Anda di halaman 1dari 25

SUKSESI NEGARA

(STATE SUCCESSION)

Devica Rully, SH., MH., LL.M


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2017

MATERI X
PENGERTIAN SUKSESI NEGARA

Suksesi Negara berasal dari kata State Succession


atau Succession of State yang berarti “penggantian
atau pergantian negara”.

Artinya:pergantian dari predecessor state (negara


yang digantikan) kepada successor state (negara
yang menggantikan) dalam hal kedaulatan (tanggung
jawab) atas suatu wilayah dalam hubungan
internasional.
DASAR HUKUM
 Konvensi Wina 1978, yaitu Konvensi Wina
mengenai Suksesi Negara dalam Hubungan
dengan Perjanjian Internasional (Vienna
Convention on Succession of State in respect of
Treaties).
 Customary International Law
PERMASALAHAN SUKSESI NEGARA
“... dalam masalah suksesi negara, yang dimasalahkan terutama
adalah mengenai pemindahan hak-hak dan kewajiban-kewajiban
dari negara yang telah berubah atau kehilangan identitasnya kepada
negara atau satuan lainnya yang menggantikannya. Perubahan atau
hilangnya identitas itu disebabkan oleh perubahan seluruh atau
sebagian dari kedaulatan negara itu”. (J.G. Starke)
2 Permasalahan:
 Factual State Succession
 Legal State Succession
Factual State Succession

Peristiwa-peristiwa yang dipandang sebagai suksesi


negara (bentuk-bentuk suksesi negara)
BENTUK-BENTUK SUKSESI NEGARA

1. Penyerapan (absorption)
2. Pemecahan (dismemberment)
3. Kombinasi dari pemecahan dan penyerapan
4. Negara merdeka baru (newly independent
states).
5. Bentuk-bentuk lainnya
BENTUK SUKSESI MENURUT KONVENSI WINA 1978
1. Suatu wilayah negara atau suatu wilayah yang dalam hubungan internasional
menjadi tanggung jawab negara itu kemudian berubah menjadi bagian dari wilayah
negara itu (Pasal 15).
2. Negara merdeka baru (newly independent state), yaitu bila negara pengganti yang
beberapa waktu sebelum terjadinya suksesi negara merupakan wilayah yang tidak
bebas yang dalam hubungan internasional berada di bawah tanggung jawab negara
negara yang digantikan (Pasal 2 Ayat 1f).
3. Suksesi negara yang terjadi sebagai akibat dari bergabungnya dua wilayah atau
lebih menjadi satu negara merdeka.
4. Suksesi negara yang terjadi sebagai akibat dari bergabungnya dua wilayah atau
lebih menjadi menjadi suatu negara serikat (Pasal 30 Ayat 1).
5. Suksesi negara yang terjadi sebagai akibat terpecah-pecahnya suatu negara negara
menjadi beberapa negara baru (Pasal 34 ayat 1).
Legal State Succession

Akibat hukum yang ditimbulkan oleh terjadinya


suksesi negara
AKIBAT SUKSESI NEGARA

Terdapat 2 Teori:
1. acquired rights doctrine : segala hak dan kewajiban
predecessor state lenyap dan digantikan oleh
successor state. Disebut juga Common Doctrine.
2. clean state doctrine: successor state akan memulai
hidupnya dengan hak-hak dan kewajiban yang sama
sekali baru. Disebut juga free choice doktrine.
LEGAL STATE SUCCESSION

1. Suksesi negara dan kekayaan negara


kekayaan negara, yang meliputi gedung-gedung
dan tanah-tanah milik negara, dana-dana
pemerintah yang tersimpan di bank, alat-alat
transportasi milik negara, pelabuhan-pelabuhan,
dan sejenisnya, beralih kepada negara pengganti
(successor state).
STATE PROPERTY

benda bergerak tidak bergerak

ada diwilayah di luar wilayah predecessornya


yang beralih yang beralih tidak ada

prinisp umum yang berlaku dianggap tetap milik


adalah property itu akan predecessor
beralih pada suksesor

praktek di negara-negara menunjukan property


tersebut akan dibagi diantara suksesor yang ada
AKIBAT HUKUM SUKSESI NEGARA TERHADAP
PUBLIC PROPERTY RIGHT

Aset milik pemerintah Aset milik swasta

aset milik WN perorangan, aset


miliki perusahaan swasta dan aset
milik perusahaan negara atau di
Indonesia dikenal sebagai BUMN
2. SUKSESI NEGARA DAN HAK-HAK PRIVAT

 Pada prinsipnya suksessor wajib untuk menghormati privat


property yang telah diperoleh di bahwa hukum predecossor
 Kelanjutan hak-hak perseorangan tersebut berlaku selama
perundang-undangan negara suksesor tidak menyatakan
lain, dalam hal mengahapus atau menggantikannya
 Pengahapusan atau perubahan tentang privat property
tersebut tidak bertentangna dengan atau melanggar
kewajiban hukum internasionalnya khususnya mengenai
perlindungan diplomatik
 Privat property yang bermacam-macam jenisnya
memerlukan pemecahan sendiri-sendiri yang beratri
perumusan sendiri untuk sejenis property.
3. SUKSESI NEGARA DAN KONTRAK-KONTRAK KONSESIONAL

 Pada dasarnya negara pengganti (successor state)


dianggap berkewajiban untuk menghormati kontrak-
kontrak semacam itu yang dibuat oleh negara yang
digantikan (predecessor state) dengan pihak pemegang
konsesi (konsesionaris).
 Namun, bilamana demi kepentingan kesejahteraan
negara kontrak-kontrak tersebut dipandang perlu untuk
diakhiri maka pemegang konsesi harus diberikan hak
untuk menuntut kompensasi atau ganti kerugian.
4. AKIBAT HUKUM SUKSESI NEGARA TERHADAP PERJANJIAN
INTERNASIONAL

 Satu aspek penting dalam suksesi negara adalah


pengaruh pergantian kedaulatan terhadap hak-hak dan
kewajiban yang muncul dari suatu perjanjian.
 Pasal 17 juga 24 Konvensi Wina 1978 menetapkan
bahwa perjanjian tidak beralih pada suksesor kecuali
ditentukan lain dalam devolution agreement.
 Dalam hal perjanjian yang isinya semata-mata
merupakan kodifikasi dari prinsip-prinsip yang sudah
dikenal dalam kebiasaan internasional maka negara
suksesor akan terikat pada prinsip-prinsip tersebut
sebagaimana negara-negara lain.
5. SUKSESI NEGARA DAN TUNTUTAN-TUNTUTAN TERHADAP PERBUATAN MELAWAN HUKUM

successor state tidak berkewajiban untuk menerima


tanggung jawab yang timbul akibat perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh predecessor
state.
6. SUKSESI NEGARA DAN UTANG-UTANG NEGARA

 Jika utang-utang tersebut dipergunakan untuk kepentingan atau


kemanfaatan wilayah yang digantikannya, maka successor
state dipandang berkewajiban untuk menerima tanggung jawab
atas utang-utang tersebut. Sebaliknya, jika manfaat utang-
utang tersebut ternyata hanya dinikmati oleh golongan-
golongan masyarakat tertentu yang memegang kekuasaan pada
saat itu maka successor state tidak dianggap berkewajiban
untuk menerima tanggung jawab atas utang-utang tersebut.
 Successor state juga dipandang tidak bertanggung jawab atas
utang-utang predecessor state yang digunakan untuk
membiayai perang melawan successor state atau maksud-
maksud yang bermusuhan dengan successor state sebelum
terjadinya suksesi negara.
 Dalam hal suksesi negara itu berupa terpecah-pecahnya
satu negara menjadi beberapa bagian yang kemudian
bagian-bagian itu masing-masing menjadi negara yang
berdiri sendiri, successor states dipandang berkewajiban
untuk bertanggung jawab atas utang-utang itu secara
proporsional menurut suatu metode distribusi yang adil.
 Dalam hal suksesi negara itu bersifat parsial, maka
successor state yang menggantikan wilayah yang
terlepas itu dipandang berkewajiban untuk menanggung
utang-utang lokal atas wilayah yang bersangkutan.
7. SUKSESI NEGARA DAN ARSIP NEGARA

 Prinsip umum yang berlaku untuk arsip yang


berkaitan dengan wilayah yang akan beralih pada
suksesornya.
 Pasal 21 Konvensi Wina 1984 menetapkan bahwa
arsip dari negara predecessor beralih pada
suksesor pada saat terjadi suksesi.
8. SUKSESI NEGARA DAN KEANGOTAAN PADA ORGANISASI
INTERNASIONAL

 Masalah keanggotaan suatu negara di organisasi internasional


maupun regional ditentukan oleh konstitusi masing-masing
organisasi
 Piagam PBB misalnya tidak mengatur masalah pengunduran diri
 PBB juga menetapkan bahwa keanggotaan suatu negara di PBB
tidak akan terhenti hanya karena terjadinya perubahaan atau
pergantian konstitusi atau perbatasan
 Adapun negara baru maka negara ini harus mengikuti aturan
yang berlaku untuk negara baru yaitu mendaftarkan diri sebagai
anggota baru kecuali telah ada izin sesuai ketentuan yang
terdapat pada piagam.
9. SUKSESI NEGARA DAN PENGAKUAN

Bilamana suksesi negara itu bersifat universal, yang


berarti hilangnya identitas internasional dari negara
yang bersangkutan, maka pengakuan itu otomatis
gugur. Sedangkan bila suksesi itu bersifat parsial,
yang berarti negara yang lama (predecessor state)
tidak kehilangan identitas internasionalnya, maka
dalam hal ini berlaku “asas kontinyuitas negara”
(continuity of state principle).
JENIS SUKSESI NEGARA
 Suksesi universal: Bilamana suksesi itu terjadi
terhadap seluruh wilayah suatu negara.

 Suksesi parsial: bilamana suksesi negara itu


hanya meliputi bagian tertentu saja dari wilayah
suatu negara
hilangnya Korea pada 1910 karena dikuasi Jepang
tahun 1910, Kongo dikuasi Belgia, Colombia terpecah international identity dari
menjadi tiga negara merdeka yaitu Venezuela, Equador suatu negara hilang karena
serta New Cranada pada tahun 1832. seluruh wilayahnya hilang

Suksesi Universal wilayah suatu negara habis


terbagi-bagi yang masing-
masing bagian dicaplok oleh
wilayah polandia yang
negara-negara lain
dicaplok oleh Rusia, Austria
dan Prusia pada tahun 1975.
Suksesi Negara kecil yang kemudian
meleburkan diri menjadi satu
Negara negara besar negara predecossornya masih eksis,
tetapi sebagian wilayahnya
memisahkan diri menjadi negara
merdeka ataupun bergabung dengan
Suksesi Parsial negara lain

contohnya hilangnya Timor-Timor dari NKRI membentuk Timor Leste pada


tahun 1999. Negara Indonesia menjadi predecessor state masih ada, yang terjadi
adalah bahwa Indonesia kehilangan sebagian wilayahnya
SUKSESI NEGARA DI INDONESIA

Diserahkannya Irian Barat oleh Lepasnya Timor-


Kemerdekaan Indonesia dari
Belanda kepada Indonesia Timor
Kolonial Belanda

Indonesia dapat proses referendum di bawah sebagai provinsi


bergabung dalam pengawasan PBB ke-27 membentuk
kelompok newly negara baru yang
independent state merdeka yaitu
menurut Konvensi Wina Timor Leste pada
1978 dan 1983 wilayah itu menjadi provinsi ke-26 tahun 1999
pada tahun 1963
CONTOH
– Pembagian dari sebuah negara yang sudah ada
• Uni Soviet menjadi Federasi Rusia (berkelanjutan)
• Yugoslavia menjadi Croatia, Slovenia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, Serbia,
Kosovo, Macedonia = Negara baru merdeka (clean-slate)
– Pemisahan diri – Memisahkan diri dari sebuah wilayah
• Belgia (1830) dari Belanda
• Bangladesh dari Pakistan
– Dekolonisasi
• India – Tetap diakui sebagai wujud dari Inggris-india (Berkelanjutan)
• Pakistan – menjadi sebuah negara baru (‘clean slate’)
– Gabungan dari negara-negara yang sudah ada
• Republik Arab Yaman dan Republik Demokrasi Rakyat Yaman bergabung dan
menjadi republik Yaman (sebuah negara baru)
• Republik Demokrasi Jerman (GDR) dan Repulik Federal Jerman (FRG) bergabung
dan diakui sebagai Republik Federal Jerman (FRG)
– Penyerahan sebagian wilayah
• Hawaii

Anda mungkin juga menyukai