Anda di halaman 1dari 3

1.

menurut saya yaitu dimana setiap serangkaian kegiatan atau program yang sudah
direncanakan harus sesuai dengan pengeluarannya. Misalnya perencanaan biaya
pembangunan infrastruktur itu hasil kerjanya harus sesuai ataupun sepadan atau
lebih besar dari biaya input yang telah ditetapkan. Sehingga setiap rupiah yang
dikeluarkan dapat dipertanggung jawabkan kemanfaatannya.

Adapun Perencanaan strategis dan


penyusunan anggaran melibatkan perencanaan, tapi jenis aktivitas
perencanaannya berbeda antara kedua proses tersebut. Proses
penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sementara perencanaan strategis
fokus pada aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun

2. Perbedaannya adalah APBN mengatur pengeluaran dan pendapatan negara,


sedangkan APBD mengatur pengeluaran dan pendapatan daerah. Selain
itu APBN merupakan anggaran negara oleh DPR
sedangkan APBD merupakan anggaran daerah oleh DPRD.

Penjelasan :

Dalam menyusun APBN, terdapat asas-asas yang harus dipegang, yaitu asas
kemandirian, asas penajaman, dan asas penghematan.

Asas kemandirian berarti pembiayaan didasarkan pada kemampuan negara yang


dilengkapi dengan pinjaman luar negeri sebagai tambahan. Asas penajaman atau
pendalaman prioritas dalam pembangunan berarti APBN harus mendahulukan
pembiayaan yang bermanfaat. Terakhir, asas penghematan menuntut APBN agar
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Penyusunan APBN dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu proses pembicaraan dan
proses penyampaian. Proses pembicaraan antara pemerintah dan DPR
berlangsung dari bulan Februari hingga Agustus. Kemudian, proses penyampaian,
pengkajian, dan pengesahan APBN dilakukan dari bulan Agustus sampai
Desember.

Penyusunan APBN dimulai dari tahap perancangan RAPBN (Rancangan Anggaran


Pendapatan dan Belanja Negara) oleh pemerintah di bulan Januari hingga Maret.
RAPBN kemudian diajukan dari pemerintah pusat kepada DPR di bulan April
hingga Mei. DPR baru meninjau rancangan tersebut dari bulan Juli sampai Agustus.
Putusan RAPBN menjadi APBN atau penggunaan APBN tahun sebelumnya
dilakukan dari bulan Agustus sampai Desember.

Pelaksanaan APBN diatur dalam Undang-Undang No. 45 Tahun 2013 tentang tata
cara pelaksanaan APBN agar APBN dapat berjalan dengan baik dan bertanggung
jawab. Dalam pelaksanaannya, terdapat pengawasan APBN yang bersifat internal
maupun eksternal. Pengawasan internal diterapkan oleh satuan pengawas dari
kelompok yang diawasi. Sementara itu, pengawasan eksternal dilakukan dengan
pemeriksaan oleh BPH (Badan Pemeriksa Keuangan).

APBD

Perencanaan dan penyusunan APBD diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 58


Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah. Langkah-langkah perencanaan
dan penyusunan APBD dimulai dari susunan RAPBD (Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah) yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Kemudian, RAPBD diajukan kepada DPRD. RAPBD baru dibahas oleh DPRD dan
Tim Anggaran Eksekutif. Terakhir, RAPBD yang sudah disetujui akan disahkan
menjadi APBD dan dilaksanakan oleh pemerintah.

Dalam penyusunan APBD, terdapat beberapa prinsip yang dipegang, yaitu


partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas, disiplin anggaran, efisiensi
dan efektivitas, serta taat asas dan hukum.

Partisipasi masyarakat berarti masyarakat harus terlibat dalam penyusunan APBD


dengan harapan APBD dapat disusun dengan tepat dan sesuai target.
Transparansi dan akuntabilitas merujuk kepada APBD yang harus bersifat
transparan dan dapat diakses oleh masyarakat agar dapat menghindari
penyelewengan RAPBD.

Disiplin anggaran berarti pendapatan yang direncanakan dalam APBD harus


bersifat rasional dan memiliki batas anggaran belanja. Efisiensi dan efektivitas
merujuk pada penggunaan anggaran yang harus optimal dan dapat meningkatkan
pelayanan serta kesejahteraan masyarakat. Prinsip taat asas dan hukum berarti
penyusunan APBD harus taat dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.

Setelah APBD selesai dirancang dan diresmikan, dimulailah pelaksanaan APBD.


Pelaksana APBD adalah pemerintah daerah yang menetapkan RASK (Rencana
Anggaran Satuan Kerja) berdasarkan APBD yang sudah disahkan menjadi DASK
(Dokumen Anggaran Satuan Kerja). DASK kemudian menjadi pedoman dasar
pelaksanaan seluruh anggaran.
Sumber:
1. https://klc.kemenkeu.go.id/keterkaitan-antara-perencanaan-dan-penganggaran/
2. https://www.academia.edu/24847107/perencanaan_dan_penganggaran
3. ADPU4333/ADMINISTRASI KEUANGAN

Anda mungkin juga menyukai