Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SUBYEK HUKUM INTERNASIONAL


Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Hukum dan Hubungan Internasional
Dosen Pengampu: M. Mabrur Haslan, S.Pd., M.Hum

Disusun oleh kelompok 3:


1. INDAH FEBRIANI (E1B021061)
2. HUR’AINI (E1B021057)
3. IVAN KUSNAINI (E1B019082)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Hukum dan Hubungan Internasional dengan tema
“Subyek Hukum Internasional”.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan bantuan baik pikiran maupun materinya. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini tidak bisa terlepas dari bantuan banyak pihak yang memberikan doa,
saran, dan kritik sehingga makalah ini bisa terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

penyusun

kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 2
A. Pengertian Subjek Hukum Internasional ....................................................................................... 2
B. Macam-macam Subjek Hukum Internasional ................................................................................ 2
1. Negara ..................................................................................................................................... 2
2. Organisasi Internasional.......................................................................................................... 3
3. Palang Merah Internasional .................................................................................................... 3
4. Tahta Suci Vatikan ................................................................................................................... 3
5. Pemberontakan....................................................................................................................... 4
6. Individu ................................................................................................................................... 4
C. Perkembangan Negara Sebagai Subjek Hukum Internasional ....................................................... 4
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................... 6
A. KESIMPULAN .............................................................................................................................. 6
B. SARAN ........................................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Subjek hukum Internasional yaitu merupakan pikah-pihak yang berurusan dengan hak dan
kewajiban yang sebelumnya sudah diatur di dalam Hukum Internasional (Istanto, 2010:23). Subjek
hukum internasional merupakan segala sesuatu yang pada dasarnya memiliki hak dan kewajiban
yang muncul karena adanya suatu hubungan internasional. Subjek hukum terdiri dari beberapa
hal yaitu negara, organisasi internasional, tahta suci vatikan, palang merah internasioal,
pemberontakan pihak yang bersengketa dan orang perseorangan atau individu.

Subjek hukum juga bisa dikatakan sebagai pemegang hak dan kewajiban, yang dimana di
dalam hukum dijelaskan bahwa pemegang hak dan kewajiban tersebut memiliki kemampuan
untuk mengadakan hubungan-hubungan hukum dengan sesama pemegang hak dan kewajiban
hukum lainnya. Setiap subjek hukum internasional pada umumnya memiliki tingkat hak dan
kewajiban yang berbeda-beda. Sebagai contohnya bisa kita lihat dari negara dan individu sebagai
salah satu subjek hukum internasional. Negara merupakan subjek hukum internasional pertama,
oleh karena itu negara memiliki hak dan kewajiban penuh di dalam hukum internasional.
Sedangkan individu berbeda dengan negara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian lebih jelas mengenai subjek hukum internasional?
2. Apa saja macam-macam dari subjek hukum internasional?
3. Bagaimana perkembangan negara sebagai salah satu subjek hukum internasional?

1.3 Tujuan
Untuk bisa mengetahui dan mengenal lebih dalam mengenai pengertian subjek hukum
internasional, macam-macam subjek hukum internasional, dan perkembangan negara sebagai
salah satu subjek hukum internasional.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Subjek Hukum Internasional


Hukum internasional bisa diartikan sebagai hukum yang mengatur segala aktivitas di dalam
entitas ruang lingkup internasional. Beberapa ahli yang mengungkapkan pengertian subjek hukum
internasional yaitu diantaranya:
1. I Wayan Parthiana mengatakan bahwa subjek hukum internasional merupakan
pemegang atau pendukung hak dan kewajiban menurut hukum internasional.
2. Chaidir Ali menyatakan bahwa subjek hukum adalah manusia yang berkepribadian hukum
dan segala sesuatu didasarkan atas tuntutan kebutuhan masyarakat sebagaimana diakui
oleh hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban.
3. Utrech mengartikan subjek hukum sebagai suatu pendukung hak, yaitu manusia atau
badan yang menurut hukum berkuasa menjadi pendukung hak.
4. Purbacaraka dan Soekanto menjelaskan bahwa subjek hukum adalah bagian yang
berkaitan dengan sistem hukum.
5. Sudikno Mertokusumo menyatakan bahwa subjek hukum adalah segala sesuatu yang
dapat mempunyai hak dan kewajiban. Ini juga sejalan dengan apa yang dungkapkan oleh
kelsen. Kelsen mengemukakan bahwa antara subjek hukum dengan hak dan
kewajibannya terdapat satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari norma hukmnya.\
Jadi, setiap pemegang dan pendukung yang mempunyai hak dan kewajiban menurut hukum
internasional bisa dikatakan sebagai subjek hukum internasional. Oleh karena itu secara umum bisa
kita ketahui bahwa subjek hukum yaitu setiap pemegang, pemilik, atau pendukung hak dan pemikul
kewajiban berdasarkan hukum. Mochtar kusumaatmadja juga mengatakan bahwa subjek hukum
intenasional merupakan segala hal yang berdasarkan hukum bisa memiliki hak dan kewajiban serta
kewenangan untuk melakukan hubungan hukum maupun bertindak menurut ketentuan hukum
internasional yang sedang berlaku. Sebagai pemilik, pemegang, dan pendukung hak serta kewajiban
maka hukum internasional juga memiliki kemampuan untuk mengadakan hubungan-hubungan
hukum yang menyangkut sesama. Hubungan-hubungan hukum itulah yang kemudian akan
melahirkan hak dan kewajiban bagi para pihak yang bersangkutan. Oleh karena itu, bisa dikatakan
bahwa subjek hukum yaitu pihak yang bisa dibebani hak dan kewajiban yang telah diatur oleh hukum.
Sedangkan subjek hukum internasional yaitu pihak yang bisa dibebani hak dan kewajiban yang telah
diatur oleh hukum internasional.

B. Macam-macam Subjek Hukum Internasional

1. Negara
Subjek hukum internasional yang pertama yaitu negara. Dimana negara juga merupakan
subjek pertama dan utama di dalam subjek hukum internasional. Negara yang dimaksud,
yaitu negara yang berdaulat dan juga memiliki sistem pemerintahannya sendiri. Selain itu,
negara dikatakan sebagai subjek hukum internasional pertama, yaitu karena negara bisa
melakukan hubungan-hubungan hukum internasional dengan di dalam segala bidang

2
kehidupan masyarakat internasional, baik itu dengan sesama negara ataupun dengan
subjek-subjek hukum internasional negara lainnya. Tetapi karena hal inilah, negara paling
banyak dan paling luas memegang kekuasaan, memegang hak-hak dan serta memikul
kewajiban-kewajiban berdasarkan hukum internasional jika dibandingkan dengan subjek-
subjek hukum internasional lainnya. Menurut Montevideo 1949 kualifikasi suatu negara
sebagai subjek hukum internasional yaitu mempunyai kedudukan yang tetap, wilayah
tertentu, pemerintahan yang sah atau berdaulat, dan negara tersebut mempunyai
kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain. Sehingga bisa disimpulkan
juga bahwa sebuah negara yang bisa dikatakan sebagai subjek hukum internasional yaitu
negara yang merdeka, berdaulat, dan tidak merupakan bagian dari suatu negara. Bukan
bagian dari suatu negara disini artinya negara tersebut tidak berada dibawah penajajahan
dan mempunyai pemerintahan serta kekuasaan sendiri secara penuh terhadap warga
negara dalam ingkungan kewenangan negara tersebut.

2. Organisasi Internasional
Subjek hukum internasional yang kedua yaitu organisasi internasional yang memiliki pean
untuk ikut serta untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pelanggaran
hukum internasional. Organisasi internasional yang menjadi subjek hukum internasional
yaitu organisasi yang di dalamnya memiliki anggota global dan tujuan yang bersifat umum.
Atau bisa juga dikatakan bahwa sebuah organisasi termasuk sebagai salah satu objek
hukum internasional, yaitu apabila organisasi tersebut didasari oleh perjanjian yang
didalamnya merumuskan hak-hak, kewajiban dan kewenangan organ-organ lembaga
tersebut. Contohnya bisa kita lihat yaitu PBB. Selain itu, sebuah organisasi tersebut juga
harus memiliki anggota global yang memiliki tujuan spesifik, seperti IMF. Organisasi
tersebut juga bisa memiliki anggota regional yang memilki tujuan global seperti ASEAN.
Serta organisasi tersebut juga memiliki anggota regional yang memiliki tujuan spesifik
seperti NAFTA.

3. Palang Merah Internasional


Subjek hukum internasional ketiga yaitu Palang Merah Internasional. PMI merupakan
subjek hukum yang diakui pada ruang lingkup yang terbatas. Kedudukan Palang Merah
Internasional sebagai subjek hukum internasional juga diperkuat dengan adanya
perjanjian serta konvensi palang merah, karena organisasi ini memiliki misi yaitu semata-
mata untuk kemanusiaan. Oleh karena itu, Organisasi Palang Merah Internasional harus
bersifat independen dan tidak boleh diganggu oleh negara lain.

4. Tahta Suci Vatikan


Subjek hukum yang keempat yaitu tahta suci vatikan yang mulai diakui sebagai subjek
hukum internasional pada tahun 1929 yaitu setelah ditandatanganinya Pakta Lateran.
Pakta Lateran yaitu sebuah perjajian yang terjadi antara kerajaan Italia dengan Tahta Suci
Vatikan. Meskipun bukan sebuah negara, tetapi Tahta Suci Vatikan mempunyai
kedudukan sama dengan negaar. Tahta Suci Vatikan memiliki perwakilan diplomatik di
berbagai negara di dunia dan kedudukannya juga sejajar dengan wakil diplomat negara-
negara lainnya. Oleh karena itulah, Vatikan juga disebut sebagai salah satu objek hukum
internasional.
5. Pemberontakan
Subjek hukum kelima yaitu pemberontakan. Di dalam hukum perang kelompok
pemberontak bisa menjadi subjek dari Hukum Internasional apabila sudah terorganisir,
menaati hukum perang yang ada, wilayah yang mereka kuasai, kemampuan untuk
menjalin hubungan dengan negara lain, menentukan nasib mereka sendiri, menguasai
sumber daya alam di wilayah tempat kekuasaan mereka, dan sistem sendiri baik ekonomi,
politik dan juga sosial. Kelompok pemberontak atau pihak yang sengketa pada awalnya
muncul karena akibat dari adanya masalah di dalam suatu negara, maka peyelesaian
sepenuhnya merupakan urusan negara yang bersangkutan. Apabila pemberontakan itu
berkembang sampai meluas ke negara lain, maka kelompok tersebut bisa dikatakan
sebagai subjek hukum internasional.

6. Individu
Subjek hukum yang keenam yaitu individu. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh
Mochtar Kusumaatmadja di dalam perjanjian Versailles pada tahun 1919, dimana didalam
perjanjian tersebut terdapat beberapa pasal yang memberikan kemungkinan untuk
individu mengajukan perkara ke dalam tingkat internasional ke Mahkamah Arbitrase
Internasional. Karena hal tersebut juga, individu bisa menjadi subjek hukum internasional
dan juga bisa menjadi pihak di hadapan sebuah peradilan internasional. Setiap individu
bisa dikatakan sebagai subjek hukum internasional apabila tindakannya memperoleh
penialian positif dan negative dari masyarakat dunia. Atau secara singkat bisa dikatakan
bahwa individu bisa dikatakan sebagai subjek hukum internasional yaitu jika apa yang
dilakukan berdampak secara internasional. Individu sebagai subjek hukum internasional
juga diperkuat dengan Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia pada tanggal 10
Desember 1948 yang diikuti oleh beberapa konvensi hak asasi manusia di berbagai
kawasan.

C. Perkembangan Negara Sebagai Subjek Hukum Internasional


Salah satu subjek hukum internasional yaitu Negara, yang didalamnya negara yang dimaksud yaitu
negara yang sudah merdeka dan berdaulat. Negara yang merdeka dan berdaulat disini artinya yaitu
negara tersebut harus mempunyai pemerintahan sendiri secara penuh yaitu memiliki kekuasaan
penuh terhadap warga negara dalam lingkungan kewenangan negara yang bersangkutan. Negara yang
merdeka dan berdaulat bisa juga diartikan sebagai negara yang tidak bergantung kepada negara lain.
Negara merupakan subjek utama hukum internasional, baik yang ditinjau secara historis maupun
faktual. Peninjauan secara historis ini, negara yang merupakan subjek hukum internasional yang pada
awal mula lahir dan bertumbuh. Peran negara semakin lama akan semakin dominan karena bagian
terbesar dari hubungan-hubungan internasional yang bisa melahirkan prinsip-prinsip dan kaidah-
kaidah hukum internasional itu dilakukan oleh negara.

Kelebihan negara sebagai subjek hukum internasional dibandingkan dengan subjek lainnya yaitu
karena negara memiliki “kedaulatan”. Kedaulatan tersebut bisa diartikan sebagai kekuasaan tertinggi
yang utuh dan tidak bisa terbagi-bagi dan juga tidak ditempatkan dibawah kekuasaan lainnya. Akan
tetapi, arti dan makna kedaulatan mengalami perubahan karena kedaulatan saat ini mempunyai
pembatasan-pembatasan yaitu hukum internasional dan kedaulatan dari negara lain. Jika kita
membahas mengenai kedudukan negara sebagai subjek hukum internasional maka hal ini tidak bisa
terlepas dari hak-hak dan kewajiban dari negara-negara. Berdasarkan American Institute Of
International Law tahun 1916, Konvensi Montevideo 1993 mengenai hakhak dan kewajiban negara
dalam Draft Declaration On The Right and Duties Of State yang disusun oleh PBB pada tahun 1949
yang menyatakan bahwa:

1. Hak-hak dasar yang paling sering ditekankan yaitu:


➢ Hak kemerdekaan
➢ Hak persamaan negara-negara atau persamaan derajat
➢ Hak yuridis territorial
➢ Hak membela diri atau mempertahankan diri
2. Kewajiban-kewajiban dasar yang ditekankan yaitu:
➢ Kewajiban tidak mengambil jalan kekerasan atau perang
➢ Kewajiban melaksanakan kewajiban-kewajiban traktat dengan iktikad baik
➢ Tidak mencampuri urusan negara lain

Suatu negara yang berdaulat bisa dikatakan sebagai subjek hukum internasional harus
memenuhi tiga aspek yaitu:

➢ Aspek Ekstern Kedaulatan, yaitu hak bagi setiap negara yang secara bebas menentukan
hubungannya dengan berbagai negara atau kelompok-kelompok lain tanpa adanya
kekangan atau tekanan dari negara lain.
➢ Aspek intern kedaulatan, yaitu hak atau wewenang eksklusif suatu negara untuk
menentukan bentuk lembaga-lembaganya, cara kerja lembaga tersebut, dan hak untuk
membuat undanag-undang yang diinginkan serta tindakan untuk mematuhi.
➢ Aspek territorial, yaitu kekuasaan penuh dan eksklusif yang dimiliki oleh negara atas
individu-individu dan benda-benda yang tedapat di wilayah tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Subjek hukum internasional merupakan pihak yang bisa dibebani hak dan kewajiban yang telah
diatur oleh hukum internasional. Subjek hukum internasional disini yaitu ada negara, organisasi
internasional, palang merah internasional, tahta suci vatikan, pemberontakan dan individu. Dari
semua subjek hukum yang sudah disebutkan, negara menduduki peran yang paling utama dan
pertama. Kenapa negara menjadi yang pertama? Karena dengan adanya negara maka bisa dilakukan
hubungan-hubungan kerja sama internasional dengan negara-negara yang lain. Tetapi tidak semua
negara yang bisa dikatakan sebagai subjek hukum internasional. Negara yang bisa dikatakan sebagai
subjek hukum internasional yaitu negara yang mempunyai kedaulatan, serta tidak bergantung
terhadap negara yang lain atau tidak sedang dijajah oleh negara lain.

B. SARAN
Sebagai warga negara Indonesia yang pastinya sudah mempunyai hukum internasional disini kita
harus mampu mempertahankan dan menjaga hukum internasional yang sudah terjalin dengan
negara-negara lainnya, karena bagaimanapun setiap kerja sama yang terjalain antar negara di tingkat
internasional pastinya akan berdampak positif bagi negara kita tercinta negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Suryokusomo, Sumaryo. 1993. Studi Kasus Hukum Organisasi Internasional. Badung :
Penerbit Alumni
Mauna, Boer. 2005. Hukum Internasional Pengertian, Peranan dan Fungsi dalam Era
Dinamika Global. Bandung: PT Alumni
Kusumaatmaja, Mochtar. 1981. Pengantar Hukum Internasional. Bandung: Rosda Offset
Wayan, Phartiana I Wayan. 2003. Pengantar Hukum Internasional, Bandung: Mandar maju.
Starke,J.G. 2006. Pengantar Hukum Internasional Edisi Kesepeuluh. Jakarta: Sinar Grafika
Gutama, Sudargo. 1981. Hukum Perdata Internasional Indonesia jilid 1. Bandung: Penerbit
Alumni
Barros, James. 1990. PBB Dulu Kini dan Esok. Jakarta: Bumi Aksara
Hamid, Sulaiman. 2002. Lembaga Suaka dalam Hukum Internasional. Jakarta: PT.
RajaGravindo
Wallace, Rebecca. 1986. Hukum Internasional Pengantar Untuk Mahasiswa. Semarang: IKIP
Semarang Press
Erlinda Sri. 2007. Hubungan dan Hukum Internasional. Pekanbaru: Cendikia Insani

PENGANTAR HUKUM INTERNASIONAL. (2020). Google Books.

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=AvIUEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1

&dq=info:pG2CbIk2A5EJ:scholar.google.com/&ots=flzZvdpIIi&sig=nwSbBO7MZ0k

pyP-KrI8YExa52MU&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Gede. (2022). SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL. Jurnal Locus Delicti, 3(1), 71–98.

https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JLD/article/view/1299

Budi Mulyana, H., Ip, S., & Si, M. (n.d.). 

https://repository.unikom.ac.id/52333/1/Materi%206%20-

%20Subjek%20Hukum%20Internasional.pdf

https://bakai.uma.ac.id/author/admin. (2022, December 7). Biro Administrasi Registasi

Kemahasiswaan & Informasi - Universitas Medan Area. BARKI Universitas Medan

Area. https://bakai.uma.ac.id/2022/12/07/apa-itu-hukum-internasional/

Pendahuluan, B., Latar, B., & Masalah. (n.d.).


https://repo.undiksha.ac.id/1257/3/1614101041-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
Pendahuluan, B., & Belakang, A. (n.d.). http://scholar.unand.ac.id/32405/3/Bab%201.pdf

Christian, D. (2022). Berikut Ini 6 Subjek Hukum Internasional. Hukumonline.com.

https://www.hukumonline.com/klinik/a/subjek-hukum-internasional-lt628cc2a1ce846

Syahidah Izzata Sabiila. (2022, March 24). Subjek Hukum Internasional: Negara hingga

Individu. Detiknews; detikcom. https://news.detik.com/berita/d-5999312/subjek-

hukum-internasional-negara-hingga-individu

Anda mungkin juga menyukai