Anda di halaman 1dari 93

Registrasi Perkara:126/Pid.Sus-PRK/2017/PN.

Pontianak

BERITA ACARA SIDANG

( Sidang Pertama )

Dari persidangan Pengadilan Negeri Pontianak terbuka untuk

umum yang memeriksa perkara pidana dalam tingkat pertama

berlangsung di ruang sidang Pengadilan Negeri tersebut di

Jalan Sultan Abdurrahman No.89, Kota Pontianak, Kalimantan

Barat, pada hari Rabu, 5 Juli 2017 dalam perkara Tindak

Pidana Pencurian Ikan (illegal fishing) Atas nama :

Terdakwa:

ANDY PHA THIENUT

Telah ditentukan bahwa perkara Tindak Pidana Pencurian Ikan

(illegal fishing) tersebut diperiksa dengan acara

pemeriksaan biasa.

SUSUNAN PERSIDANGAN

RAHMAT SHABRI, SH.,MH ........ Hakim Ketua

BIYAN PRATIWI, SH.,MH ........ Hakim Anggota

........ I

AHMAD SURIYADI, SH.,MH ........ Hakim Anggota

........ II
ERNIYANTI LABAHEO, SH. ........ Panitera

........ Pengganti
KRISTOPEL HENDRA TONGLO.L, ........ Penuntut Umum

SH,.LL.M ........ I
FETRIANI, SH.,MH ........ Penuntut Umum

........ II

Sidang dibuka oleh Hakim Ketua Sidang dan dinyatakan terbuka

untuk umum, kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada

Penuntut Umum agar Terdakwah dihadapkan ke muka sidang dalam

keadaan bebas.

Atas perintah tersebut, Penuntut Umum memanggil Terdakwa

menghadapi persidangan dalam keadaan bebas. Hakim Ketua

Sidang menanyakan kepada Terdakwa apakah dalam keadaan sehat

jasmani dan rohani serta bersedia mengikuti persidangan.

Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Terdakwa menyatakan

bahwa Terdakwa dalam keadaan sehat dan siap mengikuti

persidangan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang mencocokkan identitas

Terdakwa dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang ada.

Identitas Terdakwa adalah sebagai berikut:

ANDY PHA THIENUT


Tempat Lahir, Hoai Thanh Hoai Nhon Binh Dinh umur 35 tahun

tanggal lahir 15 Oktober 1982, Jenis Kelamin Laki-Laki,

Agama Kristen, Pedidikan Terakhir SMA, Pekerjaan Nahkoda

Kapal KM. OI OENG LHA 014 TS, Kewarganegaraan Vietnam,

Tempat Tinggal Ho Chy Mint City, Hoal Thanh Hoai Binh Dinh,

Vietnam

Setelah Hakim Ketua Sidang mencocokkan Identitas Terdakwa

dengan Acara Pemeriksaan (BAP) yang ada.

Hakim Ketua Sidang mengingatkan Terdakwa supaya melihat,

mendengar dan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi

didalam persidangan serta Terdakwa diingatkan agar dalam

persidangan bersikap tenang, dan tidak ragu-ragu dalam hal

mengemukakan sesuatu yang dianggap penting.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan apakah Terdakwa

didampingi oleh Penasihat Hukum. Atas pertanyaan tersebut

Terdakwa menyatakan bahwa ia didampingi oleh Penasihat

Hukum.

Hakim Ketua Sidang meminta kepada Penasihat Hukum Terdakwa

untuk memperlihatkan Berita Acara Sumpah, Kartu Advokat dan

Surat Kuasa Khusus dari Terdakwa yang diberikan kepada

Penasihat Hukumnya tertanggal 12 April 2017.


Berita Acara Sumpah, Kartu Advokat dan Surat Kuasa Khusus

tersebut adalah sebagai berikut :

------------------------------------------------------------

----------------------

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang Menanyakan kepada Penuntut

Umum apakah sudah siap dengan dakwaannya. Atas pertanyaan

tersebut Penuntut Umum mengatakan telah siap dakwaannya, dan

siap untuk membacakan dakwaannya.

Namun sebelum Hakim Ketua Sidang mempersilahkan Penuntut

Umum membaca dakwaannya. Hakim Ketua Sidang terlebih dahulu

menanyakan kepada Terdakwa serta Penasehat Hukumnya apakah

telah menerima salinan dakwaan dari Peuntut Umum. Atas

pertanyaan Hakim Ketua Sidang, para Terdakwa menyatakan


bahwa telah menerima salinan dakwaan. Selanjutnya atas

perintah Hakim Ketua Sidang, Penuntut Umum melanjutkan

membaca Surat Dakwaan dengan nomor registrasi perkara:

No. Reg:126/PID.sus/PRK/2017/PN.Pontianak 5 Juli 2017

sebagai berikut :----

---------------------------------------------------------

Setelah pembacaan Surat Dakwaan selesai, Hakim Ketua Sidang

menanyakan kepada Terdakwa apakah sudah benar-benar mengerti

mengenai Dakwaan tersebut. Atas pertanyaan Hakim Ketua


Sidang, Terdakwa menjawab bahwa terdakwa sudah mengerti

mengenai tuduhan yang diberikan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penasihat

Hukum Terdakwa apakah akan mengajukan Eksepsi atau Nota

Keberatan .Atas pertanyaan tersebut Penasehat Hukum menjawab

bahwa ia akan mengajukan Eksepsi atau Nota Keberatan atas

Surat Dakwaan dari Penuntut Umum dan telah siap untuk

dibacakan.

Namun sebelum Penasehat Hukum membaca Eksepsi atau Nota

Keberatan nya, Penasehat Hukum meminta Izin kepada Hakim

Ketua Sidang untuk membagikan turunan Eksepsi atau Nota

Keberatan tersebut. Kemudian Hakim Ketua Sidang

mempersilahkan Penasehat Hukum.

Kemudian Penasihat Hukum menyerahkan turunan dari Eksepsi

atau Nota Keberatan tersebut kepada Majelis Hakim dan

Penuntut Umum. Selanjutnya Penasehat Hukum membaca Eksepsi

atau Nota Keberatan nya Tersebut, yang isinya sebagai

berikut:-------------------------------------------------
Setelah dibacakannya Eksepsi atau Nota Keberatan oleh

Penasihat Hukum Terdakwa, Hakim Ketua Sidang menanyakan

kepada Penuntut Umum apakah akan mengajukan Tanggapan atas

Eksepsi atau Nota Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa.

Atas Pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Penuntut Umum

menyatakan akan mengajukan tanggapan atas Eksepsi atau Nota

Keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa dan meminta waktu

untuk mengajukan Tanggapan Eksepsi atau Nota Keberatan .

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum dan

Penasihat Hukum, serta Terdakwa apakah masih ada yang akan

disampaikan. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Penuntut

Umum dan Penasihat Hukum, serta para Terdakwa menyatakan

tidak ada lagi yang ingin disampaikan.

Sebelum sidang diakhiri, Kemudian Majelis Hakim

bermusyawarah. Setelah bermusyawarah Hakim Ketua Sidang

menyatakan bahwa persidangan ditunda dan menetapkan hari

sidang yang akan datang, pada hari senin tanggal 10 Juli

2017 dengan agenda pembacaan Tanggapan Penuntut Umum atas

Eksepsi atau Nota Keberatan Penasehat Hukum.

Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar Terdakwa

tetap ditahan dan dihadirkan diruang persidangan dalam

keadaan bebas pada sidang selanjutnya.


Demikianlah Berita Acara Sidang ini dibuat dan ditanda

tangani oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

ERNIYANTI LABAHEO,SH. RAHMAT SHABRI,SH.,MH


Registrasi Perkara:126/PID.sus/PRK/2017/PN.Pontianak

BERITA ACARA SIDANG

( Sidang Ke Dua )

Dari persidangan Pengadilan Negeri kendari terbuka untuk

umum yang memeriksa perkara pidana dalam tingkat pertama

berlangsung di ruang sidang Pengadilan Negeri tersebut di

Jalan Sultan Abdurrahman No.89, Kota Pontianak, Kalimantan

Barat, Pada hari Selasa 10 Juli 2017 dalam perkara Tindak

Pidana Pencurian Ikan (illegal fishing) Atas nama :

Terdakwa:

ANDY PHA THIENUT

Telah ditentukan bahwa perkara Terdakwa tersebut diperiksa

dengan acara pemeriksaan biasa.

Susunan persidangan sama dengan persidangan yang sebelumnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menanyakan

apakah Terdakwa sehat dan siap menjalani sidang pada hari

ini. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Terdakwa menyatakan

sehat dan siap untuk menjalani sidang pada hari ini.

Hakim Ketua Sidang mengemukakan bahwa sesuai dengan

penundaan sidang yang lalu, pada persidangan hari ini sesuai


agenda bahwa Penuntut Umum akan membacakan Tanggapan atas

Eksepsi atau Nota Keberatan Penasehat Hukum.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang mempersilahkan kepada

Penuntut Umum untuk membacakan Tanggapan atas Eksepsi atau

Nota Keberatan Penasehat Hukum.

Namun sebelum Penuntut Umum membacakan Tanggapan atas

Eksepsi atau Nota Keberatan Penasehat Hukum, Penuntut Umum

memohon izin untuk memberikan turunan dari tanggapan atas

Eksepsi atau Nota Keberatan Penasehat Hukum.

Atas Permintaan Penuntut Umum, Hakim Ketua Sidang

mempersilahkan Penuntut Umum mebagikan turunan tersebut.

Setelah Hakim Ketua Sidang mempersilahkan, Penuntut Umum

mebagikan turunan Tanggapan atas Eksepsi atau Nota Keberatan

kepada Majelis Hakim dan Penasehat Hukum Para Terdakwa.

Setelah membagikan Turunan Tanggapan atas Eksepsi atau Nota

Keberatan Penasehat Hukum, Penuntut Umum membacakan

Tanggapan tersebut. Adapun isi Tanggapan atas Eksepsi atau

Nota Keberatan Penasehat Hukum, sebagai berikut :-------


Setelah dibacakannya Tanggapan Eksepsi atau Nota Keberatan

oleh Penuntut Umum, Kemudian Majelis Hakim bermusyawarah.

Setelah bermusyawarah,Hakim Ketua Sidang menyatakan bahwa

setelah adanya Pembacaan Dakwaan oleh Penuntut Umum,

Pembacaan Eksepsi atau Nota Keberatan oleh Penasehat Hukum,

dan telah diajukan pula Tanggapan atas Eksepsi atau Nota

Keberatan Penasehat Hukum oleh Penuntut Umum, maka Majelis

Hakim akan memberikan putusan. Yang dimana Putusan ini akan

sebagai Putusan Akhir apabila menerima Eksepsi atau Nota

Keberatan dari Penasehat Hukum. Dan Putusan ini akan

menjadi Putusan Sela apabila Majelis Hakim menolak Eksepsi

atau Nota Keberatan dari Penasehat Hukum.

Namun sebelum Majelis Hakim memberikan Putusan, Majelis

Hakim akan bermusyawarah dan mempertimbangkan terlebih

dahulu. Majelis Hakim akan memberikan Putusan pada sidang

selanjutnya.

Kemudian Majelis Hakim kembali bermusyawarah, setelah

bermusyawarah Hakim Ketua Sidang menyatakan persidangan

ditunda dan menetapkan hari sidang pada hari Jum’at, tanggal

14 Juli 2017 dengan agenda pembacaan Putusan.

Sebelum sidang diakhiri, Hakim Ketua Sidang menanyakan

kepada Penuntut Umum dan Penasihat Hukum, serta Terdakwa


apakah masih ada yang akan disampaikan. Atas pertanyaan

Hakim Ketua Penuntut Umum, Penasihat Hukum, dan Terdakwa

menyatakan tidak akan memberikan tanggapan.

Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar Terdakwa

tetap ditahan dan dihadirkan pada sidang selanjutnya dalam

keadaan bebas.

Setelah itu Hakim ketua Sidang menutup sidang dan menyatakan

sidang ditunda pada sidang selanjutnya.

Demikianlah Berita Acara Sidang ini dibuat dan ditanda

tangani oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

ERNIYANTI LABAHEO,SH. RAHMAT SHABRI, SH.,MH


Registrasi Perkara:126/PID.sus/PRK/2017/PN.Pontianak

BERITA ACARA SIDANG

( Sidang Ketiga )

Dari persidangan Pengadilan Negeri Pontianak terbuka untuk

umum yang memeriksa perkara pidana dalam tingkat pertama

berlangsung di ruang sidang Pengadilan Negeri tersebut di

Jalan Sultan Abdurrahman No.89 Kota Pontianak , Kalimantan

Barat, Pada hari Jum’at, 14 Juli 2017 dalam perkara Tindak

Pidana Pencurian Ikan (illegal fishing) Atas nama :

Terdakwa:

ANDY PHA THIENUT

Telah ditentukan bahwa perkara Tindak Pidana Pencurian Ikan

(illegal fishing) tersebut diperiksa dengan acara

pemeriksaan biasa.

Susunan persidangan sama dengan persidangan yang sebelumnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menanyakan

apakah Terdakwa dalam keadaan sehat dan siap menjalani

sidang pada hari ini.Atas pertanyaan Hakim Ketua Terdakwa

menyatakan sehat dan siap untuk menjalani sidang pada hari

ini.
Hakim Ketua mengemukakan sesuai dengan penundaan sidang yang

sebelumnya bahwa agenda pada persidangan hari ini akan

membacakan Putusan, yang dimana akan menjadi Putusan akhir

apabila Majelis Hakim menerima Eksepsi atau Nota Keberatan

dari Penasehat Hukum dan akan menjadi Putusan Sela apabila

Majelis Hakim menolak Eksepsi atau Nota Keberatan dari

Penasehat Hukum.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan Penuntut Umum,

Penasehat Hukum, serta Terdakwa agar memperhatikan isi

Putusan yang akan dibacakan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang membacakan Putusannya. Adapun

isi putusannya adalah sebagai berikut

:-------------------------------------------------------
Setelah Majelis Hakim membacakan Putusan, yang dimana

Putusan tersebut merupakan Putusan Sela. Hakim Ketua Sidang

mengemukakan bahwa sidang akan dilanjutkan dengan agenda

Pembuktian.

Kemudian Majelis Hakim menanyakan kepada Penuntut Umum

apakah akan mengajukan saksi dan/atau ahli. Atas pertanyaan

Hakim Ketua, Penuntut Umum menyatakan akan mengajukan saksi

dan/atau ahli, namun Penuntut Umum meminta waktu untuk

mengajukan saksi dan/atau ahli pada sidang selanjutnya.

Kemudian atas Permintaan Penuntut Umum, Majelis Hakim

bermusyawarah. Setelah bermusyawarah Hakim Ketua Sidang

menyatakan persidangan akan ditunda dan akan dilanjutkan

pada sidang selanjutnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menetapkan hari sidang yang akan

datang, pada hari Rabu, 19 Juli 2017 dengan agenda

pemeriksaan alat bukti dan barang bukti.

Sebelum sidang diakhiri, Hakim Ketua Sidang menanyakan

kepada Penuntut Umum dan Penasihat Hukum apakah masih ada

yang akan disampaikan. Atas pertanyaan Hakim Ketua Penuntut

Umum dan Penasihat Hukum menyatakan tidak akan memberikan

tanggapan atas penundaan sidang.


Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Penuntut

Umum agar menghadirkan saksi dan ahli dalam sidang

selanjutnya. Dan memerintahkan kepada Penuntut Umum agar

Terdakwatetap ditahan dan dihadirkan dalam keadaan bebas

pada sidang selanjutnya.

Demikianlah Berita Acara Sidang ini dibuat dan ditanda

tangani oleh Hakim Ketua Sidang dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

ERNIYANTI LABAHEO,SH. RAHMAT SHABRI ,SH.,MH


Registrasi Perkara:126/PID.sus/PRK/2017/PN.Pontianak

BERITA ACARA SIDANG

( Sidang Ke Empat )

Dari persidangan Pengadilan Negeri Pontianak terbuka untuk

umum yang memeriksa perkara pidana dalam tingkat pertama

berlangsung di ruang sidang Pengadilan Negeri tersebut di

Jalan Sultan Abdurrahman No.89 Kota Pontianak, Kalimantan

Barat pada hari Rabu, 19 Juli 2017 dalam perkara Tindak

Pidana Pencurian Ikan (illegal fishing). Atas nama :

Terdakwa:

ANDY PHA THIENUT

Telah ditentukan bahwa perkara Tindak Pidana Pencurian Ikan

(llegal fishing) tersebut diperiksa dengan acara pemeriksaan

biasa.

Susunan persidangan sama dengan persidangan yang sebelumnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menanyakan

apakah Terdakwa sehat dan siap menjalani sidang pada hari

ini. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Terdakwa menyatakan

sehat dan siap untuk menjalani sidang pada hari ini.


Hakim Ketua Sidang mengemukakan sesuai dengan penundaan

sidang yang sebelumnya bahwa agenda pada persidangan hari

ini ialah pemeriksaan alat bukti dan barang bukti.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum apakah

para saksi telah siap dihadirkan. Atas pertanyaan Hakim

Ketua Sidang Penuntut Umum menyatakan saksi telah siap

dihadirkan di ruang persidangan.

Setelah itu Hakim Ketua Sidang mempersilahkan kepada

Terdakwa untuk duduk disebelah kanan Penasihat Hukum dan

memberitahukan bahwa persidangan akan dilanjutkan dengan

pemeriksaan para saksi serta Terdakwa diberitahukan agar

tetap memperhatikan jalannya persidangan.

Penuntut Umum mengemukakan bahwa akan menghadirkan saksi

atas nama Mr. Harry Jayadi

Selanjutnya Hakim Ketua sidang memerintahkan kepada Penuntut

Umum untuk menghadirkan saksi dalam ruang persidangan. Atas

perintah Hakim Ketua Sidang, Penuntut Umum memerintahkan

kepada Petugas Pengadilan untuk menghadirkan saksi pertama.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan apakah saksi sehat

dan siap menjalani sidang pada hari ini. Atas pertanyaan

Hakim Ketua Sidang saksi menyatakan sehat dan siap untuk

menjalani sidang pada hari ini.


Namun sebelum dimintai keterangannya, Hakim Ketua Sidang

mengatakan akan memeriksa tanda tangandan akan mencocokkan

identitas saksi yang ada di Berita Acara Pemeriksaan.

Selanjutnya Hakim Ketua membacakan identitas saksi pertama

yaitu sebagai berikut :

1. Mr. Harry Jayadi

Tempat lahir Sungai Jawi Dalam pada tanggal 14

oktober 1983, umur 34 tahun, jenis kelamin laki-

laki, Agama islam, Pendidikan terakhir SMA,

Pekerjaan Navigator Kapal, Kewarganegaraan

Indonesia, Desa Sungai Jawi Dalam, Pontianak.

Saksi pertama menyatakan :

Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua benar

identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada saksi apakah saksi

mengenal Terdakwa,

Atas pertanyaan Hakim Ketua saksi menyatakan mengenal

Terdakwa. Selanjutnya Hakim Ketua menanyakan apakah saksi

memiliki hubungan darah, semenda atau hubungan pekerjaan

dengan saudara Terdakwa, yang dijawab oleh saksi bahwa ia

memiliki hubungan pekerjaan dengan saudara Terdakwa.


Selanjutnya Hakim Ketua menyatakan bahwa saksi akan diambil

sumpahnya sesuai pasal 160 ayat (3) KUHAP bahwa sebelum

memberi keterangan saksi wajib mengucapkan sumpah atau janji

menurut cara agamanya masing-masing. Hakim Anggota 1

mengambil sumpah sebagai berikut :

”Bismillahirrahmanirrahim, Demi Allah saya bersumpah bahwa

saya akan memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak

lain dari yang sebenarnya dengan sebaik-baiknya”

Kemudian Hakim Ketua mengajukan beberapa pertanyaan kepada

saksi Mr. Harry Jayadi sebagai berikut :

apakah saudara mengetahui tujuan


saudara dihadirkan dalam
persidangan ini ?

iya saya tau yang


mulia.

Apakah saudara betul warga


negara indonesia ?

iya betul yang mulia

berapa lama saudara bekerja di


kapal KM OI OENG 014?

saya bekerja sejak tahun


1997, kurang lebih 20
tahun yang mulia.

apa tugas saudara selama bekerja


di kapal tersebut?
tugas saya yaitu
menyiapakan perlengkapan
kapal, melakukan
penangkapan ikan, dan saya
juga yang menunjukan arah
berlayara
kapal

Lalu dimana saudara mengenal


Andy Pha Theinut ?

Saya mengenal Andy Pha


Theiniut pada saat saya
mengikuti kapal KM OI
OENG LHA 014 TS, pada
waktu itu dia sudah
mendaji salah satu
mualim dikapal itu yang
mulia.

Setelah Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan

kepada saksi Mr. Harry Jayadi kemudian Hakim Ketua

mempersilahkan kepada Penuntut Umum mengajukan pertanyaan

sebagai berikut :

Baik saudara saksi, sebelum melakukan


pelayaran, apakah saudara mengetahui
perjanjian Antara andy pha thienut dan
Mr. khai Ritho dalam melakukan
penangkapan ikan tersebut ?

Awalnya saya tidak


mengetahui mengenai
perjanjian tersebut pak,
tetapi pada saat saya
melihat Andy Pha Thinut
gelisah akan jumlah
tangkapan ikan yang
sedikit, saya pun
menanyakan mengapa pak
andy gelisah akan hasil
tangkapan ikan tersebut
ia pun memberitahu saya
bahwa ia telah melakukan
perjanjian dengan Mr.
khai Ristho. Mengenai
bahwa ia telah melakukan
perjanjian dengan Mr.
Khai Ristho

Apakah saudara mengetahui


Mengenai isi perjanjian itu ?

iya pak, dalam perjanjian


tersebut andy pha thienut
harus berhasil menangkap
ikan sebanyak 10 ton maka
akan diberikan upah dua
kali lipat.

Saudara saksi, apakah ada perjanjian


lain yang suadara ketahui selain
perjanjian yang saudara sebutkan tadi ?

tidak pak.

Menurut pengetahuan saudara, apakah


ada perintah dari pihak perusahaan
kepada Terdakwa untuk belayar
sampai masuk ke Indonesia ?

tidak ada pak, andy pha


thienut hanya
diperintahkan untuk
menagkap ikan sebanyak 10
ton, mengenai penangkapan
ikan yang dilakukan oleh
andy pha thienut itu
hanya merupakan
keinginannya sendiri agar
ia mendapatkan ikan
sebanyak 10 ton agar ia
bisa mendapatkan upah dua
kali lipat

Lalu mengenai SIUP dan SIPI, apakah


saudara mengetahui bahwa kapal ini
tidak memiliki SIUP dan SIPI untuk
berlayar ke Indonesia?

ia pak saya mengetahui


mengenai hal itu, namun
saya sudah memberitahu
bapak andy ini bahwa kapal
kami ini tidak bisa
berlayar di Indonesia
apabila tidak memiliki
SIPI dan SIUP, namun
tetap saja bapak andy ini
memaksa saya untuk
menunjukan arah ke laut
Indonesia
Setelah Majelis Hakim dan Penuntut Umum selesai mengajukan

beberapa pertanyaan kepada saksi Mr. Harry Jayadi. kemudian

Hakim Ketua mempersilahkan kepada Penasihat Hukum mengajukan

pertanyaan sebagai berikut :

Saudara saksi, tadi saudara mengatakan


bahwa bapak andy ini yang memerintahkan
saudara untuk berlayar ke Indonesia,
Bukankah saudara yang menyarankan
Andy Pha Thienut untuk memasuki
wilayah perairan Indonesia??

Tidak pak, jadi begini


pak, disini saya tidak
menyarankan Andy Pha
Thienut untuk Berlayar ke
indonesia tapi itu
keinginan andy pha
thienut sendiri dan
memerintahkan saya untuk
menujukan arah ke perairan
indonesia.

Lalu mengapa saudara membenarkan


perintah Andy Pha Thienut sementara
saudara mengetahui bahwa dilarang
memasuki perairan laut Indonesia
tanpa memiliki SIPI ?

Bukan seperti itu pak,


saya disini hanya seorang
bawahan. Apapun yang
diperintahkan oleh atasan
saya, saya pastii
mengerjakannya. Seperti
yang saya katakana
sebelumnya saya telah
memberitahu kepada Andy
Pha Thienut bahwa kapal
kami tidak memiliki SIPI
untuk di Indonesia. Akan
tetapi Andy Pha Thienut
bersi keras untuk berlayar
di Negara Indonesia.

Jika memang seperti itu, Lantas setelah


sampai diperairan Indonesia mengapa
saudara menyarankan kepada Andi Pha
Thienut agar lebih berlayar lagi mendekati
perairan Pontianak ?

Sebenarnya alasan kami


masuk lebih dalam ke
perairan indoenesia karena
ikan yang kami tangkap
belum mencapai target,
karena sebelumnya kami
telah dijaji bahwa akan
mendapatkan uang 2 kali
lipat jikan berhasil
menangkap ikan
sebanya 10 ton.

Berarti dalam hal ini tanpa diminta


dengan sendirinnya saudara memberikan
saran kepada Andy Pha Thienut, benar
begitu ?
Saya kan hanya memberi
saran kepada Andy Pha
Thienut, karena memang
saya tahu betul perairan
indonesia tapi tanpa
perintah dari nahkodakapal
saya tidk akan mengarahkan
kapal lebih dalam ke
perairan Indonesia. Munhkn
saudara andy ii
terpengaruh oleh uang 3
kali lipat yang telah
dijajikan sehingga dia
nekad untuk masu ke
perairan indonesia.

Setelah Majelis Hakim, Penuntut Umum dan Penasehat Hukum

mengajukan pertanyaan. Kemudian Hakim Ketua Sidang

menanyakan kepada Terdakwa apakah akan menanggapi keterangan

yang telah disampaikan oleh saksi di ruang persidangan. Atas

pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menyatakan bahwa tidak

membenarkan keterangan yang telah disampaikan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut

Umum dan Penasihat Hukum apakah masih ada yang ingin

ditanyakan. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Penuntut

Umum dan Penasihat Hukum menyatakan sudah tidak ada yang

akan disampaikan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada saksi Mr.

Harry Jayadi apakah masih ada yang ingin disampaikan. Atas

pertanyaan tersebut saksi menjawab tidak ada lagi yang akan

disampaikan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Saksi Mr.

Harry Jayadi agar duduk di kursi saksi yang telah

disediakan. Dan tidak bercakap dengan saksi yang akan

diperiksa selanjutnya.
Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut

Umum siapa saksi berikutnya yang akan memberikan keterangan.

Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Penuntut Umum menyatakan

bahwa akan menghadirkan saksi atas nama Chen Has Radieng

Selanjutnya Hakim Ketua sidang memerintahkan kepada Penuntut

Umum untuk menghadirkan saksi dalam ruang persidangan. Atas

perintah Hakim Ketua Sidang, Penuntut Umum memerintahkan

kepada Petugas Pengadilan untuk menghadirkan saksi kedua.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan apakah saksi sehat

dan siap menjalani sidang pada hari ini. Atas pertanyaan

Hakim Ketua Sidang saksi menyatakan sehat dan siap untuk

menjalani sidang pada hari ini.

Namun sebelum dimintai keterangannya, Hakim Ketua Sidang

mengatakan akan memeriksa tanda tangan dan akan mencocokkan

identitas saksi yang ada di Berita Acara Pemeriksaan.

Selanjutnya Hakim Ketua membacakan identitas saksi pertama

yaitu sebagai berikut :

2. Chen Has Radieng

Tempat lahir Nanjing, Shanghai, Cina pada tanggal 10

Juni 1986, umur 31 tahun, jenis kelamin Laki-laki,

Agama Kristen, Pendidikan SMA, Pekerjaan Navigator


Kapal KM OI OENG LHA 014 TS, Kewarganegaraan China,

Alamat 09 Huangpu District, Shanghai, China.

Saksi kedua menyatakan :

Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua benar

identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada saksi apakah saksi

mengenal Terdakwa,

Atas pertanyaan Hakim Ketua saksi menyatakan tidak mengenal

Terdakwa. Selanjutnya Hakim Ketua menanyakan apakah saksi

memiliki hubungan darah, semenda atau hubungan pekerjaan

dengan saudara Terdakwa, yang dijawab oleh saksi bahwa ia

tidak memiliki hubungan pekerjaan ataupun saudara dengan

saudara Terdakwa.

Selanjutnya Hakim Ketua menyatakan bahwa saksi akan diambil

sumpahnya sesuai pasal 160 ayat (3) KUHAP bahwa sebelum

memberi keterangan saksi wajib mengucapkan sumpah atau janji

menurut cara agamanya masing-masing. Hakim Anggota 1

mengambil sumpah sebagai berikut :

“Saya berjanji, bahwa saya akan memberikan keterangan yang

sebenarnya, dan tiada lain daripada yang sebenarnya.

Semoga Tuhan melindungi saya.”


Kemudian Hakim Ketua mengajukan beberapa pertanyaan kepada

saksi Chen Has Radieng sebagai berikut :

Sejak kapan saudara berkerja diatas

kapal KM OI OENG LHA 014 TS?

Sejak tahun 1997 yang


mulia.

Apakah jabatan dan tugas saudara di

kapal KM IO OENG LHA 014 TS?


Jabatan saya di atas kapal
KM IO OENG LHA 014 TS
sebagai Mualm I, dan tugas
saya di atas kapal adalah
menyiapkan perlengkapan
dan penunjuk arah.

Apakah saudara mengetahui bahwa


kapal tersebut akan berlayar ke Indonesia?

Awalnya tujuan kami hanya


di perairan provinsi cha
mau, hanya Saja karna ikan
yang kami dapatkan tidak
sesuai target maka kami
menuju ke perairan
indonesia

Setelah Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan

kepada saksi Chen Has Radieng kemudian Hakim Ketua

mempersilahkan kepada Penuntut Umum mengajukan pertanyaan

sebagai berikut :
Saudara saksi Apakah saudara yang
menawarkan kepada Andy Pha
Thienut untuk berlayar ke Indonesia?

Bukan saya pak.

Saudara saksi, menurut saudara siapa

yang paling berperan dalam melakukan

pelayaran dan penangkapan ke

Indonesia?

jadi begini pak, yang


paling berperan sudah
pasti andy pha thienut
ini pak karena kami
hanya mengikuti apa
yang diperintahkan oleh
andy pha thienut.

Apakah saudara mengetahui tentang

SIPI untuk menangkap ikan ke perairan

Indonesia

Saya tidak mengetahui


tentang SIPI untuk
berlayar ke Indonesia.

Bagaimana sebenarya proses pengkapan

ikan yang kalian lakukan di perairan

indonensia ?

pertama dengan
pengoperasian alat
penangkapan ikan jaring
Purse Seine adalah
pertamatama semua
lampu di samping
kiri dan kanan kapal
dihidupkan dengan
tujuan agar ikan
datang dan berkumpul.
Setelah ikan
berkumpul, sekoci
diturunkan dengan 1
(satu) buah lampu
didalamnya dan 1
(satu) orang ABK.
Kemudiansemua lampu
kapal dimatikan dan
jaring diturunkan
sambil kapal berjalan
melingkari sekoci yang
terdapat lampu. Setelah
jaring selesai
diturunkan, kemudian
tali kerut ditarik agar
ikan tidak keluar,
setelah ikan berkumpul
di dalam jaring dan
bagian bawahnya
mengerut sehingga
menyerupai mangkuk dan
diangkat ke atas kapal.
Selanjutnya ikan
diambil menggunakan
serok dan dilakukan
pemisahan sesuai
jenis dan ukurannya
ke dalam keranjang dan
dimasukkan dalam palka.
Setelah Majelis Hakim dan Penuntut Umum selesai mengajukan

beberapa pertanyaan kepada saksi Chen Has Radieng. kemudian

Hakim Ketua mempersilahkan kepada Penasihat Hukum mengajukan

pertanyaan sebagai berikut :

Apakah saudara ikut merencanakan

untuk berlayar di perairan Indonesia?

Saya tidak ikut


merencanakannya pak, saya
mengikuti perintah dari
atasan saya.

Mengapa saudara tidak ikut dalam

perencanaan itu, padahal saudara

juga sebagai penunjuk arah?

Begini pak mengenai


penunjukan arah itu bukan
tugas saya, yang bertugas
sebagai penunjuk arah
yaitu mualim II, sedangkan
saya hanya bertugas untuk
mempersiapkan perlengkapan
diatas kapal.

Tapi kan dalam hal ini berarti saudara

juga ikut berperan dalam melakukan

penangkapan ikan di perairan Indonesia?

iya pak saya memang ikut,


akan tetapi itu semua atas
perintah dari bapak andy
pha thienut.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut

Umum siapa saksi berikutnya yang akan memberikan keterangan.

Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Penuntut Umum menyatakan

bahwa saksi yang akan hadir ialah Mr. Khai Ris Tho.

3. Mr. Khai Ris Tho.


Tempat lahir Kimlen Annam, Vietnam, pada tanggal 10

November 1961, umur 56 tahun, Jenis Kelamin Laki-laki,

Agama Kristen, Pendidikan S2, Pekerjaan Direktu Utama U

Phe Yen Marine Compeny, Kewarganegaraan Vietnam,

Kebangsaan Vietnam, Alamat 84 Hyunh Thuc Khang, Binh

Thuan, Vietnam.

Saksi ketiga menyatakan :

Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua benar

identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada saksi apakah saksi

mengenal Terdakwa atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang saksi

menyatakan mengenal Terdakwa. Selanjutnya Hakim Ketua

menanyakan apakah saksi memiliki hubungan darah, semenda

atau hubungan pekerjaan dengan saudara Terdakwa, yang

dijawab oleh saksi bahwa ia memiliki hubungan pekerjaan

dengan saudara Terdakwa.


Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menyatakan bahwa saksi akan

diambil sumpahnya sesuai pasal 160 ayat (3) KUHAP bahwa

sebelum memberi keterangan saksi wajib mengucapkan sumpah

atau janji menurut cara agamanya masing-masing.

Selanjutnya saksi akan diambil sumpahnya oleh Hakim Anggota

1 Hakim Anggota 1 mengambil sumpah sebagai berikut :

“Saya berjanji, bahwa saya akan memberikan keterangan yang

sebenarnya, dan tiada lain daripada yang sebenarnya.

Semoga Tuhan melindungi saya.”

Kemudian Hakim Ketua Sidang mengajukan beberapa pertanyaan

kepada Mr. Khai Ris Tho, sebagai berikut :

apakah saudara mengetahui tujuan

saudara dihadirkan dalam persidangan

ini ?

iya saya tau yang mulia.

Apakah benar saudara pemilik kapal

KM OI OENG LHA 014 TS?

Iya yang mulia saya


pemilik kapal KM OI OENG
LHA 014 TS yang pergerak
di dalam pengelolan dan
pengkapan ikan dibawah
perusaan U PHE YEN MARINE
COMPANY

Sudah berapa tahun perusahaan


anda berjalan?

Perusahaan saya berjaln


kurang lebih sudah 20
tahun.

Apakah perusahaan saudara menjalin

kerja sama dengan dengan pemerintah

indonesia dalam hal pengakpan ikan ?

perusahaan saya belum


menjalin kerja sama
dengan pemerintah
Indonesia.

Setelah Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan kepada

Mr. Khai Ris Tho. kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada

Penuntut Umum mengajukan pertanyaan sebagai berikut :

Apakah benar saudara terdawa ini

benar merupakan nahkoda di kapal

KM OI OENG LHA 014 TS milik

Saudara

Benar, Andy pha theinut


merupakan salah satu
nahkoda kepercayaan saya

Apakah saudara mengetahui atau


memerintahkan terdakwa untu

menagkap ikan di zona ekonomi

eklusif indonesia ?

Saya tidak mengetahui


bahwa andy melakukan
penagkapan ikan di
perairan indonesia,

sepengetahuan saya mereka


berlayar pertama kali pada
tanggal 18 Maret 2017 dari
pelabuhan thien Ghiang
setelah mengurus surat
izin berlayar.

Apakah benar kapal KM OI OENG

LHA 014 TS tidak memiliki SIPI dan

SIUP?

Ia saya tidak mengurus


SIPI dan SIUP pada kapal
andy karena perusahaan
kami sama sekali tidak
menjalin kerja sama dalam
bidang pengakapa ikan
dengan pemerintah
indonesia. Kami hanya
melakukan kerja sama
dengan pemerinth
indonensia dalam bidang
pemasaran ikan.

Jadi disini saudara tidak mengetahui

bahwa saudara terdakwa telah


melakukan penagakapan ikan di zona

ekonomi ekslusif indonesia ?

Saya benar benar tidak


mengetahui bahwa kapal
saya telah melakuan
pengkapan ikan di perairan
indonesia. Karna saya sama
sekali tidak memerintahkan
andy pha thienut ini untuk
menangkap ikan diindonesia
dan saya juga kaget
mendapat kabar ketika
kapal saya telah ditahan
diindonesia.

Kemudian Penuntut Umum meminta Izin kepada Majelis Hakim

untuk menghadirkan barang bukti berupa rekaman cctv

Kemudian Hakim Ketua Majelis mempersilahkan Penuntut Umum

untuk menghadirkan rekaman cctv. Adapun rekaman cctv sebagai

berikut:

------------------------------------------------------------
Kemudian setelah Majelis Hakim dan Penuntut Umum selesai

mengajukan pertanyaan. Selanjutnya Penasihat Hukum

mengajukan beberapa pertanyaan kepada Mr. Khai Ris Tho.

sebagai berikut :

Apakah benar saudara menjajikan

uang dua kali lipat kapada andy

jika berhasil mengkap ikan lebih

dari 10 Ton?

Benar saya menjanjikan


uang dua kali lipat
kepada andy.

Bagaiman bisa andy mendapatkan


ikan sebanyak 10 ton sedangkan

pada saat itu laut vietnam telah

tercemar akibat tumpahan minyak

kapal tanker. Bisa dikatan disini

saudara secara tidak langsung

menyuruh menagkap ikan di temapat

lain ?

Saya hanya menawarkan


uang 2 kali lipat jika
andy bisa mengakap
ikan lebih dari 10 Ton
itu semua hanya untuk
mengikatkan kinerja
mereka karena pada saat
itu laut di vietnam
sedang tercemar
sehingga membuat susah
menangkap ikan. Tetapi
mengenai harus sampai
menangap ikan
diperairan indonesia
itu dliluar dari
kendali saya.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Terdakwa

apakah Akan menanggapi keterangan yang disampaikan oleh

saksi. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Terdakwa tidak

membenarkan Apa yang dikatakan oleh Saksi.


Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum

dan Penasehat Hukum apakah masih ada yang ingin ditanyakan.

Atas pertanyaan tersebut Penuntut Umum dan Penasehat Hukum

menjawab bahwa tidak ada lagi yang ingin ditanyakan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada saksi Mr.

Khai Ris Tho apakah masih ada keterangan yang ingin

disampaikan. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Saksi Mr.

Khai Ris Tho menjawab tidak ada lagi keterangan yang akan

diberikan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada saksi untuk

duduk dikursi saksi yang telah disiapkan, dan diharapkan

agar tidak bercakap-cakap dengan saksi lainnya.

4. KOPDA M. Yusuf.
Tempat lahir Makassar, pada tanggal 2 Mei 1981, umur 36

tahun, Jenis Kelamin Laki-laki, Agama Islam, Pendidikan

AKMIL, Pekerjaan TNI AL,, Kewarganegaraan Indonesia,

Kebangsaan Indonesia, Alamat Kompleks Perumahan TNI AL

Dewa Ruci blok B No. 3 Pontianak.

Saksi ke empat menyatakan :

Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua benar

identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada saksi apakah saksi

mengenal Terdakwa atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang saksi


menyatakan mengenal Terdakwa. Selanjutnya Hakim Ketua

menanyakan apakah saksi memiliki hubungan darah, semenda

atau hubungan pekerjaan dengan saudara Terdakwa, yang

dijawab oleh saksi bahwa ia tidak memiliki hubungan darah,

semenda atau hubungan pekerjaan dengan saudara Terdakwa.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menyatakan bahwa saksi akan

diambil sumpahnya sesuai pasal 160 ayat (3) KUHAP bahwa

sebelum memberi keterangan saksi wajib mengucapkan sumpah

atau janji menurut cara agamanya masing-masing.

Selanjutnya saksi akan diambil sumpahnya oleh Hakim Anggota

1 Hakim Anggota 1 mengambil sumpah sebagai berikut :

”Bismillahirrahmanirrahim, Demi Allah saya bersumpah bahwa

saya akan memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak

lain dari yang sebenarnya dengan sebaik-baiknya”

Kemudian Hakim Ketua Sidang mengajukan beberapa pertanyaan

kepada KOPDA M. Yususf, sebagai berikut :

Apakah saudara mengetahui tujuan

mengapa saudara dihadirkan dalam

persidangan ini?

Saya datang kesini untuk


dimintai keterangan
tentang bagaimana proses
penagkapan dan sebagai
saksi dalam penyelidikan
kasus pidana penangkapan
ikan diwilayah ZEEI.

Saudara saksi. Apa tugas dan

wewenang saudara?

Sebagai TNI AL, saya


bertugas untuk menjaga
keamanan di wilayah
perairan Indonesia
terutama diperairan
tanjung pinang, selain
itu, saya juga berwenang
untuk memeriksa segala
perlengkapan yang wajib
dimiliki oleh setiap kapal
nelayan baik berbendera
Indonesia maupun kapal
nelayan yang berbendera
asing.

Baik saudara saksi, apa


yang menjadi dasar saudara
sehingga kapal tersebut telah
melakukan pelanggaran?

Pada awalnya saya tidak


mengetahui hal
tersebut, tapi setelah
saya melihat tumpahan
minyak di perairan
tanjung pinang. Maka,
dari situlah saya
melakukan penyelidikan
sekaligus penangkapan.

Setelah Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan kepada

KOPDA M. Yususf. kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada

Penuntut Umum mengajukan pertanyaan sebagai berikut :

Bagaimana saudara melakukan

penangkapan secara langsung

terhadap kapal KM OI OENG LHA

14 tersebut?

Pada saat saya melakukan


patroli diperairan tanjung
pinang dan pada saat
bersamaan saya melihat
tumpahan minyak, dan
setelah saya selidiki
selama kurang lebih 30
menit saya menemukan
sebuah kapal di tengah
laut yang berbendera
Vietnam sedang menuju ke
arah pelabuhan tanjung
pinang . Dan pada saat itu
kami melakukan pengejaran
selama 30 menit dan pada
akhirnya kapal tersebut
ditahan.

Tadi saudara mengatakan bahwa


anda sedang melakukan patroli di
perairan tanjung pinang. Apakah
saudara hanya bertugas mengawasi
atau berpatroli diperairan tanjung
pinang?
Tidak, karena saya
termasuk salah satu
pemimpin komando armada
bagian barat. Sehingga,
selain diwilayah perairan
tanjung pinang, saya juga
Berpatroli diperairan
medan, jakarta, padang,
dan diperairan Pontianak.

Berdasarkan pangkalan-pangkalan
yang saudara sebutkan, apakah di
setiap pangkalan Memiliki anggota
koarmabar?
Disetiap pangkalan
memiliki anggota koarmabar
yang bertugas mengawasi
dan mengontrol para
nelayan diwilayah masing-
masing.

Jadi disini saudara tidak mengetahui

bahwa saudara terdakwa telah

melakukan penagakapan ikan di zona

ekonomi ekslusif indonesia ?

Saya benar benar tidak


mengetahui bahwa kapal
saya telah melakuan
pengkapan ikan di perairan
indonesia. Saya mendapat
kabar hanya ketika kapal
saya telah ditahan.

Lalu dimanakah posisi kapal saat

saudara melalukan penangkapan


terhadap kapal tersebut?

Kemudian saksi meminta izin kepada majelis hakim bahwa akan


menjawab pertanyaan dari penuntut umum menggunakan slide.
Sebagai berikut:

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kemudian penuntut umum melanjutkan pertanyaannya kepada


saksi.

Berdasarkan Global
Position Sistem kapal KM
OI OENG LHA 014 TS berada
pada posisi 05°41’58”U
106°02’56”T.

Berdasarkan posisi GPS yang

saudara katakan, apakah posisi

tersebut saudara temukan saat

pengejaran atau setelah penahanan?

Pada saat penahanan,


karena Saya mengetahui
posisi kapal tersebut
berdasarkan GPS yang
terdapat didalam kapal.
Pada saat pemeriksaan kapal apakah

yang saudara temukan?

Tedapat muatan ikan yang


diantaranya 2882 kg ikan
laying, 5000 kg ikan tuna
sirip biru, 2005 kg ikan
kembung, dan 2008 kg
udang. Selain itu,
terdapat barang bukti yang
ditemukan seperti 1 unit
alat navigasi/komunikasi
berupa GPS, 1 unit alat
tangkap ( pursesiene) 1
unit radio, 1 unit kompas
dan KTN yang berada diluar
kapal.

Selain barang bukti yang baru

saja saudara sebutkan, adakah

tanda bukti lain yang saudara

temukan?

Kapal tersebut belum


dilengkapi SIPI dan SIUP
atau surat permohonan dari
menteri kelautan.

Kemudian Penuntut Umum meminta Izin kepada Majelis Hakim

untuk menghadirkan barang bukti berupa foto ikan yang


ditemukan dalam kapal terdakwa satu unit alat navigasi, satu

unit radio, satu unit kompas dan kartu tanda nahkoda.

Kemudian Hakim Ketua Majelis mempersilahkan Penuntut Umum

untuk menghadirkan menunukkan ke depan barang bukti

tersebut. Adapun barang bukti tersebut sebagai berikut:

------------------------------------------------------------

Kemudian setelah Majelis Hakim dan Penuntut Umum selesai

mengajukan pertanyaan. Selanjutnya Penasihat Hukum

mengajukan beberapa pertanyaan kepada KOPDA M. Yusuf.

sebagai berikut :

Saudara saksi apakah benar saudara

bertugas di daerah tanjung pinang ?

Ya benar saya bertugas


pada Kapal KRI Oswald
Siahaan 345 Koarmabar
Sumatera Barat

Apakah saudara mengetahui

Dengan pasti dimana posisi

Anda saat menahan kapal

KM OI OENG LHA 014 TS.

Apakah saudara menangkap

di perairan tanjung pinang atau

di perairan pontianak ?
Begini kami melihat
tumpahan bahan bakar
minyak ditengah laut
tepatnya di perbatasan
peraira tanjung tanjung
pinang dan perairan
pontianak. kami melakukan
pegejaran kapal KM OI OENG
LHA 014 TS yang awalnya
menuju pelabuhan tanjung
pinang setelah melihat
kapal pengawas langsung
memutar balik ke arah yang
berlawanan.

Kenapa saudara tidak membawa

kapal KM OI OENG LHA 014 TS

di Polda tanjung Pinang melihat

saudara yang menangkap kapal

KM OI OENG LHA 014 TS yang

mempunyai wilayah tugas di

peraira tanjung pinang.

Jadi setelah melihat


posisi kapal berada pada
posisi 05° 41’ 58” U
106° 02’ 56” T sesuai
Global Posision System
(GPS) setelah dikonversi
dan diplot pada peta laut
masih termasuk dalam
daerah Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia. Kami
pun membawa kapal KM OI
OENG LHA 014 TS di
pelabuha terdekat pada
saat itu yaitu pelabuhan
pontianak.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Terdakwa

apakah Akan menanggapi keterangan yang disampaikan oleh

saksi. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Terdakwa tidak

membenarkan Apa yang dikatakan oleh Saksi.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum

dan Penasehat Hukum apakah masih ada yang ingin ditanyakan.

Atas pertanyaan tersebut Penuntut Umum dan Penasehat Hukum

menjawab bahwa tidak ada lagi yang ingin ditanyakan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada saksi KOPDA

M. Yusuf apakah masih ada keterangan yang ingin disampaikan.

Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Saksi KOPDA M. Yusuf

menjawab tidak ada lagi keterangan yang akan diberikan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada saksi untuk

duduk dikursi saksi yang telah disiapkan, dan diharapkan

agar tidak bercakap-cakap dengan saksi lainnya.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut

Umum siapa saksi berikutnya yang akan memberikan keterangan.

Atas pertanyaan Hakim Ketua, Penuntut Umum menyatakan tidak


akan menghadirkan saksi melainkan menghadirkan ahli atas

nama Prof. Dr. NISMA ACHMAD, S.H., LL.M sebagai ahli

Perikanan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memberitahukan Penuntut Umum

untuk memanggil Prof.Dr.NISMA ACHMAD, S.H.,LL.M ahli

Perikanan agar memasuki ruang persidangan. Kemudian Penuntut

Umum memerintahkan petugas untuk menghadirkan ahli tersebut

keruang persidangan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan apakah ahli sehat dan

siap menjalani sidang pada hari ini.Atas pertanyaan Hakim

Ketua ahli menyatakan sehat dan siap untuk menjalani sidang

pada hari ini.

selanjutnya majelis menanyakan kepada saudara ahli apakah

ahli membawa surat tugas.

Kemudian ahli menjawab bahwa ahli membawa surat tugas. Yaitu

sebagai berikut:
Selanjutnya Hakim Ketua Sidang memeriksa tanda tangan dan

mencocokkan identitas yang ada di Berita Acara Pemeriksaan

Hakim Ketua Sidang membacakan identitas ahli PERIKANAN yaitu

sebagai berikut :

1. Dr. NISMA ACHMAD, S.st.pi, M.T

Tempat lahir Tanjung Hulu, pada tanggal 11 januari 1963,

Umur 54, Agama Islam, Pendidikan S3 (Ilmu Hukum),

Pekerjaan sebagai Dosen Fakultas Hukum Universitas

Tanjungpura, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Jln. Paris

2 No. 12, Pontianak.

Ahli Perikanan menyatakan :

Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua benar

identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada ahli apakah ahli

mengenal Terdakwa, atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang ahli

menyatakan tidak mengenal Terdakwa. Selanjutnya Hakim Ketua


Sidang menanyakan apakah ahli memiliki hubungan darah,

semenda atau hubungan pekerjaan dengan saudara Terdakwa,

yang dijawab oleh ahli bahwa ia tidak memiliki hubungan

dengan Terdakwa.

Selanjutnya Hakim Ketua menyatakan bahwasaksi akan diambil

sumpahnya sesuai pasal 160 ayat (3) KUHAP bahwa sebelum

memberi keterangan saksi wajib mengucapkan sumpah atau janji

menurut cara agamanya masing-masing. Hakim Anggota 1

mengambil sumpah sebagai berikut :

”Bismillahirrahmanirrahim, Demi Allah saya bersumpah bahwa

saya akan memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak

lain dari yang sebenarnya dengan sebaik-baiknya”

Kemudian Hakim Ketua mengajukan beberapa pertanyaan kepada

ahli Dr. Nisma Achmad, S.H.,M.h sebagai berikut :

Apa pekerjaan saudara ahli saat ini ?

saya bekerja sebagai


Dosen di Lab perikanan
di universitas Gaja
Mada selama 25 tahun.

Selama 25 tahun saudari


bekerja, sudah berapa
kali saudari ahli di
hadirkan pada proses
persidangan ?
pengalaman saya dalam
proses persidangan saya
sudah di hadirkan
selama 3 kali.

Saudara ahli, apakah


saudaara mengerti mengapa
saudara di hadirkan dalam
ruang peridangan hari
ini?

Iya yang mulia, aya


hadir hari ini untuk
menjelaskan tentang
tindak pidana perikanan
yang dilakukan oleh
warga Negara Vietnam di
wulaya peraian
indoseia.

Bisakah saudara ahli


jelaskan yang dimaksud
dengan tindak pidana
dalam kasus perikanan?

Baik bahwa tindak pidana


dalam kasus perikanan Bila
di cermati UU No. 31 tahun
2004, maka hal-halmyang
termaksud sebagai tindak
pidana dibidang perikanan
adalah sebagaimana
tertuang dalam pasal 84
sampai dengan 105 UU No.
31 tahun 2004.
Setelah Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan kepada

Dr. Nisma Achmad, S.H.,LL.M kemudian Hakim Ketua Sidang

mempersilahkan kepada Penuntut Umum mengajukan pertanyaan

sebagai berikut :

saudara ahli, menurut keahlian


saudara apakah ada syarat
khusus yg harus dipenuhi
dalam mengoperasikan kapal
untuk melakukan penangkapan
ikan di wilayah perairan
Indonesia ?

Jadi pak, syarat seorang


dapat mengoperasikan kapal
dan selanjutnya melakukan
penangkapan ikan di
wilayah perairan indonesia
diantaranya harus memiliki
SIUP ( surat izin usaha
perikanan), SIPI ( surat
izin penangkapan ikan) dan
SIKPI ( surat izin kapal
penangkapan ikan),
sebagaimana diatur di
dalam Pasal 26 ayat (1)
UU perikanan NO. 31 TAHUN
2004 tentang SIUP, Pasal
27 ayat (2) dan 28 ayat
(2) UU Perikanan NO. 45
TAHUN 2009, tentang SIPI
DAN SIKPI.

Saudara ahli, bagaimana sanksi


ketika seorang tidak memenuhi
ketiga syarat tersebut?
Jadi begini pak, ketika
seorang mengoperasikan
kapal dan tidak memiliki
syarat- syarat
administrasi tersebut maka
kegiatan seseorang
tersebut dapat
dikategorikan sebagai
ilegal fishing dan dapat
di pidana sesuai dengan UU
yang berlaku

Baik saudara ahli, apakah ada


syarat lain yang harus dipenuhi
kapal asing selain ketiga syarat
yang di sebutkan saudara tadi?

Tidak ada pak, karena


ketiga syarat yang saya
sebutkan diatas sudah
syarat yang konkrit yang
harus dipenuhi kapal asing
dalam melakukan
penangkapan ikan di
indonesia.

Apa bedanya kapal asing dengan


kapal indonesia ketika melakukan
penangkapan ikan di wilayah
indonesia?

begini pak, ketika kapal


asing hendak melakukan
penangkapan ikan di
indonesia harus mengurus
SIUP,SIPI dan SIKPI,
melalui perwakilan menteri
luar negeri negara
tersebut, dan juga jumlah
kapal asing di batasi,
sedangkan kapal indonesia
langsung mengurus
SIUP,SIPI dan SIKPI, tanpa
melalui perwakilan.

Kemudian setelah Majelis Hakim dan Penuntut Umum selesai

mengajukan pertanyaan. Selanjutnya Penasihat Hukum

mengajukan beberapa pertanyaan kepada sebagai berikut :

Saudara ahli, menurut keahlian

anda,jaring apa saja yang dilarang

digunakan untuk menangkap ikan

di wilyah perairan indonesia ?

Jaring yang dilarang

digunakan di Indonesia

adalah jenis jaring

trawls dan pukat tarik

(seine nets) Sebab

berdasarkan PERMEN

KP No.2 tahun 2015 telah

Melarang jaring trawls

dan pukat tarik

(seinenets) karena
bias mengakibatkan

menurunya sumber daya

ikan dan mengancam

kelestarian lingkungan

sumber daya ikan.

Jadi dalam hal ini, jenis

jaring Purse Siene tidak dilarang

digunakan untuk menangkap ikan di

wilyah perairan indonesia ya ?


Iya, jenis jaring

PurseSiene tidak dilarang

digunakan untuk menangkap

ikan di wilyah perairan

indonesia karena tidak

mebahayakan ekosistem dan

kerusakan lingkungan

laut. Tetapi ada wilayah

perairan tertentu yang

melarang penggunaan

jaring jenis tersebut,

seperti bagian daerah

Papua.

Kemudian Hakim ketua Sidang menanyakan kepada Terdakwa

apakah akan menanggapi keterangan yang telah disampaikan

oleh ahli di ruang persidangan. Atas pertanyaan Hakim Ketua


Sidang, Terdakwa menyatakan bahwa tidak akan menanggapi

keterangan yang telah disampaikan.

Selanjutnya Hakim Ketua memberitahukan kepada ahli Dr.Nisma

Achmad, S.st.pi, M.T agar duduk dikursi yang telah

disediakan dan agar tidak bercakap-cakap dengan saksi yang

lainnya.

Kemudian Hakim Ketua menanyakan kepada Penuntut Umum

apakah masih ada saksi yang akan dihadirkan di

persidangan. Atas pertanyaan Hakim Ketua Penuntut Umum

menyatakan bahwa tidak ada lagi saksi maupun ahli yang

ingin dihadirkan diruang persidangan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada penasehat

hukum apakah para saksi/ahli telah siap dihadirkan. Atas

pertanyaan Hakim Ketua Sidang penasehat hukum menyatakan

saksi telah siap dihadirkan di ruang persidangan.

Selanjutnya Hakim Ketua Kepada Penasehat Hukum saksi siapa

yang akan dihadirkan. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang,

Penasehat mengatakkan bahwa akan menghadirkan saksi atas

nama Nguyen Hoai yang merupakan ABK Kapal.

Kemudian Hakim Ketua mempersilahkan Penasehat Hukum untuk

menghadirkan saksi kedalam ruang persidangan. Atas perintah


tersebut Penasehat Hukum memanggil saksi atas nama Nguyen

Hoai untuk memasuki Ruang Persidangan.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada saksi apakah

benar saksi atas nama Nguyen Hoai Atas pertanyaan Hakim

Ketua Sidang saksi membenarkan apa yang dikatakan Hakim

Ketua Sidang.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada saksi

apakah dalam keadaan sehat dan siap menjalani sidang pada

hari ini. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang saksi

menyatakan sehat dan siap untuk menjalani sidang pada hari

ini.

Kemudian Hakim Ketua memerintahkan kepada Saksi untuk

menunjukkan Kartu Identitasnya. Atas perintah tersebut saksi

menujukkan identitasnya.

Hakim Ketua membacakan identitas ahli yaitu sebagai

berikut :

1. Nguyen Hoai
Tempat lahir Hanoi, Vietnam pada tanggal 21

Agustus 19784, umur 33 Tahun, Agama Kristen,

Kewarganegaraan Vietnam, Pendidikan SMA,

Pekerjaan ABK kapal KM OI OENG LHA 014 TS. Alamat

Dong Hoi, Vietnam.


Saksi menyatakan :

Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua benar

identitasnya.

Hakm Ketua Sidang menanyakan kepada saksi fasih dalam

berbahasa Indonesia, atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang,

saksi menyatakan fasih.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada saksi apakah mengenal

Terdakwa, atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang saksi

menyatakan mengenal Terdakwa

Hakim Ketua Sidang menanyakan apakah memiliki hubungan

darah, semenda, dan pekerjaan. Atas pertanyaan Hakim ketua

Sidang saksi menjawab memiliki hubungan pekerjaan.

Selanjutnya Hakim Ketua menyatakan bahwasaksi akan diambil

sumpahnya sesuai pasal 160 ayat (3) KUHAP bahwa sebelum

memberi keterangan saksi wajib mengucapkan sumpah atau janji

menurut cara agamanya masing-masing. Hakim Anggota 1

mengambil sumpah sebagai berikut :

“Saya berjanji, bahwa saya akan memberikan keterangan yang

sebenarnya, dan tiada lain daripada yang sebenarnya.

Semoga Tuhan melindungi saya.”


Kemudian Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan kepada

Saksi sebagai berikut :

Sejak kapan saudara kerja


di kapal OI OENG LHA 014
TS?

Saya bekerja sejak


tahun 2009.

Apa tugas saudara di atas


kapal tersebut?

Saya hanya bekerja


sebagai ABK saja yang
mulia.

Saat di atas kapal apakah


saudara ikut serta dalam
rencana pencurian ikan?

Tidak yang mulia saya


tidak tahu pasti mengenai
hal ini.

Tapi apakah saudara ikut


berperan saat di perairan
Indonesia?

Iya yang mulia, saya ikut


mengangkut ikan hasil
tangkapan
Selanjutnya Majelis Hakim mempersilahkan kepada Penasehat

Hukum untuk mengajukan pertanyaan kepada saksi Nguyen Hoai

sebagai berikut :

Saudara saksi siapakah


yang pertama kali
mengajak anda bekerja
sebagai ABK di kapal KM
OI?

Saya pertama kali di ajak


oleh tersangka, dan saya
juga merasa bahwa ajakan
ini bisa bermanfaat bagi
saya.

Adakah sesuatu yang di


janjikan kepada anda saat
pertama bekerja?

Iya ada pak, yaitu upah


yang lumayan untuk saya
menghidupi keluarga saya.

Berapakah nominal upah


yang akan di berikan
tersangka kepada anda?

Saya juga belum


mengetahuin pasti
berapa upah yang akan
di berikan kepada saya,
karena itu tergantung
dari hasil tangkapan.
Jadi bisa di bilang
saudara saksi ini tidak
mengetahui tentang apa
selanjutnya yang akan di
lakukan oleh tersangka?

Iya betul pak, karna saya


ini hanya sebatas ABK yang
bertugas dalam
pengangkutan ikan saja,
tidak dengan urusan –
urusan yang lain

Setelah Majelis Hakim dan Penasehat Hukum mengajukan

pertanyaan kepada Nguyen Van Pien. Selanjutnya Majelis Hakim

mempersilahkan kepada Penuntut Umum untuk mengajukan

pertanyaan.

Setelah dipersilahkan Majelis Hakim, Penuntut Umum

mengajukan Pertanyaan kepada saksi sebagai berikut :

Saudara saksi apakah


saudara mengetahui pasti
tentang permbicarakan
yang dilakukan oleh Harry
Jayadi dan Andy pha
thienut?
Saya tidak mengetahui
pasti mengenai
perjanjian tersebut.

Tapi apakah saudara


sempat mendengar mereka
melakukan pembicaraan
mengenai masu ke wilayah
pengelolaan Indonesia?

Iya saya sempat mendengar


mereka melakukan
percakapan, tapi saya
tidak mengetahui apakah di
percakapn itu mereka
melakukan pembicraan
tentang memasuk perairan
indonesia.

Apakah saudara saksi


mengetahui bahwa saudara
terdakwa memerintahkan
untuk memasuki wilayah
perairan Indonesia?

Tidak pak, saya tidak


mengetahui.

Bagaimana bisa saudara tidak

mengetahui sementara saudara

berada di kapal tersebut?

Karna saya tidak


mengetahui pasti batas
– batas wilayah
perairan, dan saya juga
tidak tahu bahwa kami
akan berlayar hingga ke
perairan Indonesia,
karna yang mengetahui
pasti perairan
Indonesia hanya Harry
Jayadi.

Setelah Majelis Hakim, Penasehat Hukum, dan Penuntut Umum

bertanya kepada Saksi.

selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Terdakwa

Apakah akan menanggapi Keterangan dari saksi. Atas

pertanyaan Hakim Ketua Sidang Terdakwa membenarkan

keterangan yang diberikan oleh saksi.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penasehat

Hukum siapa saksi berikutnya yang akan memberikan

keterangan. Atas pertanyaan Hakim Ketua, Penasehat Hukum

menyatakan tidak akan menghadirkan saksi melainkan

menghadirkan ahli atas nama Dr. Aisyah Annisa, S.H.,M.H

sebagai ahli Pidana.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memberitahukan Penasehat Hukum

untuk memanggil Dr. Aisyah Annisa, S.H.,M.H ahli Pidana agar

memasuki ruang persidangan. Kemudian Penasehat Hukum

memerintahkan petugas untuk menghadirkan ahli tersebut

keruang persidangan.
Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan apakah ahli sehat dan

siap menjalani sidang pada hari ini. Atas pertanyaan Hakim

Ketua ahli menyatakan sehat dan siap untuk menjalani sidang

pada hari ini.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada saudara

ahli apakah saudara ahli mebwa identitas dan surat tugas.

Kemudian ahli menjawab bahwa saudara ahli membawa identitas

dan surat tugas.

Selanjutnya ketua majelis hakim memerintahkan kepada saudara

ahli untuk menunjukkan kepada majelis, surat tugas ahli

yaitu, sebagai berikut :


Kemudian majelis hakim mencocokkan identitas ahli PIDANA

yaitu sebagai berikut :

1. Dr. Aisyah Annisa, S.H.,M.H


Tempat lahir Bangka Belitung, pada tanggal 07 Juni

1973, umur 44 tahun Jenis kelamin Perempuan, Agama

islam, pendidikan terakhir S3 (Ilmu Hukum),

Pekerjaan Dosen Fakultas Hukum Universitas

Tanjungpura Pontianak, Alamat Kompleks RSU Sudarso ,

Indonesia.

Ahli Pidana menyatakan :

Bahwa apa yang telah dibacakan oleh Hakim Ketua benar

identitasnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada ahli apakah ahli

mengenal Terdakwa, atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang ahli

menyatakan tidak mengenal Terdakwa. Selanjutnya Hakim Ketua

Sidang menanyakan apakah ahli memiliki hubungan darah,

semenda atau hubungan pekerjaan dengan saudara Terdakwa,

yang dijawab oleh ahli bahwa ia tidak memiliki hubungan

dengan Terdakwa.
Selanjutnya Hakim Ketua menyatakan bahwasaksi akan diambil

sumpahnya sesuai pasal 160 ayat (3) KUHAP bahwa sebelum

memberi keterangan saksi wajib mengucapkan sumpah atau janji

menurut cara agamanya masing-masing. Hakim Anggota 1

mengambil sumpah sebagai berikut :

”Bismillahirrahmanirrahim, Demi Allah saya bersumpah bahwa

saya akan memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak

lain dari yang sebenarnya dengan sebaik-baiknya”

Kemudian Hakim Ketua mengajukan beberapa pertanyaan kepada

ahli Dr. Aisyah Annisa, S.H.,M.H sebagai berikut :

Apa pekerjaan saudara ahli


saat ini ?

saat ini saya bekerja


sebagai salah satu dosen
di fakultas hukum
universitas Tanjungpura.

Selama saudara bekerja, sudah


berapa kali saudara di hadirkan
sebagai ahli pada saat proses
persidangan ?

selama ini saya sudah


pernah dihadirkan
sebagai ahli di
persidangan sebanyak 4
kali.
Setelah Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan kepada

Dr. Aisyah Annisa, S.H.,M.H kemudian Hakim Ketua Sidang

mempersilahkan kepada Penasehat Hukum mengajukan pertanyaan

sebagai berikut :

Saudara ahli, bisa saudara jelaskan

bagaimana hukuman yang pantas

dijatuhkan kepada terdakwa yang

merupakan warga negara asing

dalam tindak pidana perikanan?

untuk menjawab hal ini,

kita dapat mengacu pada

pasal 73 ayat (3) Hukum

Laut 1982 (UNCLOS), yang

telah diratifikasi oleh

pemerintah RI dengan

Undang-undang RI No 17

tahun 1985 tentang

pengesahan konvensi PBB

tentang hukum laut yang

menyatakan hukuman negara

pantai yang dijatuhkan

kepada nelayan asing dapat

berupa denda.

Apakah dalam hal ini Andy Pha


Thienut tidak dapat dipidana?

Sebenarnya dalam perkara


perikanan lebih
mengutamakan kepada pidana
denda, namun jika ada
perjanjian antara
pemerintah Indonesia dan
pemerintah Vietnam yang
sebagaimana dimaksud dalam
pasal 102 UU Perikanan
maka terdakwa dapat
dipidana.

Apakah ada perjanjian di bidang


perikanan antara pemerintah
Indonesia dan pemerintah Vietnam?

sejauh ini antara


pemerintah Indonesia dan
pemerintah Vietnam,
menurut pengetahuan saya
tidak ada perjanjian
dibidang perikanan.
Perjanjian antara
pemerintah RI dan Vietnam
di bidang perikanan hanya
sebatas MOU yang tidak
memiliki kekuatan hukum
yang kuat.

Kemudian setelah Majelis Hakim dan Penasehat Hukum selesai

mengajukan pertanyaan. Selanjutnya Penuntut Umum mengajukan

beberapa pertanyaan kepada sebagai berikut :


Apa yang menjadi karakteristik suatu

kegiatan pengakapan ikan dikatan

sebagai ilegal fishing atau tindak

pidana pencurian ikan

dalam IUU fishing ada 3


kategori suatu perbuatan
dikatakan ilegal fishing

1. Ilegal fishing,
yaitu kegiatan mengkap
ikan secara ilegal di
perairan wilayah zee
suatu negara tanpa
memiliki izin dari negara
tersebut
2. Unregulanted
fishing, yaitu kegiatan
mengkap ikan di perairan
wilayah indonesing
berlaku di suatu negara
atau zee suatu negara
yang tidak mematuhi
aturan yang berlaku dalam
suatu Negara
3. Unreported fishing,
yaitu kegiatan mengkap
ikan di zee suatu negara
yang tidak dilaporkan
baik seca oprasional.

Menurut keahlian saudara bagi


orang asing yang melanggar
undang-undangan perikanan di
ZEE dapatkah
di pidana penjara ?
untuk orang asing yang
melanggar undang-undangan
perikanan di ZEE tidak
dapat dikenakan kurungan
badan.

Jadi, apa dasar hukum yang


mengatur hal tersebut?

Sebenarnya ada beberapa


peraturan yang mengatur
mengenai hal ini. yang
pertama UU 17 tahun 1985
tentang pengesahan
konvensi perserikatan
bangsa bangsa tentang
hukum laut tepatnya 73
ayat (3) yang menyatakan
bahwa hukuman negara
pantai yang dijatuhkan
terhadap pelanggaran
peraturan perundang
undangan perikanan di ZEE
yang dilakukan oleh orang
asing tidak boleh
mencantumkan pidana
penjara atau setiap
bentuk hukuman badan
lainnya jika tidak ada
perjanjian sebaliknya
antar negara-negara yang
bersangkutan. Yang kedua
dalam SEMA Nomor 3 tahun
2015 diatur bahwa dalam
perkara illegal fishing
di wilayah ZEEI terhadap
terdakwa hanya dapat
dikenakan pidana denda
tanpa dijatuhi kurungan
pengganti denda.

Saudara ahli, dalam pasal 93


ayat 2 dan pasal 102 UU no 45
tahun 2009 tentang perubahan
UU No 31 tahun 2004 tentang
perikanan, terdapat pertentangan
mengenai sanksi yang akan diberikan
pada terpidana. Bagaimana pendapat
anda mengenai hal tersebut?

Mengenai hal tersebut,


sudah jelas, yakni dalam
pasal 102 diatur bahwa
pidana kurungan yang
sebelumnya disebut dalam
pasal 93 ayat 2 UU
tentang perikanan, tidak
berlaku bagi tindak
pidana di bidang
perikanan yang terjadi di
wilayah pengelolaan
perikanan Republik
Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5
ayat 1 huruf Ph kecuali
telah ada perjanjian
antara pemerintah
Republik Indonesia dengan
Pemerintah Negara yang
bersangkutan Penerapan
sanksi pidana penjara
terhadap terdakwa tidak
dapat dilaksanakan
disebabkan tidak ada
perjanjian antara
pemerintah Republik
Indonesia dengan
Pemerintah Negara Vietnam
dalam penangkapan ikan di
wilayah ZEEI.

Kemudian Hakim ketua Sidang menanyakan kepada Terdakwa

apakah akan menanggapi keterangan yang telah disampaikan

oleh ahli di ruang persidangan. Atas pertanyaan Hakim Ketua

Sidang, Terdakwa menyatakan bahwa tidak akan menanggapi

keterangan yang telah disampaikan.

Selanjutnya Hakim Ketua memberitahukan kepada ahli Dr.

Aisyah Annisa, S.H.,M.H agar duduk dikursi yang telah

disediakan dan agar tidak bercakap-cakap dengan saksi yang

lainnya.

Setelah pemeriksaan ahli saksi dari Penuntut Umum dan

Penasehat Hukum , Hakim Ketua Sidang mengemukakan bahwa

agenda acara persidangan hari ini akan dilanjutkan

pemeriksaan Terdakwa.

Hakim Ketua Sidang memerintahkan Terdakwa untuk duduk

dikursi pemeriksaan. Kemudian Majelis Hakim mengajukan

beberapa pertanyaan kepada Terdakwa. Adapun pertanyaannya

sebagai berikut:
Apa tugas saudara didalam
kapal tersebut?

saya bertugas sebagai


nahkoda kapal yang mulia.

mengapa kapal yang


saudara nahkodai bisa
memasuki wilayah perairan
Indonesia?

karena pada saat itu hasil


ikan yang kami dapatkan
tidak sesuai target yang
mulia, dan kebetulan pada
saat itu juga kapal yang
saya nahkodai telah
mendekati wilayah peraira
Indonesia yaitu di Zona
Ekonomi Eksklusif
Indonesia (ZEEI). Jadi
saya memberitahukan kepada
Harry Jayadi untuk
berlayar memasuki periran
laut Indonesia.

Berapa banyak ikan yang


ditargetkan?

jumlah ikan yang


ditargetkan adalah 10
ton.

apakah saudara tidak khawatir telah

memasuki wilayah perairan laut

Indonesia dan melakukan penangkapan


ikan ?

sebenarnya saya agak


khawatir yang mulia. Tapi
karena berhubung ada Harry
Jayadi sebagai orang asli
Indonesia jadi kami

memberanikan untuk
memamasuki wilayah
perairan laut Indonesia.

Setelah Majelis Hakim mengajukan beberapa pertanyaan kepada

terdakwa, kemudian Hakim Ketua mempersilahkan kepada

Penuntut Umum mengajukan pertanyaan. Penuntut Umum

mengajukan Pertanyaannya kepada Terdakwa, Adapun

pertanyaannya sebagi berikut :

Mengapa saudara memasuki


wilayah peraran Indonesia
dan melakukan penangkapan
ikan padahal saudara
tidak memiliki SIUP dan
SIPI?

begini pak pada awalnya


kami tidak memiliki niat
untuk memasuki wilayah
perairan Indonesia karena
tujuan awal kami adalah
melakukan penangkapan di
semenanjung Provinsi Cha
Mau yang terleak dibagian
utara Negara Vietnam,
namun karena hasil yang
didapatkan tidak sesuai
target saya memerintahkan
kepada Harry Jayadi untuk
berlayar memasuki wilayah
perairan laut Indonesia
yaitu di Zona Ekonomi
Esklusif Indonesia (ZEEI).

Iya, tapi seharusnya saudara tidak

memasuki wilayah perairan laut

Indonesia karena tidak memiliki

SIUP dan SIPI?

Seperti yang telah saya


sampaikan sebelumnya bahwa
pada awalnya kami tidak
memiliki niat untuk
memasuki wilayah perairan
laut Indonesia karna kami
tidak memiliki SIUP dan
SIUP, namun kami memiliki
surat izin berlayar

Setelah Hakim Ketua Sidang dan Penuntut Umum mengajukan

pertanyaannya. Selanjutnya Hakim Ketua sidang mempersilahkan

Penasehat hukum untuk mengajukan Pertanyaannya, adapun

pertanyaannya kepada Terdakwa sebagai berikut :

Sebelum mengajukan pertanyaan penasehat hukum terdakwa


memnita izin kepada majelis hakim untuk menunjukan bukti
berupa surat izin berlayar dari kapal yang dinahkodai
terdakwa.
Kemudian majelis hakim mempersilahkan penesihat hukum
terdakwa untuk menujukkan bukti tersebut serta
memrintahkan penuntut umum dan terdakwa untuk kedepan
ikut memriksa bukti tersbut yang diajukan. Yaitu sebagai
berikut :

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Saudara terdakwa apakah ada dorongan

dari pihak lain sehingga saudara

memasuki wilayah peraira indoensia ?


Sebenarnya kami masuk ke
perairan indonesia untuk
mengkap ikan karena
diperairan Vietnam itu
nyaris tida ada ikan yang
dapat ditangkap akibat
tumpahan minyak kapa
tanker. Banyaknya
permintaan ikan dipasar
membuat perusahaan
mendesak saya untuk
mengakap ikan lebih dari
10 ton. Pihak
perusahaanpun menawarkan
uang dua kali lipat jika
saya berhasil mengkap ikan
lebih dari 10 ton.

Bagaimana bisa saudara bisa masuk

lebih dalam wilayah pengelolaan

perikanan indonesia?

Pada awalnya kami telah


puas dengan hasil
tangkapan ikan yang telah
ada, ditengah perjalanan
pulang harry jayadi
kembali menyarankan untuk
masuk ke perairan
pontianak kaeran disana
terdapat ikan yang
melimpah.

Berarti disini niat saudara

Mengangkapkan ikan diperairan


indonesia bukan semata

mata dari diri saudara ?

Benar, saya disini memang


yang bertanggung jawab di
kapal. Harry jayadi selaku
navigator yang selalu
mengarahkan saya untuk
masuk ke perairan
indoensia ditambah lagi
ada desaka dari perusahaa
untuk mebawa hasil
tangkapan ikan mengingat
banyaknya pemintaan ikan
di pasar.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut

Umum dan Penasehat Hukum apakah masih ada yang ingin

ditanyakan kepada saksi. Atas pertanyaan Hakim Ketua

Sidang Penuntut Umum dan Penasehat Hukum mangatakan bahwa

tidak ada lagi yang ingin ditanyakan.

Kemudian Hakim Ketua menanyakan kepada Terdakwa apakah

masih ada keterangan yang ingin disampaikan. Atas

pertanyaan Hakim Ketua Sidang, Terdakwa mengatakan bahwa

tidak ada lagi keterangan yang akan diberikan.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penasihat

Hukum dan Penuntut Umum apakah masih akan ada saksi atau

ahli yang memberikan keterangan dalam ruang sidang ini. Atas


pertanyaan Hakim ketua, Penuntut Umum dan Penasihat Hukum

mengatakan tidak ada lagi.

Hakim Ketua Sidang mengemukakan bahwa karena Agenda

Pemeriksaan Alat Bukti dan Barang Bukti pada hari ini telah

selesai, maka persidangan akan ditunda dengan agenda

pembacaan Tuntutan oleh Penuntut Umum.

Kemudian Majelis Hakim bermusyawarah, Setelah Majelis Hakim

bermusyawarah lalu Hakim Ketua Sidang menyatakan persidangan

ditunda dan menetapkan hari sidang yang akan datang, pada

hari senin tanggal 24 juli 2017 dengan agenda pembacaan

Surat Tuntutan oleh Penuntut Umum.

Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar Terdakwa

tetap ditahan dan dihadirkan dalam keadaan bebas pada sidang

selanjutnya.

Demikianlah Berita Acara Sidang ini dibuat dan ditanda

tangani oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Registrasi Perkara: 126/Pid.sus/PRK/2017/PN.Pontianak

ERNIYANTI LABAHEO,SH RAHMAT SHABRI, SH.,MH

BERITA ACARA SIDANG

( SidangKelima )
Dari persidangan Pengadilan Negeri Pontianak terbuka untuk

umum yang memeriksa perkara pidana dalam tingkat pertama

berlangsung di ruang sidang Pengadilan Negeri tersebut di

Jalan Sultan Abdurrahman No.89, Kota Pontianak, Kalimantan

Barat, pada hari Senin, 24 juli 2017 dalam perkara Tindak

Pidana Pencurian Ikan (illegal fishing) Atas nama :

Terdakwa :

ANDY PHA THIENUT

Telah ditentukan bahwa perkara Tindak Pidana Pencurian Ikan

(illegal fishing). tersebut diperiksa dengan acara

pemeriksaan biasa.

Susunan persidangan sama dengan persidangan yang sebelumnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menanyakan

apakah Terdakwa sehat dan siap menjalani sidang pada hari

ini. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Terdakwa menyatakan

sehat dan siap untuk menjalani sidang pada hari ini.

Hakim Ketua Sidang mengemukakan bahwa sesuai dengan

penundaan sidang yang lalu, ialah pembacaan Surat Tuntutan

oleh Penuntut Umum.


Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut

Umum apakah telah siap dengan Surat Tuntutannya. Atas

pertanyaan Hakim Ketua Sidang Penuntut Umum menyatakan telah

siap dengan Surat Tuntutannya akan membacakannya.

Sebelumnya Hakim Ketua Sidang mengingatkan kepada Terdakwa

agar menyimak dengan baik isi Tuntutan yang akan dibacakan

oleh Penuntut Umum.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang mempersilahkan kepada

Penuntut Umum untuk membacakan Surat Tuntutan.

Namun sebelum membacakan Tuntutannya, Penuntut Umum meminta

izin kepada Majelis Hakim untuk membagikan salinan atau

Turunan dari Surat Tuntutan. Atas Izin Hakim Ketua Sidang,

Penuntut Umum membagikan salinan Surat Tuntutannya.

Kemudian Penuntut Umum melanjutkan membaca Surat

Tuntutannya. Adapun Isi surat Tuntutan sebagai berikut :

------------------------------------------------------------

Setelah pembacaan Surat Tuntutan, Hakim Ketua Sidang

bertanya kepada Terdakwa apakah telah mengerti dengan isi

Surat Tuntutan
Penuntut Umum Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang,
Terdakwa telah mengerti dengan isi Surat Tuntutan dan
menyerahkan sepenuhnya kepada Penasihat Hukum Terdakwa.

Selanjutnya Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada


Penasihat Hukum apakah akan mengajukan Pledoi atau Nota
Pembelaan. Atas pertanyaan Hakim ketua Sidang, Penasihat
Hukum akan mengajukan Pledoi atau Nota Pembelaan. Tetapi
Penasihat Hukum Terdakwa memohon waktu kepada Majelis
Hakim untuk mengajukan Pledoi atau Nota Pembelaan.

Kemudian Hakim Ketua sidang menanyakan kepada Penuntut Umum,

Penasehat Hukum, dan Terdakwa apakah ada yang ingin

disampaikan. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Penuntut

Umum, Penasehat Hukum, dan Terdakwa menjawab bahwa tidak ada

lagi yang ingin disampaikan.

Sebelum sidang diakhiri, Kemudian Majelis Hakim

bermusyawarah. Setelah bermusyawarah Hakim Ketua Sidang

menyatakan bahwa persidangan ditunda dan menetapkan hari

sidang yang akan datang, pada hari Jum’at tanggal 28 juli

2017 dengan agenda pembacaan Nota Pembelaan oleh Penasehat

Hukum.

Kemudian Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada Penuntut

Umum agar Terdakwa tetap ditahan dan dihadirkan dalam

keadaan bebas pada sidang selanjutnya.


Demikianlah Berita Acara Sidang ini dibuat dan ditanda

tangani oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

ERNIYANTI LABAHEO ,SH RAHMAT SHABRI, SH.,MH

Registrasi Perkara:126/Pid.sus/PRK/2017/PN.Pontianak

BERITA ACARA SIDANG


( Sidang Ke Enam )

Dari persidangan Pengadilan Negeri Pontianak terbuka untuk

umum yang memeriksa perkara pidana dalam tingkat pertama

berlangsung di ruang sidang Pengadilan Negeri tersebut di

Jalan Sultan Abdurrahman No.89, Kota Pontianak, Kalimantan

Barat, pada hari Jum’at 28 juli 2017 dalam perkara Tindak

Pidana Pencurian Ikan (illegal fishing) Atas nama :

Terdakwa:

ANDY PHA THIENUT

Telah ditentukan bahwa perkara Tindak Pidana Pencurian Ikan

(illegal fishing) tersebut diperiksa dengan acara

pemeriksaan biasa.

Susunan persidangan sama dengan persidangan yang sebelumnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menanyakan

apakah Terdakwa sehat dan siap menjalani sidang pada hari

ini.Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Terdakwa menyatakan

sehat dan siap untuk menjalani sidang pada hari ini.

Hakim Ketua Sidang mengemukakan bahwa sesuai dengan

penundaan sidang yang lalu, bahwa agenda pada persidangan


hari ini adalah pembacaan Nota Pembelaan oleh Penasehat

Hukum.

Kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penasehat

Hukum apakah Nota Pembelaan Penasehat Hukum telah siap untuk

dibacakan.Penasihat Hukum Terdakwa mengatakan bahwa Pledoi

telah siap untuk dibacakan.

Namun sebelum membacakan Nota Pembelaan, Penasehat Hukum

meminta izin kepada Majelis Hakim untuk membagikan

salinannya. Atas permintaan tersebut Penasehat Hukum

memberikan salinannya kepada Majelis Hakim dan Penuntut

Umum.

Setelah membagikan Salinannya, Penasehat membacakan Nota

Pembelaan. Adapun isi Nota Pembelaan sebagai

berikut :----------------------------------------------

Setelah dibacakannya Nota Pembelaan oleh Penasihat Hukum

Terdakwa.kemudian Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada

Penuntut Umum bagaimana tanggapannya mengenai Nota Pembelaan


yang dibacakan oleh Penasihat Hukum. Dan Apakah akan

mengajukan Replik. Atas pertanyaan Hakim Ketua maka Penuntut

Umum tidak akan menanggapi Nota Pembelaan dari Penasihat

Hukum para Terdakwa dan tidak akan mengajukan Replik Serta

Penuntut Umum tetap pada Tuntutannya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang mengemukakan bahwa karena

Penasehat Hukum telah memberikan Nota Pembelaan atas

Tuntutan dari Penuntut Umum dan Penuntut Umum tidak

menanggapi Nota Pembelaan Penasehat Hukum maka Penuntut Umum

juga tidak akan mengajukan Replik dan Penuntut Umum tetap

pada Tuntutannya.

Selanjutnya Hakim mengatakan bahwa karena Penuntut Umum

tetap pada Tuntutannya dan tidak akan mengajukan Replik maka

Penasehat Hukum tidak akan mengajukan Duplik, maka Penasehat

Hukum akan memberikan Putusan.

Namun Sebelum memberikan Putusan, Majelis Hakim membuktuhkan

waktu. Bahwa Majelis Hakim akan terlebih dahulu akan

memusyawarahkan. Oleh karena itu Sidang akan ditunda pada

sidang selanjutnya.

Hakim Ketua Sidang menanyakan kepada Penuntut Umum dan

Penasihat Hukum, serta Terdakwa apakah masih ada yang akan

disampaikan. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Penuntut


Umum dan Penasihat Hukum, serta para Terdakwa menyatakan

tidak ada lagi yang ingin disampaikan.

Sebelum sidang diakhiri, Kemudian Majelis Hakim kembali

bermusyawarah. Setelah Majelis Hakim bermusyawarah, kemudian

Hakim Ketua Sidang menyatakan persidangan ditunda hingga 1

minggu kedepan, pada hari Kamis, tanggal 03 Agustus 2017

dengan agenda pembacaan Putusan oleh Majelis Hakim.

Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar Terdakwa

tetap ditahan dan dihadirkan diruang persidangan dalam

keadaan bebas pada sidang selanjutnya.

Demikianlah Berita Acara Sidang ini dibuat dan ditanda

tangani oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

ERNIYANTI LABAHEO, SH RAHMAT SHABRI, SH.,MH

Registrasi Perkara: 126/Pid.sus/PRK/2017/PN.Pontianak

BERITA ACARA SIDANG


( Sidang Ke Tujuh)

Dari persidangan Pengadilan Negeri Pontianak terbuka untuk

umum yang memeriksa perkara pidana dalam tingkat pertama

berlangsung di ruang sidang Pengadilan Negeri tersebut di

Jalan Sultan Abdurrahman No.89, Kota Pontianak, Kalimantan

Barat, pada hari Kamis, 03 Agustus 2017 dalam perkara Tindak

Pidana Pencurian Ikan (illegal fishing). Atas nama :

Terdakwa:

ANDY PHA THIENUT

Telah ditentukan bahwa perkara para Terdakwa tersebut

diperiksa dengan acara pemeriksaan biasa.

Susunan persidangan sama dengan persidangan yang sebelumnya.

Kemudian Hakim Ketua Sidang membuka sidang dan menanyakan

apakah Terdakwa sehat dan siap menjalani sidang pada hari

ini. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang Terdakwa menyatakan

sehat dan siap untuk menjalani sidang pada hari ini.

Hakim Ketua Sidang mengemukakan sesuai dengan penundaan

sidang yang sebelumnya, bahwa pada persidangan hari ini

ialah pembacaan Putusan oleh Majelis Hakim. Namun sebelumnya

Hakim Ketua Sidang memerintahkan kepada saudara Terdakwa


agar memperhatikan dan mendengar isi Putusan dengan seksama.

Isi dari Putusan Akhir Majelis Hakim isinya sebagai

berikut :

----------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------

Setelah pembacaan Putusan oleh Majelis Hakim, Hakim Ketua

Sidang menanyakan kepada Terdakwa apakah akan menerima

putusan, ataukah akan mengajukan banding atau akan berpikir

terlebih dahulu. Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa


menyatakan akan berpikir terlebih dahulu mengenai Putusan

Majelis Hakim tersebut.

Kemudian Hakim Ketua Sidang mengingatkan kepada Terdakwa

bahwa waktu untuk berpikir mengenai Putusan Majelis Hakim

adalah selama 7 ( tujuh ) hari untuk memberitahukan apakah

menerima apa tidak, namun apabila tidak memberitahukan dalam

jangka waktu paling lama 7 hari setelah Putusan ini

dibacakan maka Terdakwa dianggap telah menerima Putusan.

Sebelum sidang diakhiri Hakim Ketua menanyakan kepada

Penuntut Umum dan Penasihat Hukum apakah masih ada yang

ingin disampaikan. Atas pertanyaan Hakim Ketua Sidang,

Penuntut Umum dan Penasihat Hukum menyatakan tidak ada dan

akan mempelajari Putusan Majelis Hakim tersebut.

Setelah itu Hakim Ketua menyatakan bahwa seluruh rangkaian

acara persidangan perkara pidana dengan

registrasi perkara nomor:

Registrasi Perkara:126/Pid.sus/PRK/2017/PN.Pontianak dengan

Acara

Pemeriksaan Biasa telah selesai dan sidang dinyatakan

ditutup.

Demikianlah dibuat berita acara sidang iniyang ditanda

tangani oleh Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.


Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

ERNIYANTI LABAHEO, SH RAHMAT SHABRI, SH.,MH

Anda mungkin juga menyukai