Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS TERBUKA 2021

Tugas Mata Kuliah Kriminologi, HKUM 4205

1. Coba saudara uraikan fokus perhatian kriminologi dari perspektif viktimologi


berdasarkan permasalahan diatas ?
2. Buatlah argumentative saudara mengenai faktor penyebab terjadinya tindakan
bulliying terhadap anak ?
3. Berdasarkan ilustrasi diatas upaya apakah yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi tindakan bulliying dengan menggunakan pendekatan Utilitarian
prevention deterrence ?

Jawab :
1. Viktimologi merupakan istilah bahasa Inggris yaitu victimology yang berasal dari
bahasa latin victima yang berarti korban dan logos yang berarti ilmu. Secara
terminologis, viktimologi berarti suatu studi atau ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang korban, penyebab timbulnya korban dan akibat-akibat
penimbulan korban yang merupakan masalah manusia sebagai suatu kenyataan
sosial.
Pada kasus diatas, korban bullying yang merupakan anak-anak terlebih dahulu
memancing kemarahan dari pelaku dengan bersikap (berkata) "iya' tolo'na
Ma'rang", yang artinya Saya Jagoannya Ma'rang dan juga berusaha untuk
melipat Plat Nomor sepeda motor dari Pelaku yang kemudian menyulut emosi
dari pelaku yang pada akhirnya pelaku melakukan tindakan bullying kepada
korban dan direkam oleh teman teman pelaku. sehingga pada dasarnya bullying
yang diterima korban adalah akibat dari perbuatan korban sendiri yang
memancing para pelaku untuk melakukan tindakan bullying tersbut

2. beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya bullying terhadap anak-anak


diantaranya adalah:
a. Faktor Keluarga
Anak yang tumbuh dan berkembang di dalam keluarga yang kurang
harmonis, orang tua yang terlalu emosional, dan kurangnya perhatian orang

This study source was downloaded by 100000855429430 from CourseHero.com on 10-23-2022 20:35:31 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/94857271/Tugas-1-Kriminologidocx/
tua terhadap anaknya dapat menyebabkan timbulnya perilaku menyimpang,
salah satunya bullying
b. Faktor Teman Sebaya
Pada usia remaja, anak lebih banyak menghabiskan waktunya diluar rumah.
Pada masanya, remaja memiliki keinginan untuk tidak lagi terlalu bergantung
pada keluarganya dan mulai mencari dukungan dan rasa aman dari
kelompok sebayanya. Hal ini yang kemudian menimbulkan kelompok-
kelompok (genk) teman sebaya.
c. Faktor Media Massa
Remaja adalah kelompok atau golongan yang mudah dipengaruhi, karena
remaja sedang mencari identitas diri sehingga mereka dengan mudah untuk
meniru atau mencontoh apa yang dia lihat, seperti pada film atau sinetron
yang berisi adegan kekerasan, dan sebagainya. Akan lebih berbahaya lagi
jika tayangan yang mengandung unsur kekerasan yang kemudian ditonton
anak-anak, misalnya sinetron yang tayang di salah satu stasiun televisi
swasta yang mempertontonkan perkelahian diantara dua geng motor yang
saling bermusuhan dan itu terjadi terus menerus tanpa ada kata damai.
d. Faktor Perbedaan kelas (senioritas), ekonomi, etnisitas atau rasisme.
Faktor bullying dapat terjadi ketika terdapat perbedaan ekstrim individu
dengn suatu kelompok dimana ia bergabung dan jika tak dapat disikapi
dengan baik oleh anggota kelompok tersebut, dapat menjadi faktor
penyebab bullying.
e. Faktor Tradisi senioritas.
Senioritas yang salah diartikan dan dijadikan kesempatan atu alasan
untuk membully junior terkadang tak berhenti pada satu periode saja.
Perilaku bullying itu seringkali dilakukan hanya karena ingin memenuhi
keinginan untuk melanjutkan masalah senioritas, untuk mencari
kepopuleran, penyaluran dendam dan menunjukkan kekuasaan.
f. Faktor Karakter individu/kelompok.
Dendam atau iri hati, untuk meningkatkan populritas pelaku di kalangan
teman sepermainan (peers), persepsi nilai yang salah atas perilaku
korban

This study source was downloaded by 100000855429430 from CourseHero.com on 10-23-2022 20:35:31 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/94857271/Tugas-1-Kriminologidocx/
3. Salah satu unsur utama dalam teori utilitarian adalah mencari suatu
keseimbangan antara perlunya hukuman dengan biaya penghukuman. Utilitarian
Prevention: Deterrence adalah pencegahan pelanggaran hukum dengan
manfaat melalui penolakan. Seorang pelaku kejahatan potensial diharapkan
akan mengurungkan niatnya karena melihat begitu kerasnya hukuman yang
dijatuhkan pada para pelanggar hukum.
Te ini terbagi menjadi 2, yaitu:
- General Deterence: menakut-nakuti orang banyak yan belum pernah
melakukan kejahatan, dan
- Special Deterrence: menakut-nakuti pelaku (penjahat) yang sedang atau
telah dihukum untuk tidak mengulangi kejahatannya.
Dengan menggunakan teori tersebut, upaya yang dapat dilakukan untuk
mengurangi tindakan dari Bullying adalah dengan menakut-nakuti para pelaku
amupun yang berpotensi untuk melakukan bullying dengan ancaman hukuman
yang berat, sehingga diharapkan orang-orang yang akan melakukan tindakan
bullying berfikir ulang untuk melakukan tindakan bullying tersebut.

Referensi:
- Ahmad Zaky, “Perspektif Viktimologis Terhadap Kejahatan Kekerasaan Fisik
Terhadap Pembantu Rumah Tanggadi Wilayah Hukum Polrestabes Makassar
(Studi Kasus Tahun 2006-2011)” Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin
Makassar 2012
- Ani Sarifah Hidayat, “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Bullying Di Kalangan
Peserta Didik Era Milenial” Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikanuniversitas Muhammadiyah Surakarta 2019,
http://eprints.ums.ac.id/78891/9/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
- Dewi Bunga, “Analisis Cyberbullying Dalam Berbagaiperspektif Teori
Viktimologi” Vyavahara Duta Volume XIV, No.2, September 2019.
- Ahmad Yamin, dkk. “Pencegahan Perilaku Bulying Pada Siswa-Siswi SPN 2
Tarogong Kidul Kabupaten Garut” Dosen Fakultas Keperawatan Universitas
Padjadjaran, http://jurnal.unpad.ac.id/ pkm
- https://www.dictio.id/t/apakah-yang-dimaksud-dengan-teori-relatif-deterrence-
theory/8986/2

This study source was downloaded by 100000855429430 from CourseHero.com on 10-23-2022 20:35:31 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/94857271/Tugas-1-Kriminologidocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai