Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGERTIAN DAN SEJARAH HUKUM INTERNASIONAL

Di susun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah Hukum Internasional
Dosen pengampu Yessiarie Sylvani, SH, MH

Di susun Oleh:

Rizal Nurdin
203020601111

Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum


Universitas Palangka Raya
Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul
“Pengertian dan Sejarah Hukum Internasional di Indonesia”. Penulisan makalah dilakukan
sebagai bagian dari tugas mata kuliah. Makalah ini sudah saya susun dengan maksimal . Terlepas
dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Penyusun,

Rizal Nurdin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A.    LATAR BELAKANG.............................................................................................................................1
B.     RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A.    PENGERTIAN KORUPSI MENURUT ISLAM.........................................................................................2
B.     DALIL LARANGAN KORUPSI..............................................................................................................4
C.    HUKUMAN TERHADAP KORUPTOR...................................................................................................6
D.    CARA PEMBERANTASAN KORUPSI MENURUT ISLAM.......................................................................8
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................12
A.    KESIMPULAN...................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang


mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas Negara-negara
antara Negara dengan Negara; Negara dengan subjek hukum lain bukan Negara
atau subyek hukum bukan Negara satu sama lain
Negara sebagai subyek hukum internasional dalam arti klasik hanyalah negara yang berdaulat
penuh, atau negara yang tidak lagi tergantung pada negara lain. Dalam arti modern subyek hukum
internasional tidak hanya terbatas pada negara yang berdaulat penuh. Melainkan termasuk pula negara
bagian, kanton-kanton (Swiss), protektorat (sudah dihapus dan diganti dengan Dewan Perwalian PBB),
dan dominion (British Commonwealth).
Hukum nasional dan hukum internasional tidak berbeda secara tegas, sebab keduanya hanyalah
merupakan bagian saja dan hukum pada umumnya. Dalam Teori Kehendak Negara kekuatan mengikat
hukum internasional terletak pada kehendak Negara itu sendiri untuk tunduk terhadap hukum
internasional, karena Negara adalah pemegang kedaulatan tertinggi oleh karena itu Negara adalah sumber
dari segala sumber hukum. Hukum internasional berasal dari kemauan Negara dan berlaku karena
disetujui oleh Negara.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka permasalahan yang diajukan adalah
penjelasan mengenai Hukum Internasional dan Sejarah Hukum Internasional

 Pengertian & Penjelasan Hukum Internasional


 Sejarah Hukum Internasional

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Hukum Internasional


Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala
internasional. Pada awalnya, hukum internasional hanya diartikan sebagai perilaku dan hubungan
antarnegara namun dalam perkembangan pola hubungan internasional semakin kompleks
pengertiannya. Hukum internasional juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi
internasional dan pada batas tertentu, perusahaan multinasional dan individu.
Hukum internasional adalah hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa atau hukum
antarnegara. Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada kebiasaan dan aturan
hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman dahulu. Hukum antarbangsa atau
hukum antarnegara menunjukkan pada kompleks kaedah dan asas yang mengatur hubungan
antara anggota masyarakat bangsa-bangsa atau negara.
Hukum Internasional didasarkan atas pikiran adanya masyarakat internasional yang
terdiri atas sejumlah negara yang berdaulat dan merdeka dalam arti masing-masing berdiri
sendiri yang satu tidak dibawah kekuasaan lain sehingga merupakan suatu tertib hukum
koordinasi antara anggota masyarakat internasional yang sederajat.
Hukum Dunia berpangkal pada dasar pikiran lain. Dipengaruhi analogi dengan Hukum
Tata Negara (constitusional law), hukum dunia merupakan semacam negara (federasi) dunia
yang meliputi semua negara di dunia ini. Negara dunia secara hierarki berdiri di atas negara-
negara nasional. Tertib hukum dunia menurut konsep ini merupakan suatu tertib hukum
subordinasi.

B. Bentuk Hukum internasional

Hukum internasional yang terdapat beberapa perwujudan atau pola tertentu dari
pembangunan yang berlaku di beberapa bagian dunia (wilayah), khususnya:

 Hukum Internasional Regional


Internasional hukum yang berlaku / daerah berlakunya terbatas lingkungan,
seperti Undang-Undang Amerika / Amerika internasional, seperti konsep landas
kontinen (Continental Shelf) dan konsep perlindungan sumber daya hayati laut

2
(konservasi sumber daya hayati laut Latin ) awalnya tumbuh di Amerika sehingga
menjadi umum hukum internasional.
 Hukum Internasional Khusus
Hukum internasional dalam bentuk kaedah khusus berlaku untuk negara-
negara tertentu seperti Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia
sebagai cerminan keadaan, kebutuhan, tingkat perkembangan dan tingkat
yang berbeda dari integritas dari berbagai bagian masyarakat. Berbeda
dengan pertumbuhan regional melalui hukum adat.

C. Hukum Internasional dan Hukum Dunia


Hukum internasional didasarkan pada pikiran masyarakat internasional yang terdiri dari
sejumlah berdaulat dan mandiri dalam arti bahwa setiap berdiri sendiri yang tidak di bawah
otoritas lain sehingga tatanan hukum koordinasi antara anggota internasional masyarakat adalah
sama. Hukum dunia batang di dasar pikiran lain. Dipengaruhi analogi dengan Hukum Tata
Negara (hukum Konstitusi), hukum dunia adalah semacam negara (federasi) dunia yang
mencakup semua negara di dunia. Negara-negara dunia hirarkis berdiri di negara nasional.
Tatanan hukum dunia di bawah konsep ini adalah tatanan hukum subordinasi.

D. Istilah Hukum Internasional


Selain istilah hukum internasional, orang juga mempergunakan istilah hukum bangsa-
bangsa,hukum antar bangsa atau hukum antar negara untuk lapangan hukum. Aneka ragam
istilah ini juga terdapat pula dalam bahasa berbagai bangsa yang telah lama mempelajari hukum
internasional sebagai suatu cabang ilmu hukum tersendiri. Istilah hukum internasional ini tidak
mengandung keberatan, karena perkataan internasional walaupun menurut asal katanya searti
dengan antarbangsa sudah lazim dipakai orang untuk segala hal atau peristiwa yang melintasi
batas wilayah suatu negara.
Hukum bangsa-bangsa akan dipergunakan untuk menunjukkan pada kebiasaan dan aturan
(hukum) yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman dahulu, ketika hubungan demikian
baik karena jarangnya maupun karena sifat hubungannya, belum dapat dikatakan merupakan
hubungan antara anggota suatu masyarakat bangsa-bangsa.
Hukum antarbangsa atau hukum antarnegara akan dipergunakan untuk menunjuk pada
kompleks kaidah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa
atau negara-negara yang kita kenal sejak munculnya negara dalam bentuknya yang modern
sebagai negara nasional (nation-state).

E. Sejarah Hukum Internasional


Hukum Internasional dalam arti luas adalah termasuk pengertian hukum bangsa-bangsa,
dapat dikatakan bahwa sejarah hukum internasional telah tua sekali. Apabila kita gunakan istilah

3
ini dalam arti yang sempit yakni hukum yang terutama mengatur hubungan antara negara-negara,
hukum internasional baru berusia beberapa ratus tahun. Hukum internasional modern sebagai
suatu sistem hukum yang mengatur hubungan antara negara-negara, lahir dengan kelahiran
masyarakat internasional yang didasarkan atas negara-negara nasional.
Sebagai titik saat lahirnya negara-negara nasional yang modern biasanya diambil saat
ditandatanganinya perjanjian perdamaian Westphalia yang mengakhiri Perang Tiga Puluh Tahun
(Thirty Years War) di Eropa. Walaupun menurut anggapan umum selama abad pertengahan
tidak dikenal satu sistem organisasi masyarakat nasional yang terdiri dari negara-negara yang
merdeka, menurut berbagai penyelidikan yang terakhir anggapan tadi ternyata tidak seluruhnya
benar.
Memang benar selama abad pertengahan dunia Barat dikuasai oleh satu sistem feodal
yang berpuncak pada kaisar sedangkan kehidupan gereja berpuncak pada Paus sebagai kepala
Gereja Katolik Roma. Masyarakat Eropa waktu itu merupakan satu masyarakat Kristen terdiri
dari beberapa negara yang berdaulat dan Takhta Suci. Masyarakat Eropa inilah yang menjadi
pewaris kebudayaan Romawi dan Yunani. Perdamaian Westhpalia dianggap sebagai peristiwa
penting dalam sejarah hukum internasional modern.
Bahkan, dianggap sebagai suatu peristiwa yang meletakkan dasar masyarakat
internasional modern yang didasarkan atas negara-negara nasional. Perjanjian Westphalia ini
telah meletakkan dasar bagi suatu susunan masyarakat internasional yang baru, baik mengenai
bentuknya yaitu didasarkan atas negara-negara nasional (tidak lagi didasarkan atas kerajaan-
kerajaan) maupun mengenai hakikat negara-negara itu dan pemerintahannya yakni pemisahan
kekuasaan negara dan pemerintahan dan pengaruh gereja.
Akan tetapi, keliru sekali kalau kita menganggap Perjanjian Westphalia ini sebagai suatu
peristiwa yang mencanangkan suatu zaman baru dalam sejarah masyarakat internasional yang
tidak ada hubungannya dengan masa lampau. Kiranya lebih tepat untuk memandang Perjanjian
Westphalia ini sebagai titik puncak satu proses yang sudah dimulai pada zaman abad
pertengahan yaitu yaitu gerakan reformasi dan sekularisasi kehidupan manusia, khususnya
perebutan kekuasaan duniawi antara gereja dan negara.
Di bagian lain dunia, asas dan sistem hukum dunia Barat diperkenalkan dengan berbagai
cara. Asas dan sistem hukum inggris yang berlaku di daerah jajahannya di Benua Amerika
bagian Utara, berkembang menjadi sistem hukum Amerika (Serikat) setelah tiga belas
jajahannya disana memproklamirkan kemerdekaannya, sedangkan asas dan sistem hukum yang
dibawa orang Spanyol dan Portugis ke Amerika Selatan dan Tengah merupakan dasar bagi
sistem hukum nasional negara-negara Amerika Latin yang kemudian timbul di bagian dunia itu.
Di bagian dunia lain juga, di Asia dan Afrika asas dan sistem hukum Barat dibawa oleh
negara-negara Eropa seperti Portugal, Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda dan dimasukkan
ke daerah jajahannya. Cara pemasukan dan penanaman asas dan sistem hukum Barat dilakukan
dengan cara yang berbeda apabila dilihat dalam hubungannya dengan hukum penduduk bumi-
putera yang berlaku, berdasarkan politik hukum yang berlainan satu sama lain. Namun, dapat
dikatakan bahwa pada umumnya asas dan sistem hukum Barat dikatakan bahwa pada umumnya

4
asas dan sistem hukum Barat dikenal dan berlaku di bidang kehidupan masyarakat yang
terpenting.
F. Sumber Hukum Internasional
Sumber hukum memiliki banyak arti, salah satunya kata sumber hukum ada
kalanya dipergunakan juga dalam arti lain, yaitu : kekuatan atau faktor apakah (politis,
kemasyarakatan, ekonomis, teknis dan psikologis) yang membantu dalam pembentukan hukum
sebagai suatu bentuk perwujudan atau gejala sosial dalam kehidupan masyarakat manusia.
Dengan perkataan lain, sumber hukum ini meneliti faktor kausal atau penyebab yang turut
membantu dalam pembentukan suatu kaidah.
Persoalan ini lebih terletak dalam bidang luar ilmu hukum (ekstra yuridis)
sebagaimana juga masalah sumber hukum material merupakan soal ekstra yuridis yakni pada
hakikatnya merupakan persoalan falsafah. Bagi seorang yang belajar hukum positif yaitu hukum
yang berlaku seperti misalnya mahasiswa fakultas hukum atau seorang pengacara atau pejabat
diplomatik, yang terpenting di antara tiga arti kata sumber hukum di atas adalah sumber hukum
dalam arti formal.

5
BAB III

A.    

DAFTAR PUSTAKA
Munawar Fuad Noeh, Islam dan Gerakan Moral Anti Korupsi, (Jakarta, Zikrul Hakim,
1997),hal.154-155
A.Hanafi, Azas-azas Hukum Pidana Islam, (Jakarta, Bulan Bintang, 1993), hal.69
Wahab Afif, Hukum Pidana Islam, Banten ( Yayasan Ulumul Quran, 1988), hal. 214
http://thamrin.wordpress.com/2006/07/14/korupsi-dalam-dimensi-sejarah-indonesia-bagian-
keempat-penutup/
Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1992), h.87
http://ibrahim-muhlis.blogspot.com/2011/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://mgtabersaudara.blogspot.com/2011/06/ketegasan-syariat-islam-dalam.html
http://arengiff.blogspot.com/2011/01/korupsi-dalam-islam.html
http://www.fahmina.or.id/artikel-a-berita/mutiara-arsip/630-korupsi-pandangan-dan-sikap-
islam.html
http://bagindams.blogspot.com/2009/11/korupsi-dalam-perspektif-islam_23.html
http://ganimeda.wordpress.com/2010/12/07/perspektif-islam-terhadap-korupsi/

6
http://hukum.kompasiana.com/2012/04/23/filsafat-pemidanaan-islam-dalam-pemberian-
hukuman-bagi-koruptor/
http://zulchizar.wordpress.com/2010/07/10/cara-pemberantasan-korupsi-dalam-perspektif-islam/
http://alquran.babinrohis.esdm.go.id/.

Anda mungkin juga menyukai