Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

NAMA : LA ALI
NIM : 041408245
MATA KULIAH : ETIKA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

SOAL
1. Buatlah artikel mengenai menerapkan prinsip keadilan dalam praktek pengelolaan
pemerintahan menyangkut keadilan dalam promosi pegawai, keadailan dalam penilaian
pegawai dan keadilan dalam sistem remunerasi.

2. Uraikan secara singkat (2-3 halaman, 1.5 spasi) mengenai permasalahan penerapan nilai-
nilai keadilan yang terjadi di pemerintahan saat ini.

3. Seandainya Saudara menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), apa langkah yang akan
Saudara lakukan dalam rangka menegakkan ajaran keadilan di organisasi pemerintahan.

JAWABAN

1. a Artikel mengenai menerapkan prinsip keadilan dalam promosi pegawai.

Topik yang saya ambil adalah penerapan norma tanggung jawab dan akuntabel.

Dalam penyelenggaraan negara / pemerintah harus mempertanggungjawabkan setiap


perbuatan dalam menjalankan tugasnya,dan wajib menanggung kalau ia dipersalahkan atau
diperkarakan. Norma etika bertanggung jawab dan akuntabel dinyatakan secara lebih konkret
dalam asas- asas pemerintahan yang baik, yaitu asas kecermatan,asas motivasi, asas
keterbukaan,asas proporsionalitas,asas profesionalitas, dan asas akuntabilitas.

Tuntutan untuk bertanggung jawab dan akuntabel sebenarnya juga sudah tercermin dalam
ucapan sumpah/ janji( bahwa saya,akan melaksanakan jabatan yang dipercayakan kepada
daya dengan penuh pengabdian, kesadaran,dan tanggung jawab. Dalam setiap pelantikan para
pejabat negara, pejabat pemerintah ( eksekutif, legislatif, yudikatif,auditif), pegawai negeri
sipil ( PNS) para profesional. Namun,pelaksanaan penyelenggaraan negara, norma tanggung
jawab dan akuntabel ini sering sekali dilanggar oleh oknum pejabat tertentu. Contoh kasus
Tisakti , Semanggi 1 dan II merupakan pelanggaran HAM berat, karena dalam peristiwa itu
terjadi penembakan oleh militer terus- menerus dan berlangsung sampai 10 jam sehingga
banyak sekali jatuh korban. Namun pejabat -; pejabat militer yang berkuasa
saat itu dan yang seharusnya bertanggung jawab peristiwa tersebut justru mengatakan tidak
bersalah.

b. Artikel mengenai menerapkan prinsip keadilan remunerasi.

Topik yang saya ambil adalah penerapan norma adil.

Setiap penyelenggara dalam setiap tindakan maupun ucapannya dituntut tidak berat sebelah ,
tidak memihak ( baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun masyarakat.), hanya berpegang
pada kebenaran, bertindak tidak diskriminatif,/ membeda- bedakan terhadap masyarakat
seperti bias bias gender,tingkatan dan status sosial, etnis,agama,ras,dan kemapuan ekonomi.
Norma etika adil dapat kita temukan kembali ke asas- asas pemerintahan yang baik , yaitu
asas keadilan, asas kewajaran,dan keputusan, asas menanggapi pengharapan yang wajar, asas
meniadakan akibat- akibat sesuatu keputusan yang batal dan asas perlindungan terhadap
pandangan hidup pribadi. Namun dalam pelaksanaan penyelenggaraan negara ternyata
norma adil ini juga sering sekali dilanggar oleh oknum pejabat tertentu yang sedang
berkuasa. Dewan perwakilan Daerah ( DPRD) provinsi Daerah istimewa Yogyakarta (DIY)
dinilai menyalahgunakan kewenangannya untuk menentukan angggaran bagi anggota
dewan . Kejadian ini berjalan pada tahun 2002. Pada hal menurut ketentuan yang ada,
termasuk dalam PP 110 Tahun 2000, tidak termasuk mengenai asuransi risiko kerja bagi
anggota dewan. Meski PP tersebut sudah dicabut berdasarkan putusan Mahkamah agung No .
04.G/HUM/ 2001tentang gugatan hak Uji Materiil terhadap PP No.110 Tahun 2000 tentang
kedudukan keuangan Dewan, namun pada tahun tersebut belum ada peraturan penggantinya
sehingga keberadaan dana asuransi risiko kerja bagi anggota dewan tetap menjadi
kontroversial.

2. Berikut ini akan dijelaskan 11 norma etika yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan
negara di Indonesia.Setiap penyelenggara negara berdasarkan rancangan Undang -
undangan (RUU) Etika penyelenggara negara berkewajiban untuk menjalankan tugas dan
kewajibannya.

a. Berakhlak mulia.

Maksud dari berakhlak mulia adalah norma yang menuntut setiap penyelenggara untuk
memiliki sifat-sifat yang terpuji, rendah hati, menghargai sesama, tidak semena- semena
serta takwa kepada Tuhan.
b. Tepat janji.

Maksud dari tepat janji adalah norma yang menuntut setiap penyelenggara untuk
menempati janji, sumpah,dan ikrar ( seperti sumpah jabatan, komitmen dan pakta intergritas)
dan janjinya kepada anggota masyarakat yang harus dilayani.

c. Jujur.

Maksud dari jujur adalah norma yang menuntut setiap penyelenggara negara menyatakan
yang sebenarnya tidak berbohong, tidak menipu, tidak curang , tidak manipulatif, bertindak
konsisten, memiliki kelurusan hati dan keikhlasan dalam dalam menjalankan tugas dengan
mengutamakan hati hati nurani.

d. Adil

Maksud dari adil adalah norma yang menuntut setiap penyelenggara negara dalam setiap
tindakan dan ucapan tidak memihak, seimbang, tidak diskriminatif ( membeda- bedakan),
seperti bias gender, tingkatan dan status sosial, etnis, agama,ras dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat serta menghormati hak asasi.

e. Arif.

Maksud dari Arif adalah norma yang menuntut setiap penyelenggara negara dalam
setiap tindakan dan ucapan bersikap bijak.Menuntut untuk menggunakan akal dan pikiran
sehat ( dengan mempertimbangkan pengalaman dan pengetahuan), cermat dan teliti dengan
senantiasa mempertimbangkan akibat sikap, tindakan, atau ucapan yang akan diambil atau
atau akan dikatakan sebelumnya.
f. Disiplin.

Maksud dari disiplin adalah norma yang menuntut setiap penyelenggara negara patuh pada
taat pada aturan,tata tertib, dan prosedur dalam melaksanakan tugas, kewenangan, dan
kewajiban secara profesional.

g. Taat hukum.

Maksud dari taat hukum adalah norma yang menuntut setiap penyelenggara negara untuk
mematuhi peraturan dan perundangan - undangan.
h. Tanggung jawab dan akuntabel.

Maksud dari tanggung jawab adalah norma yang menuntut keadilan moral Setiap
penyelenggara negara untuk:

1. Niat dan tekad untuk melaksanakan tugas, wewenang dan kewajibannya secara profesional
dan tekad untuk terus - menerus meningkatkan mutu profesionalitasnya.

2. Kehati- hatian dan kecermatan dalam setiap sikap, perilaku, tindakan, maupun ucapannya,
baik didalam lingkungan kerjanya maupun diluar lingkungan kerjanya.

3. Memikul akibat risiko dan tanggung jawab yang terpaut pada kedudukan, kewenangan dan
tugas yang harus dilaksanakannya.

4. Kewajiban untuk mengakui kesalahan , kesediaan untuk memperbaiki kesalahan secepat


mungkin, dan memikul akibat dari perilaku, tindakan, keputusan dan ucapannya.Maksud dari
akuntabel norma yang menuntut setiap penyelenggara negara mempertanggung jawabkan
setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan kepada masyarakat sesuai cara dan prosedur yang
ditentukan oleh ketentuan hukum, prosedur dan kebiasaan yang berlaku dalam lingkungan
dan bidang / sektor bersangkutan.

i. sopan santun.

Maksud dari sopan santun adalah norma yang menuntut setiap penyelenggara negara dalam
bersikap, berperilaku, bertindak, dan berucap secara etis ,menjaga tata Krama, saling hormat
menghormati, memperhatikan protokol kedinasan, beradab, Budi pekerti, dalam berhubungan
dengan masyarakat yang perlu dilayani antar sesama manusia maupun dalam hubungan kerja
dan tugas.

j. Kehati - hatian .

Maksud dari kehati-hatian adalah norma yang menuntut setiap penyelenggara negara dalam
setiap sikap, perilaku dan ucapannya agar memperhatikan hukum dan perundang –undangan.

k. Kesetaraan.

Maksud dari kesetaraan adalah norma yang menuntut setiap penyelenggara negara dalam
bersikap, berperilaku, bertindak, dan berucap selalu berorientasi pada prinsip kesamaan dan
persamaan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan hak-haknya sebagai
manusia,dan warga negara untuk berperan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan serta
kesamaan dalam penyelenggaran negara. Dengan demikian apabila penerapan nilai-nilai
keadilan akan di terapkan dalam penyelenggaraan negara akan menunjang kelancaran
aktivitas jalannya pemerintahan yang baik sesuai dengan apa yang diekspektasikan oleh
masyarakat.Jalan pemerintahan yang baik sangat ketergantungan pada SDM penyelenggara
negara/ pemerintah .Dengan ditemukannya SDM yang bijak maka akan mewujudkan sistem
pemerintahan yang baik.

3. Jadi langkah di lakukan dalam menegakkan ajaran keadilan diorganisasi pemerintahan jika
saya sebagai ASN dengan cara memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia an Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai contoh
berakhlak mulia, bersikap rendah hati, tidak sombong, menghormati terhadap sesama,
bersikap jujur,

Tidak curang, tidak diskriminatif, serta mematuhi peraturan hukum dan perundang -
undangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai