Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2

KEPEMIMPINAN

ILHAM APRIANDI

NIM : 018171296

1. Jelaskan juga bagaimana kiat manajemen bagi pemimpin yang sedang menaglami krisis
2. Coba jelaskan secara teoritis dengan konsep kepemimpinan transformasional dan conoth
disekitar anda dalam prakteknya.
3. Jelaskan dua kecenderuangan gaya atau karakter pemimpin dalam melakukan perannya
sebagai pemimpin.

Jawaban.

1. (Fener & Cevi, 2015) Krisis adalah keadaan yang mutlak terjadi karena hal-hal disruptif
seperti perubahan cepat dalam organisasi, perubahan kondisi perekonomian,
permasalahan anggota organisasi, perubahan teknologi yang tidak terduga serta dampak
keputusan politik yang menyebabkan guncangan stabilitas pada organisasi. Pada Posisi
ini seorang pemimpin harus menyingkapi masalah tersebut dengan bijaksana dan
terbuka terhadap pemikiran-pemikiran yang datang dari bawahannya.

Pada situasi krisis dibutuhkan peran pemimpin dalam melakukan manajemen krisis.
Bayazit (dalam Fener & Cevik, 2015) menjelaskan bahwa terdapat tiga proses
manajemen yang umumnya digunakan untuk mengatasi krisis pada sebuah organisasi
yaitu Manajemen PrA-KRISIS, Manajemen Krisis dan Manajemen Pasca Krisis

• Dalam masa pra-krisis

manajemen perlu memahami indikator-indikator krisis. Manajemen juga perlu


mengubah kondisi krisis yang berpotensi datang, menjadi sebuah kesiapan
dalam mencari peluang.

• masa krisis,

manajemen perlu melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari krisis


yang lebih besar. Selanjutnya ketika krisis berakhir, masa

1
• pasca krisis pun dimulai.

Pada masa ini pemimpin akan menemukan solusi tepat yang disesuaikan dengan
perubahan, solusi yang membawa dimensi baru pada aktivitas dan strategi
mereka.

Langkah pertama yang harus diambil oleh pemimpin adalah membangun


komunikasi yang penuh empati dan motivasi kepada anggotanya tanpa ada satupun
yang terlewati. Penting untuk pemimpin memberikan pesan-pesan yang menenangkan
demi menjaga stabilitas mental setiap anggotanya. Ketegaran yang ditunjukan oleh
pemimpin adalah representasi tangguhnya organisasi, sekaligus menjadi pemicu
semangat bagi setiap anggota.

Langkah kedua, pemimpin dalam manajemen krisis butuh membangun nuansa


yang menjadikan setiap anggotanya terus berkembang. Situasi krisis merupakan waktu
yang tepat untuk seluruh anggota organisasi belajar secara holistik melihat fenomena
yang dialami oleh organisasi dan penerima manfaatnya. Langkah ketiga, menjalin
kemitraan dengan mitra terkait. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan krisis bersama-
sama.

Ref.

Fener, Tugba & Cevik, Tugce. (2015). Leadership in crisis management: Separation of
leadership and executive concepts. Procedia Economics and Finance, 26. 695-701
Lerbinger, O. (1997). The crisis manager: Facing risk and responsibility. Mahwah, NJ:
Erlbaum.

2. Menurut Robbins dalam Setiawan and Muhith (2013) kepemimpinan transformasional


merupakan sebuah teori kepemimpinan yang modern dimana suatu gagasan awalnya
dikembangkan oleh James McGroger Burns, beliau mengatakan bahwa kepemimpinan
transformasional yang jelas adalah dimana sebuah proses pimpinan dan para
bawahannya selalu berusaha untuk mencapai tingkat moralitas serta motivasi yang
lebih tinggi dari sebelumnya.

Menurut Wutun, kepemimpinan transformasional memiliki konsep dari Bass. Dimana


bass ini merupakan salah satu konsep kepemimpinan yang dapat menjelaskan lebih

2
rinci atau secara tepat dalam menggambarkan pola perilaku kepemimpinan atasan yang
nyata ada dan mampu memuat pola-pola perilaku dari teori kepemimpinan lain. Wutun
juga menyatakan bahwa pemimpin selalu berusaha untuk memperluas dan
meningkatkan kebutuhan yang melebihi minat pribadi serta bertujuan untuk mendorong
perubahan tersebut ke arah kepentingan.

Kepemimpinan transformasional dapat didefinisikan juga sebagai kepemimpinan


dimana para pemimpin menggunakan karisma, selain itu mereka juga dapat
menggunakan stimulasi intelektual untuk melakukan transformasional dan
menghidupkan organisasinya. Menurut Hakim (2018) mengungkapkan bahwa para
pemimpin yang transformasional lebih mementingkan reaktualisasi para pengikut dan
organisasinya secara menyeluruh ketimbang memberikan instruksi-instruksi yang
bersifat Top Down, artinya suatu Pendekatan dari atas ke bawah, yang menggunakan
pengambilan keputusan oleh pemerintah dan kemudian akan dikomunikasikan kepada
rakyat, Selain itu pemimpin yang transformasional lebih memposisikan dirinya sebagai
mentor yang bersedia menampung aspirasi para bawahannya.

Karakteristik Kepemimpinan Transformasional


Karakteristik kepemimpinan transformasional, (Assingkily and Mesiono 2019) antara
lain :

• Pemimpin yang memiliki jiwa utuh dan independen dalam mewujudkan visi
organisasi
• Sebagai bawahan harus mempunyai kesadaran tentang pentingnya kebersamaan
dalam mencapai tujuan dengan ditambahnya suplemen motivasi serta dukungan
dari pemimpin
• Seluruh anggota organisasi kepemimpinan transformasional harus rela dan siap
berkorban dalam kepentingan pribadi demi kepentingan organisasi tanpa
mengharapkan imbalan.

Contohnya adalah di Tempat saya bekerja yaitu sekretariat daerah, seorang sekretaris
Daerah memberikan kebebasan sebesar-besarnya kepada ASN untuk melakukan
Inovasi-inovasi dalam bekerja dan memberikan anggaran yang lebih jika inovasi
tersebut sangat bermanfaat bagi daerah ataupun organisasi.

3
Ref.
Robbins dalam Setiawan and Muhith (2013)
Assingkily, Muhammad Shaleh, and Mesiono Mesiono. 2019. Karakteristik
Kepemimpinan Transformasional Di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Serta Relevansinya
Dengan Visi Pendidikan Abad 21.” MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam 4(1):147–68. doi: 10.14421/manageria.2019.41-09.

3. Kecenderungan cara-cara tegas dan keras dalam menegakkan peraturan, nilai- nilai dan
budaya organisasi. Hal ini mudah ditemui dalam masyarakat dan organisasi yang lebih
mementingkan formalisasi dan disiplin organisasinya, terutama organisasi yang
menggunakan tipe birokrasi mesin, misalnya organiasi militer.

Kecenderungan pemimpin untuk menyukai peran pengendali dibalik layar yang dapat
mengorganisasi, mengkoordinasikan dan membebaskan para anggotanya untuk
melakukan suatu kegiatan sesuai gagasan terbaik anggota tersebut untuk mencapai
tujuan organisasinya. Hal ini dapat ditemukan pada organisasi tipe organis dan
organisasi matriks yang keduanya membebaskan daya kreasi dan inovasi para
anggotanya untuk melakukan dungsi dan pekerjaan yang diembannya.

BMP ADPU4334, Kepemimpinan

Anda mungkin juga menyukai