Anda di halaman 1dari 7

BAB 8

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL

A. HAKIKAT SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL


Grotius Hugo De Groot “ Bapak Hukum Internasional “ sarjana hukum dari Belanda yang
menulis buku tentang “ Hukum Perang dan Damai “ atau The Law of War and Peace / De
Jure Belli Ac Paris
“ Doktrin Hukum Internasional “ misalnya : “ Hukum Alam “ yang menjadi sumber dari
hukum internasional disamping kebiasaan dan traktat

1. SISTEM HUKUM INTERNASIONAL


Adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala internasional
( Awalnya artinya perilaku dan hubungan antar negara )

Hukum Internasional adalah hukum bangsa-bangsa/ hukum antar bangsa yang


menunjukkan pada kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku antara raja-raja
zaman dulu

PENGERTIAN HUKUN INTERNASIONAL MENURUT PARA AHLI :


1. MOCHTAR KUSUMAATMAJA
Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan azas-azas yang
mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara/ antar
negara dan negara / antara negara dan subyek hukum lain bukan negara / antar
subyek hukum bukan negara satu sama lain

2. J.G.STARKE
Hukum internasional adalah sekumpulan hukum /body of law yang sebagian
besar terdiri dari azas-azas dan karena itu ditaati dalam hubungan negara satu
sama lain

3. IVANA SHEARER
Hukum Internasional adalah sekumpulan peraturan hukum yang sebagian besar
mengatur prinsip-prinsip dan aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh negara-
negara ( subyek hukum internasional )dan hubungannya satu sama lain yang
meliputi :
@ aturan –aturan hukum yang berhubungan dengan fungsi-fungsi institusi atau
organisasi – organisasi
@ aturan-aturan hukum tertentu yang berhubungan dengan individu-individu
yang menjadi perhatian komunitas internasional selain entitas negara

UNSUR – UNSUR HUKUM NTERNASIONAL


a. SUBYEK HUKUM INTERNASIONAL adalah pihak-pihak yang membawa hak dan
kewajiban hukum dalam pergaulan internasional
Subyek hukum Internasional
1. Negara
2. Tahta Suci vatikan
3. Palang Merah Internasional
4. Organisasi Internasional
5. Individu
6. Pemberontak dan pihak yang bersengketa

b. OBJEK HUKUM INTERNASIONAL


Adalah pokok-pokok permasalahan yang dibahas dalam hukum internasional.
Obyek hukum internasional seperti :
1. Wilayah negara/ kawasan geografis suatu negara
2. Hukum internasional HAM meliputi semua norma hukum internasional yang
menjamin perlindungan terhadap individu
3. Hukum humaniter meliputi semua norma hukum internasional yang
bertujuan memberi perlindungan pada saat timbul konflik bersenjata kepada
anggota pasukan tempur yang tidak bisa lagi menjalankan tugasnya / orang-
orang yang terlibat dalam pertempuran
4. Hukum kejahatan terhadap kemanusiaan

c. SUMBER-SUMBER HUKUM INTERNASIONAL


Artinya tempat ditemukannya materi hukum internasional
Yang mencakup tiga pengertian :
1. Dasar kekuatan mengikatnya hukum internasional
2. Metode penciptaan hukum internasional

SUMBER HUKUM INTERNASIONAL TERDIRI DARI :


1. SUMBER FORMAL yaitu sumber utama dan memiliki otoritas tinggi dan
otentik yang dipakai Mahkamah Internasional dalam memutuskan suatu
sengketa internasional

Menurut pasal 38 ayat 1 sumber hukum yang dipakai oleh mahkamah


internasional :
1. Perjanjian internasional ( international convention )
2. Kebiasaan internasional ( internasional custom )
3. Prinsip hukum umum ( general principles of law )
4. Keputusan pengadilan ( judicial decision )
5. Pendapat para ahli yang telah diakui kepakarannya )

2. SUMBER MATERIAL
Artinya sumber hukum yang membahas materi dasar tentang substance dari
pembuatan hukum dari pembuatan hukum itu sendiri
Contohnya : korban perang harus diberlakukan secara manusiawi dan setiap
perjanjian harus ditepati dengan kejujuran ( PACT SUNT SERVANDA )
d. ASAS HUKUM INTERNASIONAL
Asas artinya dasar atau landasan
Asas hukum internasional artinya dasar atau landasan pelaksanaan hukum
internasional

Asas hukum internasional terdiri dari :


1. Asas territorial ( semua orang atau barang yang berada dalam wilayah
territorial negara akan dikenakan hukum di negara yang bersangkutan )
2. Asas kebangsaan / EXTERRITORIALITEIT.. kekuasaan negara ada pada warga
negara
Artinya warga negara dimanapun berada tetap berlaku hukum negaranya
bagi mereka atau hukum negara tetap berlaku bagi warga negaranya
walaupun ia berada di negara asing
3. Asas kepentingan umum
Didasarkan pada kewenangan negara untuk melindungi dan mengatur
kepentingan dalam kehidupan masyarakat
4. Asas persamaan derajat
Semua warga negara adalah sama derajatnya ,semuanya memiliki hak dan
kewajiban yang sama dalam hubungan internasional
5. Asas keterbukaan
Mengedepankan kejujuran yang dilandasi keadilan dalam setiap menjalin
hubungan antar bangsa
Tiap – tiap pihak mengetahui secara jelas manfaat hak dan kewajiban dalam
menjalin hubungan internasional

e. PERANAN HUKUM INTERNASIONAL


1. Melindungi hak-hak dan kewajiban anggota masyarakat internasional agar
tidak dilanggar oleh anggota masyarakat internasional lainnya
2. Menyelesaikan persengketaan atau perselisihan dalam pelaksanaan hak dan
kewajiban antar anggota masyarakat internasional dengan cara-cara yang
memuaskan kedua belah pihak

f. HUBUNGAN HUKUM INTERNASIONAL DENGAN HUKUM NASIONAL


Dijelaskan melalui :
f.1. Teori dualisme menyatakan hukum internasional dan hukun nasional
merupakan system hukum yang secara keseluruhan berbeda,keduanya
merupakan system hukum yang terpisah,tidak saling berhubungan satu
dengan lainnya
Jika ada pertentangan antara hukum nasional dan internasional maka yang
Didahulukan adalah hukum nasional

f.2. Teori Monismemenyatakan bahwa hukum nasional dan internasional saling


berhubungan
Hukum internasional merupakan kelanjutan dari hukum nasional yaitu
hukum nasional untuk urusan luar negeri

Hukum nasional memiliki kedudukan lebih rendah sehingga harus tunduk


pada hukum internasional

2. SISTEM PERADILAN INTERNASIONAL


Artinya unsur-unsur lembaga peradilan internasional yang secara teratur saling
berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan dalam rangka mencapai keadilan
internasional
a. MAHKAMAH INTERNASIONAL ( INTERNASTIONAL COURT OF JUSTICE )
Mahkamah Internasional merupakan organ utama lembaga kehakiman PBB
Tempat di DEN HAAG,BELANDA
Dasarnya Piagam PBB tahun 1945
Fungsi : menyelesaikan kasus-kasus persengketaan internasional yang subyeknya
adalah negara

Negara sebagai subyek hukum di Mahkamah Internasional dibedakan menjadi


tiga yaitu :
1. Negara anggota PBB otomatis dapat mengajukan kasusnya ke MI
2. Negara bukan anggota PBB yang menajdi wilayah kerja MI
3. Negara bukan wilayah kerja MI ( STATUTE )harus membuat deklarasi untuk
tunduk pada ketentuan MI dan piagam PBB
Persyaratan tersebut ditentukan oleh Dewan Keamanan PBB

Kasus atau sengketa dapat dibawa ke MI melalui


1. Kesepakatan khusus antar pihak
2. Permohonan sendiri oleh pihak yang bertikai

MI memiliki kewajiban terhadap sengketa yang diajukan :


1. Memeriksa perselisihan / sengketa antar negara-negara anggota PBB yang
dierahkan kepadanya
2. Memberi pendapat pada Majelis Umum PBB tentang penyelesaian sengketa
antar negara anggota PBB
3. Mengajukan pada Dewan Keamanan PBB untuk bertindak terhadap salah
satu pihak yang tidak melaksanakan keputusan MI
4. Memberi nasehat persoalan hukum pada Majelis Umum dan DK PBB

Kewenangan / Yurisdiksi MI meliputi :


1. Memutuskan perkara-perkara pertikaian /perkara biasa yang didasarkan
pada persetujuan para pihak yang bersengketa (CONTENTIOUS CASE )
2. Memberikan pendapat yang bersifat nasehat ( ADVISORY OPINION )
Advisory Opinion tidak memiliki sifat mengikat bagi yang meminta tetapi bisa
diberlakukan sebagai COMPULSORY RULING ( keputusan wajib yang
mempunyai yang mempunyai kuasa persuasive kuat/disarankan untuk
dilaksanakan

b. MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL


Bertugas mewujudkan supremasi hukum internasional
Mahkamah Pidana Internasional terdiri dari 18 Hakim dengan masa jabatan 9
Tahun
Hakim yang dipilih adalah yang ahli di bidang hukum pidana internasional

Yurisdiksi / kewenangan dari Mahkamah Pidana Internasional adalah


memutuskan perkara terhadap pelaku kejahatan berat oleh warga negara dari
negara yang telah meratifikasi statute MI

Jenis kejahatan berat :


1. Kejahatan Genosida
2. Kejahatan terhadap kemanusian
3. Kejahatan perang
4. Kejahatan agresi

c. PANEL KHUSUS DAN SPESIAL PIDANA INTERNASIONAL


Panel Khusus dan Spesial Pidana Internasional (PKPI) serta Panel Spesial Pidana
Internasional (PSPI) adalah lembaga peradilan internasional yang berwenang
mengadili para tersangka kejahatan berat yang bersifat tidak
permanen/sementara ( ad hoc ) artinya selesai mengadili maka peradilan
dibubarkan

B. SENGKETA INTERNASIONAL DAN PUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL


1. SENGKETA INTERNASIONAL
Indonesia pernah mengajukan kasus sengketa Pulau Sipidan dan Pulau Ligitan yang
merupakan sengketa dengan Malaysia ke MI
Hasilnya dimenangkan oleh Malaysia dengan berbagai pertimbangan

Sengketa Internasional adalah konflik,masalah,pertikaian yang terjadi antar


negara.organisasi internasional atau individu yang sifatnya internasional

Sengketa antar negara diatasi dengan hukum internasional karena hukum nasional
dan hukum internasional memiliki kewenangan
a. untuk mengatur batas negara/hubungan diplomatic serta membuat
/melaksanakan dan menghapus traktat
b. untuk mengatur kepentingan bersama dalam bidang
ekonomi,social,budaya,hukum serta pertahanan keamanan
2. PENYEBAB SENGKETA INTERNASIONAL
Dapat terjadi karena beberapa factor :
a. Factor Ideologi ..sengketa timbul karena perbedaan ideology
b. Factor politik …sengketa terjadi karena kepentingan antar negara
c. Factor ekonomi…masalah ekonomi seperti perebutan SDA, kebijakan ekonomi
d. Factor social budaya…karena perbedaan budaya
e. Factor pertahanan keamanan… karena ingin mempertahankan kedaulatan
negaranya

SENGKETA INTERNASIONAL dapat terjadi karena


a. Kemiskinan dan ketidak adilan
b. Perbedaan ras dan agama dalam kaitannya dengan status social
c. Ekstremisme ..sikap memaksakan kehendak kepada bangsa lain yang merugikan
negara
d. Diskriminasi ,pembedaan dan pembatasan suatu kelompok untuk masuk pada
kelompok lain
e. Masalah ethnic
f. Pelanggaran HAM
g. Ancaman tehnologi nuklir
h. Merosotnya kualitas moral yang cukup memprihatinkan

3. CARA PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL


a. METODE KEKERASAN
Metodeini tidak dianjurkan karena mengganggu perdamaian dunia
Metode ini digunakan sebagai jalan terakhir setelah upaya damai tidak berujung
penyelesaiannya
Metode ini biasanya dilakukan dengan cara
Retorsi/reprasial/blockade/pertikaianbersenjata,
b. METODE DAMAI
1. PENYELESAIAN SENGKETA SECARA HUKUM
a. ARBITRASE INTERNASIONAL
Yaitu pengajuan sengketa internasional kepada arbitrator (Wasit) yang
dipilih secara bebas oleh para pihak untuk memberi keputusan dengan
tidak harus terlalu terpaku pada pertimbangan-pertimbangan hukum

Keputusan didasarkan pada kebaikan dan kepantasan


ARBITRASE terdiri seorang arbitrator, komisi bersama antara anggota-
anggota yang diajukan oleh pihak sengketa dan anggota tambahan yang
dipilih dengan cara lain

Ada dua hal yang harus diperhatikan


1. Persetujuan para pihak dalam setiap tahap arbitrase
2. Sengketa diselesaikan atas dasar menghormati hukum
Pengadilan arbitrase dilaksanakan oleh suatu panel hakim / arbitrator
yang dibentuk atas dasarpersetujuan khusus para pihak / dengan
perjanjian arbitrase yang telah ada

Persetujuan arbitrase/kompromi harus memperhatikan :


1. Persetujuan para Pihak untuk terikat pada keputusan arbitrase
2. Metode pemilihan panel arbitrase
3. Waktu dan tempat dengar pendapat (HEARING)
4. Batas-batas fakta yang harus dipertimbangkan
5. Prinsip-prinsip hukum / keadilan yang diterapkan untuk mencapai
satu keputusan

ARBITRASE INTERNASIONAL :
1. COURT OF ARBITRATION OF THE INTERNATIONAL CHAMBER OF
COMMERCE (ICC) YAITU Pengadilan arbitrase kamar dagang
internasional yang didirikan di paris tahun 1919
2. INTERNATIONAL CENTRE FOR SETTLEMENT OF INVESTMENT
DISPUTES (ICSID) yaitu pusat penyelesaian sengketa penanaman
modal internasional yang berkedudukan di Washington DC
3. REGIONAL CENTRE FOR COMMERCIAL ARBITRATION DI Kuala Lumpur
yaitu pusat arbitrase dagang regional di Kuala Lumpur tahun 1978
untuk Asia
REGIONAL CENTRE FOR COMMERICAL ARBITRATION DI KAIRO TAHUN
1979 untuk Afrika

b. PENGADILAN INTERNASIONAL
Pengadilan ini jarang ditempuh karena hal-hal berikut
@ Proses ini ditempuh sebagai jalan terakhir apabila semua jalan lain
mengalami kemacetan
@ Proses ini memerlukan waktu lama dan biaya cukup mahal
@ Proses ini digunakan hanya untuk sengketa internasional yang besar
@ Mahkamah Internasional tidak memiliki yurisdiksi wajib

2. PENYELESAIAN SENGKETA

3. SECARA DIPLOMATIK
4. PENYELESAIAN SENGKETA DIBAWAH PENGAWASAN PBB
4. MENGHARGAI PUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL

Anda mungkin juga menyukai