HUKUM PUBLIK
HUKUM BANGSA-BANGSA
ISTILAH-ISTILAH
(THE LAW OF NATIONS)
HUKUM
“International law may be defined as thal body of law which is composed for its
greater part of principles and rules of conduct which states feel themselves bound to
observe, and therefore, do commonly observe in their relations with each other , and
institutions or organisations, their relations with each other, and their relations with
states and individuals, and Certain rules of law relating to individuals and non-state
entities so far their rights or duties of such individuals and non-state entities are the
HUKUM INTERNASIONAL
PIDANA INTERNASIONAL
Tidak memiliki asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mandiri dan
•
terpadu.
•
tunduk pada ratifikasi.
PERAN HUKUM INTERNASIONAL
Apakah peran hukum Internasional? hukum internasional
INTERNASIONAL KONTEMPORER
1. HI telah diperankan oleh kekuasaan eksekutif yg merupakan institusi yg memiliki
kewenangan penuh thdp persoalan hubungan luar negeri;
2. HI tidak mempersoalkan kadar demokrasi pada hukum lokal, kegagalan atas
pemenuhan kewajiban internasional disebabkan kehendak mayoritas hukum
lokal;
3. Eksekutif memiliki monopoli luas terhadap penyediaan penyelesaian dan
alternatif di tingkat internasional;
4. Penerapan prinsip non-intervensi dalam HI tidak mempersoalkan apakah sebuah
rezim demokratis atau tidak;
5. Hak atas komunitas u/ menentukan nasib sendiri dlm HI tidak memberikan
kemungkinan bagi modifikasi perbatasan wilayah;
6. HI tidak mempersoalkan kekuatan mengikatnya kewajiban internasional
berdasar batas waktu.
SUMBER
HUKUM INTERNASIONAL
1. Perjanjian internasional: sumber hukum utama atau primer dari hukum internasional,
baik berbentuk:
law making treaty (perjanjian internasional yang menetapkan ketentuan hukum
internasional yang berlaku umum) misalnya: Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan
Diplomatik
treaty contract (perjanjian internasional yang menetapkan ketentuan hukum kebiasaan
internasional yang berlaku bagi dua pihak atau lebih dan membuatnya berlaku khusus
bagi pihak-pihak tersebut).
2.Kebiasaan internasional: kebiasaan yang terbukti dalam praktik umum dan diterima
sebagai hukum. Misalnya penyambutan tamu dari negara lain.
3. Prinsip hukum umum
4. Keputusan pengadilan
5. Pendapat para sarjana terkemuka di dunia
HIERARKI SUMBER
HUKUM INTERNASIONAL
1. Dikemukakan keberadaan jus cogens atau peremptory norms yang diakui
danditerima oleh Negara-negara sebagai norma tertinggi.
2. Keberadaan pasal 103 Piagam PBB yang mengaskan bahwa piagam
PBB,konstitusi dalam hukum internasional memiliki kedudukan lebih tinggi
dari perjanjian-perjanjian yang lain.
3. Keberadaan Pasal 30 Konvensi Wina 1969 yang mengatakan “Aplication
of successive treaties relating to the same subject-matter.”
4. Adanya penerimaan oleh masyarakt internasional bahwa secara umum
hukumkebiasaan internasional mengalahkan perjanjian bilateral.
PENERAPAN HIERARKI DALAN