Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HUKUM INTERNASIONAL
DOSEN : YUSMIARNI. SH

TENTANG
GAMBARAN DAN BAGIAN-BAGIAN NEGARA HUKUM
INTERNASIANAL

DISUSUN OLEH KELOMPOK


NO
1
2
3
4
5

NAMA
CHERNI YUNITA
NUR AFNI
TAUFIK MARTHA
YONEVI NETRA
YULIASMIN MULYADI

HP
081363892442
081261939903
O8
O8
081363847289

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM ( STIH ) LUBUK SIKAPING


YAYASAN PENDIDIKAN PASAMAN
TAHUN AKADEMIK 2013/2014

KATA PENGANTAR
Rasa syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT, yang mana telah memberikan
rahmat dan karunia Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang

berjudul

GAMBARAN

DAN

BAGIAN-BAGIAN

NEGARA

HUKUM

INTERNASIONAL. Dan shalawat beriringkan salam tak lupa kita kirimkan kepada Nabi
besar Muhammad SAW, karena daya dan upayanya kita bisa merasakan ilmu pengetahuan
seperti saat sekarang ini.
Serta tak lupa pula kamis ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu mata
kuliah Hukum internasional buk YUSMIARNI.SH yang telah memberikan bimbingan dan
ilmu, serta teman teman kelompok kami yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak terdapat kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis menerima dangan hati yang terbuka atas kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas

segala

kekurangan seandainya ada kesalahan dalam penulisan dan semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua.

Lubuk Sikaping,14 MEI 2014

Pemakalah

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................
Daftar Isi......................................................................................
Bab I. Pendahuluan
Latar Belakang ............................................................
Bab II. Pembahasan
A. subyek hukum internasional ..........................
B. Negara sebagai subyek hukum internasional
C. Subjek hukum internasional lainnyaKedaulatan
teritorial........................................................
D. Wilayah daratan.............................................
E. Wilayah laut ..................................................
F. Wilayah ruang udara (air space)DASAR ......
Bab III. Penutup
A. Kesimpulan .............................................................
B. Saran .......................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
A.Pengertian subyek hukum internasional
Yaitu munculnya beberapa pengertian pendapat oleh beberap ahli
diantaranya:

Prof Dr. Mochtar Kusumaatmaja mengatakan bahwa Hukum Internasional adalah


keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang
melintasi batas-batas negara antara negara dengan negara, negara dengan subjek hukum
internasional lainnya.

Menurut Wiryono Prodjodikoro dan J.G.Starke menyatakan seperti dalam pembahasan


berikut.

Subyek hukum internasional lainnya yang merupakan sasaran atau pokok


utama hukum internasional dan unsur-unsur terbentuknya wilayah negara
yang Dianataranya :
A. Wilayah daratan,
B. wilayah laut dan
C. Wilayah ruang udara (air space)DASAR

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian subyek hukum internasional


Hukum Internasional digolongkan menjadi hukum Internasional Publik dengan hukum
perdata internasional.
Hukum Internasional Publik atau hukum antar negara, adalah asas dan kaidah hukum
yang mengatur hubungan atau persoalan yang bersifat pidana,
sedangkan hukum perdata internasional atau hukum antar bangsa, yaitu yang mengatur
masalah perdata lintas Negara.
Ex:(perkawinan antar warga Negara suatu Negara dengan warga Negara lain).

Negara dengan warga negara dari negara lain (hukum antar bangsa) Prof Dr.
Mochtar Kusumaatmaja mengatakan bahwa Hukum Internasional adalah keseluruhan
kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batasbatas negara antara negara dengan negara, negara dengan subjek hukum internasional
lainnya.
Hukum internasional terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Hukum Perdata Internasional, adalah hukum intenasional yang mengatur hubungan
hukum antara warga negara
2. HUkum Publik Internasional, adalah hukum internasional yang mengatur negara yang
satu dengan lainnya dalam hubungan internasional (Hukum Antarnegara).
Wiryono Prodjodikoro, Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur
prthubungan hukum antara berbagai bangsa di berbagai Negara.
J.G.Starke menyatakan, Hukum Internasional adalah sekumpulan hukum
(body of low) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam
hubungan antar Negara.

B.Definisi Subyek HukuM Internasional


Banyak berbagai ahli memberikan definisi mengenai apa yang dimaksud dengan subyek
hukum internasional,diantaranya:
Subjek hukum internasional menurut Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja,
merupakan pemegang segala hak dan kewajiban menurut hukum internasional. Hampir
serupa dengan subjek hukum dalam hukum perdata, dalam hukum internasional, subjek
hukum harus memenuhi persyaratan untuk dapat menjadi subjek hukum internasional, adalah
memiliki personalitas sebagai subjek hukum internasional dan memiliki kecakapan tertentu.
Antara lain:
Mampu mendukung hak dan kewajiban internasional
Mampu melakukan tindakan tertentu yang bersifat internasional
Mampu menjadi pihak dalam pembentukan hukum internasional
Memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan penuntutan terhadap pihak yang
melanggar kewajibannya dalam hukum internasional
Memiliki kekebalan terhadap pengaruh atau penerapan yurisdiksi nasional suatu
negara
Memiliki kemampuan untuk menjadi anggota dan berpartisipasi dalam keanggotaan
suatu organisasi internasional.
Asas-Asas Hukum Internasional
Asas-asas yang berlaku dalam hukum internasional, adalah :
1. Asas Teritorial, Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang
dan semua barang yang berada dalam wilayahnya.
2. Asas Kebangsaan, menurut asas ini setiap warganegara dimanapun dia berada,
tetap mendapat perlakuan hukum dari nearanya. asas ini memiliki kekuatan
ekstrateritorial, artinya hukum negara tetap berlaku bagi seorang warganegara
walaupun ia berada di negara lain.
3. AsaS Kepentingan Umum, menurut asas ini negara dapat menyesuaikan diri
dengan dengan semua keadaan dan peristiwa yang bersangkut paut dengan
kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu
negara.

Subjek hukum internasional. Secara umum Subyek hukum diartikan sebagai


pendukung hak dan kewajiban.
jadi pengertian subyek hukum internasional adalah pendukung hak dan kewajiban
dalam hukum internasional. Pendukung hak dan kewajiban dalam hukum internasional
dewasa ini ternyata tidak terbatas pada Negara tetapi juga meliputi subyek hukum
internasional lainnya
C.Subjek-subjek Hukum Internasional lainnya
Yang termasuk subjek-subjek hukum Internasional adalah sebagai berikut;
1. Negara
2. Individu
3. Tahta Suci / vatican
4. Palang Merah Internasional
5. Organisasi Internasional
Sebagian Ahli mengatakan bahwa pemberontak pun termasuk bagian dari subjek hukum
internasional.
1. Negara. Negara yang menjadi subjek hukum internasional yaitu negara yang
merdeka, berdaulat dan tidak merupakan bagian dari suatu negara. negara yang
berdaulat artinya negara yang mempunyai pemerintahan sendiri secara penuh,
yaitu kekuasaan penuh terhadap warganegara dalam lingkungan kewenangan
negara itu.
2. Orang Perseorangan (individu), manusia sebagai individu dianggap sebagai
subjek hukum internasional jika dalam tindakan atau kegiatan yang dilakukannya
memperoleh penilaian
3. Tahta Suci (vatikan), yang dimaksud tahta suci (Heilige Stoel) ialah Gereja
katolik Roma yang diwakili oleh Paus di vatikan. walaupun Vatikan bukan sebuah
negara seperti pada umumnya, tahta suci mempunyai kedudukan sama dengan
sebuah negara sebagai subjek hukum internasional.
4. Palang Merah Internasional, kedudukan palang merah internasional sebagai
subjek hukum internasional diperkuat dengan adanya beberapa perjanjian.
diantaranya konvensi jenewa tentang perlindungan korban perang.

5. Organisasi Internasional, dalam pergaulan internasional yang menyangkut


hubungan antar negara, banyak sekali organisasia yang diadakan (dibentuk) oleh
negara-negara itu. bahkan sekarang dapat dikatakan telah menjadi lembaga
hukum. Menurut perkembangannya suatu organisasi internasional timbul pada
tahun 1815 dan menjadi lembaga hukum internasional sejak kongres wina.
positif atau negatif sesuai kehendak damai kehidupan masyarakat dunia. Individu juga
dapat mengajukan perkara kepada Mahkamah Arbitrase Internasional.
Pemberontak dan pihak dalam sengketa.. ini dianggap sebagai salah satu subjek hukum
internasional karena mereka memiliki hak yang sama untuk;

Menentukan nasibnya sendiri;

memilih sistem ekonomi, politik, sosial sendiri;

menguasai sumber kekayaan alam diwilayah yang didudukinya.

>Sumber Hukum Internasional


Sumber hukum dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Sumber hukum materil, yaitu segala sesuatu yang membahas dasar berlakunya hukum
suatu negara.
2. Sumber hukum formal, yaitu sumber darimana kita mendapatkan atau menemukan
ketentuan-ketentuan hukum internasional.
Menurut pasal 38 Piagam mahkamah Internasional, sumber hukum formal terdiri dari :

Perjanjian Internasional, (traktat/Treaty)

Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti dalam praktek umum dan diterima


sebagai hukum

Asas-asas umum hukum yang diakui oleh negara-negara beradab

Yurisprudency, yaitu keputusan hakim hukum internasional yang telah memiliki


kekuatan hukum tetap

Doktrin, yaitu pendapat para ahli hukum internasional.

Wilayah merupakan unsur mutlak suatu negara sebagai tempat berhuninya negara dan
tempat berlangsungnya pemerintahan yang berdaulat.
Wilayah suatu negara, secara umum dapat dibedakan atas: wilayah daratan, wilayah
lautan, wilayah udara, dan wilayah ekstrateritorial.
D. Wilayah Daratan
Wilayah daratan merupakan wilayah dipermukaan bumi dengan batas batas tertentu
dan didalam tanah di bawah permukaan bumi.
Batas wilayah suatu negara dengan negara lain di darat dapat berupa :
A. Batas alamiah, yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang terjadi secara
alami dalam bentuk sungai, danau, pegunungan, lembah dan hutan.
B. Batas buatan, yaitu batas suatu negara dengan negara lain yang sengaja dibuat
oleh manusia dalam bentuk pagar tembok, kawat berduri, tiang tembok, pos
penjagaan dan patok
C. Batas secara geografis, yaitu batas wilayah suatu negara dengan negara lain
yang dapat ditentukan melalui batas batas secara geofisika yang dapat
dihitung dengan adanya garis lintang dan bujur dalam bola dunia.

Penentuan batas-batas suatu wilayah daratan, baik yang mencakup dua


negara atau lebih, pada umumnya berbentuk perjanjian atau traktat.
Contoh: Traktat antara Belanda dan Inggris pada tanggal 20 Juli 1891 menentukan
batas wilayah Hindia Belanda di pulau Kalimantan.

F.Wilayah Lautan
Wilayah lautan merupakan perairan berupa samudera, laut, selat, danau dan sungai
dalam batas wilayah negara. Ada 2 konsepsi pokok tentang wilayah lautan, yaitu Res Nullius
dan Res Communis
1. Res Nullius , adalah konsepsi yang menyatakan bahwa laut itu dapat diambil dan
dimiliki oleh masing-masing negara. Tokohnya adalah John Sheldon (1584-1654) dari
Inggris.
2. Res Communis , adalah konsepsi yang beranggapan bahwa laut itu adalah milik
masyarakat dunia sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh masing-masing
negara, Konsepsi ini dikembangkan oleh, Hugo de Groot (Grotius) dari Belanda
tahun 1608 dalam buku Mare Liberum (Laut Bebas) karena konsepsi inilah Grotius
dianggap sebagai bapak hukum Internasional.
Dewasa ini wilayah lautan sudah memiliki dasar hukum, yaitu Konferensi Hukum Laut
Internasional III tahun 1982 yang diselenggarakan oleh PBB atau United Nations Conference
on The Law of The Sea (UNCLOS) di Jamica, yang ditanda tangani oleh 119 peserta,dari 117
negara dan 2 organisasi kebangsaan di dunia tanggal 10 Desember 1982.
G.Wilayah Udara
Wilayah udara adalah udara yang berada di wilayah permukaan bumi diatas wilayah
darat dan laut. Pasal 1 Konvensi Paris (1919) menyatakan bahwa negara-negara merdeka dan
berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah udaranya, misalnya untuk
kepentingan radio, satelit, dan penerbangan.
Dalam Konvensi Chicago (1944) pasal 1 menyatakan Bahwa setiap negara
mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif diruang udara di atas wilayahnya.
Berdasarkan UU No. 20 tahun 1982, batas wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit
geo-stasioner adalah setinggi 35. 671 km.

Ada dua teori tentang konsepsi wilayah udara yang dikenal, yaitu:
a. Teori Udara Bebas (Air Freedom Theory)

Kebebasan ruang udara tanpa batas. Menurut teori ini, ruang udara itu bebas dapat
digunakan oleh siapapun. Tidak ada negara yang memeiliki hak atau kedaulatan di
ruang udara.

Kebebsan udara terbatas. Teori ini bersumber dari Institut de DroitInternasional pada
sidang di Gent (1906), Verona (1910), dan Madrid (1911). Menurut teori ini:

1. Setiap negara berhak mengambil tindakan tertentu untuk memelihara keamanan dan
keselamatannya.
2. Negara kolong (negara bawah) hanya mempunyai hak atas wilayah / zona teritorial.

b. Teori Negara Berdaulat di Udara (The Air Souvereignty)

Teori Keamanan, menyatakan bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan atas


wilayah udaranya sampai yang diperlukan untuk menjaga keamnannya. Tokohnya
Fauchille (1901).

Teori Pengawasan Cooper (Coopers Control Theory). Menurut Cooper (1951)


kedaulatan negara di tentukan oleh kemampuan negara yang bersangkutan untuk
mengawasi ruang udara yang ada di atas wilayahnya secara fisik dan ilmiah.

Teori Udara (Schacter). Menurut teori ini wilayah udara itu haruslah sampai pada ketinggian
di mana udara masih cukup mampu mengangkat balon dan pesawat udara.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi dari pembahasan tentang hukum internasional yaitu Pengertian subyek hukum

internasional adalah asas dan kaidah hukum yang mengatur hubungan atau persoalan
yang bersifat pidana,
sedangkan hukum perdata internasional atau hukum antar bangsa, yaitu yang mengatur
masalah perdata lintas Negara
contohnya: (perkawinan antar warga Negara suatu Negara dengan warga Negara lain).
Dan Subjek hukum Internasional terdiri dari :
1. Negara
2. Individu
3. Tahta Suci / vatican
4. Palang Merah Internasional
5. Organisasi Internasional
Serta wilayah-wilayah negara meliputi daratan,wilayah lauatan dan wilayah ruang udara atau
space(dasar) sebagai mana yang dibahas sebelumnya .

SARAN
Semoga makalah ini dapat memberikan pengertian dan memberikan suatu
pemahaman serta pngetahuan yang belum diketahui selama ini tentang internasional.
pemakalah menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan,untuk
itu dengan lapang dada pemakalah menerima atas kritikan dan saran yang
membangun.atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Hhtp//.www.google.com

Anda mungkin juga menyukai