Anda di halaman 1dari 18

HUKUM

INTERNASIONAL
ISTILAH-ISTILAH HUKUM
INTERNASIONAL

 HUKUM PUBLIK
 HUKUM BANGSA-BANGSA (THE LAW OF
NATIONS)
 HUKUM ANTAR NEGARA
 COMMON LAW OF MANKIND
PENGERTIAN HUKUM INTERNASIONAL
MENURUT PARA AHLI

MOCHTAR KUSUMAADMADJA : Makna hukum internasional yaitu


keseluruhan kaidah dan asas yang digunakan untuk mengatur hubungan atau
permasalahan yang melintasi batas negara. Baik antara negara dengan negara,
antara negara dengan subjek hukum lain yang bukan negara maupun subjek hukum
Bukan negara satu dengan yang lain.

HANS KELSEN : Hukum internasional adalah hukum dari suatu negara yang bisa
dipaksakan kepada bidang kepentingan negara karena adanya gangguan.

BENTHAM : Pengertian hukum internasional adalah sekumpulan aturan yang


mengatur hubungan antar negara. Hukum internasional memberikan pedoman
normatif. metode. mekanisme, dan konseptual yang umum bahasa untuk aktor
internasional terutama negara yang berdaulat, bahkan organisasi internasional atau
individu.
PENGERTIAN HUKUM INTERNASIONAL
MENURUT PARA AHLI

MALCOM SHAW : Hakikat hukum internasional adalah hukum yang independen


yang berada di luar perinta hukum negara-negara tertentu. Hukum internasional
berbeda dengan komunitas internasional yang terdiri dari praktik tidak mengikat
yang secara hukum diadopsi oleh negara untuk alasan kesopanan.

IVAN A. SHEARER : Arti hukum internasional yaitu sekumpulan peraturan yang


sebagian besar mengatur mengenai prinsip-prinsip dan aturan yang harus dipatuhi
oleh subyek hukum internasional. Selain itu hukum internasional juga mengatur
hubungan dengan fungsi institusi atau organisasi serta hubungan antara institusi
dan organisasi dengan negara dan individu.
BATASAN HUKUM
INTERNASIONAL

Seperti yang dikutip oleh J.G. Starke yang dikemukakan oleh Charles Cheny Hyde
tentang batasan hukum internasional adalah sebagai berikut ;

“International law may be defined as thal body of law which is composed for its
greater part of principles and rules of conduct which states feel themselves
bound to observe, and therefore, do commonly observe in their relations with
each other , and which includes also:the rules of law relating to the functioning
of international institutions or organisations, their relations with each other,
and their relations with states and individuals, and Certain rules of law relating
to individuals and non-state entities so far their rights or duties of such
individuals and non-state entities are the concern of the international
community”.
BATASAN HUKUM
INTERNASIONAL

Dalam Bahasa Indonesia : Hukum internasional dapat didefinisikan sebagai


sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri atas prinsip-prinsip dan
peraturanperaturan yang mengatur tentang perilaku yang harus ditaati oleh negara-
negara dan oleh karena itu juga harus ditaati dalam hubungan-hubungan antar
mereka satu dengan yang lainnya, serta yang juga mencakup Organisasi
internasional, hubungan antara organisasi internasional satu dengan yang lainnya,
hubungan peraturanperaturan hukum yang berkenaan dengan fungsi-fungsi
lembaga atau antara organisasi internasional dengan negara atau negara-negara;
dan hubungan antar organisasi internasional dengan individu atau individu-
individu. Peraturanperaturan hukum tertentu yang berkenaan dengan individu dan
subyek-subyek hukum bukan negara (non-state-entities) sepanjang hak-hak dan
kewajibankewajiban individu dan subyek hukum bukan negara tersebut bersangkut
paut dengan masalah internasional.
SIFAT HUKUM INTERNASIONAL

 Hukum Internasional tidak bersifat sub-ordinatif seperti hukum


nasional
 Sub-ordinatif adalah adanya hubungan tinggi rendah antara rakyat
dengan penguasa, jadi rakyat dipaksa untuk mentaati hukum
 Hukum Internasional dilandasi oleh persamaan kedudukan antara
anggota masyarakat bangsa-bangsa
 PBB sebagai organisasi Internasional terbesar bukan sebagai
“badan supranasionalis” yang bisa memaksa karena keanggotaan
PBB juga bersifat suka rela
Hukum Internasional
Umum, Universal, atau
Global

Hukum KETERWUJUDAN Hukum


Internasional TUJUAN HUKUM Internasional
Khusus INTERNASIONAL Regional

Hukum Internasional
Pada Masa Kini dan Yang
Akan Datang
Hukum Internasional Umum,
Universal, atau Global

Hukum internasional umum, universal, atau global


adalah hukum internasional yang berlaku secara
umum, universal atau global di seluruh dunia terhadap
semua atau bagian terbesar subyek-subyek hukum
internasional pada umumnya, dan negara-negara pada
khususnya. Kaidahkaidah hukum internasional
semacam ini, bisa berbentuk hukum kebiasaan
internasional, misalnya kewajiban setiap negara
menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan kesamaan
(derajat sesama negara).
Hukum Internasional Regional

Berbeda dengan hukum internasional umum, universal, atau


global, hukum internasional regional merupakan hukum yang
hanya berlaku dalam ruang lingkup yang lebih terbatas, yakni
hanya berlaku di dalam suatu region atau kawasan tertentu.
Dia bisa tumbuh dan berkembang dalam kawasan yang
bersangkutan, baik dalam bentuk hukum kebiasaan
internasional atau bisa juga berbentuk perjanjian-perjanjian
internasional regional yang mengatur masalah yang khas
tumbuh dan berkembang di kawasan yang bersangkutan.
Hukum Internasional Khusus

Berbeda dengan hukum internasional umum maupun


regional yang cirinya lebih tampak pada ruang lingkup
(global ataupun kawasan) berlakunya, hukum internasional
kawasan, bukanlah masalah yang utama. Yang lebih utama
adalah, kaidah hukum khusus (special international law)
dicirikan oleh subyek-subyek hukum internasional yang
tunduk atau menjadi pihak di dalamnya tanpa memandang
di kawasan mana subyek-subyek hukum itu berada. Bahwa
subyek hukumnya itu secara geografis kebetulan berada
dalam satu internasional itu secara khusus berlaku terhadap
subyek-subyek hukum yang bersangkutan. Bentuk kaidah
hukum internasional seperti ini bisa dalam bentuk
perjanjian-perjanjian internasional antara dua atau lebih
negara yang berada dalam dua atau lebih kawasan dunia.
Hukum Internasional Pada Masa Kini dan Yang
Akan Datang

Perkembangan-perkembangan baru seperti dikemukakan di


atas, telah mengubah sendi-sendi hukum Internasional yang
lama (sebelum Perang Dunia II dan dasawarsa lima dan
enampuluhan) menjadi hukum internasional dengan ruang
lingkup dan substansi yang semakin luas serta mencermin kan
keterpaduan yang mulai tampak pada awal dasawarsa
tujuhpuluhan hingga kini. Keluasannya itu tampak dalam wujud
kemunculan dan berkembangnya bidang-bidang hukum
internasional yang sebelumnya belum atau kurang dikenal,
seperti hukum lingkungan internasional, hukum ekonomi
tentang hakhak asasi manusia, hukum humaniter internasional,
hukum internasional tentang alih teknologi, hukum
internasional tentang hak atas kekayaan intelektual, dan lain
sebagainya.
KELEMAHAN-KELEMAHAN HUKUM
PIDANA INTERNASIONAL
 Tidak memiliki asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mandiri
dan terpadu.
 Tidak jelas sistem dan kerangka hukumnya
 Sangat dipengaruhi oleh faktor politik
 Perjanjian-perjanjian internasional mengenai kejahatan internasional
tunduk pada ratifikasi.

PERAN HUKUM INTERNASIONAL

Apakah peran hukum Internasional? hukum internasional


dimaksudkan sebagai suatu upaya untuk memelihara perdamaian, dan
mengabaikan atas segala bentuk peraturan yang tidak menyukai berbagai
peraturan-peraturan terkait dengan kebijakan tinggi (a high policy) yakni
berkaitan dengan isu perdamaian atau perang.
“ PERKEMBANGAN HUKUM
INTERNASIONAL


Perkembangan hukum internasional ini oleh
pakar hukum dibagi menjadi beberapa tahap.
Mochtar Kusumaadmatja, membagi tahapan
Perkembangan Hukum Internasional menjadi 4 yaitu,
masa klasik (kuno), masa modern, masa konsolidasi
(Konvensi Den Haag), dan masa sesudah perang
dunia kedua.
KARAKTERISTIK
HUKUM INTERNASIONAL
KONTEMPORER

 HI telah diperankan oleh kekuasaan eksekutif yg merupakan institusi yg


memiliki kewenangan penuh thdp persoalan hubungan luar negeri;
 HI tidak mempersoalkan kadar demokrasi pada hukum lokal, kegagalan atas
pemenuhan kewajiban internasional disebabkan kehendak mayoritas hukum
lokal;
 Eksekutif memiliki monopoli luas terhadap penyediaan penyelesaian dan
alternatif di tingkat internasional;
 Penerapan prinsip non-intervensi dalam HI tidak mempersoalkan apakah
sebuah rezim demokratis atau tidak;
 Hak atas komunitas u/ menentukan nasib sendiri dlm HI tidak memberikan
kemungkinan bagi modifikasi perbatasan wilayah;
 HI tidak mempersoalkan kekuatan mengikatnya kewajiban internasional
berdasar batas waktu.
SUMBER HUKUM
INTERNASIONAL

 Perjanjian internasional: sumber hukum utama atau primer dari hukum


internasional, baik berbentuk:
• law making treaty (perjanjian internasional yang menetapkan ketentuan
hukum internasional yang berlaku umum) misalnya: Konvensi Wina
1961 tentang Hubungan Diplomatik.
• treaty contract (perjanjian internasional yang menetapkan ketentuan
hukum kebiasaan internasional yang berlaku bagi dua pihak atau lebih
dan membuatnya berlaku khusus bagi pihak-pihak tersebut).
 Kebiasaan internasional: kebiasaan yang terbukti dalam praktik umum dan
diterima sebagai hukum. Misalnya penyambutan tamu dari negara lain
 Prinsip hukum umum
 Keputusan pengadilan
 Pendapat para sarjana terkemuka di dunia
HIERARKI SUMBER HUKUM
INTERNASIONAL

 Dikemukakan keberadaan jus cogens atau peremptory norms yang diakui dan
diterima oleh Negara-negara sebagai norma tertinggi.
 Keberadaan pasal 103 Piagam PBB yang mengaskan bahwa piagam
PBB,konstitusi dalam hukum internasional memiliki kedudukan lebih tinggi
dari perjanjian-perjanjian yang lain.
 Keberadaan Pasal 30 Konvensi Wina 1969 yang mengatakan “Aplication of
successive treaties relating to the same subject-matter. ”
 Adanya penerimaan oleh masyarakt internasional bahwa secara umum
hukumkebiasaan internasional mengalahkan perjanjian bilateral. 1
PENERAPAN HIERARKI DALAN SUMBER
HUKUM INTERNASIONAL

Pentingnya keberadaan Hierarki dalam Hukum InternasionalSuatu sistem hukum


biasanya membangun atau menetapkan suatu normahukum berdasarkan suatu
sumber hukum tertentu dari mana norma itu berasal.Dalam sistem hukum nasional
misalnya adalah hal yang umum menempatkannilai- nilai fundamental dalam
status konstitusi dan diutamakan dari aturan lain : seperti undang- undang dan
aturan administrasi apabila terjadi konflik. Ketentuankonstitusi diutamakan atas
undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai