Anda di halaman 1dari 85

HUKUM PERUSAHAAN

POKOK BAHASAN I:
KONSEP DASAR HUKUM PERUSAHAAN
Istilah dan pengertian perusahaan
PERUSAHAAN COMPANY CORPORATION

• Penjelasan Pembentuk Undang-undang (Memorie van Toelichting)


Perusahaan Adalah Keseluruhan Perbuatan Yang Dilakukan Secara Tidak
Terputus-putus, Terang-terangan, Dalam Kedudukan Tertentu Mencari Laba.

• Pasal 1 Huruf B Uu No 3/1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan,


Perusahaan Adalah Setiap Bentuk Usaha Yang Menjalankan Setiap Jenis Usaha
Yang Bersifat Tetap Dan Terus Menerus Didirikan, Bekerja, Serta Berkedudukan
Dalam Wilayah Negara Indonesia Untuk Tujuan Memperoleh Keuntungan/Laba
• MOLENGRAAFF Mengemukakan Perusahaan Adalah Keseluruhan Perbuatan-perbuatan Yang
Dilakukan Secara Terus Menerus, Bertindak Keluar, Untuk Mendapatkan Penghasilan,
Memperdagangkan Barang, Menyerahkan Barang, Mengadakan Perjanjian Perdagangan.

• POLAK Mengemukakan Perusahaan Mempunyai Dua Ciri Yakni Mengadakan Perhitungan Laba-
rugi Dan Melakukan Pembukuan

• KORPORASI adalah Subjek Hukum Buatan Yang Diciptakan Oleh Negara Untuk Menjalankan
Kegiatan Suatu Usaha

HUKUM PERUSAHAAN ADALAH HUKUM YANG


MENGATUR MENGENAI SELUK BELUK
PERUSAHAAN
Unsur-unsur perusahaan
Memiliki
Bentuk
Usaha

Jika tidak memenuhi unsur-unsur ini, maka


mencari Terus aktivitas yang dilakukan tidak dapat di
Keuntungan Menerus kategorikan sebagai perusahaan

Terang- Bersifat
Terangan Tetap
Badan usaha yang menjalankan kegiatan perekonomian itu mempunyai
Memiliki bentuk hukum tertentu, seperti Perusahaan Dagang (PD), Firma (Fa),
Bentuk Usaha Persekutuan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan Umum
(Perum), Perusahaan Perseroan (Persero) dan Koperasi.

Terus
Kegiatan Usaha Yang Dilakukan Secara Terus Menerus,
Menerus

kegiatan usaha tidak berubah atau berganti dalam waktu singkat, tetapi
untuk jangka waktu yang lama. Jangka waktu tersebut ditentukan dalam
Bersifat Tetap akta pendirian perusahaan atau surat ijin usaha, misalnya 5 (lima) tahun,
10 (sepuluh) tahun, atau 20 (dua puluh) tahun

diketahui oleh umum, bebas berhubungan dengan pihak lain, diakui dan dibenarkan
Terang- oleh pemerintah berdasarkan undang-undang. Bentuk terang-terangan ini dapat
Terangan diketahui dari akta pendirian perusahaan, nama dan merek perusahaan, surat izin
usaha, surat izin tempat usaha, dan akta pendaftaran perusahaan.

Istilah keuntungan atau laba adalah istilah ekonomi yang menunjukkan nilai lebih
(hasil) yang diperoleh dari modal yang diusahakan (capital gain). Setiap kegiatan
Mencari menjalankan perusahaan tentu menggiinakan modal, dengan modal perusahaan
Keuntungan diharapkan keuntungan dan atau laba dapat diperoleh karena tujuan utama dari
perusahaan adalah memperoleh keuntungan.
Lingkup hukum perusahaan

Bentuk usaha

Jenis usaha
Bentuk usaha
• adalah organisasi usaha atau badan usaha yang menjadi wadah
penggerak setiap jenis usaha, yang disebut bentuk hukum perusahaan.
Bentuk hukum perusahaan diatur/diakui oleh undang-undang.
• bersifat perseorangan, persekutuan atau badan hukum.
• Bentuk hukum perusahaan SEPERTI Firma (Fa) dan Persekutuan
Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Perusahaan Umum
dan Perusahaan Perseroan
Jenis Usaha
• adalah berbagai macam usaha di bidang perekonomian yang meliputi bidang perindustrian,
bidang perdagangan, bidang jasa dan bidang keuangan (pembiayaan).
• Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian,
yang dilakukan oleh setiap pengusaha dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau
laba. Sedangkan yang dimaksud dengan pengusaha adalah setiap orang perseorangan,
persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan.
• suatu kegiatan dapat disebut usaha dalam arti hukum perusahaan apabila memenuhi unsur-
unsur berikut ini :
 · dalam bidang perekonomian;
 · dilakukan oleh pengusaha;
 · tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
Sumber hukum perusahaan
1. PERATURAN

 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA


 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM DAGANG
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan,
UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA
Undang-undang nomor 21 tahun 2004 tentang yayasan
UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA
2. KONTRAK PERUSAHAAN

• Kontrak perusahaan atau yang biasa juga disebut dengan perjanjian DIBUAT:
 DALAM BENTUK TERtulis
 MEMUAT HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN PERUSAHAAN
 dianggap sebagai sumber utama hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat dalam suatu
kesepakatan.
 Apabila saat tertentu terjadi perselisihan antara pihak-pihak terkait, dalam hal ini saat kontrak
perusahaan masih berlaku, maka penyelesaian dapat dilakukan melalui perdamaian, arbitase,
atau pengadilan umum, sekali pun jika tidak DIATUR SECARA JELAS DALAM KONTRAK.
 Tentunya kontrak perusahaan DAPAT DIJADIKAN pertimbangan tertentu sekaligus secara jelas
akan mempengaruhi putusan APABILA TERJADI SENGKETA. Karena secara jelas semua
menyangkut kontak dan ketentuannya telah tercantum dalam kontrak tersebut.
3. YURISPRUDENSI

• Yurisprudensi adalah sumber hukum perusahaan yang dapat diikuti oleh


pihak-pihak terkait. Hal ini akan mengisi kekosongan hukum, terutama jika
terjadi suatu sengketa terkait pemenuhan hak dan kewajiban. Secara
otomatis, yurisprudensi ini akan memberikan jaminan perlindungan atas
kepentingan pihak-pihak, terutama bagi mereka yang berusaha di Indonesia.
4. KEBIASAAN

• Kebiasaan merupakan sumber hukum khusus yang tidak tertulis secara formal. Kebiasaan sebagai
sumber hukum dapat diikuti pengusaha tatkala peraturan mengenai pemenuhan hak dan kewajiban
tidak tercantum dalam undang-undang dan perjanjian. Karena itulah kebiasaan yang telah berlaku
dan berkembang di kalangan pengusaha dalam menjalankan perusahaan dengan lazim menjadi
panutan untuk mencapai tujuan sesuai kesepakatan.
• Kebiasaan yang biasanya dapat menjadi acuan bagi perusahaan adalah yang memenuhi kriteria
sebagai berikut:
1. Perbuatan yang bersifat perdata
2. Mengenai hak serta kewajiban yang harus dipenuhi
3. Tidak bertentangan dengan undang-undang atau sumeber hukum lainnya
4. Diterima oleh semua pihak secara sukarela  karena telah dianggap sebagai hal yang logis dan patuh
5. Menerima dari berbagai akibat hukum yang dikehendaki oleh semua pihak
HUKUM PERUSAHAAN

POKOK BAHASAN II:


BENTUK USAHA NON BADAN HUKUM
Bentuk Usaha Non Badan Hukum
Maatschap

Perusahaan Perseorangan

Vennootschap Onder Firma (Fa)

Commanditaire Vennootschap (CV)


PERSEKUTUAN PERDATA (MAATSCHAP)

• Dasar Hukum Pasal 1618 – 1652 KUH Perdata


• Persekutuan Perdata adalah suatu perjanjian dengan mana dua
orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukan sesuatu ke
dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan
atau kemanfaatan yang di peroleh karenanya (pasal 1618).
• Ciri-ciri Persekutuan Perdata adalah:
1.Adanya perjanjian antara dua orang atau lebih
2.Para pihak memasukan sesuatu ke dalam persekutuan (inbreng)
3.Tujuannya untuk membagi keuntungan atau kemanfaatan dari
hasil usaha yang dilakukan bersama-sama.
Dua Jenis maatschap yakni:
1. Maatschap Penuh Adalah Persekutuan Dimana Sekutu Memasukan
Segala Harta Kekayaannya Selama Persekutuan Berlangsung (Pasal
1622 KUHPerdata)
2. Maatschap Khusus, Adalah Suatu Persekutuan Yang Pemasukannya
(Inbreng) Jelas Terdiri Dari Barang-barang Tertentu
 Secara umum perbuatan hukum salah satu sekutu dengan pihak ke tiga
di pandang sebagai perbuatan pribadi sekutu dengan pihak ke tiga,
sekutu yang lain tidak bertanggungjawab.
 Pengecualiaan terhadap tanggungjawab ini dapat dilakukan apabila:
1. Perbuatan Yang Dilakukan Oleh Sekutu Atas Dasar Kuasa Sekutu Non
Pelaku;
2. Perbuatan Tersebut Mendatangkan Manfaat Bagi Persekutuan.
persekutuan perdata atau Maatschap didirikan berdasarkan
Pasal
perjanjian. Dapat disimpulkan bahwa cara mendirikan Maatschap
1618 BW
dapat dilakukan secara lisan atau pun secara diam-diam
(stilwijgend)

• Modal Maatschap berasal dari pemasukan sekutu (pasal 1619 KUHP)


• Pasal 1619 ayat 2, pemasukan sekutu dapat berupa:
1. Uang;
2. Barang atau benda-benda lain apa saja yang layak bagi pemasukan
(misalnya: gedung, kendaraan, alat kelengkapan kantor, dll)
3. Tenaga kerja, baik fisik maupun pikiran
PEMBUBARAN MAATSCHAP
Empat Cara Bubarnya Maatschap Yaitu:
1. Habis Tenggang Waktu Yang Semula Ditetapkan Oleh Para
Pembentuk Maatschap Tersebut (Lihat Psl 1647 KUHP);
2. Musnahnya Barang Yang Harus Dipergunakan Untuk
Pasal 1646 Tujuan Perseroan Atau Persekutuan, Atau Telah
KUH Perdata
Tercapainya Tujuan Itu (Psl 1648 KUHP);
3. Kemauan Seorang Atau Lebih Dari Para Sekutu (Psl 1649-
1650 KUHP);
4. Wafat, Kuratele Atau Jatuh Pailit Dari Salah Seorang Sekutu
(Psl 1651 KUHP).

PEMBUBARAN MAATSCHAP juga dapat melalui putusan


HAKIM
PERUSAHAAN PERORANGAN

Perusahaan Perorangan adalah


Usaha Dagang
perusahaan yang didirikan Perusahaan
dan dimiliki oleh hanya Dagang
seorang pengusaha

Wajib membuat pembukuan


perusahaan
UNSUR PERUSAHAAN PERSEORANGAN

Memiliki Hak dan Kewajiban

Mengadakan suatu pembukuan.

Memiliki Neraca dan perhitungan untung-rugi


Pasal 6 KUHD Menyatakan Setiap Orang Yang Menjalankan Perusahaan
Diwajibkan Untuk Menyelenggarakan Catatan-catatan Menurut Syarat-syarat
Perusahaannya Tentang Keadaan Hartanya Dan Tentang Apa Yang Berhubungan
Dengan Perusahaannya, Dengan Cara Yang Sedemikian Sehingga Dari Catatan-
catatan Yang Diselenggarakan Itu Sewaktu-waktu Dapat Diketahui Semua Hak
Dan Kewajibannya.

• setiap 6 (enam) bulan tahun berjalan membuat

dan menandatangani neraca tersusun sesuai

dengan kebutuhan perusahaan.


PROSEDUR PENDIRIAN

1. Mendirkan Perusahaan Dengan Akta Notaris Yang Pokok-pokok Isinya Telah


Ditetapkan Oleh Pengusaha.
2. Akta Pendirian Tidak Perlu Didaftarkan Di Kepaniteraan Pengadilan Negeri, Juga
Tidak Perlu Diumumkan Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.
3. Mengurus Izin Usaha Dari Kantor Wilayah Departemen Perdagangan Setempat
Berupa Wajib Daftar Perusahaan (WIDP).
4. Mendaftarkan Izin Tempat Usaha Dari Pemerintah Daerah Setempat
5. Memiliki NPWP Dari Dinas Pelayanan Pajak Setempat.
6. Bila Kegiatan Usahanya berkaitan Dengan Pengelolaan Lingkungan, Pengusaha
Wajib Mengurus Izin Berdasarkan Gangguan Lingkungan (Hiderordonatie
Staatblad 1926 226)
Vennootschap Onder FIRMA (Fa)
• Diatur dalam pasal 16 sampai pasal 35 KUHD
• Firma adalah tiap-tiap persekutuan perdata yang didirikan
untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama.

Apa konsekuensinya?
Keberadaan firma sebagai badan usaha dasarnya adalah
persekutuan perdata. Hanya saja dalam pengertian firma
disini secara eksplisit dijelaskan firma menjalankan
perusahaan, dan perusahaan itu atas nama bersama.
Pasal 17 menyebutkan:
“Tiap-tiap persero kecuali yang tidak • Pasal 18 Menyebutkan:
diperkenankan, mempunyai wewenang “Dalam Perseroan Firma Tiap-tiap
untuk bertindak, mengeluarkan dan Persero Bertanggung Jawab Secara
menerima uang atas nama perseroan, dan Tanggung Renteng Untuk Seluruhnya
mengikat perseroan kepada pihak ketiga, Atas Perikatan-perikatan Perseroannya.
dan pihak ketiga kepada perseroan.
tindakan-tindakan yang tidak bersangkutan
dengan perseroan, atau yang bagi para
persero menurut perjanjian tidak berwenang
untuk mengadakannya, tidak dimasukkan
dalam ketentuan ini”.

Firma adalah suatu persekutuan perdata yang menyelenggarakan perusahaan atas nama
bersama, dimana tiap-tiap anggota yang tidak dikecualikan satu dengan yang lainnya dapat
mengikatkan persekutuan dengan pihak ketiga dan mereka masing-masing
bertanggungjawab atas seluruh utang persekutuan secara renteng
KARAKTERISTIK FIRMA

Menyelenggarakan perusahaan;

Mempunyai nama bersama;

Adanya tanggungjawab renteng atau bersama

Pada prinsipnya masing-masing anggota firma


dapat mengikatkan firma dengan pihak ketiga
pendirian firma Pasal 26 KUHD
1. Nama, Nama Kecil, Pekerjaan Dan Tempat Tinggal
Para Persero Firma;
AKTA OTENTIK 2. Pernyataan Firmanya Dengan Menunjukkan
(PASAL 22 KUHD) Apakah Perseroan Itu Umum, Ataukah Terbatas
Pada Suatu Cabang Khusus Dari Perusahaan
Tertentu, Dan Dalam Hal Terakhir, Dengan
Menunjukkan Cabang Khusus Itu;
3. Penunjukkan Para Persero, Yang Tidak
Diperkenankan Bertanda Tangan Atas Nama Firma;

FUNGSI AKTA mempermudah suatu pembuktian bagi para perseronya


apabila terjadi suatu perkara.
Pendaftaran dan pengumuman

 Para Persero Firma Diwajibkan Untuk Mendaftarkan Akta


Itu Dalam Register Yang Disediakan Untuk Itu Pada
Kepaniteraan Raad Van Justitie (Pengadilan Negeri) Daerah
Hukum Tempat Kedudukan Perseroan Itu”. (Pasal 23 KUHD)
 Pendaftarannya Harus Diberi Tanggal Dari Hari Pada Waktu
Akta Atau Petikannya Itu Dibawa Kepada Panitera. (Pasal 27
KUHD )
 “Di Samping Itu Para Persero Wajib Untuk Mengumumkan
Petikan Aktanya Dalam Surat Kabar Resmi”. (Pasal 28
KUHD)
PEMBUBARAN Firma

Empat Cara Bubarnya firma Yaitu:


1. Habis Tenggang Waktu Yang Semula Ditetapkan Oleh Para
Pembentuk Maatschap Tersebut (Lihat Psl 1647 KUHP);
Firma = Persekutuan 2. Musnahnya Barang Yang Harus Dipergunakan Untuk Tujuan
Perdata Perseroan Atau Persekutuan, Atau Telah Tercapainya Tujuan
Itu (Psl 1648 KUHP);
3. Kemauan Seorang Atau Lebih Dari Para Sekutu (Psl 1649-1650
Pasal 1646 KUHP);
KUH Perdata
4. Wafat, Kuratele Atau Jatuh Pailit Dari Salah Seorang Sekutu
(Psl 1651 KUHP).
Pasal 30 KUHD
” Firma dari suatu perseroan yang telah dibubarkan dapat dilanjutkan oleh seorang
atau lebih, baik atas kekuatan perjanjian pendiriannya maupun bila diizinkan dengan
tegas oleh bekas persero yang namanya disebut di situ, atau bila dalam hal adanya
kematian, para ahli warisnya tidak menentangnya, dan dalam hal itu untuk
membuktikannya harus dibuat akta, dan mendaftarkannya dan mengumumkannya
dalam surat kabar resmi atas dasar dan dengan cara yang ditentukan dalam pasal 23”

Pasal 31 KUHD Menyebutkan Pembubaran Sebuah Perseroan Firma Sebelum


Waktu Yang Ditentukan Dalam Perjanjian, Terjadi Karena:
1. Pelepasan Diri Atau Penghentian,
2. Perpanjangan Waktu Setelah Habis Waktu Yang Ditentukan,
3. Demikian Pula Segala Perubahan Yang Diadakan Dalam Perjanjian Yang Asli
Yang Berhubungan Dengan Pihak Ketiga, Diadakan Juga Dengan Akta
Otentik, Dan Terhadap Ini Berlaku Ketentuan-ketentuan Pendaftaran Dan
Pengumuman Dalam Surat Kabar Resmi Seperti Telah Disebut.
4. Kelalaian Dalam Hal Itu Mengakibatkan, Bahwa Pembubaran, Pelepasan
Diri, Penghentian Atau Perubahan Itu Tidak Berlaku Terhadap Pihak Ketiga.
Commanditaire Vennootschap
Sekutu Komanditer
Pasal 19 KUHD, (sekutu pasif),
adalah persekutuan yang
didirikan oleh satu atau lebih sekutu yang hanya menyerahkan uang atau barang
sebagai pemasukan pada persekutuan dan tidak turut
yang secara tanggung campur di dalam mengurus atau mengelola
menanggung bertanggung persekutuan.
jawab seluruhnya (solider) dari
pihak pertama (sekutu
komplementer), dan satu Sekutu Komplementer
(sekutu aktif)
orang atau lebih sebagai
pelepas uang (sekutu sekutu pengurus yang bertanggungjawab atas
komanditer) pada pihak lain. jalannya persekutuan, bahkan pertanggungjawab-
annya sampai pada harta pribadi.
Jenis-Jenis CV

CV diam-diam, yaitu CV yang belum menyatakan dirinya terang-terangan kepada


1 pihak ketiga sebagai CV, tetapi persekutuan ini sudah menjadi CV karena salah
seorang atau beberapa orang sekutu sudah menjadi sekutu komanditer.

CV Terang-terangan, yaitu CV yang secara terang-terangan menyatakan dirinya


2 kepada pihak setiga sebagai CV. Hal ini terlihat dalam bentuk publikasi yang
dilakukan.

CV dengan saham, CV terang-terangan yang modalnya terdiri dari kumpulan


3 saham-saham.
Hubungan Hukum
• Hubungan Hukum Diantara Sesama Sekutu CV Pada Dasarnya Adalah
HUBUNGAN KERJASAMA Untuk Mencari Dan Membagi Keuntungan.

• SEKUTU KOMPLEMENTER Bertugas Untuk MENJALANKAN Perusahaan,


Dan Bertanggungjawab Sepenuhnya Dalam Perusahaan, Sedangkan
SEKUTU KOMANDITER Dapat Berfungsi Sebagai PENGAWAS Jalannya
Perusahaan.

Sekutu Komplementer Dapat Melakukan


Hubungan Hukum Dengan Pihak Ke-3
Atas Nama CV
Bubarnya cv
berdasarkan pasal 31 KUHD yakni:
1. Berakhirnya jangka waktu CV yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar,
2. Akibat pengunduran diri atau pemberhentian sekutu,
3. Akibat perubahan Anggaran Dasar

Pembubaran CV harus dilakukan dengan akta otentik yang


dibuat dihadapan Notaris, didaftarkan di kepaniteraan
Pengadilan Negeri, dan diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara. Kelalaian pendaftaran dan pengumuman ini
mengakibatkan tidak berlakunya pembubaran, pengunduran
diri, pemberhentian, dan perubahan anggaran dasar terhadap
pihak ke-3
HUKUM PERUSAHAAN

POKOK BAHASAN III:


BENTUK USAHA BADAN HUKUM
Pengertian badan hukum
• Badan hukum merupakan suatu organisasi atau perkumpulan yang
dibuat dengan akta yang otentik dan dalam hukum diperlakukan
sebagai orang yang mempunyai hak dan kewajiban
• Pengertian badan hukum menurut R. Subekti adalah suatu badan atau
bisa juga disebut dengan perkumpulan yang memiliki hak untuk
dapat melakukan perbuatan seperti manusia dan memiliki kekayaan
sendiri, dapat menggugat atau digugat di depan hakim.
Karakteristik Badan hukum

• Mempunyai kekayaan yang menjalankan aktivitas dalam badan


hukum
• Mempunyai hak dan kewajiban yang terpisah dari orang yang
melakukan badan hukum
• Terdaftar sebagai badan hukum
• Cakap dalam melakukan perbuatan hukum
• Mempunyai akte notaris pada pendiriannya.
Perbedaan perusahaan berbadan hukum dan tidak
berbadan hukum
INDIKATOR PERUSAHAAN BERBADAN PERUSAHAAN TIDAK BERBADAN
HUKUM HUKUM
SUBJEK Perusahaan berdiri sendiri sebagai Tidak terpisah dari pengurus. Dalam melakukan
subjek hukum terpisah dari pendirinya. hubungan hukum dengan pihak ketiga, badan
Dalam melakukan perbuatannya, usaha tidak berbadan hukum diwakilkan oleh
diwakilkan oleh pengurus/direksi yang pendiri yang sekaligus juga bertindak sebagai
ditunjuk sesuai dengan akta pengurus.
pendirian/anggaran dasar

HARTA KEKAYAAN Harta kekayaan Perusahaan terpisah Harta kekayaan perusahaan tidak terpisah dari
dari harta kekayaan pribadi harta kekayaan Pendiri atau pengurus
INDIKATOR PERUSAHAAN BERBADAN HUKUM PERUSAHAAN TIDAK BERBADAN
HUKUM
PROSEDUR Mutlak Harus Ada Pengesahan Dari Pemerintah Didirikan Dengan Akta Notaris Dan
PENDIRIAN Terhadap Akta Pendirian Dan Anggaran Kemudian Didaftarkan Pada Kepaniteraan
Dasarnya (KEMENHUKHAM) Pengadilan Negeri Di Dalam Daerah
Hukumnya Perusahaan Bertempat
Kedudukan

PERTANGGUNG Pertanggungjawaban Pendiri/ Pemegang Saham Pertanggungjawabannya Akan Sampai Harta


JAWABAN Terhadap Perikatan Badan Usaha Kepada Pihak Pribadi Pendiri Tersebut Alias Tidak Ada
Ketiga Hanya Sebatas Modal (Inbreng) Yang Pembatas
Dimasukkan Ke Dalam Badan Usaha

DALAM HAL Harta Yang Dibereskan Dalam Badan Usaha Pemberesan Dilakukan Terhadap Semua
BANGKRUT/ Berbadan Hukum Yang Dibereskan Hanya Hartanya Sampai Terhadap Harta Pribadinya.
PAILIT Harta/Modal Yang Terdaftar.
BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN
BERBADAN HUKUM

PERSEROAN
KOPERASI
TERBATAS

BUMN YAYASAN
PERSEROAN TERBATAS
KOPERASI
Pasal 1 UU Nomor 17 Tahun 2012
Tentang Perkoperasian

1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
2.Perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan koperasi.
3.Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-
seorang.
4.Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi
primer.
5.Gerakan Koperasi adalah keseluruhan organisasi koperasi dan kegiatan perkoperasian
yang bersifat terpadu menuju tercapainya cita-cita bersama koperasi.
SYARAT PEMBENTUKAN

Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 orang


• Pasal 6 ayat 1

Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 Koperasi


• Pasal 6 ayat 2

Pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar
• Pasal 7

Koperasi mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah negara Republik Indonesia


• Pasal 7 ayat 2
ANGGARAN DASAR KOPERASI

Menurut Pasal 8 UU Koperasi Anggaran Dasar Koperasi memuat sekurang-kurangnya:


a. Daftar Nama Pendiri;
b. Nama Dan Tempat Kedudukan;
c. Maksud Dan Tujuan Serta Bidang Usaha;
d. Ketentuan Mengenai Keanggotaan;
e. Ketentuan Mengenai Rapat Anggota;
f. Ketentuan Mengenai Pengelolaan;
g. Ketentuan Mengenai Permodalan;
h. Ketentuan Mengenai Jangka Waktu Berdirinya;
i. Ketentuan Mengenai Pembagian Sisa Hasil Usaha;
j. Ketentuan Mengenai Sanksi.
STATUS BADAN HUKUM

 Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan


oleh Pemerintah (cq Menteri yang bertanggung jawab di bidang koperasi) (Pasal 9
UU Koperasi).
 Untuk mendapatkan pengesahan, para pendiri mengajukan permintaan tertulis
disertai akta pendirian Koperasi (Pasal 10 ayat 1 Koperasi).
 Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)
bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan (Pasal 10 ayat 1 UU Koperasi).
 Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
(Pasal 10 ayat 3 UU Koperasi).
 Pengaturan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara pengesahan atau
penolakan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Pemerintah (Pasal 13 UU Koperasi).
KEANGGOTAAN

 Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa Koperasi


(Pasal 17 ayat 1 UU Koperasi).
 Keanggotaan Koperasi dicatat dalam buku daftar anggota (Pasal 17 ayat 2
UU Koperasi).
 Yang dapat menjadi anggota Koperasi ialah setiap warganegara Indonesia
yang mampu melakukan tindakan hukum atau koperasi yang memenuhi
persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar (Pasal 18
ayat 1 UU Koperasi).
Setiap anggota mempunyai kewajiban (Pasal 20 ayat 1 ayat 2 UU Koperasi):
(i)   mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta keputusan yang
telah disepakati dalam rapat anggota;
(ii)  berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi;
(iii)  mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan.
(iv)  Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota;
(v)   Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas;
(vi)  Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar;
(vii) Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat anggota baik
diminta maupun tidak diminta;
(viii)Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama
anggota;
(ix)  Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan
dalam anggaran dasar.
PERANGKAT ORGANISASI

Rapat Anggota

Pengurus

Pengawas
RAPAT ANGGOTA

• Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi (Pasal 22 ayat 1
UU Koperasi).
• Rapat Anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar
(Pasal 22 ayat 2 UU Koperasi).

• Rapat Anggota menetapkan : (Pasal 23 UU Koperasi)


• (i)       anggaran dasar;
• (ii)      kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi;
• (iii)     pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas;
• (iv)   rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan
laporan keuangan;
• (v)     pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya;
• (vi)    pembagian sisa hasil usaha;
• (vii)      penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
 Rapat anggota dilakukan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun (Pasal
26 ayat 1 UU Koperasi).
 Rapat anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban pengurus
diselenggarakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku
lampau (Pasal 26 ayat 2 UU Koperasi).
 Selain rapat anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 1
tersebut di atas, Koperasi dapat melakukan Rapat Anggota Luar Biasa
apabila keadaanmengharuskan adanya keputusan segera yang
wewenangnya ada pada Rapat Anggota (Pasal 27 UU Koperasi).
 Persyaratan, tata cara dan tempat penyelenggaraan rapat anggota dan
rapat anggota luar biasa diatur dalam anggaran dasar (Pasal 27 UU
Koperasi).
PENGURUS
1. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam
rapat anggota (Pasal 29 ayat 1 UU Koperasi)
2. Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota
(Pasal 29 ayat 2 UU Koperasi)
3. Masa jabatan pengurus paling lama 5 (lima) tahun (Pasal
29 ayat 3 UU Koperasi)
4. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi
anggota pengurus ditetapkan dalam anggaran dasar (Pasal
29 ayat 5 UU Koperasi)
Pengurus bertugas :
(i)   mengelola koperasi dan usahanya;
(ii)  mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana
anggaran pendapatan dan belanja koperasi;
(iii)  menyelenggarakan rapat anggota;
(iv) mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas;
(v)  menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib;
(vi) memelihara daftar buku anggota dan pengurus; (Pasal 30 ayat 1 UU
Koperasi).
KEWENANGAN BERTINDAK PENGURUS

Pengurus berwenang (Pasal 30 ayat 2 UU Koperasi):


(i)    Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan;
(Ii)   Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai
dengan ketentuan dalam anggaran dasar;
(Iii)  Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan
tanggungjawabnya dan keputusan rapat anggota.

Pengurus bertanggungjawab mengenai segala kegiatan pengelolaan koperasi dan usaha kepada rapat
anggota atau rapat anggota luar biasa (Pasal 31 UU Koperasi)

✓ Pengurus baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri menanggung kerugian yang diderita koperasi, karena
tindakan yang dilakukan dengan kesengajaan atau kelalaiannya. (Pasal 34 ayat 1 UU Koperasi)
✓ Penggantian kerugian tersebut, apabila tindakan itu dilakukan dengan kesengajaan, tidak menutup
kemungkinan bagi penuntut umum untuk melakukan tindakan penuntutan (Pasal 34 ayat 2 UU Koperasi)
Pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola yang diberi wewenang
dan kuasa untuk mengelola usaha, dengan ketentuan sebagai berikut :
I. Dalam hal pengurus koperasi bermaksud untuk mengangkat
pengelola, maka rencana pengangkatan tersebut diajukan kepada
rapat anggota untuk mendapat persetujuan;
II. Pengelola bertanggungjawab kepada pengurus;
III. Pengelolaan usaha oleh pengelola tidak mengurangi tanggungjawab
pengurus.
IV. Hubungan antar pengelola usaha dengan pengurus koperasi
merupakan hubungan kerja atas dasar perikatan.
PENGAWAS
 Pengawas dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat Anggota (Pasal 38 ayat 1
UU Koperasi).
 Pengawas bertanggungjawab kepada rapat anggota (Pasal 38 ayat 2 UU Koperasi).
 Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota pengawas ditetapkan
dalam anggaran dasar ((Pasal 38 ayat 2 UU Koperasi)

Pengawas bertugas (Pasal 39 ayat 1 UU Koperasi):


(i)  melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi;
(ii) membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

Pengawas berwenang (Pasal 39 ayat 2 UU Koperasi) untuk:


(i)     meneliti catatan yang ada pada koperasi;
(ii)    mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
TINDAKAN KOPERASI BERHUBUNGAN DENGAN BANK
 Koperasi Sebagai Nasabah
Untuk menjadi nasabah, Pengurus berwenang mewakili dan secara sah bertindak
untuk dan atas nama Koperasi sesuai anggaran dasar Koperasi.
 Koperasi Sebagai Debitur
Pengurus berwenang bertindak untuk dan atas nama Koperasi meminjam uang
sebagai debitur kepada Bank. Dalam hal ini perlu diperhatikan pula ketentuan
anggaran dasar koperasi yang mengatur mengenai hal tersebut. Kemungkinan ada
ketentuan anggaran dasar yang mengatur secara spesifik mengenai peminjaman
uang, misalnya terdapat pembatasan atau keharusan adanya persetujuan dari
pengawas atau rapat anggota untuk keperluan itu.
 Koperasi Sebagai Penjamin
Sebagai penjamin, perlu diperhatikan pula ketentuan anggaran dasar koperasi yang
mengatur hal tersebut.
• Koperasi Sebagai Penjamin

Sebagai penjamin, perlu diperhatikan pula ketentuan anggaran dasar


koperasi yang mengatur hal tersebut.
HUKUM PERUSAHAAN

POKOK BAHASAN IV:


BADAN USAHA MILIK NEGARA
PENGERTIAN DAN BENTUK
• Badan Usaha Milik Negara, (BUMN) adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan.
• Bentuk dari Badan Usaha Milik Negara menurut UU No.19/2003
adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Umum (Perum)
2. Perusahaan Perseroan (Persero)
PERUSAHAAN UMUM
• Yaitu badan usaha yang mengutamakan untuk berusaha di bidang
pelayanan bagi kemanfaatan umum, di samping juga untuk mendapatkan
keuntungan.
• Perum adalah perjan yang sudah dirubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi
pelayanan tetapi sudah profit oriented.
• Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status
pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi
meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah
terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public)
dan statusnya diubah menjadi persero
PERUSAHAAN PERSEROAN
• Yaitu badan usaha yang lebih mengutamakan untuk mendapatkan keuntungan
dengan berusaha di bidang-bidang yang dapat mendorong perkembangan sektor
swasta dan koperasi.
• Dalam prakteknya PT Persero ini hampir tidak ada bedanya dengan PT biasa,
kecuali eksistensi unsur pemerintah yang masih mayoritas di dalamnya.
• Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang
modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya
mengejar keuntungan.
• Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk menyediakan barang dan
atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan
untuk meningkatkan nilai perusahaan
CIRI-CIRI PERSERO

1. Pendirian Persero Diusulkan Oleh Menteri Kepada Presiden


2. Pelaksanaan Pendirian Dilakukan Oleh Mentri Dengan Memperhatikan Perundang-undangan
3. Statusnya Berupa Perseroan Terbatas Yang Diatur Berdasarkan Undang-undang
4. Modalnya Berbentuk Saham
5. Sebagian Atau Seluruh Modalnya Adalah Milik Negara Dari Kekayaan Negara Yang Dipisahkan
6. Organ Persero Adalah RUPS, Direksi Dan Komisaris
7. Menteri Yang Ditunjuk Memiliki Kuasa Sebagai Pemegang Saham Milik Pemerintah
8. Apabila Seluruh Saham Dimiliki Pemerintah, Maka Menteri Berlaku Sebagai RUPS, Jika Hanya Sebagian,
Maka Sebagai Pemegang Saham Perseroan Terbatas
9. RUPS Bertindak Sebagai Kekuasaan Tertinggi Perusahaan
10. Dipimpin Oleh Direksi
11. Laporan Tahunan Diserahkan Ke RUPS Untuk Disahkan
12. Tidak Mendapat Fasilitas Negara
13. Tujuan Utama Memperoleh Keuntungan
14. Hubungan-hubungan Usaha Diatur Dalam Hukum Perdata
15. Pegawainya Berstatus Pegawai Swasta
Fungsi RUPS dalam persero pemerintah ialah memegang segala wewenang yang ada dalam
perusahaan tersebut. RUPS juga berwenang untuk mengganti komisaris dan direksi.

Direksi persero adalah orang yang bertanggung jawab atas pengurusan persero baik
didalam maupun diluar pengadilan

Komisaris adalah organ persero yang bertugas dalam pengawasan kinerja persero itu, dan
melaporkannya pada RUPS.

Persero terbuka sesuai kebijakan pemerintah tentang privatisasi.


• Persero yang tidak bisa diubah ialah:
1.Persero yang menurut perundang-undangan harus berbentuk
BUMN
2.Persero yang bergerak di bidang Pertahanan dan Keamanan
Negara
3.Persero yang diberi tugas khusus untuk kepentingan
masyarakat
4.Persero yang bergerak di bidang Sumber Daya Alam yang
secara tegas dilarang diprivatisasi oleh UU
HUKUM PERUSAHAAN

POKOK BAHASAN V:
ORGANISASI PERUSAHAAN
PENGERTIAN

Struktur organisasi perusahaan adalah suatu sarana bantu visual tentang


kerangka structural, dimana memberikan informasi tentang pola organisasi
dan memerinci tanggung jawab masing-masing bagian atau divisi dan
personalnya
Maksud bagan organisasi

Memerinci Sekumpulan Sebutan Jabatan Dan Dimungkinkan Juga Pejabatnya

Menunjukan Struktur Wewenang Formal Formal, Dalam Hirarkhi Jabatan Dan Sub Organisasi
Dibawahnya, Siapa Yang Bertanggungjawab Dan Terhadap Siapa Tanggung Jawab Ditujukan

Mengungkapkan Garis Besar Struktur Organisasi, Baik Berdasarkan Produk, Fungsi, Dll
fungsi
Fungsi Struktur Organisasi Perusahaan Adalah Untuk Mendefinisikan Struktur Hierarki
MENENTUKAN
Yang Jelas. Hal Ini Berkaitan Dengan Alur Yang Harus Dilewati Oleh Setiap Karyawan
HIRARKHI
Saat Melaporkan Pekerjaan. 

MEMBANTU PROSES
PENGAMBILAN
Struktur Organisasi Perusahaan Yang Terdefinisi Dengan Baik Dapat Membantu
KEPUTUSAN  Terciptanya Proses Pengambilan Keputusan Yang Jelas.

Struktur Organisasi Perusahaan Juga Berfungsi Untuk Membagi Karyawan Ke Dalam


Tim Yang Berdasarkan Pada Jenis Departemen, Proyek Atau Wilayah Tertentu. Dengan
MEMBAGI TIM
Membagi Karyawan Ke Dalam Tim Dapat Membuat Karyawan Memahami Lebih Jelas
Tanggung Jawab Dan Tujuan Yang Harus Dicapai.

Struktur Organisasi Perusahaan Yang Jelas Dapat Membantu Karyawan Untuk


MENGETAHUI
Mengetahui Seberapa Jauh Pertumbuhan Perusahaan Terjadi. Selain Itu Keberadaan
PERTUMBUHAN
Struktur Organisasi Dapat Membuat Karyawan Memahami Peluang Karier Di Masa
PERUSAHAAN 
Depan Seperti Apa Yang Terbuka Untuk Mereka
MANFAAT
• Job description  karyawan lebih jelas.
• Koordinasi antar fungsi serta pembagian wewenang dan
tanggung jawab antar departemen lebih jelas.
• Dapat mengurangi konflik internal yang terjadi di dalam
perusahaan.
• Dapat meningkatkan moral dan motivasi kerja karyawan karena
adanya jenjang karir yang jelas.
• Dapat membantu mencapai target perusahaan lebih mudah.
.
Jenis-jenis
Struktur Organisasi  Fungsional Struktur Organisasi Matriks 

Struktur Organisasi Berbasis


Produk  Struktur Jaringan

Struktur Organisasi Geografis  Struktur Organisasi Datar 

Struktur Organisasi Berbasis Pasar 


Struktur organisasi  fungsional
• Struktur Ini Merupakan Salah Satu Jenis Yang Paling Umum Digunakan Perusahaan. 
• Jenis Struktur Ini Akan Memecah Organisasi Berdasarkan Fungsi Pekerjaan Umum Di Dalamnya. Contoh
Struktur Organisasi Perusahaan Jenis Ini Adalah Membagi Karyawan Berdasarkan Peran Dan Keahlian Ke
Dalam Departemen Tertentu Seperti Pemasaran, Personalia, Customer Service, Dan Sebagainya.
• Kelebihan Jenis Struktur Organisasi Ini Adalah Memungkinkan Peluang Karyawan Untuk Mengembangkan
Spesialisasinya. Sementara Kelemahannya Adalah Dapat Menciptakan Jarak Antar Divisi.  

Struktur organisasi berbasis produk 


• Struktur Ini Membagi Karyawan Ke Dalam Struktur Fungsional Yang Lebih Kecil Yang
Didedikasikan Untuk Lini Produk Tertentu. 
• Lebih Cocok Untuk Perusahaan Yang Memiliki Banyak Produk Karena Dapat Mempersingkat Siklus
Pengembangan Produk.
• Kelemahan Dari Struktur Ini Adalah Memungkinkan Karyawan Memilki Rangkap Jabatan Dalam
Divisi Yang Berbeda.
Struktur Organisasi Geografis 
• Seperti Namanya, Jenis Struktur Organiasi Ini Membagi Hierarki Berdasarkan Wilayah Geografi.
Biasanya Diterapkan Pada Perusahaan Seperti Yang Bergerak Pada Layanan Pengiriman Barang. 
• Kelebihan Struktur Organisasi Ini Adalah Memungkinkan Setiap Divisi Membuat Keputusan
Dari Sudut Pandang Yang Beragam. Meski Begitu Struktur Organisaisi Ini Memungkinkan
Timbulnya Persaingan Antar Divisi.

Struktur organisasi berbasis pasar 

• Jenis Struktur Organisasi Perusahaan Ini Sangat Ideal Bagi Organisasi Yang Memiliki Produk Dan Layanan
Untuk Segmen Pasar Tertentu. 
• Kelemahan Jenis Struktur Organisasi Ini Adalah Karena Terlalu Banyaknya Otonomi Di Setiap Tim
Berbasis Pasar Justru Dapat Mengembangkan Sebuah Sistem Yang Tidak Kompatible Satu Sama Lain..
Struktur Organisasi Matriks 
• Jenis Struktur Organisasi Perusahaan Ini Berbeda Dengan Model
Hierarki Tradisional Lainnya. Keunikannya Adalah Struktur Organisasi
Ini Memberikan Fleksibilitas Dan Pengambilan Keputusan Yang Lebih
Seimbang. 
• Pasalnya Satu Proyek Biasanya Akan Diawasi Lebih Dari Satu Lini
Bisnis Dimana Masing-masing Lini Bisnis Dapat Berbagi Sumber Daya
Struktur Organisasi Jaringan
Dan Berkomuniasi Secara Terbuka. 
• Struktur Jaringan Sering Dibuat Ketika Suatu Perusahaan Memiliki Banyak Lokasi Dengan Fungsi
• Meski DemikianYang Di Berbeda.
Sisi Lain,
Dan Kepemimpinan KamuFleksibilitas Tersebut
Bisa Menjelaskan Alur KerjaDapat Menimbulkan
Ini Jika Banyak Staf Atau
Kompleksitas Yang Membingungkan
Layanan Di Outsourcingkan Ke Freelance Atau KeKaryawan Dalam
Beberapa Bisnis Lain.  Menentukan
•Wewenang
Jika Perusahaan Tidak Menggunakan Ini Dalam Satu Atap Maka Ini Adalah Cara Bagus Untuk
Dan Tanggung Jawab. 
Menunjukkan Kepada Karyawan Tentang Bagaimana Outsourcing Di Proses Di Luar Lokasi.
• Contoh Seorang Karyawan Membutuhkan Pengembang Web Di Outsourcing, Bisa Melihat Jenis
Bagan Untuk Mengetahui Kantor Mana Dan Orang Yang Mana Yang Harus Dihubungi. Mesti
Begitu Pastikan Bagan Organisasi Jelas Agar Mudah Dipahami.
Struktur organisasi datar 
• Struktur Organisasi Datar Memangkas Birokrasi Manajemen Sehingga Karyawan Terasa Tidak
Terlalu Jauh Dengan Level Pimpinan. 
• Biasanya Struktur Organisasi Ini Membuat Staf Lebih Nyaman Karena Merasa Manajer Seperti
Rekan Bukan Atasan Yang Mengintimidasi. 
• Meski Begitu Dalam Struktur Organisasi Ini Pengambilan Keputusan Terkadang Terasa Lebih Sulit
Karena Posisi Yang Terkesan Sejajar Dapat Membingungkan Karyawan Untuk Menemui Orang
Yang Tepat Saat Harus Meminta Suatu Keputusan Atas Sebuah Masalah.
SYARAT DESKRIPSI BAGAN
ORGANISASI
• Umumnya bagan organisasi disusun secara vertikal dengan jabatan yang paling muda
berada dibawah,
• jabatan yang memiliki kewenangan hampir sama, digambarkan sejajar
• Sebutan jabatan harus tercantum dalam kotak- kotak, dan bila nama pejabatnya perlu
dicantumkan , maka sebutan jabatan ditulis dengan huruf besar sedangkan nama
pejabatnya ditulis dengan huruf kecil, atau nama pejabat ditulis diluar kotak jabatan
• Agar dapat diketahui secara jelas dan tegas, bagan harus mencantumkan nama yang jelas,
bertanggal dan bernomor serta meiliki kejelasan hubungan antar divisi yang berkaitan
• Dalam bagan organisasi garis komando disimbolkan dengan garis tebal sedangkan garis
koordinasi disimbolkan dengan garis putus-putus
Dengan  mengetahui
struktur organiasi yang ada,
karyawan akan lebih mudah
 memahami alur pekerjaan
yang tepat.
HUKUM PERUSAHAAN

POKOK BAHASAN VI:


PIHAK DALAM PERUSAHAAN
PENGUSAHA DAN PIMPINAN PERUSAHAAN

Pengusaha adalah orang yang menjalankan perusahaan atau menyuruh


menjalankan perusahaan, baik dilakukan sendiri maupun dengan bantuan pekerja

Pengusaha

Menjalankan Dijalankan oleh orang


perusahaan lain

Dilakukan sendiri Dibantu pekerja Tidak turut serta


Eksistensi dan fungsi
Menjalankan Perusahaan Sendiri:
Mengelola Sendiri Pengusaha
Dibantu Dengan Pekerja Pengusaha Dan Pimpinan Perusahaan

Menyuruh Orang Lain Mengelola Perusahaan Pengusaha


Penerima Kuasa Pimpinan Perusahaan/ Direktur

• Berdasarkan besar kecilnya perusahaan yang dijalankan. Makin


besar perusahaan, makin sulit dijalankan sendiri tanpa bantuan
pekerja atau kerja sama dengan pengusaha lain
Pimpinan perusahaan
 ORANG YANG DIBERIKAN KUASA OLEH PENGUSAHA UNTUK
MENJALANKAN PERUSAHAAN ATAS NAMA PENGUSAHA
 FUNGSINYA ADALAH SEBAGAI WAKIL PENGUSAHA
(PEMEGANG KEKUASAAN TERTEINGGI DAN BERKUASA ATAS
SEGALA HAL YANG BERKENAN DENGAN PENGELOLAAN
PERUSAHAAN
 MEMILIKI TANGGUNG JAWAB PENUH ATAS
PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
 PADA PERUSAHAAN BESAR = DEWAN PIMPINAN (DIREKSI)
DIPIMPIN OLEH DIREKTUR UTAMA
Pembantu pengusaha

SETIAP ORANG YANG MELAKUKAN PERBUATAN MEMBANTU


PENGUSAHA DALAM MENJALANKAN PERUSAHAAN DENGAN
MEMPEROLEH UPAH

• PEMBANTU PERUSAHAAN
1. DI DALAM PERUSAHAAN (pembantu perusahaan yang mempunyai hubungan bersifat sub
ordinasi, yaitu: hubungan atasan dan bawahan sehingga berlaku suatu perjanjian perburuhan)
2. DI LUAR PERUSAHAAN (Pembantu perusahaan yang mempunyai hubungan bersifat koordinatif,
yaitu: hubungan yang sejajar sehingga berlaku suatu perjanjian pemberian kuasa)
PEMBANTU PENGUSAHA DALAM LINGKUP PERUSAHAAN

 Pemegang Kuasa Dari Pengusaha Untuk Mengelola Satu Bagian Besar/Bidang


PEMEGANG Tertentu (Produksi, Pemesaran, Administrasi, Keuangan, SDM, dsb)
 Merupakan Orang Kedua Sesudah Pengusaha/Pimpinan Perusahaan Dan
PROKURASI
Termasuk Dalam Staf Pemimpin Perusahaan

Pemegang Kuasa Yang Mewakili Pengusaha Menjalankan Perusahaan


PENGURUS FILIAL Dengan Mengelola Satu Cabang Perusahaan Yang Meliputi Daerah Tertentu

 Setiap orang yang memberikan pelayanan membantu pengusaha di toko dalam


menjalankan perusahaannya (mengepak barang, penerima pembayaran,
PELAYAN TOKO penyerahan barang, dsb)
 Fungsinya adalaha mewakili pengusaha dalam memberikan pelayanan

Pembantu Pengusaha Yang Bekerja Keliling Diluar Took/Kantor Untuk Memajukan


PEKERJA KELILING Perusahaan Dengan Mempromosikan Barang Atau Membuat Perjanjian Dengan
Pihak Ketiga
PEMBANTU PENGUSAHA DILUAR LINGKUP PERUSAHAAN

 Orang Yang Melayani Beberapa Pengusaha Sebagai Perantara Dengan


Pihak Ke Tiga
AGEN PERUSAHAAN  Hubungan Hukumnya adalah Perjanjian Pemberian Kuasa Dan Sifat
Hubungannya Tetap

 Mewakili Pengusaha Mengenai Persoalan Hukum


Baik Di Depan Hakim Maupun Diluar Pengadilan
PENGACARA
 Hubungan Hukumnya: Pemberian Kuasa Dan
Pelayanan Berkala
 Membuat Perjanjian Dengan Pihak Ke Tiga
NOTARIS  Hubungan Hukumnya: Pemberian Kuasa Dan Pelayanan
Berkala

 Seorang Perantara Yang Menghubungkan Pengusaha Dengan Pihak Ketiga Untuk


Mengadakan Berbagai Perjanjian.
 Ciri-ciri Makelar:
1. Diangkat Resmi Oleh Pemerintah
2. Bersumpah Dimuka Ketua PN
 Hubungan Hukumnya: Pemberian Kuasa Dan Pelayanan Berkala
MAKELAR
 Larangan Bagi Makelar:
1. Berdagan Dalam Lapangan Perusahaan Dimana Dia Diangkat
2. Menjadi Penjamin Dalam Perjanjian Yang Dibuat Dengan Perantaranya
 Kewajiban Makelar : Membuat Dan Memelihara Buku Saku Dan Buku Harian
 Tanggungjawabnya:
1. Dalam Perjanjian Jual Beli Dengan Contoh, Diharuskan Menyimpan Contoh Tersebut
2. Dalam Perjanjian Jual Beli Dengan Menggunakan Surat Berharga Harus Menjamin
Keabsahan tandatangan Penjual
 Seorang Yang Menjalankan Perusahaan Dengan Membuat Perjanjian-perjanjian Atas
Namanya Sendiri, Mendapat Provisi (Balas Jasa) Atas Perintah Dan Atas Pembiayaan
Orang Lain.
 Ciri-ciri Khasnya:
1. Tidak Ada Syarat Pengangkatan Resmi Dan Penyumpahan
2. Komisioner Menghubungkan Komiten (Orang Yang Memberi Perintah/Kuasa) Dengan
Pihak Ketiga Atas Namanya Sendiri.
3. Dalam Membuat Perjanjian Komisioner Tidak Berkewajiban Untuk Menyebutkan Nama
KOMISIONER
Komitennya
4. Akan Tetapi Komisioner Dapat Bertindak Atas Nama Pemberi Kuasanya (Sifat
Khususnya)
 Hubungan Tersebut Bersifat Sebagai Perjanjian Pemberian Kuasa Khusus, Dimana
Kekhususannya Adalah:
1. Menurut Pasal 1792 BW Seorang Penerima Kuasa Bertindak Atas Nama Pemberi Kuasa
Sedangkan Komisioner Pada Umumnya Bertindak Atas Namanya Sendiri
2. Pemegang Kuasa Bertindak Tanpa Upah Kecuali Diperjanjikan, Sedangkan Komisioner
Mendapatkan Provisi
3. Akibat Hukum Perjanjiannya Banyak Tidak Diatur Dalam UU

Anda mungkin juga menyukai