1
c. Organisasi internasional bila mempunyai hak dan kewajiban menurut hukum internasional yang
dapat dilihat dari perjanjian yang mendasari berdirinya organisasi internasional tersebut. Dapat
dilihat apakah dalam perjanjian tersebut organisasi memiliki badan yang berwenang melakukan
fungsi tertentu dalam masyarakat internasional.
d. Palang Merah Internasional berkedudukan di Jenewa dengan kedudukan Palang Merah
Internasional sebagai subjek hukum internasional diperkuat oleh beberapa perjanjian antara
Konvensi Jenewa tentang perlindungan korban perang.
e. Pemberontak diakui sebagai subjek hukum internasional jika memenuhi syarat sebagai berikut.
1) Terorganisasi dan teratur di bawah pimpinan yang jelas.
2) Mengenakan tanda pengenal atau seragam yang menunjukkan identitasnya.
3) Menguasai sebagian wilayah secara efektif sehingga benar-benar berada di bawah
kekuasaannya.
4) Mendapatkan dukungan dari rakyat wilayah yang didudukinya.
f. Gerakan pembebasan nasional adalah mendapatkan dukungan dan pengakuan dari negara-
negara lain.
g. Organisasi nonpemerintah merupakan lembaga yang didirikan oleh swasta atau nonpemerintah.
Tujuan dari organisasi nonpemerintah adalah mencoba mempengaruhi subjek hukum
internasional melalui kegiatan yang jangkauannya dapat meluas antarnegara.
h. Individu menjadi penting ketika terjadi sejumlah kejahatan atas hak asasi manusia, seperti
genosida dan pembunuhan massal di sejumlah wilayah, misalnya genosida di Rwanda.
6. Hubungan Hukum Internasional dan Hukum Nasional
C. SENGKETA INTERNASIONAL
1. Penyebab Sengketa Internasional
Sengketa internasional atau international dispute merupakan perselisihan yang terjadi antara
subjek-subjek hukum internasional, seperti antara negara dan negara, negara dan indvidu, negara
dan badan yang menjadi subjek hukum internasional, atau individu dan negara.
Sengketa internasional dapat terjadi karena hal-hal berikut;
a. Salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban dalam perjanjian internasional.
b. Perbedaan penafsiran mengenai isi perjanjian internasional.
c. Perebutan sumber-sumber ekonomi.
d. Perebutan pengaruh ekonomi, politik, atau keamanan regional dan internasional.
e. Intervensi terhadap kedaulatan negara lain.
f. Penghinaan terhadap harga diri bangsa.
2
2. Jenis Sengketa Internasional
a. Sengketa posisi atau batas negara menjadi sengketa yang umum terjadi di dunia internasional.
Batas negara sering berada jauh dari pusat negara dan mungkin berpindah dari tahun ke tahun
akibat perubahan alam.
b. Sengketa wilayah atau territorial berkaitan dengan sengketa klaim wilayah suatu negara yang
tidak disepakati negara lain. Sengketa wilayah dapat terjadi dengan alas an sejarah atau budaya.
c. Sengketa sumber daya alam berkaitan dengan wilayah yang dianggap kaya sumber daya alam
yang diklaim sejumlah negara. Wilayah yang disengketakan dianggap kaya sumber daya alam,
seperti minyak bumi dan gas bumi.
3. Penyelesaian Sengketa Internasional
a. Metode Diplomatik
1) Negosiasi tidak melibatkan pihak ketiga tetapi dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait saja.
2) Mediasi melibatkan pihak ketiga sebagai pelaku mediasi atau mediator yang berperan aktif
dalam mencari solusi yang tepat dan diterima pihak-pihak yang bertikai.
3) Inquiry melibatkan pendirian sebuah komisi atau badan internasional untuk menyelesaikan
permasalahan.
b. Metode Legal
1) Arbitrase merupakan penyelesaian sengketa di luar pengadilan melalui pihak ketiga yang
netral.
2) Mahkamah Internasional berwenang memutuskan kasus umum internasional melalui
persetujuan semua pihak yang bersengketa.
3) Pengadilan lain terdiri dari Intertional Criminal Court (ICC) dan International Tribunal for
thr Law of the Sea (ITLOS). ICC didirikan untuk membantu mengakhiri pelanggaran berat
atas hukum kemanusiaan internasional seperti genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan,
dan kejahatan perang. ITLOS merupakan pengadilan internasional yang khusus menangani
sengketa hukum laut.