagi faktor lingkungan menjadi tiga yaitu, kecuali..........
a. Lingkungan sosial
b. Lingkungan fisik
c. Lingkungan dalam
d. Lingkungan alam
12. Dilihat dari asal muasal atau sumbernya, faktor yang mempengaruhi
perkembangan individu dapat dikelompokkan kedalam..............
a. Faktor fisik dan non fisik
b. Faktor interinsik dan ekstrinsik
c. Faktor bawaan dan lingkungan
d. Semua jawaban benar
13. Dilihat dari wujudnya, faktor yang mempengaruhi perkembangan
individu adalah .............
a. Faktor dalam dan luar
b. Faktor fisik dan non fisik
c. Faktor internal dan eksternal
d. Faktor bawaan dan lingkungan
14. Yang termasuk faktor alam yang mempengaruhi perkembangan adalah,
kecuali............
a. Cuaca
b. Geografis
c. Makanan
d. Iklim
15. Suatu proses internal yang mengaktifkan, membimbing, dan
mempertahankan perilaku dalam rentang waktu tertentu disebut...........
a. Bakat
b. Minat
c. Motivasi
d. Semangat
16. Potensi alamiah yang dimiliki oleh setiap individu berupa kecerdasan
yang diwariskan dari orang tuanya disebut...........
a. Minat
b. Motivasi
c. Bakat
d. Semangat
17. Nativisme berasal dari kata “natif” dan “Isme”. Arti dari kedua kata
tersebut adalah..........
a. Asal dan paham
b. Pembawaan dan ilmu
c. Asli dan bawaan
d. Asal dan keturunan
18. Nama lain dari aliran “Konvergensi” adalah.........
a. Naturalisme
b. Inverionmentalisme

50
c. Interaksionisme
d. Reaksionisme
19. Empirisme berasal dari kata “empiria” yang berarti...........
a. Pengalaman
b. Pemahaman
c. Lingkungan
d. Milieu
20. Menurut Howard Gardner kecerdasan individu terdiri dari 8 kecerdasan.
Di bawah ini adalah macam-macam kecerdasan menurut Gardner,
kecuali
a. Kecerdasan sosial
b. Kecerdasan interpersonal
c. Kecerdasan logika matematik
d. Kecerdasan musikal

Soal Uraian
1. Jelaskan pandangan Nativisme, Empirisme, dan pandangan Konvergensi
tentang perkembangan!
2. Berikan argumentasi anda tentang pandangan Nativisme!
3. Jelaskan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan
individu!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan; bakat, minat, dan motivasi!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kecerdasan logika matematika,
kinestetik, dan linguistik!
Tugas
Isilah kolom tabel sebelah kiri yang ada di bawah ini sesuai dengan
petunjuk yang ada pada kolom tabel sebelah kanan!
No Deskripsi Penjelasan
1 Temukan perbedaan
antara aliran
Nativisme, Epirisme,
dan Konvergensi
2 Bagaimanakah
faktor internal dan
eksternal
mempengaruhi
perkembangan
individu
3 Temukan dan
berikan penjelasan
lengkap tentang teori
Kecerdasan

51
Majemuk Howard
Gardner

BAB IV
TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF

Capaian Akhir Pembelajaran


Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu
mengidentifikasi perkembangan kognitif siswa SD, SLTP & SMU
berdasarkan teori-teori perkembangan kognitif

Indikator
Melalui diskusi kelompok ahli dan kelompok asal serta presentasi
kelas mahasiswa dapat;
1. Menjelaskan teori perkembangan kognitif menurut Piaget
2. Menjelaskan teori perkembangan kognitif menurut Vygotsky
3. Mengidentifikasi perkembangan kognitif siswa SD berdasarkan teori-
teori perkembangan kognitif
4. Mengidentifikasi perkembangan kognitif siswa SMP dan SMU
berdasarkan teori-teori perkembangan kognitif

A. Pengantar
Maha Kuasa dan Maha Suci Allah yang telah menciptakan manusia
dalam penciptaan yang sempurna. Wajib hukumnya kita bersyukur atas
karunia yang begitu besar telah diberikan kepada manusia, yaitu karunia
penciptaan yang sempurna. Dalam Al-Quran Surah Attin Allah sudah
nyatakan “Demi Tin dan Zaitun, dan demi Tur Sayna, dan demi kota
Mekkah yang aman, sesungguhnya kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
Pertanyaannya adalah “kenapa manusia Allah katakan sebagai
mahluk dengan penciptaan yang sempurna?” Apa yang membuat manusia
sempurna?” sampai-sampai Allah bersumpah demi buah Tin dan Zaitun,
gunung Tur Sayna, dan Kota Makkah!
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab oleh para ahli
dengan hasil penelitian yang sudah dilakukan selama ini. Manusia dikatakan

52
mahluk yang sempurna penciptaannya karena manusia diciptakan dengan
dilengkapi akal pikiran. Akal pikiran inilah yang menjadi pembeda antara
manusia dengan mahluk-mahluk yang lain. Pertanyaannya adalah “seberapa
hebatkah akal pikiran manusia sehingga dikatakan pembeda dengan
mahluk-mahluk yang laian?”
Subha Nallah! Tahukah dan sadarkah kita bahwa otak kita ini super
hebat! Otak kita ini luar biasa! Dari hasil penelitian yang dilakukan selama
ini disimpulkan bahwa ketika sejak lahir saja otak kita ini sudah memiliki
40
1 trilyun sel otak. Tahukah anda berapa angka nol-nya 1 triliun?
Mengetahui jumlah nol 1 trilyun saja kita tidak pasti, maka kita bisa katakan
betapa super hebatnya otak kita ini. Ilmuan lain menyebutkan otak kita ini
memiliki 10 sampai 15 miliar sel syaraf yang mampu membuat 10800 jalur.
Silahkan anda hitung berapa total keseluruhan jalur yang ada dalam otak
kita ini. sangat luar biasa kan! Richard Restak dalam Wycoff menyebutkan
“otak manusia dapat menyimpan informasi lebih banyak daripada seluruh
perpustakaan di dunia”. Adapun Judit Huper dan Dick Teresi mengatakan
“otak lah alam semesta tersebut” 41 . Kesimpulan-kesimpulan tersebut
menunjukkan bahwa otak manusia ini memiliki kapasitas yang tak terhingga
dan tak terhitung. Saking tidak terhingga nya para ilmuan
menganalogikannya dengan alam semesta. Inilah yang membuat manusia itu
sempurna.
Nah! Dalam bab ini kita akan
TUGAS VI membahasa bagian kecil dari otak manusia,
yaitu apa yang disebut dengan kognitif.
Tepatnya disini kita akan membahas
Diskusikanlah sub- perkembangan kognitif manusia atau anak.
Perkembangan kognitif tersebut kita akan
sub tema dalam bab
bahas berdasarkan teori perkembangan
ini dalam kelompok kognitif Piaget dan Vigotsky. Setelah itu, kita
Cooperative Jigsaw akan membahas perkembangan kognitif
siswa SD, SMP, dan SMU berdasarkan teori-
dan tuliskanlah hasil teori dan hasil penelitian yang ada.
diskusi anda sesuai Untuk mempelajari pokok materi dan
dengan format tabel sub-subnya anda harus mendiskusikannya
dalam kelompok Cooperative Jigsaw. Kalian
di bawah di buku harus berkelompok menjadi 4 kelompok yang
tugas anda masing- masing-masing kelompok membahassalah
masing. satu dari sub bahasan tersebut. Sub bahasan
disesuaikan dengan no kelompok dan nomor
● ● ● urut sub bahaan. Hasil diskusi anda harus

40
Mustamir Pedak dan Maslichan, 2009. Potensi Kekuatan Otak Kanan dan Otak Kiri Anak.
Hal. 17
41
Joice Wycoff, 2002. Menjadi Super Kreatif Melalui Metode Pemetaan Pikiran. Hal. 29-32

53
tulis di buku tugas masing-masing. Jenis tugas dan bentuk formatnya sesuai
dengan format tabel di bawah ini;
Aspek Hasil/Penjelasan
Teori perkembangan kognitif
Piaget
Teori perkembangan kognitif
Vygotsky
Perkembangan kognitif siswa
SD
Perkembangan kognitif siswa
SMP dan SMU
Glosarium / kata-kata sulit Deduktif hipotesis
Induktif saintifik
Abstrak reflektif
Psikomotor
egosentris
Aktifitas mental
Negasi
Resiprok

B. Teori Perkembangan Kognitif Piaget


1. Sejarah Singkat Piaget
Sebelum kita membahas teori perkembangan individu Piaget,
penting rasanya kita mengetahui, siapa, darimana, dan bagaimana
seorang Piaget. Dalam bukunya 42 Paul Soeparno yang berjudul “Teori
Perkembangan Kognitif Jean Piaget” diceritakan dengan cukup gamblang
tentang sejarah asal usul dan perjalanan keilmuan Piaget. Dalam buku
tersebut diceritakan nama lengkap Piaget adalah Jean Piaget. Dia lahir di
sebuah negara yang ada di Eropa timur yaitu Swiss tepatnya di kota
Neuchatel pada tanggal 9 Agustus 1896. Sejak kecil Piaget sudah tertarik
pada hal-hal yang berkaitan dengan alam. Ketertarikannya tersebut
membawanya untuk mendalami bidang kajian biologi sejak dari bangku
sekolah dasar. Ketertarikannya tersebut kemudia terbukti dengan
terbitnya artikel yang pertama pada usianya yang ke 10 tahun tentang
burung Pipit Albino yang dimuat dalam majalah ilmu pengetahuan alam.
Ketika berada dibangku kuliah Piaget sangat konsen untuk mempelajari
ilmu biologi. Oleh Samuel Cornut Piaget diarahkan untuk mempelajari
filsafat agar pemikirannya tidak terlalu sempit. Sejak itu dia belajar
filsafat sekaligus mendalami biologi secara bersamaan. Pada tahun 1916

42
Paul Soeparno, 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Hal. 11-13., dan Tanwey
Gerson Ratumana, 2004. Belajar dan Pembelajaran. Hal. 36.

54
dia memperoleh gelar sarjana dalam bidang biologi di Universitas
Neuchatel dan kemudia melanjutkan studinya sampai dia memperoleh
gelar doktor filsafat dengan desertasi tentang moluska. Setelah
menamatkan S3-nya dia pindah ke Zurich untuk bekerja di laboratorium
psikologi dan di klinik psikiatri Bleuler. Semenjak itulah Piaget mulai
menekuni bidang psikologi sampai dia tersohor menjadi seorang psikolog
dunia yang hari ini kita pelajari teorinya, yaitu teori perkembangan
kognitif Jean Piaget.
2. Pandangan Piaget tentang Perkembangan Kognitif
Ada pernyataan Piaget yang menarik untuk disimak kaitannya degan
perkembangan kognitif. Dia mengatakan “tidak ada inteligensi yang
sudah jadi. Inteligensi mengalami perkembangan dalam langkah-
langkah intelektuan”. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa inteligensi
seseorang tidak akan didapatkan langsung bagus, baik, tinggi atau
sempurna ketika dilahirkan oleh ibunya. Kognitif atau inteligensi akan
berkembang sejak kita bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar, baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Lingkunganlah yang akan
menstimulasi inteligensi seseorang untuk berkembang. Tanpa lingkungan
kognisi tidak akan berkembang dengan wajar, baik bahkan tidak akan
berkembang sama sekali. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan
oleh John Lock dengan teori Tabularasa-nya seperti telah diungkapkan
sebelumnya.
Pertanyaan yang ingin saya ajukan pada anda adalah “apakah
inteligensi sama dengan kognitif?” Silahkan anda pikirkan dan berikan
penjelasan anda pada kolom tabel di bawah
Konsep Persamaan Perbedaan
Inteligensi

Kognisi

Pemahaman yang baik dan benar tentang kognisi sangat penting kita
miliki, karena selama ini masih banyak yang belum memiliki konsep
yang jelas tentang kedua konsep tersebut. Mungkin masih banyak juga
yang menyamakan kedua konsep tersebut. Kalau anda sudah menuliskan
hasil pemikiran anda, sekarang silahkan anda baca penjelasan di bawah.
Dalam kamus ilmiah populer di sebutkan kata “inteligensi” berarti
“kecerdasan, ketajaman pikiran”. Adapun kata “kognisi” berarti

55
“pemikiran, pengamatan, proses mental yang karena tidak sadar untuk
benda-benda”43.
Selain arti kata di atas, ada beberapa pengertian inteligensi yang
dapat saya kemukakan di sini, sedangkan untuk kognisi saya tidak
temukan satupun definisi dari para pakar. Namun demikian kita dapat
menemukan apa yang dimaksudkan oleh pakar tentang kognisi dari
tulisannya secara inplisit.
Menurut Claparede dan Stern inteligensi adalah adaptasi mental pada
lingkungan baru. Sedangkan Gardner menyebutkan inteligensi
merupakan kemampuan untuk memecahkan persoalan-persoalan atau
menghasilkan produk. Adapun
Piaget memberikan beberapa
pengertian tentang inteligensi, salah Inteligensi adalah
satunya dia mengartikan inteligensi ketajaman atau
adalah suatu contoh khusus adaptasi
biologis 44 . Sedangkan kognisi kemampuan yang dimiliki
45
diartikan sebagai proses berfikir . oleh objek potensial
Lebih rinci dijelaskan dalam
bukunya Ngalim Purwanto bahwa dalam diri manusia untuk
inteligensi itu adalah faktor total. menyelesaikan masalah.
Artinya, inteligensi itu mencakup
berbagai macam daya jiwa 46 .
Kognisi/tif adalah proses
Gardner sampai merumuskan berfikir yang berlangsung
inteligensi itu menjadi 7 macam dalam mind seseorang.
diantaranya; logika matematik,
spasial, bahasa, kenistetik,
interpersonal, antarpersonal, dan
musikal47.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
“inteligensi” dan “kognitif” itu memiliki perbedaan. Perbedaannya dapat
dirumuskan sebagai berikut;
1) Inteligensi mencakup banyak aspek sedangkan kognisi berkaitan
dengan satu aspek, yaitu berfikir saja.
2) Inteligensi menunjuk pada ketajaman yang dimiliki oleh suatu objek
potensial dalam diri manusia, sedangkan kognisi menunjuk pada
proses, yaitu proses berfikir.
3) Inteligensi bersifat umum, sedangkan kognisi bersifat khusus.
Selain keyakinan dalam inteligensi seperti dikemukakan di atas,
Piaget juga memiliki keyakinan bahwa cara berfikir anak tidak seepektif

43
Pius Partanto dan Dahlan Al-Barry,1994. Kamus Ilmiah Populer.
44
Paul Sueparno, 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Paget. Hal. 19.
45
M. Nur, 2004. Perkembangan Selama Anak-anak dan Remaja. Hal. 35.
46
Ngalim Purwanto, 2006. Psikologi Pendidikan. Hal. 52.
47
Howard Gardner, 2003. Multiple Intelligences. Hal. 36-48.

56
orang dewasa. Cara berfikir anak bukanlah replika cara berfikir dari
orang tuanya. Anak berfikir dengan cara yang berbeda dengan orang
dewasa. Anak berkembang dengan caranya sendiri berdasarkan tahap
perkembangannya48.
Berangkat dari keyakinan di atas, Piaget melakukan penelitian
mendalam tentang bagaimana perkembangan anak. Dari penelitian yang
dilakukan sampailah dia pada kesimpulan bahwa anak berkembang
dalam 4 pase perkembangan, yaitu; sensori motorik, pra-operasional,
operasional kongkrit, dan operasional formal49.
1. Sensori Motorik
Pase pertama perkembangan kognitif manusia adalah sensori
motorik, usia 0-18 bulan atau 24 bulan. Dikatakan sensori motorik karena
anak mengenal lingkungan dengan menggunakan alat inderanya. Pada
rentang usia tersebut anak belum bisa menggunakan fikirannya atau
dengan kata lain kemampuan berfikirnya belum berkembang. Dari sejak
lahir anak mulai belajar tentang lingkungannya dan mulai
mengembangkan kemampuan berfikirnya sedikit demi sedikit. Pada pase
sensori motorik anak berfikir dengan geraknya, karena lewat gerak itulah
anak mulai mengenal objek satu persatu dari objek yang di indera.
Saya punya cerita bagaimana anak usia 0-24 bulan berfikir melalui
perbuatannya. Suatu hari bapak dari seorang anak perempuan berusia 14
bulan sedang menseterika pakaiannya. Pada saat sedang asik-asiknya
menseterika bajunya, anak perempuannya datang menghampirinya. Anak
tersebut terlihat begitu tertarik dan senang melihat seterika yang begitu
aneh karena baru pertama dia melihatnya. Dengan memaksa dia ingin
memegang seterika yang panas tersebut. Tentu saja bapaknya mencegah
agar anaknya tidak memegang seterika dengan melarangnya. Orang
tuanya memberitahukan anaknya bahwa seterika itu panas dan
berbahaya. Tetapi anak tersebut tidak mau dengar dan tidak mau tahu apa
yang dikatakan bapaknya. Bapaknyapun lantas membiarkan anaknya
untuk memegang seterika tersebut dengan maksud agar anaknya tahu apa
yang dikatakan bapaknya. Benar saja anak tersebut lantas menggapai dan
memegang seterika tersebut dan seketika itu pula dia menangis sejadi-
jadinya. Akhirnya dia tahu bahwa benda yang dia pegang itu (seterika)
panas dan menyakitkan. Semenjak saat itu anak tersebut tidak tertarik
lagi sama seterika dan tidak berani lagi memegangnya.
Cerita di atas memastikan betapa anak sensori motorik tidak bisa
memahami sebuah objek melalui pemberitahuan dan penjelasan. Dia
hanya paham dengan memegang atau mengindera setiap objek yang ada.

48
Paul Sueparno, 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Paget. Hal. 15-20.
49
Robert Slavin, 2001. Educational Psychology. Hal. 32. Tanwey Gerson Ratumana, 2004.
Belajar dan Pembelajaran. Hal. 24-25. Juga bisa di baca dalam buku Paul Suparno, 2001.
Hal. 24-25.

57
Inilah yang disebut dengan motoriknya adalah pikirannya. Pemahaman
anak tentang benda pun sebatas saat dia melihat benda tersebut. Ketika
dia melihat suatu benda dia anggap ada dan ketika hilang dari
pandangannya dia anggap benda tersebut sudah tidak ada dan lenyap.
Menurut Piaget ketika anak berusia 12 bulan baru bisa mengerti bahwa
suatu benda tetap ada walaupun sudah tidak nampak di depannya. Inilah
yang disebut sebagai PERMANENSI OBJEK.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dirumuskan karakteristik anak
sensori motorik sebagai berikut;
1) Berfikir melalui perbuatan/gerak
2) Belajar mengkoordinasikan akal dengan geraknya
3) Intuitif, egosentris, tidak logis dan rasional50.
4) Try and eror walaupun mencelakai dirinya.
2. Pra-operasional
Stadium perkembangan kognitif anak setelah sensori motorik adalah
pra-operasional. Tahap perkembangan pra-operasional menurut Piaget
berlangsung sejak usia 18/24 bulan sampai 6/7 tahun. Pada tahap ini
kemampuan berfikir anak sudah berkembangan dan lebih baik
dibandingkan dengan tahap sebelumnya
Dilihat dari suku kata-nya pra-operasional berarti “sebelum bisa
dijalankan. Ini berarti tahap pra-operasional menunjuk pada kemampuan
berfikir anak yang belum berjalan. Kenapa dikatakan belum operasional?
Karena anak belum bisa berfikir logis sebagai ciri aktivitas mental.
Namun demikian pada pase tersebut anak sudah bisa berbahasa dengan
sistematis, berimitasi tidak langsung, menggunakan simbol, dan
bayangan dalam mental.
Piaget lebih lanjut membagi tahap perkembangan pra-operasional
dalam dua tahap, yaitu;
1) Anak dengan pemikiran simbolis;
Anak berfikir simbolis berlangsung pada rentang usia ±2-4 tahun.
Anak dikatakan berfikir simbolis karena pada usia tersebut anak sudah
dapat menggunakan simbol atau tanda untuk merepresentasikan suatu
objek atau benda. Misalnya saja anak sudah bisa membenarkan
dengan pikirannya bahwa dengan diberikan atau diacungkan jempol
kepadanya berarti menunjukkan bahwa dia hebat. Anak juga sudah
dapat menjelaskan kejadian atau objek yang dia pernah indera.
Adapun ciri dari berfikir simbolis menurut Piaget adalah; imitasi tidak
langsung, permainan simbolis, menggambar, gambaran mental, dan
bahasa ucapan.
2) Anak dengan pemikiran intuitif.

50
Paul Suparno, 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Hal. 26-48. Monk A.M.P.
Knoers dan Siti Rahayu Haditono, 2006. Psikologi Perkembangan. Hal. 214-221. Tanwey
Gerson Ratumana, 2004. Belajar dan Pembelajaran. Hal. 41.

58
Pemikiran intuitif juga disebut semi-simbolis. Pemikiran intuitif akan
terjadi pada anak pra-operasional pada usia ±4-7 tahun. Yang
dimaksud dengan pemikiran intuitif adalah pemikiran anak yang
didasari atas intuisi, rasa, atau imajinal, bukan didasari atas berfikir
logis. Misalnya kita memberikannya dua gelas dengan diisi air dengan
volume yang sama, akan tetapi yang satu tinggi tapi sempit, sementara
yang satunya pendek tapi lebar. Ketika ditanya “apakah air di kedua
gelas tersebut sama?” maka mereka belum bisa memutuskan dengan
logis. Mereka akan memutuskannya dengan menggunakan
imajinasinya. Ciri lain dari anak intuitif adalah; pemikiran egosentris,
adaptasi yang tidak disertai gambar akurat, belum berfikir reversibel,
belum memiliki pemikiran kekekalan yang baik, belum mampu
mengklasifikasi dengan baik, belum bisa berfikir seriasi dengan baik,
dan belum mampu berfikir kausalitas dengan optimal51.
3. Operasional Kongkrit
Untuk dua tahapan perkembangan kognitif (Operasional Kongkrit
dan Operasional Formal) saya akan membahasnya lebih luas dan
mendalam. Hal ini disebabkan kedua tahapan tersebut berkenaan
langsung dengan tugas anda sebagai seorang calon guru. Anda harus
mempelajari dan memahami kedua tahapan tersebut dengan baik, pun
nantinya ketika membahas teori yang lain ada yang berbeda tentang
bahasan yang sama. Namun demikian pada dasarnya inti teorinya sama.
Saya akan mulai pembahasan ini dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada anda. Anda bisa melatih berfikir anda dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sebelum anda membaca
penjelasan lengkap dari pertanyaan-pertanyaan terebut. Adapun
pertanyaan yang penting kita jawab adalah “Apakah yang dimaksud
dengan Operasional Kongkrit?, Bagaimanakah karakteristik anak
Operasional Kongkrit?”. Dengan menjawab dua pertanyaan tersebut
secara rinci kita akan memahami tahap perkembangan kognitif anak usia
Operasional Kongkrit dengan baik.
Istilah “Operasional Kongkrit” mensuratkan karakteristik tahap
perkembangan anak yang dilabelkan. Artinya, dari istilah yang
digunakan (Operasional Kongkrit) secara umum kita bisa memahami
bagaimana anak operasi kongkrit. Dari susunan katanya “Operasional
Kongkrit” tersusun dari dua kata, yaitu “Operasional” yang berarti
“dapat dijalankan” dan “Kongkrit” yang berarti “kesesuaian bayangan
objek dalam mental dengan objek atau benda aslinya 52 . Jadi, dapat
dikatakan Operasional Kongkrit adalah cara berfikir anak yang didasari
atas objek atau benda aslinya.

51
Paul Suparno, 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Hal. 49-67. Dan Monk
A.M.P. Knoers dan Siti Rahayu Haditono, 2006. Psikologi Perkembangan. Hal.221-222.
52
Kamus Ilmiah Populer

59
53
Dalam tulisannya Slavin (2000) menyebutkan rentang usia
Concrete Operational adalah 7-11 tahun. Adapun dalam bukunya Paul
Suparno (2001), Knoers & Haditono (2006) dan Ratumana (2004)
dijelaskan bahwa tahap perkembangan operasional kongkrit terjadi pada
usia 6/7 tahun sampai 11/12 tahun. Dengan perbedaan rentang usia
seperti dikemukakan di atas saya ingin sampaikan kepada anda bahwa
pase perkembangan Operasional Kongkrit seseorang tidak pasti dimulai
pada usia 6 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 12 tahun, akan
tetapi tahap perkembangan tersebut bisa mulai terjadi pada seseorang
pada usia 6/7 tahun dan berakhir pada usia 11/12tahun, tergantung
kecepatan perkembangan masing-masing individu.
Tahap perkembangan Operasional Kongkrit merupakan tahap
penyempurnaan perkembangan kognitif anak yang sebelumnya masih
belum bisa berfikir logis. Pada tahap Operasional Kongkrit anak sudah
bisa berfikir berdasarkan kaedah-kaedah berfikir logis. Akan tetapi sifat
berfikir logis anak pada usia ini masih kongkrit. Anak akan kesulitan
melakukan operasi kognitifnya dengan baik bila tidak melibatkan objek
atau benda-benda nyata.
Sebelum dilanjutkan kepembahasan berikutnya, kalian terlebih
dahulu harus memahami apa yang dimaksud dengan “Kongkrit”.
Sekarang tuliskan pemahaman kalian selama ini tentang arti dari
“Kongkrit” pada tabel di bawah;
Konsep Pengertian
Kongkrit

Bagaimana! Kalian yakin dengan jawaban yang kalian berikan?


Seperti itukah yang kalian pahami tentang apa yang dimaksud dengan
“Kongkrit” selama ini? Sekarang mari simak penjelasan di bawah ini.
Seperti halnya kalian, kebanyakan orang mengartikan kata
“Kongkrit” dengan “Nyata”. Lalu yang dimaksud dengan “Nyata” itu
apa? Nyata kita sinonimkan dengan “Kelihatan/dapat dilihat dan
nampak”. Jadi yang kita maksud dengan “Kongkrit” selama ini adalah
“Sesuatu yang dapat dilihat, kelihatan atau nampak”. Mengartikan kata
“Kongkrit” seperti itu tidaklah salah, tetapi kurang tepat. Kongkrit
tidaklah menunjuk pada aktivitas indrawi, seperti; melihat, mencium,
meraba, dan yang lainnya, atau menunjuk pada objek yang dapat dilihat,

53
Robert E Slavin, 2000. Educatinal Psichology. Hal. 32. Paul Suparno, 2001.Teori
Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Hal. 69-87. Tanwey Gerson Ratumana, 2004. Belajar
dan Pembelajaran. Hal. 42-43. Dan Monks Knoers dan Siti Rahayu Haditono, 2006. Hal.
222-223.

60
akan tetapi berkaitan dengan struktur mental. Benar memang “Kongkrit”
akan terjadi bila diawali dengan aktivitas mengindera, tetapi sekali lagi
bukan mengindera melainkan struktur mental. Struktur mental yang
dimaksud adalah gambaran mental tentang suatu objek. Jadi, “Kongkrit”
itu ada di kepala atau mindset.
Berdasarkan urain di atas Kongkrit dapat diartikan kesesuaian
antara gambaran mental dengan objek. Anak akan memperoleh
gambaran mental yang tepat tentang suatu objek apabila sedang, sudah
dan sering mengindera objek tersebut (femiliar).
Tahap Operasional Kongkrit merupakan tahap perkembangan
struktur mental anak yang dapat menggunakan kaidah-kaidah berfikir
logis. Ada beberapa ciri anak operasional kongkrit yaitu;
1. Anak sudah mampu berfikir Reversibel. Yang dimaksud dengan
berfikir Reversibel adalah anak sudah berfikir dua arah atau bolak-
balik, misalnya 2+1= 3, dan mereka paham itu bisa dibalik menjadi 3-
1=2.
2. Anak memiliki cara berfikir “Sistem Kekekalan”. Yang dimaksud
dengan berfikir Sistem Kekekalan adalah anak paham bahwa hasil
2+1 sama dengan 3-1. Atau dalam contoh lain, anda memberikan
segelas air pada anak, lalu kita minta untuk menuangkannya pada
mangkuk, kemudian tanya “Apakah volume air dalam gelas tadi sama
dengan yang di dalam mangko?” Anak dengan sistem Berfikir
Kekekalan akan menjawab “Sama”. Jadi, kemana saja anda mau
menuangkan air terebut anak akan memiliki pemaham yang tetap
tentang volume air tersebut.
3. Anak sudah mampu berfikir Seriasi (urut). Misalnya anda
memberikan 50 batu dengan ukuran yang berbeda-beda. Anak usia
Operasi Kongkrit sudah bisa mengurutkannya dari yang terkecil
sampai yang terbesar atau sebaliknya.
4. Anak sudah mampu berfikir Decentring. Yang dimaksud dengan
berfikir Decentring adalah anak bisa melihat masalah dari beberapa
sisi, tidak ansih dari satu sisi. Misalnya ketika mereka mendapat skor
60 di mata pelajaran PPKn, mereka sudah bisa memikirkan lebih dari
satu kemungkinan alasan mereka memperoleh skor seperti itu.
5. Anak belum mampu berfikir abstrak dan memecahkan masalah
dengan variabel yang kompleks54.
4. Operasional Formal
Fase terakhir perkembangan kognitif menurut Piaget adalah
Operasional Formal (Formal Operational). Tahap Formal Operasional
mulai berkembang sejak usia 11/12 tahun.
Sebelum saya lanjutkan pembahasan tentang pase Operasional
Formal, saya ingin mengajak anda semua untuk melatih kemampuan

54
Paul Suparno, 2001. Tori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Hal. 69-70.

61
berfikir replektif-prediktif anda dengan cara memikirkan secara
mendalam tentang arti dan seperti apa perkembangan kognitif individu
pada pase tersebut. Tulislah hasil berfikir anda pada tabel di bawah ini;
No. Aspek Penjelasan
1 Arti

2 Ciri-ciri pase
Operasional
Formal
Apakah kalian sudah berhasil memikirkan dan merumuskannya? Kalau
sudah, selamat! Silahkan kalian lanjutkan membaca penjelasan saya
berikutnya, lalu konfirmasilah hasil berfikir anda dengan hasil bacaan
tersebut.
Dilihat dari susunan katanya “Operasional Formal” terdiri dari kata
“Operasi” yang berarti “Cara sesuatu bekerja” dan “Formal’ yang berarti
“Secara teratur”55. Jadi, Operasional Formal berarti “Cara berfikir secara
teratur”. Dari sini kita sudah bisa memperoleh kepahaman yang memadai
tentang apa atau bagaimana pase Operasional Formal. Namun demikian
tidak lengkap kalau kita tidak menggali secara mendalam dari beberapa
referensi yang mendukung.
Dalam bukunya 56 Paul Suparno (2001) disebutkan tiga ciri/sifat
utama dari Operasional Formal, yaitu; deduktif hipotesis, induktif
saintifik, dan abstrak reflektif. Sekarang simaklah apa yang dimaksud
dengan ketiga terms di atas.
a. Deduktif hipotesis
Berfikir Deduktif adalah cara berfikir dari yang umum, menyeluruh,
komplek ke yang khusus, spesifik, sederhana. Sedangkan berfikir
Hipotetis adalah cara berfikir dengan membangun praduga atau jawaban
sementara tentang suatu objek atau fenomena. Jadi, berfikir Deduktif
Hipotesis merupakan berfikir untuk membuat kesimpulan khusus/spesifik
dari berfikr yang umum. Berfikir Deduktif Hipotetis merupakan cara
berfikir Pilosof yang mengandalkan daya nalar untuk menemukan
kebenaran..
b. Induktif saintifik
Berfikir Induktif kebalikan dari berfikir Deduktif, yaitu, cara berfikir
dari yang khusus, spesifik, sederhana ke yang umum, menyeluruh,
kompleks. Adapun berfikir Saintifik adalah cara berfikir yang mengikuti
kaidah ilmu pengetahuan. Cara berfikir saintifik disebut juga cara berfikir
ilmiah. Cara berfikir ilmiah merupakan cara berfikir berdasarkan
metodologi ilmu pengetahuan dan semua ilmu pengetahuan dalam
mengkonstruksi ilmu pengetahuan memulai dari pencarian dan

55
Kamus Ilmiah Populer. Pius AP dan M. Dahlan AB. Arkola.
56
Paul Suparno, 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Hal. 89.

62
pengumpulan data per bagian yang kemudian menjadi dasar pembuatan
kesimpulan yang bersifat umum.
c. Abstrak reflektif
Berfikir Abstrak adalah cara berfikir untuk mendapatkan intisari dari
suatu wacana atau penomena. Adapun berfikir Reflektif merupakan cara
berfikir dengan melakukan pertimbangan mendalam dalam pengambilan
keputusan. Jadi, berfikir Abstrak reflektif adalah cara berfikir mendalam
dengan berbagai pertimbangan untuk mendapatkan inti dari sesuatu.
Ketiga ciri utama pase Operasional Formal di atas menunjukkan
bahwa cara berfikir anak usia tersebut sudah kompleks dan lengkap,
sangat logis., teoritis, dan dapat membuat kesimpulan dari apa yang
diamati saat itu (Piaget & Inhelder dalam Suparno, 2001). Otak anak
sudah bisa melakukan semua aktivitas mental mulai dari yang paling
sederhana (menghafal) sampai yang paling tinggi (mengevaluasi dan
mencipta)57.

C. Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky


Nama lengkap Vygotsky adalah Lev Semionovich Vygotsky. Dia
adalah seorang ilmuan berbangsa Russia yang hidup pada tahun 1896-
1934 58 . Pandangannya tentang perkembangan kognitif banyak dianut di
Amerika Utara59.
Berbeda dengan Piaget, Vygotsky tidak mengemukakan tahapan
perkembangan kognitif individu, tetapi Dia mengemukakan dua ide utama
tentang perkembangan kognitif yaitu; Pertama, perkembangan intelektual
seseorang hanya bisa dipahami dari konteks sejarah dan kultur yang pernah
dialami. Kedua, perkembangan kognitif tergantung pada sistem
isyarat/tanda/simbol (sign system). Tanda/simbol yang dimaksud adalah
tanda/simbol budaya yang diciptakan dan disepakati dalam masyarakat.
Tanda/simbol budaya tersebut membantu manusia berkembang. Misalnya
saja bahasa, sistem baca-tulis, system berhitung, dll60.
Selain dua ide pokok di atas, Vygotsky juga mengemukakan prinsip-
prinsip perkembangan kognitif. Adapun prinsip-prinsip perkembangan
kognitif yang dikemukakan Vygotsky (Ratumana,2004) adalah;
1. Perkembangan kognitif melalui Sosiokultural
Perkembangan kognitif seseorang dalam pandangan Vygotsky
sangat ditentukan oleh lingkungan sosial dan kultur dimana anak
tinggal. Paling sederhana adalah kognitif anak dipengaruhi oleh
lingkungan bermainnya, dengan siapa dia berkomunikasi dan
berinteraksi. Dari lingkungan sosialnya anak akan belajar simbol-

57
Lihat buku A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing, Anderson & Krathwohl.
2001.
58
Gerson Ratumana, 2004. Belajar dan Pembelajaran. Hal. 45.
59
Slavin, 2000. Educational Psychology, Theory and Practice. Hal. 43.
60
Baca bukunya Slavin, 2000. Educational Psychology, Theory and Practice. Hal 43.

63
simbol dan tanda-tanda yang memperkaya struktur kognitif anak,
sehingga dari hari-kehari struktur kognitifnya menjadi semakin
lengkap.
Dalam proses pembelajaran, Vygotsky mengemukakan pentingnya
belajar dengan teman sebaya atau orang lain yang lebih menguasai
materi. Interaksi tersebut akan mendorong terbentuknya struktur
berfikir yang lebih baik dan lengkap, karena dari teman yang lebih
pintar/menguasai materi tersebut seseorang bisa belajar ilmu
pengetahuan, tanda, dan simbol, termasuk cara berfikir.
2. Daerah perkembangan terdekat (zone of proximal development)
Zone of proximal developemen menurut Vygotsky merupakan
wilayah pengetahuan yang berada sedikit di atas pengetahuan yang
dimiliki siswa saat ini. Tugas pada Zone of proximal developemen
(ZPD) tidak bisa diselesaikan sendiri oleh siswa, akan tetapi
membutuhkan bantuan dari orang yang lebih menguasai materi tersebut,
baik teman sejawat, guru, atau orang lain yang paham tentang tugas
tersebut61. Jadi, belajar dalam pandangan Pygotsky adalah terjadi pada
zona ZPD yang membutuhkan orang lain untuk memahami ilmu
pengetahuan yang dipelajari.
3. Perancahan (Scaffolding)
Teori penting yang dikemukakan Vygotsky adalah apa yang Dia
sebut dengan Scaffolding (perancahan). Schaffolding (perancahan)
adalah pemberian sejumlah bantuan oleh teman sebaya atau orang
dewasa yang berkompeten kepada anak. Bantuan yang dimaksudkan
adalah bimbingan dalam rangka memahami materi yang dipelajari anak.
Harus diingat, bantuan berbeda dengan menjelaskan dengan gamblang
atau ikut mengerjakan tugas anak. Bantuan yang dimaksud adalah
menunjukkan jalan atau memberikan pancingan kepada anak sampai
anak tersebut menemukan titik terang jalan/cara memahami materi atau
mengerjakan tugasnya.
Analog dari Schaffolding adalah ibarat anak yang belajar bersepeda.
Pada awal-awal bersepeda seorang belum bisa menaiki sepeda dengan
baik, anak belum memiliki keseimbangan untuk mengendarai sepeda
sehingga tidak bisa berjalan. Dalam pada itu bantuan dari orang lain
dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan sepeda sekaligus arahan
bagaimana memulai dan menjalankan sepeda62.
4. Bergumam (private speech)

D. Perkembangan Kognitif Anak Usia SMP dan SMU


Kita sudah membahas dengan seksama teori perkembangan kognitif
dari pendapat dua ahli. Dari pembahasan teori tersebut kita mendapatkan
61
ZPD dapat dibaca dalam bukunya Slavin, 2000. Educational Psychologi. Hal. 45 dan
bukunya Ratumana, 2004.Belajar dan Pembelajaran. Hal. 45-46.
62
Analog bisa dibaca dalam M. Nur, 2004. Strategi Pembelajaran Kognitif.

64
pemahaman (understanding) yang cukup tentang bagaimana tahap-tahap
perkembangan kognitif individu, karakteristiknya, termasuk perkembangan
dan karakteristik individu usia siswa SLTP dan SMU.
Sekarang saatnya kalian memikirkan, mendiskusikan, dan
mengidentifikasi, tahap dan karakteristik perkembangan kognitif siswa
SLTP dan SMU berdasarkan bahasan di atas. Hasil diskusi kalian silahkan
dituliskan dalam tabel/bentuk tabel di bawah;
Tahap Perkembangan Kognitif Karakteristik Perkembangan Kognitif
Siswa SLTP & SMU Siswa SLTP & SMU

Kalau kalian sudah selesai merumuskan karakteristik perkembangan


kognitif yang ditugaskan, silahkan kalian membaca ulasan di bawah ini, lalu
konfirmasilah dengan hasil berfikir dan diskusi kalian.
Untuk mengetahui tahap perkembangan kognitif siswa SMP dan
SMU tidak terlepas dari teori perkembangan kognitif yang dikemukakan
oleh Piaget. Kalau dilihat dari usia anak usia SMP dan SMU di Indonseia
dan dikonfirmasikan dengan teori perkembangan kognitif yang
dikemukakan Piaget maka dapat dipastikan tahap perkembangan kognitif
siswa SMP dan SMU berada pada tahap Operasional Formal (Formal
Operational).
Berdasarkan teori perkembangan kognitif tersebut dapat dirumuskan
karakteristik siswa SLTP dan SMU sebagai berikut;
1. Sudah bisa berfikir logis tanpa melibatkan objek yang dipikirkan
2. Sudah bisa berfikir kompleks dan sistematis
3. Sudah bisa berfikir sampai level 6 (mencipta)
4. Sudah bisa berfikir abstrak secara sempurna
5. Sudah bisa berfikir tingkat tinggi/menggunakan bayangan mental (hight
order thingking)

Rangkuman

Soal dan Tugas

65

Anda mungkin juga menyukai