PENDEKATAN EKOLOGI ADMINISTRASI PUBLIK

DI INDONESIA

TUTUT HARTUTI 1
1
Mahasiswi Ilmu Administrasi Reguler Sore, Stisipol Candradimuka, Semester 4
Email : tututhartuti@stisipolcandradimuka.ac.id

ABSTRAK

Pengembangan ekologi administrasi publik sebagai cabang baru

administrasi publik, Hal ini mempelajari tentang sistem masyarakat dalam
pemerintahan, bangsa dan negara. Indonesia menggunakan metode Fred W. Sharky
Riggs secara terus menerus, yang mempertimbangkan faktor fisik/alam dan faktor
sosial/sosial penekanan pada ideologi, politik, sosial budaya. Pemahaman bahwa
administrasi publik tidak hanya satu berdiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor ekologi
dimana administrasi publik di suatu tempat, dan juga dalam kebijakan pelaksanaan
otonomi daerah, kabupaten/kota, secara ekologis untuk menggali sumber daya, baik
sumber daya manusia maupun alam sumber daya berhubungan dengan ekologi
administratif.
Kata Kunci : Ekologi, Faktor yang mempengaruhi ekologi, dan ekologi Indonesia.

ABSTRACT

Public administration ecological development as a new branch of the public

administration, It is learn about the system of community in he administration, nation
and the country. Indonesia are use methods of Fred W. Sharky Riggs countinously,
which is considering the factors physical/natural and social factors/social aspects of
the emphasis on ideology, politics, social culture. Understanding that public
administration does not only exist, but is influenced by ecological factors in which it
public administration in a place, and also in the policy of implementing regional
autonomy, districts/cities, ecologically to explore resources, both human and natural
resources related to administrative ecology.
Keywords: Ecology, Factors that affect the ecology, and ecology of Indonesia.

1. PENDAHULUAN Administrasi Publik yang

Administrasi sebagai ilmu yang
memiliki sifat umum dan universal
dalam arti memiliki unsur yang
sama di mana pun dan kapan pun
ilmu itu akan diterapkan. Namun
demikian, di dalam masyarakat,
bangsa, dan negara terdapat gejala
yang memiliki berbagai variasi.
Pada negara-negara yang ada di
dunia banyak dijumpai sistem
administrasi, khususnya
dipergunakan. Bahkan dari satu
Sistem Administrasi Publik masih
dapat dijumpai subsistem
administrasi dari suatu kelompok
masyarakat tertentu atau dari suatu
bagian wilayah negara tertentu.
Dalam hal itu ada hubungan
pengaruh antara administrasi, yakni
Administrasi Publik atau
administrasi dari suatu bagian
wilayah negara dan lingkungan
sekitarnya baik lingkungan fisik
maupun lingkungan masyarakat.
Jadi, tampaknya terdapat hubungan
saling pengaruh antara administrasi
khususnya administrasi publik
dengan lingkungan sekitarnya
apakah itu lingkungan secara fisik
maupun lingkungan sosialnya.
Dengan adanya pengaruh
lingkungan sekitarnya tersebut
banyak para ahli mulai tertarik
untuk mempelajari dengan
mempergunakan metode pendekatan
yang analog dengan Ilmu Biologi,
yaitu ekologi yang mempelajari
hubungan pengaruh timbal balik
antara alam sekitar dengan bio-
organisme atau organisme hidup.
Dalam perkembangannya ekologi
dipergunakan sebagai cabang ilmu
biologi yang menyelidiki hubungan
antara organisme hidup dengan
lingkungan, di mana dia hidup.
Kemudian, J.W. Bews dengan
metode tersebut menyelidiki ekologi
manusia. Dalam
Studi Administrasi Publik,
organisme dianalogikan dengan
Administrasi Publik yang
mempunyai pengaruh timbal balik
dengan lingkungan sekitarnya.
Lingkungan hidup sekitarnya
itu dipengaruhi oleh berbagai faktor,
yakni faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap Sistem
Administrasi Publik, yang disebut
sebagai faktor ekologi. Pendekatan
ekologis dalam administrasi publik
akan membahas hubungan -
hubungan organisasi antara
lingkungan eksternal dan internal
dan kekuatan-kekuatan yang
menentukan perubahan,
interdependensi, yang lebih lanjut
bermanfaat untuk menyusun model
dalam perbandingan Administrasi
Publik.
Dalam arti luas, pendekatan
ekologi memusatkan perhatian pada
kehidupan kolektif dalam suatu
himpunan; dan tidak dalam tindakan
akan nilai individual. Pendekatan
ekologi banyak bermanfaat dalam
studi perbandingan sistem-sistem
administrasi, seperti Fred Riggs dan
Farrell Heady menyimpulkan bahwa
lembaga-lembaga administrasi akan
lebih mudah dipahami jika
dilakukan dengan mengadakan
identifikasi mengenai kekuatan yang
melingkarinya, lembaga-lembaga
dan kondisi yang membentuk dan
mempengaruhinya. Dalam makalah
ini akan ditampilkan pengertian
ekologi dalam ilmu administrasi,
lingkungan hidup dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya, ekologi
administrasi Indonesia.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam perkembangannya lebih
lanjut, studi ekologi ini
dikembangkan guna menyelidiki
ekologi manusia atau Human
Ecology, yang mana ternyata
manusia pun memiliki hubungan
timbal balik dengan lingkungannya,
hal ini dikemukakan oleh J.W. Bews
dalam bukunya yang berjudul
Human Ecology, “The world it self
is derived from the Greek “oikos”, a
house or home the same root word
as accurse in economics and
economy. Economics is subject with
which ecology has much in common,
but ecology is much wider. It deals
with all the interrelationship of
living organism and their
environment”.
Berkaitan dengan studi
Administrasi Publik maka prinsip
serta teori ekologi dianalogikan
administrasi publik sebagai
organisme mempunyai hubungan
pengaruh timbal balik dengan
lingkungan hidupnya. Lingkungan
hidup ini mempunyai berbagai
macam faktor dan faktor itu harus
dipilih mana yang paling dominan
untuk selanjutnya dijadikan faktor lingkungan masyarakat, bangsa dan
ekologis. Melihat pertumbuhan negara yang maju dan lingkungan
ekologi administrasi publik dalam masyarakat, bangsa serta negara
kaitannya dengan ilmu yang sedang berkembang.
perbandingan administrasi publik Sementara itu dari sisi lain perlu
maka terlebih dahulu perlu diketahui adanya suatu pengkajian
bahwa pada tahun-tahun sekitar perbandingan, agar tercapai usaha
1950-an sekelompok ilmuwan penyempurnaan sistem dan pranata
politik dan administrasi publik administrasi publik-negara yang
mulai menyadari bahwa sedang berkembang. Studi
memindahkan begitu saja sistem perbandingan tersebut menggunakan
atau pranata politik atau lembaga- pendekatan ekologi. Dengan
lembaga politik dan administrasi demikian, perlu dipahami berbagai
publik dari suatu lingkungan latar belakang Sistem administrasi
masyarakat, bangsa dan negara publik yang ada di dunia.
tertentu ke lingkungan masyarakat, Pendorong utama
bangsa dan negara yang lain dikembangkannya Ekologi
tidaklah tepat. administrasi publik sebagai cabang
Berdasarkan analisis ilmuwan baru dari Ilmu administrasi publik
sosial pula, yakni ilmuwan adalah Riggs yang pada tahun lima
sosiologi, antropologi, ekonomi puluhan telah memberikan ceramah
memperkuat pendapat bahwa apa di berbagai lingkungan masyarakat
yang baik dalam suatu lingkungan ilmiah tentang lingkungan yang
masyarakat, bangsa dan negara selanjutnya dibukukan dengan judul
tertentu belum tentu baik bagi The ecology of Public
masyarakat, bangsa, dan negara lain Administration.
atau mungkin dapat terjadi
sebaliknya. Perang Dunia ke-2 pada
negara-negara yang tergolong 3. METODE PENELITIAN
sebagai negara yang sedang Penulis menggunakan
berkembang (Developing pendekatan kualitatif dimana
Countries), pada masa itu baik penelitian yang dilakukan bersifat
perserikatan bangsa-bangsa (PBB), deskriptif yaitu memberikan
Amerika Serikat, dan negara-negara gambaran dan penjelasan yang tepat
lain di Eropa telah meluaskan mengenai masalah yang dihadapi.
bantuan teknisnya (technical Arikunto (2006) mengungkapkan
assistance programs) ke negara- bahwa penelitian deskriptif kualitatif
negara sedang berkembang tersebut, adalah suatu penelitian yang
dengan menerapkan asas, dalil serta dimaksudkan untuk mengumpulkan
teori administrasi publik yang telah informasi mengenai status atau
terbukti berhasil baik di gejala yang ada, yaitu gejala yang
negaranegara maju, tetapi ternyata dikumpulkan di lapangan memuat
tidak demikian halnya dengan di apa adanya saat penelitian
negara-negara yang sedang dilakukan. Penulis menggunakan
berkembang tersebut. Hal ini dua sumber data dalam penelitian
selanjutnya mendorong untuk ini, yaitu data primer dan data
mempelajari hubungan pengaruh sekunder. Data yang
timbal balik antara sistem dan diperoleh melalui narasumber yang
pranata-pranata administrasi publik dipilih melalui teknik Purposive
dengan lingkungannya, yaitu Sampling Sugiyono (2014), yaitu
 menentukan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Data primer
diperoleh melalui key informan dan
informan. Kemudian data
sekunder didapat dari dokumen dan
data jurnal, buku ilmiah, dan
internet. Setelah data-data yang
diperlukan terkumpul, maka
selanjutnya penulis menganalisis
data-data tersebut. Seperti halnya
pengumpulan data, dalam analisis
data juga diperlukan teknik. Teknik
analisis data yang digunakan penulis
dalam penelitian ini yaitu analisis
data deskriptif kualitatif yang
mencakup pengumpulan data,
kondensasi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan (verifikasi).
4. HASIL PENELITIAN
Ekologi pemerintahan terdiri
atas duakata, yakni ekologi dan
pemerintahan. Ekologi berasal dari
bahasa Yunani “Oikos” yang artinya
rumah atau tempat tinggal, atau
dengan kata lain lingkungan tempat
organisme-organisme tinggal atau
hidup. “Logos”, artinya ilmu.
Ekologi mempunyai makna
tergantung tentang organisme.
Anonim (2018) menyebutkan bahwa
Ecology is the study of how
organisms interact with one another
and with their physical environment.
Organisme diperkenalkan pertama
kali oleh Ernest Haeckel dari Jerman
pada tahun 1896 yakni “The
biogenetic law is a theory of
development and evolution
proposed by Ernest Haeckel in
Germany in the 1860s”.
Dengan demikian, prinsip dasar
ekologi dengan mempertimbangkan
ekosistem, habitat dan hubungan
dengan biogeochemical (Odum,
1953). Untuk itu, secara harfiah
ekologi adalah ilmu tentang
mahkluk hidup dalam rumahnya,
atau dapat diartikan juga sebagai
ilmu tentang rumah tangga mahluk
hidup. Ekologi adalah studi tentang
“kehidupan di rumah” dengan
penekanan pada “keseluruhan atau
pola hubungan antara organisme dan
lingkungannya”. Anonim (2018)
menyebutkan bahwa “within the
discipline of ecology, researchers
work at five broad levels, sometimes
discretely and sometimes with
overlap: organism, population,
community, ecosystem, and
biosphere”
Melihat subtansi dari ekologi
sebagai ilmu pengetahuan, maka
dikatakan jugabahwa, organisasi
negara dapat dipandang sebagai
ekologi dalam mengatur rumah
tangga negara melalui pelaksanaan
pemerintahan. Selanjutnya,
Pemerintahan atau Government
dalam bahasa Inggris dan
Gouvernement dari bahasa Perancis
yang keduanya berasal dari bahasa
Latin, yaitu Gubernaculum, yang
berarti kemudi, tetapi diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia menjadi
Pemerintah atau Pemerintahan dan
terkadang juga menjadi Penguasa.
Pemerintahan merupakan organisasi
atau wadah orang yang mempunyai
kekuasaan, mengurus kesejahteraan
rakyat, dan pembangunan
masyarakat dengan melaksanakan
kepemimpinan dan koordinasi
pemerintahan dalam negara.
Pemerintahan merupakan sebuah
sistem yang dinamis di mana
perubahan lingkungan terjadi
dengan sangat cepat dan sulit
diprediksi. Oleh karena itu, perlu
suatu ilmu yang memelajari
interaksi komponen pembentuk
sistem pemerintahan dengan
lingkungannya, baik dalam segi
internal maupun eksternalnya.
Pada hakikatnya, permasalahan
lingkungan hidup merupakan
permasalahan ekologi.
Berkembangnya lingkungan secara
dinamis dan sulit diprediksi
menimbulkan pemikiran di mana
perlu adanya ilmu yang mengatur
tentang hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan
lingkungannya termasuk cara
beradaptasi dengan perubahan
lingkungan. Alexander Von
Humbolt (dalam Wulf, 2015)
mengembangkan pemikiran ekologi
dalam bidang sosial dengan
berasumsi bahwa pemerintahan
merupakan organisme hidup (living
organism) yang lahir, hidup,
berkembang, dan kemungkinan
kemudian akan mati atau digantikan
dengan sistem lainnya. Berdasarkan
asumsi itulah maka dikembangkan
kajian ilmu tentang ekologi
pemerintahan. Dengan demikian,
Ekologi Pemerintahan adalah suatu
ilmuyang memelajari adanya proses
saling memengaruhi sebagai akibat
adanya hubungan normatif secara
total dan timbal balik antara
pemerintah dengan lembaga -
lembaga tertinggi Negara maupun
antarpemerintah, vertikal-horisontal,
dan masyarakatnya.
Ekologi Pemerintahan dapat
juga didefinisikan sebagai cabang
ilmu pemerintahan yang memelajari
pengaruh lingkungan ruang dan
waktu terhadap pemerintahan, baik
sebagaimana adanya (das sein)
maupun sebagaimana diharapkan
(das sollen). Kajian ekologi
pemerintahan dapat digunakan
untuk menggambarkan,
menjelaskan, memverifikasi gejala
dan peristiwa yang berkaitan dengan
hubungan timbal balik antara
pemerintah dengan lingkungan
sekitarnya. Kajian ekologi
pemerintahan dengan memandang
objek sebagai sebuah ekosistem.
Cara pandang ini dilihat sebagai
sebuah ekositem yang memiliki
sebuah lingkungan strategis
tersendiri serta berinteraksi dengan
lingkungannya. Demi tercapainya
sebuah keseimbangan dalam sistem
pemerintahan, tujuan pemerintahan
diharapkan dapat mewujudkan
tercapainya masyarakat yang
sejahtera, berkeadilan dan penuh
ketenteraman dalam masyarakat.
Dengan demikian, kebijakan
pemerintah daerah dapat diarahkan
pada kesemimbangan dalam semua
sektor yang ada dalam proses
pelaksanaan pemerintahan di
Daerah. Keseimbangan ini akan
memberikan langkah pada
terciptanya daya saing dan
keberlanjutan kualitas sumberdaya
daerah yang ada untuk dikelola
dengan baik sehingga outward
looking pemerintahan daerah
menjadi faktor penting untuk
mengelola pemerintahan daerah
yang berdaya saing.
5. PEMBAHASAN
Negara-negara memiliki
perbedaan dalam hal faktor-faktor
lingkungan. Studi Boakye-Sarpong
(1996) di negara-negara Afrika
mengindikasikan interdepensi yang
sangat kuat antara faktor
pembangunan politik, ekonomi,
serta struktur sosial dengan sistem
administrasi negara. Pembangunan
ekonomi dan politik kerap
menciptakan konflik secara sosial,
regional dan kelompok etnik.
Dampaknya adalah keterlambatan
dalam pengembangan birokrasi,
baik fungsi dan terutama personal.
Perencanaan karir yang tidak
jelas, sementara kebijakan
administrasi negara lebih diarahkan
pada upayaupaya penghindaran
konflik kepentingan. Laporan
mengenai reformasi administrasi di
negara-negara berkembang yang
dilakukan oleh Division for Public
Administration Departement of
Economic and Social Affairs (1997)
mengindikasikan mengenai penting sistem yang otoritarian menuju
nya pembangunan sumber daya sistem demokrasi. Sistem ini juga,
manusia dan penggunaan teknologi sekaligus, memberikan penguatan
informasi dalam rangka menopang yang besar (bahkan sangat besar)
tata kelola administrasi negara yang bagi eksistensi daerah khususnya
baik. Basis studi memang pada tingkatan administratif yang
membatasi pada masalah paling rendah. Di Indonesia, bahwa
penganggaran negara / daerah dan kabupaten/kota menjadi pemain
pelayanan publik (struktur sosial) terpenting dalam sistem
serta sistem informasi pemerintah administrasi. Hal ini ditegaskan oleh
(komunikasi). undang-undang tentang
Studi Sing (2005) di India dan Pemerintahan Daerah. Dampaknya
Boakye-Sarpong (1998) di adalah munculnya sejumlah
negaranegara Afrika memberikan persoalan. Sebagai contoh, menurut
tambahan wawasan mengenai Kaho (2002), salah satu ukuran
kuatnya pengaru budaya dengan dalam mengukur keberhasilan suatu
berbagai subbudayanya (struktur Pemerintahan Daerah adalah dalam
sosial) terhadap administrasi negara upaya meningkatkan kemampuan
dan sebaliknya. Bagaimana di rakyatnya melalui pelbagai macam
Indonesia? program pelayanan dan
Pandangan klasik dikemukakan pemberdayaan masyarakat. Karena
oleh Pamudji (1995:05), sumber kekuatan Pemerintah adalah
mengindikasikan interdependensi rakyatnya, maka bila rakyatnya
administrasi negara dengan faktor- lemah/tidak berdaya, maka
faktor ekologis yang beraspek Pemerintah pun menjadi rapuh.
alamiah dan yang beraspek alamiah Kaho (2002) memberikan
dan beraspek kemasyarakatan. contoh nyata mengenai pembiayaan
Aspek alamiah berkaitan dengan urusan daerah di Kabupaten
lokasi geografis. Keadaan dan Rembang tahun 2001. Dalam rincian
kekayaan alam, keadaan dan kebutuhan RAPBD tahun 2001 dari
kemampuan penduduk. Aspek Kabupaten Rembang, tercatat
kemasyarakatan meliputi angka-angka sebagai berikut:
menekankan aspek - aspek
kemasyarakatan meliputi ideologi, NO JENIS JUMLAH
politik ekonomi, sosial budaya dan (RUPIAH)
militer/pertahanan keamanan. 1 Belanja 79,00 M
Meskipun argumentasi ekonomi Pegawai
menjadi landasan, namun 2 Belanja 8,00 M
prakteknya struktur sosial dan Barang
sistem politik menjadi dominan. 3 Belanja 1,05 M
Tanpa mengabaikan faktor-faktor Pemeliharaan
lain, berikut ini sedikit diilustrasikan 4 Perjalanan 0,24 M
mengenai anggaran pemerintah Dinas
daerah (administrasi publik) dalam 5 Lain-lain 2,20 M
interdependensinya dengan 6 Jumlah 90,49 M
pemberdayaan masyarakat (struktur Belanja
sosial). Pegawai dan
Sistem politik di Indonesia, rutin
pasca reformasi, secara legal telah 7 Belanja 32,84 M
mengalami perubahan drastis, dari Pembangunan
 berdasarkan kerangka prismatik,
dimanakah letak masyarakat yang
akan dianalisis pada saat ini?
Data lainnya: Model keseimbangan Riggs
a. Jumlah Pegawai: 7,743 orang mengajak administrator dan
b. Jumlah Penduduk: 556.132 jiwa. pengambil keputusan untuk
c.Penyelenggaraan pemerintahan per memfokuskan pada lima area yang
pegawai/tahun = Rp. 11.687.000 saling ketergantungan satu sama
d.Pemberdayaan masyarakat adalah lain. Kaho (2002) menyatakan
Rp. 59.054,00 per orang tahun bahwa kejatuhan orde baru (politik
dengan segenap simbolnya) karena
Berdasarkan perhitungan di sumber kekuatan Pemerintah adalah
atas, ternyata biaya penyelenggaraan rakyatnya, maka bila rakyatnya
pemerintahan menjadi sangat besar lemah/tidak berdaya, maka
sehingga pemberdayaan masyarakat Pemerintah pun menjadi rapuh.
menjadi tidak sangat berarti, rasio Runtuhnya orde baru adalah
198:1. Hal ini berarti struktur karena rakyatnya lemah, sehingga
Pemerintahan Daerah masih sangat begitu terjadi gejolak maka porak
gemuk sehingga menyerap energy porandalah Pemerintah. Model
daerah yang luar biasa besarnya. keseimbangan Riggs menjelaskan
Lantas, fakta tersebut menunjukan hubungan interdependensi tersebut.
bahwa pemberian otonomi serta Kegagalan administrasi, sebagai
Pelaksanaannya tidak seperti yang hasil proses politik, melahirkan
diharapkan. Belum lagi jika otonomi keseimbangan baru. Kegagalan
harus berhadapan dengan masalah ekonomi (menurun) diimbangi oleh
perizinan investasi maupun perubahan sistem sosial
keterkaitan dengan lingkungan (menurunnya pembagian kelas dan
global. Menurut hemat penulis, memunculkan kelas menengah yang
secara politis kondisi tersebut sulit lebih kuat), diimbangi oleh
dikatakan salah, mengingat secara penguatan jaringan komunikasi
regular pemerintah atau pemimpin melalui peran-peran media,
daerah (administrasi negara) dapat perubahan pola-pola idiologi
bertahan sejauh dapat melakukan (penurunan terhadap kesetiaan
tawar menawar dengan dewan ideologi seperti dihapusnya
perwakilan rakyat daerah. Cukup penataran P-4) serta perubahan
jelas, bahwa pemberian otonomi sistem politik yang semakin liberal.
daerah di sini lebih menekankan Semua ini mempengaruhi dan
pada aspek politis mengenai dipengaruhi oleh sistem administrasi
hubungan Pusat-Daerah, bukan negara.
dilandaskan pada kemampuan
daerah. Berkaitan dengan kuatnya
aspek politik tersebut dalam 6. KESIMPULAN DAN SARAN
penyelenggaraan otonomi daerah, KESIMPULAN :
Barangkali ada baiknya untuk Berdasarkan uraian tersebut,
menengok kerangka ekologi maka kesimpulannya adalah :
administrasi publik yang  Agar manajemen
dikembangkan oleh Riggs, yakni pemerintahan / administrasi
teori keseimbangan umum dan teori negara dapat mencapai tujuan
prismatik. Titik berangkat dapat atau sasaran secara efektif dan
berupa pertanyaan strategis efisien, maka diperlukan
 pengkajian dan pemahaman
terhadap ekologi pemerintahan /
administrasi negara secara baik 7. DAFTAR PUSTAKA
pula. Karena pemerintah Pamudji. 1993. Ekilogi
merupakan organisme yang Administrasi Negara. Jakarta: Bumi
dalam proses kegiatannya tidak Aksara.
terlepas dari pengaruh timbal
balik antara pemerintahan / Weisman, Martin. 1993. The
administrasi negara dengan Ecology of Strategic management in
lingkungan dimana kegiatan Small Local Government. Public
pemerintahan / administrasi Administration Quarterly, Summer,
negara itu dijalankan. pp. 145- 159.
 Dimensi atau faktor lingkungan
Riggs, Fred. W. (1961). The
pemerintahan / administrasi
Ecology of Public Administration.
negara dapat berupa lingkungan Bombay, London, New York : Asia
fisik (lebih dikenal dengan tri Publishing House
gatra) atau dapat pula berupa
lingkungan sosial (panca gatra)
 Ekologi tidak saja mempunyai
hubungan yang sangat erat
dengan pemerintahan /
administrasi negara, tetapi dapat
pula memberikan pengaruh
fungsional dan disfungsional
terhadap pemerintahan /
administrasi negara. Oleh
karena itu sangat diharapkan
pemerintah dapat
mengendalikan dan
memanfaatkan secara baik
semua potensi lingkungan
dalam rangka peningkatan
kemampuan pembangunan.

SARAN :
Sebaiknya pemerintah dapat
dengan cermat lagi dalam
menggunakan anggaran negara,
dengan cara memanfaatkan manfaat
pemberdayaan masyarakat dan
sumber daya alam yang ada agar
dapat mengurangi hutang negara
dan kerugian terhadap masyrakat.