Anda di halaman 1dari 6

Tugas 3

Pengantar Ilmu Administrasi Negara

ILHAM APRIANDI

NIM : 018171296

Jawab pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan konsep dan teori yang tepat!

1. Cobalah Anda bandingkan Teori Administrasi Publik dari pendapat Stephen P. Robbins
dan Stephen Bailey! (Skor 30)
2. Apakah yang dimaksud dengan evaluasi kebijakan publik? Kemukakan contoh kasus
evaluasi kebijakan publik yang pernah Anda temukan atau Anda dapatkan dari internet!
(Skor 40)
3. Apakah yang dimaksud ekologi dalam administrasi negara, dan apakah ekologi tersebut
mempengaruhi sistem administrasi negara yang ada di suatu negara? Jelaskan! (Skor 30).

Jawaban

Nomor 1.

Teori Administrasi menjelaskan upaya-upaya untuk mendefinisikan fungsi universal yang


dilakukan para pimpinan dan asas-asas yang menyusun praktik kepemimpinan yang baik.
Penyumbang utama Teori Administrasi ialah seorang industrial Perancis bernama Henry
Fayol.

Teori administrasi menurut Stephen P. Robbins dalam Ali Mufiz (2004), sebagai berikut :

1. Teori Hubungan Manusia. Teori ini semula dirintis oleh Elton Mayo. Pengembangan
teori Mayo didasarkan pada penemuannya selama memimpin proyek Hawtorne yang
berada di lingkungan Western Electric Company pada tahun 1927-1932. Dalam
pengembangan teorinya, Mayo bermaksud untuk menguji hubungan antara
produktivitas dengan lingkungan fisik. Namun yang dihasilkan ternyata bertentangan
dengan apa yang Mayo ramalkan. Mayo selanjutnya menangkap bahwa norma-norma
sosial, justru merupakan faktor kunci dalam perilaku kerja individual. Karenanya,
rangsangan kenaikan upah tidak memacu pekerja untuk bekerja lebih produktif.
2. Teori Pengambilan Keputusan. Para pemikir yang menonjol dalam bidang ini adalah
Simon, March, Russell Eckoff, Jay Forrester, Martin Starr dan Kenneth Boulding.
Dalam proses pengambilan keputusan para pemikir menyarankan dipergunakannya
statistik, model optimasi, model informasi dan simulasi. Di samping itu, dapat juga

1
dimanfaatkan pengetahuan-pengetahuan yang berasal dari linear programming,
critical path scheduling, inventory models, site location models, serta berbagai bentuk
resource allocation models. Arti pentingnya pengambilan keputusan terlihat apabila
kita berasumsi bahwa yang jadi inti administrasi adalah pengambilan keputusan.
Konsekuensi dari asumsi ini akan berupa pandangan bahwa pengambilan keputusan
merupakan titik sentral teori administrasi.
3. Teori Perilaku. Teori perilaku sebenarnya bermaksud untuk mengintegrasikan semua
pengetahuan mengenai anggota organisasi, struktur dan prosesnya. Sekalipun
berorientasi pada efisiensi dan sasaran, tetapi teori ini memahami pentingnya faktor
perilaku manusia sebagai alat utama untuk mencapai tujuan. Kontribusi penting yang
diberikan oleh teori perilaku ini adalah pemahaman lebih baik mengenai proses-
proses administrasi. Selanjutnya sumbangan oleh para ahli perilaku antara lain
meliputi pengenalan perubahan organisasi, motivasi dan kepemimpinan, manajemen
konflik dan pengorganisasian sasaran individu dengan sasaran organisasi.
4. Teori Sistem. Dalam teori ini, organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang
menampilkan karakteristiknya sebagai penerima masukan (input absorbers), pengolah
(processors), dan penghasil (output generator). Disamping itu, organisasi sebagai
suatu sistem juga memperlihatkan adanya berbagai macam subsistem (komponen-
komponen). Selanjutnya kerangka pemikiran sistem akan menunjukkan dua hal, yaitu:
(a) Bahwa perubahan dari atau dalam salah satu subsistem akan mengakibatkan
perubahan pada subsistem-subsistem lainnya. (b) Suatu sistem akan selalu
berhubungan dengan sistem yang lebih besar.
5. (5) Teori Kontigensi. Pada awalnya teori ini dipergunakan pada pengembangan
struktur organisasi yang dirancang agar secara optimal dapat mengadaptasi teknologi
dan lingkungan. Tokoh-tokoh dalam gerakan kontigensi antara lain adalah Tom Burns
dan G.M. Stalker dengan karyanya The Management of Innovation. Teori kontigensi
diangkat untuk mencari beberapa karakteristik umum yang melekat pada situasi-
situasi tertentu yang memungkinkan melakukan kualifikasi pada situasi khusus.
Dalam beberapa hal, pendekatan kontigensi dipersamakan dengan pendekatan
situasional, baik pendekatan sistem maupun pendekatan kontigensi.

Sedangkan Teori administrasi menurut K. Bailey, dalam Nicholas Henry, (1988:31-


34), yaitu diangkat dari upaya-upaya yang telah dilakukan untuk memperbaiki proses
pemerintahan. Selanjutnya Bailey mengemukakan empat kategori teori administrasi

2
publik, dan setiap kategori teori mempunyai pusat perhatian yang berbeda satu sama
lain.

1. Teori Deskriptif atau deskripsi struktur bertingkat dan berbagai hubungan dengan
lingkungan kerjanya.
2. Teori Normatif atau nilai-nilai yang menjadi tujuan bidang ini, alternatif
keputusan yang seharusnya diambil oleh penyelenggara administrasi publik
(praktisi) dan apa yang seharusnya dikaji dan dianjurkan kepada pelaksana
kebijakan.
3. Teori Asumtif, pemahaman yang benar terhadap realitas seorang administrator,
suatu teori yang tidak mengambil asumsi model setan maupun model malaikat
birokrasi.
4. Teori Instrumen, atau peningkatan teknik-teknik manajerial dalam rangka efisiensi
dan efektivitas pencapaian tujuan publik.

Keempat teori Bailey tersebut secara bersama-sama membentuk tiga pilar


administrasi publik yaitu :

1. Perilaku organisasi dan perilaku orang dalam organisasi ke masyarakat


2. Teknologi manajemen, kepentingan umum dalam hubungannya dengan
pilihan etika seorang individu dan berbagai masalah kemasyarakatan.

REF.

Teori Administrasi Publik


http://repository.poliupg.ac.id › Gabungan Teori Ad...

2. Evaluasi kebijakan publik adalah sebuah penilaian terhadap kebijakan-kebijakan


politik dalam bidang sosial yang menyangkut kehidupan publik. Evaluasi merupakan
salah satu tingkatan di dalam proses kebijakan publik, evaluasi adalah suatu cara
untuk menilai apakah suatu kebijakan atau program itu berjalan dengan baik atau
tidak. Evaluasi mempunyai definisi yang beragam, William N. Dunn, memberikan arti
pada istilah evaluasi bahwa:  “Secara umum istilah evaluasi dapat disamakan dengan
penaksiran (appraisal), pemberian angka (rating) dan penilaian (assessment), kata-kata

3
yang menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan
nilainya. Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan produksi
informasi mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan” (Dunn, 2003).

Contoh :

Pada saat Pandemi Covid-19 telah muncul yang dimana telah membuat seluruh dunia
merasa terguncang Di Indonesia sendiri, Pandemi Covid-19 ini telah memberikan
dampak yang sangat besar, di segala sektor khususnya pada sektor ekonomi. Covid-19
yang pertama kali mengguncang China ini, menyebabkan berbagai perekonomian di
dunia juga turut menurun. Hal ini dikarenakan China merupakan negara yang
memiliki ekonomi terbesar kedua di dunia. Namun, dengan adanya wabah bencana
Covid-19 menyebabkan terjadi perlambatan peningkatan perekonomian di China
senilai 1-2% yang menyebabkan menurunnya perekonomian di negara lain, termasuk
di Indonesia (Budiyanti, 2020; 19-20

Bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada pekerjaan mandiri maupun


karyawan, hal ini sangat berdampak kepada kelangsungan hidup mereka. Akhirnya
hal ini pula yang membuat angka kemiskinan, kelaparan dan kehilangan lapangan
pekerjaan menjadi naik drastis pada masa Pandemi Covid-19 ini. Permasalahan
ekonomi ini sebenarnya sebelum pandemi merajalela pun sudah menjadi hal yang
menjadi pokok utama bahasan dari pemerintah. Tak ingin menutup mata, upaya yang
di lakukan oleh pemerintah guna menangani kemiskinan pun sudah gencar di lakukan.
Namun tampaknya, kemiskinan yang di hadapi masyarakat selama pandemi ini pun
seperti menjadi permasalahan sekaligus tantangan baru bagi pemerintah untuk di
selesaikan. Hilangnya mata pencaharian, menurunnya daya beli hingga matinya sektor
ekonomi mikro yang di jalankan oleh masyarakat memaksa pemerintah memberikan
kebijakan Bantuan guna meringankan beban dari Masyarakat itu sendiri. Bantuan
yang di berikan oleh pemerintah pada masa pandemi ini di harapkan bisa sedikit
meringankan beban yang di alami oleh masyarakat

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang sangat besar, tidak hanya pada
sektor kesehatan saja melainkan pada sektor ekonomi juga. Banyak masyarakat yang
kehilangan pekerjaan dan juga penghasilan dimasa pandemi Covid-19 ini, yang dapat
menyebabkan bertambahnya angka kemiskinan dan kelaparan didalam masyarakat

4
Indonesia. Hal tersebut yang mendesak pemerintah untuk memberikan kebijakan yang
dapat membantu perekonomian masyarakat yang terdampak pada masa pandemi ini
berupa bantuan tunai. Bantuan tunai adalah bantuan yang diperuntukkan kepada
masyarakat yang mengalami dampak dari masa pandemi Covid-19 ini. Berdasarkan
data yang sudah ada, menyebutkan bahwa bantuan tunai ini dapat membantu
masyarakat yang mengalami dampak pandemi Covid-19. Namun juga ada beberapa
kendala dalam pelaksanaannya yang menyebabkan tidak puasnya masyarakat dalam
kebijakan bantuan tunai tersebut. Maka dari itu, dalam pelaksanaan menyalurkan
bantuan tunai pemerintah seharusnya mempertimbangkan indikator-indikator evaluasi
supaya hal tersebut dapat berjalan dengan baik. Indikator yang dimaksud mencakup
enam indikator yaitu: efektivitas, kecukupan, responsivitas, efisiensi, perataan,
danketepatan. Dengan meninjau keenam indikator tersebut maka pemerintah dapat
mengetahui kebutuhan kebijakan yang akan dijalankan untuk keberlangsungan
masyarakat banyak.

REF. https://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-evaluasi-kebijakan-
publik.html

3. Menurut (Fred.W.Riggs) Ekologi Administrasi Negara adalah Serangkaian proses


yang terorganisir dari suatu aktivitas publik atau kenegaraan yang bertujuan untuk
memecahkan masalah-masalah publik melalui perbaikan-perbaikan terutama di
bidang organisasi, sumber dan manusia dan keuangan. Dengan kata lain ekologi
administrasi negara adalah suatu ilmu yang mempelajari adanya proses saling
mempengaruhi sebagai akibat adanya hubungan normatif secara total dan timbal balik
antara pemerintah dengan lembga-lembaga tertinggi negara maupun pemerintah,
vertikal – horizontal dan dengan masyarakatnya.

Ya, ekologi tersebut dapat mempengaruhi sistem administrasi negara yang ada di
suatu negara. Pengaruh tersebut terdapat pada transformasi administrasi negara,
Faktor-faktor ekologi dalam hubungannya dengan sistem administrasi negara adalah
bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut dalam proses sistem untuk dapat
mengikuti proses melalui input ditransformasikan menjadi output. Beberapa faktor
ekologi yang sangat berperan mempengaruhi proses administrasi pada setiap negara
adalah faktor lokasi dan posisi geografis, keadaan dan kekayaan alam, kemampuan
penduduk (Fisik dan alamiah) sementara faktor yang bersifat sosial kemasyarakatan

5
adalah ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, hukum dan pertahanan
keamanan.

Anda mungkin juga menyukai