Anda di halaman 1dari 4

silahkan saudara diskusikan mengenai subjek subjek hukum internasional yang diakui oleh

masyarakat Internasional serta unsur-unsur suatu negara menurut oppenheim lauterpacht. Jelaskan!
Subjek-subjek hukum internasional:
Organisasi Internasional
Berdirinya oraganisasi internasional didorong oleh keinginan untuk meningkatkan dan melembagakan
kerja sama internsional secara permanen demi menacapai tujuan bersama.
Perkembangan organisasi internasional yang semakin pesat memberikan dampak positif bagi
perkembangan masyarakat dan hukum internasional.
Selain memberikan corak baru dalam hukum internasiona, organisasi internasional juga melahirkan
kaidah-kaidah hukum internasional yang berlaku internal di dalam negara-negara anggotanya.
Oraganisasi internasional dapat dikasifikasikan menjadi:

 Organisasi internsaional yang memiliki keanggotaan secara global, seperti peserikatan


bangsa-bangsa (PBB)
 Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan global dengan maksud dan tujuan yang
bersifat spesifik. Misalnya, World Bank
 Organisasi internasional dengan keanggotaan rergional, seperti ASEAN (Association of South
East Asian Nations).
Palang Merah Internasional
Palang merah internasional sebenarnya merupakan salah satu jenis organisasi internasional. Namun,
karena faktor sejarah, keberadaan Palang Merah Internasional dalam hubungan dan hukum
internasional menjadi sangat strategis.
Walaupun merupakan organisasi internasional non-pemerintah, negara-negara maupun organisasi-
organisasi internasional sudah mengakui kedudukan Palang Merah Internasional. Sebagai subjek
hukum internasional yang mandiri.
Dalam peristiwa yang berkaitan dengan kemanusiaan seperti bencana alam, peperangan, pengungsian,
dan lain-lain. Palang Merah Internasiona memiliki peran yang tidak terhitung jumlahnya.
Peran langsung Palang Merah Internasional dalam pembentukan dan pengembangan hukum
humaniter internasional juga sudah banyak diakui.
Vatika atau Tahta Suci
Vatika juga diakui sebagai subjek hukum internasional karena alasan sejarah. Tahta suci atau vatika
yang berpusat di Roma, Italia, memiliki catatan sejarah yang cukup panjang.
Vatika diakui sebagai subjek hukum internasional berdasarkan Traktat Lateran pada 11 Februari 1929
antara italia dan Tahta Suci mengenai penyerahan sebidang tanah di Roma yang menjadi wilayah
Vatika sekarang.
Meski tugas dan kewenangan Tahta Suci tidak seluas negara karena sebatas di bidang kerohanian dan
kemanusiaan, namun wibawa dan pengaruh paus sebagai pemimpin tertinggi Tahta Suci dan umat
Katolik du dunia sudah diakui.
Individu
Individu merupakan subjek internasional jika dalam tindakan yang dilakukannya memperoleh
penilaian positif dan negatif sesuai kehidupan masyarakat dunia.
Hal ini diperkuat dengan Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia pada 10 Desember 1984
yang kemudian diikuti beberapa konvensi hak asasi manusia.
Pemberontak
Pemberontak atau disebut kaum belligerensi muncul sebagai akibat dari masalah dalam negeri suatu
negara berdaulat.
Pemberontakan yang awalnya merupakan masalah dalam negeri juga dapat menciptakan implikasi
internasional. Oleh karena itu, salah satu sikap yang dapat diambil adalah menerima atau mengakui
eksistensi kaum pemberontak sebagai pribadi yang berdiri sendiri. Walaupun ini akan dipandang
sebagai tindakan tidak bersahabat oleh pemerintah negara tempat terjadinya pemberontakan.
Dengan pengakuan ini, kaum pemberontakan diakui sebagai pribadi atau sibjek internasional. Saat ini
pengakuan atas eksistensi pemberontak dalam suatu negara lebih banyak dilakukan berdasrkan
kepentingan dan pertimbangan politik yang sangat subjekif.
(Sumber: Mangku, Dewa Gede Sudika. 2021. Pengantar Ilmu Hukum Internasional)

Unsur-unsur suatu negara menurut oppenheim lauterpacht:

1. A permanent population (penduduk yang permanen)


Unsur-unsur terbentuknya negara yang pertama adalah penduduk yang permanen.
Jika membicarakan negara, maka sebenarnya yang dibicarakan adalah masyarakat
manusia, sehingga adanya manusia merupakan suatu keharusan, dan manusia itu
berbentuk kelompok masyarakat. Terbentuknya kelompok masyarakat
karena manusia dalam kenyataannya adalah makhluk sosial (zoon politicon),
sebagaimana pendapat Aristoteles.
Hidup bermasyarakat merupakan suatu kelompok yang mempunyai ide dan cita-cita
serta keinginan untuk bersatu. Dalam pengamatan ilmu modern adanya ide atau cita-
cita untuk bersatu serta kesatuan senasib dan seperjuangan disebut sebagai tekad
untuk membentuk suatu nation (bangsa).
Oleh karena itu pengertian masyarakat tersebut menjadi pengertian rakyat, yang
berarti lebih condong ke arah konsepsi politik. Oppeinheim-Lauterpacht Pakpahan
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan rakyat adalah kumpulan manusia dari
kedua jenis kelamin yang hidup bersama.

2. Defined teritory (wilayah yang pasti)


Unsur-unsur terbentuknya negara yang kedua adalah adanya wilayah atau teritori
yang pasti. Defined territory adalah suatu wilayah yang berfungsi sebagai tempat
bermukim penduduknya. Suatu wilayah dapat dikatakan sebagai pasti atau tetap
apabila wilayah tersebut sudah mempunyai kejelasan batas-batas wilayahnya
yang dituangkan melalui demarkasi dan dilineasi batas wilayah.

Pengertian wilayah adalah suatu ruang yang meliputi wilayah darat, wilayah laut,
dan wilayah udara. Wilayah udara mencakup ruang angkasa sesuai dengan batas
wilayah darat dan laut. Wilayah darat adalah wilayah yang telah dikukuhkan oleh
batas-batas yang jelas menjadi wilayah negara. Wilayah laut adalah wilayah perairan
yang dekat dengan pantai. Negara menempati suatu teritorial dengan batas-batas
tertentu yang dianggap sebagai esensi utama suatu negara.

3. Goverment (pemerintahan yang berdaulat)

Unsur-unsur terbentuknya negara yang ketiga adalah adanya pemerintahan yang


berdaulat. Penduduk yang mendiami atau bermukim di suatu wilayah, hidup dengan
mengorganisasikan diri mereka yang kemudian disebut sebagai negara. Guna
mengatur penggunaan dan pengamanan wilayah serta mengatur hubungan
masyarakat dengan wilayah agar dapat mengatur dan membina tata tertib dalam
masyarakat, maka perlu adanya suatu kekuasaan.

Kekuasaan ini dipegang dan dijalankan oleh pemerintah negara. Pemerintah adalah
perwakilan negara untuk menjalankan kekuasaan negara demi tercapainya suatu
tujuan negara

4. A capacity to enter the relation with other states (kemampuan untuk mengadakan
hubungan dengan negara lain)

Unsur-unsur terbentuknya negara yang ke empat adalah kemampuan untuk


mengadakan hubungan dengan negara lain. Kemampuan untuk mengadakan
hubungan hukum internasional dengan negara lain tidak dapat diamati secara
langsung karena bersifat subjektif dan situasional.

Kemampuan untuk mengadakan hubungan hukum internasional ini memerlukan


proses panjang melalui adanya pengakuan adanya negara-negara lain terhadap
keberadaan atau eksistensi negara yang bersangkutan. Dengan demikian adanya
pengakuan masyarakat internasional mengandung nilai hukum yang melandasi
eksistensi suatu negara baik secara de facto (pada kenyataannya) dan de jure
(berdasarkan hukum).

Kemampuan suatu negara untuk menjalin hubungan hukum dengan subjek hukum
internasional lain dapat dipandang sebagai manifestasi dari kedaulatan negara,
khususnya kedaulatan yang bersifat eksternal (kedaulatan ke luar). Kedaulatan
eksternal inilah yang menjadi salah satu kewenangan negara dalam melakukan
hubungan hukum internasional.

Sedangkan kedaulatan internal bukan merupakan faktor penentu dari eksistensi


suatu negara, oleh karena itu hukum internasional tidak berurusan langsung dengan
masalah dalam negeri masing-masing negara.

Anda mungkin juga menyukai