Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

ILMU PERUNDANG – UNDANGAN

SRIPOKU.COM --Bicara cita hukum, kita harus mengelompokkannya ke dalam dua segi. Segi
yang pertama ialah segi formal yaitu suatu wadah dari cita hukum yang telah digarap dengan
melihat alam kenyataan dari sekeliling kelompok masyarakat / bangsa. Menurut Ketua Pembina
Adat Sumatera Selatan Albar Sentosa Subari SH.MH melalui pesan whatsapp-nya menyebutkan
bahwa segi materiil ialah cita hukum yang berisi suatu kesatuan nilai dari kategori lainnya
termasuk cita rasa budaya masyarakat nya. Cita hukum atau Rechtsidee dari budaya yang
bersangkutan tentang apa dan bagaimana yang dinamakan hukum,sebagai ukuran pokok yang
dapat dianggap sebagai hukum oleh suatu masyarakat atau bangsa serta negara.

Rechtsidee adalah pernyataan dari cita dan rasa tentang bagaimana ramuan yang srsuai dari
hukum dengan lain lain nilai yang berasal dari kategori nilai nilai lainnya dengan
memperhitungkan tuntutan alam kenyataan sekeliling yang tidak dapat dihindari. Cita rasa itu
ditentukan oleh filsafat dalam artinya sebagai pandangan hidup yang dianut masyarakat yang
bersangkutan. Dari itu Rechtsidee dalam dirinya adalah merupakan sesuatu yang didalamnya
mengandung kuat sekali unsur unsur yang emosional idiil yang batasan rasionalnya tidak begitu
pasti. Sedangkan pengertian umum hukum, yang berusaha menjelmakan Rechtsidee, tuntutan
pertama yang harus dipenuhi ialah bahwa itu dapat dikerjakan. Untuk itu perlu bahwa unsur
unsur dari pengertian umum hukum ini harus rasional.

Pertanyaan:

1. Berikan analisis anda bahwa Pancasila sebagai rechtsidee atau cita hukum bangsa
Indonesia?
2. Apa yang menjadi ciri dari Pancasila sebagai norma hukum dasar.?

Jawaban :

1. Pancasila sebagai cita hukum (rechtsidee) bangsa Indonesia. Kedudukan Pancasila


sebagai cita hukum mengandung konsekuensi bahwa tatanan norma dan norma-norma
hukum harus bersumber dari nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai ideal yang terkandung
dalam cita hukum tersebut kemudian diderivasi menjadi seperangkat asas-asas hukum
umum yaitu asas negara hukum, asas demokrasi, asas perlindungan terhadap hak asasi
manusia serta asas partisipasi publik dalam sistem penyelenggaraan negara. Asas-asas
hukum di atas merupakan dasar sekaligus pedoman dalam membentuk norma-norma
yang berlaku umum dan asbtrak. Dalam konteks pembentukan norma-norma hukum yang
bersifat abstrak-umum, asas-asas hukum harus dijadikan landasan dan atau
pedoman. Serta, Pancasila sebagai cita hukum (rechtsidee) merupakan bintang pemandu.
Posisi ini mengharuskan pembentukan hukum positif adalah untuk mencapai ide-ide
dalam Pancasila, serta dapat digunakan untuk menguji hukum positif. Sebagai norma
dasar (grundnorm).

2. Kedudukan pancasila sebagai dasar negara dalam pembukaan UUD 1945 ini bersifat
yuridis - konstitusional. Artinya nilai pancasila sebagai norma dasar negara (Grundnorm,
kaidah negara yang fundamental) bersifat imperatif ; artinya mengikat dan memaksa
semua yang ada didalam wilayah kekuasaan hokum negara RI untuk setia melaksanakan,
mewariskan, mengmbangkan dan melestarikannya. Pancasila sebagai sumber segala
sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum dapat dijabarkannya suatu sistem dalam
sturktur fungsi Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari
segala sumber hukum (sumber tertib hukum) Indonesia yang memiliki ciri sebagai
berikut:

1. Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam pembukaan
UUD 1945 dijabarkan dalam empat pokok pikiran.
2. Pancasila mewujudkan cita - cita sebagai dasar hukum yang tertulis maupun tidak
tertulis.
3. Pancasila mengandung norma yang mengharuskan UUD 1945 dengan isi yang
mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara yang lain termasuk para
penyelenggara partai dan golongan fungsional memegang teguh cita-cita rakyat yang
bermoral luhur.
4. Pancasila sebagi sumber semangat kebangsaan bagi UUD 1945, penyelenggara negara,
pelaksana pemerintah, termasuk penyelenggara parati dan golongan fungsional.

Sumber :
BMP HKUM4403 ILMU PERUNDANG – UNDANGAN
https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/QISTIE/article/view/3138
https://academicjournal.yarsi.ac.id › d

Anda mungkin juga menyukai