Anda di halaman 1dari 3

NAMA :HENDRI

NIM :030425979
IZIN MENJAWAB PAK

1. Berikan contoh kasus bunuh diri yang pernah anda temukan dalam kehidupan
sehari-hari. Dari kasus tersebut termasuk jenis apa ?Analisislah!

Ada seorang pria inisial A yang berumur 55 tahun memilih mengakhiri hidupnya
dengan jalan gantung diri di sebuah pohon. dari keterangan keluarganya si A akhir-
akhir ini sering sakit-sakitan dan dia sering melamun karna sudah banyak
menghabiskan biaya dan sering berobat penyakitnya tidak kunjung sembuh.
Dari analisa cerita keluarganya si A putus asa, dia beranggapan dengan dia sakit-
sakitan akan merepotkan keluarganya karna penyakitnya yang di deritanya tidak
kunjung sembuh-sembuh dan di duga karna ekonomi keluarga juga dia memilih
bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya. mungkin si A mengira dengan jalan bunuh diri
semua permasalahan yang dia alami akan selesai.
Tipe bunuh diri ini adalah tipe  altruistik akibat dari integrasi sosial yang terlalu kuat
sehingga individu mengorbankan dirinya untuk kepentingan-kepentingan
kelompoknya.

2. Apakah dengan mempelajari perilaku penjahat dapat membuat seseorang


berperilaku jahat ? berikan alasan saudara
Menurut saya iya.
perilaku jahat itu dipelajari melalui pergaulan yang dekat dengan pelaku kejahatan
yang sebelumnya dan inilah yang merupakan proses differential association.
menurutnya setiap orang mungkin saja melakukan kontak (hubungan) dengan
kelompok yang terorganisasi dalam melakukan aktivitas kriminal atau dengan
kelompok yang melawan aktivitas kriminal. Dan dalam kontak yang terjadi tersebut
terjadi sebuah proses belajar yang meliputi teknik kejahatan, motif, dorongan, sikap
dan rasionalisasi melakukan suatu kejahatan

Dasar dari differential social organization theory adalah sebagai berikut :


1.Perilaku kejahatan dipelajari
2. Perilaku kejahatan dipelajari dalam interaksi dengan orang lain dari komunikasi)
3. Dasar perilaku jahat terjadi dalam kelompok pribadi yang intim
4. Ketika perilaku jahat dipelajari, pembelajaran termasuk juga teknik melakukan
kejahatan yang sulit maupun yang sederhana dan arah khusus dari motif, dorongan,
rasionalisasi, dan sikap-sikap
5. Arah khusus dari motif dan dorongan dipelajari dari definisi aturan hukum yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan
6. Seseorang menjadi delinkuen disebabkan pemahaman terhadap definisi-definisi
yang menguntungkan dari pelanggaran terhadap hukum melebihi definisi yang tidak
menguntungkan untuk melanggar hukum
7. Asosiasi yang berbeda mungkin beraneka ragam dalam frekuensi, lamanya,
prioritas, dan intensitas
8. Proses pembelajaran perilaku jahat melalui persekutuan dengan pola-pola
kejahatan dan anti kejahatan meliputi seluruh mekanisme yang rumit dalam setiap
pembelajaran lainnya
9. Walaupun perilaku jahat merupakan penjelasan dari kebutuhan-kebutuhan dan
nilai-nilai umum tersebut sejak perilaku tidak jahat adalah sebuah penjelasan dari
kebutuhan dan nilai-nilai yang sama.
3. Ketertiban sosial didasarkan pada coercion- consensus model,  dan otoritas harus
menjamin keseimbangan antara coercion dan consensus model tidak hilang.
Jelaskan dengan menggunakan pendapat turk tersebut 
Konsensus adalah persetujuan atau kesepakatan yang bersifat umum tentang nilai-
nilai, aturan, dan norma dalam menentukan sejumlah tujuan dan upaya mencapai
peranan yang harus dilakukan serta imbalan tertentu dalam suatu sistem sosial.
Model konsensus atau model integrasi yang menekankan akan unsur norma dan
legitimasi memiliki landasan tentang masyarakat, yaitu sbb:
a. Setiap masyarakat memiliki suatu struktur yang abadi dan mapan
b. Setiap unsur dalam masyarakat memiliki fungsinya masing-masing dalam
kelangsungan masyarakat tersebut sebagai suatu sistem keseluruhan
c. Unsur dalam masyarakat itu terintegrasi dan seimbang
d. Kelanjutan masyarakat itu berasaskan pada kerja sama dan mufakat akan nilai-
nilai
e. Kehidupan sosial tergantung pada persatuan dan kesatuan
Apabila menelaah pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa peristiwa
Sumpah Pemuda merupakan konsensus nasional yang mendapat perwujudannya di
dalam sistem budaya Indonesia yang didasarkan pada asas penting, yaitu sebagai
berikut ini.
a. Asas kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kesempurnaan hanya dapat
dicapai oleh manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui
semangat dan takwa, sebab pada akhirnya apa yang diperoleh manusia,
masyarakat, bangsa, dan Negara, bahkan kemerdekaan itu adalah rahmat Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Asas merdeka Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, karena itu kehidupan
pribadi/ keluarga, masyarakat, dan bangsa yang bebas itu mempunyai tanggung
jawab dan kewajiban bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang menghargai,
menghormati dan menjunjung tinggi kemerdekaan itu.
c. Asas persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia terdiri atas aneka ragam suku,
budaya, bahasa, adat istiadat daerah dan sebagainya telah membentuk Negara
Republik Indonesia yang meletakkan persatuan dan kesatuan sebagai asas sosial
budayanya.
d. Asas kedaulatan rakyat Kehidupan pribadi atau keluarga dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam
rangka mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan golongan/pribadi.
e. Asas adil dan makmur Setiap pribadi/ keluarga dalam kehidupan harus
mempunyai kehidupan yang layak dan adil sehingga pekerjaan, pendidikan, profesi,
kesehatan, pangan, pakaian, perumahan, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa menjadi hak yang dipertanggungjawabkan dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai