Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MATAKULIAH
HUKUM INTERNASIONAL

SUMBER MATERIAL HUKUM INTERNASIONAL

Dosen Pengampu :
Desi Yuniarti,SEI.,M.Si

OLEH:

MUHAMMAD FARHAN ARBI


(301.2021.001)
Semester : 6

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN
SAMBAS
2024 M/ 1445 H
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berisikan
tentang Sumber Material Hukum Internasional .Adapun tujuan dan maksud dari
pembuatan makalah ini yaitu sebagai salah satu pemenuhan tugas Mata Kuliah
Hukum Internasional. Dengan harapan bahwa makalah ini dapat membantu serta
memberikan tambahan pengetahuan kepada pembacanya.

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka masih


banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan serta menghargai berbagai saran dan kritik
dari pembaca untuk menambah ilmu serta memperbagus makalah- makalah penulis
selanjutnya.

i
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Masalah.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Perbedaan Sumber-Sumber Hukum Internasional............................. 3
B. Sumber Sumber Hukum Internasional............................................... 4
1. Traktat Yang Berlaku..................................................................... 4
2. Hukum Kebiasaan Internasional.................................................... 4
3. Prinsip-Prinsip Umum Tentang Hukum........................................ 5
4. Keputusan-Keputusan Hakim Dan Tulisan-Tulisan Para Ahli...... 5
5. Sumber-Sumber Hukum Lainnya.................................................. 5
6. Hukum Lunak................................................................................ 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Didalam kehidupan berbangsa dan bernegara senantiasa tidak bisa terlepas
dari suatu permasalahan yang ada kaitannya dengan subjek-subjek hukum
internasional, bisa itu berkaitan antar Negara, Negara dengan individu, atau
bahkan Negara dengan individu atau organisasi internasional. Untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lintas negara tersebut, harus terdapat
payung hukum, dimana semua hal tersebut termuat dalam sumber-sumber hukum
internasional sehingga mampu dijadikan pedoman bagi para pihak yang terlibat
dalam perjanjian internasional. Jadi hukum internasional dapat dikatakan berperan
besar dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang bersangkutan dengan suatu
negara. Hukum internasional diyakini bisa mengatasi atau memberikan solusi bagi
negara-negara yang sedang bersengketa berdasarkan ketentuan hukum
internasional. Selain itu, diketahui bahwa suatu sengketa bukanlah suatu sengketa
menurut hukum internasional apabila penyelesaiannya tidak mempunyai akibat
bagi hubungan pihak yang bersangkutan.1
Hukum internasional dikatakan juga sebagai kumpulan ketentuan hukum,
dimana hukum internasional memenuhi unsur-unsur pengertian hukum, yaitu
serangkaian peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan bersifat
mengikat atau memaksa, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, dengan
maksud untuk membatasi tingkah laku manusia dalam lingkup sosial. Sumber
hukum merupakan hal yang sangat penting dalam suatu hukum. Sumber hukum
harus dipahami dari berbagai perspektif yang ada karena untuk bisa
menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat, sumber hukumlah yang
menentukan dasar hukum yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman
penyelesaian masalah. Sumber hukum internasional berbeda dengan sumber
hukum Nasional (hukum positif). Hukum Internasional memiliki keunikan sendiri,

1
Huala Adolf, Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, (Jakarta: Sinar Grafika,2004),
hlm.3

1
salah satunya tidak memiliki organ-organ pada umumnya seperti lembaga
legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Dapat dikatakan bahwa jka terdapat permasalahan yang berkaitan dengan
lintas Negara atau bahkan tentang perjanjian internasional, maka secara otomatis
ini masuk ke dalam ranah hukum internasional publik dimana berfungsi dalam
menyelesaikan sengketa internasional dan sekaligus dijadikan sebagai pedoman
oleh suatu negara yang mengikatkan diri pada suatu aturan internasional.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perbedaan Sumber-Sumber Hukum Internasional
2. Bagaimana Sumber Sumber Hukum Internasional
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Perbedaan Sumber-Sumber Hukum Internasional
2. Mengetahui Sumber Sumber Hukum Internasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perbedaan Sumber-Sumber Hukum Internasional


Sumber hukum atau the source of law adalah suatu sumber asli kewenangan
dan memiliki kekuatan untuk memaksa dari produk hukum. Dilihat dari artinya,
menyatakan bahwa sumber hukum dibedakan menjadi dua, diantaranya yakni
sumber hukum materil dan sumber hukum formal2. Umumnya, sumber hukum
materil hukum internasional berfungsi untuk membahas dasar-dasar berlakunya suatu
hukum. Intinya, sumber hukum materil memuat materi dasar yang nantinya
digunakan sebagai pokok dalam hal membuat sendiri hukum tersebut
Disamping itu, sumber hukum formal hukum internasional berarti sumber
hukum yang didalamnya membahas tentang berbagai aturan hukum secara formal
untuk dijadikan acuan didalam menyelesaikan suatu sengketa yang sifatnya konkrit
dan sekaligus dapat memberikan jawaban dari persoalan terhadap asal mula aturan-
aturan hukum sehingga bisa digunakan untuk mengatasi konflik yang konkrit.
Sumber formal merupakan sumber hukum yang berwibawa dan berfungsi
sebagai landasan legalitas suatu produk hukum. Sumber material dapat dilihat
sebagai produk hukum di satu sisi. Misalnya, ketentuan hukum hanya memiliki efek
mengikat jika sesuai dengan standar adat yang ditetapkan, yang merupakan bagian
dari sumber hukum formal hukum internasional, dan berasal dari praktik negara yang
masuk ke dalam sumber material kebiasaan.
1. Sumber Hukum Formal Hukum Internasional Sumber hukum formal berarti
faktor yang menjadikan suatu ketentuan menjadi ketentuan hukum yang
berlaku umum. Dapat dikatakan bahwa, sumber hukum formal merupakan
suatu proses yang dapat membuat suatu ketentuan menjadi ketentuan yang
bersifat positif (“positieveringsproces”). Sumber hukum formal bagi hukum
internasional berarti perjanjian internasional “treaty" dan kebiasaan
internasional “international custom”. Jadi pada intinya, sumber hukum formal

2
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, (Jakarta: Binacipta,1997), hlm.
3-4.

3
berisi tentang persoalan–persoalan yang berasal dalam kajian ilmu hukum itu
sendiri.
2. Sumber Hukum Materil Hukum Internasional Sumber hukum material
merupakan substansi dari suatu ketentuan hukum yang berlaku dimasyarakat.
Dari asas-asas yang berlaku umum di masyarakat terdapat prinsip-prinsip
hukum. Pada hakekatnya, asas hukum ini sama tidak ada perbedaannya dengan
ketentuan hukum, dikarenakan isinya sama-sama berupa perihal perilaku setiap
individu dalam lingkungan sosial. Asas hukum adalah ketentuan yang
mengatur tingkah laku orangorang dalam masyarakat pada umumnya,
sedangkan ketentuan hukum mengatur tingkah laku orang-orang dalam
masyarakat secara rinci yang tertuang dalam bentuk ketentuan hukum.3
B. Sumber Sumber Hukum Internasional
1. Traktat Yang Berlaku
Traktat adalah perjanjian yang ditanda tangani antar negara baik bersifat
perjanjian bilateral yang melibatkan dua negara dan perjanjian multilateral yang
diikuti oleh lebih dari dua negara. apabila suatu perjanjian telah ditandatangani
oleh beberapa negara dan kemudian diratifikasi oleh parlernen negara-negara
tersebut, maka negara-negara penandatangan sudah terikat oleh perjanjian tersebut
sebagai sumber hukum internasional
2. Hukum Kebiasaan Internasional
Kebiasaan internasional adalah hukum yang berkembang dari praktik atau
kebiasaan negara-negara. Meskipun saat ini kebiasaan internasional semakin
berkurang karena banyaknya perjanjian-perjanjian yang menggantikannya, hukum
kebiasaan tetap menjadi bagian penting dari hukum internasional.
Hukum kebiasaan ini muncul dari adat istiadat atau praktek – praktek negara,
serta dapat diterima sebagai hukum oleh komunitas internasional.Sebagai contoh,
kebiasaan memberikan penghormatan waktu kedatangan tamu resmi dari negara
lain dengan tembakan meriam merupakan salah satu contoh dari hukum kebiasaan
internasional.

3
Dewa Sudika Mangku, Pengantar Hukum Internasional Publik, (Jawa Tengah: Lakeisha,
2021), hlm.13

4
3. Prinsip-Prinsip Umum Tentang Hukum
Prinsip-prinsip umum tentang hukum adalah prinsip-prinsip dasar yang
melandasi sistem hukum di seluruh dunia, termasuk dalam konteks hukum
internasional.
Prinsip-prinsip ini pertama kali diperkenalkan oleh Statuta Pengadilan
Internasional untuk Keadilan Internasional (PCIJ) dengan tujuan menghindari
masalah “non liquet” (tidak ada hukum yang berlaku) dalam perkara yang
dihadapkan pada hakim.
Prinsip-prinsip umum ini mencakup berbagai bidang hukum, seperti hukum
pidana, perdata, dan lingkungan. Contoh dari prinsip-prinsip umum adalah prinsip
pacta sunt servanda (perjanjian harus ditaati).4
4. Keputusan-Keputusan Hakim Dan Tulisan-Tulisan Para Ahli
Keputusan-keputusan pengadilan atau yurisprudensi internasional juga
menjadi sumber hukum tambahan dalam hukum internasional. Meskipun bukan
sumber hukum utama, keputusan-keputusan ini memiliki peran penting dalam
membantu membentuk norma-norma baru dalam hukum internasional.
Keputusan pengadilan ini digunakan oleh hakim untuk memperkuat
argumentasi berdasarkan sumber hukum di atasnya. Contohnya dalam sengketa-
sengketa ganti rugi dan penangkapan ikan telah memasukkan unsur-unsur baru ke
dalam hukum internasional
5. Sumber-Sumber Hukum Lainnya
a. Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional adalah sumber hukum utama dalam hukum
internasional. Perjanjian ini merupakan kesepakatan tertulis antara negara-
negara yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi pihak yang terlibat.
Perjanjian internasional sangat penting dalam menjaga perdamaian dan
kerjasama antar negara-negara. Sebagai contoh, Konvensi Wina tentang
Hubungan Diplomatik adalah salah satu perjanjian internasional yang
mengatur hubungan diplomatik antara negara-negara.

4
Made Pasek Diantha, “Buku ajar Hukum Internasional”, (DENPASAR:FAKULTAS
HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA, 2017) hlm.36

5
b. Ajaran Para Ahli
Ajaran dari para ahli atau doktrin adalah sumber hukum tambahan yang
bersifat subsidi. Ajaran para ahli ini adalah pendapat atau analisis yang
disampaikan oleh para pakar hukum internasional.
Meskipun tidak mengikat, pendapat para ahli sering dikutip untuk
memperkuat argumen dalam konteks hukum internasional. Namun, hakim
tidak dapat memutus perkara berdasarkan opini para pakar ahli karena opini
ini tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat.
Contohnya Komisi hukum internasional yang beranggotakan para ahli
hukum, dibentuk oleh majelis umum PBB berdasarkan Resolusi MU 1947
6. Hukum Lunak
Istilah hukum lunak mengacu pada instrumen kuasi-hukum (seperti
rekomendasi atau pedoman) yang tidak memiliki kekuatan mengikat secara
hukum, atau yang kekuatan mengikatnya agak lebih lemah dibandingkan kekuatan
mengikat hukum tradisional. Hukum lunak sering dikontraskan dengan hukum
keras . 5Istilah hukum lunak awalnya muncul dalam konteks hukum internasional ,
meskipun belakangan ini istilah tersebut juga telah dialihkan ke cabang hukum
domestik lainnya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum Internasional merupakan seperangkat aturan yang ditujukan dan
dibuat oleh negara-negara berdaulat secara eksklusif dan pada dasarnya mengatur
5
Druzin, B. "Kenapa Soft Law punya Kekuatan" . Jurnal Hukum Internasional
Asia .Vol.1.No.3 (2016).hlm.66

6
normanorma dan standar yang harus dijunjung tinggi oleh pemerintah (subjek
hukum internasional) serta interaksi dengan negara lain. Sumber hukum
internasional (the source of international law) diatur di dalam Pasal 38 ayat (1)
Statuta Mahkamah International (International Court of Justice-ICJ).
Dengan adanya sumber hukum dalam hukum Internasional, mengakibatkan
pihakpihak atau negara-negara yang bersangkutan harus mengikuti segala
ketentuan dan aturan-aturan utama. Hal ini dikarenakan aturan itu tertuang dalam
bentuk perjanjian internasional, sehingga negara-negara mengikatkan dirinya pada
perjanjian internasional, atau dapat dikatakan negara terikat dengan pacta sunt
servanda.
Selain itu, ada banyak cara bagi setiap negara untuk menyelesaikan konflik
dengan negara lain dalam hal masalah internasional. Selama ada kesepakatan dari
kedua belah pihak, para pihak yang berselisih bebas memilih strategi yang mereka
yakini akan menyelesaikan konflik dengan sebaik-baiknya. Begitu juga sengketa
yang terjadi antara Singapura dan Indonesia terkait reklamasi wilayah. Dimana
Singapura dan Indonesia menggunakan cara diplomatik untuk menyelesaikan
sengketa perbatasan maritim mereka secara damai. Hal ini dibuktikan dengan
kedua negara sama-sama meratifikasi UNCLOS 1982 dan berpegah teguh pada
aturan tersebut.
B. Saran
Kita ketahui bahwa dalam kehidupan internasional, pasti tidak bisa lepas
dengan adanya konflik atau sengketa yang menyangkut lintas negara. Untuk itu,
dalam menghadapi suatu sengketa internasional lebih baik memilih metode-
metode penyelesaian secara damai agar tidak terjadi peperangan yang dapat
merenggut banyak nyawa.

DAFTAR PUSTAKA

Adolf,Huala Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, Jakarta: Sinar


Grafika,2004

Druzin, B. "Kenapa Soft Law punya Kekuatan" . Jurnal Hukum Internasional


Asia .Vol.1.No.3 (2016)

7
Kusumaatmadja Mochtar, Pengantar Hukum Internasional, Jakarta: Binacipta,1997

Pasek Diantha Made, “Buku ajar Hukum Internasional”, Denpasar:Fakultas Hukum


Universitas Udayana, 2017

Sudika Dewa Mangku, Pengantar Hukum Internasional Publik,Jawa Tengah:


Lakeisha, 2021

Anda mungkin juga menyukai