MATAKULIAH
HUKUM INTERNASIONAL
Dosen Pengampu :
Desi Yuniarti,SEI.,M.Si
OLEH:
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berisikan
tentang Sumber Material Hukum Internasional .Adapun tujuan dan maksud dari
pembuatan makalah ini yaitu sebagai salah satu pemenuhan tugas Mata Kuliah
Hukum Internasional. Dengan harapan bahwa makalah ini dapat membantu serta
memberikan tambahan pengetahuan kepada pembacanya.
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Masalah.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perbedaan Sumber-Sumber Hukum Internasional............................. 3
B. Sumber Sumber Hukum Internasional............................................... 4
1. Traktat Yang Berlaku..................................................................... 4
2. Hukum Kebiasaan Internasional.................................................... 4
3. Prinsip-Prinsip Umum Tentang Hukum........................................ 5
4. Keputusan-Keputusan Hakim Dan Tulisan-Tulisan Para Ahli...... 5
5. Sumber-Sumber Hukum Lainnya.................................................. 5
6. Hukum Lunak................................................................................ 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Huala Adolf, Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional, (Jakarta: Sinar Grafika,2004),
hlm.3
1
salah satunya tidak memiliki organ-organ pada umumnya seperti lembaga
legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Dapat dikatakan bahwa jka terdapat permasalahan yang berkaitan dengan
lintas Negara atau bahkan tentang perjanjian internasional, maka secara otomatis
ini masuk ke dalam ranah hukum internasional publik dimana berfungsi dalam
menyelesaikan sengketa internasional dan sekaligus dijadikan sebagai pedoman
oleh suatu negara yang mengikatkan diri pada suatu aturan internasional.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perbedaan Sumber-Sumber Hukum Internasional
2. Bagaimana Sumber Sumber Hukum Internasional
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Perbedaan Sumber-Sumber Hukum Internasional
2. Mengetahui Sumber Sumber Hukum Internasional
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, (Jakarta: Binacipta,1997), hlm.
3-4.
3
berisi tentang persoalan–persoalan yang berasal dalam kajian ilmu hukum itu
sendiri.
2. Sumber Hukum Materil Hukum Internasional Sumber hukum material
merupakan substansi dari suatu ketentuan hukum yang berlaku dimasyarakat.
Dari asas-asas yang berlaku umum di masyarakat terdapat prinsip-prinsip
hukum. Pada hakekatnya, asas hukum ini sama tidak ada perbedaannya dengan
ketentuan hukum, dikarenakan isinya sama-sama berupa perihal perilaku setiap
individu dalam lingkungan sosial. Asas hukum adalah ketentuan yang
mengatur tingkah laku orangorang dalam masyarakat pada umumnya,
sedangkan ketentuan hukum mengatur tingkah laku orang-orang dalam
masyarakat secara rinci yang tertuang dalam bentuk ketentuan hukum.3
B. Sumber Sumber Hukum Internasional
1. Traktat Yang Berlaku
Traktat adalah perjanjian yang ditanda tangani antar negara baik bersifat
perjanjian bilateral yang melibatkan dua negara dan perjanjian multilateral yang
diikuti oleh lebih dari dua negara. apabila suatu perjanjian telah ditandatangani
oleh beberapa negara dan kemudian diratifikasi oleh parlernen negara-negara
tersebut, maka negara-negara penandatangan sudah terikat oleh perjanjian tersebut
sebagai sumber hukum internasional
2. Hukum Kebiasaan Internasional
Kebiasaan internasional adalah hukum yang berkembang dari praktik atau
kebiasaan negara-negara. Meskipun saat ini kebiasaan internasional semakin
berkurang karena banyaknya perjanjian-perjanjian yang menggantikannya, hukum
kebiasaan tetap menjadi bagian penting dari hukum internasional.
Hukum kebiasaan ini muncul dari adat istiadat atau praktek – praktek negara,
serta dapat diterima sebagai hukum oleh komunitas internasional.Sebagai contoh,
kebiasaan memberikan penghormatan waktu kedatangan tamu resmi dari negara
lain dengan tembakan meriam merupakan salah satu contoh dari hukum kebiasaan
internasional.
3
Dewa Sudika Mangku, Pengantar Hukum Internasional Publik, (Jawa Tengah: Lakeisha,
2021), hlm.13
4
3. Prinsip-Prinsip Umum Tentang Hukum
Prinsip-prinsip umum tentang hukum adalah prinsip-prinsip dasar yang
melandasi sistem hukum di seluruh dunia, termasuk dalam konteks hukum
internasional.
Prinsip-prinsip ini pertama kali diperkenalkan oleh Statuta Pengadilan
Internasional untuk Keadilan Internasional (PCIJ) dengan tujuan menghindari
masalah “non liquet” (tidak ada hukum yang berlaku) dalam perkara yang
dihadapkan pada hakim.
Prinsip-prinsip umum ini mencakup berbagai bidang hukum, seperti hukum
pidana, perdata, dan lingkungan. Contoh dari prinsip-prinsip umum adalah prinsip
pacta sunt servanda (perjanjian harus ditaati).4
4. Keputusan-Keputusan Hakim Dan Tulisan-Tulisan Para Ahli
Keputusan-keputusan pengadilan atau yurisprudensi internasional juga
menjadi sumber hukum tambahan dalam hukum internasional. Meskipun bukan
sumber hukum utama, keputusan-keputusan ini memiliki peran penting dalam
membantu membentuk norma-norma baru dalam hukum internasional.
Keputusan pengadilan ini digunakan oleh hakim untuk memperkuat
argumentasi berdasarkan sumber hukum di atasnya. Contohnya dalam sengketa-
sengketa ganti rugi dan penangkapan ikan telah memasukkan unsur-unsur baru ke
dalam hukum internasional
5. Sumber-Sumber Hukum Lainnya
a. Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional adalah sumber hukum utama dalam hukum
internasional. Perjanjian ini merupakan kesepakatan tertulis antara negara-
negara yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi pihak yang terlibat.
Perjanjian internasional sangat penting dalam menjaga perdamaian dan
kerjasama antar negara-negara. Sebagai contoh, Konvensi Wina tentang
Hubungan Diplomatik adalah salah satu perjanjian internasional yang
mengatur hubungan diplomatik antara negara-negara.
4
Made Pasek Diantha, “Buku ajar Hukum Internasional”, (DENPASAR:FAKULTAS
HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA, 2017) hlm.36
5
b. Ajaran Para Ahli
Ajaran dari para ahli atau doktrin adalah sumber hukum tambahan yang
bersifat subsidi. Ajaran para ahli ini adalah pendapat atau analisis yang
disampaikan oleh para pakar hukum internasional.
Meskipun tidak mengikat, pendapat para ahli sering dikutip untuk
memperkuat argumen dalam konteks hukum internasional. Namun, hakim
tidak dapat memutus perkara berdasarkan opini para pakar ahli karena opini
ini tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat.
Contohnya Komisi hukum internasional yang beranggotakan para ahli
hukum, dibentuk oleh majelis umum PBB berdasarkan Resolusi MU 1947
6. Hukum Lunak
Istilah hukum lunak mengacu pada instrumen kuasi-hukum (seperti
rekomendasi atau pedoman) yang tidak memiliki kekuatan mengikat secara
hukum, atau yang kekuatan mengikatnya agak lebih lemah dibandingkan kekuatan
mengikat hukum tradisional. Hukum lunak sering dikontraskan dengan hukum
keras . 5Istilah hukum lunak awalnya muncul dalam konteks hukum internasional ,
meskipun belakangan ini istilah tersebut juga telah dialihkan ke cabang hukum
domestik lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum Internasional merupakan seperangkat aturan yang ditujukan dan
dibuat oleh negara-negara berdaulat secara eksklusif dan pada dasarnya mengatur
5
Druzin, B. "Kenapa Soft Law punya Kekuatan" . Jurnal Hukum Internasional
Asia .Vol.1.No.3 (2016).hlm.66
6
normanorma dan standar yang harus dijunjung tinggi oleh pemerintah (subjek
hukum internasional) serta interaksi dengan negara lain. Sumber hukum
internasional (the source of international law) diatur di dalam Pasal 38 ayat (1)
Statuta Mahkamah International (International Court of Justice-ICJ).
Dengan adanya sumber hukum dalam hukum Internasional, mengakibatkan
pihakpihak atau negara-negara yang bersangkutan harus mengikuti segala
ketentuan dan aturan-aturan utama. Hal ini dikarenakan aturan itu tertuang dalam
bentuk perjanjian internasional, sehingga negara-negara mengikatkan dirinya pada
perjanjian internasional, atau dapat dikatakan negara terikat dengan pacta sunt
servanda.
Selain itu, ada banyak cara bagi setiap negara untuk menyelesaikan konflik
dengan negara lain dalam hal masalah internasional. Selama ada kesepakatan dari
kedua belah pihak, para pihak yang berselisih bebas memilih strategi yang mereka
yakini akan menyelesaikan konflik dengan sebaik-baiknya. Begitu juga sengketa
yang terjadi antara Singapura dan Indonesia terkait reklamasi wilayah. Dimana
Singapura dan Indonesia menggunakan cara diplomatik untuk menyelesaikan
sengketa perbatasan maritim mereka secara damai. Hal ini dibuktikan dengan
kedua negara sama-sama meratifikasi UNCLOS 1982 dan berpegah teguh pada
aturan tersebut.
B. Saran
Kita ketahui bahwa dalam kehidupan internasional, pasti tidak bisa lepas
dengan adanya konflik atau sengketa yang menyangkut lintas negara. Untuk itu,
dalam menghadapi suatu sengketa internasional lebih baik memilih metode-
metode penyelesaian secara damai agar tidak terjadi peperangan yang dapat
merenggut banyak nyawa.
DAFTAR PUSTAKA
7
Kusumaatmadja Mochtar, Pengantar Hukum Internasional, Jakarta: Binacipta,1997