Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 3

MATA KULIAH :
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
ADPU4332

OLEH :
IRAWATI
NIM : 041068066

UNIVERSITAS TERBUKA – UPBJJ PADANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2020.2

1
1. Jelaskan dan sebutkan sumber-sumber penerimaan keuangan negara dan keuangan daerah!
Jawab :
Sumber-sumber penerimaan keuangan negara
1. Pajak
Adalah pembayaran iuran oleh rakyat kepada negara yang dapat dipaksakan tanpa
balas jasa yang secara langsung dapat ditunjuk
2. Retribusi
Suatu pungutan yang dilakukan oleh pemerintah kepada seseorang yang telah
menikmati jasa pemerintah
3. Keuntungan dari perusahaan-perusahaan negara
Penerimaan yang berasal dari sumber ini merupakan peneirmaan-penerimaan
pemerintah dari keuntungan dalam penjualan barang-barang dan jasa yang dihasilkan
oleh perusahana negara
4. Denda-denda dan perampasan yang dilakukan oleh pemerintah
Pungutan paksaan terhadap seseorang yang melanggar peraturan yang dibuat oleh
pemerintah sebagai badan hukum publik
5. Sumbangan masyarakat
Sumbangan masyarakat biasanya jasa-jasa yang didirikan oleh pemerintah, seperti
pembayaran biaya-biaya perizinan
6. Pencetakan uang kertas
Pemerintah memiliki kekuasaan untuk mencetak uang kertas sendiri atau meminta
kepada Bank Sentral untuk memberikan pinjaman kepada pemerintah walaupun tanpa
suatu deking
7. Hasil dari undian negara
Dengan undian negara, pemerintah akan dapat menambah penerimaan, yaitu
perbedaan antara jumlah penerimaan dari lembaran surat undian yang dapat dijual
dengan semua pengeluarannya, termasuk hadiah yang diberikan kepada pemegang
undian tersebut.
8. Pinjaman
Pinjaman dapat berasal dari luar negeri maupun dalam negeri
9. Hadiah
Dapat terjadi antara pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, dari swasta kepaa
pemerintah dan dapat pula terjadi dari pemerintah suatu negara kepada negar lain

2
10. Hibah
Hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal dari sumbangan swasta dalam
negeri, sumbangan swasta, dan pemerintah luar negeri
Sumber-sumber penerimaan keuangan daerah adalah :
Pendapatan dan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah, telah ditentukan
berdasarkan Pasal 5 UU No.33 Tahun 2004 tentan perimbangan keuangan pusat dan
daerah yang terbagi dalam :
a. Penerimaan yang berasal dari pendapatan daerah
b. Penerimaan yang berasal dari pembiayana
Penerimaan yang berasal dari pendapatan daerah dalam ketentuan pasal 6 UU No.33
Tahun 2004 terdiri atas :
a. Pendapatan asli daeerah (PAD)
b. Dana perimbangan
c. Pendapatan lainnya
Penerimaan daerah yang berasal dari pembiayaan meliputi :
a. Sisa lebih perhitungan anggaran daerah
b. Penerimaan pinjaman daerah
c. Dana cadangan daerah
d. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan

2. Jelaskan dan sebutkan bentuk opini yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
atas penyelenggaraan keuangan negara!
Bentuk opini yang diberikan BPK terhadap penyelenggaraan keuangan negara adalah :
1. Opini wajar tanpa pengecualian
Dilakukan sebagai hasil pemeriksaan keuangan apabila dalam pemeriksaan keuangan
yang dilakukan terhadap penyelenggaraan keuangan didapati hal-hal berikut :
1) Bukti audit yang dibutuhkan telah terkumpul secara mencukupi dan auditor telah
menjalankan tugasnya sedemikian rupa sehingga dapat memastikan bahwa ketiga
standar pelaksanaan kerja lapangan telah ditaati
2) Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam perikatan kerja
3) Laporan keuangan yang diaudit disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi
keuangan yang diaudit disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim dan
berlaku di Indonesai

3
4) Tidak terdapat ketidak pastian yang cukup berani mengenai perkembangan di masa
mendatang dan yang dapat diperkirakan sebelumnya atau dipecahkan secara
memuaskan.
2. Opini wajar dengan pengecualian
Diberikan hasil pemeriksaan keuangan dalam hal pemeriksa menemukan ada satu
lebih penyelenggaraan keuangan yang tidak atau belum memenuhi standar pengelolaan
yang baik. Dalam penyelenggaran keuangan tersebut, menurut Usmansyah, terdapat
kondisi-kondisi berikut :
1. Mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan-keadaan luar
biasa
2. Jika terdapat kondisi dan peristiwa yang semula menyebabkan auditor yakin
tentang adanya kesangsian mengenai kelangsungan hidup entitas, setelah
mempertimbangkan rencana manajemen, auditor berkesimpulan bahwa rencana
manajemen tersebut dapat secara efektif dilaksanakan dan pengungkapan
mengenai hal itu telah memadai
3. Diantara dua periode akuntansi, terdapat suatu perubahan material dalam
penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya
4. Keadaaan tertentu berhubungan dengan laporan audit atas laporan keuangan
komparatif
5. Data keuangan kuartalan tertentu diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal
(Bapepam), tetapi tidak disajikan atau tidak di-review
6. Informasi tambahan yang diharuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia Dewan
Standar Akuntan Keuangan telah dihilangkan
7. Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan yang diaudit
secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan
Opini wajar dengan pengecualian pada dasarnya adalah kondisi saat penyelenggaraan
keuangan memiliki satu kekeliruan, tetapi kekeliruan tersebut tidak menimbulkan
dampak yang bersifat material.
3. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion) Adalah pendapat yang diberikan ketika
laporan secara keseluruhan ini dapat terjadi apabila auditor harus memberi tyambahan
paragraf untuk menjelaskan ketidakwajaran atas laporan keuangan, disertai dengan
dampak dari akibat ketidakwajaran tersebut, pada laporan auditnya.

4
4. Opini disclaimer
Tidak berpendapat diberikan sebagai opini terburuk atas kinerja penyelenggaraan
keuangan. Hal ini terjadi manakala dalam hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap
penyelenggaraan keuangan negara pada satu instansi terdapat kondisi bukan karena
banyaknya kesalahan atau sebaliknya, tetapi karena penyelenggara keuangan negara
tidak bisa memberikan bukti-bukti yang dibutuhkan pemeriksa (auditor) untuk bisa
menyimpulkan dan menyatakan apakah laporan keuangan yang dibuat penyelenggara
keuangan negara tersebut sudah disajikan dengan benar atau salah.

3. Uraikan mekanisme penyelesaian sengketa informasi public, sebutkan contoh kasus


penyelesaian sengketa informasi public yang anda ketahui!
Jawab :
Untuk penyelesaian sengketa informasi public dapat ditempuh beberapa model
penyelesaian sebagaimana diatur dalam UU No.14 Tahun 2008 sebagai berikut :
1. Penyelesaian sengketa informasi public melalui jalur pengajuan keberatan
Ciri utama dari pengajuan keberatan administrasi adalah ditujukan kepada atasan dari
pejabat, badan public, atau pejabat pengelola informasi dan dokuemn, khususnya atas
ditolaknya tau tidak dilakukannya kewajiban yang seharusnya dilakukan oleh yang
bersangkutan. Penyelesaian melalui jalur pengajuan keberatan ini diatur dalam Pasal
35 ayat (1) UU No 14/2008:
- Penolakan atas permintaan informasi berdasarkan alasan pengecualian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17
- Tidak disediakannya informasi berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
- Tidak ditanggapinya permintaan informasi
- Permintaan informasi ditanggapi tidak sebagaimana yang diminta
- Tidak dipenuhinya permintaan informasi
- Pengenaan biaya yang tidak wajar
- Penyampaian informasi yang melebihi waktu yang diatur dalam UU ini
Khusus untuk persengketaan informasi public sebagaimana dimaksud, dapat
dilakukan melalui musyawarah, khususnya sengketa informasi public yang berkaitan
dengan ketentuan huruf b sampai dengan g. untuk sengketa informasi karena alasan
penolakan atas permintaan informasi berdasarkan alasan pengecualian sebagaimana
dimaksud dalam pasal 17 UU No.14 Tahun 2008, penyelesaian dirposes sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

5
Sesuai dengan ketentuan pasal 30 ayat 3 PerKI No.1 Tahun 2010, pengajuan
keberatan administrasi dalam rangka penyelesaian sengketa public tidak harus
diajukan sendiri oleh pihak pencari/epngguna informasi public, tetapi dapat pula
diajukan oleh kuasa hukum dari yang bersangkutan. Bahkan pengajuan keberatan
secara langsung kepada pihak atasan PPID, tetapi dapat pula dilakukan melalui jalur
elektronik, misalnya melalui email atau jaringan sosial elektronik yang secara khusus
disedikan oleh pihak atasan PPID untuk menangani pengajuan keberatan administrasi
dalam sengketa informasi public. Pihak PPID juga diberikan kewajiban untuk
membantu pemrosesan dan pengisian formulit pengajuan keberatan yang dilakukan
oleh pencari keadilan.
2. Penyelesaian sengketa informasi melalui jalur mediasi
Mediasi adalah penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihak melalui
bantuan mediator komisi informasi. Penyelesaian sengketa informasi melalui jalur
mediasi dimulai dengan pengajuan permohonan dari pihak pencari/pengguna
informasi yang ditujukan kepada pihak komisi informasi. Pengajuan ini harus sudah
dilakukan oleh pihak pemohon informasi paling lambat 14 hari sejak tanggapan atas
keberatan diterima oleh pihak pencari/pengguna informasi. Pengajuan penyelesaian
sengketa informasi yang ditujukan kepada Komisi Informasi Publik dapat dilakukan
tidak hanya secara langsung dengan hadir di kantor KIP, tetapi juga dilakukan melalui
pengiriman surat ataupun email yang ditujukan kepada komisi
3. Penyelesaian ajudikasi nonlitigasi
Penyelesaian Ajudikasi Nonlitigasi (ANL) adalah penyelesaian melalui bantuan
komisi informasi sebagai institusi penyelesaian ajudikasi nonliitgasi. Ciri khasnya,
pola ini sesungguhnya merupakan pola banding adinistrasi yang memeriksa tidak
hanya sisi wetmatignya (normatifnya), sisi rechtmatig, dan doelmatig (kebijakan).
Penyelesaian ANL dalam sengketa informasi antara pencari keadilan dan lembaga
public, menurut PerKI No.2 Tahun 2010, dilakukan manakala terdapat salah satu
alasan sebagai berikut :
1) Penolakan atas permohonan informasi berdasarkan alasan pengecualian
sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 UU No.14 Tahun 2008 tentang
keterbukaan informasi public
2) Pemohon informasi public telah menempuh upaya penyelesaian sengketa melalui
mediasi, tetapi proses mediasi gagal atau salah satu/para pihak menarik diri dari
proses mediasi.

6
Proses ANL harus dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1) Mendengarkan dan/atau mengonfirmasi keterangan pemohon
2) Mendengarkan dan/atau mengonfirmasi keterangan termohon
3) Mendengarkan keterangan saksi jika aa dan/atau diperlukan
4) Mendengarkan keterangan pihak terkait jika ada dan/atau diperlukan
5) Memeriksa rangkaian data, keterangan, perbuatan, keadaaan, dan/atau peristiwa
yang bersesuaian dengan alat-alat bukti lain yang dapat dijadikan petunjuk jika
diperlukan
6) Mendengarkan kesimpulan dari kedua belah pihak jika ada dan/atau diperlukan
Penyelesaian ANL ditentukan batas waktu penyelesaiannya yakni maksimum
diselesaikan dalam tempo paling lama 40 hari sejak ajudikasi pertama. Pada tahap
awal persidangan, majelis komisioner membuka siding, menyatakan siding terbuka
untuk umum, dan menanyakan identitas para pihak. Jika para pihak diwakili oleh
kuasanya, diperlukan adanya surat kuasa dari pihak yang diwakili oleh kuasa hukum
tersebut.
Dalam penyelesaian ANL, pihak-pihak lain di luar pemohon dan termohon yang
terkait dengan sengketa informasi diperkenankan juga untuk masuk proses
persidangan. Hal ini dalam model persidangan sering disebut sebagai intervensi, yakni
masuknya oihak ketiga di luar pihak yang bersengketa, tetapi terkait dengan sengketa
yang ada guna membela atau mempertahankan kepentingannya. Masuknya pihak
terkait tersebut ditujukan terutama untuk :
1. Memberikan keterangan lisan atau tertulis
2. Mengajukan pertanyaan kepada ahli atau saksi
3. Mengajukan ahli atau saksi sepanjang berkaitan dengan hal-hal yang dinilai belum
terwakili dalam keterangan ahli atau saksi yang telah didengar keterangannya
dalam persidangan, atau
4. Menyampaikan kesimpulan akhir secara lisan atau tertulis
Pada tahap setelah semua pihak diberi kesempatan untuk melakukan pembuktian,
masuklah tahap kesimpulan. Kesimpulan merupakan tahap saat para pihak
meneguhkan kembali dalil-dalil, baik permohonan atau jawabannya berdasarkan
bukti-bukti yang ada di persidangan. Para pihak saat melaksanakan tahap kesimpulan
tidak harus dilakukan secara tertulis, tapi dapat diberikan dalam bentuk tulisan.
Sebelum MKI memutuskan suatu sengketa informasi public, setelah mendengar dan
memeriksa, baik permohonan, jawaban, bukti pemohon termohon, dan kesimpulan

7
pemohon termohon maupun pihak terkait., dilakukanlah musyawarah diantara
anggota MKI untuk menentukan putusan. Jika musyawarah tidak bisa menghasilkan
putusan, pada akhirnya putusan diambil dari suara terbanyak atau berdasarkan voting
diantara anggota MKI. Jika ada salah satu kominisioner yang tidak sepakat dengan isi
putusan, kepadanya diberikan kesempatan untik membuat dissenting opinion dan
dilampirkan bersama-sama dengan putusan aslinya.
4. Upaya ajukan litigasi
Jika salah satu pihak dari yang bersengketra belum merasa puas dengan isi putusan
yang telah diambil oleh Majelis Komisi Informasio, kepadanya diperkenankan untuk
mengajukan penyelesaian sengketa informasi tersebut melalui jalur ajudikasi litigasi
yang artinya melalui jalur peradilan. Terdapat dua jenis peradilan yang ditunjuk untuk
memproses penyelesaian sengketa informsai public :
1) Peradilan tata usaha negara jika termohon adalah badan public negeri
2) Peradilan umum jika termohon adalah badan public swasta atau privat
Tata cara penyelesaian sengketa informasi public yang diselesaiakn melalui jalur
peradilan diatur dalam Peraturan MAhkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2011 tentang
tata cara penyelesaian sengketa informasi public di pengadilan. Dalam penyelesaian
sengketa informasi public melalui ajudikasi litigase (AL), pendaftaran gugatan
diajukan paling lambat 14 hari sejak putusan Majelis KI diberitahukan kepada para
pihak.
Dalam penyelesaian AL, prosesnya bersifat lex specialis dari pada ketentuan hukum
acara pada umumnya. Namun, sepanjang tidak diatur secara khusus, segala hukum
acara berlaku seperti biasa. Apabila pengajuan gugatan/keberatan telah didaftarkan
dan deregister perkara, paling lambat 14 hari sesudahnya pihak panitera pengadilan
wajib meminta panitera MKI untuk mengirimkan berkas putusan MKI yang
disengketakan ke pengadilan yang dimaksud. Pihak MKI wajib menyerahkan paling
lambat 14 hari sejak permintaan diajukan oleh pihak pengadilan. Pihak termohon
dapat mengajukan jawaban atas permohonan yang diajukan oleh pihak pemohon
paling lambat 30 hari sejak keberatan deregister oleh panitera pengadilan. Tiga hari
setelah termohon menyampaikan jawaban, pihak ketua pengadilan menetapkan
majelis hakim yang akan menyidangkan perkara tersebut.
Hakim PTUN, setelah melakukan pemeriksaan dan penelitian atas semua berkas dan
alat bukti yang diajukan, baik pihak pemohon maupun termohon, dapat menjatuhkan
putusan yang amarnya berdasarkan PerMA-RI No.2 Tahun 2010. Hal itu berisi

8
pemberian atau penolakan akses terhadap seluruh atau sebagian informasi yang
diminta. Dalam putusan yang dijatuhkan berdasarkan Pasal 49 UU No. 14 Tahun
2008, hakim PTUN/PN dapat menambahkan perintah-perintah yang diperlukan.

Contoh kasus penyelesaian sengketa informasi public :


Alfamart Gugat Komisi Informasi Publik Soal Sumbangan Warga
Polemik sumbangan warga yang dikelola oleh Alfamart atau PT Sumber Alfaria
Trijaya Tbk terus berlanjut. Kali ini Alfamart mengajukan gugatan kepada Komisi
Informasi Publik (KIP). Gugatan itu didaftarkan ke Pengadilan Negeri Tangerang.
Corporate Affairs Director Solihin menjelaskan, KIP tidak tepat membuat keputusan
yang memerintahkan Alfamart memberikan informasi kepada Mustolih Siradj,
konsumen Alfamart yang meminta transparansi pengelolaan donasi yang dikelola oleh
Alfamart.
Solihin menjelaskan, dalam Undang-Undang No.14 tahun 2008 mengenai
Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP),  Alfamart tidak memenuhi definisi sebagai
Badan Publik, sementara kewenangan KIP menyidangkan sengketa hanyalah untuk
Badan Publik.
"Perusahaan merasa keberatan karena dengan KIP mengeluarkan putusan, KIP
melaksanakan kewenangannya terhadap suatu badan publik," tegas Solihin di Jakarta,
Senin (6/3/2017).
Sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, perusahaan mengajukan keberatan dan
menempuh prosedur hukum yang diperbolehkan dalam peraturan perundang-
undangan.
Dijelaskannya, Alfamart mengajukan keberatan, yang berdasarkan Peraturan
Mahkamah Agung No.2 tahun 2011 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa
Informasi Publik Di Pengadilan (Perma No.2/2011), berbentuk gugatan ke Pengadilan
Negeri, untuk membatalkan putusan KIP.
Dalam gugatan tersebut, tidak ada tuntutan berbentuk ganti rugi apapun kepada pihak
konsumen atau donatur dalam kasus ini, selain sebagai pihak yang harus digugat,
karena berdasarkan Perma No.2/2011, definisi Pihak adalah pihak-pihak yang semula
bersengketa di Komisi Informasi, yaitu Pemohon Informasi dengan Badan Publik
Negara atau Badan Publik selain Badan Publik Negara.
Ditegaskan Solihin, jelas bahwa gugatan yang diajukan Perusahaan sama sekali tidak
dikarenakan konsumen dan donatur tersebut mempertanyakan transparansi program

9
donasi konsumen, namun semata-mata ditujukan agar putusan KIP yang
menimbulkan konsekuensi Perusahaan dianggap sebagai badan publik, dapat
dibatalkan.
"Kami berharap semua pihak dapat menghormati proses hukum yang sedang berjalan
dan memahami langkah hukum yang dilakukan Perusahaan," tutupnya.
Untuk diketahui, kasus ini bermula ketika Mustolih Siradj, konsumen Alfamart yang
meminta transparansi pengelolaan donasi kepada Alfamart. Sebagai konsumen, dia
merasa berhak mengetahui aliran dana sumbangan yang telah diberikannya selama ini.
Dia mengklaim memiliki bukti untuk mengajukan transparansi sumbangan tersebut.
"Saya punya 20 struk donasi dan kemudian menyurati Dirut alfamart yang intinya di
surat saya, meminta 11 item informasi penyelenggaraan sumbangan. Seperti izin
sumbangan, siapa penerima manfaat donasi terkumpul dan akuntan publik,"
jelas Mustolih.
Dia mengaku, mendapatkan informasi jika pada 2015, Alfamart menghimpun dana
sumbangan dari kembalian uang konsumen Rp 33,6 miliar. Hal ini yang dia
pertanyakan transparansinya.
Merasa Alfamart tidak transparan Mustolih kemudian mengajukan sengketa ke
Komisi Informasi. Hasilnya, Alfamart diperintahkan memberikan data kepada
Mustolih. (Yas/Gdn)

Sumber referensi :
1. ADPU4333 Administrasi Keuangan Modul 3, penerimaan dan pengeluaran negara
2. ADPU4332 Hukum Adminsitrasi Negara modul 6 dan 7
3. https://www.liputan6.com/bisnis/read/2877643/alfamart-gugat-komisi-informasi-
publik-soal-sumbangan-warga

10

Anda mungkin juga menyukai