Anda di halaman 1dari 11

HUKUM

PERIKATAN
(PB Jenis-Jenis
Perikatan)
TIM TEACHING BAGIAN KEPERDATAAN
Uraian Materi

PB IV Jenis-Jenis Perikatan
SPB 1 : Perikatan Bersyarat
SPB 2 : Perikatan Dengan Ketetapan Waktu
SPB 3 : Perikatan Mana suka (alternatif)
SPB 4 : Perikatan Tanggung Menanggung
SPB 5 : Perikatan yang dpt dibagi dan Perikatan yg
tdk dpt dibagi
SPB 6 : Perikatan dgn ancaman hukuman
Buku

 C. Asser’s, 1991. Pengajian Hukum Perikatan Belanda.


Jakarta : Dian Rakyat
 Salim HS, 2002. Pengantar Hukum Perikatan Tertulis
(BW). Jakarta : Sinar Grafika.
 Subekti, 2003. Pokok-pokok Hukum Perikatan. Jakarta :
PT. Intermasa.
 Djaja S. Meliala, 2006, Perkembangan Hukum Perikatan
Tentang Orang dan Hukum Keluarga, Bandung, Nuansa
Aulia.
 Djaja S. Meliala, 2007, Perkembangan Hukum Perikatan
Tentang Benda dan Hukum Perikatan, Bandung, Nuansa
Aulia.
1. Perikatan Bersyarat

 Suatu perikatan adalah bersyarat apabila ia


digantungkan pada suatu peristiwa yg msh akan dtg dan
msh belum tentu akan terjdi, baik secara
menangguhkan lahirnya perikatan hingga terjadinya
peristiwa semacam itu, maupun secara membatalkan
perikatan menurut terjadinya atau tdk terjadinya
peristiwa tsb.
 Perikatan bersyarat dpt dibagi 2 yaitu :
1. Perikatan dgn suatu syarat Tangguh
perikatan lahir hanya apabila peristiwa yg dimaksud
itu terjdi dan perikatan lahir pda detik terjdinya
peristiwa itu.
2. Perikatan dgn suatu syarat Batal
suatu perikatan yg sdh lahir justru berakhir atau
dibatalkan apabila peristiwa yg dimaksud itu terjdi.
2. Perikatan Dengan Ketetapan Waktu

Berlainan dgn sutau Suatu ketetapan wktu


syarat, suatu ketetapan selalu dianggap dibuat
wktu (termijn) tdk unk kepentingan si
menangguhkan lahirnya berutang , kecuali dri
suatu perikatan sifat perikatannya
melainkan hanya sendiri atau dri
menangguhkan keadaan ternyata
pelaksanaannya bahwa ketetapan wktu
ataupun menentukan itu telah dibuat unk
lama wktu berlakunya kepentingan si
suatu perikatan. berpiutang
3. Perikatan Mana suka
(alternatif)

 Dlm perikatan semacam ini, siberutang dibebaskan jika


ia menyerahkan salah satu dri 2 barang yg disebutkan
dlm perjanjian, tetapi ia tdk boleh memaksa
siberpiutang unk menerima sebagian dri barang yg satu
dan sebagian brg lainnya.
 Hak memilih ada pada si berutang, jika hak ini tdk
secara tegas diberikan kepada si berpiutang
4. Perikatan Tanggung
Menanggung
Dlm perikatan semacam
ini, dislh satu pihak terdpt
beberapa org. dlm hal
beberapa org terdpt di
pihak debitur, maka tiap-
tiap debitur itu dpt Lihat Pasal 1749 KUHPdt,
dituntut unk memenuhi Psl 1811 KUHPdt, & Psl
seluruh utang. 1836 KUHPdt
Dalam beberapa terdpt di
pihak kreditur, maka
tiap2 kreditur berhak
menuntut pembayaran
seluruh utang
5. Perikatan yang dpt dibagi dan
Perikatan yg tdk dpt dibagi
 Perikatan yg dpt dibagi adalah perikatan yg
prestasinya dpt dibagi- bagi. Sebaliknya perikatan
yg tdk dpt dibagi adalah perikatan yg prestasinya
tdk dpt dibagi-bagi
 Akibat hukum yg terpenting dri dpt atau tdk dpt
dibaginya suatu perikatan adalah dlm hal suatu
perikatan tdk dpt dibagi, maka tiap2 kreditur
berhak menuntut seluruh prestasinya pada tiap2
debitur, sdangkan msng2 debitur diwajibkan
memenuhi prestasi tersebut seluruhnya. Dlm hal
suatu perikatan dpt dibagi2, tiap-tiap kreditur
hanyalah berhak menuntut suatu bagian menurut
imbangan dri prestasi tsb, dan msng2 debitur
hanya diwajibkan memenuhi bagiannya.
6. Perikatan dgn ancaman
hukuman
 Perikatan semacam ini adalah suatu perikatan dimana
ditentukan bahwa si berutang unk jaminan pelaksanaan
perikatannya diwajibkan melakukan sesuatu apabila
perikatannya tdk dipenuhi. Penetapan hukuman ini
dimksdkan sebagai gntinya penggantian kerugian yg
diderita oleh si berpiutang karena tdk dipenuhinya atau
dilanggarkan suatu perjanjian.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai