Anda di halaman 1dari 1

Diskusikan urgensitas pembagian keuangan antara Pusat dan Daerah di

Indonesia
Dalam Ketentuam Umum UU No. 33 Th. 2004 tentang Perimbanngan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Daerah. Perimbangan keuangan adalah sistem pembagian keuangan yang adil,
proporsional, demokratis, transparan dan bertanggung jawab dalam rangka pendanaan
penyelenggaraan desentralisasi dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan
daerah.

Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan untuk membiayai
kebutuhan daerah dalam rangka desentralisasi. Dana perimbangan terdiri dari dana bagi hasil, dana
alokasi umum dan dana alokasi khusus yang jumlahnya ditetapkan setiap tahun anggaran dalam
APBN.

Dana Darurat termasuk salah satu sumber penerimaan daerah. Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah, adalah penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi terdiri atas pendapatan daerah
dan pembiayaan. Pendapatan daerah bersumber dari Pendapatan Asli Daerah(PAD), Dana
Perimbangan, dan lain-lain pendapatan. Di dalam lain-lain pendapatan itulah terdapat Dana Darurat
dan Hibah kepada Daerah.
Dana Darurat adalah dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang
dialokasikan kepada daerah yang mengalami bencana nasional, peristiwa luar biasa, dan/atau krisis
solvabilitas. Berdasarkan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, Pemerintah
mengalokasikan Dana Darurat yang berasal dari APBN untuk keperluan mendesak yang diakibatkan
oleh bencana nasional dan/atau peristiwa luar biasa yang tidak dapat ditanggulangi oleh Daerah
dengan menggunakan sumber APBD. Keadaan yang dapat digolongkan sebagai bencana nasional
dan/atau peristiwa luar biasa ditetapkan oleh Presiden.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2012 tentang Dana Darurat, Dana Darurat hanya
digunakan untuk keperluan mendesak.

Anda mungkin juga menyukai