Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN MATERI

BAB 6. SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL

A. HAKIKAT HUKUM INTERNASIONAL


1. Pengertian Hukum Internasional
Pengertian hukum internasional menurut para ahli.
a. Menurut J.L. Brierly, hukum internasional adalah kumpulan aturan atau asas untuk berbuat
sesuatu yang mengikat negara-negara beradab di dalam hubungan mereka dengan yang lainnya.
b. Menurut Mochtar Kusumaatmadja, hukum internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah atau
asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintas batas-batas negara.
2. Asas-asas Hukum Internasional
Asas-asas hukum internasional sebagai berikut.
a. Asas territorial merupakan asas berdasar pada kekuasaan pada suatu daerah atau juga
wilayahnya. Artinya hukum dari suatu wilayah itu hanya berlaku untuk di wilayah tersebut,
sedangkan apabila berada di luar wilayah akan diberlakukan atau diterapkan hukum yang
berada, dalam hal ini berarti hukum internasional.
b. Asas kebangsaan didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya dan setiap negara
di manapun juga dia berada tetap mendapatkan perlakuan hukum dari negaranya.
c. Asas kepentingan umum didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur
kepentingan dalam kehidupan masyarakat, jadi hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah
suatu negara.
d. Asas keterbukaan perlu adanya keterbukaan untuk memberikan informasi dengan jujur dan
dilandasi keadilan. Dengan demikian kewajiban dalam menjalin hubungan internasional.
3. Sumber-sumber Hukum Internasional
Sumber hukum internasional berdasarkan Statuta atau Piagam Mahkamah Internasional Pasal 38
ayat (1) sebagai berikut.
a. Perjanjian internasional adalah perjanjian yang dibuat oleh anggota masyarakat internasional
yang terdiri dari negara-negara tyang bertujuan untuk membentuk hukum sehingga
mempunyai akibat hukum.
b. Kebiasaan internasional adalah kebiasaan antarnegara di dunia yang merupakan kebiasaan
yang dapat diterima sebagai hukum.
c. Yurisprudensi dan doktrin. Yurisprudensi adalah putusan hakim pengadilan internasional,
sedangkan doktrin adalah pendapat ahli hukum internasional.
d. Prinsip hukum umum yang diakui negara-negara berdaulat yang didasari sistem hukum positif
dan lembaga hukum di dunia.
4. Bentuk Produk hukum Internasional
Bentuk-bentuk produk hukum internasional sebagai berikut.
a. Resolusi adalah keputusan yang diambil oleh suatu badan dalam organisasi internasional
seperti PBB.
b. Konvensi merupakan perjanjian internasional yang memiliki kekuatan hukum. Nama lain dari
konvensi adalah kovenan, pakta, agreement,dan charter (piagam).
c. Protocol dan annex adalah aturan lebih lanjut dari perjanjian internasional yang tidak dapat
berdiri sendiri, tetapi terikat dengan perjanjian induknya.
5. Subjek-subjek Hukum internasional
Subjek hukum internasional merupakan para pelaku atau entitas yang memiliki hak dan kewajiban
serta kemampuan untuk mempertahankan haknya dalam gugatan atau tuntutan melalui Mahkamah
Internasional. Terdiri dari:
a. Negara dianggap sebagai sujek hukum internasional sejak lahirnya hukum internasional. Sebagai
negara dan menjadi subjek hukum internasional jika memenuhi syarat, yaitu harus memiliki
penduduk tetap, wilayah tertentu, pemerintahan,dan kapasitas untuk berhubungan dengan
negara lain.
b. Tahta Suci (Vatikan) merupakan salah satu subjek hukum internasional yang ada sejak dulu
dengan memiliki perwakilan diplomatik di berbagai negara yang kedudukannya sejajat dengan
perwakilan diplomatik negara lain.

1
c. Organisasi internasional bila mempunyai hak dan kewajiban menurut hukum internasional yang
dapat dilihat dari perjanjian yang mendasari berdirinya organisasi internasional tersebut. Dapat
dilihat apakah dalam perjanjian tersebut organisasi memiliki badan yang berwenang melakukan
fungsi tertentu dalam masyarakat internasional.
d. Palang Merah Internasional berkedudukan di Jenewa dengan kedudukan Palang Merah
Internasional sebagai subjek hukum internasional diperkuat oleh beberapa perjanjian antara
Konvensi Jenewa tentang perlindungan korban perang.
e. Pemberontak diakui sebagai subjek hukum internasional jika memenuhi syarat sebagai berikut.
1) Terorganisasi dan teratur di bawah pimpinan yang jelas.
2) Mengenakan tanda pengenal atau seragam yang menunjukkan identitasnya.
3) Menguasai sebagian wilayah secara efektif sehingga benar-benar berada di bawah
kekuasaannya.
4) Mendapatkan dukungan dari rakyat wilayah yang didudukinya.
f. Gerakan pembebasan nasional adalah mendapatkan dukungan dan pengakuan dari negara-
negara lain.
g. Organisasi nonpemerintah merupakan lembaga yang didirikan oleh swasta atau nonpemerintah.
Tujuan dari organisasi nonpemerintah adalah mencoba mempengaruhi subjek hukum
internasional melalui kegiatan yang jangkauannya dapat meluas antarnegara.
h. Individu menjadi penting ketika terjadi sejumlah kejahatan atas hak asasi manusia, seperti
genosida dan pembunuhan massal di sejumlah wilayah, misalnya genosida di Rwanda.
6. Hubungan Hukum Internasional dan Hukum Nasional

B. HAKIKAT PERADILAN INTERNASIONAL


1. Pengertian Peradilan Internasional
Hukum internasional berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur hukum antar subjek hukum dan
sebagai penyelesaian persengketaan hukum internasional yang dilakukan oleh badan peradilan
internasional.
2. Mahmakah Internasional
Mahkamah internasional adalah peradilan tertinggi dalam kehidupan bernegara di dunia dan untuk
menyelesaikan kasus-kasus persengkataan hukum internasional yang dilakukan oleh badan
peradilan internasional.
Fungsi mahkamah internasional adalah menyelesaikan persengketaan atau perselisihan
internasional dari negara-negara anggota PBB. Mahkamah internasional dapat mengadili negara-
negara bukan anggota PBB yang mengalami sengketa.
Mahkamah internasional mempunyai tuags sebagai berikut.
a. Memeriksa perselisihan atau sengketa antara negara-negara anggota PBB yang diserahkan
kepadanya.
b. Memberi pendapat kepada Majelis Umum PBB tentang penyelesaian sengketa antarnegara
anggota PBB.
c. Mengajukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk bertindak terhadap salah satu pihak yang
tidak melaksanakan keputusan Mahkamah Internasional.
d. Memberi nasihat persoalan hukum kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB.

C. SENGKETA INTERNASIONAL
1. Penyebab Sengketa Internasional
Sengketa internasional atau international dispute merupakan perselisihan yang terjadi antara
subjek-subjek hukum internasional, seperti antara negara dan negara, negara dan indvidu, negara
dan badan yang menjadi subjek hukum internasional, atau individu dan negara.
Sengketa internasional dapat terjadi karena hal-hal berikut;
a. Salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban dalam perjanjian internasional.
b. Perbedaan penafsiran mengenai isi perjanjian internasional.
c. Perebutan sumber-sumber ekonomi.
d. Perebutan pengaruh ekonomi, politik, atau keamanan regional dan internasional.
e. Intervensi terhadap kedaulatan negara lain.
f. Penghinaan terhadap harga diri bangsa.

2
2. Jenis Sengketa Internasional
a. Sengketa posisi atau batas negara menjadi sengketa yang umum terjadi di dunia internasional.
Batas negara sering berada jauh dari pusat negara dan mungkin berpindah dari tahun ke tahun
akibat perubahan alam.
b. Sengketa wilayah atau territorial berkaitan dengan sengketa klaim wilayah suatu negara yang
tidak disepakati negara lain. Sengketa wilayah dapat terjadi dengan alas an sejarah atau budaya.
c. Sengketa sumber daya alam berkaitan dengan wilayah yang dianggap kaya sumber daya alam
yang diklaim sejumlah negara. Wilayah yang disengketakan dianggap kaya sumber daya alam,
seperti minyak bumi dan gas bumi.
3. Penyelesaian Sengketa Internasional
a. Metode Diplomatik
1) Negosiasi tidak melibatkan pihak ketiga tetapi dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait saja.
2) Mediasi melibatkan pihak ketiga sebagai pelaku mediasi atau mediator yang berperan aktif
dalam mencari solusi yang tepat dan diterima pihak-pihak yang bertikai.
3) Inquiry melibatkan pendirian sebuah komisi atau badan internasional untuk menyelesaikan
permasalahan.
b. Metode Legal
1) Arbitrase merupakan penyelesaian sengketa di luar pengadilan melalui pihak ketiga yang
netral.
2) Mahkamah Internasional berwenang memutuskan kasus umum internasional melalui
persetujuan semua pihak yang bersengketa.
3) Pengadilan lain terdiri dari Intertional Criminal Court (ICC) dan International Tribunal for
thr Law of the Sea (ITLOS). ICC didirikan untuk membantu mengakhiri pelanggaran berat
atas hukum kemanusiaan internasional seperti genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan,
dan kejahatan perang. ITLOS merupakan pengadilan internasional yang khusus menangani
sengketa hukum laut.

Anda mungkin juga menyukai