Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : PERDIANSYAH

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041526303

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4403/Perundang-Undangan

Kode/Nama UPBJJ : 11 / BANDA ACEH

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. SRIPOKU.COM --Bicara cita hukum, kita harus mengelompokkannya ke dalam dua segi. Segi
yang pertama ialah segi formal yaitu suatu wadah dari cita hukum yang telah digarap dengan melihat
alam kenyataan dari sekeliling kelompok masyarakat / bangsa. Menurut Ketua Pembina Adat
Sumatera Selatan Albar Sentosa Subari SH.MH melalui pesan whatsapp-nya menyebutkan bahwa
segi materiil ialah cita hukum yang berisi suatu kesatuan nilai dari kategori lainnya termasuk cita rasa
budaya masyarakat nya. Cita hukum atau Rechtsidee dari budaya yang bersangkutan tentang apa dan
bagaimana yang dinamakan hukum,sebagai ukuran pokok yang dapat dianggap sebagai hukum oleh
suatu masyarakat atau bangsa serta negara. Rechtsidee adalah pernyataan dari cita dan rasa tentang
bagaimana ramuan yang sesuai dari hukum dengan lain-lain nilai yang berasal dari kategori nilai-nilai
lainnya dengan memperhitungkan tuntutan alam kenyataan sekeliling yang tidak dapat dihindari. Cita
rasa itu ditentukan oleh filsafat dalam artinya sebagai pandangan hidup yang dianut masyarakat yang
bersangkutan. Dari itu Rechtsidee dalam dirinya adalah merupakan sesuatu yang didalamnya
mengandung kuat sekali unsur unsur yang emosional idiil yang batasan rasionalnya tidak begitu pasti.
Sedangkan pengertian umum hukum, yang berusaha menjelmakan Rechtsidee, tuntutan pertama yang
harus dipenuhi ialah bahwa itu dapat dikerjakan. Untuk itu perlu bahwa unsur-unsur dari pengertian
umum hukum ini harus rasional.
Pertanyaan:
1. Berikan analisis anda bahwa Pancasila sebagai rechtsidee atau cita hukum bangsa Indonesia?
2. Apa yang menjadi ciri dari Pancasila sebagai norma hukum dasar.
Jawab :
1. pancasila sebagai Rechtsidee adalah suatu hasil budi dan daya masyarakat atau bangsa Indonesia
dalam membuat, menerapkan hukum harus sesuai dengan nilai-nilai hidup di masyaraat yang
berlandaskan ideologi pancasila. Sebagai suatu ukuran, isinya dalah ramuan nilai-nilai yang berasal
dari berbagai kategori nilai dan kekuasaan. Dalam ramuan tersebut tunduk kepada cita rasa budaya
dan tuntutan alam nyata. Itu berarti bahwa isi dan wujud Rechtsidee tunduk kepada filsafat yang
mendasarinya.
2. nilai pancasila sebagai norma dasar Negara (Grundnorm, kaidah Negara yang fundamental) bersifat
imperatif artinya mengikat dan memaksa semua yang ada didalam wilayah kekuasaan hukum Negara
RI untuk setia melaksanakan, mewariskan., mengembangkan dan melestarikannya.

2. JAKARTA, KOMPAS.com - Gelombang aksi penolakan terhadap UU Cipta Kerja tak hanya
terjadi di DKI Jakarta, tetapi meluas hingga ke berbagai daerah di Tanah Air. Para guru besar dan
akademisi dari puluhan perguruan tinggi juga menyampaikan penolakan terhadap UU Cipta Kerja.
Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Padjadjaran Susi Dwi Harijanti, dalam konferensi pers
pada Rabu (7/10/2020), mengatakan pembentukan RUU Cipta Kerja tidak mempertimbangkan
aspirasi publik. Saat itu, UU Nomor 25/1997 dicabut karena mendapatkan penolakan pengusaha dan
pekerja/buruh. Sebelum akhirnya dicabut, pemerintah dua kali mengeluarkan peraturan pemerintah
pengganti undangundang ( Perppu) pada 1998 dan 2000 yang isinya menunda pemberlakuan UU
Ketenagakerjaan Nomor 25/1997. Menurut UU 12/2011, Perppu dapat ditetapkan presiden dalam hal
ihwal kegentingan memaksa. Asfin berpendapat, kewenangan ini bisa saja dilakukan apabila presiden
menghendaki. "Bisa pakai jalur UU 25/1997, tidak pernah diberlakukan. Perppu atau UU hanya
medium," ujar Asfin, Selasa (6/10/2020). Permintaan penerbitan Perppu juga datang dari Partai
Keadilan Sejahtera (PKS). Presiden PKS Ahmad Syaikhu meminta Presiden Joko Widodo
membatalkan UU Cipta Kerja dengan menerbitkan Perppu. Ia mengatakan, pemerintah harus
mendengarkan suara penolakan dari berbagai kelompok masyarakat terhadap pengesahan UU Cipta
Kerja. " Presiden Jokowi harus mendengar suara buruh dan masyarakat. Terbitkan Perppu. Cabut UU
Ciptaker. Sebab buruh dan masyarakat menolak keberadaannya," kata Syaikhu dalam keterangan
tertulis, Selasa (6/10/2020).
1.Berdasarkan artikel di atas, apakah Perppu memiliki kedudukan yang sama dengan undangundang
dalam hierarki peraturan perundang-undangan?
2.Mengapa buruh dan masyarakat meminta untuk diterbitkan Perppu yang baru dan bukan
menggantinya dengan undang-undang yang baru?
Jawab :
1. Bahwa perpu merupakan suatu peraturan yang dari segi isinya seharisnya ditetapkan dalam bentuk
undang-undang, tetapi karena keadaan kegentingan memaksa ditetapkan dalam bentuk peraturan
pemerintah maka kedudukan perpu yang paling rasional dalam hierarki peraturan perundang-
undangan adalah sejajar dengan undang-undang.
2. Karena sudah dalam keadaan genting dan memaksa. Perpu adalah peraturan perundangan yang
dikeluarkan oleh presiden Karena keadaan genting dan memaksa.

3. Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah sedang menyusun Peraturan Presiden soal Komisi


Pemberantasan Korupsi. Salah satu isinya menempatkan Lembaga Anti Rasuah berada di bawah
presiden. Dalam peraturan tersebut, pada Pasal 1 berbunyi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi
merupakan Pejabat negara setingkat menteri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden sebagai kepala negara.
1. Berikan analisis anda tentang kedudukan KPK dalam lembaga negara di Indonesia!
2. Sebagai lembaga negara yang setingkat dengan menteri apakah keputusan yang dikeluarkan
memiliki kekuatan yang sama dengan keputusan menteri? Berikan analisis anda!
Jawab :
1. Menurut Undang-Undang 30 tahun 2002, komisi pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga
pemberantasan korupsi yang kuat bukan berada diluar sistem ketatanegaraan, tetapi justru ditetapkan
secara yuridis didalam sistem ketatanegaraan karena pilar penegak hukum Indonesia berada dibawah
kekuasaan kehikaman menyangkut proses dan tahapan dalam peradilan dan bagian dari prinsip check
and balences antara kekuasaan eksekutif dan yudikatif. Kedudukan KPK disetarakan dengan
kepolisian dan kejaksaan dimana kepolisian dan kejaksaan termasuk dalam rumpun eksekutif.
2. keputusan yang dikeluarkan KPK memliki kekuatan yang sama dengan menteri karena lembaga
eksekutif yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari
pengaruh kekuasaan manapun.

Anda mungkin juga menyukai