Anda di halaman 1dari 2

Tugas Tutorial 3

Jawab pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan konsep dan teori yang tepat!
1. Cobalah Anda bandingkan Teori Administrasi Publik dari pendapat Stephen P. Robbins dan
Stephen Bailey! (Skor 30)
2. Apakah yang dimaksud dengan evaluasi kebijakan publik? Kemukakan contoh kasus evaluasi
kebijakan publik yang pernah Anda temukan atau Anda dapatkan dari internet! (Skor 40)
3. Apakah yang dimaksud ekologi dalam administrasi negara, dan apakah ekologi tersebut
mempengaruhi sistem administrasi negara yang ada di suatu negara? Jelaskan! (Skor 30).
Jawaban :
1. Pendapat Teori Administrasi Publik dari Stephen P. Robbins
 Teori Hubungan Manusia : Teori ini awaknya dirintis oleh Elton Mayo untuk meguji hubungan
antara produktivitas dengan lingkungan fisik
 Teori Pengambilan Keputusan : Teori ini berasumsi bahwa yang menjadi inti administrasi
adalah pengambilan keputusan.
 Teori Perilaku : Teori ini memahami akan pentingya factor perilaku manusia sebagai alat
utama dalam upaya mencapai tujuan
 Teori Sistem : Teori yang memandang organisasi suatu sytem yang menampilkan karakteristik
sebagai penerima masukan, pengolah, dan penghasil kebijakan.
 Teori Kontingensi : Teori ini diangkat untuk mencari beberapa karakteristik umum yang
melekat pada situasi-situasi tertentu yang memungkinkan melakukan kualifikasi pada situasi
khusus
Robbins dalam menguraikan berbagai macam teori administrasi mengawalinya dengan suatu
bahasan mengenai latar belakang sejarah. Ia mencatat bahwa praktek administrasi telah
berlangsung di kalangan bangsa Mesir sejak 2002 tahun sebelum Masehi. Sedangkan kelahiran
administrasi dan manajemen modern terjadi setelah keluarnya karya Taylor Principles of Scientific
Management tahun 1911. Perintisan yang telah dilakukannya, kemudian dilanjutkan oleh Frank
dan Lillian Galbreth, dan Morris Cookes. Gilbreth terkenal berkat pengamatannya dalam studi
gerak (motion study), sementara Cooke menjadi ternama karena ide-idenya mengenai
manajemen ilmiah, termasuk penerapannya di dunia perguruan tinggi dan kota.
Pendapat Teori Administrasi Stephen Bailey
 Teori Deskriptif Eksplanatori : Teori yang mendeskripsikan struktur dan berbagai hubungan
dengan lingkungan kerja
 Teori Normatif : Teori yang mengutamakan nilai-nilai pada penyelenggara administrasi
 Teori Asumtif : Yakni teori yang memahami realitas seorang administrator
 Teori Instrumental : Yaitu peningkatan teknik-teknik manajerial dalam rangka efisiensi dan
efektititas pencapaian tujuan public
Administrasi Publik sering kali dirumuskan sebagai usaha manusia melalui pemerintahan untuk
memanfaatkan sumber-sumber alami dan manusiawi, dengan tujuan untuk menyesuaikan
legitimasi sasaran dengan konstitusi. Di Amerika Serikat sasaran-sasaran yang mempunyai
legitimasi politik, dipandang sebagai penafsiran modern dari Deklarasi Kemerdekaan dan
Pembukaan Undang-Undang Dasar. Hal ini hanyalah untuk memberikan penegasan bahwa di
mana pun administrasi publik selalu dipengaruhi kultur sosialnya. Tujuan teori administrasi publik
adalah untuk memperbaiki proses pemerintahan. Dalam pandangan kemanusiaan dan kesahihan
dalil-dalil yang dikembangkan oleh ilmu-ilmu sosial dan ilmu perilaku.
Jadi dapat dikatakan bahwaa Teori Administrasi Publik adalah serangkaian konsep
yang berhubungan dengan kepublikan yang telah diuji kebenarannya melalui riset, dalam hal
pencapaian tujuan secara efisien dan efektif.
2. Pengertian Evaluasi Kebijakan Publik Adalah Sebuah penilaian terhadap kebijakan-kebijakan
politik dalam bidang sosial yang menyangkut kehidupan publik. Evaluasi merupakan salah satu
tingkatan di dalam proses kebijakan publik, evaluasi adalah suatu cara menilai apakah suatu
kebijakan atau program itu berjalan dengan baik atau tidak.
Contoh :
 Evaluasi program-program pengentasan kemiskinan perlu menetapkan secara jelas
tentang ukuran kemiskinan, siapa (kelompok mana) yang miskin berada.
 Indikator output untuk keberhasilan kebijaka perumahan untuk orang miskin adalah jumlah
rumah berhasil dibangun sesuai target, persentase keluarga termiskin (the poorest) yang
menikmati manfaat kebijakan, sementara indikator dampaknya bisa berupa pengentasan
kemiskinan di area terkena kebijakan yang diukur dengan status fisik rumah.
 Kebijakan peningkatan derajat kesehatan dapat menggunakan indikator-indikator seperti
pravelensi Balita Gizi Buruk, Ibu Hamil, Kekurangan Energi Kronis (KEK), Cakupan Air
Bersih, dsb. Indikator-indikator ini telah menjadi indikator formal untuk mengukur
kesehatan masyarakat.
 Model evaluasi partisipatif akan berbeda dengan model evaluasi konvensional dalam hal
siapa, kapan, bagaimana dan mengapa evaluasi kebijakan dilakukan
3. Perhatian terhadap factor lingkungan sebenarnya merupakan koreksi terhadap pandangan yang
menyatakan bahwa konsep, pranata dan praktek administrasi publik dianggap sebagai entitas
yang dapat dipindahkan ke negara mana pun, sekalipun lingkungan mereka berbeda.
Suatu studi yang mengamati hubungan timbal balik antara administrasi publik dengan
lingkungannya. Dalam praktek sehari-hari, istilah ekologi dan lingkungan (environment)
mempunyai pengertian, yang sering kali, berbeda dengan yang berlaku dalam administrasi.
Misalnya, dalam Ilmu Wilayah dikenal adanya dua macam system, yaitu : ecosystem dan social
system.
Pandangan Dahl berharga pada saat orang membahas pelaksanaan program-program
bantuan teknis yang diberikan negara maju (Amerika Serikat dan Negara-negara Eropa) kepada
negara lain.
Menurut Riggs telaah terhadap negara-negara yang sedang berkembang sebaliknya
menggunakan pendekatan ekologi karena pendekatan ekologi mampu menjelaskan hubungan
interaktif antara sistem administrasi dengan lingkungannya. Di negara-negara yang proses
pemisahan kekuasaan, spesialisasi dan otonomi belum menyentuh administrasi, mustahil
memperbincangkan administrasi tanpa memperhatikan konteks sosialnya. Implementasi dan
praktek dari efisiensi yang berbeda antara negara menunjukkan kuatnya pengaruh sistem sosial
terhadap praktek efisiensi. Di negara-negara yang sedang berkembang, administrasi hanya dapat
dipahami jika kita, melihatnya sebagai lembaga yang tidak terpisahkan dari totalitas sistem, yang
menjadi tempat hidupnya.
Bersamaan dengan itu, tumbuh sesuatu kesadaran bahwa setiap negara, khususnya
bagi negara-negara sedang berkembang, yang berikhtiar untuk melakukan peningkatan
kesejahteraan rakyat, tidak mungkin tanpa kerja sama dengan negara-negara lain, baik yang
bersifat bilateral maupun multilateral.

Anda mungkin juga menyukai