Anda di halaman 1dari 10

SISTEM HUKUM DAN

PERADILAN INTERNASIONAL
A. HAKIKAT HUKUM INTERNASIONAL

1. Pengertian Hukum Internasional


Setiap negara dalam menjalin hubungan dengan negara-negara lain
atau hubungan internasional dibatasi oleh hokum yang mengatur kepentingan
negara-negara tersebut.
Pengertian Hukum Internasional Menurut Para Ahli
a. Menurut J.L Brierly(Setianingsih,2014)
Hukum internasional adalah kumpulan aturan dan prinsip aksi yang
mengikat hubungan antar negara.
b. Menurut Mochtar Kusumaatmadja(Setianingsih,2014)
Hukum internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang
mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara:
1) Antar negara dengan negara
2) Negara dengan subjek hokum lain bukan negara atau subjek bukan
negara satu sama lain.
C. Menurut Ivan A. Shearer (Lystianti, 2011)
Hukum internasional adalah sekumpulan peraturan hokum yang
sebagian besar mengatur prinsip-prinsip dan aturan-aturan yang harus
dipatuhi oleh negara-negara (subjek hukum internasional) dan
hubungannya satu sama lain, yang meliputi:
1) Aturan-aturan hukum yang berhubungan dengan fungsi-fungsi institusi
dan organisasi-organisasi , hubungan antara institusi dan organisasi
tersebut, serta hubungan antara institusi dan organisasi-organisasi
tersebut dengan negara individu-individu.
2) Aturan-aturan hukum tertentu yang berhubungan dengan individu-
individu yang menjadi perhatian komunitas internasional selain entitas
negara.

d. Menurut Wirjono Prodjodikoro(Budianto, 2011)


Hukum internasional adalah hukum yang mengatur perhubungan
hukum antara berbagai bangsa di berbagai negara.
e. Menurut J.G. Starke(Budianto, 2011)
Adalah sekumpulan hukum(Body of law)yang sebagian besar terdiri
dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar
negara.
2. Asas-asas Hukum Internasional
Diantaranya:
a. Asas Teritorial
Merujuk pada kekuasaan negara atas daerah atau wilayah negara
tersebut.
b. Asas Kebangsaan
Merujuk pada kekuasaan negara untuk warga negaranya.
c. Asas Kepentingan Umum
Berkaitan dengan kepentingan bagi seluruh masyarakat.
d. Asas Pacta Sun Survanda
Berkaitan dengan perjanjian internasional.
e. Asas Equal Rights
Berkaitan dengan kedudukan pihak-pihak yang terkait yaitu semua
pihak berkedudukan sama.
f. Asas Keterbukaan
Bermakna perlunya keterbukaan untuk memberikan informasi
dengan jujur dan dilandasi keadilan.
3. Subjek Hukum Internasional

a. Negara
Sejak lahirnya hukum internasional negara sudah menerima subjek
hukum internasional.
b. Tahta Suci
Disamping negara, sejak dulu tahta suci (Vatikan)merupakan subjek
hukum internasional. Hal ini merupakan peninggalan sejarah masa lalu.
c. Palang merah internasional
Palang merah internasional yang berkedudukan di Jenewa memiliki
tempat khusus dalam sejarah hukum internasional.
d. Organisasi internasional
Kedudukan organisasi internasional sebagai subjek hukum internasional
pada jaman sekarang sudah tak diragukan lagi. Organisasi internasional seperti
PBB, ILO dan lainnya memiliki hak dan kewajiban yang ditentukan dalam konvensi-
konvensi internasional.
e. Orang Perseorangan(Individu)
Orang Perseorangan juga dapat dianggap sebagai subjek hukum
internasional, meskipun dalam arti yang terbatas.
f. Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa(Beligeren)
Menurut hukum perang, dalam beberapa situasi tertentu pemberontak
dapat diperoleh kedudukan dan hak sebagai pihak yang bersengketa.
4. Sumber-sumber Hukum dan Keanggotaan dalam Mahkamah
Internasional

Sumber-sumber hukum yang digunakan untuk membuat keputusan :


1. Konvensi-konvensi internasional untuk menyetujui perkara-perkara yang
disetujui oleh negara-negara yang sedang berselisih.
2. Kebiasaan internasional sebagai bukti dari praktik umum yang diterima
sebagai hukum.
3. Azas-azas umum yang diterima oleh negara-negara yang memiliki
peradaban.
4. Keputusan-Keputusan kehakiman dan pendidikan dari publisis-publisis
yang paling cakap dari berbagai negara.
KELOMPOK :
• ARDHITA R.
• FITRI PRISKA H.
• HABIBAH M. Y.
• IRMA RAHMAWATI
• ‘ILMA NURUL K.
• NUR AFIFAH
• SETA ADITYA P.

Anda mungkin juga menyukai