Anda di halaman 1dari 8

Latar Belakang,

Definisi dan
Tujuan Hukum
Internasional
Kelompok 1A
Anggota Kelompok
Naufal Arfiqih Hibaturrahman (1905056002)
Fernanto Hafidz Faridzki (1905056007)
Raihan Zaid Al Ghifari (1905056010)
Evelyn Widya Candra (1905056015)
Sadam Aditya Nugraha (1905056019)
Miftahul Fadli Sudirman (1905056037)
Veronica Febby Ola D. (1905056039)
Latar Belakang Lahirnya Hukum Internasional
Menurut J.G. Starke bahwa pengungkapan sejarah sistem hukum internasional harus dimulai dari masa
paling awal, karena justru pada periode kuno kaidah-kaidah yang mengatur hubungan antar masyarakat
internasional berupa adat istiadat. Sedangkan sistem hukum internasional merupakan suatu produk dari empat
ratus tahun terakhir ini. Pada mulanya berupa adat istiadat dan praktek-praktek negara Eropa moderen dalam
hubungan dan komunikasi antar mereka dan adanya bukti-bukti pengaruh dari para ahli hukum pada abad ke
16, 17 dan 18. Lagi pula hukum internasional masih diwarnai oleh konsep-konsep kedaulatan nasional,
kedaulatan teritorial, konsep kesamaan penuh dan kemerdekaan negara-negara yang meskipun memperoleh
kekuatan dari teori-teori politik yang mendasari sistem ketatanegaraan Eropa moderen juga dianut oleh negara-
negara non Eropa yang baru muncul. Dan dewasa ini, hukum internasional moderen tumbuh dan berkembang
sesuai zamannya, dari segi teori-teori, azas-azas, lembaga-lembaga dalam hukum internasional. Demikian juga
mengenai subtansi dan sifat dati keputusan organisasi internasional serta putusan peradilan internasioal.
Definisi Hukum Internasional
Hukum Internasional adalah hukum yang dimaknai sebagai hukum internasional publik, walaupun pada dasarnya Hukum
Internasional dalam arti luas dapat dimaknai atau terbagi menjadi Hukum Internasional Publik dan Hukum Internasional Privat
(istilah lainnya dari Hukum Perdata Internasional). Bila Hukum Internasional Publik mengatur hubungan antar negara dan subjek-
subjek hukum lainnya, Hukum Internasional Privat mengatur hubungan antara individu-individu atau badan-badan hukum dari
negara-negara yang berbeda.
Hukum Internasional dapat didefinisikan sebagai keseluruhan hukum yang untuk sebagian besar terdiri dari prinsip-prinsip
dan kaidah-kaidah perilaku yang terhadapnya negara-negara merasa dirinya terikat untuk mentaati dan karenanya, benar-benar
ditaati secara umum dalam hubungan-hubungan mereka satu sama lain, dan yang meliputi juga:
1. Kaidah-kaidah hukum yang berkaitan dengan lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi internasional, hubungan satu sama
lain, dan hubungan mereka dengan negara-negara dan individu-individu.
2. Kaidah-kaidah hukum tertentu yang berkaitan dengan individu-individu dan badan-badan non negara sejauh hak-hak dan
kewajiban individu dan badan non negara tersebut penting bagi masyarakat internasional.
Definisi Hukum Internasional Menurut
Para Ahli
Mochtar Kusumaatmadja mendefinisi-kan Hukum Internasional sebagai “keseluruhan kaidah dan
asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara (hubungan
internasional) yang bukan bersifat perdata. Dalam kesempatan lain, Mochtar menegaskan bahwa
Hukum Internasional adalah “keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan
yang melintasi batas negara antara negara dengan negara, dan negara dengan subjek hukum lain
yang bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain”.

Rebecca Wallace dalam bukunya “International Law” mendefinisikan hukum internasional sebagai
“rules and norms which regulate the conduct of states and other entities which at any time are
recognized as being endowed with international personality, for example international organizations
and individuals, in their relations with each other”.

Sementara itu The American Law Institute mendefinisikan Hukum Internasional sebagai berikut:
“The conduct of states and of international organizations, and with their relations inter se, as well as
Some of their relations with persons, wether natural or personal - tindakan negara-negara dan
Tindakan organisasi internasional, serta hubungan-hubungan mereka inter se, demikian pula
hubungan hubungan mereka dengan orang-orang maupun badan hukum”.
Tujuan Hukum Internasional
1. Mewujudkan keadilan dalam hubungan internasional. Ini terbukti dengan adanya
lembaga/mahkamah pengadilan, yaitu:
a. Mahkamah Tetap Pengadilan Internasional, yang ada semasa Liga Bangsa-Bangsa;
b. Mahkamah Pengadilan Internasional, atau yang kadang-kadang disebut dengan Mahkamah
Internasional, yang adanya diatur di dalam Piagam PBB maupun secara khusus diatur di dalam
Statuta Mahkamah Internasional.
2. Menciptakan sistem hukum yang teratur daiam hubungan-hubungan internasional dengan
memperhatikan asas keadilan.
3. Mengatur masalah bersama yang penting dalam hubungan subjek-subjek hukum internasional
Kesimpulan
Dalam hukum internasional negara dianggap sebagai subjek hukum utama. Adapun
Hukum Internasional diartikan sebagai himpunan dari peraturan peraturan dan ketentuan-ketentuan
yang mengikat serta mengatur hubungan antara negara-negara dan subjek-subjek hukum lainnya
dalam kehidupan masyarakat internasional. Ruang lingkup kerjasama internasional meliputi segala
aspek kehidupan dari masyarakat internasional moderen yang tergabung dalam organisasi global
dan regional, baik dalam bentuk perjanjian bilateral maupun multilateral. Hukum Internasional
dapat didefinisikan sebagai keseluruhan hukum yang untuk sebagian besar terdiri dari prinsip-
prinsip dan kaidah-kaidah perilaku yang terhadapnya negara-negara merasa dirinya terikat untuk
mentaati dan karenanya, benar-benar ditaati secara umum dalam hubungan-hubungan mereka satu
sama lain
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai