Anda di halaman 1dari 37

11/15/2020 Diskusi.

Selamat datang pada E-Learning Universitas Terbuka Font size: A A A

Aktivasi Panduan En

Bookmarks 2 Search courses LUTHFI NURDIANSYAH


Hide sidebars

ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH 17

DashboardMy courses ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH 17 Sesi 6 Diskusi.6

Search forums

Course dashboard

Diskusi.6
Settings

Display replies in nested form

Diskusi.6
Wednesday, 9 September 2020, 8:12 PM

Sebelum berdiskusi silahkan anda pelajari terlebih dahulu pertama tentang pengertian barang publik dan barang privat, kedua
prinsip-prinsip Good Governance dan reinventing government:

Kemudian silahkan diskusikan berikut ini:

1. Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat!


2. Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?
3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip reinventing
government (Osborne dan Gaebler, 1992). Jelaskan pendapat anda!

Permalink Reply

Re: Diskusi.6
by NAMIRA FEBIYANTI 030868385 - Monday, 2 November 2020, 10:02 AM

NAMA : NAMIRA FEBIYANTI


NIM : 030868385
1. Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat!
2. Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?
3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Jelaskan pendapat anda!
JAWAB
1.Karena pelayanan barang dan jasa privat bukan pemerintah melayani nya. pemerintah hanya melayani
pelayanan publik. pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik
maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di
Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka
upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 1/37
11/15/2020 Diskusi.6
undangan.
2. karena pemerintah Meningkatnya belanja pemerintah daerah
akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi,
peningkatan belanja dapat dilakukan di sisi
pengeluaran rutin seperti belanja pegawai.
3.Prinsip-prinsip Reinventing Government :
1. Mengarahkan Ketimbang Mengayuh (Steering Rather Than Rowing) Berfokus pada pengarahan, bukan pada
produksi pelayanan public. •Memisahkan fungsi ”mengarahkan” (kebijaksanaan dan regulasi) dari fungsi
”mengayuh” (pemberian layanan dan compliance). •Peranan pemerintah lebih sebagai fasilitator dari pada
langsung melakukan semua kegiatan operasional; •Metode-metode yang digunakan antara lain : privatisasi,
lisensi, konsesi, kerjasama operasional, kontrak, voucher, insentif pajak, dll. Pemerintah harus menyediakan
(providing) beragam pelayanan publik, tetapi tidak harus terlibat secara langsung dengan proses produksinya
(producing). Pemerintah memfokuskan pada pemberian arahan, sedangkan produksi pelayanan publik diserahkan
Hide sidebars

kepada swasta atau pihak ketiga. Produksi pelayanan publik oleh Pemerintah harus dijadikan sebagai
perkecualian, bukan suatu keharusan. Pemerintah hanya memproduksi pelayanan publik yang belum dapat
dilakukan pihak non publik.

2. Pemerintah adalah Milik Masyarakat : Memberdayakan Ketimbang Melayani (Empowering raher than Serving ).
•Mendorong mekanisme control atas pelayanan lepas dari birokrasi dan diserahkan kepada masyarakat;
•Masyarakat dapat membangkitkan komitmen mereka yang lebih kuat, perhatian lebih baik dan lebih kreatif dalam
memecahkan masalah; •Mengurangi ketergantungan masyarakat kepada pemerintah. Dengan adanya prinsip ini,
Pemerintah sebaiknya memberi wewenang kepada masyarakat, sehingga menjadi masyarakat yang mampu
menolong dirinya sendiri (community self-help).

3. Pemerintah yang kompetitif : Menyuntikkan persaingan dalam pemberian pelayanan (Injecting Competition into
service Delivery) •Pemberian jasa/layanan harus bersaing dalam usaha berdasarkan kinerja dan harga
•Persaingan adalah kekuatan yang fundamental yang tidak memberikan pilihan lain yang harus dilakukan oleh
organisasi public; •Pelayanan public yang dilaksanakan oleh Pemerintah tidak bersifat monopoli tetapi harus
bersaing •Masyarakat dapat memilih pelayanan yang disukainya.Oleh sebab itu pelayanan sebaiknya mempunyai
alternative. Kompetisi merupakan satu-satunya cara untuk menghemat biaya sekaligus meningkatkan kualitas
pelayanan. Dengan kompetisi, banyak pelayanan publik yang dapat ditingkatkan kualitasnya tanpa harus
memperbesar biaya.

4. Pemerintah Digerakkan oleh Misi : Mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan (Transforming Rule-
Driven Organizations) menjadi digerakkan oleh misi (mission-driven). •Secara internal, dapat dimulai dengan
mengeliminasi peraturan internal dan secara radikal menyederhanakan system administrasi. •Perlu ditinjau
kembali visi tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah •Misi pemerintah harus jelas dan peraturan
perundangan tidak boleh bertentangan dengan misi tersebut. Apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh
Pemerintah diatur dalam mandatnya. Tujuan Pemerintah bukan mandatnya, tetapi misinya. Contoh: Cara
penyusunan APBD. APBD memang harus disusun berdasarkan suatu prosedur yang benar dan baku, tetapi
pemenuhan prosedur bukanlah tujuan. Tujuan APBD adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

5. Pemerintah yang berorientasi hasil: Membiayai hasil bukan masukan (Funding outcomes, Not input).
a.Berusaha mengubah bentuk penghargaan dan insentif: membiayai hasil dan bukan masukan.
b.Mengembangkan standar kerja, yang mengukur seberapa baik mampu memecahkan masalah. c.Semakin baik
kinerja, semakin banyak dana yang dialokasikan untuk mengganti dana yang dikeluarkan unit kerja.

6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan: Memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi (Meeting the Needs
of Customer, not be Bureaucracy) •Mengidentifikasi pelanggan yang sesungguhnya. •Pelayanan masyarakat harus
berdasarkan pada kebutuhan riil, dalam arti apa yang diminta masyarakat •Instansi pemerintah harus responsif
terhadap perubahan kebutuhan dan selera konsumen; •Perlu dilakukan penelitian untuk mendengarkan pelanggan
mereka, •Perlu penetapan standar pelayanan kepada pelanggan •Pemerintah perlu meredesain organisasi mereka
untuk memberikan nilai maksimum kepada para pelanggannya. •Menciptakan dual accountability (masyarakat dan
bisnis, serta DPRD dan pejabat).

7. Pemerintah wirausaha: Menghasilkan ketimbang membelanjakan (Earning Rather than Spending) •Pemerintah
wirausaha memfokuskan energinya bukan hanya membelanjakan uang (melakukan pengeluaran uang) melainkan
memperolehnya. •Dapat diperoleh dari biaya yang dibayarkan pengguna dan biaya dampaknya (impact fees);
pendapatan atas investasinya dan dapat menggunakan insentif seperti dana usaha (swadana) •Partisipasi pihak
swasta perlu ditingkatkan sehingga dapat meringankan beban pemerintah. Contoh pelaksanaan : a.Dapat
mengembangkan beberapa pusat pendapatan, misal : BPS dan Bappeda dapat menjual informasi tentang
daerahnya kepada pusat-pusat penelitian. b.BUMD menjual barang maupun jasa c.Memberi hak guna usaha,
menyertakan modal dan lain-lain.

8. Pemerintah antisipatif (anticipatory government): Mencegah ketimbang Mengobati (Preventon Rather than
Cure) •Bersikap proaktif •Menggunakan perencanaan strategis untuk menciptakan visi daerah. •Visi membantu
meraih peluang tidak terduga, menghadapi krisis tidak terduga, tanpa menunggu perintah.

9. Pemerintah desentralisasi (decentralized government): Dari hierarki menuju partisipasi dan tim kerja (From
Hierarchy to Participation and Teamwork) Dengan melihat beberapa tantangan dari masyarakat, diantaranya : (a)
Perkembangan teknologi sudah sangat maju. (b) Kebutuhan masyarakat dan bisnis semakin kompleks. (c) Staf
banyak yang berpendidikan tinggi Maka pemerintah perlu untuk : •Menurunkan wewenang melalui organisasi,
dengan mendorong mereka yang berurusan langsung dengan pelanggan untuk lebih banyak membuat keputusan

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 2/37
11/15/2020 Diskusi.6
(Pengambilan keputusan bergeser kepada masyarakat, asosiasi, pelanggan, LSM.) •Tujuan : Untuk memudahkan
partisipasi masyarakat, serta terciptanya suasana kerja Tim. •Pejabat yang langsung berhubungan dengan
masyarakat (from-line workers) harus diberi kewenangan yang sesuai. Karena dengan kewenangan yang
diberikan akan memeungkikan terjadinya koordinasi “cross functional” antar semua instansi yang terkait.

10. Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar (market oriented government) : Mendongkrak perubahan
melalui pasar (Leveraging change throught the Market) Mengadakan perubahan dengan mekanisme pasar (
sistem insentif ) dan bukan dengan mekanisme administratif (sistem prosedur dan pemaksaan). Ada dua cara
alokasi sumberdaya, yaitu mekanisme pasar dan mekanisme administratif. Mekanisme pasar terbukti yang terbaik
di dalam mengalokasi sumberdaya. (a) Pemerintah wirausaha menggunakan mekanisme pasar, tidak memerintah
dan mengawasi, tetapi mengembangkan dan menggunakan sistem insentif agar tidak merugikan masyarakat. (b)
Lebih baik merekstrukturisasi pasar guna memecahkan masalah daripada menggunakan mekanisme administrasi
seperti pemberian layanan atau regulasi, komando dan control; (c) Tidak semua pelayanan public harus dilakukan
Hide sidebars

oleh pemerintah sendiri. (d) Kebijaksanaan public harus dapat memanfaatkan mekanisme pasar untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. (e) Partisipasi pihak swasta perlu ditingkatkan.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by FIONA B NATU 030893547 - Monday, 2 November 2020, 4:58 PM

selamat siang, saya Fiona akan menaggapi soal diskus sesi ke-6 ini,
Terima kasih

Pertnyaaan :
Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat!

Penyelesaian:
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik
yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di
Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
UUD 1945 memang tidak menutup adanya partisipasi swasta tapi tidak boleh menghilangkan penguasaan
oleh negara. Akhirnya berkembanglah konsep public-private partnership (PPP) atau kerjasama pemerintah
dan swasta dalam penyediaan barang publik yang didasari oleh pemikiran bahwa model tersebut akan
mampu menghasilkan penyediaan barang publik yang optimal.

Pada public-private partnership (PPP), pemerintah masih memegang peranan dan kontrol pada penyediaan
barang publik. Pada pelaksanaan kerjasama ini, pemerintah harus dapat memastikan betul bahwa penyediaan
barang publik yang dilakukan swasta dilakukan karena motif sosial bukan semata-mata mencari keuntungan,
sehingga tetap dapat menjaga hak rakyat atas barang publik.
Kesimpulan:
Penyediaan barang publik oleh swasta dapat mendorong pertumbuhan barang publik lebih cepat dan
berkualitas. Dengan konsekuensi, masyarakat harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk menikmati
barang publik tersebut. Pemerintah harus lebih berani mengeluarkan berbagai kebijakan yang melindungi
masyarakatnya dan melindungi negara dengan cara bersikap tegas dalam hubungannya dengan organisasi
swasta dalam penyediaan barang publik. Sehingga tetap terlaksana penyediaan barang publik yang
memenuhi hak rakyat.

pertanyaan
2. Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth

penyelesaian :
economic growth / Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam
memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang
bersifat kuantitatif dan biasanya diukur dengan menggunakan data produk domestik bruto atau pendapatan output
perkapita. Tersedianya infrastruktur yang baik diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas di berbagai
sektor serta meningkatkan produktifitas masyarakat yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu proses
kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Felix (2012) berpendapat bahwa pemerintah daerah semestinya
dapat mengalokasikan belanja modal lebih tinggi dibandingkan belanja rutin yang relative kurang produktif.

pertanyaan :
3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992)

penyelesaian :
Reinventing Government adalah “transformasi system dan organisasi pemerintah secara fundamental guna
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 3/37
11/15/2020 Diskusi.6
menciptakan peningkatan dramatis dalam efektifitas, efesiensi, dan kemampuan mereka untuk melakukan inovasi.
Transformasi ini dicapai dengan mengubah tujuan, system insentif, pertanggungjawaban, struktur kekuasaan dan
budaya system dan organisasi pemerintahan”. Pembaharuan adalah dengan penggantian system yang birokratis
menjadi system yang bersifat wirausaha. Pembaharuan dengan kata lain membuat pemerintah siap untuk
menghadapi tantangan-tantangan dalam hal pelayanan terhadap masyarakat, menciptakan organisasi-organisasi
yang mampu memperbaiki efektifitas dan efisiensi pada saat sekarang dan di masa yang akan datang.
prinsip reinventing government
1. Mengarahkan Ketimbang Mengayuh (Steering Rather Than Rowing) Berfokus pada pengarahan, bukan pada
produksi pelayanan public. Memisahkan fungsi ”mengarahkan” (kebijaksanaan dan regulasi) dari fungsi
”mengayuh” (pemberian layanan dan compliance).

Peranan pemerintah lebih sebagai fasilitator dari pada langsung melakukan semua kegiatan operasional;
Hide sidebars

Metode-metode yang digunakan antara lain : privatisasi, lisensi, konsesi, kerjasama operasional, kontrak, voucher,
insentif pajak, dll. Pemerintah harus menyediakan (providing) beragam pelayanan publik, tetapi tidak harus terlibat
secara langsung dengan proses produksinya (producing). Pemerintah memfokuskan pada pemberian arahan,
sedangkan produksi pelayanan publik diserahkan kepada swasta atau pihak ketiga. Produksi pelayanan publik
oleh Pemerintah harus dijadikan sebagai perkecualian, bukan suatu keharusan. Pemerintah hanya memproduksi
pelayanan publik yang belum dapat dilakukan pihak non publik.

2. Pemerintah adalah Milik Masyarakat : Memberdayakan Ketimbang Melayani (Empowering raher than Serving ).

Mendorong mekanisme control atas pelayanan lepas dari birokrasi dan diserahkan kepada masyarakat;

Masyarakat dapat membangkitkan komitmen mereka yang lebih kuat, perhatian lebih baik dan lebih kreatif dalam
memecahkan masalah;

Mengurangi ketergantungan masyarakat kepada pemerintah. Dengan adanya prinsip ini, Pemerintah sebaiknya
memberi wewenang kepada masyarakat, sehingga menjadi masyarakat yang mampu menolong dirinya sendiri
(community self-help).

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by MOCHAMAD SARWO EDI 031393875 - Tuesday, 3 November 2020, 5:31 AM

1. Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat!


Karena pemerintah hanya menyediakan barang dan jasa ke dalam sektor publik yaitu sebagai berikut :
a. Disediakan oleh negara
b. Negara harus menyediakan barang tersebut, tanpa dikaitkan dengn kondisi atau latar belakang publik seperti
aspirasi politik, agama,suku,sosial budaya, dan etnisitas
c. Semua orang harus dapat menfaatkan barang tersebut, tanpa kecuali dan tanpa membayar secara langsung.
2. Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?
Karena kegiatan pemerintah daerah dalam rangka menyelenggarakan fungsi pembangunan untuk pertumbuhan
ekonomi daerah harus didasarkan pada tujuan, program, dan sasaran yang jelas , tujuannya adalah pemerintah
dalam melaksanakan fungsi economic growth untuk memberikan fasilitas yang dibangun mudah dijangkau,
harganya murah/terjangkau, tempatnya strategis, akses ke pasar mudah, fasilitasnya lengkap, transportasi lancar,
bersih, aman, lembaga pendukungnya, seperti izin, bea cukai, perbankan, atau gudang yang memeilik prospek
ekonomi yang berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Jelaskan pendapat anda!
Ada 10 prinsip dalam pemerintah mnerapkan Good governance dan pelayanan prima yaitu
a. Pemerintah katalis, yaitu pemerintah lebih banyak mengarahkan daripada melaksanakan tugas-tugas atau
mengayuh
b. Memberikan wewenang kepada masyarakat ketimbang melayani
c. Pemerintah yang kompetitif, yaitu selalu mengarahkan agar pelayanan diberukan lebih baik atau berlomba
memberi pelayanan terbaik.
d. Pemerintah digerakkan oleh misi yang sebelumnya digerakkan oleh peraturan
e. Pemerintah yang berorentasi kinerja atau hasil karya
f. Pemerintah yang berorentasi kepada pelanggan yaitu memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan kebutuhan para
birokratnya
g. Pemerintah yang berorentasi wirausaha, yaitu yang menghasilkan, bukan sekadar membelanjakan atau
menghabiskan anggaran
h. Pemerintah yang selalu bersikap antisipatif yaitu melakukan pencegahan lebih diutamakan daripada mengobati
atau menyelesaikan masalah.
i. Pemerintah yang terdesentralisasi dari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja agar lebih fleksibel, efisien,
inovatif, dan produktif

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 4/37
11/15/2020 Diskusi.6
j. Pemerintah yang berorentasi pasar yaitu pemerintah yang mendongrak melalui pasar. Pemerintah baisanya identik
dengan program

Re: Diskusi.6
by SAPWAN 018412876 - Tuesday, 3 November 2020, 10:40 AM

No. 1
Hide sidebars

Pelayanan Publik / Pelayanan umum sangat terkait dengan upaya penyediaan barang publik atau jasa publik dapat
dipahami dengan menggunakan taksonomi barang dan jasa yang dikemukakan Hawlett dan Ramesh (1995 : 33-34),
berdasarkan derajat eksklusivitasnya (apakah suatu barang / jasa hanya dapat dinikmati secara eksklusiv oleh satu
orang saja) dan derajat keterhabisannya (apakah satuan barang atau jasa habis terkonsumsi atau tidak setelah
terjadinya transaksi ekonomi), Howlett dan Ramesh membedakan adanya 4 macam barang / jasa, yaitu :
1. Barang / jasa privat
Yaitu barang / jasa yang derajat ekslusivitas dan derajat keterhabisannya sangat tinggi.
Contoh : Pakaian atau jasa tukang pijat yang dapat dibagi-bagi untuk beberapa pengguna, tetapi kemudian tidak
tersedia lagi untuk orang lain jika telah dibeli oleh beberapa pengguna
2. Barang / jasa publik
Yaitu barang / jasa yang derajat eksklusivitas dan derajat keterhabisannya sangat rendah.
Contoh : Penerangan jalan, keamanan atau kenyamanan lingkungan yang tidak dapat dibatasi penggunaannya dan
tidak habis meski telah dinikmati banyak pengguna
3. Peralatan publik atau barang / jasa semi publik
Yaitu barang / jasa yang derajat eksklusivitasnya tinggi, tetapi tingkat keterhabisannya rendah.
Contoh : jalan tol atau jembatan yang tetap masih dapat dipakai oleh pengguna lain setelah dipakai oleh seorang
pengguna, tetapi memungkinkan untuk dilakukan penariakan biaya kepada setiap pengguna.
4. Barang / jasa milik bersama
Yaitu barang / jasa yang derajat eksklusivitasnya rendah, tetapi tingkat keterhabisannya tinggi.
Contoh : ikan, penyu, karang di laut yang kuantitasnya berkurang setelah terjadinya pemakaian, tetapi tak
dimungkinkan untuk dilakukan penarikan biaya secara langsung kepada orang yang menikmatinya.

No. 2
Indonesia memiliki aset yang berperan penting bagi pembangunan nasional termasuk sosial dan ekonomi antara lain
sumber daya manusia dan industri dalam negeri. TIK khususnya internet pitalebar merupakan salah satu kunci
dalam pembangunan sosial ekonomi di suatu negara. Studi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana dampak
pemanfaatan internet pitalebar di Indonesia terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat serta mengidentifikasi
apakah langkah yang telah dilakukan pemerintah daerah dalam mendorong pemanfaatan internet pitalebar telah
dilakukan secara optimal. Data yang diperoleh melalui penelitian dianalisis menggunakan metode Matthew B Miles
dan A Michael Huberman, (2007). Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan internet pitalebar di Indonesia
meningkat dengan signifikan dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat.
Namun demikian pemanfaatan internet pitalebar tersebut belum dilakukan secara optimal terutama untuk tujuan
yang bersifat produktif. Pemerintah daerah telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk mendorong
pemanfaatan internet pitalebar di Indonesia seperti penggelaran ducting untuk kabel serat optik, pelatihan bidang
TIK, penyediaan akses internet WiFi di fasilitas publik. Namun, langkah yang dilakukan pemerintah daerah perlu
lebih diintensifkan guna memperluas penetrasi internet pitalebar untuk peningkatan dan pemerataan pertumbuhan
sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia.

No.3
Selama ini, Public Administration selalu diterjemahkan dengan Administrasi Negara. Akibat dari terjemahan seperti
itu, selama beberapa dekade di Indonesia, orientasi administrasi negara adalah bagaimana pelayanan kepada
negara, dan masyarakat harus melayani negara, semuanya serba negara sehingga muncul istilah “abdi negara”.
Apabila segala sesuatu diatasnamakan negara, maka hal tersebut sudah harus tuntas, dan direlakan; semua orang
harus berkorban demi negaranya. Dengan demikian, pelayanan yang semula dikonsep untuk masyarakat umum,
terbalik menjadi pelayanan untuk negara. Padahal konsep awal dari Public Administration sesuai dengan
terjemahannya adalah “Administrasi Publik” yaitu berorientasi kepada masyarakat. Perkembangan terbaru
paradigma administrasi publik, mengarah kepada masyarakat dan berorientasi kepada masyarakat serta berupaya
bagaimana strategi melakukan atau melayani masyarakat (publik). Hal ini sejalan dengan hakekat pelaksanaan era
otonomi, yakni peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Pada dasarnya masyarakat tidak terlalu peduli dengan more regulated atau less regulated, less governed atau more
governed karena kepedulian utama mereka terletak pada terselesaikannya beragam masalah yang mereka hadapi.
Bagi administrasi publik, kondisi ini merupakan tantangan besar yang harus dihadapi mengingat kebutuhan
masyarakat yang semakin kompleks sementara sumber daya dan kapasitas birokrasi yang berkembang tidak
sebanding dengan perkembangan kebutuhan tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir ini, berkembang beragam
pendekatan dalam menghadapi tuntutan ini. Isu manajemen publik dan public governance (kepemerintahan publik)
terus meluas dan menjadi perdebatan hangat (Khairul Muluk, 2004).

Permalink Show parent Reply

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 5/37
11/15/2020 Diskusi.6

Re: Diskusi.6
by MECI ANALITA 041597659 - Tuesday, 3 November 2020, 10:42 AM

1.Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat

Pengertian Sektor Publik Sektor publik dipahami sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan
umum dan penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain
yang diatur dengan hukum. Oleh karena sektor publik sangat luas, maka dalam penyelenggaraannya sering
Hide sidebars

diserahkan ke pasar, namun pemerintah tetap mengawasinya dengan sejumlah regulasi. Bahkan beberapa bidang
sektor publik dikelola dengan menggunakan sumber pendanaan dari sumbangan atau dana amal . Pada awalnya
sektor publik ini muncul karena ada kebutuhan masyarakat secara bersama terhadap barang atau layanan tertentu.
Untuk menghindari terjadinya alokasi dan distribusi barang atau layanan umum yang tidak adil maka pengaturan
pengalokasian dan pendistribusiannya diserahkan kepada pihak (pengurus) tertentu. Keberadaan sektor di tengah
masyarakat tidak bisa dihindarkan (inevitable). Masyarakat membutuhkan regulasi yang mengatur pemakaian
barang-barang publik (public goods). Dalam perkembangannnya, sektor publik sangat berperan dalam pengaturan
public goods tersebut sehingga dapat didistribusikan kepada segenap masyarakat secara adil dan merata. Menurut
Jones (1993), peran utama sektor publik mencakup tiga hal, yaitu: 1. Regulatory Role Regulasi dibutuhkan agar
masyarakat bisa secara bersama-sama mengonsumsi dan menggunakan public goods. Tanpa ada aturan oleh
organisasi di lingkungan sektor publik maka ketimpangan akan terjadi di masyarakat. Sebagian masyarakat akan
dirugikan karena tidak mampu memperoleh barang atau layanan yang sebetulnya untuk umum.

2.Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?

Pembangunan ekonomi bergantung dari pertumbuhan ekonomi (economic growth), di mana pembangunan ekonomi
mendorong dalam ekonomi dan sebaliknya pula. Ekonomi memperlancar dalam proses pembangunan ekonomi.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), pertumbuhan ekonomi proses di mana kekayaan suatu bangsa meningkat
dari waktu ke waktu. Meskipun istilah tersebut sering digunakan dalam diskusi kinerja ekonomi jangka pendek.
Dalam teori ekonomi umumnya merujuk pada peningkatan kekayaan selama periode yang diperpanjang.
Pertumbuhan dapat digambarkan sebagai proses transformasi. Pertumbuhan ekonomi biasanya dibedakan dari
pembangunan ekonomi. Istilah pertumbuhan ekonomi diterapkan pada ekonomi yang sudah mengalami
peningkatan pendapatan perkapita. Dalam buku Ekonomi Pembangunan (2017) karya Patta Rapanna dan kawan-
kawan, pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses di mana meningkatnya pendapatan tanpa mengaitkannya
dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Tingkat pertumbuhan penduduk umumnya sering dikaitkan dengan
pembangunan ekonomi. Definisi lain pertumbuhan ekonomi adalah bertambahnya pendapatan nasional dalam
periode tertertentu, misalnya dalam satu tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi menunjukan peningkatan dari
kapasitas produksi maupun jasa dalam kurun waktu tertentu. Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefinisikan
sebagai peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang-barang dan jasa.
Pertumbuhan ekonomi salah satu indikator yang sangat penting dalam melakukan analisi tentang pembangunan
ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi menujukkan sejauh mana aktivitas perekonomian
akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Dengan kata lain bahwa
pertumbuhan ekonomi lebih menujuk kepada perubahan yang bersifat kuantitatif . Biasanya diukur dengan
menggunakan data Produk Domestik Bruto (PDB). Prtumbuhan ekonomi berbeda pembangunan ekonomi, keduanya
mempunyai arti yang sedikit berbeda meski dua-duanya menerangkan mengenai perkembangan

3.Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Jelaskan pendapat anda!

PENGERTIAN PEMERINTAHAN (Government)

Pemerintahan adalah suatu system untuk menjalankan wewenang dan kekuasaan dalam mengatur kehidupan
social, ekonomi dan politik, suatu negara dan bagian-bagian yang terdapat di dalamnya. Dalam Bahasa inggris
pemerintahan memiliki persamaan kata dengan “Government” yang artinya “A group of people Govering a country or
state” jika diterjemahkan adalah “sekelompok orang yang mengatur suatu negeri atau negara”.

PENGERTIAN REINVENTING GOVERNMENT

Menurut David Osborne dan Peter Plastrik (1997) dalam bukunya “Memangkas Birokrasi”, Renventing
Government adalah suatu transformasi system dan organisasi pemerintah secara fundamental guna menciptakan
peningkatan dramatis dalam efektifitas, efisiensi, dan kemampuan mereka untuk melakukan inovasi. Transformasi
tersebut dicapai dengan mengubah tujuan, system insentif, pertanggungjawaban, struktur kekuasaan dan budaya
system dan organisasi pemerintahan. Konsep reinventing government pada dasarnya merupakan representasi dari
paradigma New Public Management dimana suatu negara dilihat sebagai perusahaan jasa modern yang bersaing
dengan pihak swasta, tapi di dalam beberapa bidang tertentu negara memonopoli layanan jasa yang diberikan.

Konsep reinventing government, apabila diterjemahkan konsep ini berarti menginventarisasi kembali kegiatan
pemerintah. Pada hakikatnya gerakan reinventing government diilhami oleh beban pembiayaan birokrasi yang besar,
namun dengan kinerja aparatur pemerintah yang rendah. Pressure dari public sebagai pembayar pajak mendesak
pemerintah untuk mengefisienkan anggaran biaya dalam meningkatkan kinerja. Dengan demikian akan terjadi

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 6/37
11/15/2020 Diskusi.6
proses pereduksian peran dan fungsi pemerintah yang semula memonopoli semua bidang pelayanan public, kini
menjadi berbagi dengan pihak swasta, yang semula merupakan “big government” dijadikan “small government” yang
efektif, efisien, responsive dan accountable terhadap kepentingan public.

PRISIP REINVENTING GOVERNMENT

David Osborne dan Peter Plastrik (1997) dalam bukunya “Memangkas Birokrasi”, mengemukakan prinsip-
prinsip Reinventing Government, sebagai berikut:

1. Pemerintahan Katalis (Pemerintahan yang memisahkan fungsi pemerintah sebagai pengarah, membuat
kebijakan, peraturan undang-undang dengan fungsi pelaksana penyampai jasa dan penegakan. Kemudian
pemerintah menggunakan metode kontrak, voucher hadiah, insentif pajak dan sebagainya untuk membantu
organisasi public dalam mencapai tujuan).
Hide sidebars

2. Pemerintahan adalah Milik Masyarakat (Mengalikan wewenang control yang dimiliki pemerintah kepada
msyarakat dengan memberdayakan masyarakat sehingga mampu mengontrol pelayanan yang dilakukan birokrasi).

3. Pemerintah yang kompetitif (Pemerintahan yang kompetitif mensyaratkan persaingan diantara penyampai jasa
atau pelayanan untuk bersaing berdasarkan kinerja dan harga, mereka memahami bahwa kompetisi adalah
kekuatan fundamental untuk memaksa badan pemerintah untuk melakukan perbaikan).

4. Pemerintah berorientasi pada Misi (Pemerintah yang berorientasi pada misi melakukan deregulasi internal,
menghapus banyak peraturan internal dan secara radikal menyederhanakan system administrasi seperti anggaran,
kepegawaian dan pengadaan. Mereka mensyaratkan setiap badan pemerintah untuk mendapatkan visi dan misi
yang jelas kemudian memberikan kebebasan kepada manager untuk menemukan cara terbaik dalam mewujudkan
misi tersebut dalam batas-batas legal).

5. Pemerintah berorientasi pada hasil (Pemerintah yang result oriented mengubah focus dari input berupa
kepatuhan pada aturan dan membelanjakan anggaran sesuai dengan yang ditetapkan menjadi akuntabilitas pada
keluaran atau hasil, mereka mengukur kinerja badan public, menetapkan target, memberi imbalan kepada badan
yang mencapai atau bahkan melebihi target dan menggunakan anggaran untuk mengungkapkan tingkat kinerja yang
diharapkan dalam besarnya anggaran).

6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan (Pemerintah yang berorientasi pada pelanggan memperlakukan
masyarakat sebagai pelanggan yang harus diberikan pelayanan dengan melaukan survey pelanggan, menetapkan
standar pelayanan, memberikan jaminan dan sebagainya. Pemerintah mendesain organisasinya untuk
menyampaikan nilai maksimum kepada pelanggan).

7. Pemerintah wirausaha (Pemerintah berusaha memfokuskan energinya bukan sekedar untuk menghabiskan
anggaran, tetapi juga menghasilkan uang. Pemerintah meminta masyarakat yang dilayani untuk menuntut rerutn on
investment, dimana mereka memanfaatkan insentif seperti dana usaha, dana inovasi untuk mendorong para
pimpinan badan pemerintah untuk berfikir mendapatkan dana operasional secara mandiri).

8. Pemerintah amtisipatif (Pemerintah yang antisipasif adalah pemerintah yang berfikir kedepan, mereka mencoba
mencegah timbulnya masalah daripada memberikan pelayanan untuk menghilangkan masalah, mereka
menggunakan perencanaan strategi, pemberian visi masa depan, dan berbagai metode lain untuk melihat masa
depan).

9. Pemerintahan desentralisasi (Pemerintah desentralisasi adalah pemerintah yang mendorong wewenang dari
pusat pemerintah melalui organisasi atau system, mendorong mereka yang langsung melakukan pelayanan atau
pelaksana, untuk lebih berani membuat keputusan sendiri).

10. Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar (Pemerintah yang berorientasi pada pasar sering
memanfaatkan struktur pasar swasta untuk memecahkan masalah daripada menggunakan mekanisme administrasi
seperti menyampaikan pelayanan atau perintah dan control dengan memanfaatkan peraturan, mereka menciptakan
insentif keuangan, insentif pajak, pajak hijau, affluent fees. Dengan cara ini organisasi swasta atau anggota
masyarakat berprilaku yang mengarah pada pemecahan masalah social).

Menurut Imawan (1998) prinsip utama Reinventing Government terbagi menjadi 5 (lima) yaitu (1). Steering artinya
mengendalikan, memfasilitasi aktifitas masyarakat, (2). Empowering artinya memberdayakan anggota masyarakat,
(3). Meeting the need of the customer, not bureaucracy, (4) Earning serta (5). Prevention.

Prinsip-prinsip reinventing government pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi sector public
dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan umum (public services). Implemantasi prinsip-prinsip tersebut harus
selalu meningkat karakteristiknya dari masing-masing organisasi yang ada Indonesia. Artinya implementasi
semangat dan prinsip reinventing sifatnya konseptual dan bukan universal. Tantangan yang timbul antara lain ialah
bagaimana mengimplemantasikan konsep tersebut tanpa menimbulkan friksi atau justru akan menghambat efisiensi
dan efektifitas birokrasi sebab sesungguhnya reinventing government baru mengena pada dimensi yang bersifat
normative, tetapi belum teruji secara empiris, serta tantangan lainnya ialah bagaimana menentukan strategi praktis
untuk mengadopsi prinsip tersebut ke dalam system pemerintah baik pusat maupun daerah.
Dalam implemantasi reinventing government adalah penataan kelembagaan pemerintah diantaranya (1). Reorientasi
atau meredefinisikan visi, misi, peran, strategi, implementasi serta evaluasi kelembagaan pemerintah, (2).
Restrukturisasi atau menata ulang kelembagaan pemerintah, membangun organisasi sesuai kebutuhan dan tuntutan
public (3). Aliansi artinya mensinergikan seluruh actor yaitu pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat umum
kedalam suatu tim yang saling bersinergi.
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 7/37
11/15/2020 Diskusi.6

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by SRIMIDRIYAWATI KADRI YADO 023109162 - Tuesday, 3 November 2020, 12:46 PM
Hide sidebars

1. Pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat karena Barang / jasa privat
Yaitu barang / jasa yang derajat ekslusivitas dan derajat keterhabisannya sangat tinggi.
Contoh : Pakaian atau jasa tukang pijat yang dapat dibagi-bagi untuk beberapa pengguna, tetapi kemudian tidak
tersedia lagi untuk orang lain jika telah dibeli oleh beberapa pengguna
Kemudian Barang / jasa publik
Yaitu barang / jasa yang derajat eksklusivitas dan derajat keterhabisannya sangat rendah.
Contoh : Penerangan jalan, keamanan atau kenyamanan lingkungan yang tidak dapat dibatasi penggunaannya dan
tidak habis meski telah dinikmati banyak pengguna.
2. Pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth karena economic growth / Pertumbuhan
ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa.
Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang bersifat kuantitatif dan biasanya
diukur dengan menggunakan data produk domestik bruto atau pendapatan output perkapita. Tersedianya
infrastruktur yang baik diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas di berbagai sektor serta meningkatkan
produktifitas masyarakat yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu proses kenaikan output perkapita
dalam jangka panjang. Felix (2012) berpendapat bahwa pemerintah daerah semestinya dapat mengalokasikan
belanja modal lebih tinggi dibandingkan belanja rutin yang relative kurang produktif.
3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan publik menurut paradigma good governance, dalam prosesnya tidak hanya dilakukan oleh pemerintah
daerah berdasarkan pendekatan rule government (legalitas), atau hanya untuk kepentingan pemeintahan daerah.
Paradigma good governance, mengedepankan proses dan prosedur, dimana dalam proses persiapan, perencanaan,
perumusan dan penyusunan suatu kebijakan senantiasa mengedepankan kebersamaan dan dilakukan dengan
melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan otonomi daerah antara lain pelayanan
publik, formasi jabatan, pengawasan keuangan daerah dan pengawasan independen. Yang perlu dikedepankan oleh
pemerintah daerah adalah bagaimana pemerintah daerah mampu membangun kelembagaan daerah yang kondusif,
sehingga dapat mendesain standar Pelayanan Publik yang mudah, murah dan cepat. Pelayanan publik merupakan
bagian dari pemerintahan yang baik (good governance) yang salah satu parameternya adalah cara aparatur
pemerintah memberikan pelayanan kepada rakyat. Prinsip good governance bisa terwujud jika pemerintahan
diselenggarakan secara transparan, responsif, partisipatif, taat hukum (rule of law), sesuai konsensus,
nondiskriminasi, akuntabel, serta memiliki visi yang strategis.
Salah satu faktor penyebab utama dari keterpurukan sektor perekonomian adalah masih kuatnya prilaku koruptif di
dalam berbagai aspek kehidupan, terutama di sektor birokrasi dengan salah satu fokus utamanya di sektor
pelayanan publik. Konsekuensinya, timbullah biaya ekonomi tinggi yang berdampak kepada rendahnya daya saing
Indonesia dibandingkan negara berkembang lainnya dalam menarik investasi dan dalam memasarkan komoditinya
baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat, yang kemudian
bermuara pada stagnannya proses peningkatan kesejahteraan rakyat. Maka perlunya adanya Reveinting
Government, yaitu transformasi sistem dan organisasi pemerintah secara fundamental guna menciptakan
peningkatan dramatis dalam efektifitas, efesiensi, dan kemampuan mereka untuk melakukan inovasi. Transformasi
ini dicapai dengan mengubah tujuan, system insentif, pertanggungjawaban, struktur kekuasaan dan budaya system
dan organisasi pemerintahan.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by NOVIE ADITIA 030662749 - Tuesday, 3 November 2020, 6:57 PM

1. Pengertian Sektor Publik Sektor publik dipahami sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan
umum dan penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain
yang diatur dengan hukum. Oleh karena sektor publik sangat luas, maka dalam penyelenggaraannya sering
diserahkan ke pasar, namun pemerintah tetap mengawasinya dengan sejumlah regulasi. Bahkan beberapa bidang
sektor publik dikelola dengan menggunakan sumber pendanaan dari sumbangan atau dana amal . Pada awalnya
sektor publik ini muncul karena ada kebutuhan masyarakat secara bersama terhadap barang atau layanan tertentu.
Untuk menghindari terjadinya alokasi dan distribusi barang atau layanan umum yang tidak adil maka pengaturan

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 8/37
11/15/2020 Diskusi.6
pengalokasian dan pendistribusiannya diserahkan kepada pihak (pengurus) tertentu. Keberadaan sektor di tengah
masyarakat tidak bisa dihindarkan (inevitable). Masyarakat membutuhkan regulasi yang mengatur pemakaian
barang-barang publik (public goods). Dalam perkembangannnya, sektor publik sangat berperan dalam pengaturan
public goods tersebut sehingga dapat didistribusikan kepada segenap masyarakat secara adil dan merata. Menurut
Jones (1993), peran utama sektor publik mencakup tiga hal, yaitu: 1. Regulatory Role Regulasi dibutuhkan agar
masyarakat bisa secara bersama-sama mengonsumsi dan menggunakan public goods. Tanpa ada aturan oleh
organisasi di lingkungan sektor publik maka ketimpangan akan terjadi di masyarakat. Sebagian masyarakat akan
dirugikan karena tidak mampu memperoleh barang atau layanan yang sebetulnya untuk umum. Yaitu barang / jasa
yang derajat ekslusivitas dan derajat keterhabisannya sangat tinggi. Kemudian Barang / jasa publik yang derajat
eksklusivitas dan derajat keterhabisannya sangat rendah.

2. Kegiatan pemerintah daerah dalam rangka menyelenggarakan fungsi pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi
daerah harus didasarkan pada tujuan, program, dan sasaran yang jelas , tujuannya adalah pemerintah dalam
Hide sidebars

melaksanakan fungsi economic growth untuk memberikan fasilitas yang dibangun mudah dijangkau, harganya
murah/terjangkau, tempatnya strategis, akses ke pasar mudah, fasilitasnya lengkap, transportasi lancar, bersih,
aman, lembaga pendukungnya, yang memeilik prospek ekonomi yang berdampak positif pada peningkatan
kesejahteraan rakyat.

3. Prinip Reinventing Government. David Osborne dan Peter Plastrik (1997) dalam bukunya “Memangkas Birokrasi”,
mengemukakan prinsip-prinsip Reinventing Government, sebagai berikut:

-Pemerintahan Katalis (Pemerintahan yang memisahkan fungsi pemerintah sebagai pengarah, membuat kebijakan,
peraturan undang-undang dengan fungsi pelaksana penyampai jasa dan penegakan. Kemudian pemerintah
menggunakan metode kontrak, voucher hadiah, insentif pajak dan sebagainya untuk membantu organisasi public
dalam mencapai tujuan).

-Pemerintahan adalah Milik Masyarakat (Mengalikan wewenang control yang dimiliki pemerintah kepada msyarakat
dengan memberdayakan masyarakat sehingga mampu mengontrol pelayanan yang dilakukan birokrasi).

-Pemerintah yang kompetitif (Pemerintahan yang kompetitif mensyaratkan persaingan diantara penyampai jasa atau
pelayanan untuk bersaing berdasarkan kinerja dan harga, mereka memahami bahwa kompetisi adalah kekuatan
fundamental untuk memaksa badan pemerintah untuk melakukan perbaikan).

-Pemerintah berorientasi pada Misi (Pemerintah yang berorientasi pada misi melakukan deregulasi internal,
menghapus banyak peraturan internal dan secara radikal menyederhanakan system administrasi seperti anggaran,
kepegawaian dan pengadaan. Mereka mensyaratkan setiap badan pemerintah untuk mendapatkan visi dan misi
yang jelas kemudian memberikan kebebasan kepada manager untuk menemukan cara terbaik dalam mewujudkan
misi tersebut dalam batas-batas legal).

-Pemerintah berorientasi pada hasil (Pemerintah yang result oriented mengubah focus dari input berupa kepatuhan
pada aturan dan membelanjakan anggaran sesuai dengan yang ditetapkan menjadi akuntabilitas pada keluaran atau
hasil, mereka mengukur kinerja badan public, menetapkan target, memberi imbalan kepada badan yang mencapai
atau bahkan melebihi target dan menggunakan anggaran untuk mengungkapkan tingkat kinerja yang diharapkan
dalam besarnya anggaran).

-Pemerintah berorientasi pada pelanggan (Pemerintah yang berorientasi pada pelanggan memperlakukan
masyarakat sebagai pelanggan yang harus diberikan pelayanan dengan melaukan survey pelanggan, menetapkan
standar pelayanan, memberikan jaminan dan sebagainya. Pemerintah mendesain organisasinya untuk
menyampaikan nilai maksimum kepada pelanggan).

-Pemerintah wirausaha (Pemerintah berusaha memfokuskan energinya bukan sekedar untuk menghabiskan
anggaran, tetapi juga menghasilkan uang. Pemerintah meminta masyarakat yang dilayani untuk menuntut rerutn on
investment, dimana mereka memanfaatkan insentif seperti dana usaha, dana inovasi untuk mendorong para
pimpinan badan pemerintah untuk berfikir mendapatkan dana operasional secara mandiri).

-Pemerintah amtisipatif (Pemerintah yang antisipasif adalah pemerintah yang berfikir kedepan, mereka mencoba
mencegah timbulnya masalah daripada memberikan pelayanan untuk menghilangkan masalah, mereka
menggunakan perencanaan strategi, pemberian visi masa depan, dan berbagai metode lain untuk melihat masa
depan).

-Pemerintahan desentralisasi (Pemerintah desentralisasi adalah pemerintah yang mendorong wewenang dari pusat
pemerintah melalui organisasi atau system, mendorong mereka yang langsung melakukan pelayanan atau
pelaksana, untuk lebih berani membuat keputusan sendiri).

-Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar (Pemerintah yang berorientasi pada pasar sering memanfaatkan
struktur pasar swasta untuk memecahkan masalah daripada menggunakan mekanisme administrasi seperti
menyampaikan pelayanan atau perintah dan control dengan memanfaatkan peraturan, mereka menciptakan insentif
keuangan, insentif pajak, pajak hijau, affluent fees. Dengan cara ini organisasi swasta atau anggota masyarakat
berprilaku yang mengarah pada pemecahan masalah social).

Permalink Show parent Reply

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 9/37
11/15/2020 Diskusi.6

Re: Diskusi.6
by MUHAMMAD REZA AGUSTIAN 020549786 - Tuesday, 3 November 2020, 7:07 PM

1) Pada public-private partnership (PPP), pemerintah masih memegang peranan dan kontrol pada penyediaan
barang publik. Pada pelaksanaan kerjasama ini, pemerintah harus dapat memastikan betul bahwa penyediaan
barang publik yang dilakukan swasta dilakukan karena motif sosial bukan semata-mata mencari keuntungan,
sehingga tetap dapat menjaga hak rakyat atas barang publik.
Kesimpulan:
Penyediaan barang publik oleh swasta dapat mendorong pertumbuhan barang publik lebih cepat dan berkualitas.
Dengan konsekuensi, masyarakat harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk menikmati barang publik
Hide sidebars

tersebut. Pemerintah harus lebih berani mengeluarkan berbagai kebijakan yang melindungi masyarakatnya dan
melindungi negara dengan cara bersikap tegas dalam hubungannya dengan organisasi swasta dalam penyediaan
barang publik. Sehingga tetap terlaksana penyediaan barang publik yang memenuhi hak rakyat.

2) Karena kegiatan pemerintah daerah dalam rangka menyelenggarakan fungsi pembangunan untuk pertumbuhan
ekonomi daerah harus didasarkan pada tujuan, program, dan sasaran yang jelas , tujuannya adalah pemerintah
dalam melaksanakan fungsi economic growth untuk memberikan fasilitas yang dibangun mudah dijangkau,
harganya murah/terjangkau, tempatnya strategis, akses ke pasar mudah, fasilitasnya lengkap, transportasi lancar,
bersih, aman, lembaga pendukungnya, seperti izin, bea cukai, perbankan, atau gudang yang memeilik prospek
ekonomi yang berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

3) Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan publik menurut paradigma good governance, dalam prosesnya tidak hanya dilakukan oleh pemerintah
daerah berdasarkan pendekatan rule government (legalitas), atau hanya untuk kepentingan pemeintahan daerah.
Paradigma good governance, mengedepankan proses dan prosedur, dimana dalam proses persiapan, perencanaan,
perumusan dan penyusunan suatu kebijakan senantiasa mengedepankan kebersamaan dan dilakukan dengan
melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan otonomi daerah antara lain pelayanan
publik, formasi jabatan, pengawasan keuangan daerah dan pengawasan independen. Yang perlu dikedepankan oleh
pemerintah daerah adalah bagaimana pemerintah daerah mampu membangun kelembagaan daerah yang kondusif,
sehingga dapat mendesain standar Pelayanan Publik yang mudah, murah dan cepat. Pelayanan publik merupakan
bagian dari pemerintahan yang baik (good governance) yang salah satu parameternya adalah cara aparatur
pemerintah memberikan pelayanan kepada rakyat. Prinsip good governance bisa terwujud jika pemerintahan
diselenggarakan secara transparan, responsif, partisipatif, taat hukum (rule of law), sesuai konsensus,
nondiskriminasi, akuntabel, serta memiliki visi yang strategis.
Salah satu faktor penyebab utama dari keterpurukan sektor perekonomian adalah masih kuatnya prilaku koruptif di
dalam berbagai aspek kehidupan, terutama di sektor birokrasi dengan salah satu fokus utamanya di sektor
pelayanan publik. Konsekuensinya, timbullah biaya ekonomi tinggi yang berdampak kepada rendahnya daya saing
Indonesia dibandingkan negara berkembang lainnya dalam menarik investasi dan dalam memasarkan komoditinya
baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat, yang kemudian
bermuara pada stagnannya proses peningkatan kesejahteraan rakyat. Maka perlunya adanya Reveinting
Government, yaitu transformasi sistem dan organisasi pemerintah secara fundamental guna menciptakan
peningkatan dramatis dalam efektifitas, efesiensi, dan kemampuan mereka untuk melakukan inovasi. Transformasi
ini dicapai dengan mengubah tujuan, system insentif, pertanggungjawaban, struktur kekuasaan dan budaya system
dan organisasi pemerintahan.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by DWI PUTRI ARISTA 030933278 - Tuesday, 3 November 2020, 8:31 PM

1. Karena barang dan jasa privat disediakan oleh badan privat bukan lembaga public atau Negara. Badan privat
yaitu lembaga milik perorangan atau swasta untuk keperluan perorangan ,bertujuan untuk mencari keuntungan dan
hanya orang yang membayar yang dapat memperolehnya
2. Karena layanan yang bersifat economic growth sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat daerah yang
bersangkutan. Dengan dilakukannya pembangunan fasilitas dan sarana pengembangan ekonomi daerah, potensi
ekonomi yang belum terlihat akan dapat diaktualkan,pendapatan pemerintah juga akan meningkat dari
pajak,retribusi, sumbangan,serta jasa dari masyaraka yang semakin luas dan meningkat.
3. Prinsip Reinveting government terdiri dari:
a.pemerintahan katalis
b.pemerintahan milik masyarakat
c. Pemerintahan yang kompetetif
d.pemerintah yang digerakan oleh misi
e. Pemerintah yang berorientasi pada hasil

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 10/37
11/15/2020 Diskusi.6
f. pemerintah yang berorientasi pada pelanggan
g.Pemerintah Wirausaha
h.pemerintah antisipatif
i.Pemerintahan desentralisasi.
j.Pemerintahan yang berorientasi pada pasar
Menurut saya prinsip-prinsip reinventing government sangat efektif dan efisien jika diterapkan diindonesia, karena
dengan menerapkan prinsip tersebut aspirasi masyarakat dalam pelayanan public lebih didengar,serta mencipkan
pelayanan public yang baik.

Permalink Show parent Reply


Hide sidebars

Re: Diskusi.6
by RUDI SUDARMADI 041488353 - Tuesday, 3 November 2020, 10:14 PM

1. Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat!


Jawaban :
Karena dalam hal ini pemerintah hanya memberikan pelayanan publik atau pelayanan umum. Pelayanan publik
terhadap segenap masyarakat indonesia adalah menjadi tanggungjawab pemerintah. Salah satu fungsi pemerintah
adalah menyelenggarakan kegiatan pembangunan dan pelayanan sebagai bentuk dari tugas umum pemerintah
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen pemerintah. Dalam hal ini pelayanan
publik berhubungan dengan pelayanan sektor publik, bukan sektor privat. Pelayanan tersebut dilakukan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN/BUMD. Dan untuk penyediaan barang atau jasa publik yang
diselenggarakan oleh swasta, seperti misalnya rumah sakit swasta, perguruan tinggi swasta, dan perusahaan
pengangkutan milik swasta.

2. Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?


Jawaban :
Karen fungsi pemerintah adalah membangun sarana, prasarana, dan fasilitas publik untuk menumbuhkan ekonomi
rakyat dan daerah. Pembangunan fasilitas ekonomi, yaitu membangun semua sektor yang berhubungan langsung
atau tidak langsung dengan kemudahan kegiatan ekonomi, seperti pasar, taman parkir, jalan raya, jembatan,
pelabuhan, pergudangan, bendungan, irigasi teknis, pintu-pintu air, waduk, PLTA/PLTG/PLTU, bursa tenaga kerja,
bursa komoditas, informasi pasar, kredit usaha, dan fasilitas ekspor.

3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Jelaskan pendapat anda!
Jawaban :
Dalam hal ini pemerintah hendaknya diselenggarakan dengan jiwa wirausaha, yaitu bersifat partisipasif, kompetitif,
berorientasi pelanggan, antisipatif, dan terdesentralisasi. Peran masyarakat dalam penciptaan pelayanan prima oleh
pemerintah daerah sangat penting. Oleh karena itu, masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam pengambilan
keputusan politik/kebijakan publik.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by PUTRA NUR RAMADHAN 030040622 - Wednesday, 4 November 2020, 8:48 AM

1. pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat karena pemerintah hanya menyediakan barang
dan jasa yang bersifat publik atau umum sebagai bentuk nyata dari pendapatan negara yang berupa pajak salah
satunya. barang ataupun jasa yang disediakan oleh pemerintah menggunakan anggaran pendapatan dan belanja
negara, sehingga tidak dapat menyediakan barang yang brsifat privat atau hanya dapat dinikmati sendiri.

2. economic growth sendiri merupakan indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah dalam jangka
waktu tertentu. Hal ini harus senantiasa ditingkatkan oleh suatu negara untuk mencapai kondisi perekonomian
yang lebih baik, pertumbuhan ini berkaitan dengan peningkatan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (jika dalam konteks nasional). Dalam analisis makro,
economic growth itu diukur dari perimbangan pendapatan nasional riil yang dicapai oleh suatu negara.
pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth dengan tujuan untuk dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di suatu daerah demi tercapainya masyarakat yang makmur dan sejahtera, masyarakat
yang makmur dan sejahtera ditunjukan melalui pendapatan yang semkain meningkat.

3. reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992) terdiri atas 10 prinsip :


a.pemerintahan katalis

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 11/37
11/15/2020 Diskusi.6
b.pemerintahan milik masyarakat
c. Pemerintahan yang kompetetif
d.pemerintah yang digerakan oleh misi
e. Pemerintah yang berorientasi pada hasil
f. pemerintah yang berorientasi pada pelanggan
g.Pemerintah Wirausaha
h.pemerintah antisipatif
i.Pemerintahan desentralisasi.
j.Pemerintahan yang berorientasi pada pasar
good governance dan pelayanan prima dapat terwujud apabila 10 prinsip tersebut mampu dijalan kan oleh
pemerintah daerah, namun pada kenyataannya pemerintah daerah sendiri masih belum mampu untuk
menjalankan 10 prinsip tersebut. sehingga kenyataannya saat ini pelayanan pemeirntah daerah masih belum
prima teerhadap masyarakatnya. apabila prinsip tersbut mampu dijalankan oleh pemerintah daerah bukan
Hide sidebars

mustahil pelayanan yang akan diberikan oleh pemrintah akan semakin efektif dan efisien

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by HANI PUSPITO WATI 030778707 - Wednesday, 4 November 2020, 9:02 AM

1.Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat?


Pengertian pelayanan public adalah berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan
barang dan jasa. Dan keputusan menteri pendayagunaan
aparatur Negara No. 63 tahun 2003 mendefinisikan pelayanan public sebagai “segala
bentuk pelayanan yng dilaksanakan oleh instansi pemerintah di Pusat, di daerah dan di lingkungan Badan Usaha
Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peratutan perundang-undangan”.Pelayanan
public berorientasi kepentingan public. Artinya setiap pelayanan yang diberikan oleh yang memberi pelayanan
berorientasi pada kepentingan public bukan pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Pelayanan privat adalah pelayanan yang diberikan oleh pihak swasta, yang berorientasi pada pelanggan
(stakeholder) yang tujuannya adalah mencari keuntungan/profit. Pelayanan swasta mempertanggung jawabkan
kinerjanya pada stakeholder.
Manajemen di sektor swasta bersifat tertutup terhadap akses publik, sedangkan sektor publik bersifat terbuka untuk
masyarakat terutama yang terkait dengan manajemen pelayanan. di sektor swasta informasi yang disampaikan
kepada publik relatif terbatas.
2.Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?
Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi dan begitu juga sebaliknya, pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pembangunan ekonomi. pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan ekonomi dan politik utama. Hal
ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi menjadi satu-satunya faktor yang paling penting dalam keberhasilan
perekonomian suatu Negara dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif,
yaitu adanya kenaikan standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan,Pada setiap akhir tahun,
masing-masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan tingkat pertumbuhan
GNP relatifnya, dan dengan penuh harap mereka menantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang
membesarkan hati. Pengejaran pertumbuhan merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di
dunia dewasa ini. berhasil-tidaknya Program-program pembangunan di negara-negara dunia ketiga sering dinilai
berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output dan pendapatan nasional.
3.Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Jelaskan pendapat anda!
3.Prinsip-prinsip Reinventing Government :
1. Mengarahkan Ketimbang Mengayuh (Steering Rather Than Rowing) Berfokus pada pengarahan, bukan pada
produksi pelayanan public. •Memisahkan fungsi ”mengarahkan” (kebijaksanaan dan regulasi) dari fungsi ”mengayuh”
(pemberian layanan dan compliance). •Peranan pemerintah lebih sebagai fasilitator dari pada langsung melakukan
semua kegiatan operasional; •Metode-metode yang digunakan antara lain : privatisasi, lisensi, konsesi, kerjasama
operasional, kontrak, voucher, insentif pajak, dll. Pemerintah harus menyediakan (providing) beragam pelayanan
publik, tetapi tidak harus terlibat secara langsung dengan proses produksinya (producing). Pemerintah memfokuskan
pada pemberian arahan, sedangkan produksi pelayanan publik diserahkan kepada swasta atau pihak ketiga.
Produksi pelayanan publik oleh Pemerintah harus dijadikan sebagai perkecualian, bukan suatu keharusan.
Pemerintah hanya memproduksi pelayanan publik yang belum dapat dilakukan pihak non publik.

2. Pemerintah adalah Milik Masyarakat : Memberdayakan Ketimbang Melayani (Empowering raher than Serving ).
•Mendorong mekanisme control atas pelayanan lepas dari birokrasi dan diserahkan kepada masyarakat;
•Masyarakat dapat membangkitkan komitmen mereka yang lebih kuat, perhatian lebih baik dan lebih kreatif dalam
memecahkan masalah; •Mengurangi ketergantungan masyarakat kepada pemerintah. Dengan adanya prinsip ini,
Pemerintah sebaiknya memberi wewenang kepada masyarakat, sehingga menjadi masyarakat yang mampu
menolong dirinya sendiri (community self-help).

3. Pemerintah yang kompetitif : Menyuntikkan persaingan dalam pemberian pelayanan (Injecting Competition into
service Delivery) •Pemberian jasa/layanan harus bersaing dalam usaha berdasarkan kinerja dan harga •Persaingan
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 12/37
11/15/2020 Diskusi.6
adalah kekuatan yang fundamental yang tidak memberikan pilihan lain yang harus dilakukan oleh organisasi public;
•Pelayanan public yang dilaksanakan oleh Pemerintah tidak bersifat monopoli tetapi harus bersaing •Masyarakat
dapat memilih pelayanan yang disukainya.Oleh sebab itu pelayanan sebaiknya mempunyai alternative. Kompetisi
merupakan satu-satunya cara untuk menghemat biaya sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan
kompetisi, banyak pelayanan publik yang dapat ditingkatkan kualitasnya tanpa harus memperbesar biaya.

4. Pemerintah Digerakkan oleh Misi : Mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan (Transforming Rule-
Driven Organizations) menjadi digerakkan oleh misi (mission-driven). •Secara internal, dapat dimulai dengan
mengeliminasi peraturan internal dan secara radikal menyederhanakan system administrasi. •Perlu ditinjau kembali
visi tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah •Misi pemerintah harus jelas dan peraturan perundangan
tidak boleh bertentangan dengan misi tersebut. Apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh Pemerintah diatur
dalam mandatnya. Tujuan Pemerintah bukan mandatnya, tetapi misinya. Contoh: Cara penyusunan APBD. APBD
memang harus disusun berdasarkan suatu prosedur yang benar dan baku, tetapi pemenuhan prosedur bukanlah
Hide sidebars

tujuan. Tujuan APBD adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

5. Pemerintah yang berorientasi hasil: Membiayai hasil bukan masukan (Funding outcomes, Not input). a.Berusaha
mengubah bentuk penghargaan dan insentif: membiayai hasil dan bukan masukan. b.Mengembangkan standar
kerja, yang mengukur seberapa baik mampu memecahkan masalah. c.Semakin baik kinerja, semakin banyak dana
yang dialokasikan untuk mengganti dana yang dikeluarkan unit kerja.

6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan: Memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi (Meeting the Needs of
Customer, not be Bureaucracy) •Mengidentifikasi pelanggan yang sesungguhnya. •Pelayanan masyarakat harus
berdasarkan pada kebutuhan riil, dalam arti apa yang diminta masyarakat •Instansi pemerintah harus responsif
terhadap perubahan kebutuhan dan selera konsumen; •Perlu dilakukan penelitian untuk mendengarkan pelanggan
mereka, •Perlu penetapan standar pelayanan kepada pelanggan •Pemerintah perlu meredesain organisasi mereka
untuk memberikan nilai maksimum kepada para pelanggannya. •Menciptakan dual accountability (masyarakat dan
bisnis, serta DPRD dan pejabat).

7. Pemerintah wirausaha: Menghasilkan ketimbang membelanjakan (Earning Rather than Spending) •Pemerintah
wirausaha memfokuskan energinya bukan hanya membelanjakan uang (melakukan pengeluaran uang) melainkan
memperolehnya. •Dapat diperoleh dari biaya yang dibayarkan pengguna dan biaya dampaknya (impact fees);
pendapatan atas investasinya dan dapat menggunakan insentif seperti dana usaha (swadana) •Partisipasi pihak
swasta perlu ditingkatkan sehingga dapat meringankan beban pemerintah. Contoh pelaksanaan : a.Dapat
mengembangkan beberapa pusat pendapatan, misal : BPS dan Bappeda dapat menjual informasi tentang
daerahnya kepada pusat-pusat penelitian. b.BUMD menjual barang maupun jasa c.Memberi hak guna usaha,
menyertakan modal dan lain-lain.

8. Pemerintah antisipatif (anticipatory government): Mencegah ketimbang Mengobati (Preventon Rather than Cure)
•Bersikap proaktif •Menggunakan perencanaan strategis untuk menciptakan visi daerah. •Visi membantu meraih
peluang tidak terduga, menghadapi krisis tidak terduga, tanpa menunggu perintah.

9. Pemerintah desentralisasi (decentralized government): Dari hierarki menuju partisipasi dan tim kerja (From
Hierarchy to Participation and Teamwork) Dengan melihat beberapa tantangan dari masyarakat, diantaranya : (a)
Perkembangan teknologi sudah sangat maju. (b) Kebutuhan masyarakat dan bisnis semakin kompleks. (c) Staf
banyak yang berpendidikan tinggi Maka pemerintah perlu untuk : •Menurunkan wewenang melalui organisasi,
dengan mendorong mereka yang berurusan langsung dengan pelanggan untuk lebih banyak membuat keputusan
(Pengambilan keputusan bergeser kepada masyarakat, asosiasi, pelanggan, LSM.) •Tujuan : Untuk memudahkan
partisipasi masyarakat, serta terciptanya suasana kerja Tim. •Pejabat yang langsung berhubungan dengan
masyarakat (from-line workers) harus diberi kewenangan yang sesuai. Karena dengan kewenangan yang diberikan
akan memeungkikan terjadinya koordinasi “cross functional” antar semua instansi yang terkait.

10. Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar (market oriented government) : Mendongkrak perubahan
melalui pasar (Leveraging change throught the Market) Mengadakan perubahan dengan mekanisme pasar ( sistem
insentif ) dan bukan dengan mekanisme administratif (sistem prosedur dan pemaksaan). Ada dua cara alokasi
sumberdaya, yaitu mekanisme pasar dan mekanisme administratif. Mekanisme pasar terbukti yang terbaik di dalam
mengalokasi sumberdaya. (a) Pemerintah wirausaha menggunakan mekanisme pasar, tidak memerintah dan
mengawasi, tetapi mengembangkan dan menggunakan sistem insentif agar tidak merugikan masyarakat. (b) Lebih
baik merekstrukturisasi pasar guna memecahkan masalah daripada menggunakan mekanisme administrasi seperti
pemberian layanan atau regulasi, komando dan control; (c) Tidak semua pelayanan public harus dilakukan oleh
pemerintah sendiri. (d) Kebijaksanaan public harus dapat memanfaatkan mekanisme pasar untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. (e) Partisipasi pihak swasta perlu ditingkatkan.

Sumber:
www.academia.edu/6205072/Makalah_Perbedaan_Pelayanan_Publik_dan_Pelayanan_Privat
blogspot.com/2016/07/economic-growth-pertumbuhan-ekonomi.html

Permalink Show parent Reply

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 13/37
11/15/2020 Diskusi.6
Re: Diskusi.6
by SUKMA RUSDIANSYAH 020526646 - Wednesday, 4 November 2020, 8:28 PM

1. Karena perannya pemerintah untuk membuat kebijakan yang pro publik. Yang tugasnya kompleks, merekalah
yang menaungi masyarakat dan sektor swasta. Dalam pelayanan publik juga negara membaut kebijakan yang
bersifat politik , maksudnya ada banyak tentangan dari bagai pihak. Peran pemerintah dalam good governance
juga mengatur sektor swasta dengan memberi kebijakan-kebijakan yang harus dipatuhi agar tidak
menyalahgunakan powernya.

2. Karena pemerintah daerah lebih mendapatkan pertambahan pendapatan daerah yang agregatif atau
pendapatan output didalam priode tertentu, dengan kata lain pertumbuhan ekonomi menunjukan peningkatan
kapasitas produksi barang dan jasa secara fisik dalam kurun waktu yang ditentukan.
Hide sidebars

3. Pada dasarnya merupakan representasi dari paradigma New Public Management. Di mana dalam New Public
Management (NPM), negara dilihat sebagai perusahaan jasa modern yang kadang-kadang bersaing dengan pihak
swasta, tapi di lain pihak dalam bidang-bidang tertentu memonopoli layanan jasa, namun tetap dengan kewajiban
memberikan layanan dan kualitas yang maksimal. Segala hal yang tidak bermanfaat bagi masyarakat dianggap
sebagai pemborosan dalam paradigma NPM.
Apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia konsep ini berarti menginventarisasikan lagi kegiatan pemerintah.
Pada awalnya, gerakan reinventing government diilhami oleh beban pembiayaan birokrasi yang besar, namun
dengan kinerja aparatur birokrasi yang rendah. Pressure dari publik sebagai pembayar pajak mendesak
pemerintah untuk mengefisiensikan anggarannya dan meningkatkan kinerjanya. Pengoperasian fungsi pelayanan
publik yang tidak dapat diefisiensikan lagi dan telah membebani keuangan Negara diminta untuk dikerjakan oleh
sektor non-pemerintah. Dengan demikian, maka akan terjadi proses pereduksian peran dan fungsi pemerintah
yang semula memonopoli semua bidang pelayanan publik, kini menjadi berbagi dengan pihak swasta, yang
semula merupakan “big government” ingin dijadikan “small government” yang efektif, efisien, responsive, dan
accountable terhadap kepentingan publik.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by LUTHFI NURDIANSYAH 030137218 - Thursday, 5 November 2020, 11:06 AM

1. Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat?


Penyediaan barang publik oleh swasta dapat mendorong pertumbuhan barang publik lebih cepat dan berkualitas.
Dengan konsekuensi, masyarakat harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk menikmati barang publik
tersebut. Pemerintah harus lebih berani mengeluarkan berbagai kebijakan yang melindungi masyarakatnya dan
melindungi negara dengan cara bersikap tegas dalam hubungannya dengan organisasi swasta dalam penyediaan
barang publik. Sehingga tetap terlaksana penyediaan barang publik yang memenuhi hak rakyat.
Menggunakan prinsip efektif maka pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan
dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
Menggunakan Prinsip Terbuka dan bersaing artinya pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia
barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia
barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan
transparan.
Persaingan sehat merupakan prinsip dasar yang paling pokok karena pada dasarnya seluruh pengadaan barang
dan jasa harus dilakukan berlandaskan persaingan yang sehat.
Prinsip terbuka adalah memberikan kesempatan kepada semua penyedia barang/jasa yang kompeten untuk
mengikuti pengadaan. Persaingan sehat dan terbuka (open and efektive competition) adalah persaingan sehat akan
dapat diwujudkan apabila Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan terbuka bagi seluruh calon penyedia barang/jasa
yang mempunyai potensi untuk ikut dalam persaingan.
Menggunakan prinsip Transparan adalah pemberian informasi yang lengkap kepada seluruh calon peserta yang
disampaikan melalui media informasi yang dapat menjangkau seluas-luasnya dunia usaha yang diperkirakan akan
ikut dalam proses pengadaan barang/jasa. Setelah informasi didapatkan oleh seluruh calon peserta, harus diberikan
waktu yang cukup untuk mempersiapkan respon pengumuman tersebut.
2. Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?
Negara yang pesat maka diperlukan pamanuhan dari factor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
dan juga peningkatan dalam hal pembangunan ekonomi.
Maka Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan
juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Suatu Negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di Negara tersebut.
Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu negara. Semuanya ini
berpengaruh pada kesejahteraan rakyat banyak. Oleh karena itu negara terus memajukan pendapatan negara
dengan menaikkan harga-harga kebutuhan pokok seperti minya yang katanya bisa menjadikan lebih baik tingkat
perekonomian kita.
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 14/37
11/15/2020 Diskusi.6
3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992).
Dalam rangka mewujudkan konsep reinventing government, tidak ada salahnya kalau kita mencoba untuk
mengetahui bagaimana proses perubahan yang terjadi pada negara-negara maju seperti: Australia, Selandia baru,
Amerika serikat, Kanada, Inggris dsb yang berhasil melakukan reformasi birokrasi. Di Inggris pembaharuan mulai
dilakukan pada awal tahun 1980 pada saat Margareth Thatcher menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris. Pada
masa awal pemerintahannya, ia mengumumkan penyetopan rekrutmen pegawai dan pemotongan tiga persen dalam
tubuh pamong praja, dan beberapa bulan kemudian menetapkan pemotongan lagi sebesar lima persen.

Disamping itu Thatcher juga meminta Darek Rayner yang pada saat itu menjabat sebagai pimpinan perusahaan ritel
terkenal, Marks & Spencer untuk memimpin perang melawan pemborosan dan inefisiensi. Thatcher juga melakukan
perubahan pada serikat pegawai sektor pemerintah, mendorong reformasi dengan melarang kerja piket tambahan.
Tapi senjata besar Thatcher adalah privatisasi, yang mana dalam 11 tahun masa kepemimpinannya, pemerintah
Hide sidebars

menjual lebih dari 40 BUMN utama dan banyak perusahaan kecil yang pada akhir tahun 1987 penjualan ini
menghasilkan 5 milyar Poundsterling pertahunnya (Osborne dan Plastrik, 1997).

Prinsip-prinsip Reinventing Government

a. Mengarahkan Ketimbang Mengayuh (Steering Rather Than Rowing) Berfokus pada pengarahan, bukan pada
produksi pelayanan public. •Memisahkan fungsi ”mengarahkan” (kebijaksanaan dan regulasi) dari fungsi ”mengayuh”
(pemberian layanan dan compliance). •Peranan pemerintah lebih sebagai fasilitator dari pada langsung melakukan
semua kegiatan operasional; •Metode-metode yang digunakan antara lain : privatisasi, lisensi, konsesi, kerjasama
operasional, kontrak, voucher, insentif pajak, dll. Pemerintah harus menyediakan (providing) beragam pelayanan
publik, tetapi tidak harus terlibat secara langsung dengan proses produksinya (producing). Pemerintah memfokuskan
pada pemberian arahan, sedangkan produksi pelayanan publik diserahkan kepada swasta atau pihak ketiga.
Produksi pelayanan publik oleh Pemerintah harus dijadikan sebagai perkecualian, bukan suatu keharusan.
Pemerintah hanya memproduksi pelayanan publik yang belum dapat dilakukan pihak non publik.

b. Pemerintah adalah Milik Masyarakat : Memberdayakan Ketimbang Melayani (Empowering raher than Serving ).
•Mendorong mekanisme control atas pelayanan lepas dari birokrasi dan diserahkan kepada masyarakat;
•Masyarakat dapat membangkitkan komitmen mereka yang lebih kuat, perhatian lebih baik dan lebih kreatif dalam
memecahkan masalah; •Mengurangi ketergantungan masyarakat kepada pemerintah. Dengan adanya prinsip ini,
Pemerintah sebaiknya memberi wewenang kepada masyarakat, sehingga menjadi masyarakat yang mampu
menolong dirinya sendiri (community self-help).

c. Pemerintah yang kompetitif : Menyuntikkan persaingan dalam pemberian pelayanan (Injecting Competition into
service Delivery) •Pemberian jasa/layanan harus bersaing dalam usaha berdasarkan kinerja dan harga •Persaingan
adalah kekuatan yang fundamental yang tidak memberikan pilihan lain yang harus dilakukan oleh organisasi public;
•Pelayanan public yang dilaksanakan oleh Pemerintah tidak bersifat monopoli tetapi harus bersaing •Masyarakat
dapat memilih pelayanan yang disukainya.Oleh sebab itu pelayanan sebaiknya mempunyai alternative. Kompetisi
merupakan satu-satunya cara untuk menghemat biaya sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan
kompetisi, banyak pelayanan publik yang dapat ditingkatkan kualitasnya tanpa harus memperbesar biaya.

d. Pemerintah Digerakkan oleh Misi : Mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan (Transforming Rule-
Driven Organizations) menjadi digerakkan oleh misi (mission-driven). •Secara internal, dapat dimulai dengan
mengeliminasi peraturan internal dan secara radikal menyederhanakan system administrasi. •Perlu ditinjau kembali
visi tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah •Misi pemerintah harus jelas dan peraturan perundangan
tidak boleh bertentangan dengan misi tersebut. Apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh Pemerintah diatur
dalam mandatnya. Tujuan Pemerintah bukan mandatnya, tetapi misinya. Contoh: Cara penyusunan APBD. APBD
memang harus disusun berdasarkan suatu prosedur yang benar dan baku, tetapi pemenuhan prosedur bukanlah
tujuan. Tujuan APBD adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

e. Pemerintah yang berorientasi hasil: Membiayai hasil bukan masukan (Funding outcomes, Not input). a.Berusaha
mengubah bentuk penghargaan dan insentif: membiayai hasil dan bukan masukan. b.Mengembangkan standar
kerja, yang mengukur seberapa baik mampu memecahkan masalah. c.Semakin baik kinerja, semakin banyak dana
yang dialokasikan untuk mengganti dana yang dikeluarkan unit kerja.

f. Pemerintah berorientasi pada pelanggan: Memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi (Meeting the Needs of
Customer, not be Bureaucracy) •Mengidentifikasi pelanggan yang sesungguhnya. •Pelayanan masyarakat harus
berdasarkan pada kebutuhan riil, dalam arti apa yang diminta masyarakat •Instansi pemerintah harus responsif
terhadap perubahan kebutuhan dan selera konsumen; •Perlu dilakukan penelitian untuk mendengarkan pelanggan
mereka, •Perlu penetapan standar pelayanan kepada pelanggan •Pemerintah perlu meredesain organisasi mereka
untuk memberikan nilai maksimum kepada para pelanggannya. •Menciptakan dual accountability (masyarakat dan
bisnis, serta DPRD dan pejabat).

g. Pemerintah wirausaha: Menghasilkan ketimbang membelanjakan (Earning Rather than Spending) •Pemerintah
wirausaha memfokuskan energinya bukan hanya membelanjakan uang (melakukan pengeluaran uang) melainkan
memperolehnya. •Dapat diperoleh dari biaya yang dibayarkan pengguna dan biaya dampaknya (impact fees);
pendapatan atas investasinya dan dapat menggunakan insentif seperti dana usaha (swadana) •Partisipasi pihak
swasta perlu ditingkatkan sehingga dapat meringankan beban pemerintah. Contoh pelaksanaan : a.Dapat
mengembangkan beberapa pusat pendapatan, misal : BPS dan Bappeda dapat menjual informasi tentang
daerahnya kepada pusat-pusat penelitian. b.BUMD menjual barang maupun jasa c.Memberi hak guna usaha,
menyertakan modal dan lain-lain.

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 15/37
11/15/2020 Diskusi.6

h. Pemerintah antisipatif (anticipatory government): Mencegah ketimbang Mengobati (Preventon Rather than Cure)
•Bersikap proaktif •Menggunakan perencanaan strategis untuk menciptakan visi daerah. •Visi membantu meraih
peluang tidak terduga, menghadapi krisis tidak terduga, tanpa menunggu perintah.

i. Pemerintah desentralisasi (decentralized government): Dari hierarki menuju partisipasi dan tim kerja (From
Hierarchy to Participation and Teamwork) Dengan melihat beberapa tantangan dari masyarakat, diantaranya :

(a) Perkembangan teknologi sudah sangat maju.


(b) Kebutuhan masyarakat dan bisnis semakin kompleks.
(c) Staf banyak yang berpendidikan tinggi Maka pemerintah perlu untuk
Menurunkan wewenang melalui organisasi, dengan mendorong mereka yang berurusan langsung dengan
pelanggan untuk lebih banyak membuat keputusan (Pengambilan keputusan bergeser kepada masyarakat, asosiasi,
Hide sidebars

pelanggan, LSM.) •Tujuan : Untuk memudahkan partisipasi masyarakat, serta terciptanya suasana kerja Tim.
•Pejabat yang langsung berhubungan dengan masyarakat (from-line workers) harus diberi kewenangan yang sesuai.
Karena dengan kewenangan yang diberikan akan memeungkikan terjadinya koordinasi “cross functional” antar
semua instansi yang terkait.

j. Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar (market oriented government) : Mendongkrak perubahan melalui
pasar (Leveraging change throught the Market) Mengadakan perubahan dengan mekanisme pasar ( sistem insentif )
dan bukan dengan mekanisme administratif (sistem prosedur dan pemaksaan). Ada dua cara alokasi sumberdaya,
yaitu mekanisme pasar dan mekanisme administratif. Mekanisme pasar terbukti yang terbaik di dalam mengalokasi
sumberdaya.

(a) Pemerintah wirausaha menggunakan mekanisme pasar, tidak memerintah dan


(b) mengawasi, tetapi mengembangkan dan menggunakan sistem insentif agar tidak merugikan masyarakat.
(c) Lebih baik merekstrukturisasi pasar guna memecahkan masalah daripada menggunakan mekanisme
administrasi seperti pemberian layanan atau regulasi, komando dan control;
(d) Tidak semua pelayanan public harus dilakukan oleh pemerintah sendiri.
(e) Kebijaksanaan public harus dapat memanfaatkan mekanisme pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
(f) Partisipasi pihak swasta perlu ditingkatkan.

Maximum rating: 90 (1)


Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by NENGSIH 023754558 - Thursday, 5 November 2020, 1:34 PM

1. Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat!


Karena dalam hal ini pemerintah hanya memberikan pelayanan publik atau pelayanan umum. Pelayanan publik
terhadap segenap masyarakat indonesia adalah menjadi tanggungjawab pemerintah. Salah satu fungsi
pemerintah adalah menyelenggarakan kegiatan pembangunan dan pelayanan sebagai bentuk dari tugas umum
pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen pemerintah. Dalam hal
ini pelayanan publik berhubungan dengan pelayanan sektor publik, bukan sektor privat. Pelayanan tersebut
dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN/BUMD. Dan untuk penyediaan barang atau jasa
publik yang diselenggarakan oleh swasta, seperti misalnya rumah sakit swasta, perguruan tinggi swasta, dan
perusahaan pengangkutan milik swasta.

2. Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?


Karena kegiatan pemerintah daerah dalam rangka menyelenggarakan fungsi pembangunan untuk pertumbuhan
ekonomi daerah harus didasarkan pada tujuan, program, dan sasaran yang jelas , tujuannya adalah pemerintah
dalam melaksanakan fungsi economic growth untuk memberikan fasilitas yang dibangun mudah dijangkau,
harganya murah/terjangkau, tempatnya strategis, akses ke pasar mudah, fasilitasnya lengkap, transportasi lancar,
bersih, aman, lembaga pendukungnya, seperti izin, bea cukai, perbankan, atau gudang yang memeilik prospek
ekonomi yang berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Jelaskan pendapat anda!
Ada 10 prinsip dalam pemerintah mnerapkan Good governance dan pelayanan prima yaitu
a. Pemerintah katalis, yaitu pemerintah lebih banyak mengarahkan daripada melaksanakan tugas-tugas atau
mengayuh
b. Memberikan wewenang kepada masyarakat ketimbang melayani
c. Pemerintah yang kompetitif, yaitu selalu mengarahkan agar pelayanan diberukan lebih baik atau berlomba
memberi pelayanan terbaik.
d. Pemerintah digerakkan oleh misi yang sebelumnya digerakkan oleh peraturan
e. Pemerintah yang berorentasi kinerja atau hasil karya
f. Pemerintah yang berorentasi kepada pelanggan yaitu memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan kebutuhan para
birokratnya
g. Pemerintah yang berorentasi wirausaha, yaitu yang menghasilkan, bukan sekadar membelanjakan atau
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 16/37
11/15/2020 Diskusi.6
menghabiskan anggaran
h. Pemerintah yang selalu bersikap antisipatif yaitu melakukan pencegahan lebih diutamakan daripada mengobati
atau menyelesaikan masalah.
i. Pemerintah yang terdesentralisasi dari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja agar lebih fleksibel, efisien,
inovatif, dan produktif
j. Pemerintah yang berorentasi pasar yaitu pemerintah yang mendongrak melalui pasar. Pemerintah baisanya
identik dengan program

Permalink Show parent Reply

Picture
Hide sidebars

of
MARYANAH
020317764

Re: Diskusi.6
by MARYANAH 020317764 - Friday, 6 November 2020, 1:29 AM

1. Penyediaan Barang Publik dan Privat dilakukan oleh baik oleh pemerintah melalui institusi politik, maupun
dilakukan oleh swasta melalui pasar. Mekanisme distribusi tergantung pada aturan dan kesepakatan yang berlaku
dimasyarakat. Barang publik tidak selalu disediakan oleh pemerintah dan sebaliknya barang privat juga tidak selalu
disediakan swasta. Sebagai contoh barang privat yang disediakan pemerintah: jasa transportasi, listrik, air minum.
Sedangkan barang publik yang dikelola swasta melalui pasar contohnya adalah jasa hiburan, club khusus, televisi
dan jasa komunikasi lain. Namun barang dan sasa dapat juga disediakan oleh swasta melalui pasar dan pemerintah
melalui instansi politik : sekolah swasta dan negeri, taman rekreasi, lapangan olah raga (tenis, golf, kolam renang).
Pada kenyataannya banyak barang dan jasa yang sulit dipisahkan secara pasti apakah termasuk ke dalam
kelompok barang publik ataukah kelompok barang privat. Keadaan ini dapat dikelompokkan menjadi dua hal, yaitu:
Congestible public goods : barang publik yang apabila terjadi kepadatan / kemacetan (congestion) yang disebabkan
penambahan konsumen akan mengurangi keuntungan bagi konsumen yang telah ada.
Contoh : jalan raya – taman rekreasi – pertandingan olah raga
Price excludable goods : barang publik yang dapat ditentukan harganya. Menimbulkan keuntungan bagi pihak lain
(manfaat eksternal) bila diproduksi atau dikonsmsi, biaya rendah untuk menjadikannya eksklusif
Contoh : sekolah – rumah sakit transportasi

2.Karena, ketika Indonesia mulai menerapkan sistem pemerintahan yang berbasis otonomi daerah, memungkinkan
terbukanya kesempatan yang seluas-luasnya bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan berbagai layanan bagi
kepentingan masyarakat. Salah satu bidang yang cukup mendapat perhatian di era otonomi adalah bidang ekonomi.
Desentralisasi memberikan kesempatan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan berbagai potensi dan
peluang ekonomi demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi maupun peningkatan pendapatan masyarakat. Kondisi
ekonomi di Indonesia mengalami kesenjangan antara daerah perkotaan dengan pedesaan, dan secara spesifik
antara daerah daerah yang ada di pulau Jawa dengan daerah-daerah di luar pulau Jawa. Karena itu, otonomi
daerah telah membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi pemerintah daerah dan stakeholders untuk bersama-
sama menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuh kembangnya ekonomi yang berbasiskan potensi lokal.
Basri (2007) bahwa dalam konteks kesejahteraan sosial maka: (1) Tidak boleh ada kemiskinan di bumi Indonesia
merdeka; (2) Tidak didominasi kaum kapitalis; (3) Kesejahtraan yang merata keseluruh rakyatnya, bukan
kesejahteraan orang seorang. Mengacu dari harapan dan keinginan presiden pertama Indonesia, maka untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera di Indonesia dengan memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya bagi
rakyat untuk terlibat secara aktif dalam mengembangkan potensi usaha sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya. Keterlibatan masyarakat dalam proses meningkatkan kesejahteraan, diharapkan dapat memiliki rasa
tanggung jawab dan mendorong terwujudnya kesejahteraan bersama sehingga kemiskinan dapat ditekan.

3. Rethinking the government merupakan upaya untuk menjadikan pemerintah lebih bertorientasi pada strategic
thinking, strategic vision, and strategic management. Salah satu bentuk New Public Management adalah model
pemerintahan Osborne and Gaebler (1992) yang tertuang di dalam konsep “Reinventing Government”.
Pendapat saya apabila pemerintahan dapat menjalan 10 prinsip-prinsip Reinventing Government dengan baik maka,
akan terselenggaranya pelayanan publik yang baik, memberikan indikasi membaiknya kinerja manajemen
pemerintahan, disisi lain menunjukan adanya perubahan pola pikir yang berpengaruh terhadap perubahan yang
lebih baik terhadap sikap mental dan perilaku aparat pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.
penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, pada dasarnya menuntut keterlibatan seluruh komponen pemangku
kepentingan, baik di lingkungan birokrasi maupun di lingkungan masyarakat. Penyelenggaraan pemerintahan yang
baik, adalah pemerintah yang dekat dengan masyarakat dan dalam memberikan pelayanan harus sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Esensi kepemerintahan yang baik (good governance) dicirikan dengan terselenggaranya
pelayanan publik yang baik, hal ini sejalan dengan esensi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang
ditujukan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah mengatur dan mengurus masyarakat setempat, dan
meningkatkan pelayanan public
reformasi birokrasi adalah untuk mewujudkan good government yang didukung oleh penyelenggara Negara yang
profesional dan bebas korupsi, kolusi, nepotisme serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga
tercapai pelayanan prima (Sunarno, 2008). Sasaran reformasi birokrasi menurut Sunarno adalah terwujudnya
birokrasi yang profesional, netral dan sejahtera yang mampu menempatkan dirinya sebagai abdi Negara dan abdi
masyarakat guna mewujudkan pelayanan masyarakat yang lebih baik; terwujudnya kelembagaan pemerintah yang
profesional, fleksibel, efisien dan efektif baik di lingkungan pemerintah pusat maupun daerah; terwujudnya

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 17/37
11/15/2020 Diskusi.6
ketatalaksanaan (pelayanan publik) yang lebih cepat, tidak berbelit-belit, mudah dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang dilayani

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by AGUS RIYANTO 030719165 - Friday, 6 November 2020, 9:41 PM
Hide sidebars

1. Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat!


Barang publik (public goods) adalah barang yang ketika anda gunakan tidak mengurangi ketersediaannya bagi
orang lain. Dan, Anda juga tidak dapat mencegah orang lain untuk menggunakan dan mendapatkan manfaat dari
mereka. Contoh barang publik termasuk udara bersih, pertahanan nasional, lampu jalan, sistem pengendalian banjir,
mercusuar, dan peradilan.
Barang privat (private goods) adalah barang apa pun yang jika digunakan oleh satu individu atau perusahaan tidak
tersedia untuk orang lain. Barang konsumen dan barang modal adalah contoh umum barang privat. Untuk
mendapatkannya, konsumen harus membayarnya.

Dengan demikian pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat, karena tugas pemerintah adalah
menyediakan barang publik untuk kesejahteraan atau memberikan manfaat bagi semua warga negara. Mereka
tersedia umum dan tidak diperuntukkan khusus untuk kelompok masyarakat tertentu. Ketika seorang individu
menggunakannya, itu tidak menghentikan orang lain untuk mendapatkan manfaat yang sama.

2. Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?


Untuk memenuhi aspirasi daerah menyangkut penguasaan atas sumber-sumber keuangan negara, mendorong
akuntabilitas dan transparansi pemerintah daerah, meningkatkan pastisipasi masyarakat dalam proses
pembangunan daerah, mengurangi ketimpangan antar daerah, menjamin terselenggaranya pelayanan publik
minimum di setiap daerah, dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahterahaan masyarakat secara
umum.

3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Jelaskan pendapat anda!
Menurut David Osborne dan Peter Plastrik (1997) dalam bukunya “Memangkas Birokrasi”, Reinventing Government
adalah “transformasi system dan organisasi pemerintah secara fundamental guna menciptakan peningkatan
dramatis dalam efektifitas, efesiensi, dan kemampuan mereka untuk melakukan inovasi. Transformasi ini dicapai
dengan mengubah tujuan, system insentif, pertanggungjawaban, struktur kekuasaan dan budaya system dan
organisasi pemerintahan”. Pembaharuan adalah dengan penggantian system yang birokratis menjadi system yang
bersifat wirausaha. Pembaharuan dengan kata lain membuat pemerintah siap untuk menghadapi tantangan-
tantangan dalam hal pelayanan terhadap masyarakat, menciptakan organisasi-organisasi yang mampu memperbaiki
efektifitas dan efisiensi pada saat sekarang dan di masa yang akan datang.
Dalam rangka mewujudkan konsep reinventing government, tidak ada salahnya kalau kita mencoba untuk
mengetahui bagaimana proses perubahan yang terjadi pada negara-negara maju seperti: Australia, Selandia baru,
Amerika serikat, Kanada, Inggris dsb yang berhasil melakukan reformasi birokrasi. Di Inggris pembaharuan mulai
dilakukan pada awal tahun 1980 pada saat Margareth Thatcher menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris. Pada
masa awal pemerintahannya, ia mengumumkan penyetopan rekrutmen pegawai dan pemotongan tiga persen dalam
tubuh pamong praja, dan beberapa bulan kemudian menetapkan pemotongan lagi sebesar lima persen.
Disamping itu Thatcher juga meminta Darek Rayner yang pada saat itu menjabat sebagai pimpinan perusahaan ritel
terkenal, Marks & Spencer untuk memimpin perang melawan pemborosan dan inefisiensi. Thatcher juga melakukan
perubahan pada serikat pegawai sektor pemerintah, mendorong reformasi dengan melarang kerja piket tambahan.
Tapi senjata besar Thatcher adalah privatisasi, yang mana dalam 11 tahun masa kepemimpinannya, pemerintah
menjual lebih dari 40 BUMN utama dan banyak perusahaan kecil yang pada akhir tahun 1987 penjualan ini
menghasilkan 5 milyar Poundsterling pertahunnya (Osborne dan Plastrik, 1997).

Prinsip-prinsip Reinventing Government :


1. Mengarahkan Ketimbang Mengayuh (Steering Rather Than Rowing) Berfokus pada pengarahan, bukan pada
produksi pelayanan public. Memisahkan fungsi ”mengarahkan” (kebijaksanaan dan regulasi) dari fungsi ”mengayuh”
(pemberian layanan dan compliance). Peranan pemerintah lebih sebagai fasilitator dari pada langsung melakukan
semua kegiatan operasional; Metode-metode yang digunakan antara lain : privatisasi, lisensi, konsesi, kerjasama
operasional, kontrak, voucher, insentif pajak, dll. Pemerintah harus menyediakan (providing) beragam pelayanan
publik, tetapi tidak harus terlibat secara langsung dengan proses produksinya (producing). Pemerintah memfokuskan
pada pemberian arahan, sedangkan produksi pelayanan publik diserahkan kepada swasta atau pihak ketiga.
Produksi pelayanan publik oleh Pemerintah harus dijadikan sebagai perkecualian, bukan suatu keharusan.
Pemerintah hanya memproduksi pelayanan publik yang belum dapat dilakukan pihak non publik.
2. Pemerintah adalah Milik Masyarakat : Memberdayakan Ketimbang Melayani (Empowering raher than Serving ).
Mendorong mekanisme control atas pelayanan lepas dari birokrasi dan diserahkan kepada masyarakat; Masyarakat
dapat membangkitkan komitmen mereka yang lebih kuat, perhatian lebih baik dan lebih kreatif dalam memecahkan
masalah; Mengurangi ketergantungan masyarakat kepada pemerintah. Dengan adanya prinsip ini, Pemerintah
sebaiknya memberi wewenang kepada masyarakat, sehingga menjadi masyarakat yang mampu menolong dirinya
sendiri (community self-help).
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 18/37
11/15/2020 Diskusi.6
3. Pemerintah yang kompetitif : Menyuntikkan persaingan dalam pemberian pelayanan (Injecting Competition into
service Delivery). Pemberian jasa/layanan harus bersaing dalam usaha berdasarkan kinerja dan harga. Persaingan
adalah kekuatan yang fundamental yang tidak memberikan pilihan lain yang harus dilakukan oleh organisasi public;
Pelayanan public yang dilaksanakan oleh Pemerintah tidak bersifat monopoli tetapi harus bersaing. Masyarakat
dapat memilih pelayanan yang disukainya.Oleh sebab itu pelayanan sebaiknya mempunyai alternative. Kompetisi
merupakan satu-satunya cara untuk menghemat biaya sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan
kompetisi, banyak pelayanan publik yang dapat ditingkatkan kualitasnya tanpa harus memperbesar biaya.
4. Pemerintah Digerakkan oleh Misi : Mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan (Transforming Rule-
Driven Organizations) menjadi digerakkan oleh misi (mission-driven). Secara internal, dapat dimulai dengan
mengeliminasi peraturan internal dan secara radikal menyederhanakan system administrasi. Perlu ditinjau kembali
visi tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah. Misi pemerintah harus jelas dan peraturan perundangan
tidak boleh bertentangan dengan misi tersebut. Apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh Pemerintah diatur
dalam mandatnya. Tujuan Pemerintah bukan mandatnya, tetapi misinya. Contoh: Cara penyusunan APBD. APBD
Hide sidebars

memang harus disusun berdasarkan suatu prosedur yang benar dan baku, tetapi pemenuhan prosedur bukanlah
tujuan. Tujuan APBD adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
5. Pemerintah yang berorientasi hasil: Membiayai hasil bukan masukan (Funding outcomes, Not input). a.Berusaha
mengubah bentuk penghargaan dan insentif: membiayai hasil dan bukan masukan. b.Mengembangkan standar
kerja, yang mengukur seberapa baik mampu memecahkan masalah. c.Semakin baik kinerja, semakin banyak dana
yang dialokasikan untuk mengganti dana yang dikeluarkan unit kerja.
6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan: Memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi (Meeting the Needs of
Customer, not be Bureaucracy). Mengidentifikasi pelanggan yang sesungguhnya. Pelayanan masyarakat harus
berdasarkan pada kebutuhan riil, dalam arti apa yang diminta masyarakat. Instansi pemerintah harus responsif
terhadap perubahan kebutuhan dan selera konsumen; Perlu dilakukan penelitian untuk mendengarkan pelanggan
mereka, Perlu penetapan standar pelayanan kepada pelanggan. Pemerintah perlu meredesain organisasi mereka
untuk memberikan nilai maksimum kepada para pelanggannya. Menciptakan dual accountability (masyarakat dan
bisnis, serta DPRD dan pejabat).
7. Pemerintah wirausaha: Menghasilkan ketimbang membelanjakan (Earning Rather than Spending). Pemerintah
wirausaha memfokuskan energinya bukan hanya membelanjakan uang (melakukan pengeluaran uang) melainkan
memperolehnya. Dapat diperoleh dari biaya yang dibayarkan pengguna dan biaya dampaknya (impact fees);
pendapatan atas investasinya dan dapat menggunakan insentif seperti dana usaha (swadana) Partisipasi pihak
swasta perlu ditingkatkan sehingga dapat meringankan beban pemerintah. Contoh pelaksanaan : a.Dapat
mengembangkan beberapa pusat pendapatan, misal : BPS dan Bappeda dapat menjual informasi tentang
daerahnya kepada pusat-pusat penelitian. b.BUMD menjual barang maupun jasa c.Memberi hak guna usaha,
menyertakan modal dan lain-lain.
8. Pemerintah antisipatif (anticipatory government): Mencegah ketimbang Mengobati (Preventon Rather than Cure),
Bersikap proaktif, Menggunakan perencanaan strategis untuk menciptakan visi daerah. Visi membantu meraih
peluang tidak terduga, menghadapi krisis tidak terduga, tanpa menunggu perintah.
9. Pemerintah desentralisasi (decentralized government): Dari hierarki menuju partisipasi dan tim kerja (From
Hierarchy to Participation and Teamwork) Dengan melihat beberapa tantangan dari masyarakat, diantaranya : (a)
Perkembangan teknologi sudah sangat maju. (b) Kebutuhan masyarakat dan bisnis semakin kompleks. (c) Staf
banyak yang berpendidikan tinggi Maka pemerintah perlu untuk : Menurunkan wewenang melalui organisasi, dengan
mendorong mereka yang berurusan langsung dengan pelanggan untuk lebih banyak membuat keputusan
(Pengambilan keputusan bergeser kepada masyarakat, asosiasi, pelanggan, LSM.) Tujuan : Untuk memudahkan
partisipasi masyarakat, serta terciptanya suasana kerja Tim. Pejabat yang langsung berhubungan dengan
masyarakat (from-line workers) harus diberi kewenangan yang sesuai. Karena dengan kewenangan yang diberikan
akan memeungkikan terjadinya koordinasi “cross functional” antar semua instansi yang terkait.
10. Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar (market oriented government) : Mendongkrak perubahan
melalui pasar (Leveraging change throught the Market) Mengadakan perubahan dengan mekanisme pasar ( sistem
insentif ) dan bukan dengan mekanisme administratif (sistem prosedur dan pemaksaan). Ada dua cara alokasi
sumberdaya, yaitu mekanisme pasar dan mekanisme administratif. Mekanisme pasar terbukti yang terbaik di dalam
mengalokasi sumberdaya. (a) Pemerintah wirausaha menggunakan mekanisme pasar, tidak memerintah dan
mengawasi, tetapi mengembangkan dan menggunakan sistem insentif agar tidak merugikan masyarakat. (b) Lebih
baik merekstrukturisasi pasar guna memecahkan masalah daripada menggunakan mekanisme administrasi seperti
pemberian layanan atau regulasi, komando dan control; (c) Tidak semua pelayanan public harus dilakukan oleh
pemerintah sendiri. (d) Kebijaksanaan public harus dapat memanfaatkan mekanisme pasar untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. (e) Partisipasi pihak swasta perlu ditingkatkan.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by IBNU NUR HIDAYAT 031033802 - Saturday, 7 November 2020, 6:14 PM

Yth. ibu Mesy Faridah Hendiyani


selamat malam tutor dan teman-teman, berikut adalah pendapat saya mengenai diskusi diminggu ini,

Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, mempunyai empat fungsi utama, yaitu:
1. Pelayanan publik (publik service)
2. Pembangunan untuk menumbuhkan ekonomi rakyat (development for economic growth)
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 19/37
11/15/2020 Diskusi.6
3. Pemberdayaan (empowerment), dan
4. Perlindungan (protective)

Tugas dan fungsi utama pemerintah pusat maupun daerah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, karena tujuan
pemerintah menciptakan kesejah teraan masyrakat.
Pelayanan publik berhubungan dengan pelayanan yang masuk kategori publik, bukan sektor privat. Pelayanan tersebut dilakukan
oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN/D. Kertiga komponen yang menangani sektor publik tersebut
menyediakan layanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, keamanan dan ketertiban, bantuan sosial, serta penyiaran (John
Wilson, 1993). Dengan demikian, yang dimaksud pelayanan publik adalah pelayanan yang diberikan oleh negara dan perusahaan
milik negara kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Karena fungsi utama pemerintah memberikan pelayanan publik, maka pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa
privat (perorangan). Barang dan jasa privat disediakan oleh badan privat/lembaga swasta milik perorangan atau perusahaan
Hide sidebars

swasta.

Fungsi kedua pemerintahan adalah membangun sarana, prasarana dan fasilitas publik untuk menumbuhkan ekonomi
rakyat (development for economic growth). Pembangunan fasilitas ekonomi, yaitu membangun semua sektor yang berhubungan
langsung atau tidak langsung dengan kemudahan kegiatan ekonomi, seperti pasar, taman parkir, jalan raya, pelabuhan, jembatan,
pergudangan dan lain-lain.
Penyelenggaraan fungsi tersebut sangat penting karena berhubungan langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat,
jika masyarakat makin sejahtera, pendapatan pemerintah daerah juga meningkat, karena pemerintah dearah akan mendapatkan
pemasukan dari pajak, retribusi, sumbangan, serta jasa dari masyarakat yang makin luas dan meningkat.
Namun kegiatan diatas harus didasarkan pada tujuan, program dan sasaaran yang jelas, jangan sampai membangun suatu proyek
berangkat dari dorongan sekedar untuk menghabiskan anggaran.

Kesejahteraan masyarakat adalah tujuan pemerintah daerah, sedangkan untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah daerah harus
memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat/pelayanan prima, yaitu pelayanan yang memuaskan pelanggan dan
stakeholder. Pelayanan prima tidak dapat terwujud tanpa adanya good governance. Reinventing government berhubungan dengan
visi tentang pemerintahan yang responsif, fleksibel, dan mensejahterakan rakyat, bukan pemerintah yang birokratis, kaku, dan
hanya menghabiskan anggaran tanpa dikaitkan dengan dampak kesejahteraan. Good governance dan pelayanan prima dapat
diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip reinventing government.
Menurut Osborne dan Gaebler, (1992) pemerintahan hendaknya di selenggarakan dengan jiwa wirausaha, yaitu yaitu bersifat
partisipatif, kompetitif, berorientasi pelanggan, antisipatif dan terdesentralisasi. Untuk itu pemerintahan perlu diselenggarakan
dengan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Pemerintahan Katalis, yaitu pemerintah lebih banyak mengarahkan daripada melaksanakan tugas-tugas atau mengayuh.
2. Memberikan wewenang kepada masyarakat ketimbang melayani.
3. Pemerintahan yang kompetetif, yaitu selalu mengarahkan agar pelayanan diberikan lebih baik, berlomba memberi
pelayanan terbaik.
4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi, yang sebelumnya digerakkan oleh peraturan.
5. Pemerintahan yang berorientasi pada kinerja/hasil karya.
6. Pemerintahan yang berorientasi pada pelanggan, yaitu memenuhi kebutuhan pelanggan bukan kebutuhan para birokratnya.
7. Pemerintahan yang berorientasi Wirausaha yaitu menghasilkan bukan sekedar membelanjakan atau menghabiskan
anggaran.
8. Pemerintahan yang selalu bersikap antisipatif, yaitu melakukan pencegahan lebih diutamakan daripada mengobeti atau
menyelesaikan masalah.
9. Pemerintahan yang terdesentralisasi. Birokrasi yang mempunyai kedekatan dengan masyarakat, mengurangi jalur birokrasi
sehingga dapat mengurangi biaya tinggi.
10. Pemerintahan yang berorientasi pada pasar yaitu pemerintah yang mendongkrak melalui pasar Peran masyarakat dalam
menciptakan pelayanan prima oleh Pemerintah Daerah sangat penting. Oleh karena itu, masyarakat harus partisipasi aktif
dalam pengambilan keputusan politik/kebijakan publik.

Sumber:
Hanif Nurcholis, Enceng, 2019, Administrasi Pemerintahan Daerah, Tangerang Selatan, Universitas Terbuka
Syafiie, Inu Kencana, dkk, 2000, Ilmu Administrasi publik, Jakarta, Rineka Cipta
Terimakasih
salam
Ibnu Nur Hidayat

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by IRWAN NASIR 030147881 - Sunday, 8 November 2020, 6:23 AM

1. Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat!


Pelayanan Sektor Publik
Pelayanan dalam sektor publik adalah pelayanan yang memiliki orientasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan barang dan jasa. Pelayanan publik dituntut untuk dapat melayani masyarakat dengan tulus dan transparan
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 20/37
11/15/2020 Diskusi.6
agar dapat memenuhi kepercayaan publik terhadap pemerintah. Adapun karakteristik pelayanan sektor publik
diantaranya adalah :
• Dalam pelayanan publik harus mementingkan kepentingan publik. Setiap pelayanan yang diberikan harus diberikan
kepada publik dan juga harus memudahkan publik tidak boleh mementingkan individua tau golongan tertentu.
Keputusan yang dibuat oleh para pembuat kebijakan juga harus menguntungkan publik dengan cara mendengar
permasalahan-permasalahan yang ada di publik itu sendiri.
• Pemberi layanan juga harus sekali lagi tidak boleh berpihak kepada golongan lain, mereka harus berpihak kepada
masyarakat.
• Pentingnya etika dan moral dalam pelayanan publik. Karena para pelaku pelayanan publik juga tidak boleh
seenaknya dalam memberi pelayanan kepada publik karena itu akan mencoreng Lembaga institusi publik yang
dinaungi oleh pemerintah. Dan menyebabkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan menurun.
• Pelayanan publik juga sama sekali tidak berorientasi kepada laba atau keuntungan.
• Dalam sektor publik semua aspirasi wajib didengar dan menjadi kewajiban sebagai organisasi publik untuk
Hide sidebars

meresponnya dengan membuat kebijakan-kebijakan yang pro publik.[1]


Ini merupakan karakteristik dari pelayanan publik yang bisa diambil kesimpulan bahwa sektor publik murni untuk
masyarakat dan sama sekali tidak mencari keuntungan dalam hal ini. Karena disini organisasi publik atau Lembaga
publik wajib mendengarkan aspirasi dari masyarakat agar kebijakan yang diputuskan sesuai dengan apa keinginan
rakyat.

Pelayanan Sektor Privat


Sektor privat ini berbeda, mereka lebih berorientasi kepada pelanggan atau stakeholder yang punya tujuan untuk
meningkatkan keuntungan, berikut karakteristiknya :
• Sektor swasta lebih mengarah profit oriented. Mereka lebih mementingkan kebutuhan individu. Mereka
menganalisa terlebih dahulu menurut mereka apa saja yang dibutuhkan oleh masyarkat dan organisasi swastapun
dituntut untuk memenuhi kebutuhan atau seleran dari setiap individu atau pelanggan.
• Dalam sektor swasta juga dipengaruhi oleh ilmu ekonomi seperti supply dan demand. Berarti pelayanan dalam
sektor swasta dikendalikan oleh pasar sedangkan sektor publik tidak bisa diganggu oleh pasar.
• Sistem manajemen sektor swasta bersifat tertutup yang sangat berbeda dengan sektor publik yang harus
menjunjung transparansi terhadap masyarakat. Informasi yang masyarakat dapat juga sangat terbatas.[2]

Sektor swasta dan publik memiliki karakteristiknya masing-masing. Publik tidak bisa diganggu pasar sedangkan
swasta bisa. Swasta tujuannya mencari keuntungan publik tidak. Lalu dimanakah peran pemerintah dalam
pelayanan publik?

Peran Pemerintah dalam Pelayanan Publik


Menurut paradigma administrasii publik dibagian good governance adalah, pemerintah perannya untuk membuat
kebijakan yang pro publik. Negara disini tugasnya kompleks, merekalah yang menaungi masyarakat dan sektor
swasta. Dalam pelayanan publik juga negara membaut kebijakan yang bersifat politik , maksudnya ada banyak
tentangan dari bagai pihak. Peran pemerintah dalam good governance juga mengatur sektor swasta dengan
memberi kebijakan-kebijakan yang harus dipatuhi agar tidak menyalahgunakan powernya.
2. Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?
Indonesia memiliki aset yang berperan penting bagi pembangunan nasional termasuk sosial dan ekonomi antara lain
sumber daya manusia dan industri dalam negeri. TIK khususnya internet pitalebar merupakan salah satu kunci
dalam pembangunan sosial ekonomi di suatu negara. Studi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana dampak
pemanfaatan internet pitalebar di Indonesia terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat serta mengidentifikasi
apakah langkah yang telah dilakukan pemerintah daerah dalam mendorong pemanfaatan internet pitalebar telah
dilakukan secara optimal. Data yang diperoleh melalui penelitian dianalisis menggunakan metode Matthew B Miles
dan A Michael Huberman, (2007). Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan internet pitalebar di Indonesia
meningkat dengan signifikan dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat.
Namun demikian pemanfaatan internet pitalebar tersebut belum dilakukan secara optimal terutama untuk tujuan
yang bersifat produktif. Pemerintah daerah telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk mendorong
pemanfaatan internet pitalebar di Indonesia seperti penggelaran ducting untuk kabel serat optik, pelatihan bidang
TIK, penyediaan akses internet WiFi di fasilitas publik. Namun, langkah yang dilakukan pemerintah daerah perlu
lebih diintensifkan guna memperluas penetrasi internet pitalebar untuk peningkatan dan pemerataan pertumbuhan
sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia.

3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Jelaskan pendapat anda!
1. Konsepsi kepemerintahan yang baik
Secara mendasar karakristik kepemerintahan yang baik berdasarkan uraian paling tidak memenuhi tiga komponen
utama yaitu transparansi (transperancy), supremasi/penegakan hukum (Rule of low) dan akuntabilitas (acuntability).
Secara konseptual pengertian kata baik (good) dalam istilah kepemerintahan yang baik (good governance)
mengandung dua pemahaman: Pertama, nilai-nilai yang menjunjung tinggi keinginan/kehendak rakyat, dan nilai-nilai
yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan (nasional) kemandirian, pembangunan
berkelanjutan dan keadilan sosial. Kedua, aspek-aspek fungsional dari pemerintahan yang efektif dan efesien dalam
pelaksanaaan tugasnya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Oleh karena itu, berdasarkan pengertian ini
kepemerintahan yang baik berorientasi pada dua hal yaitu : Pertama Orientasi ideal Negara yang diarahkan pada
pencapaian tujuan nasional, dan kedua, Pemerintahan yang berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif dan efesien
melakukan upaya pencapaian tujuan nasional.
Oreantasi pertama mengacu pada demokratisasi dalam kehidupan bernegara dengan elemen-elemen konstituten
atau pemilihnya seperti: legitimacy atau legitimasi, apakah pemerintah dipilih dan mendapat kepercayaan dari
rakyatnya; accountability atau akuntabilitas, yaitu seberapa jauh perlindungan hak-hak asasi manusia terjamin,
adanya otonomi dan devolusi kekuasaan kepada daerah, serta adanya jaminan berjalanya mekanisme kontrol oleh

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 21/37
11/15/2020 Diskusi.6
masyarakat. Sedangkan orientasi kedua, tergantung pada sejauhmana pemerintah mempunyai kompetensi, dan
sejauhmana struktur serta mekanisme politik serta adminisitrasi berfungsi secara efektif dan efesien.
Dokumen yang diterbitkan oleh UNDP dan pemerintah Vietnam memberikan definisi good governance sebagai
proses yang meningkatkan interaksi konstruktif diantara domain-domainnya dengan tujuan untuk menciptakan dan
memelihara kebebasan, keamanan, dan kesempatan bagi adanya aktivitas swasta yang produktif. Oleh karena itu
good governance juga adalah mengutamakan partisipasi, transparansi, akuntabilitas, dan efektifitas serta
memperlakukan semua sama. Adapun UNDP sendiri memberikan definisi good governance sebagai “hubungan
yang sinergis dan konstruktif diantara Negara, sektor swasta dan masyarakat (society)”.
Berdasarkan definisi itu, kemudian UNDP mengajukan karakteristik good governance, seperti: partisipasi, supermasi
hukum, transparansi, cepat tanggap, membangun konsensus, kesetaraan, efektif dan efesien, bertanggung jawab
dan visi yang strategis kesembilan karakteristik tersebut saling memperkuat dan tidak dapat berdiri sendiri.
Dalam kaitanya dengan karakteristik dari good governance tersebut, dalam peraturan pemerintah No. 101 Tahun
2000 ttg……., dirumuskan pengertian kepemerintahan yang baik (good governance) yaitu: “Kepemerintahan yang
Hide sidebars

mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transpransi, pelayanan prima,


demokrasi, efesiensi, efektifitas, supermasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat.
Jika dilihat dari ketiga domain dalam governance, tampaknya domain Negara atau pemerintah (state/ governance)
menjadi domain yang paling memegang peranan penting dalam mewujudkan good governance, karena fungsi
pengaturan yang memfasilitasi domain sektor swasta dan masyarakat (society), serta fungsi administratif
penyelenggaraan pemerintah melekat pada domain ini.
2. Prinsip-Prinsip Kepemerintahan Yang Baik
Karakteristik kepemerintahan yang baik sebagai suatu prinsip dikemukakan dalam Rencana Strategis LAN 2000-
2004, di mana disebutkan perlunya pendekatan baru dalam penyelenggaraan Negara dan pembangunan yang
terarah pada terwujudnya kepemerintahan yang baik (good governance) yakni: “…proses ahukum dan HAM,
desentralistik, panisipatif, transparan, berkeadilan, bersih dan akuntabel: selain berdayaguna ber-hasil guna dan
berorientasi pada peningkatan daya saing bangsa”.
Gambir Bhatta (1996: 7)mengungkapkan bahwa “unsur-unsur utama governance” (bukan prinsip), Yaitu:
akuntabilitas, (accountability), transparansi (transparency), keterbukaan (openness), dan aturan hukum (rule of low)
ditambah dengan kompetensi manajemen/management competence) dan hak-hak asasi manusia (human right).
Selanjutnya dikemukakan adanya empat unsure utama yang dapat memberikan gambaran suatu administrasi publik
yang bercirikan kepemerintahan yang baik sebagai berikut:
1. Akuntabilitas, mengandung arti adanya kewajiban bagi aparatur pemerintah untuk bertindak selaku penanggung
jawab dan penanggung gugat atas segala tindakan dan kebijakan yang ditetapkanya. Unsur ini merupakan inti dari
kepemerintahan yang baik (good governance)
2. Transparansi, kepemerintahan yang baik akan bersifat transparan terhadapo rakyatnya, baik di tingkat pusat
maupun di daerah. Rakyat secara pribadi dapat mengetahui secara jelas dan tanpa ada yang ditutup-tutupi dalam
proses perumusan kebijakan publik dan tindakan pelaksanaanya (implementasinya). Dengan kata lain, segala
tindakan dan kebijaksanaan pemerintah baik di pusat maupun di daerah, harus selalu dilaksanakan secara terbuka
dan diketahui umum.
3. Keterbukaan, prinsip ini menghendaki terbukanya kesempatan bagi rakyat untuk mengajukan tanggapan dan
kretik terhadap pemerintah yang dinilainya tidak transparan. Kepemerintahan yang baik, yang bersifat transparan
dan terbuka akan memberikan informasi/data yang memadai bagi masyarakat sebagai bahan untuk melkaukan
penilaian atas jalannya pemerintahan. Dalam praktek, dewasa ini masih terlihat kenyataan misalnya dalam prosedur
tender kompetetif suatu proyek pembangunan hingga penetapan keputusan pemenangnya, masih sering bersifat
tertutup. Rakyat atau bahkan para pelaku tender dengan pemerintah sering tidak memperoleh kejelasan informasi
tentang hasil atau kreteria penetapan pemenang tender proyek yang bersangkutan.
4. Aturan Hukum (Rule of Low), prinsip ini mengandung arti bahwa kepemerintahan yang baik mempunyai
karakteristik berupa jaminan kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat terhadap setiap kebijakan yang
ditempuh. Oleh karena itu, setiap kebijakan dan peraturan perundang0undangan harus selalu dirumuskan,
ditetapkan dan dilaksanakan berdasarkan prosedur baku yang sudah melembaga dan diketahui oleh masyarakat
umum, serta memiliki kesempatan untuk mengevaluasinya. Masyarakat membutuhkan dan harus dapat diyakinkan
tentang tersedianya suatu proses pemecahan masalah perbedaan pendapat (conflict resolution), dan terdap
prosedur umum untuk membatalkan sesuatu peraturan atau peraturan perundangan tertentu. Hal ini penting untuk
dikemukakan, mengigat bahwa kenyataanya sektor swasta dewasa ini terlibat dalamperekonomian nasional maupun
internasional dan banyak terdapat kebutuhan untuk memiliki kejelasan tentang kerangka hukum yang mampu
melindungi hak-hak kepemilikan seseorang (property rights) dan yang mampu menghormati nilai-nilai perjanjian
dalam suatu kontrak bisnis.
UNDP (1997) mengemukakan bahwa karakteristik atau prinsip-prinsip yamg harus dianut dan dikembangkan dalam
praktek penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, adalah meliputi:
a. Partisipasi (Participation), setiap orang atau setiap warga masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan harus
memiliki hak suara yang sama dalam proses pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui
lembaga perwakilan, sesuai dengan kepentingan dan aspirasinya masing-masing. Partisipasi yang luas ini perlu
dibangun dalam suatu tatanan kebebasan berserikat dan berpendapat, serta kebebasan untuk berpartisiapsi secara
konstruktif.
b. Aturan Hukum (Rule of Low): kerangka aturan hukum dan perundang-undangan haruslah berkeadilan,
ditegakkan, dan dipatuhi secara utuh (impartially), terutama aturan hukum tentang Hak-hak asasi manusia.
c. Transparansi (Transparency): Transparansi harus dibangun dalam kerangka kebebasan aliran informasi. Berbagai
proses, kelembagaan, dan informasi harus dapat diakses secara bebas oleh mereka yang membutuhkannya, dari
informasinya harus dapat disediakan secara memadai dan mudah dimengerti, sehingga dapat digunakan sebagai
alat monitoring dan evaluaisi.
d. Daya tanggap (Responsiveness): setiap institusi dan prosesnya harus diarahkan pada upaya untuk melayani
berbagai pihak yang berkepentingan (Stakeholders);
e. Berorientasi Konsensus (Consensus Orientation): pemerintahan yang baik (good governance) akan bertindak
sebagai penengah (mediator) bagi berbagai kepentingan yang berbeda untuk mencapai konsensus atau

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 22/37
11/15/2020 Diskusi.6
kesepakatan yang terbaik bagi kepentingan masing-masing pihak, dan jika dimungkinkan juga dapat diberlakukan
terhadap berbagai kebijakan dan prosedur yang akan ditetapkan pemerintah;
f. Berkeadilan (Equity): pemerintahan yang baik akan memberikan kesempatan yang sama baik terhadap laki-laki
maupun perempuan dalam upaya mereka untuk meningkatkan dan memelihara kualitas hidupnya;
g. Efektivitas dan Efesiensi (Effectiveness and Efficiency): setiap proses kegiatan dan kelembagaan diarahkan untuk
menghasilkan sesuatu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan yang sebaik-baiknya
berbagai sumber-sumber yang tersedia;
h. Akuntabilitas (Accountabilty): para pengambil keputusan (decision makers) dalam organisasi sector public
(pemerintah), swasta, Dan masyarakat madani memiliki pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada publik
(masyarakat umum), sebagaimana halnya kepada para pemilik (stakeholders). Pertanggungjawaban tersebut
berbeda-beda, tergantung apakah jenis keputusan organisasi itu bersifat internal atau bersifat eksternal;
i. Bervisi Strategis (Strategic Vision): para pemimpin dan masyarakat memiliki persepktif yang luas dan jangka
panjang tentang penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) dan pembangunan manusia (human
Hide sidebars

development). Bersamaan dengan dirasakannya kebutuhan untuk pembangunan tersebut. Mereka juga memahami
aspek-aspek histori, cultural, dan kompleksitas yang mendasari perspektif mereka;
j. Saling Keterkaitan (Interrelated): bahwa keseluruhan cirri good governance tersebut diatas adalah saling
memperkuat dan saling terkait (mutually reinforcing) dan tidak bisa berdiri sendiri. Misalnya, informasi semakin
mudah diakses berbakti transparansi semakin baik, tingkat partisipasi akan semakin luas, dan proses pengambilan
keputusan akan semakin efektif. Partisipasi yang semakin luas akan berkontribusi kepada dua hal, yaitu terhadap
pertukaran informasi informasi yang diperlukan bagi pengambilan keputusan, dan untuk memperkuat keabsahan
atau legitimasi atau berbagai keputusan yang ditetapkan. Tingkat legitimasi keputusan yang kuat pada gilirannya
akan mendorong efektivitas pelaksanaanya, dan sekaligus mendorong peningkatan partisipasi dalam
pelaksanaanya, dan kelembagaan yang responsive haruslah transparan dan berfungsi sesuai dengan aturan hukum
ydan perundang-undangan yang berlaku agar keberfungsiaannya itu dapat dinilai berkeadilan.
Dalam tulisan yang bertajuk “Format Bernegara Menuju Masyarakat Madani” Mustopadidjaja (1999: 10-11)
mengungkapakan bahwa “…untuk mengaktualisasikan potensi masyarakat dan untuk mengatasi berbagai
permasalahan dan kendala yang dihadapi bangsa, perlu dijamin berkembangnya kreativitas dan oto aktivitas
masyarakat bangsa yang terarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat serta ketahanan dan daya saing
perekonomian bangsa.”
Meskipun tidak secara tegas menyatakannya sebagai prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik, namun
Mustopadidjaja (1999: 11-14) merekomendasikan agar “format bernegara Masyarakat Madani” sebagai system
penyelenggaran Negara baik di pusat maupun di daerah-daerah, perlu memperhatikan antara lain prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Prinsip Demokrasi dan Pemberdayaan
Penyelenggaraan Negara yang demokratis adalah adanya pengakuan dan penghormatan Negara atas hak dan
kewajiban warga Negara, termasuk kebebasan untuk menentukan pilihan dan mengekspresikan diri secara rasional
sebagai wujud rasa tanggungjawabnya dala penyelenggaraan Negara dan pembangunan bangsa. Dalam hubungan
itu para penyelenggara Negara dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya tidak harus selalu melakukan sendiri
(Rowing), tetapi sebaiknya berfungsi mengarahkan (Steering), atau memilih kombinasi yang optimal diantara
keduanya. Dalam rangka upaya pemberdayaan masyarakat, peranan pemerintah dapat ditingkatkan antara lain
melalui; (a) pengurangan hambatan dan kendala-kendala bagi kreativitas dan partisipasi masyarakat; (b) perluasan
akses pelayanan untuk menjunjung berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat; dan (c) pengembangan program
untuk lebih meningkatakn kemampuan dan memberikan kesempatan kepada masyarakat berperan aktif dalam
memanfaatkan dan mendayagunakan sumber daya produktif yang tersedia sehingga memiliki nilai tambah tinggi
guna meningkatkan kesejahtraan masyarakat.
2. Prinsip Pelayanan. Upaya pemberdayaan memerlukan semangat untuk melayani masyarakat (a spirit of public
service), dan menjadi mitra masyarakat (partener of society), atau melakukan kerjasama dengan masyarakat (co-
production). Agar hal ini bisa terwujud diperlukan perubahan perilaku melalui pembudayaan kode etik (code of
conduct) yang didasarkan pada dukungan lingkungan (enabling strategy) yang diterjemahkan kedalam standar
tingkah laku yang dapat diterima umum, dan dijadikan acuan perilaku aparatur pemerintah baik di pusat maupun di
daerah-daerah. Dalam hubungan itu para aparatur perlu menghayati benar makana administrasi public sebagai
wahana penyelenggaraan pemerintah Negara yang esensinya adalah “ melayani publik”.
3. Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas. Aparatur dan sistem manejemen pemerintahan harus mengembangkan
keterbukaan dan system akuntabilitas, harus bersikap terbuka untuk mendorong para pemimpin dan seluruh sumber
daya manusia di dalamnya berperan dalam mengamalkan dan melambangkan kode etik. Serta dapat menjadikan
diri mereka sebagai panutan masyarakat dalam rangka pelaksanaan pertanggungjawaban kepada masyarakat dan
Negara. Upaya pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha melalui peningkatan partisipasi dan kemitraan dapat
dilakukan dengan berbagai pendekatan: (a) Mengembangkan keterbukaan birokrasi pemerintah; (b) Deregulasi dan
debirokratisasi peraturan dan prosedur yang menghambat kreativitas dan oto aktivitas masyarakat; serta (c)
Membuka akses proses penyusunan peraturan, kebijakan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan. Sehingga
program-program pembangunan akan sesuai dengan prioritas dan kebutuhan masyarakat, dilakukan secara riil dan
adil sesuai dengan aspirasi dan kepentingan masyarakat.
4. Prinsip Partisipasi. Dalam hubungan ini, masyarakat harus mendapatkan kesempatan yang luas dalam berperan
serta menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa publik (publik goods and services) melalui proses kemitraan dan
kebersamaan prinsip ini sejalan dengan salah satu prinsip Reinventing Government (Osborne dan Gaebler. 1992)
yaitu “empowering rather than serving”. Dengan pola desentralisasi fungsi-fungsipelayanan publik kepada
masyarakat, diharapkan peningkatan efesiensi dan efektivitas pelaksanaan pembangunan akan dapat tercapai,
sehingga tingkat kepercayaan masyarakat peningkatan peran serta mereka dalam berbagai aspek penyelenggaraan
pemerintahan Negara, pembangunan, dan pelayanan public. Semua itu merupakan bagian dari proses peningkatan
kapasitas masyarakat bangsa (capacity building) baik secara individu maupun kelembangaan.
5. Prinsip Kemitraan. Dalam lingkungan masyarakat modern, bahkan post modern dewasa ini, peranan dunia usaha
sangat startegis bagi kemajuan pembangunan nasional untuk mewujudkan peningkatan kesejahtraan masyarakat
yang semakin baik. Oleh karena itu, perlu diciptakan iklim yang kondusif untuk terwujudnya kemitraan dunia usaha

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 23/37
11/15/2020 Diskusi.6
dengan pemerintah, serta keserasian dan kesimbangan kemitraan antara dunia usaha skala besar, menengah dan
kecil dalam produksi dan pemasaran barang dan jasa, dan dalam berbagai kegiatan ekonomi dan pembangunan
lkainnya; termasuk upaya pengintergrasian usaha kecil ke dalam sektor modern dalam ekonomi nasional, serta
mendorong pertumbuhannya.
6. Prinsip Desentralisasi. Pembangunan pada hakekatnya dilaksanakan di daerah-daerah, karena itu berbagai
kewenangan yang selama ini ditangani oleh pemerintah sebagian besarnya perlu diserahkan kepada daerah.
Berbarengan dengan itu pula dunia usaha, khususnya perusahan besar yang berkantor pusat di Jakarta sebaikanya
mendesentralisasikan usahanya ke daerah-daerah, karena dengan desentralisasi yang dilakukan pemerintah
banyak keputusan dan kebijakan ekonomi mikro dan perjanjian usaha yang telah dapat diselesaikan di daerah-
daerah. Perbedaan perkembangan antara daerah membawa implikasi yang berbeda pada macam dan intensitas
peranan pemerintah, namun pada umumnya masyarakat dan dunia usaha memerlukan: (a) desentralisasi dalam
pemberian perijinan, dan efesiensi pelayanan birokrasi bagi kegiatan-kegiatan dunia usaha di bidang sosial ekonomi;
(b) penyusuaian kebijakan pajak dan perkreditan yang lebih nyata bagi pembangunan di kawasan-kawasan
Hide sidebars

tertinggal, dan sistem pertimbangan keuangan pusat dan daerah yang sesuai dengan kontribusi dan potensi
pembangunan daerah, serta (c) ketersediaan dan kemudahan mendaptkan informasi mengenai potensi dan peluang
bisnis di daerah dan wilayah lainnya kepada daerah di dalam upaya peningkatan pembangunan daerah.
7. Konsistensi Kebijakan dan Kepastian Hukum. Peningkatan pembangunan dan efesiensi nasional membutuhkan
penyusuain kebijakan dan perangkat perundang-undangan, namun tidak berarti harus mengabaikan kepastian
hukum. Tegaknya hukum yang berkeadilan merupakan jasa pemerintahan yang terasa teramat sulit diwujudkan,
namun mutlak diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Adanya kepastian hukum
merupakan indikator prefesionalisme dan syarat bagi kredibilitas pemerintahan., sebab bersifat vital dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, serta dalam pengembangan hubungan internasional. Tegaknya
kepastian hukum juga mensyaratkan kecermatan dalam penyusunan berbagai kebijakan pembangunan, sebab
berbagai kebijakan publik tersebut pada akhirnya harus dituangkan dalam system perundang-undangan untuk
memiliki kekuatan hukum, dan harus mengandung kepastian hukum.
Dengan terpenuhinya prinsip-prinsip tersebut dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara dan pembangunan
nasional Indonesia dalam dekade-dekade awal abad ke-21 ini, diharapkan upaya penataan kehidupan sosial,
ekonomi dan politik akan terwujud secara mantap sejalan perkembangan peradapan masyarakat madani (Civil
Society). Masyarakat madani manurut Mustopadidjaja (1999: 7) adalah suatu tatanan masyarakat yang memiliki
nilai-nilai sdasar ketuhanan, kemerdekaan, hak asasi dan martabat manusia, kebangsaan, demokrasi,
kemajemukan, keadilan, supermasi hukum, keterbukaan, partisipai, kemitraan rasional, etis, perbedaan pendapat,
dan pertanggungjawaban (akuntabilitas) yang seluruhnya harus melekat pada setiap individu dan institusi yang
memiliki komitmen untuk mewujudkannya.
Nilai-nilai masyarakat madani tersebut harus mampu diwujudkan sebagai upaya reformasi nasional
penyelenggaraan Negara dan pembangunan., dalam rangka menyeimbangkan posisi dan peran pemerintah dan
masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam rangka itu, menurut Mustopadidjaja
(1999: 8-9): “…sosok pemerintahan diharapkan tampil dengan susunan organisasi yang sederhana tetapi
professional dan efektif, demokratis dan konsisten dalam menerapkan prinsip dan sendi-sendi kedaulatan rakyat
dalam penyelenggaraan Negara, menghormati opesisi dan perbedaan pendapat, mengektifkan pengawasan dan
system pertanggungjawaban, serta menjunjung tinggi HAM dan hak-hak warga Negara seluruh lapisan masyarakat
sdalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”
B. Prinsip Pelayanan Prima
Bentuk-bentuk pelayanan oleh pemerintah kepada masyarakat berjumlah ribuan dan secara teknis berbeda satu
sama lainnya. Dari sekian ribu ini yang sudah dapat dinilai sebagai pelayanan prima masih belum banyak. Sebuah
pelayanan dinilai sebagai pelayanan prima jika desain dan prosedurnya memetuhi beberapa prinsip, yaitu
mengutamakan pelanggan, merupakan system yang efektif, melayani dengan hati nurani, melakukan perbaikan
yang berkelanjutan, dan memberdayakan pelanggan.
1. Mengutamakan Pelanggan
Pelanggan pada dasarnya adalah pemilik dari pelayanan kita. Tanpa pelayanan tidak akan pernah ada pelayanan.
Mereka memiliki kekuatan untuk menghentikan atau terus menghidupkan pelayanan kita. Mengutamakan pelanggan
secara praktis diartikan sebagai berikut:
a. Prosedur pelayan harusdisusun demi kemudahan dan kenyamanan pelanggan, bukan untuk memperlancar
pekerjaan kita sendiri. Mengapa orang harus melawati beberapa loket untuk mendapatkan SIM? Mengapa harus ada
loket yang terpisah-pisah untuk pendaftaran pasien, kasir, laboratorium, apotek, dan kamar periksa dokter? Hal-hal
semacam ini terjadi mungkin karena kita memang masih belum cakap dalam menggalang koordinasi dan integrasi
dengan teman-teman sekerja, dan pelanggan yang ternyata harus menanggung akibatnya.
b. Jika pelayanan kita memiliki pelanggan eksternal dan pelanggan internal, maka harus ada prosedur yang
berbeda, dan terpisah untuk keduanya. Pelayanan bagi pelanggan eksternal harus lebih diutamakan dari pada untuk
pelanggan internal.
c. Jika pelayanan kita juga memiliki pelanggan tak langsung, selain pelanggan langsung, maka harus dipersiapkan
jenis-jenis layanan yang sesuai untuk keduanya. Pelayanan bagi pelanggan tak langsung perlu lebih diutamakan
dari pada untuk pelanggan langsung.
Latihan:
Bagaimana dengan pelayanan oleh unit anda sendiri?
Sudah mengutamakan pelanggan?
2. Sistem Yang Efektif
Sebuah proses pelayanan perlu dilihat sebagai sebuah sistem yang nyata (“hard system”), yaitu tatanan yang
memadukan hasil-hasil kerja dari berbagai unit dalam organisasi kita. Perpaduan ini harus terlihat sebagai proses
pelayanan yang berlangsung dengan tertib dan lancar di mata para pelanggan. Jika perpaduan ini sungguh baik,
pelanggan bahkan tidak pernah mersakan bahwa mereka sebenarnya telah berhadapan dengan beberapa unit yang
berbeda. Dari segi desain pengembangannya, setiapa pelayanan selayaknya memiliki prosedur yang
memungkinkan perpaduan hasil kerja ini dapat mencapai batas maksimun.
Pelayanan juga harus dilihat sebuah sistem yang “halus” (soft system) yaitu sebuah tatanan yang mempertemukan

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 24/37
11/15/2020 Diskusi.6
manusia satu dengan yang lain. Pertemuan semacam ini tentu melibatkan sentuhan-sentuhan emosi, perasaan,
harapan, harga diri, penilaian, sikap, dan perilaku. Agar kita berhasil merebut hati pelanggan, maka proses
pelayanan sebagai “soft system” ini harus berjalan efektif, artinya mengungkit munculnya kebanggan pada diri
petugas dan membentuk citra positif dimata pelanggan.
Sebagai “soft system”, desain pelayanan memiliki kekuatan sistemik untuk “membentuk” pola perilaku baik pada
petugas pelayanan, maupun pada pelanggan. Jika ternyata muncul perilaku-perilaku yang kurang menguntungkan
selama berlangsung proses pelayanan, baik itu pihak petugas perbaikan desain sistemnya terlebih dahulu. Jangan
terburu-buru menyalahkan manusia, kemungkinan besar yang salah adalah justru tatanannya. Orang cendrung
menunjjukan pola perilaku yang sama jika berada pada satu tatanan yang sama.
3. Melayani Dengan Hati Nurani
Sebaik apapun desain dan prosedur sebuah pelayanan, akhrinya tetap para petugas pelayanan yang harus
berhadapan maka secara langsungdengan para pelanggan. Saat-saat terjadinya transaksi antar manusia seperti ini
sangat berharga. Penilaian pelanggan terhadap mutu sebuah layanan sebagian besar terjadi ketika mereka bertemu
Hide sidebars

muka langsung dengan petugas pelayan. Meskipun sarana dan prasarana pelayanan sering dijadikan tolak ukuran
mutu oleh para pelanggan, namun ukuran utama penilaian tetap sikap dan perilaku pelayanan yang ditampilkan oleh
para petugas. Sikap dan perilaku yang baik sering dapat menutupi kekurangan dalam hal sarana dan prasarana.
Dalam transakasi tatap muka dengan pelanggan, yang utama adalah keaslian sikap dan perilaku sesuai dengan hati
nurani kita. Perilaku yang dibuat-buat, atau berlebihan sangat mudah dikenali oleh palanggan dan justru dapat
memperburuk penilaian mereka. Keaslian perilaku hanya bisa muncul pada pribadi yang sudah matang, pribadi yang
sudah menghayati bahwa kebahagiaan hidup hanya dapat diperoleh melalui pengabdian dan pelayanan. Sebagai
“soft system” jika dirancang dengan baik proses pelayanan dapat menjadi wahana belajar yang sangat efektif untuk
mempercepat kematangan pribadi.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by TOMI SANDRA 030639036 - Sunday, 8 November 2020, 9:28 AM

Izin berdiskusi

1. Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat!


Jawaban:
Karena pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat karena Barang / jasa privat
Yaitu barang / jasa yang derajat ekslusivitas dan derajat keterhabisannya sangat tinggi.
• Contoh : Pakaian atau jasa tukang pijat yang dapat dibagi-bagi untuk beberapa pengguna, tetapi kemudian tidak
tersedia lagi untuk orang lain jika telah dibeli oleh beberapa pengguna
Kemudian Barang / jasa publik
Yaitu barang / jasa yang derajat eksklusivitas dan derajat keterhabisannya sangat rendah.
• Contoh : Penerangan jalan, keamanan atau kenyamanan lingkungan yang tidak dapat dibatasi penggunaannya
dan tidak habis meski telah dinikmati banyak pengguna.

2.Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?


Jawaban:
• Economic growth / Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam
memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang
bersifat kuantitatif dan biasanya diukur dengan menggunakan data produk domestik bruto atau pendapatan output
perkapita. Tersedianya infrastruktur yang baik diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas di berbagai
sektor serta meningkatkan produktifitas masyarakat yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu proses
kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Felix (2012) berpendapat bahwa pemerintah daerah semestinya
dapat mengalokasikan belanja modal lebih tinggi dibandingkan belanja rutin yang relative kurang produktif.
Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian
dalam memproduksi barang-barang dan jasa. Pertumbuhan ekonomi salah satu indikator yang sangat penting dalam
melakukan analisi tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi
menujukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu
periode tertentu. Dengan kata lain bahwa pertumbuhan ekonomi lebih menujuk kepada perubahan yang bersifat
kuantitatif . Biasanya diukur dengan menggunakan data Produk Domestik Bruto (PDB). Prtumbuhan ekonomi
berbeda pembangunan ekonomi, keduanya mempunyai arti yang sedikit berbeda meski dua-duanya menerangkan
mengenai perkembangan

3.Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Jelaskan pendapat anda!
Jawaban:

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 25/37
11/15/2020 Diskusi.6
PRISIP REINVENTING GOVERNMENT

David Osborne dan Peter Plastrik (1997) dalam bukunya “Memangkas Birokrasi”, mengemukakan prinsip-prinsip
Reinventing Government, sebagai berikut:

1. Pemerintahan Katalis (Pemerintahan yang memisahkan fungsi pemerintah sebagai pengarah, membuat
kebijakan, peraturan undang-undang dengan fungsi pelaksana penyampai jasa dan penegakan. Kemudian
pemerintah menggunakan metode kontrak, voucher hadiah, insentif pajak dan sebagainya untuk membantu
organisasi public dalam mencapai tujuan).

2. Pemerintahan adalah Milik Masyarakat (Mengalikan wewenang control yang dimiliki pemerintah kepada
msyarakat dengan memberdayakan masyarakat sehingga mampu mengontrol pelayanan yang dilakukan birokrasi).
Hide sidebars

3. Pemerintah yang kompetitif (Pemerintahan yang kompetitif mensyaratkan persaingan diantara penyampai jasa
atau pelayanan untuk bersaing berdasarkan kinerja dan harga, mereka memahami bahwa kompetisi adalah
kekuatan fundamental untuk memaksa badan pemerintah untuk melakukan perbaikan).

4. Pemerintah berorientasi pada Misi (Pemerintah yang berorientasi pada misi melakukan deregulasi internal,
menghapus banyak peraturan internal dan secara radikal menyederhanakan system administrasi seperti anggaran,
kepegawaian dan pengadaan. Mereka mensyaratkan setiap badan pemerintah untuk mendapatkan visi dan misi
yang jelas kemudian memberikan kebebasan kepada manager untuk menemukan cara terbaik dalam mewujudkan
misi tersebut dalam batas-batas legal).

5. Pemerintah berorientasi pada hasil (Pemerintah yang result oriented mengubah focus dari input berupa kepatuhan
pada aturan dan membelanjakan anggaran sesuai dengan yang ditetapkan menjadi akuntabilitas pada keluaran atau
hasil, mereka mengukur kinerja badan public, menetapkan target, memberi imbalan kepada badan yang mencapai
atau bahkan melebihi target dan menggunakan anggaran untuk mengungkapkan tingkat kinerja yang diharapkan
dalam besarnya anggaran).

6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan (Pemerintah yang berorientasi pada pelanggan memperlakukan
masyarakat sebagai pelanggan yang harus diberikan pelayanan dengan melaukan survey pelanggan, menetapkan
standar pelayanan, memberikan jaminan dan sebagainya. Pemerintah mendesain organisasinya untuk
menyampaikan nilai maksimum kepada pelanggan).

7. Pemerintah wirausaha (Pemerintah berusaha memfokuskan energinya bukan sekedar untuk menghabiskan
anggaran, tetapi juga menghasilkan uang. Pemerintah meminta masyarakat yang dilayani untuk menuntut rerutn on
investment, dimana mereka memanfaatkan insentif seperti dana usaha, dana inovasi untuk mendorong para
pimpinan badan pemerintah untuk berfikir mendapatkan dana operasional secara mandiri).

8. Pemerintah amtisipatif (Pemerintah yang antisipasif adalah pemerintah yang berfikir kedepan, mereka mencoba
mencegah timbulnya masalah daripada memberikan pelayanan untuk menghilangkan masalah, mereka
menggunakan perencanaan strategi, pemberian visi masa depan, dan berbagai metode lain untuk melihat masa
depan).

9. Pemerintahan desentralisasi (Pemerintah desentralisasi adalah pemerintah yang mendorong wewenang dari
pusat pemerintah melalui organisasi atau system, mendorong mereka yang langsung melakukan pelayanan atau
pelaksana, untuk lebih berani membuat keputusan sendiri).

10. Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar (Pemerintah yang berorientasi pada pasar sering
memanfaatkan struktur pasar swasta untuk memecahkan masalah daripada menggunakan mekanisme administrasi
seperti menyampaikan pelayanan atau perintah dan control dengan memanfaatkan peraturan, mereka menciptakan
insentif keuangan, insentif pajak, pajak hijau, affluent fees. Dengan cara ini organisasi swasta atau anggota
masyarakat berprilaku yang mengarah pada pemecahan masalah social).

Menurut Imawan (1998) prinsip utama Reinventing Government terbagi menjadi 5 (lima) yaitu (1). Steering artinya
mengendalikan, memfasilitasi aktifitas masyarakat, (2). Empowering artinya memberdayakan anggota masyarakat,
(3). Meeting the need of the customer, not bureaucracy, (4) Earning serta (5). Prevention.

Prinsip-prinsip reinventing government pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi sector public
dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan umum (public services). Implemantasi prinsip-prinsip tersebut harus
selalu meningkat karakteristiknya dari masing-masing organisasi yang ada Indonesia. Artinya implementasi
semangat dan prinsip reinventing sifatnya konseptual dan bukan universal. Tantangan yang timbul antara lain ialah
bagaimana mengimplemantasikan konsep tersebut tanpa menimbulkan friksi atau justru akan menghambat efisiensi
dan efektifitas birokrasi sebab sesungguhnya reinventing government baru mengena pada dimensi yang bersifat
normative, tetapi belum teruji secara empiris, serta tantangan lainnya ialah bagaimana menentukan strategi praktis
untuk mengadopsi prinsip tersebut ke dalam system pemerintah baik pusat maupun daerah.
Dalam implemantasi reinventing government adalah penataan kelembagaan pemerintah diantaranya (1). Reorientasi
atau meredefinisikan visi, misi, peran, strategi, implementasi serta evaluasi kelembagaan pemerintah, (2).
Restrukturisasi atau menata ulang kelembagaan pemerintah, membangun organisasi sesuai kebutuhan dan tuntutan
public (3). Aliansi artinya mensinergikan seluruh actor yaitu pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat umum
kedalam suatu tim yang saling bersinergi.

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 26/37
11/15/2020 Diskusi.6

Terimakasih

Re: Diskusi.6
by RIZKI AMELIA FITRI 030762199 - Sunday, 8 November 2020, 9:55 AM

1. Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat!


Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang
Hide sidebars

pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di
lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?


karena pemerintah selain memberikan pelayanan yg baik mereka juga ingin mendorong pertumbuhan ekonomi di
suatu daerah tertentu, seperti hal nya di daerah tempat tinggal saya disediakan oleh pemerintah yang dimana mall
ini diberi nama mall pelayanan publik guna untuk melayani segala aspek pelayanan yang dibutuhkan masyarakat
dan mendorong pertumbuhan ekonomi

3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992).
Reinventing Government adalah “transformasi sistem dan organisasi pemerintah secara fundamental guna
menciptakan peningkatan dramatis dalam efektifitas, efesiensi, dan kemampuan mereka untuk melakukan inovasi.
Dengan kata lain mewirausahakan pemerintah.

Dilihat dari artinya saja kita dapat menyimpulkan bahwa negara atau pemerintah melakukan aktivitas kewirausahaan
terhadap rakyatnya bukan melayani atau sama dengan pemerintah menjual rakyat membeli. Dari 10 prinsip
Reinventing Government yang ada beberapa di bawah ini mewakili isi dari kesepuluh prinsip itu.

Menurut Osborne dan Gaebler dalam bukunya “Reinventing Government”:

Prinsip 1. Pemerintah yang katalis (Catalytic Government)

Artinya adalah pemerintah lebih mengarahkan ketimbang mengayuh (steering rather than rowing). Pemerintah
sebagai pengarah bukan pelaksana dalam melayani urusan rakyat. Adapun pelaksana maka diserahkan kepada
swasta atau privatisasi.

Prinsip 2. Pemerintah milik rakyat (Community Government)

Maksudnya adalah pemerintah memberdayakan atau memberi wewenang ketimbang melayani (empowering rather
than serving). Itu artinya pemerintah berharap kepada rakyatnya agar mampu berdaya sendiri. Dengan kata lain
pemerintah bisa memberikan wewenang kepada masyarakat guna menjamin terselenggaranya pelayanan yang
efektif dan efisien. Kelak mampu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah. Atau menjadi
masyarakat yang mandiri.

Prinsip 3. Pemerintah yang kompetitif (Competitive Government)

Pemerintah akan menjadi pesaing organisasi bisnis lainnya, yang katanya itu adalah hal yang sehat, persaingan
sehat.

Dari sini kita bisa lihat tujuan negara jika mengambil ide ini dalam menjalankan roda pemerintahannya.

Ya, pemerintah tidak mau repot mengurusi rakyat, yang ada malah merepotkan rakyatnya. Karena tidak melayani
segala urusan rakyatnya. Rakyat diminta mandiri, berdaya sendiri dalam mengurusi urusannya sendiri. Dan agaknya
pemerintah kita sudah menjalani Reinventing Government ini sejak beberapa tahun yang lalu.

Di bidang pendidikan misalnya. Adanya Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta disebabkan karena negara tidak
optimal dalam memberikan hak pendidikan kepada rakyatnya. Sekolah Negeri dengan biaya murah tapi kualitas pas-
pasan, ada pun Sekolah Swasta kualitas baik tapi biaya yang tidak terjangkau oleh rakyat kecil. Akhirnya
memberikan peluang bagi pihak swasta untuk mengambil alih dalam memenuhi hak pendidikan masyarakat dengan
biaya yang mahal. Akibatnya rakyat sulit untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Hanya masyarakat
menengah ke ataslah yang mampu menjangkaunya.

Di bidang kesehatan pun sama. Adanya Rumah Sakit Umum (RSU) dan Rumah Sakit Swasta (RSS)
menggambarkan bahwa negara tidak mampu memberikan pelayanan terbaik dan biaya yang murah. Bagi mereka
yang tidak mampu untuk membayar biaya kesehatan maka RSU-lah pilihannya, namun bagi mereka yang berduit
mereka bisa membayar mahal di RSS. Ini disebabkan negara tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan yang
baik kepada rakyatnya, yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara dalam memenuhi kesehatan rakyatnya.
Yaitu dengan memberikan pelayanan terbaik dengan biaya serendah-rendahnya. Bukan malah membuka peluang
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 27/37
11/15/2020 Diskusi.6
bagi para kapitalis untuk memprivatisasi kesehatan.

Pada bencana gempa di Lombok pun terlihat bagaimana negara enggan untuk memberikan status bencana
nasional. Padahal gempa di Lombok mengakibatkan ribuan bangunan luluhlantak, dan ratusan korban jiwa
melayang.

Urusan perut rakyatnya pun diserahkan kepada swasta. Harga kebutuhan pokok yang terus meroket diakibatkan
oleh pasar yang mengendalikan harga-harga bukan negara yang mengatur. Ini pun karena sumber daya alam yang
diprivatisasi mengakibatkan rakyat harus membeli kepada pihak swasta. Seharusnya negaralah yang mengelola
sumber daya alam dan negara pula yang mendistribusikannya langsung kepada masyarakat.

Adanya Reinventing government disebabkan birokrasi yang rumit yang dijalani negara. Pun karena sistem saat ini
(Kapitalisme) yang membuat birokrasi menjadi rumit.
Hide sidebars

Di dalam Islam negara adalah pelindung dan pelayan rakyatnya yang akan melindungi jiwa dan raga rakyatnya serta
melayani sesuai dengan aturan yang Allah SWT tetapkan. Begitu pun dengan yang rakyatnya yang non muslim,
akan mendapatkan perlakuan dan pelayanan yang sama sebagaimana dengan yang muslim.

Negara di dalam Islam berfungsi sebagai penjaga agama, pemelihara jiwa, pemelihara akal, pemelihara keturunan
dan kehormatan serta pemelihara harta benda rakyatnya.

Dalam menjalankan dan menegakkan fungsi-fungsi negara tersebut, Khilafah Islam membutuhkan adanya lembaga-
lembaga birokrasi agar masyarakat terlayani dengan baik, begitu juga masyarakat dapat menyampaikan aduannya
dengan lebih mudah.

Birokrasi adalah uslub (tata cara) yang digunakan oleh pemerintah untuk melayani kemaslahatan masyarakat.
Birokrasi ini merupakan akumulasi dari uslub (tata cara) dan wasilah (sarana) yang dimanfaatkan untuk
merealisasikan kemaslahatan tersebut.

Birokrasi Islam mempunyai profil yang agung, yakni 1) mekanisme yang sederhana, 2) cepat dalam pelayanan dan
penyelesaian, dan 3) dikerjakan oleh orang yang profesional. Ketiga prinsip tersebut dibangun berdasarkan realitas
manusia yang memerlukan kemaslahatannya dipenuhi dengan cepat, tidak berbelit-belit, dan selesai secara
memuaskan.

Begitulah Islam memberikan jawaban bagi setiap persoalan hidup manusia. Solusi yang efektif akan memberikan
pemerintahan yang bertanggung jawab.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by NGATINI 030841255 - Sunday, 8 November 2020, 10:04 AM

1. Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat!


Pada public-private partnership (PPP), pemerintah masih memegang peranan dan kontrol pada penyediaan
barang publik. Pada pelaksanaan kerjasama ini, pemerintah harus dapat memastikan betul bahwa penyediaan
barang publik yang dilakukan swasta dilakukan karena motif sosial bukan semata-mata mencari keuntungan,
sehingga tetap dapat menjaga hak rakyat atas barang publik.
Kesimpulan:
Penyediaan barang publik oleh swasta dapat mendorong pertumbuhan barang publik lebih cepat dan berkualitas.
Dengan konsekuensi, masyarakat harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk menikmati barang publik
tersebut. Pemerintah harus lebih berani mengeluarkan berbagai kebijakan yang melindungi masyarakatnya dan
melindungi negara dengan cara bersikap tegas dalam hubungannya dengan organisasi swasta dalam penyediaan
barang publik. Sehingga tetap terlaksana penyediaan barang publik yang memenuhi hak rakyat

2. Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?


Pembangunan ekonomi bergantung dari pertumbuhan ekonomi (economic growth), di mana pembangunan
ekonomi mendorong dalam ekonomi dan sebaliknya pula. Ekonomi memperlancar dalam proses pembangunan
ekonomi. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), pertumbuhan ekonomi proses di mana kekayaan suatu bangsa
meningkat dari waktu ke waktu. Meskipun istilah tersebut sering digunakan dalam diskusi kinerja ekonomi jangka
pendek. Dalam teori ekonomi umumnya merujuk pada peningkatan kekayaan selama periode yang diperpanjang.
Pertumbuhan dapat digambarkan sebagai proses transformasi. Pertumbuhan ekonomi biasanya dibedakan dari
pembangunan ekonomi. Istilah pertumbuhan ekonomi diterapkan pada ekonomi yang sudah mengalami
peningkatan pendapatan perkapita. Dalam buku Ekonomi Pembangunan (2017) karya Patta Rapanna dan kawan-
kawan, pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses di mana meningkatnya pendapatan tanpa mengaitkannya
dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Tingkat pertumbuhan penduduk umumnya sering dikaitkan dengan
pembangunan ekonomi. Definisi lain pertumbuhan ekonomi adalah bertambahnya pendapatan nasional dalam
periode tertertentu, misalnya dalam satu tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi menunjukan peningkatan dari
kapasitas produksi maupun jasa dalam kurun waktu tertentu. Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefinisikan
https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 28/37
11/15/2020 Diskusi.6
sebagai peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang-barang dan jasa.
Pertumbuhan ekonomi salah satu indikator yang sangat penting dalam melakukan analisi tentang pembangunan
ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi menujukkan sejauh mana aktivitas perekonomian
akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Dengan kata lain bahwa
pertumbuhan ekonomi lebih menujuk kepada perubahan yang bersifat kuantitatif . Biasanya diukur dengan
menggunakan data Produk Domestik Bruto (PDB). Prtumbuhan ekonomi berbeda pembangunan ekonomi,
keduanya mempunyai arti yang sedikit berbeda meski dua-duanya menerangkan mengenai perkembangan

3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Jelaskan pendapat anda!
Public Administration selalu diterjemahkan dengan Administrasi Negara. Akibat dari terjemahan seperti itu, selama
beberapa dekade di Indonesia, orientasi administrasi negara adalah bagaimana pelayanan kepada negara, dan
masyarakat harus melayani negara, semuanya serba negara sehingga muncul istilah “abdi negara”. Apabila
Hide sidebars

segala sesuatu diatasnamakan negara, maka hal tersebut sudah harus tuntas, dan direlakan; semua orang harus
berkorban demi negaranya. Dengan demikian, pelayanan yang semula dikonsep untuk masyarakat umum, terbalik
menjadi pelayanan untuk negara. Padahal konsep awal dari Public Administration sesuai dengan terjemahannya
adalah “Administrasi Publik” yaitu berorientasi kepada masyarakat. Perkembangan terbaru paradigma administrasi
publik, mengarah kepada masyarakat dan berorientasi kepada masyarakat serta berupaya bagaimana strategi
melakukan atau melayani masyarakat (publik). Hal ini sejalan dengan hakekat pelaksanaan era otonomi, yakni
peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Pada dasarnya masyarakat tidak terlalu peduli dengan more regulated atau less regulated, less governed atau
more governed karena kepedulian utama mereka terletak pada terselesaikannya beragam masalah yang mereka
hadapi. Bagi administrasi publik, kondisi ini merupakan tantangan besar yang harus dihadapi mengingat
kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks sementara sumber daya dan kapasitas birokrasi yang
berkembang tidak sebanding dengan perkembangan kebutuhan tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir ini,
berkembang beragam pendekatan dalam menghadapi tuntutan ini. Isu manajemen publik dan public governance
(kepemerintahan publik) terus meluas dan menjadi perdebatan hangat (Khairul Muluk, 2004).

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by MURTAQIYAH 030732662 - Sunday, 8 November 2020, 11:02 AM

1, karena penyediaan jasa publik oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah;
Jasa publik dalam ketentuan ini sebagai contoh, antara lain pelayanan kesehatan (rumah sakit dan puskesmas),
pelayanan pendidikan (sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi),
pelayanan navigasi laut (mercu suar dan lampu suar), pelayanan peradilan, pelayanan kelalulintasan (lampu lalu
lintas), pelayanan keamanan (jasa kepolisian), dan pelayanan pasar.
penyediaan jasa publik oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari
kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan;
Jasa publik dalam ketentuan ini adalah jasa yang dihasilkan oleh badan usaha milik negara/badan usaha milik
daerah yang mendapat pelimpahan tugas untuk menyelenggarakan pelayanan publik
2. Fakta tersebut menunjukkan pentingnya bagi pemerintah daerah untuk memfasilitasi potensi ekonomi daerah
demiterwujudnya peningkatan standar hidup yang berkelanjutan perekonomian daerah khususnya kabupaten/Kota di
Indonesia.Dalam perspektif makroekonomi, potensi ekonomi daerah merupakan elemen yang sangat penting untuk
meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi nasional, intihnya adalah potensi ekonomi daerah melibatkan
pendekatan daerah dan menyeluruh,
3. pendapat saya adalah Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik menurut paradigma
good governance, dalam prosesnya tidak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah berdasarkan pendekatan rule
government (legalitas), atau hanya untuk kepentingan pemeintahan daerah. Paradigma good governance,
mengedepankan proses dan prosedur, dimana dalam proses persiapan, perencanaan, perumusan dan penyusunan
suatu kebijakan senantiasa mengedepankan kebersamaan dan dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by HERI SUPARJO 018027992 - Sunday, 8 November 2020, 5:09 PM

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 29/37
11/15/2020 Diskusi.6

1. Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat!


Karena pemerintah hanya menyediakan barang dan jasa ke dalam sektor publik yaitu sebagai berikut :
a. Disediakan oleh negara
b. Negara harus menyediakan barang tersebut, tanpa dikaitkan dengn kondisi atau latar belakang publik seperti
aspirasi politik, agama,suku,sosial budaya, dan etnisitas
c. Semua orang harus dapat menfaatkan barang tersebut, tanpa kecuali dan tanpa membayar secara langsung.
2. Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?
Karena kegiatan pemerintah daerah dalam rangka menyelenggarakan fungsi pembangunan untuk pertumbuhan
ekonomi daerah harus didasarkan pada tujuan, program, dan sasaran yang jelas , tujuannya adalah pemerintah
dalam melaksanakan fungsi economic growth untuk memberikan fasilitas yang dibangun mudah dijangkau,
harganya murah/terjangkau, tempatnya strategis, akses ke pasar mudah, fasilitasnya lengkap, transportasi lancar,
bersih, aman, lembaga pendukungnya, seperti izin, bea cukai, perbankan, atau gudang yang memeilik prospek
Hide sidebars

ekonomi yang berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan rakyat.


3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Jelaskan pendapat anda!
Ada 10 prinsip dalam pemerintah mnerapkan Good governance dan pelayanan prima yaitu
a. Pemerintah katalis, yaitu pemerintah lebih banyak mengarahkan daripada melaksanakan tugas-tugas atau
mengayuh
b. Memberikan wewenang kepada masyarakat ketimbang melayani
c. Pemerintah yang kompetitif, yaitu selalu mengarahkan agar pelayanan diberukan lebih baik atau berlomba
memberi pelayanan terbaik.
d. Pemerintah digerakkan oleh misi yang sebelumnya digerakkan oleh peraturan
e. Pemerintah yang berorentasi kinerja atau hasil karya
f. Pemerintah yang berorentasi kepada pelanggan yaitu memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan kebutuhan para
birokratnya
g. Pemerintah yang berorentasi wirausaha, yaitu yang menghasilkan, bukan sekadar membelanjakan atau
menghabiskan anggaran
h. Pemerintah yang selalu bersikap antisipatif yaitu melakukan pencegahan lebih diutamakan daripada mengobati
atau menyelesaikan masalah.
i. Pemerintah yang terdesentralisasi dari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja agar lebih fleksibel, efisien,
inovatif, dan produktif
j. Pemerintah yang berorentasi pasar yaitu pemerintah yang mendongrak melalui pasar. Pemerintah baisanya
identik dengan program

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by ISNANI FAJRIATI 030285475 - Sunday, 8 November 2020, 7:46 PM

1. Pelayanan Publik / Pelayanan umum sangat terkait dengan upaya penyediaan barang publik atau jasa publik
dapat dipahami dengan menggunakan taksonomi barang dan jasa yang dikemukakan Hawlett dan Ramesh (1995 :
33-34), berdasarkan derajat eksklusivitasnya (apakah suatu barang / jasa hanya dapat dinikmati secara eksklusiv
oleh satu orang saja) dan derajat keterhabisannya (apakah satuan barang atau jasa habis terkonsumsi atau tidak
setelah terjadinya transaksi ekonomi), Howlett dan Ramesh membedakan adanya 4 macam barang / jasa, yaitu :
1. Barang / jasa privat
Yaitu barang / jasa yang derajat ekslusivitas dan derajat keterhabisannya sangat tinggi.
Contoh : Pakaian atau jasa tukang pijat yang dapat dibagi-bagi untuk beberapa pengguna, tetapi kemudian tidak
tersedia lagi untuk orang lain jika telah dibeli oleh beberapa pengguna
2. Barang / jasa publik
Yaitu barang / jasa yang derajat eksklusivitas dan derajat keterhabisannya sangat rendah.
Contoh : Penerangan jalan, keamanan atau kenyamanan lingkungan yang tidak dapat dibatasi penggunaannya dan
tidak habis meski telah dinikmati banyak pengguna
3. Peralatan publik atau barang / jasa semi publik
Yaitu barang / jasa yang derajat eksklusivitasnya tinggi, tetapi tingkat keterhabisannya rendah.
Contoh : jalan tol atau jembatan yang tetap masih dapat dipakai oleh pengguna lain setelah dipakai oleh seorang
pengguna, tetapi memungkinkan untuk dilakukan penariakan biaya kepada setiap pengguna.
4. Barang / jasa milik bersama
Yaitu barang / jasa yang derajat eksklusivitasnya rendah, tetapi tingkat keterhabisannya tinggi.
2.kegiatan pemerintah daerah dalam rangka menyelenggarakan fungsi pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi
daerah harus didasarkan pada tujuan, program, dan sasaran yang jelas , tujuannya adalah pemerintah dalam
melaksanakan fungsi economic growth
3.salah satu contoh prinsip yang bisa diterapakn ialah Pemerintahan Katalis: Mengarahkan ketimbang mengayuh.
Hal ini dimaksudkan bahwa pemerintah diibaratkan sebuah perahu, peran pemerintah bisa sebagai pengemudi yang
mengarahkan jalannya perahu atau sebagai pendayung yang mengayuh untuk membuat perahu bergerak.
ialah pemerintah sebagai pemimpin yang akan mengarahkan rakyat ke arah yang lebih baik

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 30/37
11/15/2020 Diskusi.6

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by MUKHAMAD SUHARTO ARDIANSAH 041296826 - Sunday, 8 November 2020, 8:27 PM

1. Jadi Apa yang dimaksud dengan barang publik itu? Secara umum barang publik biasa dipahami sebagai sesuatu
yang dapat dinikmati atau dibutuhkan oleh semua orang. Suatu barang publik merupakan barang-barang yang tidak
dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
mendapatkannya. Contoh barang publik ini diantaranya udara, cahaya matahari, papan marka jalan, lampu lalu
Hide sidebars

lintas, pertahanan nasional, pemerintahan dan sebagainya. Akan sulit untuk menentukan siapa saja yang boleh
menggunakan papan marka jalan misalnya, karena keberadaannya memang untuk konsumsi semua orang ,
penyediaan jasa publik oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah;
Jasa publik dalam ketentuan ini sebagai contoh, antara lain pelayanan kesehatan (rumah sakit dan puskesmas),
pelayanan pendidikan (sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi),
pelayanan navigasi laut (mercu suar dan lampu suar), pelayanan peradilan, pelayanan kelalulintasan (lampu lalu
lintas), pelayanan keamanan (jasa kepolisian), dan pelayanan pasar. Sebagian besar barang yang kita konsumsi
adalah barang privat, yaitu barang yang hanya dapat digunakan oleh satu konsumen pada satu waktu. Misalnya,
ketika seseorang sedang memakan kue miliknya, orang lain tidak dapat melakukan hal serupa. Eksklusivitas
kepemilikan menjadi faktor pembeda utama barang privat dengan barang publik.

2. economic growth atau pertumbuhan ekonomi adalah indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah
dalam jangka waktu tertentu. Hal ini harus senantiasa ditingkatkan oleh suatu negara untuk mencapai kondisi
perekonomian yang lebih baik.
Pertumbuhan ini berkaitan dengan peningkatan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan pendapatan nasional (jika dalam konteks nasional). Dalam analisis makro, economic growth itu
diukur dari perimbangan pendapatan nasional riil yang dicapai oleh suatu negara. Tingkat pertumbuhan ekonomi
suatu negara tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap kesejahteraan dari penduduk yang ada di
dalamnya. pemilik perusahaan juga dapat melakukan approval atau penyetujuan juga lewat gadget yang Anda
gunakan. Sehingga seluruh proses pengajuan dan pencairan reimbursement dapat dilakukan dengan lebih mudah
dan efisien.

3. Beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan otonomi daerah antara lain pelayanan
publik, formasi jabatan, pengawasan keuangan daerah dan pengawasan independen. Yang perlu dikedepankan oleh
pemerintah daerah adalah bagaimana pemerintah daerah mampu membangun kelembagaan daerah yang kondusif,
sehingga dapat mendesain standar Pelayanan Publik yang mudah, murah dan cepat. Pelayanan publik merupakan
bagian dari pemerintahan yang baik (good governance) yang salah satu parameternya adalah cara aparatur
pemerintah memberikan pelayanan kepada rakyat. Prinsip good governance bisa terwujud jika pemerintahan
diselenggarakan secara transparan, responsif, partisipatif, taat hukum (rule of law), sesuai konsensus,
nondiskriminasi, akuntabel, serta memiliki visi yang strategis.

Salah satu faktor penyebab utama dari keterpurukan sektor perekonomian adalah masih kuatnya prilaku koruptif di
dalam berbagai aspek kehidupan, terutama di sektor birokrasi dengan salah satu fokus utamanya di sektor
pelayanan publik. Konsekuensinya, timbullah biaya ekonomi tinggi yang berdampak kepada rendahnya daya saing
Indonesia dibandingkan negara berkembang lainnya dalam menarik investasi dan dalam memasarkan komoditinya
baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat, yang kemudian
bermuara pada stagnannya proses peningkatan kesejahteraan rakyat. Maka perlunya adanya Reveinting
Government, yaitu transformasi sistem dan organisasi pemerintah secara fundamental guna menciptakan
peningkatan dramatis dalam efektifitas, efesiensi, dan kemampuan mereka untuk melakukan inovasi. Transformasi
ini dicapai dengan mengubah tujuan, system insentif, pertanggungjawaban, struktur kekuasaan dan budaya system
dan organisasi pemerintahan

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by MAULUDIYAH MAR\'ATUS SHOLIHAH 030667644 - Monday, 9 November 2020, 2:23 PM

NAMA : MAULUDIYAH M.S

NIM : 030667644

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 31/37
11/15/2020 Diskusi.6
Sebelum saya menjawab soal nomor 1 saya akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian barang publik dan
barang privat sebagai berikut :

- Barang Publik adalah barang yang disediakan oleh negara, negara harus menyediakan barang tersebut, tanpa
dikaitkan dengan kondisi atau latar belakang publik, seperti aspirasi politik, agama, suku, sosial budaya, da
etnisitas. Semua orang harus dapat memanfaatkan barang tersebut, tanpa kecuali dan tanpa membayar secara
langsung.

Contoh barang publik : jalan raya, lampu jalan, pemakaman, dan lain-lain.

- Barang Privat adalah barang yang disediakan oleh lembaga privat/swasta, perusahaan yang memproduksi
bertujuan mencari untung, dan hanya orang yang bisa membayar yang dapat memperolehnya.
Hide sidebars

Contoh barang privat : Sepeda, Televisi, Mobil, dan lain-lain.

1. Karena pemerintah hanya memberikan barang yang bersifat publik, sedangkan barang privat bisa didapatkan
dari lembaga privat/swasta. Barang dan jasa yang masuk ke dalam sektor publik disediakan oleh lembaga publik,
yaitu negara. Lembaga yang menangani sektor publik terdiri atas 3 komponen, yaitu pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan BUMN/BUMD. Barang dan jasa publik diperuntukkan untuk memberikan pelayanan publik kepada
semua warga/semua kalangan (tanpa membedakan miskin/kaya, beruang/tidak). Contohnya saja : lampu
penerang jalan, jalan raya, trotoar. Bukan untuk kalangan tertentu/yang mampu mendapatkannya saja (kebutuhan
perorangan) seperti halnya dengan barang privat : Televisi, sepeda, dan lain-lain.

Sumber : BMP ADPU4440/Modul 8 KB.1 Halaman 8.3 – 8.5

2. Sebelum saya menjawab ijinkan saya menjelaskan bahwa berbicara tentang Economic Growth ini erat
kaitannya dengan pembangunan sarana, prasarana, dan fasilitas umum untuk menumbuhkan ekonomi rakyat dan
daerah. Jika pemerintah daerah melakukan pembangunan, misalnya pasar, jembatan, atau terminal, itu berati
pemerintah daerah melakukan fungsi ini. Penyelenggaraan fungsi tersebut sangat penting karena berhubungan
langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat daerah yang bersangkutan. Melalui pembangunan
fasilitas dan sarana pengembangan ekonomi daerah, potensi ekonomi yang masih tidur bisa diaktualkan. Dengan
pembangunan jalan raya, lalu lintas barang dari desa ke kota atau sebaliknya menjadi lancar sehingga transaksi
perdagangan meningkat. Dengan pembangunan pelabuhan, lalu lintas barang baik ekspor, impor, maupun antar
pulau menjadi lancar. Begitu seterusnya. Semua itu berdampak pada peningkatan kegiatan ekonomi yang pada
gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Jika masyarakat semakin sejahtera, pendapatan pemerintah daerah juga meningkat. Hal ini karena pemerintah
daerah akan mendapatkan pemasukan dari pajak, retribusi, sumbangan, serta jasa dari masyarakat yang makin
luas dan meningkat. Untuk itu, pemerintah daerah mesti aktif melakukan pembangunan sarana dan fasilitas
ekonomi ini. Untuk mengetahui bagaimana kualitas pemerintah daerah dalam melaksanakan fungsi economic
Growth, hal tersebut bisa diukur dengan indikator-indikator, yaitu fasilitas yang dibangun mudah dijangkau,
harganya murah/terjangkau, tempatnya strategis, akses ke pasar mudah, fasilitasnya lengkap, transportasi lancar,
bersih, aman, lembaga pendukungnya, seperti izin, bea cukai, perbankan, atau gudang, yang memiliki prospek
ekonomi yang cerah dan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

Sumber : BMP ADPU4440/Modul 8 KB.2 Halaman 8.15 – 8.17

3. Sebelum saya menjelaskan pendapat saya mengenai Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan
jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992) saya
akan menjabarkan lebih dahulu prinsip-prinsipnya sebagai berikut :

1) Pemerintahan katalis, yaitu pemerintah lebih banyak mengarahkan daripada melaksanakan tugas-tugas atau
mengayuh.

2) Memberikan wewenang kepada masyarakat ketimbang melayani.

3) Pemerintahan yang kompetitif, yaitu selalu mengarahkan agar pelayanan diberikan lebih baik atau berlomba
memberi pelayanan terbaik.

4) Pemerintahan digerakkan oleh misi yang sebelumnya digerakkan oleh peraturan.

5) Pemerintahan yang berorientasi kinerja atau hasil karya. Dengan demikian, ia mendorong orang untuk
mencari hal-hal yang baru (kratif dan inovatif).

6) Pemerintahan yang berorientasi kepada pelanggan, yaitu memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan
kebutuhan para birokratnya.

7) Pemerintahan yang berorientasi wirausaha, yaitu yang menghasilkan, bukan sekedar membelanjakan atau
menghabiskan anggaran.

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 32/37
11/15/2020 Diskusi.6
8) Pemerintahan yang selalu bersikap antisipatif, yaitu melakukan pencegahan lebih diutamakan daripada
mengobati atau menyelesaikan masalah.

9) Pemerintahan yang terdesentralisasi : dari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja. Dengan demikian, akan
lebih fleksibel, efisien, inovatif, dan produktif.

10) Pemerintahan yang berorientasi pasar, yaitu pemerintahan yang mendongkrak melalui pasar.

Pelayanan prima tidak dapat terwujud tanpa adanya good governance. Agar dapat memberikan pelayanan prima
pemerintah daerah hendaknya mengadopsi konsep reinventing government, yaitu pemerintahan hendaknya
diselenggarakan dengan jiwa wirausaha, yaitu bersifat partisipatif, kompetitif, berorientasi pelanggan, antisipatif,
dan terdesentralisasi. Reinventing government berhubungan dengan visi tentang pemerintahan yang responsif,
fleksibel, dan menyejahterakan rakyat. Bukan pemerintahan yang birokratis, kaku, dan hanya menghabiskan
Hide sidebars

anggaran tanpa dikaitkan dengan dampak kesejahteraan. Oleh karena itu, sangat berkaitan dengan pelayanan
prima dan good governance.

Sumber : BMP ADPU4440/Modul 8 KB.3 Halaman 8.28 – 8.33

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by RR. SHINTA HENY PURNANINGRUM 030662566 - Wednesday, 11 November 2020, 5:28 AM

Assalamualaikum Wr. Wb

1.Karena pemerintah fokus untuk menerapkan pelayanan publik (umum, masyarakat, dan negara) sebagai bentuk
perhatian kepada warga negara dimana pelayanan yang di keluarkan umumnya dibutuhkan dan dipakai oleh semua
kalangan masyarakat, dan juga yang akan berpengaruh terhadap negara untuk kedepannya misal kesehatan dan
pendidikan.karena pengadaan barang privat tidak ada campur tangan pemerintah jadi tergantung dari fungsi dalam
pemenuhan kebutuhan, setiap perorangan tidak sama dalam memenuhi kebutuhannya, disesuaikan dengan fungsi
barang privat yang akan dan ingin dikonsumsi.

2. Karena economic growth masyarakat tidak hanya diuntungkan dalam akses tetapi juga diuntungkan di bidang
ekonomi. Pemerintah daerah memberikan pelayanan dengan menggunakan economic growth bertujuan agar
masyarakat dapat hidup dengan lebih mudah dan lebih baik dengan adanya berbagai fasilitas umum yang telah
disediakan oleh pemerintah sehingga dapat meningkatkan perekonomian dengan baik pula, Artinya, economy
growth ini harus memiliki indicator berupa fasilitas yang dibangun mudah dijangkau, harganya murang/ terjangkau,
tempat strategis, akses ke pasar mudah, fasilitasnya lengkap, transportasi lancer, bersih, aman, lembaga
pendukungnya seperti izin, bea cukai, perbankan atau gudang yang memiliki prospek ekonomi yang cerah dan
berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

3. Menurut saya pelayanan yang dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat adalah pelayanan prima. Pelayanan
prima, yaitu suatu pelayanan yang membuat orang yang dilayani merasa ditolong, dibantu, dimudahkan, dan
disenangkan yang pada akhirnya orang tersebut merasa puas. Agar dapat memberikan pelayanan prima pemerintah
daerah hendaknya mengadopsi konsep reinventing government, yaitu pemerintahan hendaknya diselenggarakan
dengan jiwa wirausaha:bersifat partisipatif, kompetitif, berorientasi pelanggan, antisipatif dan terdesentralisasi.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by NOFERIUS MENDROFA 020212863 - Thursday, 12 November 2020, 9:29 PM

1. Pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat, karena pemerintah hanya memberi pelayanan
pada sektor publik dan semi privat. Barang dan jasa publik adalah kebutuhan umum yang dimiliki secara gratis adil
dan merata, misalnya lampu penerangan jalan, jasa pendidikan penyuluhan pertanian, dan penjagaan kesehatan,
jasa pemadam kebakaran, jasa pertahanan negara, serta jasa keamanan, artinya tidak hanya dimiliki oleh pribadi
perorangan melainkan digunakan secara bersama-sama.
Barang dan jasa semi privat adalah barang yang pemanfaatannya dikecualikan dan harus membayar, tetapi harus
berdasarkan peraturan perundang-undangan, misalnya jalan tol, Listrik, Air brsih, Telepon, kereta
api/kapal/pesawat terbang, dan bahan bakar. Lembaga yang menangani ini adalah pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan BUMN/BUMD.
Sedangkan pelayanan barang dan jasa privat merupakan kebutuhan perorangan yang dikelola oleh badan privat

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 33/37
11/15/2020 Diskusi.6
yaitu lembaga swasta milik perorangan atau perusahaan swasta. Barang dan jasa privat dilayani dan dikelolala
oleh perusahaan dengan maksud untuk mendapat untung, misalnya: pakaian, sepatu, arloji, rumah, mobil, televisi,
dalam arti bahwa dapat dimiliki dengan cara dibeli oleh beberapa pengguna, dan ada kemungkinan tidak tersedia
untuk orang lain.

2. Pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth, ialah supaya fungsinya untuk
menumbuhkan ekonomi rakyat dan daerah bisa tercapai, yaitu membangun sarana, prasarana, dan fasilitas
publik. Menumbuhkan ekonomi rakyat dan daerah dimaksud ialah membangun fasilitas ekonomi yakni
membangun semua sektor yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan kemudahan kegiatan
ekonomi, seperti pasar, taman parkir, jalan raya, jembatan, pelabuhan, pergudangan, bendungan, irigasi teknis,
pintu-pintu air, waduk, PLTA/PLTG/PLTU, bursa tenaga kerja, bursa komoditas, informasi pasar, kredit usaha, dan
fasilitas ekspor. Sehingga rakyat yang memerlukan faslitas pengembangan ekonomi, seperti pasar, taman parkir,
pelabuhan, jalan raya, dibangun oleh pemerintah daerah dengan baik, bersih, lengkap, dan terawat dengan baik,
Hide sidebars

strategis, memberi prospek pengembangan, harganya terjangkau, dan terus direnovasi sesuai dengan tuntutan
perkembangan.

3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992).
Kalau sistem ini dapat diterapkan di Indonesia maka good governance bisa tercapai, namun sayangnya
penyelenggaraan berjiwa wirausaha masih belum tercapai seperti dikatakan Ciptra (dalam kompas.com) bahwa
"Pemerintah yang entrepreneur harusnya memiliki target kerja, yakni achievement oriented. Supaya mindset-nya
adalah menciptakan peluang, berinovasi, dan berani ambil risiko,". Kendala dalam menerapkan sistem ini adalah
langkah dalam mengambil resiko, pemerintah saat ini hanya dapat melakukan pengulangan dalam bekerja.
Ciputra mengungkapkan bahwa "Mereka tidak punya entrepreneurship. Mereka hanya mengulang tapi tidak
melakukan hal baru, mereka tidak bekerja berdasarkan target". Berjiwa wirausaha itu jika mau maju maka harus
bisa menjual, kalau tidak maka tidak bisa hidup. Oleh karena itu harus dimulai dengan mengubah mindset,
mindset menjadi sifat atau perangai dan menjadi budaya.

Sumber:
BMP ADPU4440 Administrasi Pemerintahan Daerah
https://ekonomi.kompas.com/read/2009/10/28/16183282/ciputra.jika.mau.maju.pemerintah.mesti.berjiwa.wirausaha

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by SILFI WULANDARI 030656469 - Friday, 13 November 2020, 8:18 PM

1.karena Pelayanan Sektor Privat


Sektor privat ini berbeda, mereka lebih berorientasi kepada pelanggan atau stakeholder yang punya tujuan untuk
meningkatkan keuntungan, berikut karakteristiknya :

Sektor swasta lebih mengarah profit oriented. Mereka lebih mementingkan kebutuhan individu. Mereka menganalisa
terlebih dahulu menurut mereka apa saja yang dibutuhkan oleh masyarkat dan organisasi swastapun dituntut untuk
memenuhi kebutuhan atau seleran dari setiap individu atau pelanggan.
Dalam sektor swasta juga dipengaruhi oleh ilmu ekonomi seperti supply dan demand. Berarti pelayanan dalam
sektor swasta dikendalikan oleh pasar sedangkan sektor publik tidak bisa diganggu oleh pasar.
Sistem manajemen sektor swasta bersifat tertutup yang sangat berbeda dengan sektor publik yang harus
menjunjung transparansi terhadap masyarakat. Informasi yang masyarakat dapat juga sangat terbatas.

2.karena pertumbuhan ekonomi atau economic growth adalah pertabahan pendapatan nasional agregatif atau
pertambahan out put dalam periode tertentu,misal satu tahun. atau dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi
menujukan peningkatan kapasitas barang dan jasa secara fisik dalam kurun waktu tertentu.

3. Pemerintahan katalis (Catalytic Government : Steering Rather Than Rowing ).


1.Pemerintah berfokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan publik.
2.Pemerintah milik masyarakat ( Community-Owned Government : Empowering Rather Than Serving). 3.Pemerintah
hendaknya lebih berorientasi untuk memberdayakan masyarakat tidak sekedar melayani.
4.Pemerintah yang kompetitif (Competitive Government : Injecting Competition into Service Delivery). Pemerintah
perlu memunculkan semangat kompetisi dalam pemberian pelayanan publik.
5.Pemerintah yang digerakkan oleh misi (Mission- Driven Government : Transforming Rule- Driven Organizations).
Mengubah organisasi yang digerakan oleh peraturan menjadi organisasi yang digerakan oleh misi.

Permalink Show parent Reply

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 34/37
11/15/2020 Diskusi.6

Re: Diskusi.6
by IRAWANizin
TRIWIJAYA 020952414
menanggapi - Saturday, 14 November 2020, 7:32 PM
diskusi

1. Pemerintah hanya memberikan pelayanan publik atau pelayanan umum. Pelayanan publik terhadap segenap
masyarakat indonesia adalah menjadi tanggungjawab pemerintah. Salah satu fungsi pemerintah adalah
menyelenggarakan kegiatan pembangunan dan pelayanan sebagai bentuk dari tugas umum pemerintah untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen pemerintah. Dalam hal ini pelayanan
publik berhubungan dengan pelayanan sektor publik, bukan sektor privat. Pelayanan tersebut dilakukan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN/BUMD. Dan untuk penyediaan barang atau jasa publik yang
diselenggarakan oleh swasta, seperti misalnya rumah sakit swasta, perguruan tinggi swasta, dan perusahaan
Hide sidebars

pengangkutan milik swasta.

2. Pembangunan ekonomi bergantung dari pertumbuhan ekonomi (economic growth), di mana pembangunan
ekonomi mendorong dalam ekonomi dan sebaliknya pula. Ekonomi memperlancar dalam proses pembangunan
ekonomi. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), pertumbuhan ekonomi proses di mana kekayaan suatu bangsa
meningkat dari waktu ke waktu. Meskipun istilah tersebut sering digunakan dalam diskusi kinerja ekonomi jangka
pendek. Dalam teori ekonomi umumnya merujuk pada peningkatan kekayaan selama periode yang diperpanjang.
Pertumbuhan dapat digambarkan sebagai proses transformasi. Pertumbuhan ekonomi biasanya dibedakan dari
pembangunan ekonomi. Istilah pertumbuhan ekonomi diterapkan pada ekonomi yang sudah mengalami
peningkatan pendapatan perkapita. Dalam buku Ekonomi Pembangunan (2017) karya Patta Rapanna dan kawan-
kawan, pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses di mana meningkatnya pendapatan tanpa mengaitkannya
dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Tingkat pertumbuhan penduduk umumnya sering dikaitkan dengan
pembangunan ekonomi. Definisi lain pertumbuhan ekonomi adalah bertambahnya pendapatan nasional dalam
periode tertertentu, misalnya dalam satu tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi menunjukan peningkatan dari
kapasitas produksi maupun jasa dalam kurun waktu tertentu. Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefinisikan
sebagai peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang-barang dan jasa.
Pertumbuhan ekonomi salah satu indikator yang sangat penting dalam melakukan analisi tentang pembangunan
ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi menujukkan sejauh mana aktivitas perekonomian
akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Dengan kata lain bahwa
pertumbuhan ekonomi lebih menujuk kepada perubahan yang bersifat kuantitatif . Biasanya diukur dengan
menggunakan data Produk Domestik Bruto (PDB). Prtumbuhan ekonomi berbeda pembangunan ekonomi,
keduanya mempunyai arti yang sedikit berbeda meski dua-duanya menerangkan mengenai perkembangan

3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan publik menurut paradigma good governance, dalam prosesnya tidak hanya dilakukan oleh pemerintah
daerah berdasarkan pendekatan rule government (legalitas), atau hanya untuk kepentingan pemeintahan daerah.
Paradigma good governance, mengedepankan proses dan prosedur, dimana dalam proses persiapan,
perencanaan, perumusan dan penyusunan suatu kebijakan senantiasa mengedepankan kebersamaan dan
dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan otonomi daerah antara lain pelayanan
publik, formasi jabatan, pengawasan keuangan daerah dan pengawasan independen. Yang perlu dikedepankan
oleh pemerintah daerah adalah bagaimana pemerintah daerah mampu membangun kelembagaan daerah yang
kondusif, sehingga dapat mendesain standar Pelayanan Publik yang mudah, murah dan cepat. Pelayanan publik
merupakan bagian dari pemerintahan yang baik (good governance) yang salah satu parameternya adalah cara
aparatur pemerintah memberikan pelayanan kepada rakyat. Prinsip good governance bisa terwujud jika
pemerintahan diselenggarakan secara transparan, responsif, partisipatif, taat hukum (rule of law), sesuai
konsensus, nondiskriminasi, akuntabel, serta memiliki visi yang strategis.
Salah satu faktor penyebab utama dari keterpurukan sektor perekonomian adalah masih kuatnya prilaku koruptif di
dalam berbagai aspek kehidupan, terutama di sektor birokrasi dengan salah satu fokus utamanya di sektor
pelayanan publik. Konsekuensinya, timbullah biaya ekonomi tinggi yang berdampak kepada rendahnya daya saing
Indonesia dibandingkan negara berkembang lainnya dalam menarik investasi dan dalam memasarkan
komoditinya baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat,
yang kemudian bermuara pada stagnannya proses peningkatan kesejahteraan rakyat. Maka perlunya adanya
Reveinting Government, yaitu transformasi sistem dan organisasi pemerintah secara fundamental guna
menciptakan peningkatan dramatis dalam efektifitas, efesiensi, dan kemampuan mereka untuk melakukan inovasi.
Transformasi ini dicapai dengan mengubah tujuan, system insentif, pertanggungjawaban, struktur kekuasaan dan
budaya system dan organisasi pemerintahan.

Permalink Show parent Reply

Re: Diskusi.6
by HERRY KUSUMA 030951577 - Sunday, 15 November 2020, 12:17 AM

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 35/37
11/15/2020 Diskusi.6
Assalamualaikum wr.wb. Selamat malam.
Berikut tanggapan diskusi 6 dari saya, Herry Kusuma NIM: 030951577

1. Mengapa pemerintah tidak memberikan pelayanan barang dan jasa privat!


Jawab:
Karena pemerintah baik pusat maupun daerah mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan menjamin kebutuhan
publik secara kontinyu dan wajar, dimana barang dan jasa yang termasuk dalam sektor publik harus disediakan oleh
Negara tanpa dikaitkan dengan kondisi dan latar belakang publik serta semua orang dapat memanfaatkan barang
tersebut tanpa terkecuali dan tanpa membayar secara langsung.
Sedangkan pemenuhan barang privat disediakan oleh lembaga privat atau swasta dan perusahaan yang
memproduksi bertujuan untuk mencari keuntungan serta hanya orang yang bisa membayar yang dapat
memperolehnya.
Hide sidebars

Barang dan jasa yang termasuk antara sector publik dan sektor privat disediakan oleh BUMN/BUMD dengan
penugasan oleh Negara dan merupakan barang kebutuhan dasar yang menyangkut kebututuhan hajat hidup orang
banyak. Bagi orang yang membutuhkan diharuskan untuk membeli dengan harga wajar, rasional, dan terjangkau
serta BUMN/BUMD berkewajiban secara terus menerus dalam kondisi apapun untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Mengapa pemerintah daerah memberikan layanan yang bersifat economic growth?


Jawab:
Karena pemerintah daerah memberikan pelayanan economic growth sebagai salah satu fungsi pelayanan publik
kepada masyarakatdengan membangun sarana dan prasarana, fasilitas public yang dapat menumbuhkan ekonomi
rakyat dan daerah.

Pembangunan fasilitas publik baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi kepada
peningkatan ekonomi masyarakat atau daerah termasuk dalam kategori pembangunan economic growth, seperti
pembangunan pusat ekonomi, jalan dan jembatan yang menghubungkan pusat ekonomi dengan pasar, fasilitas
komunikasi dan transportasi lainnya yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Pemerintah daerah dalam fungsi pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi daerah haruslah didasarkan pada
tujuan, program, dan sasaran yang jelas, agar proyek yang dibangun tidak hanya sekedar menghabiskan anggaran.
Hasil dari pembangunan haruslah dapat dinilai dengan ukuran-ukuran yang dapat di hitung, agar dapat diketahui
kualitas pemerintah daerah dalam melaksanakan fungsi economic growth, dimana indikator-indikator alat ukur, yaitu
fasilitas yang dibangun mudah dijangkau, dengan harga terjangkau serta tempat yang strategis berhubungan
dengan akses pasar. Memenuhi semua persyaratan izin, bea cukai, perbankan dan gudang yang memiliki prospek
ekonomi cerah sehingga berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

3. Good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan jika Pemerintah Daerah menerapkan prinsip-prinsip
reinventing government (Osborne dan Gaebler, 1992). Jelaskan pendapat anda!
Jawab:
Tata kelola pemerintahan yang bersih di daerah, efektif, efisien, transparan, berkeadilan, dan akuntable sebagai
cermin pelaksanaan prinsip-prinsip good governance dan pelayanan prima dapat diwujudkan bilaman pemerintah
daerah menetapkan prinsip-prinsip reinventing government (Osborne dan Garbler, 1992) yang menjelaskan
pemerintah hendaknya diselenggarakan dengan jiwa wirausaha yaitu bersifat partisipatif, kompetitif, berorientasi
pelanggan, antisipatif, dan terdesentralisasi.

Ada 10 (sepuluh) prinsip yang perlu dilaksanakan pemerintah untuk memberikan pelayanan prima yang dimaksud,
antara lain :
1) Pemerintahan katalis, dimana pemerintah lebih banyak mengarahkan daripada melaksanakan tugas-tugas atau
mengayuh;
2) Memberikan wewenang kepada masyarakat ketimbang melayani;
3) Pemerintahan yang kompetitif selalu mengarahkan agar pelayanan diberikan lebih baik dan berlomba
memberikan pelayanan terbaiknya;
4) Pemerintah digerakkan oleh misi yang sebelumnya digerakkan oleh peraturan;
5) Pemerintah berorientasi kerja dan hasil karya sehingga mendorong orang untuk mencari hal-hal yang baru (kretif
dan inovatif);
6) Pemerintah berorientasi kepada pelanggan dimana pemenuhan kebutuhan pelanggan dan bukan kebutuhan para
birokratnya saja;
7) Pemerintah berorientasi wirausaha yang menghasilkan dan bukan sekedar membelanjakan atau menghabiskan
anggaran;
8) Pemerintah selalu bersikap antisipatif dengan melakukan pencegahan lebih diutamakan daripada pengobatan
atau menyelesaikan masalah;
9) Pemerintahan yang terdesentralisasi dari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja sehingga lebih fleksibel, efisien,
inovatif, dan produktif;
10) Pemerintah berorientasi pasar dimana pemerintah identik dengan program yang digerakkan oleh parlemen dan
politik, bukan oleh pelanggan dan kebijakan.
Demikian tanggapan diskusi 6 dari saya, terimakasih.

Sumber referensi :
Hanif Nurcholis, Enceng. 2019. Administrasi Pemerintahan Daerah. Buku Materi Pokok ADPU 4440. Edisi 3.
Cetakan pertama Februari 2019. Universitas Terbuka. Tangerang Selatan.

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 36/37
11/15/2020 Diskusi.6

Permalink Show parent Reply

◄ Materi 6
Jump to...
Latihan Soal 6 ►

User
Hide sidebars

You are logged in as LUTHFI NURDIANSYAH 030137218


Log out

Administration

Forum administration
Optional subscription
Subscribe to this forum

Belajar daring, dimana saja dan kapan saja!

UNIVERSITAS TERBUKA 2020

https://elearning.ut.ac.id/mod/forum/view.php?id=844612480 37/37

Anda mungkin juga menyukai