Anda di halaman 1dari 2

Subjek hukum internasional adalah pemegang atau pendukung hak dan kewajiban menurut hukum

internasinoal, dan setiap pemegang atu pendukung hak dan kewajiban menurut hukum internasional
adalah subjek hukum internasional. Lalu, yang dimaksud dari hukum internasional adalah keseluruhan
hukum-hukum yang untuk sebagian besar teterdiri dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah perilaku yang
terhadapnya negara-negara merasa dirinya terikat untuk menaati dan karenanya benar-benar ditaati
secara umum dalam hubungan-hubungan mereka secara umum. Salah satu subjek hukum internasional
adalah negara dan merupakan subjek hukum utama dari hukum internasional. Peranan negara sebagai
subjek hukum internasional lama kelamaan semakin dominan, karena bagian terbesar dari hubungan-
hubungan internasional yang dapat melahirkan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah hukum internasional
dilakukan oleh negara-negara.

Oppenheim Lauterpacht mengemukakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh suatu masyarakat untuk
dapat disebut sebagai negara, yaitu:

1. Harus Ada Rakyat

Rakyat disini diartikan sebagai sekumpulan manusia dari kedua jenis kelamin yang hidup bersama
sehingga merupakan suatu masyarakat, meskipun mereka mungkin berasal dari keturunan yang
berlainan, menganut kepercayaan yang berlainan ataupun memiliki kulit yang berlainan. Syarat penting
untuk unsur ini yaitu bahwa masyarakat ini harus terorganisasi dengan baik (organised population).

2. Harus Ada Daerah (Dimana Rakyat Menetap)

Daerah yang dimaksud adalah daerah yang didiami secara tetap, tidak peduli daerah tersebut itu besar
atau kecil, dapat juga hanya terdiri dari satu kota saja, sebagaimana halnya dengan negara kota. Tidak
dipersoalkan pula apakah seluruh wilayah tersebut dihuni atau tidak.

3. Harus Ada Pemerintah

Pemerintah disini diartikan sebagai seseorang atau beberapa orang yang mewakili rakyat dan
memerintah menurut hukum negerinya. Lauterpacht menyatakan bahwa adanya pemerintahan ini
menjadi syarat utama untuk adanya suatu negara. Akan tetapi jika pemerintah suatu negara
menyatakan secara hukum dan faktanya sebagai negara boneka atau negara satelit dari negara lain,
maka negara tersebut tidak dapat digolongkoan sebagai negara.

4. Kemampuan Untuk Mengadakan Hubungan dengan Negara Lain

Lauterpacht menyebut unsur ini sebagai “pemerintahan yang berdaulat” yang diartikan sebagai
kekuasaan tertinggi yang merdeka dari pengaruh kekuasaan lain di muka bumi. Kedaulatan dalam arti
sempit yaitu kemerdekaan sepenuhnya, naik dalam maupun ke luar batas-batas negera. Unsur ini juga
dijelaskan oleh J.G. Starke, menurutnya unsur ini merupakan hal yang paling penting dari segi hukum
internasional. Menjadi suatu negara yang berdaulat dalam prakteknya memerlukan pengakuan bagi
negara lain. Hal ini berkaitan dengan pengakuan “pengakuan negara diakui secara de jure sedangkan
negara lain mengakuinya secara de facto, hanyalah pengecualian saja dan merupakan hal yang luar
biasa”. Sumber: BMP ISIP4130/Modul 12 (12.2 – 12.7)
REVISI DISKUSI 8!

Terdapat beberapa Subjek-subjek Hukum Internasional yang diakui oleh masyarakat, diantaranya
adalah:

1. Negara

Dalam Konvensi Montevideo tahun 1949 yang membahas Hak dan Kewajiban Negara, kualifikasi suatu
negara untuk disebut sebagai pribadi dalam hukum internasional adalah penduduk yang tetap,
mempunyai wilayah (teritorial) tertentu, pemerintahan yang sah, dan kemampuan untuk mengadakan
hubungan dengan negara lain.

2. Individu

Lahirnya Deklarasi Universal mengenai Hak Asasi Manusia pada tanggal 10 Desember 1948 dan diikuti
dengan lahirnya beberapa konvensi-konvensi hak asasi manusia di berbagai kawasan, menyatakan
bahwa Individu adalah subjek hukum internasional yang mandiri.

3. Organisasi Internasional

Organisasi Internasional memiliki klasifikasi di dalamnya, yaitu:

-Organisasi Internasional yang bersifat umum, seperti Perserikatan Bangsa Bangsa;

-Organisasi Internasional yang memiliki keanggotaan global dengan maksud dan tujuan yang bersifat
spesifik, seperti World Bank, UNESCO, Interntional Labor Organization, dan lain-lain;

-Organisasi Internasional dengan keanggotaan regional dengan maksud dan tujuan global, seperti
ASEAN dan Europe Union.

4. Palang Merah Internasional

Palang Merah Internasional merupakan organisasi dalam ruang lingkup nasional, yang didirikan oleh
lima orang berkewarganegaraan Swiss, yang dipimpin oleh Henry Dunant dan bergerak dibidang
kemanusiaan. Kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Palang Merah Internasional mendapatkan
simpati dan meluas di banyak negara, yang kemudian negara-negara tersebut membentuk Palang
Merah Nasional di masing-masing negaranya.

5. Kelompok Pemberontak/Pembebasan

Kaum belligerensi pada awalnya lahir sebagai akibat dari masalah dari dalam negeri suatu negara
berdaulat. Oleh karenanya, penyelesaian sepenuhnya merupakan urusan negara yang bersangkutan.
Akan tetapi, jika pemberontakan tersebut bersenjata dan terus berkembang seperti perang saudara
dengan akibat-akibat diluar kemanusiaan, bahkan hingga meluas ke negara-negara lain, maka salah satu
sikap yang dapat diambil adalah mengakui eksistensi atau menerima kaum pemberontak sebagai
pribadi yang berdiri sendiri, walaupun sikap ini akan dipandang sebagai tindakan tidak bersahabat oleh
pemerintah negara tempat pemberontakan itu terjadi. Sumber: BMP ISIP4130/Modul 12(12.4 – 12.5)

Anda mungkin juga menyukai