NIM : 041603405
KELAS : A
MATA KULIAH : HUKUM INTERNASIONAL
SEMESTER : 4
NAMA TUTOR : NOVRIANTI DWITA, SH.,MH
Soal :
1. Sebutkan dan Jelaskan Kewenangan Mahkamah Internasional yang Saudara ketahui ?
2. Jelaskan Tujuan dari Hukum Internasional ?
3. Sebutkan dan jelaskan Asas Hukum Internasional ?
4. Sebutkan dan Jelaskan 2 Bagian yang Termasuk didalam Hukum Internasional
Jawaban :
1. Wewenang Mahkamah Internasional diatur dalam Bab II Statuta Mahkamah Internasional,
untuk mempelajari wewenang ini harus dibedakan yaitu antara:
a. Wewenang Ratione Personae (siapa yang berhak mengajukan perkara ke Mahkamah)
Pasal 34(1) Statuta menyatakan : bahwa hanya negara yang boleh menjadi pihak dalam
perkara-perkara dimuka mahkamah. Artinya : individu/ oragnisasi-oragnisasi
internasional tidak dapat menjadi pihak dari suatu sengketa di muka mahkamah tersebut.
Pasal 34 (1) Statuta hanya diperbolehkan negara-negara untuk memajukan suatu sengketa
ke mahkamah. Namun ayat (2) dan (3) pasal tersebut memberikan kemungkinan
kerjasama dengan organisai organisasi internasional.
b. Wewenang Ratione Material (mengenai jenis sengketa yang dapat diajukan)
Pasal 36 (1) Statuta dengan jelas menyatakan bahwa: Wewenang mahkamah meliputi
semua perkara yang diajukan pihak-pihak yang bersengketa kepadanya, terutama yang
terdapat dalam piagam PBB atau dalam perjanjian – perjanjian dan konvensi-konvensi
yang berlaku.
2. Tujuan utama hukum Internasional adalah lebih mengarah kepada upaya untuk menciptakan
ketertiban daripada sekedar menciptakan sistem hubungan-hubungan internasional yang
adil. Dalam perkembangan selanjutnya tujuan hukum Internasional meliputi juga upaya
untuk menjamin secara obyektif adanya keadilan di antara negara-negara. Hal itu terbukti
dengan didirikannya Permanent Court of International Justice, yang kemudian berubah nama
menjadi International Court of Justice, yang merupakan pengadilan judicial yang didirikan
untuk menyelesaikan sengketa-sengketa antara negara-negara dan memberikan opini nasehat
menurut hukum Internasional.
Adanya perbedaan antara kaidah-kaidah hukum internasional umum (general) dan regional,
yaitu antara kaidah-kaidah yang dikatakan secara praktis, berlaku universal di satu pihak,
dan di lain pihak kaidah-kaidah yang berkembang dalam suatu wilayah dunia tertentu di
antara negara-negara yang ada di wilayah tersebut, yang tidak merupakan kaidah dengan
karakter universal.
Sifat hakekat kaidah-kaidah regional telah dibahas oleh Internasional Court of Justice
dalam Colombian Peruvian Asylum Case pada tahun 1950, yang memutuskan dan
menyatakan :
a. Kaidah-kaidah regional tidak perlu tunduk kepada kaidah hukum Internasional umum,
tetapi mungkin saja dalam pengertian saling mengisi atau saling berkaitan.
b. Suatu pengadilan Internasional harus, sepanjang menyangkut negara-negara dalam
wilayah khusus terkait, memberlakukan kaidah-kaidah regional tersebut sepanjang benar-
benar terbukti memenuhi syarat dari pengadilan.
Selain Asas-asas di atas dalam hukum internasional juga yang di pakai asas-asas meliputi :
a. Asas umum yaitu; pelanggaran terhadap perjanjian mengharuskan pelanggar mengganti
kerugian yang timbul karena perjanjian tersebut telah dilanggar kepentingannya
b. Asas pacta sunt servada, yaitu: asas yang mengharuskan suatu perjanjian itu harus di
tetapati jangan hanya omong kosong belaka.
c. Asas ius copens, yaitu asas yang menyatakan bahwa perjanjian batal demi hukum jika
prosedur pembuatanya bertentangan dengan hukum internasional, misalnya perjanjian
untuk membuat senjata nuklir yang bertujuan untuk memusnahkan suatu negara.
d. Asas nationalitet (asas kebangsaan) yaitu asas yang menunjuk kepada individu yang
merupakan kajian luas dari kajian negara itu yang tidak hanya berlaku untuk negara yang
ada dalam wilayah itu saja tetapi seluruh warga negaranya baik yang beradda di luar
negeri.
e. Asas teritorialitet (asas kewilayahan) yaitu, asas yang berlaku apabila terjadi suatu
pelanggaran yang terjadi dalam suatu wilayah suatu negara, walaupun dilakukan oleh
warga negara asing.
f. Asas nebis in iden, yaitu asas yang menerangkan apabila suatu perkara internasional yang
sudah diadili tidak boleh diadili untuk dua kali.
g. Asas rieus sie stanreus
h. Asas invobility and imunitty, yaitu asas kekebalan yang berupa kebal hukum dalam suatu
negara, orang yang memiliki asas ini merupakan para diplomat yang ditugaskan oleh
negaranya.