Anda di halaman 1dari 3

Nama : Febrian Laodini

NIM : 049723887

Tugas 1

Pertanyaan:

1. Berikan analisis anda bahwa Pancasila sebagai rechtsidee atau cita hukum bangsa
Indonesia?
2. Apa yang menjadi ciri dari Pancasila sebagai norma hukum dasar.

Jawaban:

1. Pancasila disepakati sebagai sumber dari segala sumber hukum, tentunya akan
menciptakan sebuah asumsi bahwa pancasila merupakan sumber hukum yang sempurna
yang mampu menjangkau berbagai aspek. Hal tersebut mengartikan bahwa kualitas akan
produk hukum kita ditentukan oleh seberapa jauh bangsa Indonesia mampu memaknai
atau memahami sumber dasarnya itu sendiri. Pancasila dilihat sebagai cita hukum
(rechtsidee) merupakan bintang pemandu. Posisi ini mengharuskan pembentukan hukum
positif adalah untuk mencapai ide-ide dalam Pancasila, serta dapat digunakan untuk
menguji hukum positif. Sebagai norma dasar (grundnorm).

Makna Pancasila bagi negara hukum Indonesia menempatkan asas keseimbangan dalam
seluruh aspek penyelenggaraan negara antara lain; pertama, keseimbangan lahir dan batin
seperti terlihat dalam sila ketuhanan dan sila keadilan kesejahteraan dalam makna
kemajuan ekonomi,kedua keseimbangan antara internasionalitas (kosmopoliteisme) dan
kebangsaan (nasionalisme) seperti dalam sila kemanusiaan dan sila persatuan.
Pembangunan hukum dimulai dari pondasinya dan jiwa paradigma bangsa Indonesia,
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum (Staatsfundamentalnorm), yang
dipertegas dalam UU No 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan terutama Pasal 2 yang menyatakan Pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi kehidupan hukum di Indonesia, maka hal
tersebut dapat diartikan bahwa “Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi
negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa. Pancasila sebagai norma dasar grundnorm
merupakan landasan atau dasar dari semua pengembangan hukum baik secara teoritikal
maupun praktikal, Sebagai Grundnorm, pancasila senantiasa menjadi penerang dan
pengarah dari setiap bentuk aktifitas pengembanan sistem hukum yang terus berproses
untuk mendekati cita hukum.

2. Upaya mewujudkan Pancasila sebagai sumber nilai adalah dijadikannya nilai


nilai dasar menjadi sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia.
Operasionalisasi dari nilai dasar pancasila itu adalah dijadikannya pancasila
sebagai norma dasar bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Negara
Indonesia memiliki hukum nasional yang merupakan satu kesatuan sistem
hukum. Sistem hukum Indonesia itu bersumber dan berdasar pada pancasila
sebagai norma dasar bernegara. Pancasila berkedudukan sebagai grundnorm
(norma dasar) atau staatfundamentalnorm (norma fondamental negara) dalam
jenjang norma hukum di Indonesia. Nilai - nilai pancasila selanjutnya
dijabarkan dalam berbagai peraturan perundangam yang ada. Perundang -
undangan, ketetapan, keputusan, kebijaksanaan pemerintah, program-program
pembangunan, dan peraturan - peraturan lain pada hakikatnya merupakan nilai
instrumental sebagai penjabaran dari nilai-nilai dasar pancasila.
Pancasila Sebagai Sumber Hukum di Indonesia

Pancasila sebagai hukum tertinggi dalam hierarki dan berada di atas UUD 1945, dengan hierarki
yang ada. Hierarki sendiri adalah penjenjangan setiap jenis peraturan perundang-undangan yang
didasarkan pada asas bahwa peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak boleh
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

Dari definisi tersebut, jika dilihat secara hierarki, UUD 1945 berada pada tingkatan tertinggi.
Menurut Rizky Argama, Direktur Riset dan Inovasi di Pusat Studi Hukum dan Kajian Indonesia
(PSHK), dalam teori norma Hans Nawiasky yang dikenal dengan die Stuferordnung der Recht
Normen, terdapat jenis dan tingkatan suatu aturan yakni:

1. Staatsfundamentalnorm (Norma fundamental negara/abstrak/sumber hukum, contoh:


Pancasila);
2. Staatsgrundgesetz (Aturan dasar/aturan pokok negara/konstitusi/UUD);
3. Formell gesetz (Undang-Undang);
4. Verordnung & Autonome Satzung (Aturan pelaksana Peraturan Pemerintah-Peraturan
Daerah).

Sejalan dengan pendapat tersebut, UUD 1945 berada pada tataran staatsgrundgesetz atau sebagai
konstitusi suatu negara. Bagaimana dengan Pancasila sebagai sumber hukum? Ketentuan Pasal 2
UU 12/2011 menerangkan bahwa Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum
negara. Jika kembali ke teori Hans Nawiasky, berarti letak Pancasila ada pada tataran
staatsfundamentalnorm.

Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan
Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil
dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Menjawab pertanyaan Anda, posisi Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara serta
sekaligus dasar filosofis negara sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-undangan
tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Pancasila tidak ada dalam hierarki peraturan perundang-undangan karena nilai-nilai Pancasila
telah terkandung dalam suatu norma di UUD 1945. Hal ini sesuai bunyi Pasal 3 ayat (1) UU
12/2011:

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan hukum dasar
dalam Peraturan Perundang-undangan.

Maksudnya “hukum dasar” adalah norma dasar bagi pembentukan peraturan perundang-
undangan yang merupakan sumber hukum bagi pembentukan peraturan perundang-undangan di
bawah UUD 1945.

Kedudukan Pancasila berdasarkan teori Hans Nawiasky ada di atas UUD 1945 (pancasila
sebagai sumber hukum), namun bukan merupakan dasar hukum tertinggi dalam hierarki
peraturan perundang-undangan karena dasar hukum tertinggi dalam hierarki ialah UUD 1945
sesuai Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011. Sehingga dapat dipahami bahwa Pancasila bukan dasar
hukum, melainkan Pancasila sebagai sumber hukum tertinggi atau sumber segala sumber hukum
negara.

Dasar Hukum:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan.

Anda mungkin juga menyukai