Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sofwan Muzakky

Nim : 1702056076
Matkul : Hukum Internasional

Hukum Internasional

A. Hukum Internasional
Secara istilah hokum internasional yaitu terbagi menjadi 3, yaitu
a. Hukum Bangsa-Bangsa, yang meliputi 3 bagian pengaturan yaitu ius
gentium,hubungan antar raja-raja, dan subjek nya adalah bangsa.
b. Hukum Antarnegara, yaitu mengatur terkait munculnya Negara modern, lalu
subyek nya adalah Negara.
c. Hukum Internasional, yang meliputi pengaturan terkait melintasi perbatasan
nasional suatu Negara, berlaku di antara subjek hukum internasional, dan hukum
publik internasional juga hukum perdata internasional.
Pengertian Hukum Internasional itu sendiri adalah bagian hukum yang
mengatur aktivitas entitas berskala internasional. Pada awalnya, hukum internasional
hanya diartikan sebagai perilaku dan hubungan antarnegara namun dalam
perkembangan pola hubungan internasional semakin kompleks pengertiannya. Hukum
internasional juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada
batas tertentu, perusahaan multinasional dan individu.Pengertian Hukum Internasional
menurut Prof Hyde bahwa Hukum Intenasional dapat dirumuskan sebagai
sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri atas asas-asas dan peraturan-peraturan
tingkah laku yang mengikat negara-negara dan oleh karena itu ditaati dalam hubungan
negara-negara.
Namun dalam buku “Hukum Internasional dan Hukum Islam tentang
Sengketa dan Perdamaian” karya Prof. Dr Muhammad Ashri, S.H., M.H. dan
Rapung Samuddin, Lc. M.A. disebutkan bahwa Hukum internasional dapat dibagi
menjadi dua bidang, yaitu hukum internasional publik dan hukum perdata
internasional.
Hukum perdata Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang
mengatur hubungan keperdataan yang melintasi batas negara, atau hukum yang
mengatur hubungan keperdataan antarsubjek hukum masing-masing tunduk pada
hukum perdata (nasional) yang berlainan.
Sementara itu, Hukum Internasional Publik adalah keseluruhan kaidah dan
asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara
(hubungan internasional) yang bukan bersifat perdata. Hukum Internasional Publik
yang biasa disingkat menjadi “Hukum Internasional” didefinisikan oleh J. G. Starke
sebagai keseluruhan hukum yang sebagian besar terdiri atas prinsip-prinsip dan
kaidah-kaidah perilaku yang mengikat dan ditaati negara-negara dalam hubungan di
antara mereka, meliputi :
a. Kaidah-kaidah hukum yang berkaitan dengan berfungsinya lembaga-lembaga atau
organisasi-organisasi, hubungan mereka satu sama lain, dan hubungan mereka
dengan negara-negara dan individu-individu.
b. Kaidah-kaidah hukum yang berkaitan dengan individu-individu dan badan-badan
non-negara sejauh hak-hak dan kewajiban individu dan badan non-negara tersebut
penting bagi masyarakat internasional.
Perbedaan juga persamaan antara Hukum Internasional perdata dan publik
yaitu Hukum Perdata Internasional ialah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang
mengatur hubungan perdata yang melintasi batas negara atau hukum yang mengatur
hubungan hukum perdata antara para pelaku hukum yang masing-masing tunduk pada
hukum perdata (nasional) yang berlainan. Sedangkan Hukum Internasional adalah
keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang
melintasi batas negara (hubungan internasional) yang bukan bersifat perdata.
Persamaannya adalah bahwa keduanya mengatur hubungan atau persoalan
yang melintasi batas negara (internasional). Perbedaannya adalah sifat hukum atau
persoalan yang diaturnya (objeknya).
Namun pengertian terkait Hukum Internaisonal juga banyak di artikan oleh
para ahli, seperti salah satu penulis yaitu Brierly yang mendefinisikan bahwa hukum
bangsa-bangsa atau hukum internasional “sebagai himpuanan kaidah-kaidah dan azaz-
azaz tindakan yang mengikat bagi negara-negara yang beradab dalam hubungan
mereka antara yang satu dengan yang lainnya”.
Mochtar Kusumaatmadja juga memberikan pengertian hukum internasional
sebagai keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan dan persoalan yang
melintasi batas negara antara:
a. Negara dengan negara;
b. Negara dengan subjek hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukan negara
satu sama lain.

B. Batasan-batasan Hukum Internasional.


batasan-batasan Hukum Internasional sebenarnya sudah di jelaskan di
pembahsan terkait pembedaan antara Hukum Internasional publik juga perdata,
seperti yang dikemukannya oleh beberapa ahli terkait keberatannya bahwa batasan
tersebut tidak tegas karena didasarkan pada suatu ukuran yang negative yakni
hubungan atau persoalan internasional yang tidak bersifat perdata. Karena hal itu lah
membuat ketidak tegas terjadi ditambah lagi ada yang menhyebutkan sebagai hukum
antarnegara yang membuat batasan-batasannya sukar ditetapkan, hal ini sebabkan
karena terlalu terbatas sifatnya. Hal ini pun dapat terjadi karena kedudukan pejabat
badan internasional dan hubungan mereka dengan badan internasional tempat mereka
bekerja tidak mencakup didalamnya.

Karena itulah begitu banyak terjadi pelanggaran dikonvensi Jenewa yang telah
disepaki oleh banyak Negara. Dan persoalan antar Negara memang ada kalanya
memiliki batasan yang tidak dapat dimasuki oleh hukum internasional, misalnya saja
hubungan atau persoalan perdata internasional bisa saja suatu saat dapat menjadi
persoalan publik yang melibatkan masyarakat dunia atau Negara.

Oleh karna itu beberapa ahli mengeluarkan pendapat mengenai batasan atau
pengertian dari hukum internasional itu sendiri, yaitu :
a. Prof. Hyde mengemukakan bahwa Sekumpulan hukum, yang sebagaian besar
terdiri dari asas-asas dan peraturan-peraturan tingkah laku yang mengikat negara-
negara, karena itu biasanya ditaati dalam hubungan negara-negara satu sama lian.
b. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH.,L.L.M. : Keseluruhan kaidah-kaidah
dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas- batas
negara antara : Negara dengan Negara, Negara dengan subjek hukum lain bukan
Negara, Subjek hukum bukan Negara satu dengan yang lain.
Hal ini menunjukkan tidak adanya batasan yang jelas dalam hukum
internasional dan saat ini batasan tersebut seakan memudar dan terliht saat Negara-
negara yang berkuasa melanggar keputusan yang telah dibuat dalam konfensi Jenewa,
dan tidak memiliki sanksi yang tegas bagi para pelanggar tersebut.
Oleh karna itu adakalanya batas antar persoalan atau hubungan hukum perdata
internasional pun sulit ditarik dengan tegas sehingga ada seorang sarjana yang
mengusulkan bahwa perbedaan tesebut dihapuskan dan digunakan saja istilah lain.
Oleh sebab itu dipakailah istilah hukum internasional public karena tidak termasuk
kedalam batasan diatas hubungan atau persoalan internasional yang diatur oleh hukum
perdata internasional.

Anda mungkin juga menyukai