Anda di halaman 1dari 2

Mohon ijin menanggapi diskusi.

Hal ini sudah tercantum dalam Undang - Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3)
menegaskan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasail oleh negara. Begitupula bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Mengingat bahwa minyak dan gas bumi merupakan sumberdaya alam stratefis tidak terbarukan
yang dikuasai negara dan merupakan komoditas vitas yang memegang peranan penting dalam
penyediaan bahan baku industri, pemenuhan kebutuhan energidi dalam negeri, dan penghasil
devisa negara yang penting, maka dari itu pengelolaannya perlu dilakukan seoptimal mungkin agar
dapat dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Kegiatan usaha minyak dan gas bumi dituntuk untuk lebih mampu mendukung kesinambungan
pembangunan nasional dalam rangka peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat untuk
dapat menghadapi kebutuhan dan tantangan global di masa yang akan datang. Berdasarkan hal
diatas maka perlu disusun suatu Undang-undang tentang minyak dan gas bumi untuk memberikan
landasan hukum bagi langkah-langkah pembaruan dan penataan Kembali kegiatan usaha minyak dan
gas bumi. Maksud dari penyusunan undang undang ini yaitu : 1. Terlaksana dan terkendalinya
minyak dan gas bumi sebagai sumber daya alam dan sumber daya pembangunan yang bersifat
strategis dan vital; 2. Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional untuk lebih
mampu bersaing; 3. Meningkatnya pendapatan negara dan memberikan kontribusi sebesar-
besarnya bagi perekonomian nasional, mengembangkan dan memperkuat industri dan perdagangan
Indonesia; 4. Menciptakan lapangan kerja, memperbaiki lingkungan, meningkatnya kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat.

Undang-undang ini memuat substansi pokok mengenai ketentuan bahwa Minyak dan Gas Bumi
sebagai sumber daya alam strategis yang terkandung di dalam Wilayah Hukum Pertambangan
Indonesia merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh negara, dan penyelenggaraannya
dilakukan oleh Pemerintah sebagai pemegang Kuasa Pertambangan pada Kegiatan Usaha Hulu.
Sedangkan pada Kegiatan Usaha Hilir dilaksanakan setelah mendapat Izin Usaha dari Pemerintah.

Berdasarkan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, minyak dan gas bumi sebagai sumber daya alam strategis
yang terkandung di dalam bumi wilayah hukum pertambangan Indonesia yang merupakan kekayaan
nasional dikuasai negara, yang dimaksudkan agar kekayaan nasional dimanfaatkan bagi sebesar-
besar kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Hal ini berarti, baik perseorangan, masyarakat ataupun
pelaku usaha sekalipun punya hak atas sebidang tanah di permukaan, tidak mempunyai hak
menguasai ataupun memiliki minyak dan gas bumi yang terkandung dibawahnya. Karena apabila
kekayaan alam di manfaatkan secara individu maka tidak akan dinikmati oleh banyak masyarakat,
sehingga kemakmuran rakyat tidak dapat tercapai, oleh karena itu sudah seharusnya ini di kuasai
negara, misalnya minyak bumi, yang apabila dikelola secara individu akan menimbulkan monopoli
perdagangan, yang dapat mengakibatkan lonjakan harga, hal ini tentunya berdampak buruk
bagimasyarakat luas, membuat kaya satu individu dan membuat miskin rakyat banyak. Hal ini sudah
pasti apabila dikelola oleh negara, maka harga barang bisa dikendalikan sesuai dengan kemampuan
rakyat hingga tercapai kesejahteraan yang merata.

Terimakasih, salam sehat.

Sumber :jdih.kemenkeu.go.id

BMP ADPU4337 Usaha-Usaha Milik Negara dan Daerah Edisi 2

Anda mungkin juga menyukai