Soal:
1. Describe the subjects of international law and give examples!
3. Explain the 3 categories of territory in international law, and why are there frequent territorial
disputes between countries? What is the mechanism for resolving territorial disputes within the
framework of the United Nations?
Jawaban:
Dalam suatu negara federal, yang menjadi pengem- ban hak dan kewajiban subjek hukum
intemasional adalah pemerintah federal. Akan tetapi, ada kalanya kons- titusi federal
memungkinkan negara bagian mempunyai hak dan kewajiban yang terbatas atau
melakukan hal yang biasanya dilakukan oleh pemerintah federal.
Contoh: Negara Kesatuan, Negara Federal dan Commonwealth.
b. Takhta Suci
Takhta Suci (Vatican) merupakan suatu subjek hukum intemasional yang telah ada sejak
dahulu di samping negara. Hal ini merupakan pening- galan-peninggalan (atau
kelanjutan) sejarah sejak zaman dahulu ketika Paus bukan hanya merupakan kepala
gereja Roma, tetapi memiliki pula kekuasaan duniawi. Hingga sekarang Takhta Suci
mempunyai perwakilan diplomatik di banyak ibukota (antara lain di Jakarta) terpenting di
dunia yang sejajar kedudukannya dengan wakil diplomatik negara-negara lain. Takhta
Suci merupakan suatu hukum dalam arti yang penuh dan sejajar kedudukannya dengan
negara. Hal ini terjadi terutama setelah diadakannya perjanjian antara Italia dan Takhta
Suci pada tanggal 11 Februari 1929 (Lateran Treaty) yang mengembalikan sebidang
tanah di Roma kepada Takhta Suci dan memungkinkan didirikannya negara Valikan, yang
dengan perjanjian itu sekaligus dibentuk dan diakui.
Dalam kategori yang sama, yaitu subjek hukum internasional karena sejarah, walaupun
dalam arti yang jauh lebih terbatas dapat pula disebut suatu satuan yang bemama Order of
The Knights of Malta. Himpunan ini hanya diakui oleh beberapa negara sebagai subjek
hukum intemasional.
Contoh: Pengiriman Dubes-Dubes Vatican dan pengangkatan Uskup Agung di setiap
negara.
d. Organisasi Internasional
Kedudukan Organisasi Intemasional sebagai subjek hukum internasional sekarang tidak
diragukan lagi. walaupun pada mulanya belum ada kepastian mengenal hal ini.
Organisasi Internasional sperti Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) dan Organisasi Buruh
Indonesia (ILO) mempunyai hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam Konvensi-
konvensi internasional yang merupakan sema- cam anggaran dasarnya. Berdasarkan
kenyataan ini sebenarnya sudah dapat dikatakan bahwa PBB dan Organisasi Intemasional
semacamnya merupakan subjek hukum internasional, setidak-tidaknya menurut hukum
internasional khusus yang bersumberkan konvensi internasional tadi.
e. Individu
Dalam perjanjian Perdamaian Versailles tahun 1919 yang mengakhiri Perang Dunia I
antara Jerman dengan Inggris dan Prancis, dengan masing-masing sekutunya, sudah
terdapat pasal-pasal yang memungkinkan orang perorangan mengajukan perkara ke
hadapan Mahkamah Arbitrase internasional, sehingga dengan demikian sudah
ditinggalkan dalil lama bahwa negara yang bisa menjadi pihak dihadapan suatu peradilan
internasional. Ketentuan yang serupa terdapat dalam perjanjian antara Jerman dan
Polandia tahun 1922 mengenai Silesia Atas (Upper Silesia).
Praktik: Lebih banyak dipraktikkan pada Pengadilan Kejahatan Perang yakni Para
Jenderal Komandan Perang yg memerintahkan pelanggaran/kekejaman perang yg
melanggar hukum perang.
3. Kategori Wilayah
1. Wilayah yang dimiliki oleh negara berdaulat (wilayah kedaulatan)
Wilayah Berdaulat
• Negara memiliki hak untuk mengontrol tanah yang terletak di dalam mereka batas
teritorial.
• Jangkauan kedaulatan itu adalah biasanya ditentukan oleh lautan, pegunungan,
dan alam lainnya perbatasan dan hambatan.
2. Wilayah mampu dimiliki tetapi belumdi bawah kendali berdaulat (terra nullius)
Terra Nullius
• Area yang dianggap milik terra nullius tidak ada.
• Mereka mampu Akuisisi.
• Dalam hal sengketa kedaulatan, negara yang menempati atau mengelola daerah-
daerah seperti itu biasanya didirikan klaim yang sah oleh menunjukkan bahwa sengketa
wilayah awalnya terranullius.
3. Wilayah yang tidak bisa dimiliki oleh siapapun bangsa (terra communis)
• Wilayah tidak pernah mampu menjadi dimiliki atau dikendalikan secara sah. Ini
milik kepada siapa pun dan harus tetap tersedia untuk digunakan semua.
• Contohnya adalah laut lepas (laut dalam atau laut tempat tidur) dan ruang luar.
Penyebab Sengketa Internasional Sengketa internasional juga sangat dimungkinkan
terjadi antara satu negara dengan individu-individu maupun satu negara dengan lembaga
atau badan yang menjadi subjek hukum skala internasional.
Penyebab yang memicu terjadinya sengketa internasional:
a. Adanya pihak yang tidak memenuhi kewajiban dalam perjanjian internasional
yang telah dibuat.
b. Adanya perbedaan penafsiran terkait isi perjanjian internasional.
c. Terjadinya perebutan sumber-sumber ekonomi.
d. Terjadinya kasus penghinaan terhadap harga diri bangsa.
e. Terjadinya intervensi terhadap kedaulatan negara lain.
f. Terjadinya perebutan pengaruh politik, keamanan, dan ekonomi regional maupun
internasional.