HUKUM INTERNASIONAL
DOSEN : YUSMIARNI. SH
TENTANG
GAMBARAN DAN BAGIAN-BAGIAN NEGARA HUKUM
INTERNASIANAL
NAMA
CHERNI YUNITA
NUR AFNI
TAUFIK MARTHA
YONEVI NETRA
YULIASMIN MULYADI
HP
081363892442
081261939903
O8
O8
081363847289
KATA PENGANTAR
Rasa syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT, yang mana telah memberikan
rahmat dan karunia Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang
berjudul
GAMBARAN
DAN
BAGIAN-BAGIAN
NEGARA
HUKUM
INTERNASIONAL. Dan shalawat beriringkan salam tak lupa kita kirimkan kepada Nabi
besar Muhammad SAW, karena daya dan upayanya kita bisa merasakan ilmu pengetahuan
seperti saat sekarang ini.
Serta tak lupa pula kamis ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu mata
kuliah Hukum internasional buk YUSMIARNI.SH yang telah memberikan bimbingan dan
ilmu, serta teman teman kelompok kami yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak terdapat kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis menerima dangan hati yang terbuka atas kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas
segala
kekurangan seandainya ada kesalahan dalam penulisan dan semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua.
Pemakalah
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................
Daftar Isi......................................................................................
Bab I. Pendahuluan
Latar Belakang ............................................................
Bab II. Pembahasan
A. subyek hukum internasional ..........................
B. Negara sebagai subyek hukum internasional
C. Subjek hukum internasional lainnyaKedaulatan
teritorial........................................................
D. Wilayah daratan.............................................
E. Wilayah laut ..................................................
F. Wilayah ruang udara (air space)DASAR ......
Bab III. Penutup
A. Kesimpulan .............................................................
B. Saran .......................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
A.Pengertian subyek hukum internasional
Yaitu munculnya beberapa pengertian pendapat oleh beberap ahli
diantaranya:
BAB II
PEMBAHASAN
Negara dengan warga negara dari negara lain (hukum antar bangsa) Prof Dr.
Mochtar Kusumaatmaja mengatakan bahwa Hukum Internasional adalah keseluruhan
kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batasbatas negara antara negara dengan negara, negara dengan subjek hukum internasional
lainnya.
Hukum internasional terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Hukum Perdata Internasional, adalah hukum intenasional yang mengatur hubungan
hukum antara warga negara
2. HUkum Publik Internasional, adalah hukum internasional yang mengatur negara yang
satu dengan lainnya dalam hubungan internasional (Hukum Antarnegara).
Wiryono Prodjodikoro, Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur
prthubungan hukum antara berbagai bangsa di berbagai Negara.
J.G.Starke menyatakan, Hukum Internasional adalah sekumpulan hukum
(body of low) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam
hubungan antar Negara.
Wilayah merupakan unsur mutlak suatu negara sebagai tempat berhuninya negara dan
tempat berlangsungnya pemerintahan yang berdaulat.
Wilayah suatu negara, secara umum dapat dibedakan atas: wilayah daratan, wilayah
lautan, wilayah udara, dan wilayah ekstrateritorial.
D. Wilayah Daratan
Wilayah daratan merupakan wilayah dipermukaan bumi dengan batas batas tertentu
dan didalam tanah di bawah permukaan bumi.
Batas wilayah suatu negara dengan negara lain di darat dapat berupa :
A. Batas alamiah, yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang terjadi secara
alami dalam bentuk sungai, danau, pegunungan, lembah dan hutan.
B. Batas buatan, yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang sengaja dibuat
oleh manusia dalam bentuk pagar tembok, kawat berduri, tiang tembok, pos
penjagaan dan patok
C. Batas secara geografis, yaitu batas wilayah suatu negara dengan negara lain
yang dapat ditentukan melalui batas batas secara geofisika yang dapat
dihitung dengan adanya garis lintang dan bujur dalam bola dunia.
F.Wilayah Lautan
Wilayah lautan merupakan perairan berupa samudera, laut, selat, danau dan sungai
dalam batas wilayah negara. Ada 2 konsepsi pokok tentang wilayah lautan, yaitu Res Nullius
dan Res Communis
1. Res Nullius , adalah konsepsi yang menyatakan bahwa laut itu dapat diambil dan
dimiliki oleh masing-masing negara. Tokohnya adalah John Sheldon (1584-1654) dari
Inggris.
2. Res Communis , adalah konsepsi yang beranggapan bahwa laut itu adalah milik
masyarakat dunia sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh masing-masing
negara, Konsepsi ini dikembangkan oleh, Hugo de Groot (Grotius) dari Belanda
tahun 1608 dalam buku Mare Liberum (Laut Bebas) karena konsepsi inilah Grotius
dianggap sebagai bapak hukum Internasional.
Dewasa ini wilayah lautan sudah memiliki dasar hukum, yaitu Konferensi Hukum Laut
Internasional III tahun 1982 yang diselenggarakan oleh PBB atau United Nations Conference
on The Law of The Sea (UNCLOS) di Jamica, yang ditanda tangani oleh 119 peserta,dari 117
negara dan 2 organisasi kebangsaan di dunia tanggal 10 Desember 1982.
G.Wilayah Udara
Wilayah udara adalah udara yang berada di wilayah permukaan bumi diatas wilayah
darat dan laut. Pasal 1 Konvensi Paris (1919) menyatakan bahwa negara-negara merdeka dan
berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah udaranya, misalnya untuk
kepentingan radio, satelit, dan penerbangan.
Dalam Konvensi Chicago (1944) pasal 1 menyatakan Bahwa setiap negara
mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif diruang udara di atas wilayahnya.
Berdasarkan UU No. 20 tahun 1982, batas wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit
geo-stasioner adalah setinggi 35. 671 km.
Ada dua teori tentang konsepsi wilayah udara yang dikenal, yaitu:
a. Teori Udara Bebas (Air Freedom Theory)
Kebebasan ruang udara tanpa batas. Menurut teori ini, ruang udara itu bebas dapat
digunakan oleh siapapun. Tidak ada negara yang memeiliki hak atau kedaulatan di
ruang udara.
Kebebsan udara terbatas. Teori ini bersumber dari Institut de DroitInternasional pada
sidang di Gent (1906), Verona (1910), dan Madrid (1911). Menurut teori ini:
1. Setiap negara berhak mengambil tindakan tertentu untuk memelihara keamanan dan
keselamatannya.
2. Negara kolong (negara bawah) hanya mempunyai hak atas wilayah / zona teritorial.
Teori Udara (Schacter). Menurut teori ini wilayah udara itu haruslah sampai pada ketinggian
di mana udara masih cukup mampu mengangkat balon dan pesawat udara.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi dari pembahasan tentang hukum internasional yaitu Pengertian subyek hukum
internasional adalah asas dan kaidah hukum yang mengatur hubungan atau persoalan
yang bersifat pidana,
sedangkan hukum perdata internasional atau hukum antar bangsa, yaitu yang mengatur
masalah perdata lintas Negara
contohnya: (perkawinan antar warga Negara suatu Negara dengan warga Negara lain).
Dan Subjek hukum Internasional terdiri dari :
1. Negara
2. Individu
3. Tahta Suci / vatican
4. Palang Merah Internasional
5. Organisasi Internasional
Serta wilayah-wilayah negara meliputi daratan,wilayah lauatan dan wilayah ruang udara atau
space(dasar) sebagai mana yang dibahas sebelumnya .
SARAN
Semoga makalah ini dapat memberikan pengertian dan memberikan suatu
pemahaman serta pngetahuan yang belum diketahui selama ini tentang internasional.
pemakalah menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan,untuk
itu dengan lapang dada pemakalah menerima atas kritikan dan saran yang
membangun.atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Hhtp//.www.google.com