Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG Nama : Agung Rahadi Yuniarto

FAKULTAS HUKUM NIM : 20010000014

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER


Semester Genap TA. 2021 / 2022
Mata Kuliah : Hukum Internasional
Hari/Tanggal : Kamis, 21 April 2022
Semester – Kelas : IV – Sore
Waktu : 16.30 – 17.45 wib
Penguji : Dr. Supriyadi, S. H., M.H.

1. Ruang lingkup Hukum Internasional !


a. Jika dibandingkan dengan ruang lingkup Hukum Nasional, Hukum Internasional itu
sebenarnya mengatur tentang apa ? Jelaskan !

Jawaban :

Selain hukum nasional yang kita kenal diatur melalui aransemen peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia, terdapat juga hukum internasional yang berlaku dalam kehidupan masyarakat
internasional. Kehidupan masyarakat internasional yang dimaksud adalah interaksi yang terjadi antara
subjek-subjek hukum internasional, dimana diperlukan kaedah yang mengatur interaksi tersebut.

Penerapan hukum internasional tidak sesederhana penerapan hukum nasional. Karena sebagian dari subjek
hukum internasional berada dalam wilayah hukum nasional, dimana subjek hukum internasional itu berada.
Sebagai contoh, negara sebagai salah satu subjek hukum internasional, tentu memiliki hukum nasional
tersendiri yang berlaku di masing-masing negara dan belum tentu selalu sejalan dengan hukum internasional.
antara hukum internasional dan hukum nasional merupakan satu kesatuan hukum atau terpisah satu sama
lain. Terhadap permasalahan tersebut, dalam mengadopsi hukum internasional, dikenal dua aliran besar yang
mencoba mendefinisikan kedudukan hukum internasional dan hukum nasinal, yaitu Monoisme dan
Dualisme.

b. Dalam kenyataan di lapangan, boleh jadi antara “Hukum Nasional” suatu negara dengan
“Hukum Internasional” dalam mengatur dan menyelesaikan suatu masalah terjadi friksi atau
pertentangan. Jika hal tersebut terjadi, hukum mana yang harus diutamakan ? Jawab dengan alasan
saudara !

Jawaban :
Hukum internasional dan hukum nasional merupakan dua sistem hukum yang terpisah, tidak saling
mempunyai hubungan superioritas atau subordinasi. Berlakunya hukum internasional dalam lingkungan
hukum nasional memerlukan ratifikasi menjadi hukum nasional. Kalau ada pertentangan antar keduanya,
maka yang diutamakan adalah hukum nasional suatu negara. Sedangkan menurut teori Monisme, hukum
internasional dan hukum nasional saling berkaitan satu sama lainnya. Menurut teori Monisme, hukum
internasional itu adalah lanjutan dari hukum nasional, yaitu hukum nasional untuk urusan luar negeri.
Menurut teori ini, hukum nasional kedudukannya lebih rendah dibanding dengan hukum internasional.
Hukum nasional tunduk dan harus sesuai dengan hukum internasional. Undang-undang dasar 1945 tidak
memuat ketentuan mengenai kedudukan hukum internasional dalam sistem hukum nasional. Akan tetapi
tidak dapat disimpulkan begitu saja bahwa

Indonesia menganut pendirian hukum nasional mengatasi hukum internasional, sebaliknya pendirian
menerima supremasi hukum internasional tidak berarti Indonesia harus menerima hukum internasional begitu
saja. Banyak pertimbangan-pertimbangan yang harus dikaji terutama keadaan masyarakat internasional dan
negara Indonesia pada saat yang bersangkutan. Praktik di Inggris menganggap hukum kebiasaan
internasional sebagai bagian dari hukum nasional “the law of the land” sehingga dapat diberlakukan di
pengadilan Inggris. Sedangkan praktik Amerika Serikat yang berkenaan dengan hukum kebiasaan
internasional hampir menyerupai praktik di Inggris. Dimana hukum kebiasaan internasional dianggap
sebagai bagian dari hukum nasional “the law of the land”. Pengadilan Amerika Serikat berhak untuk
memastikan ketentuan hukum internasional yang berlaku.

2. Subyek Hukum Internasional !


a. Saat ini cukup banyak yang bisa dimasukkan sebagai subyek hukum internasional, tetapi
mengapa “ Negara” dikatakan sebagai subyek hukum internasional yang “ utama” dan yang “
pertama” ? Jelaskan!
Jawaban :

karena Hukum Internasional mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban negara. Negara juga
merupakan aktor utama dalam hubungan internasional.
Perilaku negara, hubungan antar negara hingga kepentingan nasional sebuah negara juga
merupakan fokus dari ilmu HI (Hubungan Internasional).
Disebut sebagai yang PERTAMA sebab jika ditinjau dari segi HISTORIS maka negara memang
merupakan subjek dari HI yang paling pertama sejak awal kelahiran hingga pertumbuhan dari hukum
internasional itu sendiri.

Disebut sebagai yang UTAMA sebab secara FAKTUAL memang peran negara sangatlah dominan, maka
tidak mengherankan jika hubungan internasional yang paling banyak menghasilkan prinsip serta kaidah
hukum intrnasional pelakunya adalah negara, bukan subjek hukum internasional lainnya.

Selain itu, negara disebut sebagai subjek hukum internasional yang utama sebab memiliki apa yang tak
dimiliki subjek hukum lainnya yakni SOVEREIGNITY atau KEDAULATAN, yakni kekuasaan tertinggi
yang tak dapat dibagi (utuh) serta tidak berada di bawah kekuasaan jenis lainnya.

b. Sebutkan unsur-unsur yang dipersyaratkan untuk dapat dikatakan sebagai “Negara” ? dan
jelaskan secukupnya setiap unsur tersebut !
Jawaban :
Rakyat, Unsur-unsur negara pertama yang harus dipenuhi adalah rakyat. Dalam hal ini, suatu negara harus
memiliki masyarakat atau kumpulan Individu yang hidup dan tinggal di suatu wilayah dalam negara tersebut.
Dengan begitu, dapat dipahami bahwa sebelum status negara diakui, negara tersebut harus memiliki rakyat
yang menjadi subyek pemerintahan atau pengaturan dari suatu negara.
Sehingga jika sebuah negara yang tidak memiliki rakyat maka itu belum bisa dikatakan sebagai negara,
melainkan tanah atau pulau kosong tanpa penghuni. Maka dari itu, rakyat menjadi salah satu unsur-unsur
negara yang paling utama untuk dipenuhi terlebih dahulu.

Wilayah, Selain rakyat, wilayah juga menjadi salah satu unsur-unsur negara yang tidak kalah penting. Di
sini, suatu negara harus memiliki wilayah dengan batasan teritorial yang jelas. Dalam hal ini, diperlukan
wilayah secara geografis, artinya wilayah yang mencakup bagian daratan, perairan, dan udara.
Bukan hanya itu, negara juga harus memiliki batas yang jelas dengan wilayah negara lain. Biasanya batas
wilayah antar negara ini ditandai dengan berbagai macam benda. Mulai dari batok kayu atau batu, garis cat,
kawat berduri, hingga tembok raksasa. Batas wilayah antar negara ini ditentukan berdasarkan kesepakatan
dalam perjanjian bilateral atau internasional.
Bukan hanya daratan, batas dari wilayah perairan dan udara juga didapatkan dari hasil perjanjian antar
negara atau internasional. Dalam hal ini, batas wilayah laut ditentukan oleh hukum laut internasional, yaitu
zona tambahan, zona ekonomi eksklusif, landas benua, landas kontinen, dan laut pedalaman. Sedangkan
batas udara biasanya dibedakan menjadi aliran udara bebas dan aliran kedaulatan udara di atas wilayah
negara.

Pemerintahan yang Berdaulat, Unsur-unsur negara yang perlu diperhatikan berikutnya adalah pemerintah
yang berdaulat. Di sini, pemerintah dapat diartikan sebagai lembaga legislatif yang bertugas membentuk
undang-undang beserta jajarannya.
Selain itu, pemerintah juga dapat dimaknai sebagai keseluruhan lambang negara. Dalam sistem demokrasi,
pemerintah Indonesia menganut trias politica dalam menjalankan fungsinya, yaitu berupa lembaga legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Dalam menjalankan fungsinya, pemerintah menyelenggarakan menetapkan
peraturan, menegakkan hukum, dan mengatur kehidupan masyarakat dengan baik, adil, dan sejahtera. Di sini,
pemerintah juga memegang kunci sebagai negara berdaulat. Artinya pemerintah dapat dengan bebas, mandiri
dan tanpa tekanan dari negara lain dalam mengatur kehidupan masyarakatnya.

Pengakuan dari Negara Lain, Unsur-unsur negara terakhir yang harus dipenuhi adalah mendapatkan
pengakuan dari negara lain. Di sini keberadaan negara diperkuat dengan adanya pengakuan dari negara lain,
bahwa negara tersebut mampu secara mandiri mengatur rakyatnya dengan baik.
Unsur negara yang satu ini bersifat deklaratif. Artinya suatu negara baru memberikan pernyataan dirinya dan
suatu negara yang sudah berdiri sebelumnya, telah memberikan pengakuan dari status kenegaraannya. Ini
menjadi salah satu dari unsur-unsur negara yang wajib dipenuhi.

c. apa syarat O.I. untuk bisa menjadi subyek hukum internasional ? Jelaskan !
Jawaban :
1. Penduduk yang tetap
2. Wilayah tertentu
3. Pemerintahan
4. Kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain

Juga Syarat Hal yang harus diperhatikan dalam pendirian organisasi internasional ialah:

 Pertama, Piagam Pendiriannya harus diadakan dan disetujui oleh negara-negara yang ingin mengejar
tujuan yang dicantumkan d dalam organisasi formal tersebut.
 Kedua, haruslah ada suatu lembaga tetap yang memungkinkan semua anggotanya berpartisipasi
dalam hubungan hubungan bebas satu sama lain serta siap untuk mempersoalkan masalah suatu negara,
besar atau kecil dan setiap waktu dapat membawa persoalan yang penting mengenai perdamaian dan
keamanan serta kesejahteraan bersama.
 Organisasi Internasional tidak mempunyai badan legislatif walaupun suatu pertemuan diplomatik
mempunyai persamaan dengan itu.
 Cara-cara yang biasa dipergunakan badan-badan internasional untuk menyelesaikan pertikaian
secara damai, mengikuti prosedur yang berlainan dengan peradilan nasional. Semua anggota dari
organisasi diharuskan menyelesaikan pertikaiannya secara damai. Tetapi badan-badan internasional
hanya dapat memberikan rekomendasi dan tidak dapat memaksa negara-negara mengikuti penyelesaian
damai.

3. Produk Hukum Internasional & Hubungan Internasional !


a. Seperti kita ketahui bahwa produk hukum tertulis yang dihasilkan sebagai produk hukum
nasional suatu negara (UU, PP, Perda misalnya) dibentuk oleh lembaga yang berwenang untuk
diberlakukan kepada masyarakat dalam suatu negara. Nah, jika ada “ Hukum Internasional ”,
siapa yang membentuknya ? dan diberlakukan kepada siapa ? dan siapa yang menegakkan
Hukum Internasional tersebut jika ada pelanggaran? Sebutkan dan jelaskan !

Jawaban :

Hukum internasional tercipta karena adanya suatu masyarakat internasional, karena masyarakatlah yang
menjadi dasar pembentukan hukum internasional. Masyarakat internasional dijadikan suatu landasan
sosiologis dalam pembentukan hukum internasional.

Hukum internasional regional: berlaku atau terbatas di daerah lingkungan berlakunya. Misalnya: hukum
internasional Amerika/Amerika Latin, konsep landasan kontinen yang mula-mula tumbuh di benua Amerika
hingga menjadi hukum internasional umum. Hukum internasional khusus: berlaku bagi negara-negara
tertentu. Misalnya: konvensi Eropa mengenai HAM.

Menurut Pasal 38 ayat (1) Statuta Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ), prinsip
hukum yang diketahui oleh bangsa-bangsa beradab (general principles of law recognized) merupakan salah
satu sumber hukum internasional. Tanggung jawab negara sebagai suatu prinsip umum hukum yang dikenal
dan diakui dalam hukum internasional juga merupakan salah satu sumber hukum yang berlaku bagi setiap
negara.
Tanggung jawab penegekan hukum negara timbul bila ada pelanggaran atas suatu kewajiban internasional
untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu, baik kewajiban tersebut berdasarkan suatu perjanjian
internasional maupun kebiasaan internasional.
Pertanggungjawaban negara timbul dalam hal suatu negara merugikan negara lain dan dibatasi pada
pertanggungjawaban atas perbuatan yang melanggar hukum internasional. Perbuatan suatu negara yang
merugikan negara lain tapi tidak melanggar hukum internasional tidak menimbulkan pertanggungjawaban
negara.
Dalam Draft International Law Commission tahun 2001, dinyatakan bahwa tanggungjawab negara timbul
manakala terjadi pelanggaran yang dikatagorikan sebagai tindakan salah secara internasional dan timbul
akibat dari satu atau beberapa tindakan (action) atau pengabaian (omissions) atau kombinasi dari keduanya,
dalam Pasal 1 dirumuskan sebagai berikut: every internationally wrongful act of a state entails the
international responsibility of that state, yang dimaksud dengan act adalah suatu tindakan yang melanggar
suatu kewajiban yang timbul dari kebiasaan atau perjanjian menyangkut kepentingan negara tertentu.
Penentu karakteristik act sebagai tindakan yang merupakan internationally wrongful act diatur menurut
hukum internasional dan hal ini tidak dipengaruhi oleh ketentuan hukum nasional. Artinya sekalipun hukum
nasional menyatakan bahwa tindakan tersebut adalah sah. tetapi apabila hukum internasional menyatakan
sebaliknya, maka yang berlaku adalah apa yang ditentukan oleh hukum internasional.
Tanggungjawab negara pada hakekatnya muncul akibat pelanggaran hak subjektif negara lain, pelanggaran
terhadap norma hukum internasional yang merupakan jus cogen dan tindakan-tindakan yang berkualifikasi
sebagai kejahatan internasional (Karl Zemanek).

b. Mengapa negara – negara di dunia ini berusaha untuk menjalin hubungan internasional dalam bentuk
kerjasama baik di bidang politik, ekonomi, sosial, bahkan di bidang keamanan internasional ?
mengapa itu dilakukan ? berikan alasan !

Jawaban :

Tujuan utama dari kerja sama internasional adalah untuk saling memperoleh keuntungan serta saling
menguntungkan kedua negara yang bekerja sama, namun tetap mematuhi pedoman politik serta ekonomi dari
negara yang menjalin kerja sama.
Kerja sama internasional juga dilakukan agar suatu negara dapat meningkatkan potensi ekonominya oleh
antar negara untuk memenuhi kebutuhan rakyat serta kepentingan lain. di bidang politik adalah untuk
kesetabilan keamanan suatu negara dan juga pertukaran informasi social budaya untuk memperkaya
persatuan keragaman dari perbedaan-perbedaan social budaya.

« Selamat Mengerjakan »

Anda mungkin juga menyukai