Anda di halaman 1dari 9

| 67

HUBUNGAN HUKUM INTERNASIONAL DENGAN HUKUM NASIONAL

Andi Tenripadang
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare
Email: a.tenripadangchairan@yahoo.co.id

Abstract: This paper examines the relationship between international law with national law.
International law is a set of laws that mostly consists of principles and rules of behavior that bind
states and therefore usually observed in the relations of countries to each other. In this study
concluded that the primacy of the law regulating legal relations between states in international
relations, recognized the two views, namely: (1) dualism, which is based on the theory that the
connective power of international law rooted in the willingness of the country, international law
and national law are two legal systems or devices are separated from each other (2) monism is
founded on the idea of unity of the entire law governing human life. In the framework of this
thinking, international law and national law are the two pieces instead of one larger entity that is
the law that governs human life.

Abstrak: Tulisan ini mengkaji hubungan hukum internasional dengan hukum nasional. Hukum
Internasional merupakan sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan
peraturan-peraturan tingkah laku yang mengikat negara-negara dan karena itu biasanya ditaati
dalam hubungan negara-negara satu sama lainnya. Dalam kajian ini disimpulkan bahwa
pengutamaan hukum yang mengatur hubungan hukum antar negara dalam hubungan Internasional,
dikenal adanya 2 pandangan, yaitu: (1) Faham dualisme, yang bersumber pada teori bahwa daya
ikat hukum Internasional bersumber pada kemauan negara, maka hukum Internasional dan hukum
Nasional merupakan dua sistem atau perangkat hukum yang terpisah satu dari yang lainnya. (2)
Faham monisme didasarkan atas pemikiran kesatuan dari pada seluruh hukum yang mengatur
hidup manusia. Dalam rangka pemikiran ini, hukum Internasional dan hukum Nasional merupakan
dua bagian daripada satu kesatuan yang lebih besar yaitu hukum yang mengatur kehidupan
manusia.

Kata Kunci: Hukum Internasional, Hukum Nasional, Sengketa

I. PENDAHULUAN negara, namun dalam perkembangan pola


hubungan internasional yang semakin
A. Latar Belakang kompleks pengertian ini kemudian
Hukum Internasional adalah bagian meluas sehingga hukum internasional
hukum yang mengatur aktivitas yang juga menyangkut struktur dan perilaku
berskala internasional. Pada awalnya, organisasi internasional dan pada batas
hukum internasional hanya diartikan tertentu, perusahaan multinasional dan
sebagai perilaku dan hubungan antar individu.
68 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016: 67 - 75

Hukum antar bangsa-bangsa yang terdiri dari sejumlah negara yang


dipergunakan untuk menunjukkan pada berdaulat dan merdeka dalam arti
kebiasaan dan aturan hukum yang masing-masing berdiri sendiri yang satu
berlaku dalam hubungan antara raja-raja tidak di bawah kekuasaan lain sehingga
zaman dahulu. Hukum antar bangsa atau merupakan suatu tertib hukum koordinasi
hukum antar negara menunjukkan pada anatara anggota masyarakat internasional
kompleks kaedah dan asas yang mengatur yang sederajat.
hubungan antara anggota masyarakat Hukum Nasional di Indonesia
bangsa-bangsa atau negara. Hukum merupakan campuran dari sistem hukum-
Internasional terdapat beberapa bentuk hukum Eropa, hukum Agama dan hukum
perwujudan atau pola perkembangan Adat. Sebagian besar sistem yang dianut,
yang khusus berlaku di suatu dunia baik perdata maupun pidana berbasis
(region) tertentu: pada hukum Eropa Kontinental,
khususnya dari Belanda karena aspek
1. Hukum Internasional Regional. sejarah masa lalu Indonesia merupakan
Hukum Internasional Regional wilayah jajahan dengan sebutan Hindia
adalah hukum yang berlaku/terbatas Belanda (Nederlands-Indie). Hukum
daerah lingkungan berlakunya, misalnya Agama, karena sebagian besar
Hukum Internasional Amerika/Amerika masyarakat Indonesia menganut Islam,
Latin, seperti konsep landasan kontinen maka dominasi hukum atau Syariat Islam
(Continental Shelf) dan konsep lebih banyak terutama di bidang
perlindungan kekayaan hayati laut perkawinan, kekeluargaan dan warisan.
(conservation of the living resources of Selain itu, di Indonesia juga berlaku
the sea) yang mula-mula tumbuh di benua sistem hukum Adat, yang merupakan
Amerika sehingga menjadi hukum penerusan dari aturan-aturan setempat
Internasional Umum. dari masyarakat dan budaya-budaya yang
2. Hukum Internasional Khusus. ada di wilayah Indonesia.
Hukum Internasional Khusus adalah
hukum internasional dalam bentuk kaidah B. Rumusan Masalah
yang khusus berlaku bagi negara-negara Bagaimana hubungan hukum
tertentu seperti Konvensi Eropa mengenai internasional dengan hukum nasional?
Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai
cerminan keadaan, kebutuhan, taraf II. PEMBAHASAN
perkembangan dan tingkat intergritas
yang berbeda-beda dari bagian A. Pengertan Hukum Internasional
Hukum Internasional adalah
masyarakat yang berlainan. Berbeda
keseluruhan kaedah-kaedah dan asas-asas
dengan regional yang tumbuh melalui
yang mengatur hubungan atau persoalan
proses hukum kebiasaan.
yang melintasi batas-batas negara-negara
Hukum Internasional didasarkan atas
antara negara dengan negara serta negara
pikiran adanya masyarakat internasional
dengan subjek hukum lain bukan negara
Andi Tenripadang, Hubungan Hukum Internasional Dengan Hukum Nasional | 69

atau subyek hukum bukan negara satu berkenaan dengan fungsi-


sama lain. 1 fungsi lembaga atau antara
organisasi Internasional dengan
Suatu konsep hukum Internasional negara atau negara-negara; dan
adalah berlaku apabila telah diterima hubungan antara organisasi
sebagai suatu ketentuan yang mengatur Internasional dengan individu
oleh masyarakat Internasional itu sendiri. atau individu-individu.
Hal ini dapat berupa suatu kebiasaan b. Peraturan-peraturan hukum
Internasional yang telah lama ada, tertentu yang berkenaan
maupun berdasarkan atas suatu landasan dengan individu-individu dan
hukum yang dilakukan oleh dua atau subyek-subyek hukum hukum
lebih negara sebagai salah satu subjek bukan negara (non states
hukum Internasional yang telah diakui entities) sepanjang hak-hak dan
keberadaannya. Dalam bukunya yang kewajiban-kewajiban individu
berjudul “An introduction to International dan subyek hukum bukan
Law”, J.G. Starke memberikan defenisi negara tersebut bersangkut paut
hukum Internasional sebagai sekumpulan dengan masalah masyarakat
hukum (body of law) yang sebagian besar Internasional. 3
terdiri dari asas-asas dan karena itu Berdasarkan pada definisi-definisi di
biasanya ditaati dalam hubungan negara- atas, secara sepintas sudah diperoleh
negara satu sama lain. 2 gambaran umum tentang ruang lingkup
Salah satu defenisi yang lebih dan substansi dari hukum internasional,
lengkap dikemukakan oleh sarjana yang di dalamnya terkandung unsur
mengenai hukum Internasional adalah subyek atau pelaku, hubungan-hubungan
defenisi yang dibuat oleh Charles Cheny hukum antar subyek atau pelaku, serta
Hyde.: hal-hal atau obyek yang tercakup dalam
“Hukum Internasional dapat pengaturannya, serta prinsip-prinsip dan
didefenisikan sebagai sekumpulan kaidah atau peraturan-peraturan
hukum yang sebagian besar terdiri hukumnya. Sedangkan mengenai subyek
atas prinsip-prinsip dan peraturan- hukumnya, tampak bahwa negara tidak
peraturan yang harus ditaati oleh lagi menjadi satu-satunya subyek hukum
negara-negara, dan oleh karena itu internasional, sebagaimana pernah jadi
juga harus ditaati dalam hubungan- pandangan yang berlaku umum di
hubungan antara mereka satu kalangan para sarjana sebelumnya.
dengan lainnya, serta mencakup: Dalam penerapannya, hukum
a. Organisasi Internasional, internasional terbagi menjadi dua, yaitu:
hubungan antara organisasi hukum internasional publik dan hukum
Internasional satu dengan perdata internasional. Hukum
lainnya, hubungan peraturan- internasional publik adalah keseluruhan
peraturan hukum yang kaidah dan asas hukum yang mengatur
70 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016: 67 - 75

hubungan atau persoalan yang melintasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa


batas negara, yang bukan bersifat perdata. Bangsa dan berbagai organ subsidernya,
Sedangkan hukum perdata internasional serta Badan-badan Khusus dalam
adalah keseluruhan kaidah dan asas kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa
hukum yang mengatur hubungan perdata yang menyiapkan ketentuan-ketentuan
yang melintasi batas negara, dengan baru dalam berbagai bidang. 5
perkataan lain, hukum yang mengatur
hubungan hukum perdata antara para B. Pengertian Hukum Nasional
pelaku hukum yang masing-masing Hukum nasional adalah hukum yang
tunduk pada hukum perdata yang berlaku dalam suatu negara tertentu.
berbeda. 4 Hukum nasional Indonesia merupakan
Pada abad XIX, hukum internasional campuran dari sistem hukum Eropa,
berkembang dengan cepat, karena adanya hukum Agama dan hukum Adat.
faktor-faktor penunjang, antara lain : (1) Sebagian besar sistem yang dianut, baik
Setelah Kongres Wina 1815, negara- perdata maupun pidana, berbasis pada
negara Eropa berjanji untuk selalu hukum Eropa Kontinental, khususnya
menggunakan prinsip-prinsip hukum dari Belanda karena negara Indonesia
internasional dalam hubungannya satu merupakan negara bekas jajahan Belanda,
sama lain, (2).Banyak dibuatnya pada masa itu Indonesia dikenal dengan
perjanjian-perjanjian (law-making sebutan Hindia Belanda (Nederlands-
treaties) di bidang perang, netralitas, Indie). Hukum Agama juga memiliki
peradilan dan arbitrase, (3). konstribusi yang besar terhadap
Berkembangnya perundingan multi- pembentukan hukum Nasional Indonesia
lateral yang juga melahirkan ketentuan- oleh karena mayoritas penduduk
ketentuan hukum baru. Dan di abad XX, Indonesia adalah beragama Islam, hal ini
hukum internasional mengalami dapat dilihat pada bidang hukum
perkembangan yang sangat pesat, karena perkawinan, kekeluargaan serta warisan.
dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut: Pada sisi lain, Indonesia juga berlaku
(1). Banyaknya negara-negara baru yang sistem hukum Adat, hal ini dikarenakan
lahir sebagai akibat dekolonisasi dan masih kuatnya pengaruh hukum Adat
meningkatnya hubungan antar negara, setempat terhadap masyarakat adatnya,
(2). Kemajuan pesat teknologi dan ilmu yang merupakan penerusan dari aturan-
pengetahuan yang mengharuskan aturan dan budaya-budaya yang sejak
dibuatnya ketentuan-ketentuan baru yang dulu telah diakui dan ditaati oleh
mengatur kerjasama antar negara di masyarakat setempat, hal ini masih
berbagai bidang, (3). Banyaknya banyak berlaku di wilayah Indonesia.
perjanjian-perjanjian internasional yang Sistem hukum nasional adalah sistem
dibuat, baik bersifat bilateral, regional hukum yang berlaku di seluruh Indonesia
maupun bersifat global, (4). yang meliptuti semua unsur hukum
Bermunculannya organisasi-organisasi (seperti isi, struktur, budaya, sarana,
Andi Tenripadang, Hubungan Hukum Internasional Dengan Hukum Nasional | 71

peraturan perundang-undangan, dan menganggap ada dan berlakunya hukum


semua unsur-unsurnya) yang antara yang Internasional ini lepas dari kemauan
satu dengan yang lain saling bergantung negara
dan yang bersumber dari pembukaan dan Faham dualisme, yang bersumber
pasal-pasal UUD 1945. Ketika menyebut pada teori bahwa daya ikat hukum
unsur-unsur utama sistem hukum banyak Internasional bersumberkan pada
orang yang mengacu friedman yang kemauan negara, maka hukum
menyebutkan adanya tiga unsur, yakni: Internasional dan hukum Nasional
substance (materi atau substansi), merupakan dua sistem atau perangkat
structure (struktur), dan culture (budaya). hukum yang terpisah satu dari yang
Dalam GBHN-GBHN masa berakhirnya lainnya. Akibat-akibat dari pandangan
orde baru juga menyebutkan empat unsur, dari faham dualisme ini bahwa menurut
yakni: aparat, budaya, dan sarana- pandangan ini kaedah-kaedah dari
prasarana perangkat hukum yang satu tidak
Soerjono Soekamto menyebutkan mungkin bersumberkan atau berdasarkan
bahwa masalah-masalah yang pada perangkat hukum yang lain.
dipersoalkan dalam sistem hukum Akibat kedua adalah bahwa menurut
mencakup lima hal, yaitu: pandangan ini tidak mungkin ada
1. Elemen atau unsur-unsur sistem pertentangan antara kedua perangkat
hukum; hukum itu, yang mungkin hanya
2. Bidang-bidang sistem hukum; penunjukan (renvoi) saja. Akibat lain
3. Konsistensi sistem hukum; yang yang penting pula dari pandangan
4. Pengertian-pengertian dasar dualisme ini bahwa ketentuan hukum
sistem hukum; Internasional memerlukan transformasi
5. Kelengkapan sistem hukum. menjadi hukum nasional sebelum dapat
Perbedaan jumlah unsur tersebut berlaku di dalam lingkungan hukum
tidak perlu dipertentangkan, sebab nasional.
sebenarnya tidak ada yang salah dari Faham monisme didasarkan atas
perbedaan-perbedaan tersebut. pemikiran kesatuan dari pada seluruh
hukum yang mengatur hidup manausia.
C. Hubungan Hukum Internasional Dalam rangka pemikiran ini, hukum
dengan Hukum Nasional. Internasional dan hukum Nasional
Di dalam teori ada 2 (dua) merupakan merupakan dua bagian
pandangan tentang hukum Internasional daripada satu kesatuan yang lebih besar
ini yaitu pandangan yang dinamakan yaitu hukum yang mengatur kehidupan
voluntarism, yang mendasarkan manusia. Akibat daripada pandangan
berlakunya hukum Internasionaal dan monisme ini adalah bahwa antara dua
bahkan persoalan ada atau tidaknya perangkat ketentuan hukum ini mungkin
hukum Internasional ini pada kemauan ada hubungan hierarki. Persoalan hierarki
negara dan pandangan obyektif yang antara hukum nasional dan hukum
72 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016: 67 - 75

Internasional inilah yang melahirkan ketentauan hukum yang hierarkis lebih


beberapa sudut pandangan yang berbeda tinggi. Menurut faham ini hukum
dalam aliran monisme mengenai masalah Nasional tunduk pada hukum
hukum manakah yang utama dalam Internasional pada hakikatnya
hubungan antara hukum Nasional dan berkekuatan mengikatnya berdasarakan
hukum Internasional ini. Ada pihak yang suatu “pendelegasian” wewenang
menganggap bahwa dalam hubungan daraipada hukum Internasional.
antara hukum Nasional dan hukum .
Internasional yang utama adalah hukum D. Penyelesaian Sengketa
Nasional. Internasional Secara Damai
Faham ini adalah faham monisme Ketentuan hukum Internasional telah
dengan primat hukum Nasional. Faham melarang penggunaan kekerasan dalam
lain yang berpendapat bahwa dalam hubungan antar negara. Keharusan ini
hubungan antara hukum Nasional dan seperti tercantum pada Pasal 1 Konvensi
hukum Internasional yang utama adalah mengenai Penyelesaian Sengketa-
hukum Internasional. Pandangan ini sengketa Secara Damai yang
disebut faham monisme dengan primat ditandatangani di Den Haag pada tanggal
hukum Internasional. 6 18 Oktober 1907, yang kemudian
Pandangan yang melihat kesatuan dikukuhkan oleh Pasal 2 ayat (3) Piagam
antara hukum Nasional dan hukum Perserikatan Bangsa-bangsa dan
Internasional dengan primat hukum selanjutnya oleh Deklarasi Prinsip-prinsip
Nasional ini pada hakikatnya Hukum Internasional mengenai
menganggap bahwa hukum Internasional Hubungan Bersahabat dan Kerjasama
itu bersumberkan kepada hukum anatar Negara. Deklaransi tersebut
nasional. Alasan utama daripada meminta agar “semua negara
anggapan ini adalah: (1) bahwa tidak ada menyelesaikan sengketa mereka dengan
satu organisasi di ataas negara-negara cara damai sedemikian rupa agar
yang mengatur kehidupan negara-negara perdamaian, keamanan Internasional dan
di dunia ini; (2) dasar daripada hukum keadilan adilan tidak sampaii terganggu”.
Internasional yang mengatur hubungan Penyelesaian sengketa secara damai
Internasional adalah terletak di dalam dibagi sebagai berikut: 7
wewenang negara-negara untuk 1. Arbitrase
mengadakan perjanjian-perjanjian Sebenarnya arbitrase berarti
Internasional, jadi wewenang penyerahan perkara kepada orang-orang
konstitusional. tertentu yang disebut arbitrator yang
Paham monisme dengan primat dipilih secara bebas oleh pihakpihak
hukum Internasional, maka hukum yang memberikan keputusan tanpa begitu
nasional itu bersumber pada hukum mengindahkan pertimbangan-
Internasional yang menurut pandangan pertimbangan hukum.
ini merupakan suatu perangkat
Andi Tenripadang, Hubungan Hukum Internasional Dengan Hukum Nasional | 73

Tetapi pengalaman praktik persengketaan mereka dengan cara-cara


Internasional menampakkan, bahwa yang damai dan tidak akan mengecam
banyak perkara yang hanya merupakan dengan peperangan atau menggunakan
persoalan-persoalan hukum, namun kekerasan.
diserahkan kepada arbitrator untuk
Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak
diselesaikan berdasarkan pertimbangan-
pembentukannya telah memainkan
pertimbangan hukum.
peranan penting dalam bidang hukum
Selanjutnya, banyak traktat yang
inetrnasional sebagai upaya untuk
mengatur tentang cara penyelesaian
menciptakan perdamaian dunia. Selain
perkara dan mengharuskan badan
Mahkamah Internasional (International
arbitrase untuk menggunakan hukum
Court of Justice/ICJ) yang berkedudukan
internasional, disamping juga
di Den Haag, Belanda, saat ini
penyelesaian sesuai dengan keadilan atau
Perserikatan Bangsa-bangsa juga sedang
exaeque et bono.
berupaya untuk menyelesaikan “hukum
2. Penyelesaiana secara hukum acara” bagi berfungsinya Mahkamah
(judicial settlement). Pidana Internasional (International
Penyelesaian secara hukum (judicial Criminal Court/ICC), yang statuta
settlement) dimaksudkan penyelesaian pembentukannya telah disahkan melalui
yang diputuskan oleh Mahkamah Konferensi Internasional di Roma, Italia,
Internasional yang dibentuk dengan pada bulan Juni 1998. Statuta tersebut
wajar, yang menggunakan peraturan- akan berlaku, jika telah disahkan oleh 60
peraturan hukum dalam menyelesaikan negara.
perkara-perkara. Berbeda dengan Mahkamah
3. Perundingan, Perantaraan,konsoliasi, Internasional, yurisdiksi (kewenangan
atau pemeriksaan. hukum) Mahkamah Pidana Internasional
Perundingan (negoitation), jasa-jasa ini, adalah di bidang hukum pidana
baik (good offices), perantaraan internasional yang akan mengadili
(mediation), konsoliasi dan penyelidikan individu yang melanggar Hak Asasi
(inquiry) adalah metode-metode Manusia dan kejahatan perang, genosida
penyelesaian yang kurang formal (pemusnahan ras), kejahatan humaniter
daripada peradilan atau arbitrase. (kemanusiaan) serta agresi. Negara-
negara anggota Perserikatan Bangsa-
4. Penyelesaian di bawah pimpinan Bangsa tidak secara otomatis terikat
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). dengan yurisdiksi Mahkamah ini, tetapi
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) harus melalui pernyataan mengikatkan
sebagai pengganti Liga Bansa Bangsa diri dan menjadi pihak pada Statuta
(LBB) mengambil bagian terbesar tugas Mahkamah Pidana Internasional.8
menyelesaikan perselisihan-perselisihan,
dan dalam Pasal 2 Piagam PBB, anggota-
anggota PBB berjanji menyelesaikan
74 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016: 67 - 75

III. PENUTUP Internasional ini. Ada pihak yang


Hukum Internasional dapat menganggap bahwa dalam hubungan
dirumuskan sebagai sekumpulan hukum antara hukum Nasional dan hukum
yang sebagian besar terdiri dari asas-asas Internasional yang utama adalah
dan peraturan-peraturan tingkah laku hukum Nasional.
yang mengikat negara-negara dan karena
itu biasanya ditaati dalam hubungan Catatan Akhir :
1
negara-negara satu sama lainnya. Muchtar Kusumaatmadja, Pengantar
Hukum Internasional; Bandung, Bina Cipta,
Pengutamaan hukum yang mengatur
1987, hal 3
hubungan hukum antar negara dalam 1
J.G. Starke, An Introduction to
dalam hubungan Internasional, dikenal International Law, Bandung, Penerbit Justitia
adanya 2 (dua) faham (pandangan), yaitu: Study Group, 1986, hal. 1
1
1. Faham dualisme, yang bersumber Phartina I Wayan, Pengantar Hukum
Internasional, Bandung, Penerbit Mandar Maju,
pada teori bahwa daya ikat hukum
2003, hal. 4
Internasional bersumberkan pada 1
Muchtar Kusumaatmadja, Pengantar
kemauan negara, maka hukum …., hal. 1
1
Internasional dan hukum Nasional Mauna Boer, Hukum Internasional;
merupakan dua sistem atau perangkat Pengertian, Peran dan Fungsi dalam Era
Dinamika Global, Cetakan ke-4, Bandung, PT.
hukum yang terpisah satu dari yang
Alumni, 2003, hal. 7
lainnya. 1
Muhammad Burhantsani, Hukum dan
2. Faham monisme didasarkan atas Hubungan Internasional, Yogyakarta, Liberty
pemikiran kesatuan dari pada seluruh 1990, hal. 26
1
hukum yang mengatur hidup J. G. Starke, An Introduction …, hal.
265
manausia. Dalam rangka pemikiran 1
Mauna Boer, Hukum …, hal. 263
ini, hukum Internasional dan hukum
Nasional merupakan dua bagian DAFTAR PUSTAKA
daripada satu kesatuan yang lebih
besar yaitu hukum yang mengatur Kusumaatmadja, Muchtar, Pengantar
kehidupan manusia. Akibat daripada Hukum Internasional; Bina Cipta;
pandangan monisme ini adalah Bandung 1987
bahwa antara dua perangkat Mauna Boer, Hukum Internasional;
ketentuan hukum ini mungkin ada Pengertian, Peran dan Fungsi
hubungan hierarki. Persoalan hierarki dalam Era Dinamika Global,
antara hukum nasional dan hukum Cetakan ke-4, Bandung, PT.
Internasional inilah yang melahirkan Alumni, 2003
beberapa sudut pandangan yang Burhantsani, Muhammad, 1990; Hukum
berbeda dalam aliran monisme dan hubungan Internasional,
mengenai masalah hukum manakah Liberty Yogyakarta, 1990).
yang utama dalam hubungan antara
hukum Nasional dan hukum
Andi Tenripadang, Hubungan Hukum Internasional Dengan Hukum Nasional | 75

Phartina I Wayan, Peng. Hukum


Internasional, Penerbit Mandar
Maju, Bandung, 2003
Starke, J.G. An Introduction to
International Law, Penerbit Justitia
Study Group Bandung, 1986

Anda mungkin juga menyukai