Puji dan syukur yang tak terhingga penulis haturkan kepada tuhan yang
maha esa, karena berkat dan karunia-nya penulis bisa menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya dengan judul Memorandum Of Understanding (MoU).
Penulisan makalah ini merupakan salah satu syarat untuk lulus dalam
matakuliah perancangan kontak jurusan teknik perminyakan fakultas teknik
universitas islam riau. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum
sempurna dan banyak kekurangan, hal ini mengingat masih terbatasnya
pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman penulis mengenai judul yang
penulis bahas dalam makalah ini. Untuk itu penulis menerima saran dan kritik dari
pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
Penulisan makalah ini juga tidak terlepas dari bantuan bantuan berbagai
pihak, untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak
yang terlah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah memorandum of
understanding ini. Besar harapan penulis agar karya tulis ini nantinya berguna dan
menjadi bahan bacaan bagi mahasiswa teknik perminyakan lainnya yang
membutuhkan materi-materi mengenai memorandum of understanding ini.
Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan
bagi pembaca sekalian.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………... iii
DAFTAR ISI ............................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN........................................................... 1
A. latar belakang masalah ............................................................ 4
B. rumusan masalah..................................................................... 4
C. tujuan ................................................................................. 4
BAB I. PENDAHULUAN........................................................... 1
D. latar belakang masalah ............................................................ 4
E. rumusan masalah..................................................................... 4
F. tujuan ................................................................................. 4
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas ialah :
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Lebih lanjut nota kesepahaman didefinisikan atau memiliki pengertian
kesepakatan di antara pihak untuk berunding dalam rangka membuat
perjanjian di kemudian hari, apabila hal-hal yang belum pasti telah dapat
dipastikan.
2. Pengaturan mou pada ketentuan buku iii kuh perdata yang sifatnya terbuka
membawa konsekuensi pada materi muatan atau substansi dari mou yang
terbuka pula.
3. Mou menurut negara yang membuatnya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
bersifat nasion dan yang bersifat internasional.
4. Mou yang bersifat nasional merupakan mou yang kedua belah pihaknya
adalah warga negara atau badan hukum indonesia
5. Di dalam suatu perjanjian yang didahului dengan membuat memorandum of
understanding dimaksudkan supaya memberikan kesempatan kepada pihak
yang bersepakat untuk memperhitungkan apakah saling menguntungkan atau
tidak jika diadakan kerja sama, sehingga agar memorandum of understanding
dapat ditindaklanjuti dengan perjanjian dan dapat diterapkan sanksi-sanksi.
6. Ketentuan pasal 1338 kuhperdata menjadi dasar hukum bagi kekuatan
mengikat mou itu
7. Kesepakatan mou ini bersifat moral, akan tetapi dalam prakteknya, mou tetap
disejajarkan dengan perjanjian lainnya
8. Jadi dalam hal ini M.O.U yang telah dibuat sebelumnya diratifikasi menjadi
sebuah kontrak baru dengan substansi lebih tegas menyangkut hak dan
kewajiban masing-masing pihak disertai dengan sanksi yang tegas pula jika
terdapat suatu pelanggaran.
B. Saran
Sebagai rekomendasi dalam ilmu pengetahuan khususnya mengenai
Hukum Kontrak, maka saran yang disampaikan adalah:
1. Agar terjadi kejelasan dalam hukum mengenai sifat sebuah kesepakatan yang
dibuat, jika apa yang disepakati adalah hal yang sangat penting maka
hendaknya dibuat dihadapan notaris, karena akan memberikan legalitas yang
tinggi pada akta yang dibuat.
2. Apabila terjadi pengingkaran terhadap substansi dari M.O.U yang sifatnya
hanya merupakan kesepakatan biasa yang hanya mempunyai sanksi moral
didalamnya, maka hendaknya pebisnis langsung melakukan black list
terhadap pihak yang mengingkari tersebut dan tidak melakukan deal-deal
kerjasama lagi dengan pihak tersebut. Apabila terjadi pengingkaran terhadap
substansi dari M.O.U yang sifatnya sudah merupakan kontrak atau setingkat
dengan perjanjian, maka hendaknya pebisnis menyelesaikannya masalah
tersebut di dalam pengadilan karena akan memberikan kepastian hukum
dalam penggantian kerugiannya
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bpkp.go.id › konten › p...Penyusunan Memorandum of Understanding
(MoU) – BPKP, https://m.merdeka.com › trending MOU adalah Memorandum Of
Understanding, Ketahui Tujuan Beserta , https://badilum.mahkamahagung.go.id
› ...PDF
c. format memorandum of understanding / perjanjian kerjasama,
https://journal.unpar.ac.id › article
View of Kekuatan Hukum Memorandum of Understanding (MoU) Dalam Hukum
...