Anda di halaman 1dari 7

DISKUSI 7 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Izin menjawab diskusi yang diberikan Tutor. Karena Setiap Informasi Publik bersifat terbuka
dan dapatdiakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik. Sudah dijelaskan dalam Undang-
Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menegaskan
sebagaimana dalam Pasal 28 F Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyebutkan bahwa setiap Orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh
Informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan Informasi dengan menggunakan segala
jenis saluran yang tersedia. keterbukaan informasi publlk merupakan sarana dalam
mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan Badan Publik
lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik; Melalui mekanisme dan
pelaksanaan prinsip keterbukaan, akan tercipta kepemerintahan yang baik dan peran serta
masyarakat yang transparan dan akuntabilitas yang tinggi sebagai salah satu prasyarat untuk
mewujudkan demokrasi yang hakiki.Salah faktor penting dalam mewujudkan
penyelenggaraan negara yang terbuka adalah hak publik untuk memperoleh Informasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Hak setiap Orang untuk memperoleh Informasi juga
relevan untuk meningkatkan kualitas pelibatan m asyarakat dalam proses pengambilan
keputusan publik. Partisipasi atau pelibatan masyarakat tidak banyak berarti tanpa jaminan
keterbukaan Informasi Publik. Dengan membuka akses publik terhadap Informasi diharapkan
Badan Publik termotivasi untuk bertanggung jawab dan berorientasi pada pelayanan rakyat
yang sebaik-baiknya. Dengan demikian, hal itu dapat mempercepat perwujudan pemerintahan
yang terbuka yang merupakan upaya strategis mencegah praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN), dan terciptanya kepemerintahan yang baik.
Sumber Referensi :
-Modul Hukum Administrasi Negara
Diskusi 7 Ilmu Negara
Izin menjawab diskusi yang diberikan Tutor. Negara kesatuan tidak tersusun atas beberapa
negara, sifatnya tunggal. Kedaulatannya tidak terbagi dan kekuasaan hanya dipegang oleh
pemerintah pusat. Jika dibandingkan dengan negara federal, negara kesatuan memiliki bentuk
kenegaraan yang paling kokoh karena terdapat persatuan maupun kesatuan. Negara kesatuan
dibagi menjadi dua bentuk, yaitu dengan sistem sentralisasi dan sistem desentralisasi. Dalam
negara kesatuan tidak jarang diadakan pembagian daerah di mana tiap - tiap daerah itu
terdapat organisasi kenegaraan yang tegak sendiri. Pemerintah negara kesatuan: tidak peduli
berasal dari mana warga negara baik berasal dari negara bagian yang terhubung di dalam
pemerintahan pusat, rakyat tetep menjadi bagian warga pemerintah pusat serta wilayahnya
juga dianggap sebagai wilayah pemerintahan nasional. Negara federal tersusun dari beberapa
negara yang semula berdiri sendiri - sendiri dan kemudian mengadakan ikatan kerja sama
yang efektif, namun tetap memiliki wewenang - wewenang yang dapat diurus sendiri. Sifat
dasar negara federal adalah adanya pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan
unit federal. Untuk membentuk negara federal diperlukan dua syarat, yaitu adanya perasaan
sebangsa di antara kesatuan - kesatuan politik yang hendak membentuk federasi itu dan
adanya keinginan pada kesatuan - kesatuan politik yang hendak mengadakan federasi untuk
mengadakan ikatan terbatas. Negara federasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu negara
serikat dan perserikatan bangsa. Dalam perkembangannya, negara federasi dibedakan
menjadi dua jenis, negara serikat dan perserikatan negara. Hakikatnya hubungan negara -
negara bagian di dalam negara federasi itu berdasarkan perjanjian saja.
Tidak.Karena Negara kesatuan mengakui dan menghormati pemerintahan daerah dan
satuannya yang bersifat istimewa atau khusus. Negara mengakui pemerintahan daerah yang
bersifat adat dan tradisional seperti kesultanan dan kerajaan adat yang memiliki pemerintahan
sendiri. Kewenangan yang dimiliki daerah berkaitan dengan demokrasi dan nilai-nilai
lokalitas untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, efektif, dan efisien.
Pemerintahan daerah diperlukan agar rakyat dapat mengontrol pemerintah dan agar daerah-
daerah dengan kekhasannya dapat menentukan nasib sendiri. Dalam penyelengaraan Otonomi
Daerah perlu menekankan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan
keadilan, serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman Daerah untuk menghadapi
perkembangan keadaan, baik di dalam maupun di luar negeri, serta tantangan persaingan
global, dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggungjawab.Bentuk
otonomi yang dapat menguatkan Negara kesatuan republik indonesia adalah otonomi daerah
dalam bentuk otonomi luas dan Otonomi Khusus atau desentralisasi asimetris. Desentralisasi
asimetris tersebut di lakukan untuk memperkuat integra si nasional sebagai Negara Kesatuan
Republik I ndonesi a dengan menempat kan hukum dan demokrasi sebagai pilar utamanya,
untuk mewuj udkan masyarakat adi l dan makmur, dengan tetap menjaga nilai-nilai
keberanekaragaman daerah, baik dalam bentuk keistimewaan ataupun kekhususan.

Sumber Referensi : Modul Ilmu Negara


Ilmu Perundang – undangan sesi 7
Izin menjawab diskusi yang diberikan Tutor. Didalam Undang-Undang Republik Indonesia
No 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan di Bab V bagian
kesatu tentang penyusunan undang-undang yaitu Pasal 43 ayat (1) Rancangan undang-undang
dapat berasal dari DPR atau Presiden; (2) Rancangan undang-undang yang berasal dari DPR
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berasal dari DPD; (3) Rancangan undang-undang
berasal dari DPR, Presiden, atau DPD harus disertai Naskah Akademik; (4) Ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak berlaku bagi Rancangan undang-undang
mengenai: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, b. Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang- Undang menjadi UndangUndang atau; c. Pencabutan Undang-Undang
atau Pencabutan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang. (5) Rancangan Undang-
Undang sebagai mana dimaksud pada ayat (4) disertai dengan keterangan yang memuat
pokok pikiran dan materi muatan yang diatur.
Sedangkan mekanisme pengajuan Rancangan UndangUndang oleh DPD jusrtu diatur dalam
Undang-Undang No. 22 Tahun 2003. Dalam pasal 42 ditegaskan bahwa DPD dapat
mengajukan kepada DPR Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah, dan
mengundang DPD untuk membahas RUU sebelum DPR melakukan pembahasan dengan
pemerintah (sesuai tata tertib DPR). Selanjutnya pada tahap persiapan, rancangan undang-
undang (RUU) disusun oleh pihak yang mengajukan RUU dapat diajukan oleh DPR,
Presiden, maupun Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang disusun berdasarkan Prolegnas.
Khusus untuk DPD hanya dapat mengajukan RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengolalaan sumber daya ekonomi lainnya, serta berkaitan dengan perimbangan keuangan
pusat dan daerah. Selanjutnya dalam tingkat pembahasan di DPR, setiap RUU, baik yang
berasal dari pemerintah, DPR, maupun DPD dibahas dengan cara yang ditentukan dalam
Keputusan DPR RI NO 08/DPR RI/I/2005-2006 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, khususnya pasal 136,137, dan 138. RUU yang telah
disetujui bersama DPR dan presiden, diserahkan pada presiden paling lambat 7 hari sejak
tanggal persetujuan bersama. Pengesahan RUU yang telah disetujui bersama dilakukan
dengan pembubuhan tanda tangan Presiden paling lambat 30 hari sejakRUU tersebut
disetujui bersama. Setelah Presiden mengesahkan RUU yang disetujui bersama dengan
Dewan Perwakilan Rakyat, maka UU tersebut diundangkan oleh Menteri yang tugasnya
meliputi peraturan perundang-undangan agar ketentuan tersebut dapat berlaku dan mengikat
untuk umum.
Sumber Referensi : Ilmu Perundang – Undangan

 
Kriminologi 7
Izin menjawab diskusi yang diberikan Tutor. Dalam lembaga Permasyarakatan itu diciptakan
untuk memberikan pendidikan dan keterampilan kepada mereka agar tidak mengulang
kembali perbuatannya. Teatapi faktanya, setelah bebas dari penjara justru tetap menjalankan
tindakan kriminal. Inilah yang disebut sebagai siklus kriminal, dimana penjara tidak mampu
menjadikan tindakan sebagai warga negara yang baik, bahkan dalam beberapa kasus, mereka
malah menjadi semakin ahli dalam melakukan tindak kejahatan. Teori Differrential
Association
dari Sutherland, pada pokoknya mengetegahkan suatau penjelasan sistematik mengenai
penerimaan pola-pola kejahatan.Kejahatan dapat menjadi suatu perbuatan yang dipelajari
melalui interaksi pelaku dengan orang-orang lain dalam kelompok-kelompok yang pribadi
intim. proses belajar itu menyangkut teknik-teknin untuk melakukan kejahatan.motif-motif
dorongan-dorongan,siakp-sikap dan pembenaran-pembenaran argumentasi yang mendukung
kejahatan. Teori Sutherland, sebenarnya bukan merupakan suatu teori atau baru, tetapi teori
ini mencoba untuk memberikan suatu perumusan yang logistik dan sistematis dari rangkaian
hubungan-hubungan yang memungkinkan kejahatan dapat diterima dan sebagai tingkah laku
yang normal dan depelajari, tanpa masalah-menyinggung teori -teori kelainan biologis atau
psikologis. Teori ini semata-mata bersifat sosiologis, yaitu berpusat pada hubungan-
hubungan sosial, yang mencangkup frekuensi, intensitas dan arti penting dari asosiasi, namun
tidak merujuk kepada kualitas atau ciri-ciri individu, maupun sifat-sifat dunia alami yang
nyata dan dapat dilihat . Untuk itu, Edwin H. Sutherland kemudian menjelaskan terjadinya
proses kejahatan melalui 9 (sembilan) proposisi sebagai berikut :
1.Perilaku kejahatan dipelajari (Perilaku kejahatan dipelajari);
2. Perilaku kriminal dipelajari dalam interaksi dengan orang lain dalam proses komunikasi
3. Bagian utama pembelajaran perilaku kriminal terjadi dalam kelompok pribadi yang intim
4.Proses belajar kejahatan meliputi:
(1)teknik-teknik untuk melakukan kejahatan yang sering kali sangat rumit dan
sebaliknya,seringkali juga sangat sederhana,
(2)arah motif,dorongan ,pembenaran dan sikap-sikap.
5. Arah khusus motif dan dorongan dari definisi-definisi yang dipelajari mengenai atau
tidaknya aturan-aturan hukum yang ada.
6. Seseorang menjadi delinkuen olehkarena ia memiliki definisi yang mendukung
pelanggaran hukumn dibandingkan dengan definisi-definisi yang tidak mendukung
pelanggaran hukum.
7.Pengelompokkan yang berbeda-beda mungkin beraneka ragam dalam
frekuensi,lamanya,prioritas,dan intensitasnya.
8.Proses belajr kesehatan melalui pengelompokan dengan pola kejahatan atau anti kejahatan
mernyangkut semua mekanisme yang terdapat dalam proses belajar apapun.
9.Walaupun merupakan kejahatan penceriminan kebutuhan -kebutuhan dan nilai-nilai
umum,akan tetapi tidak dijelaskan oleh kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai tersebut, oleh
karena perilaku yang tidak jahat pun merupakan pencerminan nilai-niali dan kebutuhan -
kebutuhan yang sama.Terlepas dari aspek tersebut, apabila ditinjau dari dimensi sekarang,
temyata teori Diferensial memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri. Adapun teori kekuatan
Diferensial Association bertumpu pada aspek-aspek:
A. Teori ini relatif mampu untuk menjelaskan sebab-sebab timbulnya kejahatan akibat
penyakit sosial;

B. Teori ini mampu menjelaskan bagaimana seseorang karena adanya proses belajar menjadi
jahat; dan

C. Ternyata teori ini berlandaskan pada fakta dan bersifat rasional.

Sumber Referensi: Modul Teori Kriminologi


Diskusi Pkn 7
Izin menjawab diskusi yang diberikan Tutor . Golongan putih atau sering pula dikenal dengan
Golput kerap kali kita dengar dalam praktek demokrasi di Indonesia. Golput sendiri adalah
istilah politik yang timbul pada saat pemerintahan orde baru. Golput berawal dari aksi protes
mahasiswa sebagai gerakan untuk terlibat dalam pemilihan umum yang diselenggarakan pada
kala itu. Meskipun Golput ramai pada era orde baru, tetapi pada kenyataannya golput lebih
dominan terjadi pada era reformasi bahkan angka golput semakin meningkat pada setiap
pemilihan selanjutnya. Pendidikan demokrasi tentu berperan aktif dalam menekan angka
golput, penerapan pendidikan demokrasi yang paling efektif dilaksanakan melalui pendidikan
formal seperti pendidikan dapat di sekolah, penerapan ini dilakukan untuk membangkitkan
muda akan pentingnya menyuarakan pendapat melalui pemilihan umum, melalui pendidikan
demokrasi kita dapat diajarkan mengenai implementasinya. praktik demokrasi yang baik,
sosialisasi, dan aktualisasi konsep. Pendidikan demokrasi juga dapat mengajarkan kita
berpikir kritis dalam memilih calon pemimpin yang tepat sehingga generasi muda tidak
bimbang dan awam mengenai praktik demokrasi ini, masyarakat khususnya generasi muda
juga menjadi sadar dan tidak buta informasi mengenai pemilihan umum. Namun hal itu
tentunya kembali kepada pribadi masing-masing apakah mau menerapkan dan
mengimplementasikan atau tidak. Karena kesadaran masyarakat terutama generasi muda
dapat membantu mengurangi angka golput dalam setiap pelaksanaan pemilu. Menurut
pendapat saya pelanggaran hukum yang dilakukan masyarakat ini dapat merugikan berbagai
pihak baik pemerintah maupun rakyat jika terjadinya golput dalam proses pemilu,Kurangnya
akan kesadaran masyarakatmengenai hak dan kewajiban suatu warga di suatu negara yang
juga kurang menekankan penegakan hukum yang ada di indonesia ini.Padahal pemilu ini
akan memberikan sebuah pelajaran bagi warga maupun para pemuda agar terjadinya pemilu
yang jujur dan adil.Sebaiknya dalam hal pemilu ini perlu dilakukan sosialisasi dan
pemahaman tentang pentingnya pemilu.Penyebab terjadinya Golput antara lain:
1. Pertama, karena tidak terdaftar atau tidak mendapat kartu pemilih atau kartu undangan
pemilih belum sampai.
2. Orang yang terdaftar dan memiliki kartu undangan pemilih tetapi tidak datang ke TPS
karena ada urusan lain yang mendesak atau lebih memilih kerja mencari uang.
3. Ada orang yang dengan sadar atau dengan sengaja tidak menggunakan hak pilihnya
karena menilai partai peserta pemilu, caleg atau pasangan capres yang ada tidak ada
yang sesuai dengan pilihan mereka.
4. masyarakat yang dengan sadar tidak menggunakan hak pilihnya karena menilai
pemilu tidak ada gunanya. Karena menganggap tidak linier dengan kesejahteraan
yang mereka idam-idamkan.

Sumber Referensi :
- Modul Pendidikan Kewarganegaraan
- https://nasional.sindonews.com/berita/836311/113/4-faktor-penyebab-munculnya-
golput

Diskusi 7 Sistem Hukum Indonesia

Dalam perkara pidana, hakim dapat menjatuhkan putusan yang menyatakan "surat
dakwaan batal demi hukum" karena tidak menjelaskan secara rinci, dan lengkap
mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat
tindak pidana yang dilakukan.Dalam ketentuan pasal 143 ayat (3) KUHP adalah batal
demi hukum tetapi, dalam pengadilan sifat atau keadaan batal demi hukum tidak
terjadi dengan sendirinya karena adanya eksepsi obscuur libel yang harus diterima
oleh hakim. masih diperlukan adanya tindakan formal dari hakim dalam bentuk
putusan. Dengan demikian, keputusan yang akan diterapkan di atas alasan
pertimbangan surat dakwaan batal demi hukum sebagaimana ditegaskan dalam Pasal
143 ayat (3) KUHAP, adalah putusan yang berada di luar jangkauan Pasal 76 KUHP
Kedalam putusan yang menyatakan surat batal demi hukum tidak akan terpasang
unsurnya, karena putusan itu sendiri sama sekali bukan menyangkut peristiwa pidana
yang dilakukan. Peristiwa yang dilakukan belum disentuh dalam putusan. Yang
dipetimbangkan baru mengenai hal kelengkapan dan kesempurnaan surat
dakwaan. maka dari itu, putusan pengadilan yang menyatakan batal demi hukum,
tidak meminta izin untuk mengajukan kembali kepemeriksaan sidang pengadilan.
Agar keadaan yang batal demi hukum tersebut efektif dan formal benar-benar batal,
putusan pengadilan. Selama belum ada putusan pengadilan yang menyatakan surat
dakwaan batal, surat dakwaan yang dibatalkan demi hukum tersebut secara formal
masih tetap sah sebagai landasan untuk memeriksa dan mengadili. suatu dakwaan
dapat dibatalkan demi hukum jika pelanggaran tersebut tidak merumuskan semua
tidak dalil yang didakwakan, atau tidak secara jelas peran dan pelanggaran dalam
dakwaan, suatu kesalahan demi hukum juga karena tuduhan kabur tersebut (obscuur
fitnah).Surat dakwaan juga bisa dilakukan demi hukum jika tidak memenuhi syarat
materiil suatu surat dakwaan yaitu jika tidak menjelaskan secara rinci, jelas dan
lengkap mengenai tindak pidana yang dibatalkan dengan menyebutkan waktu dan
tempat tindak pidana yang dilakukan .

Sumber Referensi : Modul Sistem Hukum Indonesia

Anda mungkin juga menyukai