Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HUKUM INTERNASIONAL

DISUSUN OLEH :
NAMA : HAJRAH
NIM : I0119003
KELAS : ILMU HUKUM B

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Seraya mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Hidayah-Nya, sehingga kita , masih dalam keadaan sehat dan khususnya, saya (penyusun)
bisa menyelesaikan Makalah dengan tema “ Hukum Internasional” ini tepat pada waktunya.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
Kata
Pengantar..............................................................................................................i

Daftar Isi...............................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................
C. Tujuan penulisan................................................................................................

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Hukum Internasional.......................................................................


B. Sumber-sumber Hukum Internsional...............................................................
C. Subyek Hukum Internasional............................................................................
D. Hubungan Hukum Internasional dan Hukum Nasional....................................

Bab III Penutup

A. Simpulan............................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................

Daftar Pustaka........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum Internasional mengatur tentang syarat-syarat negara sebagai pribadi hukum
yang tertuang di dalam Konvensi Montevidio Tahun 1933 tentang UnsurUnsur
Berdirinya Sebuah Negara. Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi negara
sebagai subyek hukum internasional yaitu adanya penduduk tetap, wilayah tertentu,
pemerintah dan kemampuan untuk melakukan hubungan dengan negara lain. Dalam
konvensi tersebut unsur wilayah suatu negara menjadi point penting karena wilayah
merupakan unsur konstitutif . Wilayah negara terdiri dari wilayah darat, laut, dan
udara. Wilayah ini berbatasan lansung dengan wilayah negara lain, maka konsekuensi
dari hal tersebut, yaitu suatu negara harus memiliki tanggung jawab untuk
menentukan batas wilayahnya dalam bentuk peta, skala yang memadai, daftar titik-
titik koordinat geografis, untuk menegaskan posisi dan batas wilayahnya, sampai
dengan di daftarkannya batas-batas wilayah tersebut ke Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB).3 Batas wilayah merupakan salah satu masalah yang dapat timbul dalam
hubungan antar negara-negara.4 Untuk mencegah kemungkinan terjadinya gesekan
antar negara-negara tersebut, idealnya dibuat suatu perjanjian mengenai batas wilayah
antar negara-negara (tetangga). Namun, dalam proses pembuatan perjanjian ini pun
dimungkinkan terjadi ketidakpuasan salah satu pihak. Terlebih ketika telah disepakati
suatu perjanjian tersebut, tidak pula menutup kemungkinan terjadi sengketa atau
ketidak sepahaman antara kedua belah pihak. Penyelesian perjanjian tersebut telah
diatur dalam Pasal 55-72 Konvensi Wina 1969 tentang Hukum Perjanjian mengenai
cara-cara berakhirnya suatu perjanjian.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana mahasiswa mengetahui atau mengerti tentang hukum internasional
C. Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “
Hukum Internasional” yang diberikan kepada penulis serta agar mahasiswa sebagi
generasi penerus bangsa dapat mengtahui apa itu hukum internsonal.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Internasional

Hukum internasional merupakan salah satu dari bagian hukum, dimana hukum ini bertujuan
untuk mengatur segala aktivitas yang berskala internasional. Tentunya pada awal munculnya
hukum ini hanya diartikan sebatas dengan perilaku maupun hubungan antar negara saja, akan
tetapi setelah berkembangnya waktu maka munculah pola hubungan internasional yang lebih
kompleks. Hal ini tentunya dapat membuat pengertian dari hukum internasional menjadi
lebih luas sehingga hukum ini dapat mengurus perilaku organisasi internasional namun dalam
batas tertentu. Hal ini tentunya berlaku pada perusahaan multinasional maupun individu.

Jadi dapat dikatakan bahwa pengertian hukum internasional merupakan hukum antarbangsa
maupun hukum antarnegara. Hukum internasional sendiri juga dapat bersumber dari 2 hal
yaitu dari sumber hukum materil dimana sumber yang berasal dari pembahasan mengenai
hukum yang berlaku dalam negara tersebut. Serta terdapat juga dari sumber hukum formal
yaitu sumber yang berasal dari ketentuan-ketentuan khusus seperti perjanjian internasional,
kebiasaan internasional, doktrin, dan asas-asas umum hukum yang diakui oleh negara
beradab.

Hukum internasinal adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala
internasional. Pada awalnya, hukum Internasional hanya diartikan sebagai perilaku dan
hubungan antarnegara namun dalam perkembangan pola hubungan internasional yang
semakin kompleks pengertian ini kemudian meluas sehingga hukum internasional juga
mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada batas tertentu, perusahaan
multinasional dan individu.

Prof Dr. Mochtar Kusumaatmaja mengatakan bahwa Hukum Internasional adalah


keseluruham kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang
melintasi batas-batas negara antara negara dengan negara, negara dengan subjek hukum
internasinal lainnya.

¹Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes, Pengantar Hukum Internasional, (Bandung:


P.T. Alumni, 2003), hal. 12-15.
Hukum internasional terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
Hukum Perdata Internasional, adalah hukum internasional yang mengatur hubungan hukum
antara warga negara di suatu negara dengan warga negara dari negara lain (hukum antar
bangsa)

Hukum Publik Internasional, adalah hukum internasional yang mengatur negara yang satu
dengan lainnya dalam hubungan internasional (Hukum Antarnegara)

Perbedaan dan persamaan


Hukum Internasional publik berbeda dengan Hukum Perdata Internasional. Hukum Perdata
Internasional ialah keseluruhan kaedah dan asas hukum yang mengatur hubungan perdata
yang melintasi batas negara atau hukum yang mengatur hubugan perdata antara para pelaku
hukum yang masing-masing tunduk pada hukum perdata (nasional) yang bukan bersifat
perdata. Persamaannya adalah bahwa keduanya mengatur hubugan atau persoalan yang
melintasi batas negara (internasional). Perbedaannya adalah sifat hukum atau persoalan yang
diaturnya (obyeknya).

²Ibid., hlm. 2
Bentuk Hukum Internasional
Hukum Intrnasional terdapat beberapa bentuk perwujudan atau pola perkembangan yang
khusus berlaku di suatu bagian dunia (region) tertentu:

1. Hukum Internasional Regional


Hukum Internasional yang berlaku/terbatas daerah lingkungan berlakunya, seperti Hukum
Internasional Amerika / Amerika Latin, seperti konsep landasan kontinen (Continental Shelf)
dan konsep perlindungan kekayaan hayati laut (conservation of the living resources of the
sea) yang mula-mula tumbuh di Benua Amerika sehingga menjadi hukum Internasional
umum.

2. Hukum Internasional Khusus


Hukum internasional dalam bentuk kaedah yang khusus belaku bagi negara-negara tertentu
seperti Konvensi Eropa mengnai HAM sebagai cerminan keadaan,kebutuhan,taraf
perkembangan dan tingkat integritas yang berbeda-beda dari bagian masyarakat yang
berlainan. Berbeda dengan regional tumbuh melalui proses hukum kebiasaan.Hukum
Internasional merupakan keseluruhan kaedah dan asas yang mngatur hubungan atau
persoalan yang melintasi batas negara antara:

Negara dan negara,Negara dengan subyek hukum lain bukan negara atau subyek hukum
dengan negara satu sama lain
2. Hukum Internasional Khusus
Sumber-sumber Hukum
Perkataan sumber hukum dapat dipergunakan dalam beberapa arti. Secara material sumber
hukum dapat diartikan sebagai sumber isi hukum atau dasar berlakunya hukum dan atau
tempat di mana kaidah-kaidah hukum itu diciptakan. Juga dapat pula diartikan sebagai
sumber hukum yang mempersoalkan sebab apakah hukum itu mengikat? dan juga berarti
sebagai sumber hukum yang menyelidiki masalah apakah yang menjadi dasar mengikatnya
hukum itu?
Sedangkan secara formal, sumber hukum dapat diartikan sebagai sumber yang memuat
tentang ketentuan-ketentuan hukum secara formal yang dapat diterapkan sebagai kaidah
dalam suatu persoalan yang konkrit. Juga dapat berarti sebagai sumber yang merupakan
tempat di mana ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah hukum dapat ditemukan dan sumber
yang memberikan jawaban atas pertanyaan dimanakah kita dapat menemukan atau
mendapatkan ketentuan-ketentuan hukum yang dapat diterapkan sebagai kaidah di dalam
suatu persoalan yang aktual dan konkrit.

Sementara dalam arti lain, sumber hukum dapat diartikan sebagai kekuatan-kekuatan atau
faktor-faktor (politic, sociologic, ekonomis, teknis, dan psikologis), yang membantu dalam
pembentukan hukum sebagai suatu bentuk perwujudan atau fenomena sosial dalam
kehidupan kemasyarakatan manusia. Dapat juga diartikan sebagai sumber hukum yang
meneliti faktor-faktor kausal atau penyebab yang turut membantu di dalam pembentukan
suatu kaidah.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sumber hukum dalam arti material dan sumber
hukum dalam arti lain merupakan masalah yang terletak di luar bidang ilmu hukum (ekstra-
yuridis), yang pada hakikatnya merupakan persoalan-persoalan yang terletak di dalam bidang
filsafat. Sedangkan sumber hukum dalam arti formal, adalah merupakan persoalan yang
terletak dalam bidang ilmu hukum (intra-yuridis).

³Referensi: Prof. DR. M. Bakri, SH., MS, DKK, 2013, Pengantar Hukum Indonesia Jilid 2,
Malang, UB Press
Berdasar pada deskripsi di atas, manakah di antara ketiga arti sumber hukum tersebut yang
terpenting? Bagi seorang yang ingin memperdalam pengetahuannya dalam bidang filsafat
atau sejarah hukum, maka baginya sumber hukum yang terpenting ialah sumber hukum
dalam arti material dan dalam arti yang lain. Sedangkan bagi seseorang yang belajar hukum
positif seperti mahasiswa fakultas hukum, pengacara atau pejabat diplomat, maka baginya
sumber hukum yang terpenting adalah sumber hukum dalam arti formal.

Di dalam perpustakaan hukum internasional Inggris, sumber hukum dalam arti material
(material sources) sebagaimana yang dikemukakan oleh J.G. Starke justru dalam arti yang
sebaliknya yaitu sumber hukum dalam arti formal. Oleh karena itu, terlepas dari perbedaan
pengertian dan lingkup sumber hukum sebagaimana yang diungkapkan oleh Starke, yang
terpenting bagi kita di dalam mempelajari sumber-sumber hukum internasional adalah
bagaimana memahami sumber hukum dalam arti formal, tanpa harus mengabaikan sumber
hukum dalam arti material.

Dalam literatur tertulis terdapat dua tempat rujukan yang menempatkan sumber hukum dari
sumber-sumber hukum internasional. Pertama, Pasal 7 Konvensi ke-12 Den Haag tanggal 18
Oktober 1907, yang mendirikan Mahkamah Internasional Perampasan Kapal di Laut
(International Prize Court). Sumber hukum ini tidak pernah terjadi atau terbentuk dalam
kenyataannya karena tidak mencapai jumlah ratifikasi yang diperlukan (tidak memenuhi
persyaratan). Kedua, Pasal 38 Statuta Mahkamah Internasional, tertanggal 16 Desember
1920, yang tercantum dalam Piagam PBB tertanggal 26 Juni 1945. Dengan demikian maka
sumber hukum internasional merujuk pada Pasal 38 ayat 1 Statuta Mahkamah Internasional.

Sumber hukum internasional merupakan berbagai materi, kebiasaan, atau asas yang
mengandung atau menjelaskan aturan-aturan hukum internasional. Dalam hukum
internasional, tidak terdapat badan legislatif yang dapat mengeluarkan undang-undang yang
mengikat semua negara, sehingga hukum internasional dibuat berdasarkan tindakan dan
kebiasaan negara-negara sebagai pemegang kedaulatan. Pasal 38.1 Piagam Mahkamah
Internasional menyebutkan lima sumber hukum internasional, yaitu:

1. Perjanjian internasional
2. Kebiasaan internasional

1. Asas hukum yang "diakui oleh negara-negara beradab"


2. Putusan-putusan pengadilan dan (5) ajaran-ajaran para ahli sebagai sumber tambahan
untuk menentukan aturan hukum.

B. Subyek Hukum Internasional


Subjek hukum internasional adalah pihak atau entitas yang dapat dibebani atas hak dan
kewajiban dalam hukum internasional baik dalam sifat formal maupun non-formal.

Adapun subjek hukum internasional yaitu:

Negara
Menurut Fenwich, negara adalah suatu masyarakat politik yang diorganisasikan secara tetap
untuk menduduki suatu daerah tertentu dan hidup dalam batas-batas daerah tersebut, bebas
dari negara lain sehingga dapat bertindak sebagai badan yang merdeka di muka bumi.
Untuk mendirikan suatu negara maka diperlukan syarat konstitutif yaitu:

 Adanya penduduk yang tetap

 Adanya wilayah tertentu

 Adanya pemerintah

 Adanya kedaulatan (kemampuan untuk melakukan hubungan-hubungan dengan negara


lain)

Palang Merah Internasional (PMI)


Palang Merah Internasional merupakan organisasi dalam ruang lingkup nasional, yaitu Swiss,
didirikan oleh lima orang berkewarganegaraan Swiss, yang dipimpin oleh Henry Dunant dan
bergerak di bidang kemanusiaan
Tahta Suci Vatikan
Pada tanggal 11 Februari 1929 telah terjadi penandatanganan perjanjian antara Italia dan
Tahta Suci yang disebut dengan Latern Treaty, dalam perjanjian tersebut memuat bahwa
telah diberikan sebidang tanah di Roma kepada tahta suci yang kemudian didirikan menjadi
Vatikan dengan kegiatan di bidang keagamaan, politik, ekonomi serta social budaya.
Organisasi Internasional
Adanya perhimpunan negara yang berdaulat dengan adanya tujuan tertetu, dilaksanakan oleh
pelengkap negara seperti dewan keamanan, dewan ekonomi social, majelis umum, dll.
Menurut Theodore A Coulombus, terdapat 3 klasifikasi organisasi internasional, yaitu:

 Organisasi internasional yang mempunyai keanggotaan secara global dengan tujuan


yang bersifat umum seperti adanya PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

 Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan secara global dengan tujuan yang
spesifik seperti World Bank, IMF (International Monetary Fund), UNESCO (United
Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization)

 Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan regional dengan tujuan global


seperti ASEAN (Association of South East Asian Nation)

Individu (Orang per orangan)


Dulu terdapat suatu putusan dari Mahkamah Internasional yang telah permanen mengenai
kasus Danzig Railway Official dengan hasil putusan bahwa jika suatu perjanjian internasional
memberikan hak kepada perorangan maka hak tersebut harus diakui oleh suatu badan
peradilan internasional
Kusumaatmadja, Mochtar, dan Etty R. Agoes. Pengantar Hukum Internasional. Bandung: PT
Alumni, 2003

Adapun dasar hukumnya adalah:

 Perjanjian Versailles 1919 (Pasal 297 dan Pasal 304)

 Perjanjian Uppersilesia 1922

 Keputusan Permanen Court Of Justice 1928

 Perjanjian London 1945 antara Inggris, Perancis, Rusia dan USA

 Konvensi Genocide 1984

Pemberontak (Belligerensi)
Pemberontak adalah

 Angkatan perang (kesatuan yang sesuai dengan hukum perang dan bukan merupakan
para pembajak)

 Peperangan antara pihak yang sesuai dengan hukum perang

 Kapal-kapal perang yang merupakan kapal sah dan bukan bajak laut

 Blokade yang dilakukan di laut (harus di hormati oleh negara-negara netral)

 Harus menguasai beberapa wilayah dalam suatu negara

 Menjalankan pemerintahan yang teratur sebagai tandingan terhadap pemerintah yang


berkuasa

 Bersedia melindungi warga negara asing dan harta bendanya

Adapun menurut Lauterpacht mengatakan bahwa syarat untuk dikatakan sebagai


pemberontak adalah:

 Adanya peperangan sipil yang diikuti dengan serangan pertikaian terbuka

 Adanya penduduk wilayah tertentu dan penyelenggaraan pemerintahny

 Dipimpin oleh seorang pemimpin yang bertanggung jawab terhadap anak buahnya

 Adanya negara ketiga yang menyatakan sikapnya terhadap pertikaian tersebut.


C. Hubungan Hukum Internasional dan Hukum Nasional

Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala
internasional. Hukum nasional di indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum
eropa, hukum agama dan hukum adat. Sebagian besar sistem yang dianut baik perdata
maupun pidana, berbasis pada hukum eropa kontinental, khususnya dari belanda karena
aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan hindia
belanda (Nederlandsch-Indie). Dalam memahami berlakunya hukum internasional terdapat
dua teori yang cukup dikenal, yaitu monisme dan dualisme. Menurut teori monisme, hukum
internasional dan hukum nasional saling berkaitan satu sama lainnya, hukum nasional tunduk
dan harus sesuai dengan hukum internasional. Menurut teori dualisme Hukum internasional
dan hukum nasional merupakan dua sistem hukum yang terpisah, tidak saling mempunyai
hubungan superioritas atau subordinasi. Keberadaan hukum internasional menjadi control
masyarakat hukum internasional dalam menjalangkan hukum nasional demi tercapainaya
ketertiban dunia.
Ibid., hlm.7

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Jadi hukum internasional dsini merupakan hukum yang menyangkut hukum atau atutran-
atutran yang berada diluar negeri. Selain dari itu juga dapat dikatakan bahwa pengertian
hukum internasional merupakan hukum antarbangsa maupun hukum antarnegara. Hukum
internasional sendiri juga dapat bersumber dari 2 hal yaitu dari sumber hukum materil
dimana sumber yang berasal dari pembahasan mengenai hukum yang berlaku dalam
negara tersebut. Serta terdapat juga dari sumber hukum formal yaitu sumber yang berasal
dari ketentuan-ketentuan khusus seperti perjanjian internasional, kebiasaan internasional,
doktrin, dan asas-asas umum hukum yang diakui oleh negara beradab.

B. Saran
Hendaknya semua orang mematuhi hukum yang berlaku supaya tidak terjadi
penyimpangan sosial.

Daftar pustaka
Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, 2008.
_______________, Hukum Perjanjian Internasional – Bagian 2, Penerbit Mandar Maju, Bandung,
2002.
J. G. Starke, Pengantar Hukum Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1992

Anda mungkin juga menyukai