HUKUM INTERNASIONAL
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
MUHAMADIYAH PALEMBANG
Material course hukum internasional
HUKUM INTERNASIONAL
Pengertian Hk. Internasional
Indonesia
Hukum Internasional
Hukum Antar Negara
Hukum Bangsa-bangsa
Inggris
Internasional Law
Law of Nations
Trans National Law
Hk. Dunia dan Hk. Internasional
Hukum Internasional didasarkan atas pikiran adanya
masyarakat internasional yang terdiri atas sejumlah negara
yang berdaulat dan merdeka dalam arti masing-masing
berdiri sendiri yang satu tidak dibawah kekuasaan lain
sehingga merupakan suatu tertib hukum koordinasi antara
anggota masyarakat internasional yang sederajat.
Hukum Dunia berpangkal pada dasar pikiran lain.
Dipengaruhi analogi dengan Hukum Tata Negara
(constitusional law), hukum dunia merupakan semacam
negara (federasi) dunia yang meliputi semua negara di dunia
ini. Negara dunia secara hirarki berdiri di atas negara-negara
nasional. Tertib hukum dunia menurut konsep ini merupakan
suatu tertib hukum subordinasi.
Hukum Internasonal Publik dan
Hukum Internasional Privat
Hukum Perdata Internasional ialah keseluruhan kaedah dan
asas hukum yang mengatur hubungan perdata yang
melintasi batas negara atau hukum yang mengatur
hubungan hukum perdata antara para pelaku hukum yang
masing-masing tunduk pada hukum perdata (nasional)
yang berlainan.
Sedangkan Hukum Internasional (publik) adalah
keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara
(hubungan internasional) yang bukan bersifat perdata.
Persamaannya adalah bahwa keduanya mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara
(internasional). Perbedaannya adalah sifat hukum atau
persoalan yang diaturnya (obyeknya).
Hubungan Hukum Internasional
dengan Hukum Nasional
Teori Monisme
Teori ini memandang bahwa hukum nasional dengan
Hukum Internasional merupakan satu bagian dari satu
sistem hukum yang lebih besar yaitu hukum pada
umumnya. Artinya tidak dapat dipisahkan antara hukum
nasional dengan Hukum Internasional. Pokok pikiran dari
teori ini adalah :
semua hukum merupakan satu kesatuan yang
mempunyai kekuatan mengikat.
Baik Hukum Internasional maupun hukum
nasional tidak berbeda satu sama lain, karena
memiliki subyek yang sama yaitu individu.
Banyaknya Istilah Menunjukkan HI
berkembang
Dari sudut Subjek Hukumnya
Awalnya hanya terbatas pada negara
Sekarang menjadi 6 (Negara, Vatikan, ICRC, Bilegerensi, Organisasi
Internasional,Individu)
Dari Sudut Sumber Hukumnya
Awalnya Bersumber kepada Kebiasaan Internasional
Sekarang menurut pasal 38 ayat (1) piagam PBB terdiri dari
Perjanjjian Internasional, Kebiasaan Internasional, Asas-asas
Hukum Umum, Yurisprudensi & Doctrin
Orientasi pengaturannya
Awalnya mengatur Perang dan sengketa bersenjata
Sekarang lebih banyak masalah Ekopnomi, Perdagangan,
Lingkungan, HAM
Mengapa HI Berkembang
Pengertiannya :
Proses penyerahan secara formal baik
berdasarkan perjanjian ataupun berdasarkan asas
timbal balik terhadap seseorang atau lebih
(tersangka/Terdakwa/terpidana) yang dituduh
melakukan suatu kejahatan dari negara
tempatnya melarikan diri atau bersembunyi
kepada negara yang memiliki
yurisdiksi/kewenangan untuk mengadilinya
dengan tujuan untuk menegakkan hukum
Unsur-unsur Ekstradisi
Unsur Subjek
Yaitu negara yang meminta dan negara yang diminta
Unsur Objek
Yaitu seseorang/atau lebih baik
tersangka/terdakwa/terpidana yang dituduh melakukan
perbuatan pidana
Prosedur atau tatacara :
Harus melibatkan minimal dua negara yaitu negara yang
meminta dan negara yang diminta
Tujuan :
Untuk menegakkan hukum/ terciptanya keadilan
Asas-asas Ekstradisi
Asas Kejahatan Ganda (Double Criminality)
Asas Kekhususan (Speciality principle)
Asas tidak menyerahkan warga negara (non
Ekstradition of national)
Asas tidak menyerahkan pelaku kejahatan politik
(non ekstradition of political criminal)
Asas Ne bis in idem
Asas Daluarsa
Clausule Attetant ( Percobaan Pembunuhan Kepala
Negara/Pemerintahan berserta anggota
keluarganya
Bentuk-bentuk Perjanjian Ekstradisi
Eliminatif System :
Dalam perjanjian ekstradisi tidak dicantumkan
jenis-jenis kejahatan yang dapat diekstradisi,
tetapi didasarkan kepada pembatasan ancaman
hukuman yang dijatuhkan.
List System :
Dalam Perjanjian Ekstradisi dicantumkan jenis-
jenis kejahatan yang dapat diekstradisi kedalam
isi perjanjian dalam daftar tersendiri.
Ekstradisi terselubung
Deportation (Pengusiran) :
Adalah tindakan suatu negara mengusir warga negara asing dari
negaranya karena ybs menyalahgunakan doukumen
keimigrasiannya.
Persona non grata :
Tindakan suatu negara mengusir perwakilan negara asing
(DUBES/KONSULAT/ATASE) yang berada dinegaranya karena
yang bersangkutan menyalahgunakan imunitas atau kekebalan
yang dimilikinya.
Abduction (penculikan) :
Tindakan suatu negara mengambil secara paksa
warganegaranya /asing dari suatu negara karena ybs
melakukan tindakan yang merugikan negaranya.
Lembaga Pengakuan (Recognation)
Fungsinya :
Untuk tidak mengasingkan suatu negara dalam
pergaulan Internasional
Agar negara yang baru dapat ikut serta dalam
kegiatan Internasional
Agar pemerintahan baru disuatu negara dalam
melanjutkan hak dan kewajiban internasionalnya
Pengakuan Negara baru
(recognation of new state)
Teori Declaratoir :
Pengakuan bukan merupakan syarat bagi keberadaan
suatu negara dalam pergaulan internasional
Teori Konstitutif :
Pengakuan merupakan syarat mutlak bagi keberadaan
suatu negara dalam pergaulan Internasional
Teori Pemisah/Jalan tengah :
Memisahkan antara hak dan kewajiban Internasional
suatu negara dalam hal Hak tidak perlu adanya
pengakuan tetapi dalam hal kewajiban suatu negara
harus mendapatkan pengakuan terlibih dahulu
Pengakuan Pemerintahan Baru
(Recognation of new Government)
Asas Continuitas :
apabila proses pergantian pemerintahan terjadi
secara konstitusional tidak perlu pengakuan,
tetapi apabila proses pergantian pemerintahan
terjadi secara inkonstitusional, misalnya karena
adanya KUDETA, PEMBERONTAKAN, COUP DE
E’TAT , perlu adanya pengakuan.
Syarat Pengakuan Pemerintahan baru yg
terbentuk secara Inkonstitusional
Menguasai sebagian besar wilayah negara
tersebut
Mampu melaksanakan fungsi dan tugas-tugas
pemerintahan
Didukung oleh sebagian besar warga negaranya
Didukung oleh kekuatan angkatan bersenjata /
tentara
Mempunyai etikad baik untuk melaksanakan hak-
hak dan kewajiban Internasional pemerintahan
yang digantinya.
Pengakuan Terhadap Pemberontak
(Recognation of Billegerens)
Pemberontak tersebut memenuhi syarat sebagai
sebagai Subjek HI
Terorganisir
Mempunyai Atribut khusus
Mempunyai senjata
Mematuhi HI
Dapat diberikan pengakuan jika :
Menguasai sebagian besar wilayah
Mampu secara efektif menjalankan fungsi2 pemerintahan
Didukung oleh sebagian besar warga negaranya
Melaksanakan hak dan kewajiban Internasionalnya.
Yurisdiksi Negara
Pengertian Yurisdiksi
Kewenangan suatu negara berdasarkan hukum
Internasional untuk menjalankan hukumnya
terhadap orang, benda dan segala sesuatunya
berdasarkan hukumnya yang meliputi :
Kewenangan untuk menerapkan hukum
( Jurisdiction to priscribe law) & Kewenangan
untuk menegakkan hukum (jurisdiction to
enforce law)
Bentuk-Bentuk Yurisdiksi Negara
Yurisdiksi Personal
Yurisdiksi Teritorial
Yurisdiksi Perlindungan
Yurisdiksi Universal
Yurisdiksi Negara di laut Lepas
Yurisdiksi Negara di wilayah Udara
Yurisdiksi Personal
Kewenangan hukum suatu negara untuk menerapkan
hukumnya terhadap warga negaranya ataupun warga
negara asing dengan didasari asas :
Nasionalitas Aktif :
▪ Hak suatu negara untuk menerapkan hukumnya terhadap warga
negaranya yang melakukan kejahatan tanpa melihat dimana
kejahatan tersebut dilakukan. (Menekankan pada sisi pelaku
kejahatan)
Nasionalitas Fasif :
▪ Hak suatu negara untuk menerapkan hukumnya terhadap warga
negara asing yang akibat kejahatan yang dilakukannya
menyebabkan kerugian/penderitaan bagi warga negaranya
(Menekankan pada sisi korban kejahatan)
Yurisdiksi Teritorial
Negara asing
Kepala Negara/Pemerintahan Negara Asing
Perwakilan Negara Asing
Organisasi Internasional
Kapal-kapal umum milik negara asing
Angkatan Bersenjata Negara Asing
Penyelesaian Sengketa Internasional
Balas Dendam
Retorsi (tindakan balas dendam yg dibenarkan
oleh Hukum Internasional
Reprisal (tindakan Balas dendam yg tidak
diperbolehkan oleh hukum Internasional)
Blokade
Imbargo
Perang
Penyelesaian Sengketa Internasional
Negosiasi
Adalah perundingan yang diadakan secara langsung antara
para pihak dengan tujuan untuk mencari penyelesaian
sengketa melalui dialog tanpa melibatkan pihak ketiga.
Cara penyelesaian sengketa internasional dengan negosiasi
merupakan cara yang paling penting, karena dengan cara
ini para pihak dapat mengawasi prosedur penyelesaian
sengketanya dan setiap penyelesaiannya didasarkan
kesepakatan para pihak.
Negosiasi dapat dilakukan melalui saluran diplomatik atau
dalam konferensi suatu lembaga atau organisasi
internasional
Pencarian Fakta
Suatu sengketa kadangkala mempersoalkan konflik para pihak
mengenai suatu fakta. Karena para pihak pada intinya mempersoalkan
perbedaan mengenai fakta maka untuk meluruskan perbedaan
tersebut, campur tangan pihak lain dirasakan perlu untuk menyelidiki
kedudukan fakta yang sebenarnya. Cara ini biasanya ditempuh
manakala cara-cara konsulasi atau negosiasi telah dilakukan dan tidak
menghasilkan suatu penyelesaian. Tujuan dari pencarian fakta ini
adalah :
▪ membentuk suatu dasar bagi penyelesaian sengketa di antara dua negara
▪ mengawasi suatu pelaksanaan perjanjian internasional
▪ memberikan informasi guna membuat keputusan di tingkat internasional.
Jasa Baik
Adalah cara penyelesaian sengketa melalui atau dengan bantuan pihak
ketiga. Baik atas permintaan para ihak atau inisiatif pihak ketiga itu
sendiri. Dalam kedua cara tersebut, syarat mutlak yang harus ada
adalah kesepakatan para pihak. Cara ini adalah untuk
mempertemukan para pihak yang bersengketa agar mereka mau
berunding. Cara ini biasanya bermanfaat manakala para pihak tidak
mempunyai hubungan diplomatik atau hubungan diplomatik mereka
telah berakhir. Pihak ketiga ini bisa : perorangan, organisasi, lembaga
internasional
Mediasi
Mediasi melibatkan keikutsertaan pihak ketiga (mediator) yang netral dan
independen dalam suatu sengketa. Tujuannya adalah untuk menciptakan
adanya suatu kontak atau hubungan langsung diantara para pihak. Mediator
adalah negara, orang, organisasi internasional. Ada beberapa segi positif dari
mediasi, yaitu :
Mediator sebagai penengah dapat memberikan usulan-usulan kompromi di
antara para pihak
Apabila mediator adalah negara, biasanya negara tersebut dapat
menggunakan pengaruh dan kekuasaannya terhadap para pihak yang
bersengketa untuk mencapai penyelesaian sengketanya.
Sedangkan sisi negatifnya adalah : adakalanya mediator lebih memperhatikan
salah satu pihak.
Konsiliasi
Juga melibatkan pihak ketiga (konsiliator) yang tidak berpihak atau netral dan
keterlibatannya karena diminta oleh para pihak. Ada beberapa fungsi dari
konsiliasi, yaitu :
menganalisis sengketa, mengumpulkan keterangan mengenai pokok perkara
dan mengupayakan perdamaian para pihak
membuat laporan mengenai hasil upayanya dalam mendamaikan para pihak
menetapkan atau membatasi jangka waktu dalam menjalankan tugasnya
Forum Peradilan Internasional
Mahkamah Internasional
Mahkamah internasional berkedudukan di Den Haag,
Belanda . Mahkamah merupakan badan kehakiman yang
terpenting dalam PBB. Yurisdiksi Mahkamah Internasional
menyangkut 2 hal, yaitu : (i) yurisdiksi atas pokok sengketa
yang diserahkannya, (ii) yurisdiksi untuk memberikan
nasihat atas sengketa hukum. Dalam mengambil keputusan
mahkamah internasional menjunjung prinsip ex aequo et
bono yang artinya kepatutan atau kelayakan berdasarkan
keadilan. Putusan mahkamah internasional dapat adalah
dengan berakhirnya sengketa, dikarenakan (i) adanya
kesepakatan dari para pihak, (ii) mereka tidak melanjutkan
persidangan sengketanya, (iii) dikeluarkannya putusan.
International Tribunal for The Law of The Sea
Peradilan untuk menyelesaikan sengketa internasional dalam ruang
lingkup hukum laut berdasarkan United Nation Convention Of Law of The
Sea.
ICC
Dibentuk pada tahun 2002, dalam rangka memnyempurnakan sisem
peradilan pidana internasional yang bersifat ad hoc (sementara). Tujuan
dari ICC adalah :
- Upaya untuk mengakhiri kekejaman yg mengguncang nurani
manusia
- Mengakhiri impunitas
- Mendorong efektivitas hukum nasional
- Memperbaiki kekurangan sistem ad hoc
- Mencegah intervensi
- Mewujudkan keadilan universal
Yang termasuk Yurisdiksi ICC adalah :
Genosida
Kejahatan Thdp Kemanusiaan
Kejahatan Perang
Kejahatan Agresi