Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4534/ Manajemen Logistik Organisasi Publik
Kode/Nama UPBJJ : 12/Medan
Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA 1. A. No Tahapan Defenisi
2. Pengadaan Aset Kegiatan mengadakan barang/jasa yang
dibiayai sendiri ataupun yang dibiayai pihak luar 3. Inventarisasi Kegiatan mengidentifikasi kualitas dan Aset kuantitas sarana dan prasarana secara fisik dan secara yuridis/legal 4. Legal Audit Aset Kegiatan pengauditan untuk status sarana dan prasarana
5. Penilaian Aset Proses kegiatan untuk menentukan nilai
asset yang dimiliki sehingga dapat diketahui secara jelas nilai kekayaan yang dimiliki, yang akan dialihkan, ataupun yang akan dihapuskan 8. Penghapusan Kegiatan untuk menjual, menghibahkan, Aset atau bentuk lain dalam memindahkan hak kepemilikan atau memusnahkan seluruh/sebuah unit. 10 Pengalihan Proses memindahkan hak atau tanggung . Aset(Penjualan, jawab, wewenang, kewajiban penggunaan Penyertaan dan pemanfaatannya dari sebuah unit kerja Modal, Hibah) ke unit lainnya sendiri
B. •Menurut Hastings (2010:4), manajemen aset adalah
serangkaian kegiatan yang terkait dengan mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan aset, mengidentifikasi kebutuhan dana, memperoleh aset, menyediakan sistem dukungan logistik dan pemeliharaan untuk aset, menghapus atau memperbaharui aset sehingga secara efektif dan efisien dapat memenuhi tujuan. •Manajemen aset menurut Siregar (2004) “Manajemen Aset merupakan salah satu profesi atau keahlian yang belum sepenuhnya berkembang dan populer di lingkungan pemerintahan maupun di satuan kerja atau instansi”. •Menurut Mitchell dan kawan-kawan (2006:1) menyatakan bahwa “Asset management is a general therm that is commonly utilized in finance, real estate, building space, resource allocation and host of other areas to mean maximizing utilization and return on asset, primarilly financial”. Berdasarkan defenisi tersebut, dapat dinyatakan bahwa manajemen aset merupakan suatu rangkaian kegiatan mengelola aset agar memeberikan manfaat yang maksimal.
2. A. Kriteria pengelolaan aset negara/daerah yang baik:
•Tingkat akurasi nilai aset negara/daerah; •Kejelasan status aset negara/daerah; •Optimalisasi penggunaan aset untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintahan; •Optimalisasi pemanfaatan dan pemindahtanganan aset dalam peningkatan penghasilan atau pendapatan; •Minimalisasi/eleminasi kerugian negara akibat pengelolaan aset. B. Contoh instansi pemerintah pusat/daerah di Indonesia yang telah menerapkan pengelolaan aset dengan baik yaitu Badan Layanan Umum. BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Masing-masing BLU yang berada di bawah kementerian dan lembaga (K/L) memiliki asset. Aset yang dimiliki oleh BLU tersebut merupakan milik negara. Aset BLU adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh BLU sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atausosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh serta dapat diukur dalam satuan uang,dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya meliputi aset lancar, aset tetap, aset lainnya. Pengelolaan Aset BLU dilakukan dengan mekanisme : •Kerja Sama Operasional (KSO) Kerja Sama Operasional yang selanjutnya disingkat KSO adalah pendayagunaan Aset BLU dan/atau asset milik pihak lain dalam rangka tugas dan fungsi BLU,melalui kerja sama antara BLU dengan pihak lain yang dituangkan dalam naskah perjanjian. •Kerja Sama Sumber Daya Manusia dan/atau Manajemen (KSM). Kerja Sama Sumber Daya Manusia dan/atau Manajemen yang selanjutnya disebut KSM adalah pendayagunaan Aset BLU dan/atau aset milik pihak lain dengan mengikutsertakan sumber daya manusia dan/atau kemampuan manajerial dari BLUdan/atau pihak lain, dalam rangka mengembangkan kapasitas layanan danmeningkatkan daya guna, nilai tambah, dan manfaat ekonomi dari Aset BLU.
Sumber : https://jdih.bpk.go.id
3. Dinas Pendidikan Kabupaten Senang Selalu memiliki
kebutuhan akan kertas A4 setiap tahunnya sebanyak 600 rim. Dinas tidak memliki gudang yang representatif guna menyimpan kertas dalam jumlahtersebut. Disisi lain, terdapat pemasok yang menyediakan kertas A4 dengan kualitas yang baik denganharga yang kompetitif. Pemasok sanggup menyuplai barang secara berkala sesuai kebutuhan kantor. Jika Dinas pendidikan bekerja sama dengan pemasok maka akan mengurangi banyak biaya diantaranya biaya transportasi pembelian. A. Kasus tersebut termasuk pengadaan barang Just in time karena menggunakan sistem manajemen yang menyediakan barang sesuai dengan yang dibutuhkan, jumlah, kuantitas, dan pada waktu yang tepat. Strategi pengadaan barang Just in time dipergunakan untuk barang-barang habis, seperti kebutuhan kantor ATK, kertas, bahan makanan, dan lain-lain. B. Keunggulan strategi Just in time yaitu : •Menghindari antrean dan penundaan, kecepatan yang terus menerus. •Peningkatan kualitas karena semua sesuai kontrak sehingga mengurangi pemborosan. •Pengurangan biaya : sekali kontrak, selanjutnya pemasok akan mengatur pengiriman •Pengurangan ketidakseragaman. •Menghindari pengulangan pekerjaan. C. Dalam kasus tersebut salah satu keunggulan strategi pengadaan ini adalah mengurangi persediaan barang. Terdapat setidaknya tiga biaya yang timbul akibat persediaan barang salah satunya adalah biaya penyimpanan, jelaskan ketiga biaya tersebut! •Biaya penyimpanan yaitu Barang yang disimpan memerlukan tempat penyimpanan sehingga timbul biaya gudang, biaya kerusakan dan penyusutan. Barang yang disimpan mengalami kerusakan dan penyusutan karena beratnya berkurang ataupun jumlahnya berkurang karena hilang. Biaya ini biasanya diukur dari Pengalaman sesuai dengan presentasinya. •Biaya kadaluwarsa Barang yang disimpan dapat mengalami penurunan nilai karena perubahan teknologi dan model seperti barang- barang elektronik •Biaya administrasi Biaya ini dikeluarkan untuk mengadministrasi persediaan barang yang ada, baik pada saat pemesanan, penerimaan barang maupun penyimpanannya •Biaya asuransi Barang yang disimpan diasumsikan untuk menjaga hal-hal yang tidak dinginkan seperti kebakaran. Biaya asuransi tergantung pada jenis barang yang diasuransikan dan perjanjian dengan perusahaan asuransi. 4. A. Permasalahan dalam inventarisasi aset dalam kutipan jurnal : •Banyak ditemukan barang yang kondisinya rusak berat namun tercatat berkondisi baik; •Asset yang tidak mempunyai nomor identitas; •BMN yang secara fisik ada namun belum tercatat. B. Kaitan antara penatausahaan aset dengan inventarisasi aset : Proses inventarisasi, baik berupa pendataan, pencatatan, maupun pelaporan hasil pendataan barang milik negara/daerah merupakan bnagian dari penatausahaan. Hasil dari proses inventarisasi diperlukan dalam melaksanakan proses pelaporan barang milik negara/daerah. Hasil penatausahaan barang milik negara/daerah digunakan dalam rangka penyusunan neraca pemerintahan pusat/daerah setiap tahun. C. Tujuan inventarisasi asset adalah mewujudkan tertib administrasi dan mendukung tertib pengelolaan BMN, termasuk hal berikut : •Semua barang milik negara tercatat dengan baik •Semua aktivitas dalam rangka pengelolaan BMN dapat dilakukan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, serta kepastian nilai. •Nilai BMN untuk kebutuhan laporan manajemen ataupun untuk kebutuhan laporan sebagai bahan penyusunan neraca pemerintah pusat sudah menggambarkan jumlah, kondisi, dan nilai BMN yang wajar. D. Saran saya sebagai solusi permasalahan tersebut : •Menghimpun dan mencatat data asset yang dikuasai; •Menyiapkan dan menyediakan bahan laporan pertanggungjawaban atas penguasaan dan pengelolaan asset negara; •Menyiapkan dan menyediakan bahan acuan untuk pengawasan aset negara; •Menyediakan informasi tentang aset yang dikuasai departemen untuk menunjang perencanaan dan pelaksanaan tugas.