Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 6

VANIA MAHARANI (2210111088) FIRZA AKMAL SULTONI (2210111091)


FUZAEL DAEROBI SYAM (2210111089) DITA DWI RAHMAWATI (2210111092)
ALFIAN AGUNG BRILIANTO (2210111096)
HUKUM INTERNASIONAL

Hukum Internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala internasional. Pada
awalnya, Hukum Internasional hanya diartikan sebagai perilaku dan hubungan antarnegara namun dalam
perkembangan pola hubungan internasional yang semakin kompleks pengertian ini kemudian meluas
sehingga hukum internasional juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada
batas tertentu, perusahaan multinasional dan individu.
Hukum Internasional juga diartikan sebagai hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa atau hukum
antarnegara. Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada kebiasaan dan aturan hukum
yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman dahulu. Hukum antarbangsa atau hukum
antarnegara menunjukkan pada kompleks kaidah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota
masyarakat bangsa-bangsa atau negara.

2
Apa Tujuan hukum internasional?
1. Menciptakan sistem
hukum yang teratur daiam
hubungan-hubungan
internasional dengan
memperhatikan asas
keadilan.
2. Mengatur masalah bersama
yang penting dalam hubungan
subjek-subjek hukum
internasional.

3
BENTUK Hukum Internasional

1. Hukum internasional regional: berlaku atau terbatas di daerah lingkungan berlakunya. Misalnya: hukum
internasional Amerika/Amerika Latin, konsep landasan kontinen yang mula-mula tumbuh di benua
Amerika hingga menjadi hukum internasional umum.

2. Hukum internasional khusus: berlaku bagi negara-negara tertentu. Misalnya: konvensi Eropa mengenai
HAM.

4
Hukum internasional terbagi menjadi dua

1. Hukum Publik Internasional, adalah hukum internasional yang mengatur negara yang satu dengan
lainnya dalam hubungan internasional (Hukum Antarnegara).

2. Hukum Perdata Internasional, adalah hukum internasional yang mengatur hubungan hukum antara warga
negara di suatu negara dengan warga negara dari negara lain (hukum antar bangsa).

5
Sumber Sumber Hukum Internasional
Sumber hukum dapat dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu : Menurut pasal 38 Piagam Mahkamah
Internasional, sumber hukum formal terdiri dari :
1. Sumber hukum material, yaitu segala 1. Perjanjian Internasional, (traktat/Treaty)
sesuatu yang membahas dasar 2. Kebiasaan-kebiasaan internasional yang
berlakunya hukum suatu negara. terbukti dalam praktek umum dan diterima
2. Sumber hukum formal, yaitu sumber sebagai hukum
dari mana kita mendapatkan atau 3. Asas-asas umum hukum yang diakui oleh
menemukan ketentuan-ketentuan negara-negara beradab
hukum internasional. 4. Yurisprudency, yaitu keputusan hakim hukum
internasional yang telah memiliki kekuatan
hukum tetap
5. Doktrin, yaitu pendapat para ahli hukum
internasional.
6
Subjek-subjek Hukum Internasional
1. Negara
Negara merupakan subjek Hukum Intemasional yang terdahulu. Negara sebagai subjek hukum intemasional
harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut:
penduduk tetap wilayah tertentu pemerintahan merdeka dan berdaulat penuh (kemampuan untuk
mengadakan hubungan dengan negara lain).
Negara sebagai subjek hukum internasional mempunyai kewajiban sebagai berikut:
• Tidak menjaiankan kedaulatan dalam wilayah negara lain.
• Tidak mengijinkan warga negaranya melakukan perbuatan yang melanggar kebebasan atau supremasi
teritotial negara lain.
• Setiap negara wajib menghalangi aktivitas teroris yang dilakukan di dalam wilayahnya terhadap negara
lain.
• Tidak campur tangan urusan dalam negeri negara lain.

7
2. Tahta Suci (Vatikan) 5. Individu
Vatikan merupakan peninggalan Paus sebagai Kepala Gereja Perjanjian Perdamaian Versailles Tahun 1919 yang
Roma yang memiliki kekuasaan duniawi. mengakhiri Perang Dunia I antara Jerman dengan
Vatikan sebagai subjek Hukum Internasional sejak Perjanjian Inggris dan Perancis telah menetapkan individu
antara Italia dengan Tahta Suci tanggal 11 Juli 1929. dapat mengajukan perkara atau dituntut ke
3. Palang Merah Internasional Mahkamah Internasional.
Palang Merah Internasional merupakan organisasi Perbuatan individu yang dapat dituntut ke
internasional yang berkedudukan di Jeneva Swiss berdasarkan Mahkamah Internasional, antara lain:
Konvensi Jeneva Tahun 1949 tentang Perlindungan Perang. 1. Kejahatan terhadap perdamaian (mengobarkan
perang).
4. Organisasi Internasional 2. Kejahatan terhadap kemanusiaan (pelanggaran
PBB, ILO, WHO, dan FAO ditetapkan sebagai subjek HAM beraf).
Hukum Internasional berdasarkan Konvensi Internasional. 3. Kejahatan terhadap perang (melanggar Hukum
Perang).
6. Pemberontak dan pihak dalam sengketa 4. Kesepakatan jahat bertaraf internasional.
Menurut Hukum Perang, pemberontak dan pihak dalam sengketa dapat
memperoleh kedudukan dan hak sebagai pihak yang bersengketa, antara lain :
1. Memiliki hak yang sama untuk menentukan nasibnya sendiri.
2. Hak secara bebas memilih sistem ekonomi, politik, dan sosial sendiri.
3. Hak menguasai sumber kekayaan alam di wilayah yang didudukinya.
8
Asas-Asas Hukum Internasional
1. Asas Teritorial, Menurut asas ini, negara melaksanakan
hukum bagi semua orang dan semua barang yang berada
dalam wilayahnya.

2. Asas Kebangsaan, menurut asas ini setiap warganegara dimanapun


dia berada, tetap mendapat perlakuan hukum dari nearanya. asas ini
memiliki kekuatan ekstrateritorial, artinya hukum negara tetap
berlaku bagi seorang warganegara walaupun ia berada di negara lain.

3. Asas Kepentingan Umum, menurut asas ini negara dapat


menyesuaikan diri dengan dengan semua keadaan dan peristiwa
yang bersangkut paut dengan kepentingan umum. Jadi, hukum
tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara.

9
Dalam pelaksanaan hukum internasional sebagai bagian dari hubungan internasional,
dikenal ada beberapa asas, antara lain:

1. Pacta sunt servanda, artinya setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati oleh pihak pihak yang
mengadakannya.

2. Egality rights, artinya pihak yang saling mengadakan hubungan itu berkedudukan sama.

3. Reciprositas, artinya tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal, baik tindakan
yang bersifat negatif atau pun positif.

4. Courtesy, artinya asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara.

5. Rebus sig stantibus, artinya asas yang dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar/fundamental
dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian itu.

10
Daya Mengikat Hukum Internasional
Aliran hukum alam : hukum berasal dari alam dan diturunkan oleh alam kepada manusia melalui akal dan
rasionya. Bersifat universal abadi (hugo de groot)
Menurut aliran hukum alam ini mengangap hukum internasional adalah merupakan bagian dari hukum alam
yang berlaku untuk masyarakat internsional (universal)
Alirah hukum positif : hukum dibuat oleh manusia atau masyarakat, tumbuh, hidup, berlaku dan
berkembang dalam masyarakat (george jellinek &anzlloti)
Hukum internasional berlaku mengikat masyarakat internasional karena masyarakat internasional sendiri
yang membuat, membutuhkan dan menghendaki untuk tunduk dan terikat pada hukum internasional
Upaya mengefektifkan hukum internasional :
1. Membentuk organisasi-organisasi inter disertai organ2 serta peraturan hukum internal
2. Melengkapi perjanjian-perjanjian inter multilateral dengan organ2 pelaksana
3. Mencantumkan klausala penyelesaian sengketa (dispute settlement clausa)

11
Yuridiksi Negara dalam Hukum Internasional
A. Pengertian Yuridiksi

Juridiction – yuridiction

Yuris : kepunyaan hukum

Dictio : sabda, sebutan

Yuridiksi : seperti yang disebut atau dikatakan oleh hukum ( menurut hukum).

Yuridiksi negara : kekuasaan atau kewenangan dari suatu negara untuk menetapkan dan memaksakan
hukum yang dibuat oleh negara itu sendiri (termasuk didalamnya aturan tentang batas2 negara).

12
B. Yuridiksi Negara Dengan Hukum Internasional

1. Imre Anthony : hak dari suatu negara untuk mengatur atau mempengaruhi dengan langkah2 atau
tindakan yang bersifat L E Y atas individu atau harta kekayaan, perilaku2 atau peristiwa yang tidak
semata2 merupakan masalah dalam negeri.

2. F A Mann : hak suatu negara berdasarkan hukum internasional untuk mengatur perilaku berkenaan
dengan masalah2 yang tidak secara eksklusif merupakan masalah dalam negara.

C. Unsur-Unsur Yuridiksi Negara Dengan Hukum Internasional

1. Hak, kekuasaan atau wewenang, Mengatur (L E Y).

2. Objek,Tidak semata2 masalah dalam negeri.

3. Hukum Internasional.

13
D. Macam-Macam Yuridiksi

1. Yuridiksi negara atas hak, kekuasaan dan wewenang


a. Yuridiksi Legislatif

b. Yuridiksi Eksekutif

c. Yuridiksi Yudikatif

2. Yuridiksi negara atas objek


a. Yuridiksi Personal – naturlik person> kualifikasi
- recht person> kualifikasi
kewarganegaran pasif dan aktif

b. Yuridiksi Kebendaan – bergerak


- tidak bergerak

c. Yuridiksi kriminal dan civil


14
3. Yuridiksi negara berdasarkan ruang dan tempat
a. Yuridiksi Teritoril
kewenangan penuh negara bersangkutan
kecuali : - kepala negara atau pemerintahan
- staf diplomatik dan konsuler
- angkatan bersenjata asing tugas negara
- kepala dan staf lembaga2 internasional
- gedung2 atau kantor2 perwakilan neg asing
- gedung2 atau kantor2 perwakilan lebaga intr
- kapal2 dan persawat berbendera asing
b. Yuridiksi quasi teritorial
yuridiksi yang diterapkan pada suatu wilayah yang sebenarnya bukan wilayah negara. Yuridiksinya
untuk hal2 tertentu misal di laut tambahan.

c. Yuridiksi eksta teritorial


wilayah suatu negara yang berada di wilayan negara lain
d. Yuridiksi universal.
yang tidak semata2 berkaitan dengan tempat dan waktu serta subjeknya, tetapi semua negara dan subjek
hukun internasional dapat berperan.

15
terimakasih

Any question?

Anda mungkin juga menyukai