Anda di halaman 1dari 23

HUKUM INTERNASIONAL

HUKUM PUBLIK

HUKUM BANGSA-BANGSA

ISTILAH-ISTILAH
(THE LAW OF NATIONS)

HUKUM

INTERNASIOANAL HUKUM ANTAR NEGARA

COMMON LAW OF MANKIND


PENGERTIAN HUKUM INTERNASIONAL
MENURUT PARA AHLI
PENGERTIAN HUKUM INTERNASIONAL
MENURUT PARA AHLI
BATASAN
HUKUM INTERNASIONAL
Seperti yang dikutip oleh J.G. Starke yang dikemukakan oleh Charles Cheny

Hyde tentang batasan hukum internasional adalah sebagai berikut ;

“International law may be defined as thal body of law which is composed for its

greater part of principles and rules of conduct which states feel themselves bound to

observe, and therefore, do commonly observe in their relations with each other , and

which includes also:the rules of law relating to the functioning of international

institutions or organisations, their relations with each other, and their relations with

states and individuals, and Certain rules of law relating to individuals and non-state

entities so far their rights or duties of such individuals and non-state entities are the

concern of the international community”.


BATASAN
HUKUM INTERNASIONAL
Dalam Bahasa Indonesia : Hukum internasional dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri atas prinsip-prinsip dan peraturan-
peraturan yang mengatur tentang perilaku yang harus ditaati oleh negara-negara
dan oleh karena itu juga harus ditaati dalam hubungan­-hubungan antar mereka satu
dengan yang lainnya, serta yang juga mencakup Organisasi internasional, hub­ungan
antara organisasi internasional satu dengan yang lainnya, hubungan peraturan-
peraturan hukum yang berkenaan dengan fungsi-fungsi lembaga atau antara
organisasi internasional dengan negara atau negara­-negara; dan hubungan antar
organisasi internasional dengan individu atau individu-individu. Peraturan­-
peraturan hukum tertentu yang berkenaan dengan individu dan subyek-subyek
hukum bukan negara (non-state-entities) sepanjang hak-hak dan kewajiban­-
kewajiban individu dan subyek hukum bukan negara tersebut bersangkut paut
dengan masalah internasional.
Hukum Internasional tidak bersifat sub-
ordinatif seperti hukum nasional
Sub-ordinatif adalah adanya hubungan
tinggi rendah antara rakyat dengan
SIFAT HUKUM
penguasa, jadi rakyat dipaksa untuk
mentaati hukum
INTERNASIONAL Hukum Internasional dilandasi oleh
persamaan kedudukan antara anggota
masyarakat bangsa-bangsa
PBB sebagai organisasi Internasional
terbesar bukan sebagai “badan
supranasionalis” yang bisa memaksa
karena keanggotaan PBB juga bersifat
suka rela
KETERWUJUDAN TUJUAN

HUKUM INTERNASIONAL

Hukum Internasional Umum,

Hukum Internasional Regional


Universal, atau Global

Hukum InternasionalKhusus Hukum Internasional Pada Masa

Kini dan Yang Akan Datang


Hukum internasional umum, universal,
atau global adalah hukum internasional
yang berlaku secara umum, universal atau
global di seluruh dunia terhadap semua
Hukum

atau bagian terbesar subyek-subyek


Internasional
hukum internasional pada umumnya, dan
Umum, Universal,
negara-negara pada khususnya. Kaidah-­
kaidah hukum internasional semacam ini,
atau Global bisa berbentuk hukum kebiasaan
internasional, misalnya kewajiban setiap
negara menghormati kedaulatan,
kemerdekaan, dan kesamaan (derajat
sesama negara).
Hukum Internasional Regional
Hukum Internasional Khusus
Hukum Internasional Pada Masa Kini

dan Yang Akan Datang


DASAR KEKUATAN MENGIKATNYA
HUKUM INTERNASIONAL
KELEMAHAN-KELEMAHAN HUKUM

PIDANA INTERNASIONAL
Tidak memiliki asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mandiri dan


terpadu.

• Tidak jelas sistem dan kerangka hukumnya.

• Sangat dipengaruhi oleh faktor politik.

Perjanjian-perjanjian internasional mengenai kejahatan internasional


tunduk pada ratifikasi.
PERAN HUKUM INTERNASIONAL
Apakah peran hukum Internasional? hukum internasional

dimaksudkan sebagai suatu upaya untuk memelihara

perdamaian, dan mengabaikan atas segala bentuk peraturan

yang tidak menyukai berbagai peraturan-peraturan terkait

dengan kebijakan tinggi (a high policy) yakni berkaitan dengan

isu perdamaian atau perang.


PERKEMBANGAN
HUKUM INTERNASIONAL

Perkembangan hukum internasional ini oleh pakar hukum dibagi


menjadi beberapa tahap. Mochtar Kusumaadmatja, membagi tahapan
Perkembangan Hukum Internasional menjadi 4 yaitu, masa klasik
(kuno), masa modern, masa konsolidasi (Konvensi Den Haag), dan
masa sesudah perang dunia kedua.
KARAKTERISTIK HUKUM

INTERNASIONAL KONTEMPORER
1. HI telah diperankan oleh kekuasaan eksekutif yg merupakan institusi yg memiliki
kewenangan penuh thdp persoalan hubungan luar negeri;
2. HI tidak mempersoalkan kadar demokrasi pada hukum lokal, kegagalan atas
pemenuhan kewajiban internasional disebabkan kehendak mayoritas hukum
lokal;
3. Eksekutif memiliki monopoli luas terhadap penyediaan penyelesaian dan
alternatif di tingkat internasional;
4. Penerapan prinsip non-intervensi dalam HI tidak mempersoalkan apakah sebuah
rezim demokratis atau tidak;
5. Hak atas komunitas u/ menentukan nasib sendiri dlm HI tidak memberikan
kemungkinan bagi modifikasi perbatasan wilayah;
6. HI tidak mempersoalkan kekuatan mengikatnya kewajiban internasional
berdasar batas waktu.
SUMBER
HUKUM INTERNASIONAL
1. Perjanjian internasional: sumber hukum utama atau primer dari hukum internasional,
baik berbentuk:
law making treaty (perjanjian internasional yang menetapkan ketentuan hukum
internasional yang berlaku umum) misalnya: Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan
Diplomatik
treaty contract (perjanjian internasional yang menetapkan ketentuan hukum kebiasaan
internasional yang berlaku bagi dua pihak atau lebih dan membuatnya berlaku khusus
bagi pihak-pihak tersebut).
2.Kebiasaan internasional: kebiasaan yang terbukti dalam praktik umum dan diterima
sebagai hukum. Misalnya penyambutan tamu dari negara lain.
3. Prinsip hukum umum
4. Keputusan pengadilan
5. Pendapat para sarjana terkemuka di dunia
HIERARKI SUMBER
HUKUM INTERNASIONAL
1. Dikemukakan keberadaan jus cogens atau peremptory norms yang diakui
danditerima oleh Negara-negara sebagai norma tertinggi.
2. Keberadaan pasal 103 Piagam PBB yang mengaskan bahwa piagam
PBB,konstitusi dalam hukum internasional memiliki kedudukan lebih tinggi
dari perjanjian-perjanjian yang lain.
3. Keberadaan Pasal 30 Konvensi Wina 1969 yang mengatakan “Aplication
of successive treaties relating to the same subject-matter.”
4. Adanya penerimaan oleh masyarakt internasional bahwa secara umum
hukumkebiasaan internasional mengalahkan perjanjian bilateral.
PENERAPAN HIERARKI DALAN

SUMBER HUKUM INTERNASIONAL


Pentingnya keberadaan Hierarki dalam Hukum InternasionalSuatu sistem
hukum biasanya membangun atau menetapkan suatu normahukum
berdasarkan suatu sumber hukum tertentu dari mana norma itu
berasal.Dalam sistem hukum nasional misalnya adalah hal yang umum
menempatkannilai- nilai fundamental dalam status konstitusi dan
diutamakan dari aturan lain :
seperti undang- undang dan aturan administrasi apabila terjadi konflik.
Ketentuankonstitusi diutamakan atas undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai