Anda di halaman 1dari 4

Cerita di Balik Sumpah Pocong Warga Bondowoso yang Viral

Gegara sengketa tanah, dua warga Prajekan, Bondowoso, melakukan sumpah poco


ng. Sumpah itu dinilai masyarakat setempat sebagai upaya penyelesaian terakhir.
Mereka yang melakukan sumpah pocong adalah Rukyati, sebagai penggugat, dan
Sri Widiarti, sebagai tergugat. Keduanya warga Prajekan Kidul, Kecamatan Prajekan
, Bondowoso. Sumpah pocong terpaksa dilakukan setelah beberapa kali dilakukan p
enyelesaian yang dimediasi camat setempat menemui jalan buntu. Keduanya berku
kuh pada keyakinan masing-masing. Camat Prajekan Abdul
Manan membenarkan tentang kejadian itu. Sumpah pocong dilakukan di Masjid Al-
Arif, Prajekan, Jumat (14/8/2020). Sumpah pocong dipimpin oleh tokoh agama deng
an didampingi tokoh masyarakat, MUI,
dan Muspika setempat. "Benar, kejadiannya kemarin. Bagi mereka sumpah pocong i
tu mungkin alternatif terakhir.
Karena sebelumnya kedua pihak sudah kami pertemukan untuk mediasi," kata
Abdul Manan saat ditemui di rumahnya, Sabtu (15/8/2020). Menurut Abdul
Manan, pihaknya sebenarnya sudah beberapa kali mengumpulkan dua pihak yang b
ersengketa tersebut sejak beberapa tahun lalu. Bahkan kepala desa dan tokoh masy
arakat setempat sudah melakukan mediasi sedikitnya empat kali. Tapi tetap saja me
nemui jalan buntu. "Kedua pihak sebenarnya juga sudah sempat membuat surat per
nyataan kesepakatan. Tapi akhirnya mentah lagi. Akhirnya mereka melakukan sump
ah pocong," tandas Abdul Manan. Sengketa tanah itu bermula saat Rukyati dan
Sri Widiarti berebut sebidang tanah yang berlokasi di desa setempat.
Tanah atas nama Tanja Boesandi itu terdaftar dengan nomor petok C.288 persil 2, d
engan luas sekitar 250
meter persegi. Kedua pihak merasa sebagai ahli waris tanah tersebut berdasarkan g
aris keturunan. Keduanya lantas bersengketa memperebutkan sebidang tanah itu. B
eberapa kali mediasi lantas dilakukan pemerintah setempat.
Karena selalu menemui jalan buntu dan sama-
sama meyakini kebenarannya, keduanya lantas memilih alternatif terakhir, yakni su
mpah pocong yang disaksikan tokoh agama, masyarakat, dan aparat setempat.

Pertanyaan:

Uraikanlah norma apa yang digunakan dalam wacana di atas.

Jawab :

Menurut KBBI, norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam
masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai
dan bisa diterima. Norma juga bisa didefinisikan sebagai aturan, ukuran, atau kaidah yang
dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai atau memperbandingkan sesuatu. Beberapa Norma
yang belaku di masyarakat yaitu :

1. Norma Agama
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Kesopanan
4. Norma Adat istiadat
5. Norma Hukum

Dalam cerita sumpah pocong tersebut norma yang di gunakan adalah norma adat
istiadat dimana Norma adat istiadat adalah norma yang umum
ditemukan ketika hidup bermasyarakat. Berbeda dengan
norma pada umumnya, norma yang satu ini diturunkan secara
turun temurun dalam sebuah komunitas atau kelompok. Ini
dapat di lihat bahwa sumpah pocong itu hanya ada di daerah
tertentu yaitu jawa timuran, sedang di daerah lain tidak
terdapat tradisi untuk sumpah pocong.
SUMBER :
1. Baca artikel detikbali, "Norma Adalah: Kenali 4 Jenis Norma, Contoh, dan
Fungsinya" selengkapnya https://www.detik.com/bali/berita/d-6495816/norma-
adalah-kenali-4-jenis-norma-contoh-dan-fungsinya.
2. Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=oW-sIBOfNYs “ KULIAH ILMU
PERUNDANG-UNDANGAN PART 2: NORMA DALAM MASYARAKAT ”

Anda mungkin juga menyukai