Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum
Internasional
Yang diampu oleh Dr. Andi Aina Ilmih, SH, MH
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah tentang "Prinsip HAM dan
Prinsip Keadilan dalam Hukum Internasional".
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
tugas makalah ini. Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan inspirasi bagi pembaca.
Devita Alzazilah
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2
BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah ...................................................................................................... 4
C. Tujuan ...................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN...................................................................................................................... 6
a) Kajian Pustaka / Landasan Teori .................................................................................. 6
b) Pembahasan.............................................................................................................. 8
1. Apakah dalam sumber Hukum Internasional sudah berlandaskan dengan prinsip HAM dan
prinsip keadilan? ........................................................................................................... 8
2. Apakah dalam Hukum Internasional dan Hukum Nasional sudah berlandaskan pada prinsip
HAM dan Prinsip Keadilan? ............................................................................................11
3. Beri contoh Hukum Internasional dan Hukum Nasioanal yang mana didalamya memuat
prinsip HAM dan Prinsip Keadilan!...................................................................................14
BAB III ................................................................................................................................19
PENUTUP............................................................................................................................19
a. Kesimpulan...............................................................................................................19
b. Saran .......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum internasional dapat dipahami sebagai seperangkat aturan
dimaksudkan dan diciptakan secara eksklusif oleh negara-negara berdaulat. Hukum
internasional adalah aturan yang mengatur hubungan antar negara melintasi batas
negara. Setiap negara tidak diwajibkan untuk mematuhi hukum internasional, namun
terserah pada masing-masing negara untuk mematuhi hukum internasional atau tidak.
Hukum nasional dan hukum internasional tidak jelas berbeda karena keduanya
hanya merupakan bagian dari hukum secara keseluruhan. Dalam teori kehendak
Negara, kekuatan mengikat hukum internasional terletak pada kemauan Negara itu
sendiri untuk menaati hukum internasional, karena Negara adalah pemegang
kedaulatan tertinggi dan oleh karena itu Negara adalah sumber dari segala sumber
daya. hukum. Hukum internasional timbul atas kemauan Negara dan diterapkan
karena disetujui oleh Negara.
Negara sebagai subjek hukum internasional dalam pengertian klasik hanyalah
negara yang berdaulat penuh atau negara yang tidak lagi bergantung pada negara lain.
Dalam pengertian modern, pokok bahasan hukum internasional tidak terbatas pada
negara-negara yang berdaulat penuh. Namun hal ini juga mencakup negara bagian,
kanton (Swiss), protektorat (dihapuskan dan digantikan oleh Dewan Perwalian PBB)
dan wilayah pemerintahan sendiri (Persemakmuran Inggris).
Hukum internasional dapat dipahami sebagai seperangkat aturan yang
ditujukan dan dibuat secara eksklusif oleh negara-negara berdaulat. Indonesia sendiri
adalah negara yang berdaulat, lalu apakah hukum internasional sudah sesuai dengan
prinsip hukum yang ada di Indonesia saat ini?
B. Rumusan masalah
1. Apakah dalam sumber Hukum Internasional sudah berlandaskan dengan prinsip
HAM dan prinsip keadilan?
2. Apakah dalam Hukum Internasional dan Hukum Nasional sudah berlandaskan
pada prinsip HAM dan Prinsip Keadilan?
3. Beri contoh Hukum Internasional dan Hukum Nasioanal yang mana didalamya
memuat prinsip HAM dan Prinsip Keadilan!
C. Tujuan
Adapun Tujuan dan Urgensi Pembahasan ini adalah untuk:
1. Memahami pentingnya penerapan prinsip HAM dan Prinsip Keadilan dalam
Hukum Internasional.
2. Mengetahui sumber Hukum Internasional yang sesuai dengan Prinsip HAM dan
Prinsip Keadilan.
3. Menjalankan dan mengetahui contoh dari Hukum Internasional dan Hukum
Nasional yang sesuai dengan Prinsip HAM dan Prinsip Keadilan.
BAB II
PEMBAHASAN
1
C. de Rover, 1988. To Serve and to Protect, International Committee of the Red Cross, Hlm. 4.
2
Boer Mauna, Op.Cit. Hlm. 8
3
Law making treaties adalah perjanjian internasional yang mengandung kaidah-kaidah hukum yang dapat
berlaku secara universal bagi anggota masyarakat bangsa-bangsa; Law makingtreaties juga dikategorikan
sebagai perjanjian-perjanjian internasional yang yang berfungsi sebagai sumber langsung hukum internasional.
Lihat J.G. Starke, Op. Cit. Hlm. 40-44
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia”.
Hak asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu,
bersifat universal, artinya berlaku dimana saja, kepada siapapun, dan tidak dapat
diambil oleh siapapun. Hak ini diperlukan bagi manusia, selain untuk melindungi diri
dan harkat dan martabat manusia, juga digunakan sebagai landasan moral dalam
bersosialisasi atau dalam berhubungan dengan orang lain. Untuk setiap hak ada
kewajiban. Oleh karena itu, selain hak asasi manusia, terdapat juga kewajiban asasi
manusia, yaitu kewajiban yang harus dipenuhi untuk mewujudkan atau menegakkan
hak asasi manusia (HAM). Dalam menjalankan hak asasi manusia, kita mempunyai
kewajiban untuk merawat, menghormati dan menghargai hak asasi manusia yang juga
dimiliki oleh orang lain. Kesadaran akan hak asasi manusia, harga diri dan martabat
dimulai sejak manusia ada di muka bumi. Sebab, hak asasi manusia sudah ada sejak
manusia lahir dan merupakan hak kodrati yang melekat pada manusia. Ceritanya
menceritakan berbagai peristiwa besar di seluruh dunia sebagai upaya perlindungan
hak asasi manusia.
Prinsip keadilan merupakan salah satu prinsip dasar hukum internasional.
Hukum internasional bertujuan untuk menciptakan kerangka kerja yang adil dan
seimbang dalam hubungan antar negara. Ada beberapa aspek prinsip keadilan dalam
konteks hukum internasional:
o Keadilan antar bangsa: Prinsip ini mengedepankan kesetaraan dan
perlakuan adil antar negara dalam hubungan internasional
internasional. Hal ini mencakup hak setiap negara untuk mandiri,
mengakui kedaulatan negara lain, dan berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan internasional tanpa diskriminasi.
o Keadilan sosial dan ekonomi: Hukum internasional juga
memperhatikan keadilan sosial dan ekonomi. Hal ini mencakup
prinsip-prinsip seperti pengentasan kemiskinan, hak asasi manusia dan
pembagian sumber daya global yang adil.
o Keadilan dalam Penyelesaian Sengketa: Hukum internasional memuat
mekanisme penyelesaian sengketa, seperti pengadilan internasional
dan arbitrase. Prinsip keadilan diterapkan dalam proses penyelesaian
sengketa ini untuk memastikan semua pihak yang terlibat mendapat
perlakuan yang adil dan seimbang.
o Prinsip non-diskriminasi: Keadian dalam hukum internasional juga
mencakup prinsip non-diskriminasi, yang berarti bahwa negara tidak
dapat secara sewenang-wenang membedakan atau mendiskriminasi
individu atau kebangsaan lain berdasarkan ras, agama, jenis kelamin
atau karakteristik lainnya.
o Prinsip keadilan dalam perjanjian internasional: Ketika negara-negara
berpartisipasi dalam perjanjian internasional, prinsip keadilan menjadi
faktor penting. Perjanjian ini harus adil dan seimbang untuk
menguntungkan semua pihak yang terlibat.
b) Pembahasan
1. Apakah dalam sumber Hukum Internasional sudah berlandaskan dengan
prinsip HAM dan prinsip keadilan?
Hukum Internasional telah mengalami perkembangan dan evolusi seiring
waktu. Prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia (HAM) dan prinsip keadilan telah menjadi
bagian penting dalam perkembangan hukum internasional. Namun, penting untuk diingat
bahwa asas-asas ini tidak selalu eksis sejak awal dalam hukum internasional.
Prinsip HAM telah menjadi lebih terintegrasi dalam hukum internasional
seiring dengan pembentukan berbagai perjanjian dan konvensi internasional, seperti
Universal Declaration of Human Rights (1948) dan International Covenant on Civil and
Political Rights (1966). Prinsip HAM kini merupakan norma hukum internasional yang
diakui dan dihormati oleh sebagian besar negara di seluruh dunia. Prinsip HAM
mencakup hak-hak dasar individu, seperti hak atas kehidupan, kebebasan, dan
perlindungan dari penyiksaan.
Dalam konteks hak asasi manusia, hukum internasional mempunyai karakter
ganda karena hukum ini menimbulkan hambatan terhadap perlindungan hak asasi
manusia yang efektif, sekaligus menyediakan sarana untuk mengatasi hambatan
tersebut. Brwonlie menggambarkan “kedaulatan” sebagai doktrin konstitusional utama
dalam hukum negara. Pada dasarnya kedaulatan merupakan keseluruhan hak suatu
negara untuk menyelenggarakan hubungan luar negeri dan mengurus urusan dalam
negerinya. Namun hal ini tidak berarti bahwa semua negara bebas sepenuhnya untuk
menjalankan kedaulatan dan kemerdekaannya di luar negeri dan di dalam negeri, karena
mereka tunduk pada berbagai pembatasan yang diberlakukan oleh hukum internasional
dalam aktivitasnya. Semua negara memiliki kedaulatan yang sama, sehingga setiap
negara tidak berkewajiban untuk mematuhi keputusan Mahkamah Internasional kecuali
negara tersebut memberikan pemberitahuan terlebih dahulu untuk menyetujui untuk
mematuhi keputusan tersebut. Dengan demikian, setelah hak asasi manusia ditetapkan
sebagai masalah hukum internasional dan tidak lagi bersifat nasional, negara-negara
yang bersangkutan tidak dapat lagi mengatakan bahwa hak asasi manusia pada dasarnya
adalah masalah hukum nasional.
Meskipun prinsip-prinsip hak asasi manusia telah menjadi bagian integral dari
hukum internasional, penting untuk diingat bahwa penerapan dan penegakan hak asasi
manusia di berbagai negara dapat berbeda-beda dan tetap menjadi tantangan dalam
mencapai perlindungan hak asasi manusia yang koheren dan efektif di seluruh dunia.
Prinsip keadilan juga telah menjadi bagian penting dari hukum internasional.
Prinsip ini tercermin dalam berbagai konsep, seperti hukum adat internasional, prinsip
keadilan dalam penyelesaian sengketa internasional, dan prinsip bahwa negara-negara
harus bertindak sesuai dengan hukum internasional dengan itikad baik.
Meskipun prinsip HAM dan prinsip keadilan telah menjadi bagian penting dari
hukum internasional, ada tantangan dalam menerapkannya secara konsisten dan efektif,
terutama karena kedaulatan negara dan perbedaan pendapat dalam masyarakat
internasional. Namun, upaya terus dilakukan untuk mempromosikan dan menghormati
prinsip-prinsip ini dalam kerangka hukum internasional.
Dalam hukum internasional, asas keadilan merupakan salah satu asas dasar
yang melandasi pembentukan dan penegakan hukum internasional. Asas keadilan
memegang peranan penting dalam mengatur hubungan antar negara di dunia. Prinsip
keadilan ini biasanya mencakup beberapa aspek penting:
Keadilan antar negara: Prinsip ini menekankan perlakuan adil
terhadap suatu negara dalam hukum internasional. Hal ini mencakup
perlakuan yang setara dan adil antara negara-negara besar dan kecil,
serta penyelesaian perselisihan antar negara secara adil dan seimbang.
Keadilan dalam perjanjian internasional: Prinsip keadilan juga
diterapkan dalam penandatanganan perjanjian internasional.
Perjanjian-perjanjian tersebut harus memenuhi standar keadilan baik
dari segi substansi (isi) dan prosedur (cara penandatanganan).
Keadilan sosial dan ekonomi: Prinsip keadilan juga dapat dikaitkan
dengan aspek ekonomi dan sosial hukum internasional. Misalnya,
prinsip ini dapat mendorong distribusi sumber daya global yang lebih
adil atau melindungi hak asasi manusia.
Sanksi dan akuntabilitas internasional: Prinsip keadilan juga relevan
dalam konteks sanksi dan akuntabilitas individu atau negara atas
pelanggaran hukum internasional. Prinsip ini dapat mendorong
perlakuan yang adil di hadapan pengadilan internasional atau
mekanisme akuntabilitas.
a. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam sumber Hukum Internasional sudah sesuai dengan Prinsip HAM dan
Prinsip keadilan
2. Keseluruhan Hukum Internasional dan Hukum Nasional hendaknya sesuai
dengan Prinsip HAM dan Prinsip keadilan
3. Ada banyaknya contoh penerapan dari Hukum Internasional dan Hukum
Nasional yang sesuai dengan Prinsip HAM dan Prinsip keadilan
4. Eksistensi hukum internasional menjadi jelas ketika sejumlah peristiwa terjadi.
Jadi, memang benar ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa melihat
sesuatu yang abstrak terkadang bisa dilakukan jika ada “gangguan” di
dalamnya. Keberadaan hukum hak asasi manusia dan humaniter menjadi
harapan bagi mereka yang tertindas hak asasinya. Begitu pula dengan
keberadaan hukum lingkungan hidup yang menjadi isu penting yang diangkat
dunia. Peduli dengan kelangsungan hidup generasi sekarang dan mendatang.
Dalam penerapan hukum, apapun bentuk dan sifatnya, harus ada
penerapannya yang khusus, dalam arti bertujuan untuk mencapai keadilan
berdasarkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu harus
diawali dengan menjunjung tinggi akhlak yang baik.
b. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis terkait dengan pembahasan
di atas adalah:
Fondasi keberhasilan suatu undang-undang dimulai dengan perasaan perlunya
menghormati hak-hak orang lain dan memahami dengan jelas kewajiban-kewajiban
yang dibebankan pada diri sendiri. Sehingga ketika dihadapkan pada realita
perlindungan lingkungan hidup, kita tidak lagi saling menyalahkan. Namun dengan
mulai mengambil tindakan dan melepaskan “ego” masing-masing tentunya dalam hal
ini perlunya negara-negara, baik maju maupun maju, untuk memiliki visi yang sama
yaitu ingin menjaga bumi generasi masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Boermauna, Dr. 2008. Hukum Internasional “ Pengertian Peranan dan Fungsi Dalam Era
Dinamika Global”. PT Alumni : Bandung
Davidson, Scott . 1993 . Hak Asasi Manusia “Sejarah, Teori, dan Praktek dalam Pergaulan
Internasional”. PT Temprint : Jakarta
Mansyur Effendi, Dimensi dan Dinamika Hak Azasi Manusia dalam Hukum Nasional dn
Internasional (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1994) hlm. 40
Starke, J.G. 1992 . Pengantar Hukum Internasional . Sinar Grafika : Jakarta
Web :
www.google.com
www.wikkipedia.com
http://repository.unissula.ac.id/9328/4/bab%20I.pdf
http://repo.unsrat.ac.id/384/1/PERANAN_HUKUM_INTERNASIONAL_DALAM_PENEG
AKAN_HAK_ASASI_MANUSIA.pdf
https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/RJ1-20190108-083719-6701.pdf