Disusun oeh:
28
JURUSAN MULTIMEDIA
SMK MUHAMMADIYAH
LUMAJANG
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada saya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata pelajaran PPKN yang
berjudul “Sistem Hukum Internasional”
Namun dari semua itu, saya menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan
terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
B. Tujuan ......................................................................................................................1
C. Metode penulisan.................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
J.Peradilan Internasional.............................................................................................. 8
A.Kesimpulan................................................................................................................9
B.Saran......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia global dalam masyarakat internasional pada zaman sekarang sudah
banyak yang melintasi batas-batas wilayah teritorial suatu negara. Dan hal ini sudah tentu
memerlukan suatu aturan atau tata tertib hukum yang jelas dan tegas. Yang bertujuan untuk
menciptakan suatu kerukunan dalam menjalin kerjasama antar negara yang saling
menguntungkan. Dan sumber hukum internasional seperti perjanjian internasional, kebiasaan
internasional, dan sebagainya memilki peran penting dalam mengatur masalah-masalah bersama
yang dihadapi subyek-subyek hukum internasional.
B. Tujuan
Makalah ini kami susun selain untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Hukum
Internasional, juga kami memiliki tujuan agar dapat membantu menambah referensi mengenai
sistem hukum internasional.
C. Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan dalam menyusun makalah ini adalah metode daftar pustaka.
Dimana metode ini kami pilih untuk bahan sumber serta pedoman untuk kami dalam menyusun
makalah ini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
D. Hukum Internasional Dalam Arti Modern
Hukum internasional yang kita kenal sekarang merupakan hasil dari diadakannya
konfernsi Wina tahun 1969 yang diikuti oleh para pakar hukum dunia. Hasil konferensi tersebut
menyepakati sebuah naskah hukum internasional, baik yang menyangkut hukum perdata
maupun hukum public
5
G. Subjek Hukum Internasional
Pihak-pihak yang dapat disebut sebagai subyek hukun internasional adalah sebagi berikut :
a. Negara
Merupakan subyek hukum internasional dalam arti klasik, artinya bahwa lahirnya hukum
internasional negara sudah diakui sebagi subyek hukum internasional.
b. Takhta Suci
Subyek hukum yang merupakan peninggalan sejarah sejak zaman dahulu ketika paus
bukan hanya merupakan kepala gereja Roma tetapi juga memiliki kekuasaan duniawi.
c. Palang Merah Internasional
Merupakan salah satu subyek hukum internasional dan hal ini diperkuat dengan adanya
perjanjian, kemudian diperkuat oleh beberapa konvensi Palang Merah (konvensi Jenewa)
tentang perlindungan korban perang.
d. Organisasi Internasional
Merupakan subyek hukum yang mempunyai hak-hak dan kewajiban yang ditetapkan
dalam konvensi-konvensi internasional.
e. Orang Perseorangan
Dalam arti yang terbatas orang perseorangan dapat dianggap sebagai subyek hukum
internasional.
f. Pemberontakan dan Pihak dalam Sengketa
Menurut hukum perang, pemberontak dapat memperoleh kedudukan dan hak sebagai
pihak yang bersengketa dalam beberapa hal tertentu.
6
1. Walaupun kedua sistem hukum tersebut mempunyai istilah yang berbeda, tetapi
subjek hukumnya tetap sama, yaitu individu yang terdapat dalam suatu negara.
2. Sama-sama meiliki kekuatan hukum yang mengikat
b. Aliran Dualisme
Tokohnya adalah Triepel dan anzilotti aliran ini beranggapan bahwa hukum internasional
dan hukum nasional merupakan dua sistem terpisah yang berbeda satu sama lain. Menurut aliran
ini perbedaan kedua hukum tersebut disebabakan oleh :
1. Perbedaan sumber hukum
2. Perbedaan mengenai subjek
3. Perbedaan mengenai kekuatan hukum
7
hukum yang sangat penting karena mengikat negara pada bidang-bidang tertentu, dan oleh
sebab itu pembuatan dan pengesahan suatu perjanjian internasional harus dilakukan
dengan dasar-dasar yang jelas dan kuat, dengan menggunakan instrumen peraturan
perundang-undangan yang jelas pula;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam Huruf a, b, c dan d perlu
dibentuk Undang-undang tentang Perjanjian Internasional.
J. Peradilan Internasional
Peradilan Internasional dilaksanakan oleh Mahkamah Internasional yang merupakan
salah satu organ perlengkapan PBB yang berkedudukan di Denhaag (Belanda).
Para angota nya terdiri atas ahli hukum terkemuka, yakni 15 orang hakim yang dipilih
dari 15 negara berdasarkan kecakapannya dalam hukum. Masa jabatan mereka 9 tahun,
sedangkan tugasnya antara lain selain memberi nasehat tentang persoalan hukum kepada majelis
umum dan dewan keamanan, juga memeriksa perselisihan atau sengketa antara negara-negara
anggota PBB yang diserahkan kepada mahkamah internasional.
Mahkamah internasional dalam mengadili suatu perkara berpedoman pada perjanjian-
perjanjian internasional ( traktat-traktat dan kebiasaan- kebiasaan internasional ) sebagai
sumber-sumber hukum. Keputusan Mahkamah Internasional merupakan keputusan terakhir
walaupun dapat diminta banding. Disamping pengadilan mahkamah internasional, terdapat juga
pengadilan arbitrase internasionl. Arbitrase internasional hanya untuk perselisihan hukum, dan
keputusan para arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan hukum.
Dalam hukum internasional dikenal juga istilah adjudikation, yaitu suatu tehnik hukum
untuk meyelesaikan persengketaan internasional dengan menyerahkan keputusan kepada
peradilan. Adjudikasi berbeda dengan arbitrase karena adjudikasi mencangkup proses
kelembagaan. Yang dilakukan oleh lembaga peradialan tetap semntara arbitrase dilakukan
melalui prosedur ade hoc. Lembaga peradilan internasional pertama yang berkaitan dengan
adjudikasi adalah permanent court of internasional justice ( PCJI ) yang berfungsi sebagai
bagian dari sistem LBB mulai tahun 1920 hingga 1946. PCJI dilanjutkan dengan kehadiran
internasional court of justice (ICJ), suatu organ pokok PBB.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, hubungan internasional merupakan aturan-aturan yang telah di ciptakan bersama
negara-negara anggota yang melintasi batas-batas negara. Peradilan Internasional dilaksanakan
oleh Mahkamah Internasional yang merupakan salah satu organ perlengkapan PBB. Sumber
Hukum Internasional adalah sumber-sumber yang digunakan oleh Mahkamah Internasional
dalam memutuskan masalah-masalah hubungan internasional. Sumber hukum internasional
dibedakan menjadi sumber hukum dalam arti materil dan formal. Dalam arti materil, adalah
sumber hukum internasional yang membahas dasar berlakunya hukum suatu negara. Sedangkan
sumber hukum formal, adalah sumber dari mana untuk mendapatkan atau menemukan
ketentuan-ketentuan hukum internasional. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
hukum dan peradilan internasional itu sangat diperlukan oleh suatu negara untuk tetap
mempertahankan eksistensi dan kemakmuran suatu negara.
B. Saran
Seharusnya kita dapat menghargai dan ikut mengerti tentang masalah sengketa
internasional dengan cara memenuhi dan mematuhi kewajiban perjanjian internasional.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://charming29bawell.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://charming29bawell.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://suratpenaw1r.sosblogs.com/The-first-blog-b1/Pengertian-hubungan-internasional-
menurut-tygve-nathiessen-b1-p150.htm
10