penyusun
kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 2
A. Pengertian Subjek Hukum Internasional ....................................................................................... 2
B. Macam-macam Subjek Hukum Internasional ................................................................................ 2
1. Negara ..................................................................................................................................... 2
2. Organisasi Internasional.......................................................................................................... 3
3. Palang Merah Internasional .................................................................................................... 3
4. Tahta Suci Vatikan ................................................................................................................... 3
5. Pemberontakan....................................................................................................................... 4
6. Individu ................................................................................................................................... 4
C. Perkembangan Negara Sebagai Subjek Hukum Internasional ....................................................... 4
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................... 6
A. KESIMPULAN .............................................................................................................................. 6
B. SARAN ........................................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 7
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Subjek hukum Internasional yaitu merupakan pikah-pihak yang berurusan dengan hak dan
kewajiban yang sebelumnya sudah diatur di dalam Hukum Internasional (Istanto, 2010:23). Subjek
hukum internasional merupakan segala sesuatu yang pada dasarnya memiliki hak dan kewajiban
yang muncul karena adanya suatu hubungan internasional. Subjek hukum terdiri dari beberapa
hal yaitu negara, organisasi internasional, tahta suci vatikan, palang merah internasioal,
pemberontakan pihak yang bersengketa dan orang perseorangan atau individu.
Subjek hukum juga bisa dikatakan sebagai pemegang hak dan kewajiban, yang dimana di
dalam hukum dijelaskan bahwa pemegang hak dan kewajiban tersebut memiliki kemampuan
untuk mengadakan hubungan-hubungan hukum dengan sesama pemegang hak dan kewajiban
hukum lainnya. Setiap subjek hukum internasional pada umumnya memiliki tingkat hak dan
kewajiban yang berbeda-beda. Sebagai contohnya bisa kita lihat dari negara dan individu sebagai
salah satu subjek hukum internasional. Negara merupakan subjek hukum internasional pertama,
oleh karena itu negara memiliki hak dan kewajiban penuh di dalam hukum internasional.
Sedangkan individu berbeda dengan negara.
1.3 Tujuan
Untuk bisa mengetahui dan mengenal lebih dalam mengenai pengertian subjek hukum
internasional, macam-macam subjek hukum internasional, dan perkembangan negara sebagai
salah satu subjek hukum internasional.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Negara
Subjek hukum internasional yang pertama yaitu negara. Dimana negara juga merupakan
subjek pertama dan utama di dalam subjek hukum internasional. Negara yang dimaksud,
yaitu negara yang berdaulat dan juga memiliki sistem pemerintahannya sendiri. Selain itu,
negara dikatakan sebagai subjek hukum internasional pertama, yaitu karena negara bisa
melakukan hubungan-hubungan hukum internasional dengan di dalam segala bidang
2
kehidupan masyarakat internasional, baik itu dengan sesama negara ataupun dengan
subjek-subjek hukum internasional negara lainnya. Tetapi karena hal inilah, negara paling
banyak dan paling luas memegang kekuasaan, memegang hak-hak dan serta memikul
kewajiban-kewajiban berdasarkan hukum internasional jika dibandingkan dengan subjek-
subjek hukum internasional lainnya. Menurut Montevideo 1949 kualifikasi suatu negara
sebagai subjek hukum internasional yaitu mempunyai kedudukan yang tetap, wilayah
tertentu, pemerintahan yang sah atau berdaulat, dan negara tersebut mempunyai
kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain. Sehingga bisa disimpulkan
juga bahwa sebuah negara yang bisa dikatakan sebagai subjek hukum internasional yaitu
negara yang merdeka, berdaulat, dan tidak merupakan bagian dari suatu negara. Bukan
bagian dari suatu negara disini artinya negara tersebut tidak berada dibawah penajajahan
dan mempunyai pemerintahan serta kekuasaan sendiri secara penuh terhadap warga
negara dalam ingkungan kewenangan negara tersebut.
2. Organisasi Internasional
Subjek hukum internasional yang kedua yaitu organisasi internasional yang memiliki pean
untuk ikut serta untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pelanggaran
hukum internasional. Organisasi internasional yang menjadi subjek hukum internasional
yaitu organisasi yang di dalamnya memiliki anggota global dan tujuan yang bersifat umum.
Atau bisa juga dikatakan bahwa sebuah organisasi termasuk sebagai salah satu objek
hukum internasional, yaitu apabila organisasi tersebut didasari oleh perjanjian yang
didalamnya merumuskan hak-hak, kewajiban dan kewenangan organ-organ lembaga
tersebut. Contohnya bisa kita lihat yaitu PBB. Selain itu, sebuah organisasi tersebut juga
harus memiliki anggota global yang memiliki tujuan spesifik, seperti IMF. Organisasi
tersebut juga bisa memiliki anggota regional yang memilki tujuan global seperti ASEAN.
Serta organisasi tersebut juga memiliki anggota regional yang memiliki tujuan spesifik
seperti NAFTA.
6. Individu
Subjek hukum yang keenam yaitu individu. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh
Mochtar Kusumaatmadja di dalam perjanjian Versailles pada tahun 1919, dimana didalam
perjanjian tersebut terdapat beberapa pasal yang memberikan kemungkinan untuk
individu mengajukan perkara ke dalam tingkat internasional ke Mahkamah Arbitrase
Internasional. Karena hal tersebut juga, individu bisa menjadi subjek hukum internasional
dan juga bisa menjadi pihak di hadapan sebuah peradilan internasional. Setiap individu
bisa dikatakan sebagai subjek hukum internasional apabila tindakannya memperoleh
penialian positif dan negative dari masyarakat dunia. Atau secara singkat bisa dikatakan
bahwa individu bisa dikatakan sebagai subjek hukum internasional yaitu jika apa yang
dilakukan berdampak secara internasional. Individu sebagai subjek hukum internasional
juga diperkuat dengan Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia pada tanggal 10
Desember 1948 yang diikuti oleh beberapa konvensi hak asasi manusia di berbagai
kawasan.
Kelebihan negara sebagai subjek hukum internasional dibandingkan dengan subjek lainnya yaitu
karena negara memiliki “kedaulatan”. Kedaulatan tersebut bisa diartikan sebagai kekuasaan tertinggi
yang utuh dan tidak bisa terbagi-bagi dan juga tidak ditempatkan dibawah kekuasaan lainnya. Akan
tetapi, arti dan makna kedaulatan mengalami perubahan karena kedaulatan saat ini mempunyai
pembatasan-pembatasan yaitu hukum internasional dan kedaulatan dari negara lain. Jika kita
membahas mengenai kedudukan negara sebagai subjek hukum internasional maka hal ini tidak bisa
terlepas dari hak-hak dan kewajiban dari negara-negara. Berdasarkan American Institute Of
International Law tahun 1916, Konvensi Montevideo 1993 mengenai hakhak dan kewajiban negara
dalam Draft Declaration On The Right and Duties Of State yang disusun oleh PBB pada tahun 1949
yang menyatakan bahwa:
Suatu negara yang berdaulat bisa dikatakan sebagai subjek hukum internasional harus
memenuhi tiga aspek yaitu:
➢ Aspek Ekstern Kedaulatan, yaitu hak bagi setiap negara yang secara bebas menentukan
hubungannya dengan berbagai negara atau kelompok-kelompok lain tanpa adanya
kekangan atau tekanan dari negara lain.
➢ Aspek intern kedaulatan, yaitu hak atau wewenang eksklusif suatu negara untuk
menentukan bentuk lembaga-lembaganya, cara kerja lembaga tersebut, dan hak untuk
membuat undanag-undang yang diinginkan serta tindakan untuk mematuhi.
➢ Aspek territorial, yaitu kekuasaan penuh dan eksklusif yang dimiliki oleh negara atas
individu-individu dan benda-benda yang tedapat di wilayah tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Subjek hukum internasional merupakan pihak yang bisa dibebani hak dan kewajiban yang telah
diatur oleh hukum internasional. Subjek hukum internasional disini yaitu ada negara, organisasi
internasional, palang merah internasional, tahta suci vatikan, pemberontakan dan individu. Dari
semua subjek hukum yang sudah disebutkan, negara menduduki peran yang paling utama dan
pertama. Kenapa negara menjadi yang pertama? Karena dengan adanya negara maka bisa dilakukan
hubungan-hubungan kerja sama internasional dengan negara-negara yang lain. Tetapi tidak semua
negara yang bisa dikatakan sebagai subjek hukum internasional. Negara yang bisa dikatakan sebagai
subjek hukum internasional yaitu negara yang mempunyai kedaulatan, serta tidak bergantung
terhadap negara yang lain atau tidak sedang dijajah oleh negara lain.
B. SARAN
Sebagai warga negara Indonesia yang pastinya sudah mempunyai hukum internasional disini kita
harus mampu mempertahankan dan menjaga hukum internasional yang sudah terjalin dengan
negara-negara lainnya, karena bagaimanapun setiap kerja sama yang terjalain antar negara di tingkat
internasional pastinya akan berdampak positif bagi negara kita tercinta negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Suryokusomo, Sumaryo. 1993. Studi Kasus Hukum Organisasi Internasional. Badung :
Penerbit Alumni
Mauna, Boer. 2005. Hukum Internasional Pengertian, Peranan dan Fungsi dalam Era
Dinamika Global. Bandung: PT Alumni
Kusumaatmaja, Mochtar. 1981. Pengantar Hukum Internasional. Bandung: Rosda Offset
Wayan, Phartiana I Wayan. 2003. Pengantar Hukum Internasional, Bandung: Mandar maju.
Starke,J.G. 2006. Pengantar Hukum Internasional Edisi Kesepeuluh. Jakarta: Sinar Grafika
Gutama, Sudargo. 1981. Hukum Perdata Internasional Indonesia jilid 1. Bandung: Penerbit
Alumni
Barros, James. 1990. PBB Dulu Kini dan Esok. Jakarta: Bumi Aksara
Hamid, Sulaiman. 2002. Lembaga Suaka dalam Hukum Internasional. Jakarta: PT.
RajaGravindo
Wallace, Rebecca. 1986. Hukum Internasional Pengantar Untuk Mahasiswa. Semarang: IKIP
Semarang Press
Erlinda Sri. 2007. Hubungan dan Hukum Internasional. Pekanbaru: Cendikia Insani
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=AvIUEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1
&dq=info:pG2CbIk2A5EJ:scholar.google.com/&ots=flzZvdpIIi&sig=nwSbBO7MZ0k
pyP-KrI8YExa52MU&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Gede. (2022). SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL. Jurnal Locus Delicti, 3(1), 71–98.
https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JLD/article/view/1299
https://repository.unikom.ac.id/52333/1/Materi%206%20-
%20Subjek%20Hukum%20Internasional.pdf
Area. https://bakai.uma.ac.id/2022/12/07/apa-itu-hukum-internasional/
https://www.hukumonline.com/klinik/a/subjek-hukum-internasional-lt628cc2a1ce846
Syahidah Izzata Sabiila. (2022, March 24). Subjek Hukum Internasional: Negara hingga
hukum-internasional-negara-hingga-individu