Anda di halaman 1dari 13

TENTANG SUBJEK DAN SUMBER HUKUM INTERNASIONAL

OLEH

NAMA : GEORGE ALDYSTRA BARA

KELAS / SEMESTER :D/3

NIM : 2002010155

FAKULTAS HUKUM

PRODI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya limpahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.
Kami berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi
dalam memberikan pendapat, kritikan, dan saran dalam pembuatan
makalah ini. Makalah ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas
Hukum Internasional.
Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
inspirasi kepada para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang,25 Oktober 2021

George Aldystra Bara


ii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………….…iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………………………………… 1


B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………………………1
C. Tujuan Pembahasan ……………………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Internasional …………………………... ………………………………2
B. Subjek Hukum Internasional ……………………………………………………………………….5
C. Sumber Hukum Internasional ……………………………………………………………………..6
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ………………………………………………………………………………………………….7
B. SARAN ……………………………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………..9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kajian atau cabang ilmu dari ilmu hukum adalah Hukum Internasional
(international law). Dewasa ini Hukum Internasional telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Ilmu Hukum sendiri pada dasarnya juga telah
mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini ditandai dengan semakin
banyak dan berkembangnya aliran- aliran dalam Ilmu Hukum, mulai dari aliran
hukum alam sampai aliran postmodern termasuk critical legal studies di dalamnya.
Pada awalnya Hukum Internasional hanya diartikan sebagai perilaku dan
hubungan antar negara namun dalam perkembangan pola hubungan internasional
yang semakin kompleks pengertian ini kemudian meluas sehingga hukum
internasional juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan,
pada batas tertentu, perusahaan multinasional dan individu. Hukum Internasional,
dalam sejarahnya telah hamper berumur 4 abad, namun akar-akarnya telah
terdapat semenjak zaman Yunani Kuno dan zaman Romawi. Di zaman Yunani Kuno
ahli- ahli pikir seperti Aristoteles, Socrates dan Plato telah mengemukakan gagasan-
gagasan mengenai wilayah, masyarakat dan individu. Lebih dari 2000 tahun yang
lalu city-states di Yunani walaupun didiami oleh bangsa dengan bahasa yang sama,
hubungan mereka telah diatur oleh ketentuan-ketentuan yang kemudian bernama
Hukum Internasional. Ketentuan-ketentuan tersebut menyangkut pengaturan-
pengaturan perang dan penghormatan terhadap utusan-utusan negara.
Namun, pada waktu itu ketentuan-ketentuan tersebut belum lagi didasarkan atas
prinsip hukum yang mengikat, tetapi atas percampuran moral, agama dan hukum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Hukum Internasional ?
2. Apa saja subjek Hukum Internasional ?
3. Apa saja sumber Hukum Internasional ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan yang dimaksud dengan Hukum Internasional
2. Menjelaskan apa saja subjek dari Hukum Internasional
3. Menjelaskan apa saja sumber Hukum Internasional

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Hukum Internasional


Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas
berskala internasional. Pada awalnya, hukum internasional hanya diartikan sebagai
perilaku dan hubungan antarnegara namun dalam perkembangan pola hubungan
internasional semakin kompleks pengertiannya. Hukum internasional juga
mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada batas tertentu,
perusahaan multinasional dan individu.Pengertian Hukum Internasional menurut
Prof Hyde bahwa Hukum Intenasional dapat dirumuskan sebagai sekumpulan
hukum yang sebagian besar terdiri atas asas-asas dan peraturan-peraturan tingkah
laku yang mengikat negara-negara dan oleh karena itu ditaati dalam hubungan
negara-negara.
Hukum internasional adalah hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa atau
hukum antarnegara. Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada
kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman
dahulu. Hukum antarbangsa atau hukum antarnegara menunjukkan pada kompleks
kaidah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-
bangsa atau negara.
Pengertian Hukum Internasional menurut beberapa Ahli :
a. Chaler Cheny Hyde
Menurut Hyde, hukum Internasional adalah sekumpulan hukum yang
sebagian besar terdiri atas prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang
harus ditaati oleh negara-negara. Untuk itu hukum internasional harus
ditaati ketika negara-negara saling berhubungan.
Selain itu hukum internasional yang mencakup organisasi internasional
dan peraturan-peraturan hukum tertentu yang berkenaan dengan
individu-individu dan subyek-subyek hukum hukum bukan negara.
b. Andi Tenripadang
Hukum Internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas yang
berskala internasional.Pada awalnya, hukum internasional hanya diartikan
sebagai perilaku dan hubungan antar negara,namun dalam perkembangan

2
pola hubungan internasional yang semakin kompleks pengertian ini
kemudian meluas sehingga hukum internasional,juga menyangkut
struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada batas tertentu,
perusahaan multinasional dan individu.
c. J.G. Starke
Hukum internasional adalah sekumpulan hukum atau body of law yang
terdiri dari asas-asas.Hukum internasional bersifat wajib.Sehingga harus
ditaati oleh negara-negara di seluruh dunia dalam menjalin hubungan
internasional.
d. Rebecca M. Wallace
Hukum internasional dalam pandangan Wallace adalah peraturan dan
norma yang mengatur tindakan negara-negara dan entitas lain.
e. Mochtar Kusumaatmadja
Melansir Jurnal Hukum Diktum Volume 14, Nomor 1 Juli 2016: 67 – 75,
hukum Internasional menurut Mochtar Kusumaatmadja adalah :
Keseluruhan kaedah-kaedah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau
persoalan yang melintasi batas-batas negara-negara antara negara
dengan negara serta negara dengan subjek hukum lain bukan negara atau
subyek hukum bukan negara satu sama lain.
f. Hugo de Groot
Selanjutya pengertian hukum internasional menurut Hugo de Groot :
Hukum internasional merupakan hukum yang berdasarkan kemauan
bebas dan persetujuan sebagian atau keseluruhan negara.Hukum ini
dibentuk untuk mencapai kepentingan bersama.
g. Oppenheimer
Hukum internasional didefinisikan sebagai hukum yang timbul dari
masyarakat internasional dan perjanjian pelaksanaannya dijamin dengan
kekuatan dari luar.
h. Ivan E. Shearer
Kemudian pengertian hukum internasional menurut Ivan E. Shearer:
sekumpulan peraturan hukum yang sebagian besar mengatur tentang
prinsip-prinsip dan aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh negara-negara.

3
i. Bierly
Hukum internasional adalah seperangkat aturan atau prinsip untuk
melakukan hal-hal yang mengikat negara-negara beradab. Hukum itu
mengikat dan mengatur interaksi mereka.

2. Subjek - Subjek Hukum Internasional


Subjek Hukum Internasional adalah pemegang dan pendukung hak dan
kewajiban hukum internasional, termasuk memilih hak untuk mengadakan ataupun
menjadi pihak atau peserta pada suatu perjanjian internasional.
Sederhananya, subjek Hukum Internasional adalah negara, anggapan ini muncul
karena keadaan Hukum Internasional yang selalu menggambarkan hubungan
antarnegara. Namun dalam perkembangan Masyarakat Internasional, subjek Hukum
Internasional tidaklah lagi hanya negara.
Berikut adalah penjabaran subjek hukum internasional :
 Negara
Menurut Konvensi Montevideo 1949 mengenai Hak dan Kewajiban
Negara, kualifikasi suatu negara sebagai subjek hukum internasional
adalah mempunyai penduduk yang tetap, wilayah tertentu, pemerintahan
yang sah aatau berdaulat, dan negara tersebut mempunyai kemampuan
mengadakan hubungan dengan negara lain.
Aturan-aturan yang disediakan masyarakat internasional berupa aturan
tingkah laku yang harus ditaati oleh negara apabila negara-negara saling
menjalin hubungan seperti kerja sama. Maka kesimpulannya, negara yang
menjadi subjek hukum internasional adalah negara yang merdeka,
berdaulat, dan tidak merupakan bagian dari suatu negara.
Maksudnya bukan bagian dari suatu negara adalah negara tersebut
tidak berada di bawah penjajahan dan mempunyai pemerintahan serta
kekuasaan sendiri secara penuh terhadap warga negara dalam lingkungan
kewenangan negara tersebut.
 Tahta Suci (Vatican)
Tahta Suci (Vatican) merupakan suatu contoh dari suatu subjek hukum
internasional yang telah ada sejak dahulu di samping negara. Semenjak
penaklukannya oleh Italia, kedaulatan Tahta Suci sebagai negara berakhir.

4
Kemudian melalui Traktat Lateran, dibentuklah Negara Kota Vatikan.Isi
dari Traktat Lateran tersebut dipandang sebagai pengakuan Italia atas
keberadaan Vatikan sebagai subjek hukum internasional yang berdiri
sendiri, walaupun tugas dan kewenangannya, tidak seluas tugas dan
wewenang negara, sebab hanya terbatas pada bidang kerohanian dan
kemanusian.
 International Non-Government Organization (INGO)
DW Bowett dalam bukunya hukum organisasi internasional mengatakan
bahwa INGO sebagai perserikatan-perserikatan privat internasional, dan
lebih lanjut adalah perserikatan-perserikatan atau perhimpunan-
perhimpunan dari badan-badan non pemerintah, baik swasta, individu
atau badan hukum. Organisasi-organisasi ini bergerak di berbagai bidang
diantaranya seperti layanan hukum, keluarga berencana, psikiater, pekerja
sosial, perlindungan lingkungan, perlindungan satwa langka, dan lain-lain.
Pasal 1 Konvensi yang ditetapkan di Starsbourg, menetapkan bahwa
persyaratan bagi INGO tersebut adalah: (1) have a non profit aim of
international utility, (2) have been established by an instrument governed
by internal law of party,(3) carry on their activities with effect in at least
two status and, (4) have their statutory office in the territory of a party
and the central management and control in the territory of that party or of
another party.
 Palang Merah Internasional (International Committee on The Red Cross)
Palang merah internasional bergerak dalam bidang kemanusiaan, yang
bertujuan untuk memberikan pertolongan kepada korban akibat perang
baik berskala domestik maupun internasional. Pada awalnya ICRC pada
awalnya merupakan organisasi dalam lingkup nasional Swiss yang
bergerak di bidang kemanusiaan.
Kehadiran ICRC lama kelamaan mendapatkan simpati dan meluas di
banyak negara, yang kemudian membentuk Palang Merah Nasional di
masing-masing wilayahnya yang berhimpun di bawah naungan ICRC.
Organisasi ini merupakan subjek hukum yang terbatas kedudukannya,
namun melalui Konvensi Jenewa tahun 1949 tentang Perlindungan Korban
Perang kedudukannya telah diperkuat.

5
 Organisasi Internasional
Organisasi internasional pun menjadi subjek hukum internasional.
Nah, klasifikasi organisasi internasional meliputi:
 Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan secara global
dengan maksud dan tujuan yang bersifat umum. Misalnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan global dengan
maksud dan tujuan yang bersifat spesifik. Contohnya World Bank
atau Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), dan World
Health Organization (WHO), dan lain-lain.
 Organisasi internasional dengan keanggotaan regional dengan
maksud dan tujuan global. Contohnya ASEAN (Association of South
East Asian Nation), Europe Union, dan lain-lain.
 Individu (Natural Person)
Dalam Pasal 3 Draft Code of Crimes against the piece and Security of
Mankind 1987 yang dikeluarkan oleh International Law Comission
menyatakan bahwa individu adalah person dalam Hukum
Internasional.Meskipun Individu merupakan subjek hukum intenasional,
ada beberapa hal yang tidak dapat dilakukan oleh individu seperti
menguasai wilayah, tidak dapat membuat perjanjian internasional. Tetapi
seorang individu dapat melakukan kejahatan seperti perompakan, perang,
kejahatan terhadap kemanusiaan dan kedaulatan asing dan dapat
memiliki kekayaan yang dilindungi oleh hukum internasional serta dapat
menuntut kompensasi untuk tindakan-tindakan tertentu misalnya
mengenai kontrak dan delik.
Dalam Danzig Railway Official’s Case, Mahkamah memutuskan bahwa
apabila suatu perjanjian internasional memberikan hak tertentu kepada
individu, hak itu harus diakui dan mempunyai daya laku dalam hukum
internasional, artinya diakui oleh suatu badan peradilan internasional.
Keputusan tersebut memperkuat arah perkembangan hak kepada individu
dalam perjanjian internasional.
 Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa
Kaum belligerency pada awalnya muncul sebagai dari akibat masalah

6
dalam negeri suatu negara berdaulat, oleh karena itu penyelesaian
sepenuhnya merupakan urusan negara yang bersangkutan.
Namun apabila pemberontakan tersebut bersenjata dan terus
berkembang, seperti perang saudara dengan akibat-akibat diluar
kemanusiaan, bahkan meluas ke negara-negara lain, maka salah satu sikap
yang diambil adalah mengakui eksistensi atau menerima kaum
pemberontak sebagai pribadi yang berdiri sendiri, walaupun sikap ini akan
dipandang sebagai tindakan tidak bersahabat oleh pemerintah negara
tempat pemberontakan terjadi.Sebenarnya hukum internasional tidak
mengatur mengenai masalah pemberontakan. Karena masalah
pemberontakan menurut urusan internal suatu negara, maka hukum yang
diberlakukan adalan hukum nasional dari negara itu sendiri. Hingga saat
ini tidak ada hukum internasional positif yang menetapkan secara baku
pengaturan tentang belligerent.
Dalam hal diakui atau tidaknya suatu kaum pemberontak bersenjata
sangat bergantung pada pertimbangan politik dari negara-negara yang
hendak memberikan pengakuan. Terdapat beberapa kriteria-kriteria yang
ditetapkan para sarjana terhadap belligerent yaitu:
1. Harus telah terorganisasi secara rapi dan teratur di bawah
kepemimpinan yang jelas;
2. Menggunakan tanda pengenal yang jelas untuk menunjukkan
identitasnya;
3. Harus menguasai sebagian wilayah secara efektif sehingga jelas bahwa
wilayah tersebut telah berada di bawah kekuasaannya;
4. Harus mendapatkan dukungan dari rakyat di wilayah yang telah
didudukinya tersebut.
3. Sumber Hukum Internasional
Sumber Hukum Internasional sendiri digolongkan menjadi 2 (dua) bagian, yakni:
1) Berdasarkan Doktrin
 Traktat
Traktat ialah perjanjian tertulis yang dibuat oleh dua atau lebih negara
yang berdaulat, namun tidak menutup kemungkinan dibuat oleh satu
negara dan satu organisasi internasional. Traktat yang dibaut secara sah

7
membuat para pihak saling terikat satu sama lain yang mana para
pihakharus melaksanakannya dengan itikad baik.
 Kebiasaan
Kebiasaan ini memiliki sifat tidak tertulis serta yang diaplikasikan pada
peristiwa dalm jangka waktu yang lama. Kebiasaan dapat diterima dan
dikatakan menjadi hukum apabila kebiasaan tersebut diaplikasikan sehari-
hari dan terus menerus pada jangka waktu tertentu dan kebiasaan
tersebut meluas dipraktekkan oleh setiap negara-negara yang lainnya
juga.Contoh kebiasaan internasional ini sendiri yakni penggunaan bendera
putih sebagai bendera tanda untuk memberikan perlindungan kepada
utusan yang dikirim untuk mengadakan hubungan dengan pihak musuh.
Kebiasaan internasional ini berawal dari sebuah kebiasaan pada masa
Yunani Kuno, kaidah-kaidah hukum perang dan damai timbul dari
kebiasaan-kebiasaan umum yang ditaati oleh negara-negara kota Yunani.
 Keputusan Pengadilan atau Badan-Badan Arbitrase
Keputusan Pengadilan atau badan aribitrase dapat dilihat dari keputusan
mahkamah yang mana terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni:
 Berisi komposisi mahkamah: informasi mengenai pihak yang
bersengketa serta wakilnya, analisa tentang fakta-fakta, dan
argumentasi hukum pihak-pihak yang bersengketa
 Berisi penjelasan mengenai motivasi mahkamah yang merupakan
bagian dari unsur penyelesain yang lebih luas dari sebuah sengketa
 Berisi dispositif yang merupakan keputusan mahkamah yang
mengikat negara yang bersengketa.
 Karya-Karya Yuridis
Fungsi dari karya-karya yuridis ini sendiri ialah untuk memberikan suatu
bukti hukum yang dapat dipercaya. Fungsi karya yurisi tersebut dipelopori
oleh Mahkamah Agung AS, yakni:
“apabila tidk ada traktat dan tidak ada pengawasan tindakan eksekutif
atau legislatif atau keputusan pengadilan harus dilakukan upaya melihak
kebiasaan dan adat istiadat bangsa-bangsanya beradab dan sebagai bukti
kepada karya yuris dan komentator yang bekerja”

8
2) Berdasarkan Sifat
Berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua yaitu :
 Sumber Hukum Primer
- Perjanjian Internasional
- Kebiasaan Internasional
- Prinsip Hukum Umum
 Sumber Hukum Subsider
- Keputusan Pengadilan
- Pendapat para sarjana Hukum Internasional

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hukum internasional adalah hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa atau
hukum antarnegara. Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada
kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman
dahulu. Hukum antarbangsa atau hukum antarnegara menunjukkan pada kompleks
kaidah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-
bangsa atau negara.
Subjek – Subjek Hukum Internasional
- Negara
- Tahta Suci ( Vatican)
- International Non-Government Organization (INGO)
- Palang Merah Internasional (International Committee on The Red Cross)
- Organisasi Internasional
- Individu (Natural Person)
- Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa
Sumber Hukum Internasional
Dibagi menjadi 2 bagian yaitu,
 Berdasarkan Doktrin : Traktat,Kebiasaan, Keputusan Pengadilan atau
Badan-Badan Arbitrase, dan Karya – karya Yuridis .
 Berdasarkan Sifat : Sumber Hukum primer dan Sumber Hukum Subsider

9
DAFTAR PUSTAKA

Karim, Ridwan.2021. “Pengertian Hukum Internasional Menurut Para Ahli “.


https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-hukum-internasional/ . (Di
akses pada tanggal 22 Oktober 2021 )

Putri, Rizky Amali.2020. “Subjek Hukum Internasional Selain Negara “ .


https://kawanhukum.id/subjek-hukum-internasional-selain-negara/ . (Di akses pada
tanggal 22 Oktober 2021 )

Putri, Vanya Karunia Mulia. 2021. “ 3 Sumber Hukum Primer Hukum Internasional “ .
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/11/150450769/3-sumber-hukum-
primer-hukum-internasional . (Di akses pada tanggal 24 Oktober 2021 )

Menurut Hukum . 2020 . “ Sumber Hukum Internasional “ .


https://menuruthukum.com/2020/03/24/sumber-hukum-internasional/ . (Di akses pada
tanggal 24 Oktober 2021 ).

10

Anda mungkin juga menyukai