Anda di halaman 1dari 2

Tugas Pertemuan 14 – Suksesi Negara

Nama : Hasna Oktaviane Rifai

NPM : 110110180362

Mata Kuliah : Hukum Internasional

Kelas : D-D1-C

Poin-Poin Diskusi
1. Jelaskan teori dan bentuk/jenis suksesi negara (lihat C. Emanuelli, “State Succession, Then
and Now, With Special Reference to the Louisiana Purchase (1803)”, Louisiana Law
Review, vol. 63, number 4, 2003, hlm. 1277-1281.)
2. Berikan contoh-contoh nyata suksesi negara:
a. Sebutkan negara predecessor dan negara suksesor;
b. Sebutkan bentuk/jenis suksesi negara tersebut.
3. Bagaimana keterkaitan antara suksesi negara dengan materi-materi hukum internasional
lainnya yang telah Anda pelajari selama mengikuti perkuliahan
4. Bagaimana dampak suksesi negara terhadap perjanjian internasional? Berikan contohnya!

Jawaban
1. Dalam praktik hukum internasional, suksesi negara dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
suksesi universal dan suksesi parsial. Suksesi universal dimana tidak ada lagi predecessor
state karena seluruh wilayahnya hilang sedangkan dalam suksesi parsial terdapat
predecessor state tetapi sebagian wilayahnya memisahkan diri menjadi negara merdeka
atau bergabung dengan negara lain.
2. Suksesi negara merupakan suatu kondisi dimana terjadiperubahan atau pergantian
kedaulatan suatu negara sehingga terjadi semacam penggantian negara. Prodecessor state
adalah istilah yang menggantikan negara lama atau negara yang digantikan. Sedangkan
Successor state adalah istilah untuk negara yang menggantikan. Sebagai contoh, suatu
negata terpecah-pecah dan menjadi beberapa negara bagian baru sedangkan negara lama
lenyap. Dalam hal ini, negara tersebut sebagai predecessor state dan negara baru tersebut
sebagai successor statenya.
Contoh negara predecessor dan negara suksessor:
- Indonesia sebagai predecessor, dan Timor Leste sebagai suksessor
Kasus ini masuk kedalam bentuk suksesi parsial
- Uni Soviet sebagai predecessor, dan beberapa negara merdeka sebagai suksessor
Pada kasus ini, termasuk kedalam bentuk suksesi universal
3. Keterkaitan suksesi negara dengan materi perkulihan pada mata kuliah hukum
internasional dapat dilihat dari proses dimana bisa terjadinya suksesi. Beberapa macam
permasalahan dalam hukum internasional dipelajari pada materi lain dan dasar hukum dari
suksesi sendiri juga ada pada materi lain yang ada pada mata kuliah ini. Permasalahan
dalam internasional inilah dirangkum dalam mata kuliah hukum internasional sehingga
saling berkaitan.
4. Suksesi negara dalam hukum internasional dapat dilihat dalam Venna Convention on
Succession of State in Respect of Teatles 1978. Akibat Hukum terjadinya suksesi negara
terhadap kewajiban predecessor state yang lahir dari perjanjian internasional dikenal
adanya istilah clean state yaitu bahwa negara baru (successor state) dapat melakukan Pick
and Choose terhadap perjanjian yang dibuat oleh Predecsessornya, hal ini sejalan dengan
pasal 17 Konvensi Wina 1978 ditetapkan bahwa perjanjian tidak beralih pada sucsesor
kecuali ditentukan lain dalam devolution agreement, hal ini sejalan juga dengan pasal 34
konvensi wina 1969 tentang perjanjian internasional yang memiliki prinsip Pacta tertis nec
mocount nec procent” bahwa perjanjian tidak menimbulkan hak dan kewajiban kepada
pihak ke tiga tanpa persetujuannya. Prinsip yang terkandung pada Konvensi Wina 1969
tidak berlaku mutlak bagi seluruh jenis perjanjian internasional. Artinya ada jenis-jenis
perjanjian internasional tertentu yang dikecualikan dari prinsip Pacta tertiis nec nocunt nec
procent.

Anda mungkin juga menyukai